sesungguhnya harus dikembangkan adalah tuntutan hanya semata- yang ditujukan mata kepada ilmu berdasarkan pengetahuan pertimbangan agar ilmu ilmiah murni pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain Asumsinya Bila ilmu pengetahuan tunduk pada pertimbangan lain baik itu politik, religius maupun moral maka ilmu pengetahuan
tidak bisa berkembang secara otonom dan tunduk pada otoritaslain dapat mengalami distorsi tidak murni sama sekali
Latar belakangnya adalah adanya
kekawatiran bila ilmu pengetahuan tidak bebas nilai maka kebenaran sangat mungkin dikorbankan demi nilai-nilai diluar ilmu pengetahuan Akibatnya kita tidak pernah sampai pada kebenaran ilmiah yang objektif dan Dua Kecenderungan Dasar
Sebelumnya sudah dikatakan bahwa
tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah untuk mencari dan memberi penjelasan tentang masalah dan fenomena dalam alam semesta. Pertanyaannya adalah untuk apa penjelasan itu? Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya kita membedakan dua macam kecenderungan dasar dalam melihat tujuan ilmu Kecenderungan puritan - elitis
Kecenderungan ini beranggapan bahwa
tujuan akhir dari ilmu pengetahuan adalah demi ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan memang bertujuan untuk mencari dan menemukan penjelasan, yaitu penjelasan yang benar tentang segala sesuatu. Bagi kecenderungan ini tidak ada yang disebut link and match karena ilmu pengetahuan memang hanya bertujuan untuk mencapai penjelasan dan pemahaman masalah-masalah dalam alam ini tidak mempersoalkan aplikasinya bagi kehidupan konkret. Kecenderungan Pragmatis
Kecenderungan ini beranggapan bahwa
ilmu pengetahuan tidak hanya bertujuan untuk menemukan kebenaran sampai disitu saja tetapi yang penting bahwa ilmu pengetahuan itu pada akhirnya berguna bagi kehidupan manusia yaitu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam hidupnya. Karena kecenderungan pragmatis yang kuat, diliputi oleh nilai; ilmu pengetahuan mau tidak mau peduli atas harkat dan martabat manusia, keselamatan manusia. Context of Discovery dan Context of Justification
Jalan keluar dari kesulitan mengenai masalah
bebas nilai diatas adalah dengan membedakan antara Context of Discovery dan Context of Justification.
Context of Discovery Ini menyangkut konteks dimana ilmu pengetahuan ditemukan. Ilmu pengetahuan selalu ditemukan dan berkembang dalam konteks ruang dan waktu tertentu, dalam konteks social tertentu. Jadi ilmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak begitu saja. Ada konteks tertentu yang melahirkannya. Ada factor yang lebih luas dari sekedar factor murni ilmiah, yang ikut mendorong lahirnya ilmu pengetahuan.
Context of Justification. Yang dimaksud dengan Context of Justification adalah konteks pengujian ilmiah terhadap hasil penelitian dan kegiatan ilmiah. Inilah konteks dimana kegiatan ilmiah dan hasil-hasilnya diuji berdasarkan kategori dan criteria yang murni ilmiah. Dimana yang berbicara adalah data dan fakta apa adanya serta keabsahan metode ilmiah tanpa mempertimbangkan criteria dan pertimbangan lain diluar itu. Dengan kata lain satu-satunya nilai yang berlaku dan diperhitungkan Dengan pembedaan kedua konteks diatas dikatakan bahwa:
Context of Discovery ilmu pengetahuan tidak bebas
nilai
Context of Justification ilmu pengetahuan bebas nilai
Tujuan dari pembedaan ini adalah
untuk melindungi objektivitas dari hasil akhir kegiatan ilmiah dan sekaligus melindungi otonomi ilmu pengetahuan.
Konsekuensinya Pertama, tujuan ilmiah dari penelitian ilmiah harus dibedakan dari tujuan pribadi dan social yang terkandung alam penelitian ilmiah. Tujuan ilmiah hanya satu yaitu kebenaran atau pencapaian pengetahuan/penjelasan yang objektif. Kedua, kemajuan ilmiah harus dibedakan dari kemajuan sosial pada umumnya, walaupun keduanya berkaitan secara timbal balik. Ketiga, rasionalitas, kaidah ilmiah, dan criteria ilmiah hanya berkaitan dengan penilaian mengenai kebenaran dengan bukti-bukti empiris dan rasional. Keempat, penilaian mengenai hasil kegiatan ilmiah hanya didasarkan pada keberhasilan dan kegagalan empiris, ada tidaknya fakta dan data empiris yang mendukung kesimpulan. Kelima, hanya ilmuwan yang punya wewenang untuk memberi penilaian tentang fakta dan data sekaligus ..... Udah yach .....