LETHAL DOSE 50
Disusun oleh :
Lethal dose 50 (LD50) adalah dosis yang dapat menimbulkan kematian pada 50%
hewan percobaan. Selain LD50, ada pula ED50 yaitu dosis yang efektif pada 50% hewan
percobaan. Margin of safety (batas aman) adalah jarak antara ED50 dan LD50, serta
perbandingan keduanya disebut indeks terapi.
LD50 dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu spesies hewan, diet, rute pemberian,
temperatur, musim, serta faktor endogen (umur, berat badan, jenis kelamin, serta
kesehatan, hewan).
Striknin merupakan senyawa yang sangat toksik dengan LD50 10 mg pada
manusia. Merupakan alkaloid yang tidak berwarna yang biasa digunakan sebagai
pestisida.
Striknin bekerja dengan cara mengadakan antagonisme kompetitif terhadap
transmitor penghambatan yaitu glisin di daerah penghambatan pasca sinaps. Striknin
menyebabkan perangsangan pada semua bagian SSP. Obat ini merupakan konvulsan kuat
dengan sifat kejang yang khas. Sifat khas yang lainnya dari kejang striknin ialah
kontraksi ekstensor yang simetris yang diperkuat oleh rangsangan sensorik yaitu
pendengaran, penglihatan dan perabaan.
Dosis striknin untuk keperluan medis ialah 1,1 mg sampai 6,4 mg. biasanya, dosis
maksimum yang digunakan pada manusia ialah 3,2 mg. Full lethal dose striknin yaitu 32
mg, namun pada manusia dilaporkan bahwa 5 mg striknin telah dapat menyebabkan
kematian.
HASIL PERCOBAAN
Perhitungan :
n=4 (Jumlah katak)
k= n-1=3
r=1113 1114 (f=1,00000)
PEMBAHASAN
Striknin merupakan sediaan yang bersifat stimulan kuat dan sangat toksik.
Sediaan ini menggertak SSP, sehingga menimbulkan konvulsi dan refleks yang
berlebihan. Percobaan dilakukan untuk mengetahui nilai LD50 sediaan serta pengaruh
pemberiannya pada hewan coba,yakni katak.
Striknin disuntikan pada katak secara SC dengan dosis bertingkat. Hal tersebut
dilakukan karena rumus yang akan digunakan berdasarkan dosis kelipatan biometrik,
sehingga mempermudah penghitungan dan pengamatannya. Penyuntikan SC ke saccus
limphatikus dilakukan karena menjadi salah satu teknik untuk melihat gejala sediaan
secara cepat.
Hasilnya menunjukan kematian katak meningkat tajam pada dosis tertinggi yaitu
8 mg/kgBB,yaitu 3 ekor. Padahal pada dosis sebelumnya katak yang mati hanya 1 ekor,
seharusnya kematian katak terjadi secara bertingkat seperti dosisnya. Hal itu dikarenakan
waktu pengamatan yang terbatas. Sehingga data yang kami peroleh belum
maksimal,seharusnya untuk pengamatan minimal 12 jam,hingga terlihat gejala yang
diharapkan.
Pada penentuan nilai LD50 dilakukan dengan rumus. Setelah dilakukan
penghitungan ditemukan nilai LD50 3,99 mg/kgB, dengan nilai kisaran 3,71-4,27
mg/kgBB. Hal itu menunjukan sediaan tersebut bersifat super toksik, karena nilai LD50
striknin dibawah 5 mg/kgBB . Semakin kecil nilai LD50 menunjukkan sediaan tersebut
semakin beracun,atau makin rendah ‘margin of safety’-nya. Dengan kata lain sediaan
tersebut sangat perlu perhatian dalam penggunaannya. Sedangkan pada percobaan dengan
sediaan kafein nilai LD50 adalah ….. mg/kgBB. Hal itu berbeda nyata, artinya sediaan
tersebut .... toksik. Jadi striknin merupakan sediaan yang lebih toksik daripada kafein.
SIMPULAN
Striknin merupakan sediaan yang super toksik dengan nilai LD50 3,99 mg/kgBB
dengan metode ......... Sriknin lebih toksik dibandingkan kafein berdasarkan percobaan.
Jadi penggunaan sediaan ini harus dengan pertimbangan dan pengawasan ekstra.
DAFTAR PUSTAKA