Anda di halaman 1dari 2

Orang-orang yang beriman dan beramal shalih merekalah Shalihin ( 29:9 )

Khoirul Hadyi
PELAJARAN DARI NASEHAT Kitab Riyadhus Shalihin
KEPADA PENGUASA Kitabul Ilmi Hadits ke 1378
Al Imam Al-Fudhail bin Iyadh memberi
nasehat kepada Khalifah Harun Al-Rasyid:
Sesungguhnya Umar bin Abdul Aziz
ketika memegang tampuk kekuasaan, beliau
memanggil Salim bin Abdullah, Muhammad bin
Kaab Al-Qurdhi, dan Raja bin Haiwah,
kemudian berkata kepada mereka: Aku
sedang diuji dengan musibah ini (yaitu
kekuasaan yang ada pada beliau), maka
bermusyawarahlah kalian denganku.
Demikianlah, Umar bin Abdul Aziz
menganggap kekuasaan adalah suatu
musibah, sedangkan Anda dan pejabat-pejabat
Anda (wahai Harun) menilainya sebagai suatu
nikmat.
Kemudian Salim bin Abdullah berkata
kepada Umar bin Abdul Aziz: Jika anda ingin
selamat dari adzab Allah, maka berpuasalah
dari dunia dan jangan jadikan kematian untuk
berbuka.
Muhammad bin Kaab berkata kepada
Umar: Jika engkau ingin selamat dari adzab
Allah maka senangilah untuk kaum muslimin Dari Abi Musa , dia berkata Nabi bersabda,
apa yang engkau cintai bagi dirimu dan "Perumpamaan petunjuk dan ilmu, yang aku bawa yang
bencilah untuk kaum muslimin apa yang
engkau benci bagi dirimu, kemudian matilah dengannya aku diutus oleh Allah adalah seperti hujan yang
jika engkau telah dikehendaki. mengguyur bumi; maka bumi itu ada bagian yang subur,
Aku nasehatkan padamu (wahai Harun): menyerap air, menumbuhkabn tumbuh-tumbuhan dan
Sesungguhnya aku benar-benar sangat
mengkhawatirkanmu akan suatu hari yang rumput-rumput yang banyak. Ada pula bagian yang keras
pada hari itu kaki-kaki ini akan digelincirkan. tidak menyerap air sehingga tergenang, maka Allah memberi
Maka adakah pada dirimu - semoga Allah
merahmatimu - apa yang ada pada diri Umar
manfaat dengan hal itu kepada manusia. Mereka dapat
bin Abdul Aziz? Atau adakah orang yang minum darinya dan memberi minum (binatang ternak dan
Diterbitkan Oleh : mengajakmu bermusyawarah sebagaimana sebagainya), dan untuk bercocok tanam. Ada pula hujan
Majelis Talim Ahlus Sunnah Wal Jamaah Bontang mereka ini (berusyawarah dengan Umar?)
Maka Harun Al-Rasyid pun menangis yang jatuh kebagian lain, yaitu di atas tanah yang tidak
Waktu: Sabtu: Bada Isya (20.15-21.30) Penasehat : Al Ustadz Abu Abdillah Muh. Rifai. Pimp. sejadi-jadinya hingga jatuh pingsan. menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput.
Materi: Fiqh Ibadah Shahih Al Bukhori dan Redaksi: Abu Abdirrohman Keuangan : Abu Muhammad Begitulah perumpamaan orang yang belajar memahami
Muslim (Disarikan dari Mawaizh lil Iman Al-Fudhail
Sirkulasi : Abu Abdirrouf Setting & LayOut : Abu Hasan binIyadh hal. 122-123 oleh Ustadz Zainul agama, yang mau memanfaatkan sesuatu yang Allah utus
Tempat: Masjid Baiturrohman PKT
Pengajar: Ustadz Muhammad Rifa'i Arifin) aku dengannya, maka ia mempelajarinya dan
Alamat : HOP V No. 101 Komp. PT Badak NGL Bontang
Peserta: Umum(Ikhwan & Akhwat) Mohon Jangan Dibaca Saat mengajarkannya. Begitu pula perumpamaan orang yang
Telp.0548-21589 e-mail: darussalaf@yahoo.co.id
Khotib Sedang ber-Khotbah tidak mau peduli dengan hal itu dan tidak mau menerima
Waktu: Ahad sore: 16.15 - 17.30
Materi: Aqidah (Hushulul Ma'mul bi Syarhil Risalah Ilmiah ini dibagikan secara cuma-cuma, bagi para ------------------------------------ petunjuk Allah tersebut, yang aku diutus dengannya.
Tsalatsatil Ushul) muhsinin yang hendak berinfaq silahkan menghubungi Pahami dan simpanlah buletin ini dengan baik, (HR. Al Bukhari Dan Muslim)
Tempat: Masjid Al Kautsar, PT Badak NGL bagian keuangan (08125862757) atau dapat disalurkan di jika ingin ulasan lebih luas, hadirilah agenda
Pengajar: Ustadz Muhammad Rifa'i CV. Laser Comp. Jl. Soekarno Hatta No. 11 Tanjung Laut talim yang tertera pada halaman 4.
Peserta: Umum(Ikhwan & Akhwat)
Kandungan Hadits Orang yang tidak mau peduli yaitu Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah:
Tentang hadits diatas, setelah perkataan-perkataanku dan dia menghafal- berpaling dari ilmu sehingga dia tidak bisa Dua jenis manusia yang pertama sama-
memaparkan keterangan yang nya dan menyampaikanya seperti yang dia mengambil manfaat untuk dirinya dan tidak sama berserikat dalam ilmu dan
mengajarkannya, masing-masing sesuai
menjelaskan kata-kata pada hadits diatas dengar. Betapa banyak orang yang pula dapat memberi manfaat kepada orang
dengan kadar yang diterima dan yang telah
dari segi bahasa (arab), Ibnu Hajar Al- menyampaikan fiqih kepada orang yang lain. sampai kepadanya. Yang satu mengajarkan
Asqalani -penulis kitab fikih (yang lebih mengerti darinya . (Shahih HR. At lafadz-lafadz Al Quran dan menghafalnya dan
terkenal) Bulughul Maram- dalam Tirmidzi no. 2657, Ahmad 1/437. Ibnu Adapun bagian kedua adalah orang yang yang satunya lagi mengajarkan makna-
kitabnya Fathul Bari, menjelaskan : Majah 232 dll.) tidak mau masuk ke dalam agama Islam maknanya dan hukum-hukumnya serta ilmu-
sama sekali, bahkan telah disampaikan ilmu yang terkait dengannya. Sedangkan jenis
Al Qurtubi dan yang lainnya mengatakan Diantara mereka juga ada yang kepadanya pengetahuan tentang agama yang ketiga adalah orang yang tidak memiliki
bahwa Rasulullah ketika datang mendengar ilmu namun tidak Islam, tapi dia mengingkari dan kufur ilmu dan tidak pula mengajarkannya. Maka
membawa ajaran agama, beliau menghafal atau menjaganya serta kepadanya. Kelompok ini diumpamakan mereka adalah orang-orang yang tidak peduli
dengan petunjuk Allah apalagi mau
mengumpamakannya dengan hujan yang tidak mengamalkannya dan tidak pula dengan tanah keras yang berbatu yang tidak
menerimanya. Mereka inilah sejelek-jelek
datang kepada manusia dikala mereka mengajarkannya kepada orang lain, ada tumbuhan sama sekali, dimana air
makhluk dan mereka adalah calon bahan
membutuhkannya. Demikianlah kondisi maka dia seperti tanah yang kering mengalir diatasnya lewat begitu saja tanpa bakar neraka.
manusia sebelum Rasulullah diutus. dan tandus tidak dapat menyerap air dapat memanfaatkannya. Hal ini Hadits yang mulia ini mengandung :
Seperti halnya hujan menghidupkan tanah sehingga merusak tanah yang ada di diisyaratkan dengan perkataan beliau , - Peringatan penting tentang keutamaan ilmu
yang mati, demikian pula ilmu agama sekelilignya. (Naudzubillahi min dzalik) "Dan dia tidak menerima petunjuk Allah dan mengajarkannya, serta tingginya
dapat menghidupkan hati yang mati. yang aku bawa". kedudukan ilmu dan betapa celakanya orang
Dikumpulkannya perumpamaan yang tidak berilmu.
Kemudian beliau mengumpamakan bagian pertama dan kedua (bumi itu ada Ath-Thibi mengatakan, "Manusia terbagi - Hadits ini juga menyebutkan macam-macam
manusia menjadi golongan yang celaka atau
orang yang mendengarkan ilmu agama yang subur, menyerap air, menumbuhkan menjadi dua. Pertama, manusia yang
bahagia.
seperti berbagai macam tanah yang tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumput yang memanfaatkan ilmu untuk dirinya namun
- Pembagian orang-orang yang bahagia.
terkena air hujan, diantara mereka adalah banyak, dan ada pula yang keras tidak tidak mengajarkannya kepada orang lain. Menjadi orang yang bersegera dalam kebaikan
orang alim yang mengamalkan menyerap air sehingga tergenang, maka Kedua, manusia yang tidak bisa mengambil serta dekat dengan Allah dan orang yang
ilmunya dan mengajar. Orang ini Allah memberi manfaat dengan hal itu manfaat untuk dirinya, tapi dia mengajarkan termasuk Ashabul Yamin yang pertengahan. (
seperti jenis tanah yang subur yang kepada manusia. Mereka dapat minum dan kepada orang lain. Menurut saya kategori sebagaimana yang tersebut dalam ayat 32
menyerap air sehingga dapat memberi memberi minum (binatang ternak dan pertama masuk dalam kelompok pertama, surat Fatir)
manfaat untuk dirinya, dan kemudian sebagainya), dan untuk bercocok tanam) karena secara umum manfaatnya ada - hadits ini juga menunjukkan tentang
tumbuhlah tumbuh-tumbuhan padanya adalah karena keduanya sama-sama walaupun tingkatnya berbeda. Begitu pula butuhnya manusia kepada ilmu sebagaimana
butuhnya mereka kepada hujan bahkan
sehingga dapat memberi manfaat pula bermanfaat. Sedangkan dipisahkannya dengan tanaman yang tumbuh, diantaranya
kebutuhan mereka kepada ilmu lebih besar
bagi yang lainnya. (Maasya Allah) bagian ketiga, karena tercela dan tidak ada yang subur dan memberi manfaat
lagi. Yakni apabila mereka terluput dari ilmu
bermanfaat. Wallaahu alam kepada manusia dan ada juga yang maka merela layaknya tanah yang tidak
Diantara mereka ada juga orang mengering. Adapun kategori kedua terkena air hujan.
yang menghabiskan waktunya untuk Kemudian dalam setiap perumpamaan walaupun dia mengerjakan hal-hal yang Berkata Al Imam Ahmad : Manusia ini
menuntut ilmu namun dia tidak terdiri dari dua kelompok. Perumpamaan wajib dan meninggalkan yang sunnah, butuhnya kepada ilmu lebih besar dari pada
mengerjakan yang sunnah- pertama telah kita jelaskan tadi, sedang sebenarnya dia termasuk dalam kelompok butuhnya mereka kepada makanan dan
sunnahnya dan tidak memahami perumpamaan kedua, bagian pertamanya yang kedua seperti yang telah kita jelaskan; minuman karena kebutuhan mereka kepada
secara mendalam ilmu yang ia adalah orang yang masuk agama (Islam) dan seandainya dia meninggalkan hal-hal makan dan minum sekali atau dua kali sehari
cukup, sementara kebutuhan mereka kepada
kumpulkan, akan tetapi dia tunaikan namun tidak mendengarkan ilmu atau yang wajib maka dia adalah orang yang
ilmu adalah sebanyak nafas-nafas mereka.
(sampaikan.red) untuk orang lain, maka mendengarkannya tapi tidak mengamalkan fasik dan kita tidak boleh mengambil ilmu
dia bagaikan tanah yang tergenangi dan tidak mengajarkannya. Kelompok ini darinya. Orang semacam ini termasuk (Lihat Kitab Al Ilmu, Fadluhu wa
air sehingga manusia dapat diumpamakan layaknya tanah tandus, yang dalam, man lam yar fa' bi dzalika ro san. Syarfuhu Hal. 51-52)
memanfaatkannya. Orang inilah yang diisyaratkan oleh Nabi dalam sabdanya, Wallahu a'lam".
Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa Hal.02 Dan jangan kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran Hal.03

Anda mungkin juga menyukai