NAMA : SUSRIYANA
SEMESTER/KELAS : III/B
2010
I. PENDAHULUAN
Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon
agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan
pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
yaitu :
Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi
karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas
(entres)
Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus
memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan
tahan terhadap penyakit.
3. Okulasi dini (Pro Green Budding) merupakan cara okulasi dengan batang
bawah berumur 2-3 bulan, diokulasi dengan entres umur 3-4 minggu, garis tengah
kurang dari 0,5 cm warna kayu entres hijau muda sampai hijau. Yang
dipergunakan sebagai mata entres adalah mata sisik (csale bud.Teknik
pengokulasian pada okulasi dini sama saja dengan yang dilakuka pada okulasi
hijau. Hasi dari okulasi sama dengan yang dicapai okulasi hijau maupun okulsi
coklat.
Teknik Mengokulasi :
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk
batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela ( - 1) cm x (3
4) cm.Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan
terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas ataudari
bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.Sebelum
ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat
percikan air hujan.Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan
membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.Mata
okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit
lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu
kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.Untuk melepas bagian kayu,
menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit.Pembuatan
perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau
kotoran.Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela
okulasi.Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari
untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan
supaya tepi tepi bagianatas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela
okulasi.Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x
0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu
membalut jangan sampai perisai bergeser.
Pemeriksaan Hasil Okulasi
II. TUJUAN
Bahan Alat
Tanaman tahunan Pisau okulasi
Plastik Gunting
Selotip Pisau
Tali
VI. PEMBAHASAN
Budding atau okulasi akan menghasilkan tanaman baru yang memiliki
sifat-sifat campuran dari kedua tanaman induknya. penempelan atau okulasi
( budding) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sehingga
membentuk satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah
terjadi regenerasi jaringan bekas luka tautannya.
Berdasarkan praktikum yang kami lakukantentang teknik perbanyakan
vegetative untuk mendapatkan sifat-sifat terbaik dari induk dengan okulasi
didapat data sebagai berikut yaitu dimana dari 5 sampel tanaman karet yang
diokulasi, hanya 1 sampel yang brhasil tumbuh atau hanya sekitar 20%.
Berdasarkan data diatas bahwa sebelum kita melakukan okulasi atau
penempelan terhadap tanaman kita harus memperhatikan hubungan kekeluargaan
antar stock( batang bawah atau batang pokok) dan scion ( bagian tanaman yang
ditempelkan) ,aktifitas pertumbuhan stock, kecermatan menempel, temperatur dan
kelembaban, kontaminasi virus, hama, dan penyakit pada saat pelaksanaan.
Banyaknya sampel okulasi yang gagal salah satunya disebabkan
kurangnya ketelitian dalam menempel sehingga pada saat penggabungan dua
bagian tanaman, kambiun dari stock dan scion tidak bersentuhan dan
bersinggungan. disamping itu dalam melakukan okulasi scok dan scion harus
memiliki hubungan kekeluargaan ( sistematik) yang dekat, paling jauh satu
familia. kegagalan juga disebabkan karena terkontaminasi oleh virus serta suhu
dan kelembaban nya tidak teratur, dan terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada
yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah
dengan batang atas (entres), sehingga hanya sedikit sampel okulasi yang hidup ( 1
dari sampel yang hidup).
Dalam melakukan penempelan dan okulasi dikatakan berhasl jika setelah
satu minggu dari pelaksanaan scion masih terlihat segar.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan tentang perbanyakan vegetative dengan
cara okulasi ( penempelan) dapat disimpulkan bahwa dari 5 sampel yang diokulasi
hanya 1 sampel yang berhasil atau hidup atau sekitar 20%, hal ini dikarenakan
kurangnya ketelitian dalam penempelan, serta terkontamonasi oleh virus,
kelembaban dan temperaturnya tidak cocok.
VIII. SARAN
Dalam melakukan praktikum sebaiknya lebih teliti lagi agar hasil yang
diperoleh lebih baik, dan lebih banyak tanaman yang hidup
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Perkembangbiakan Vegetatif. http://k4107078.wordpress.com /
2008/03/18/perkembangbiakan-vegetatif/. Diakses pada tanggal 20 Januari
2010.