KLS
- Bola langit adalah bidang permukaan bola (yang tidak nyata), merupakan tempat
proyeksi benda-benda langit yang terlihat oleh pengamat di bumi. Bola langit tak
mempunyai ukuran (jari-jari), tak terikat oleh jarak benda langit. Bumi dapat di-
anggap kecil dibandingkan dengan bola langit.
- Titik pusat bola langit dapat dinyatakan sama dengan titik pusat bumi, tetapi juga
bisa sama dengan tempat pengamat di permukaan bumi.
- Pada bola langit bisa digambarkan lingkaran horizon, lingkaran ekuator langit,
kutub langit utara dan selatan, lingkaran meridian, lingkaran ekliptika dll.
- Untuk menyatakan posisi suatu benda langit diperlukan acuan posisi (sistem
koordinat); sistem koordinat horison, sisitem koordinat ekuator, sistem koordinat
ekliptika.
- Pada bola langit dapat digambarkan banyak lingkaran besar (titik pusatnya sama
dengan titik pusat bola langit) dan banyak lingkaran kecil (titik pusatnya bukan
titik pusat bola langit).
- Jarak antara dua titik pada bola langit dinyatakan dalam ukuran busur (jarak
busur), perhitungan seperti itu dapat dilakukan melalui formulasi teori Ilmu ukur
bola.
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS & BENDA LANGIT
LINGKARAN KECIL
LINGKARAN LINTANG . P
LINGKARAN BESAR
LINGKARAN BUJUR
SEGITIGA ( TRIGONOMETRI ) BOLA
adalah segitiga di permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar.
B . P
lingkaran besar dan kutubnya adalah 90o
3. T
Panjang busur salah satu busur segitiga
bola yang menghadap sudut yang berada
a di kutubnya adalah sama dengan besar
C sudut tersebut.
Pada segitiga bola berlaku rumus
Rumus cos:
Cos a = Cos b Cos c + Sin b Sin c Cos A
Cos b = Cos a Cos c + Sin a Sin c Cos B
N Cos c = Cos a Cos b + Sin a Sin b Cos C
Rumus sin:
Sin A/ Sin a = Sin B/ Sin b = SinC/ sin c
Dapat diturunkan rumus-rumus dasar pada
segitiga bola ABC sbb:
O RUMUS COSINUS:
cos a = cos b . cos c + sin b. sin c. cos A
cos b = cos a . cos c + sin a. sin c. cos B
B a C cos c = cos a . cos b + sin a. sin b. cos C
c b RUMUS SINUS:
sin A = sin B = sinC
A
sin a sin b sin c
RUMUS COTANGENS:
D E
cot A = sin c. cot a. cosec B cos c.cot B
AD = OA tan c cot A = sin b. cot a. cosec C cos c.cot C
AE = OA tan b cot B = sin a. cot b. cosec C cos a.cot C
OD = OA sec c cot B = sin c. cot b. cosec A cos c.cot A
OE = OA sec b cot C = sin a. cot c. cosec B cos a.cot B
cot C = sin b. cot c. cosec A cos b.cot A
DE2 = AD2 + AE2 -2 AD . AE cos A
DE2 = OD2 + OE2 -2 OD . OE cos a
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS ( , )
Garis Bujur ( ) = 0o (Meridian Standar melewati Greenwich), di timur Greenwich BT, di barat BB.
Garis Lintang ( )= 0o (Khatulistiwa); 90o = Kutub Utara ; -90o = Kutub Selatan.
KOORDINAT GEOGRAFIS TEMPAT DI BOLA BUMI:
BUJUR, LINTANG ( , )
Contoh: Jakarta (1060 49 BT, 60 10 S), berarti Jakarta terletak pada garis bujur 1060 49
di timur Greenwich dan di garis lintang 60 10 di selatan Khatulistiwa.
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS
Lingkaran dasarnya equator (khatulistiwa) bumi.
Titik awal penelusuran (00) : Bujur : Greenwich di dekat London, Inggris.
Lintang: equator bumi.
koordinatnya:
1. = Meridian atau bujur tempat, dihitung ke arah timur untuk bujur timur (BT)
atau bujur -, dan ke arah barat untuk bujur barat (BB) atau bujur +.
Rentang : 00 s/d 1800 BB dan 00 s/d 1800 BT.
Hubungannya dengan waktu:
24 jam menempuh 3600
1 jam = 150
4 menit = 10
4 detik = 1
Waktu Zone atau waktu daerah. Perbedaan setiap zone waktu besarnya 150.
Waktu lokal ( lokal time) atau waktu setempat adalah waktu yang sesuai dengan waktu bujur setempat.
Waktu Zone (zone time) atau waktu wilayah adalah waktu yang sesuai dengan waktu zone setempat.
Misalnya WIB berbeda 7 jam dari UT(waktu Greenwich). WIB = UT + 7 jam.
2. = Lintang Pengamat
Diukur dari equator ke arah kutub utara bumi untuk lintang positif, dan ke arah kutub selatan bumi
untuk lintang negatif.
= 00 untuk Equator bumi
= + 23 1/20 untuk Garis Balik Utara
= +900 untuk Kutub Utara
= -23 1/2 0
untuk Garis Balik Selatan
= - 900
untuk Kutub Selatan
PERUBAHAN TINGGI MATAHARI KARENA GERAK HARIAN DI JAKARTA
PER-JAM SEKITAR 15 DERAJAT
TINGGI MATAHARI PADA SAAT YANG SAMA DI BERBAGAI TEMPAT
SETIAP BERPINDAH KE BARAT TINGGI MATAHARI SEMAKIN RENDAH ATAU WAKTU MUNDUR PERJAM SEBESAR 15 DERAJAT
POSISI DAN GERAK HARIAN MATAHARI DI BERBAGAI TEMPAT DI BELAHAN
SELATAN BUMI TANGGAL 22 JUNI 2006
GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB
. . . . . . . . . . . . .
CONTOH APLIKASI GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB
SELASA SENIN
29-07-2008 28-07-2008
22 Juni TMP
21 Maret TMS 23 September TMG
22 Desember TMD
Gerak harian Matahari
di Ekuator sepanjang tahun
21/3 22/3
22 Des 22 Nop 22 Okt 21 Maret 21 April 21 Mei 22 Juni
22 Jan 22 Feb 23 Sept 22 Agust 22 Juli
Barat
Arah selatan
23,5 0
23,50 Arah utara
ARAH TERBIT MATAHARI SELALU BERGESER SEPANJANG TAHUN
GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50
UTARA
GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50 SELATAN
ARAH TERBENAM MATAHARI SELALU BERGESER SEPANJANG TAHUN
GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50 UTARA
Bintang
*
T
a S
U
K HORIS
ON
B A
VERTIKAL UTAMA
N
KOORDINAT (A,a)
SETIAP TEMPAT DI MUKA BUMI MEMILIKI ARAH ZENITH
DAN HOROZON (UFUK) YANG BERBEDA
ZENITH (A) = NADIR (C)
)
(D
A
UK
UF
UF
UK
(A
)
)
(C
FUK
U
C
)
(B
UK
UF
o o
t1 t2
0O
1 OT 2O T 3O T 4O T
Contoh Penggunaan:
Jika suatu tempat memiliki variasi magnetik 10T (timur), maka arah utara sejati
berada pada jarak 1o ke arah barat dari titik Utara kompas. Jika variasi magnetik
1o B (Barat), maka arah utara sejati berada pada jarak 1o ke arah timur dari titik Utara
Kompas. Pada tempat lainnya menggunakan interpolasi di antara dua garis terdekat. 9
TATA KOORDINAT EKUATOR
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekuator Langit
Koordinat : Asensio rekta ( ) dan Deklinasi ( ).
Asensio rekta : Adalah panjang busur, dihitung dari Vernal Ekuinoks ( titik Aries,
titik , Titik Musim Semi, titik Hamal) pada lingkaran ekuator
langit sampai ke titik kaki (K), dengan arah penelusuran ke arah
timur.
Rentang AR : 0 s/d 24 jam atau 0 o s/d 360o
Deklinasi : Adalah panjang busur dari titik kaki (K) pada lingkaran ekuator
langit ke arah kutub langit, sampai ke letak benda pada bola
langit.
Deklinasi berharga positif ke arah KLU, dan negatif ke arah KLS.
Rentang : 0 o s/d 90 o atau 0 o s/d 90o
Catatan :
- Sudut Jam Bintang Lokal (HA) adalah panjang busur dalam jam ( 1 jam = 15 0
busur), dihitung dari Titik Kulminasi Atasnya pada meridian langit ke arah barat.
- Jam bintang adalah sudut jam bintang lokal titik .
- Sudut jam bintang lokal = Jam bintang Askensio Rekta.
Rumus : LST* = * + HA*
- Koordinat ekuator bersifat universal, sangat standar dipakai dalam astronomi
karena tidak terpengaruh oleh letak dan waktu pengamat di permukaan bumi.
* Bintang
Sudut jam Bintang T
( HA*) K
Ja (L
U S
m
Bi ST)
LINGKARAN
nt
an
HORISON
g
B
KLU
N
LETAK BINTANG DI BELAHAN LANGIT SELATAN
DARI PENGAMAT DI BELAHAN BUMI SELATAN
HUBUNGAN WAKTU MATAHARI DENGAN
WAKTU BINTANG
Waktu Matahari Menengah (WMM) = Sudut jam Matahari + 12 jam
Jam 0 waktu matahari, letak Matahari menengah berada di titik kulminasi
bawah.
Satu hari matahari = 24 jam
Waktu Bintang (waktu sideris) = Sudut jam Vernal Equinoks atau titik Aries.
Jam 0 waktu bintang, letak titik Aries berada di titik kulminasi atas.
Satu hari bintang = 23 jam 56 menit 4,0982 detik.
Letak-letak istimewa titik Aries terhadap Matahari
1. Sekitar tanggal 21 Maret (TMS), Matahari berimpit dengan titik Aries.
Jam 0 WMM = jam 12 waktu bintang.
2. Sekitar tanggal 22 Juni (TMP), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries
berimpit dengan titik Timur.
Jam 0 WMM = jam 18 waktu bintang.
3. Sekitar tanggal 23 September (TMG), saat Matahari di kulminasi bawah, titik
Aries berada di titik kulminasi atas.
Jam 0 WMM = jam 0 waktu bintang.
4. Sekitar tanggal 22 Desember (TMD), saat Matahari di kulminasi bawah, titik
Aries berimpit dengan titik Barat.
Jam 0 WMM = jam 06 waktu bintang.
WAKTU
WAKTU BINTANG
BINTANG (( SUDUT
SUDUT JAM
JAM TITIK
TITIK )) PADA
PADA
SAAT
SAAT
.
JAM
JAM 0
0 WAKTU
WAKTU MATAHARI MENENGAH
MENENGAH
23/9; Jam 0 Waktu Bintang
.
B
22/12; Jam 6 Waktu Bintang
KLU
.
KLS
* *. *
21/3; Jam 12 Waktu Bintang
LST = * + HA*
LST = Sudut Jam Vernal Equinoks ( ), dari g ke arah barat sepanjang lingkaran
ekuator langit dalam satuan jam ( 1 jam = 15o).
* = Asensio rekta, dari g ke arah timur sepanjang lingkaran ekuator langit dalam
satuan jam ( 1 jam = 15o )
HA* = Sudut jam lokal bintang, dari meridian ke arah barat, dari meridian ke arah
barat sepanjang lingkaran ekuator langit dalam satuan jam ( 1 jam = 15o ).
HA* berharga positif jika bintang setelah transit dan negatif jika sebelum transit.
Contoh : - Jika sebuah bintang diamati pada jam 10 ( waktu sideris ), Asensio rekta
berharga 12j 30m, maka sudut jam bintang tersebut harganya 2j 30m atau
posisi bintang pada bola langit 2j 30m sebelum transit.
- Semua bintang yang terletak di meridian (pada saat transit), memiliki harga
* sama dengan saat waktu (sideris) karena memiliki sudut jamnya nol.
SOAL LATIHAN:
. Soal 17 ( IAO 2004 )
. Asensiorekta sebuah bintang adalah 17h40m. Andaikan ia diamati pada jam 16h45m
berapakah sudut jam bintang tersebut ?
Apakah ia berada di Timur atau Barat meridian ?
. Sebuah bintang diamati pada jam 03h12m, saat itu sudut jamnya 1h30m. Berapakah
asensiorekta bintang tersebut ?
. Saat pengamatan, sudut jam sebuah bintang 2h15m, sedangkan asensiorekta
bintang tersebut adalah 7h19m. Jam berapakah pengamatan itu dilakukan ?
JAWAB SOAL LATIHAN:
1. Soal 17 ( IAO 2004 )
a. Diketahui : = 17h 40m
LST = 16h 45m
HA* = LST *
= 16h 45m 17h 40m
= - 55m
bintang berada (55/60) . 15o = 13 3/4o di timur meridian, sebelum transit.
deklinasi 15o transit 3 jam yang lalu. Hitunglah ketinggian dan Azimuth bintang saat
Jawab :
itu!
= 15o ; = 25o ; HA = 45o
Terapkan rumus cosinus :
Cos z = Cos 75o Cos 65o + Sin 75o Sin 65o Cos 45o
= 0,2588 x 0,4226 + 0,9659 x 0,9063 x 0,7986
= 0,7284
z = 43,25o
a = 90o z
= 46,75o
tinggi bintang 46,75o dari horizon.
Contoh :
Tentukan panjang siang dan malam hari di Jakarta ( 60 10 S, 1060 49 T ) tanggal 22 Juni 2008.
Jawab:
= - 6o 10 = -6,1667o
Matahari = 23,5o
Cos to = - tg . tg
Latihan soal:
Hitung panjang siang dan panjang malam tanggal 22 Desember , 22 Juni dan 21
Maret 2008 di kota:
1. Mumbay ( 18o 58 U, 72o 58 T ).
2. Vladivostok ( 43o 08 U, 131o 54 T ).
Secara astronomis, saat matahari terbenam terjadi pada saat titik pusat piringan
matahari mempunyai jarak zenith 900 50.
Di dalam daftar ephemeris angka itu dijadikan dasar untuk menyatakan saat mata-
hari terbenam atau terbit pada tempat pengamatan setinggi permukaan laut.
Titik puncak lengkungan atas matahari saat itu tepat berada di garis horizon.
Harga 50 didapatkan dari perjumlahan diameter sudut matahari ( =16 ) dan sudut
pembiasan cahaya dalam atmosfer bumi bagi benda langit yang berada di sepan-
jang horizon ( =34 ).
16
Matahari 50
Matahari
REFRAKSI
(Pembiasan cahaya benda langit oleh atmosfer bumi)
Pembiasan cahaya hilal terjadi di dalam atmosfer bumi, menyebabkan posisinya yang terlihat
di
permukaan bumi berbeda dengan yang sebenarnya.
Refraksi membuat ketinggian posisi benda langit bertambah besar.
Refraksi (R) menyatakan selisih antara ketinggian benda langit menurut penglihatan dengan
ke-
tinggian sebenarnya. R berubah harganya menurut ketinggian benda langit. Yang
Hasil pendekatan teoritis dan eksperimen memberikan nilai R sbb.: tampak
h atau a R
00 34 50
1 24 22
Yang
2 18 06 sebenarnya
3 14 13
4 11 37 R
5 9 45
6 8 23
7 7 19 P
at
8 6 29
m
9 5 49
os
fe
10 5 16
r
11 4 48
12 4 24
. .
4. Tentukan panjang siang dan malam di Kutub Selatan Bumi pada tanggal
22 Juni dan 22 Desember 2008. Efek refraksi atmosfer bumi diabaikan.
BINTANG SIRKUM POLAR
( BINTANG YANG TIDAK PERNAH TERBENAM)
Z 90
GERAK HARIAN BINTANG // EQUATOR KLS
90
* Bintang
T
U S
HORIZ
ON
B EQ
UA
TO
R LA
N GIT
KLU
N
Syarat bintang Sirkum polar:
dI wilayah utara Khatulistiwa ( berharga positif ) : > 90o
dI wilayah selatan Khatulistiwa ( berharga negatif ) : < - 90o
CONTOH SOAL :
a. Apakah bintang Deneb / Cygni ( = 20 j 39,7m ; Deneb = 45o 06)
C
tampak sebagai bintang sirkum polar di Vladivostok (43o 08 U, 131o 54 T)
O
b. NApakah bintang X ( = - 85o 30 ) dan M 31 atau galaksi Andromeda ( = 0j 40m
; = 41o ) merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta (106o 49 T, 6o 10 S),
Jawab :
a. Vladivostok terletak di utara Khatulistiwa.
> 90o -
45o 06 > 90o - 43o 08
> 46o 52 Salah!
Deneb merupakan bintang sirkum polar dari Vladivostok.
2. < - 90o -
41o < - 90o - - 6o 10
< - 83o 50 Salah!
M31 atau galaksi Andromeda bukan merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta.
LATIHAN SOAL :
3. Pada rentang harga deklinasi berapa bintang sikum polar yang tampak dari Jakarta
(106o 49 T, 6o 10 S),
4. Pada rentang harga deklinasi berapa bintang sirkum polar yang tampak dari Kutub
Selatan Bumi?
5. Pada rentang deklinasi dan kapan terjadinya Matahari berperilaku seperti bintang
Sirkum polar di kutub Utara Bumi?
6. Pada rentang deklinasi dan kapan terjadinya Matahari berperilaku seperti bintang
Sirkum polar di kutub Selatan Bumi?
ENENTUAN WAKTU SIDERIS
Tentukan selisih hari terhadap salah satu dari 4 tanggal patokan terdekat yakni:
21 Maret, 22 Juni, 23 September atau 22 Desember.
Tentukan perbedaan waktu titik Aries dengan Matahari selama selisih waktu no.1 di atas dengan
mengalikan setiap beda 1 hari sebesar 4 menit.
Tentukan jam 0 WMM waktu setempat yang bersesuaian dengan waktu sideris pada tanggal yang
bersangkutan dengan menambahkan(jika melewati salah satu tanggal patokan di atas) atau mengurang-
kan (jika mendahului) dengan selisih waktu no. 2 di atas yang paling dekat dengan tanggal patokan ter-
dekat yang dipakai.
Patokan tanggal hubungan Waktu Sideris(Siderial Time) dengan Waktu Matahari Menengah(Mean Sun):
21 Maret Jam 0 WMM = Jam 12 Waktu Sideris
22 Juni Jam 0 WMM = Jam 18 Waktu Sideris
23 September Jam 0 WMM = Jam 0 Waktu Sideris
22 Desember Jam 0 WMM = Jam 6 Waktu Sideris
Tentukan waktu sideris jam yang diinginkan dengan menambahkan dengan WMM pada jam yang
ditentukan.
ntoh: Tentukan Waktu Sideris yang bersesuaian dengan Jam 10 tanggal 26 Maret 2005.
wab:
Sesilih tanggal 26 Maret dengan 21 Maret adalah = 26 21 = 5 hari.
Perbedaan waktu Aries dengan Matahari selama 5 hari = 5 x 4 menit = 20 menit.
Jam 0 WIB tanggal 26 Maret = Jam 12 + 20 menit = Jam 12.20 Waktu Sideris.
Jam 10 WIB tanggal 26 Maret = Jam 10 + 12.20 Waktu Sideris = Jam 22.20 Waktu Sideris.
ontoh soal aplikasi posisi benda langit:
imanakah posisi rasi Sagittarius( AR 19jam, Dekl. -250 ) pada bola langit jam 12 WIB tanggal 14
Maret 2005 ?
wab:
elisih tgl 14 Maret dengan 21 Maret = 7 hari
eda Aries dengan Matahari = 7 x 4 menit = 28 menit
m 0 WIB tgl 14 Maret = Jam 12 28 menit = Jam 11. 32 Waktu Sideris.
m 12 WIB tgl. 14 Maret = 11.32 + 12 WIB = Jam 23.32 Waktu Sideris.
udut Jam rasi Sagittarius saat itu = Waktu Sideris AR Sagittarius = 23.32 19 = 4 jam 32 menit.
osisi Sagittarius saat itu : (4 32/60x 150)= 680 di sebelah barat meridian dan 250 di selatan equator langit.
atihan Soal:
Apakah SMC dan LMC teramati dari Mumbay ( 180 56 LU, 720 58 BT)?
Apakah bintang Polaris dapat teramati dari Jakarta ( 60 11 46 LS, 1060 50 19 BT)?
Jelaskan jawabannya!
Adakah bintang sirkum polar di Jakarta? Jelaskan jawabannya!
Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 21 WS di Mumbay pada tanggal 15
November 2006 ?
Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 22 WS di Vladivostok pada tanggal
15 Desember 2006
Dimanakah letak galaksi Andromeda ( AR= 0j 40m; Dekl.= + 410 ) pada jam 22.00 WS tanggal
15 November 2006 di Mumbay?
Dimanakah letak galaksi Andromeda ( AR= 0j 40m; Dekl.= + 410 ) pada jam 22.00 WS tanggal
15 November 2006 di Vladivostok?
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekliptika
Koordinat : Bujur Ekliptika ( ) dan Lintang Ekliptika ( )
Bujur Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari Vernal Ekuinoks (titik Aries) ke
arah timur sepanjang lingkaran ekliptika sampai ke titik kaki (K).
Rentang : 0 s/d 360 o
Lintang Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari titik Kaki di lingkaran
ekliptika ke arah kutub ekliptika sampai ke letak benda langit.
Harga positif ke arah KEU atau negatif ke arah KES.
Rentang : 0 0 s/d 90 0 atau 0 0 s/d 90 0
Catatan :
- Lingkaran Ekliptika membuat sudut kemiringan 23 0 terhadap lingkaran Ekuator
Langit.
- Titik perpotongan Ekliptika dengan Ekuator langit setiap tanggal 21 Maret disebut titik
Aries atau Titik Musim Semi ( TMS) belahan bumi utara, tanggal 23 September
disebut Titik Libra atau Titik Musim Gugur (TMG).
- Deklinasi maksimum matahari di belahan langit utara ( 23 0 ) disebut Titik Musim
Panas (TMP) atau Titik Cancer , dicapai matahari setiap tanggal 22 Juni.
Maksimum di belahan langit selatan (- 23 ) dicapai matahari setiap tanggal 22
Desember dinamakan Titik Musim Dingin (TMD) atau Titik Capricornus .
- Sistem Koordinat Ekliptika umumnya dipakai untuk posisi matahari dan anggota
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
EKLIPTIKA
KEU T=
U=KLU S=KLS
Bintang
* B
KES
K
EKUATOR
A. KOORDINAT HORISON
1. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison, jika diketahui Azi-
muthnya 135 0 dan ketinggiannya 60 0.
2. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison baru, jika diketahui
Azimuthnya 60 0 dan ketinggiannya 75 0.
B. KOORDINAT EKUATOR
1. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 15 jam dan Deklinasi
30 0 dari pengamat di Mumbay, pada Jam 9 waktu bintang.
2. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 6 jam dan Deklinasi
30 0 dari pengamat di Vladivostok, pada Jam 6 tanggal 21 Maret.
3. A. Di daerah manakah di permukaan bumi tidak teramati adanya bintang sirkum polar,
jelaskan !
B. Dimanakah letak titik kardinal Timur dan Barat di kedua kutub bumi? Bagaimana
arah gerak harian benda langit di kedua kutub tersebut?
C. KOORDINAT EKLIPTIKA
1. Lukis letak dan pergerakan matahari pada tanggal 22 Juni dari Kutub Utara.
2. Lukis letak sebuah planet yang memiliki bujur ekliptika 120 0 dan lintang ekliptika
45 0 dari suatu tempat di Ekuator bumi.
3. Lukiskan lingkaran pergeseran matahari untuk tempat-tempat pada lingkaran kutub
selatan pada tanggal: 21 Maret, 22 Juni, 23 September dan 22 desember. Lingkaran Kutub
Selatan = 66 o LS.
KOORDINAT PENDEKATAN DAERAH ZOODIAC
9. Winter Triangle
( Segitiga Musim Dingin )
a. Betelgeuse ( Orionis) 5j 52,5m + 70 24
b. Sirius ( Canis Majoris) 6j 42,9m - 160 39
c. Procyon( Canis Minoris) 7j 36,7m + 50 21
Ekuator Langit
i ka
12o=
i pt
50m
Ekl
ROTASI BUMI
1o= 4 menit
23jam 56 menit 4detik
KLS
Bulan Besar
Sabit Muda (Waxing Gibbous)
(Waxing Crescent)
Bumi
arah Barat Bulan Baru arah Timur
(Konjungsi)
sinar matahari Purnama
Bulan Susut
Sabit Tua
(Waning Gibbous)
(Waning Crescent)
Kwartir Kedua
Fase Bulan
tampak dari Bumi
Bidang orbit bulan miring 5,20 terhadap bidang ekliptika (orbit bumi mengedari Matahari)
Yang teramati dari muka bumi periode fase bulan = 29,53055 hari
Periode fase bulan = 29,53055 hari
PERUBAHAN TINGGI BULAN PADA SAAT MATAHARI TERBENAM
PER-HARI SEKITAR 12 DERAJAT ( PER-JAM SEKITAR DERAJAT )
BULAN
BULAN
BULAN BULAN
(Hampir) Semua Agama Menggunakan
Kalender Qamariyah
- Bola langit adalah bidang permukaan bola (yang tidak nyata), merupakan tempat
proyeksi benda-benda langit yang terlihat oleh pengamat di bumi. Bola langit tak
mempunyai ukuran (jari-jari), tak terikat oleh jarak benda langit. Bumi dapat di-
anggap kecil dibandingkan dengan bola langit.
- Titik pusat bola langit dapat dinyatakan sama dengan titik pusat bumi, tetapi juga
bisa sama dengan tempat pengamat di permukaan bumi.
- Pada bola langit bisa digambarkan lingkaran horizon, lingkaran ekuator langit,
kutub langit utara dan selatan, lingkaran meridian, lingkaran ekliptika dll.
- Untuk menyatakan posisi suatu benda langit diperlukan acuan posisi (sistem
koordinat); sistem koordinat horison, sisitem koordinat ekuator, sistem koordinat
ekliptika.
- Pada bola langit dapat digambarkan banyak lingkaran besar (titik pusatnya sama
dengan titik pusat bola langit) dan banyak lingkaran kecil (titik pusatnya bukan
titik pusat bola langit).
- Jarak antara dua titik pada bola langit dinyatakan dalam ukuran busur (jarak
busur), perhitungan seperti itu dapat dilakukan melalui formulasi teori Ilmu ukur
bola.
CONTOH APLIKASI GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB
SELASA SENIN
29-07-2008 28-07-2008