Anda di halaman 1dari 82

PESERTA PELATIHAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL

TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA


MATA PELAJARAN ASTRONOMI
TAHUN 2008

DI PLANETARIUM & OBSERVATORIUM


DINAS DIKMENTI PROVINSI DKI JAKARTA
JL. CIKINI RAYA 73, JAKARTA PUSAT.

JAKARTA, 29 Juli 2008


ASRONOMI BOLA DAN APLIKASINYA

KLS

Oleh: Cecep Nurwendaya


Planetarium & Observatorium Jakarta
Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta
BOLA LANGIT

- Bola langit adalah bidang permukaan bola (yang tidak nyata), merupakan tempat
proyeksi benda-benda langit yang terlihat oleh pengamat di bumi. Bola langit tak
mempunyai ukuran (jari-jari), tak terikat oleh jarak benda langit. Bumi dapat di-
anggap kecil dibandingkan dengan bola langit.

- Titik pusat bola langit dapat dinyatakan sama dengan titik pusat bumi, tetapi juga
bisa sama dengan tempat pengamat di permukaan bumi.

- Pada bola langit bisa digambarkan lingkaran horizon, lingkaran ekuator langit,
kutub langit utara dan selatan, lingkaran meridian, lingkaran ekliptika dll.

- Untuk menyatakan posisi suatu benda langit diperlukan acuan posisi (sistem
koordinat); sistem koordinat horison, sisitem koordinat ekuator, sistem koordinat
ekliptika.

- Pada bola langit dapat digambarkan banyak lingkaran besar (titik pusatnya sama
dengan titik pusat bola langit) dan banyak lingkaran kecil (titik pusatnya bukan
titik pusat bola langit).

- Jarak antara dua titik pada bola langit dinyatakan dalam ukuran busur (jarak
busur), perhitungan seperti itu dapat dilakukan melalui formulasi teori Ilmu ukur
bola.
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS & BENDA LANGIT

LINGKARAN KECIL

LINGKARAN LINTANG . P
LINGKARAN BESAR

LINGKARAN BUJUR
SEGITIGA ( TRIGONOMETRI ) BOLA
adalah segitiga di permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar.

ABC merupakan segitiga bola


K A,B,C = sudut-sudut segitiga bola
A a,b,c = panjang busur segitiga bola
P = pusat bola langit atau bumi

c SIFAT SEGITIGA BOLA


1. Jumlah ketiga sudutnya tidak harus 180o
b 2. Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah

B . P
lingkaran besar dan kutubnya adalah 90o
3. T
Panjang busur salah satu busur segitiga
bola yang menghadap sudut yang berada
a di kutubnya adalah sama dengan besar
C sudut tersebut.
Pada segitiga bola berlaku rumus
Rumus cos:
Cos a = Cos b Cos c + Sin b Sin c Cos A
Cos b = Cos a Cos c + Sin a Sin c Cos B
N Cos c = Cos a Cos b + Sin a Sin b Cos C
Rumus sin:
Sin A/ Sin a = Sin B/ Sin b = SinC/ sin c
Dapat diturunkan rumus-rumus dasar pada
segitiga bola ABC sbb:

O RUMUS COSINUS:
cos a = cos b . cos c + sin b. sin c. cos A
cos b = cos a . cos c + sin a. sin c. cos B
B a C cos c = cos a . cos b + sin a. sin b. cos C

c b RUMUS SINUS:
sin A = sin B = sinC
A
sin a sin b sin c

RUMUS COTANGENS:
D E
cot A = sin c. cot a. cosec B cos c.cot B
AD = OA tan c cot A = sin b. cot a. cosec C cos c.cot C
AE = OA tan b cot B = sin a. cot b. cosec C cos a.cot C
OD = OA sec c cot B = sin c. cot b. cosec A cos c.cot A
OE = OA sec b cot C = sin a. cot c. cosec B cos a.cot B
cot C = sin b. cot c. cosec A cos b.cot A
DE2 = AD2 + AE2 -2 AD . AE cos A
DE2 = OD2 + OE2 -2 OD . OE cos a
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS ( , )

Garis Bujur ( ) = 0o (Meridian Standar melewati Greenwich), di timur Greenwich BT, di barat BB.
Garis Lintang ( )= 0o (Khatulistiwa); 90o = Kutub Utara ; -90o = Kutub Selatan.
KOORDINAT GEOGRAFIS TEMPAT DI BOLA BUMI:
BUJUR, LINTANG ( , )

Lingkaran Dasar Ekuator Bumi (Khatulistiwa)


Lingkaran Kutub Bujur (meridian)
Titik Acuan Lintang: Khatulistiwa (00)
Bujur (meridian) : Greenwich (00)
Koordinat Pertama Bujur atau Meridian ( )
Ke arah timur Greenwich atau BT
Ke arah barat Greenwich atau BB
Koordinat Ke dua Lintang tempat ( )
Ke arah selatan = atau LS atau S
Ke arah utara = + atau LU atau U
Kutub Utara = 900 atau 900 U atau 900 LU
Kutub Selatan = - 900 atau 900 S atau 900 LS

Contoh: Jakarta (1060 49 BT, 60 10 S), berarti Jakarta terletak pada garis bujur 1060 49
di timur Greenwich dan di garis lintang 60 10 di selatan Khatulistiwa.
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS
Lingkaran dasarnya equator (khatulistiwa) bumi.
Titik awal penelusuran (00) : Bujur : Greenwich di dekat London, Inggris.
Lintang: equator bumi.
koordinatnya:
1. = Meridian atau bujur tempat, dihitung ke arah timur untuk bujur timur (BT)
atau bujur -, dan ke arah barat untuk bujur barat (BB) atau bujur +.
Rentang : 00 s/d 1800 BB dan 00 s/d 1800 BT.
Hubungannya dengan waktu:
24 jam menempuh 3600
1 jam = 150
4 menit = 10
4 detik = 1
Waktu Zone atau waktu daerah. Perbedaan setiap zone waktu besarnya 150.
Waktu lokal ( lokal time) atau waktu setempat adalah waktu yang sesuai dengan waktu bujur setempat.
Waktu Zone (zone time) atau waktu wilayah adalah waktu yang sesuai dengan waktu zone setempat.
Misalnya WIB berbeda 7 jam dari UT(waktu Greenwich). WIB = UT + 7 jam.
2. = Lintang Pengamat
Diukur dari equator ke arah kutub utara bumi untuk lintang positif, dan ke arah kutub selatan bumi
untuk lintang negatif.
= 00 untuk Equator bumi
= + 23 1/20 untuk Garis Balik Utara
= +900 untuk Kutub Utara
= -23 1/2 0
untuk Garis Balik Selatan
= - 900
untuk Kutub Selatan
PERUBAHAN TINGGI MATAHARI KARENA GERAK HARIAN DI JAKARTA
PER-JAM SEKITAR 15 DERAJAT
TINGGI MATAHARI PADA SAAT YANG SAMA DI BERBAGAI TEMPAT
SETIAP BERPINDAH KE BARAT TINGGI MATAHARI SEMAKIN RENDAH ATAU WAKTU MUNDUR PERJAM SEBESAR 15 DERAJAT
POSISI DAN GERAK HARIAN MATAHARI DI BERBAGAI TEMPAT DI BELAHAN
SELATAN BUMI TANGGAL 22 JUNI 2006
GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB

GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL


SELASA SENIN

. . . . . . . . . . . . .
CONTOH APLIKASI GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB

GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL


105oT

SELASA SENIN
29-07-2008 28-07-2008

10.00 WIB 19.00 00.00


03.00 GMT 28-07-2008 29-07-2008
29-07-2008
29-07-2008

SELASA 15.00 SENIN


29-07-2008 28-07-2008
GERAK HARIAN MATAHARI SEPANJANG TAHUN

22 Juni TMP
21 Maret TMS 23 September TMG
22 Desember TMD
Gerak harian Matahari
di Ekuator sepanjang tahun

Garis Balik Selatan

Garis Balik Utara


Ekuator Langit
Bergerak sekitar o= separuh
lebar piringan matahari per-hari.

21/3 22/3
22 Des 22 Nop 22 Okt 21 Maret 21 April 21 Mei 22 Juni
22 Jan 22 Feb 23 Sept 22 Agust 22 Juli

Barat
Arah selatan
23,5 0
23,50 Arah utara
ARAH TERBIT MATAHARI SELALU BERGESER SEPANJANG TAHUN

GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50
UTARA

GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50 SELATAN
ARAH TERBENAM MATAHARI SELALU BERGESER SEPANJANG TAHUN

GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50 UTARA

EKUATOR LANGIT GARIS BALIK


SELATAN
23,50
Gerak revolusi bumi mengitari matahari (gerak tahunan bumi)
Periode 1 tahun sideris = 365,2564 hari, Periode 1 tahun tropis = 365,2422518 hari
ANALEMMA MATAHARI : Perubahan posisi Matahari dari suatu tempat di muka
Bumi pada jam yang sama sepanjang tahun.
ANALEMMA MATAHARI DI JAKARTA
Analemma matahari menunjukkan letak posisi Matahari pada arah deklinasi (utara-selatan) dan sudut jam
B
(barat-timur) sepanjang tahun. U S

1. Equation of Time ( Perata Waktu) : Selisih antara satu hari matahari


sebenarnya terhadap satu hari matahari menengah.
E = Sudut Jam Matahari benar Sudut Jam Matahari menengah.

Minimum : -14 menit 16 sekon tanggal 11 Februari 2008


0 : 0 menit 0 sekon tanggal 15 April 2008
Maksimum : 3 menit 40 sekon tanggal 14 Mei 2008
0 : 0 menit 0 sekon tanggal 13 Juni 2008
Minimum : - 6 menit 31 sekon tanggal 25 Juli 2008
0 : 0 menit 0 sekon tanggal 1 September 2008
Maksimum : 16 menit 28 sekon tanggal 2 November 2008
0 ; 0 menit 0 sekon tanggal 25 Desember 2008
2. Deklinasi Matahari tahun 2006 dari Ephemeris Almanak:
Ekuator Langit ( 00 ) tanggal 20 Maret 2008
Garis Balik Utara ( 23 0 ) tanggal 21 Juni 2008
Ekuator Langit ( 00 ) tanggal 23 September 2008
Garis Balik Selatan ( 23 0 ) tanggal 22 Desember 2008
GERAK PRESESI (GERAK GASING) SUMBU BUMI
PERIODE PRESESI = 26.000 TAHUN (LINGKARAN BESAR)
PERIODE NUTASI = 19 TAHUN (GELOMBANG KECIL)

Presesi dikenal oleh Hipparcus (146 127 SM)


Dan Ptolemy (Cladius Ptolemeus sekitar abad ke 2 M)
Akibatnya: Pergeseran Vernal Ekuinoks (titik Hammal) ke arah barat atau mundur sekitar 50,2
per tahun. Asensio reksta dan deklinasi benda langit berubah akibat presesi.
TATA KOORDINAT HORISON
Lingkaran dasar : Lingkaran Horizon.
Koordinat : Azimuth (A) dan Tinggi (a atau h)
Azimuth : Panjang busur yang dihitung dari titik acuan Utara ke arah
Timur (searah jarum jam), sepanjang lingkaran horison sampai

ke titik kaki (K).


Rentang A : 0 0 s/d 360 0
Tinggi :
Panjang busur yang dihitung dari titik kaki (K) di horison
sepanjang busur ketinggian, ke arah Zenith jika a positip, dan
ke arah Nadir jika berharga negatif.
Rentang a : 0 0 s/d 900 atau 00 s/d 900.
Kelemahan Sistem Horison:
1. Tergantung tempat di muka bumi. Tempat berbeda, horisonnyapun berbeda.
2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak harian.
Keuntungannya:
Praktis, sederhana, langsung mudah dibayangkan letak bendanya pada bola langit.
Catatan : Letak titik Kardinal (UTSB) pada bola langit bebas, asal arah SBUT atau
UTSB searah jarum jam. Azimuth dapat juga dinyatakan dari arah Utara ke
arah barat asal ditambahkan keterangan arah penelusurannya ke timur atau
barat.
TATA KOORDINAT HORISON
Z
MERIDIAN LANGIT

Bintang
*
T

a S
U
K HORIS
ON
B A

VERTIKAL UTAMA

N
KOORDINAT (A,a)
SETIAP TEMPAT DI MUKA BUMI MEMILIKI ARAH ZENITH
DAN HOROZON (UFUK) YANG BERBEDA
ZENITH (A) = NADIR (C)

)
(D
A

UK
UF
UF
UK
(A
)

ZENITH (D) ZENITH (B)


= NADIR (B) D B = NADIR (D)

)
(C
FUK
U

C
)
(B
UK
UF

ZENITH (C) = NADIR (A)


PENENTUAN ARAH UTARA SELATAN DENGAN BAYANGAN TONGKAT

True North (Utara benar)

o o

t1 t2
0O
1 OT 2O T 3O T 4O T

Contoh Penggunaan:
Jika suatu tempat memiliki variasi magnetik 10T (timur), maka arah utara sejati
berada pada jarak 1o ke arah barat dari titik Utara kompas. Jika variasi magnetik
1o B (Barat), maka arah utara sejati berada pada jarak 1o ke arah timur dari titik Utara
Kompas. Pada tempat lainnya menggunakan interpolasi di antara dua garis terdekat. 9
TATA KOORDINAT EKUATOR
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekuator Langit
Koordinat : Asensio rekta ( ) dan Deklinasi ( ).
Asensio rekta : Adalah panjang busur, dihitung dari Vernal Ekuinoks ( titik Aries,
titik , Titik Musim Semi, titik Hamal) pada lingkaran ekuator
langit sampai ke titik kaki (K), dengan arah penelusuran ke arah
timur.
Rentang AR : 0 s/d 24 jam atau 0 o s/d 360o
Deklinasi : Adalah panjang busur dari titik kaki (K) pada lingkaran ekuator
langit ke arah kutub langit, sampai ke letak benda pada bola
langit.
Deklinasi berharga positif ke arah KLU, dan negatif ke arah KLS.
Rentang : 0 o s/d 90 o atau 0 o s/d 90o
Catatan :
- Sudut Jam Bintang Lokal (HA) adalah panjang busur dalam jam ( 1 jam = 15 0
busur), dihitung dari Titik Kulminasi Atasnya pada meridian langit ke arah barat.
- Jam bintang adalah sudut jam bintang lokal titik .
- Sudut jam bintang lokal = Jam bintang Askensio Rekta.
Rumus : LST* = * + HA*
- Koordinat ekuator bersifat universal, sangat standar dipakai dalam astronomi

karena tidak terpengaruh oleh letak dan waktu pengamat di permukaan bumi.

Sistem koordinat Ekuator versi II dipakai dalam aplikasi observasi.


1. LHA bintang atau sudut jam bintang atau HA* atau t
2. Deklinasi atau
TATA KOORDINAT EKUATOR
Z
KLS
LST = * + HA*

* Bintang
Sudut jam Bintang T
( HA*) K
Ja (L

U S
m


Bi ST)

LINGKARAN
nt
an

HORISON
g

B

KLU
N
LETAK BINTANG DI BELAHAN LANGIT SELATAN
DARI PENGAMAT DI BELAHAN BUMI SELATAN
HUBUNGAN WAKTU MATAHARI DENGAN
WAKTU BINTANG
Waktu Matahari Menengah (WMM) = Sudut jam Matahari + 12 jam
Jam 0 waktu matahari, letak Matahari menengah berada di titik kulminasi
bawah.
Satu hari matahari = 24 jam
Waktu Bintang (waktu sideris) = Sudut jam Vernal Equinoks atau titik Aries.
Jam 0 waktu bintang, letak titik Aries berada di titik kulminasi atas.
Satu hari bintang = 23 jam 56 menit 4,0982 detik.
Letak-letak istimewa titik Aries terhadap Matahari
1. Sekitar tanggal 21 Maret (TMS), Matahari berimpit dengan titik Aries.
Jam 0 WMM = jam 12 waktu bintang.
2. Sekitar tanggal 22 Juni (TMP), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries
berimpit dengan titik Timur.
Jam 0 WMM = jam 18 waktu bintang.
3. Sekitar tanggal 23 September (TMG), saat Matahari di kulminasi bawah, titik
Aries berada di titik kulminasi atas.
Jam 0 WMM = jam 0 waktu bintang.
4. Sekitar tanggal 22 Desember (TMD), saat Matahari di kulminasi bawah, titik
Aries berimpit dengan titik Barat.
Jam 0 WMM = jam 06 waktu bintang.
WAKTU
WAKTU BINTANG
BINTANG (( SUDUT
SUDUT JAM
JAM TITIK
TITIK )) PADA
PADA
SAAT
SAAT

.
JAM
JAM 0
0 WAKTU
WAKTU MATAHARI MENENGAH
MENENGAH

23/9; Jam 0 Waktu Bintang

.
B
22/12; Jam 6 Waktu Bintang

KLU
.
KLS

T 22/6; Jam 18 Waktu Bintang

* *. *
21/3; Jam 12 Waktu Bintang

Mth. 22/12 Mth. 22/6


Jam 0 WMM Mth. 21/3 & Jam 0 WMM
23/9 Jam 0
WMM
HUBUNGAN ASENSIO REKTA ( ), SUDUT JAM (HA) dan WAKTU SIDERIS (LST)

LST = * + HA*

LST = Sudut Jam Vernal Equinoks ( ), dari g ke arah barat sepanjang lingkaran
ekuator langit dalam satuan jam ( 1 jam = 15o).
* = Asensio rekta, dari g ke arah timur sepanjang lingkaran ekuator langit dalam
satuan jam ( 1 jam = 15o )
HA* = Sudut jam lokal bintang, dari meridian ke arah barat, dari meridian ke arah
barat sepanjang lingkaran ekuator langit dalam satuan jam ( 1 jam = 15o ).
HA* berharga positif jika bintang setelah transit dan negatif jika sebelum transit.

Contoh : - Jika sebuah bintang diamati pada jam 10 ( waktu sideris ), Asensio rekta
berharga 12j 30m, maka sudut jam bintang tersebut harganya 2j 30m atau
posisi bintang pada bola langit 2j 30m sebelum transit.

- Semua bintang yang terletak di meridian (pada saat transit), memiliki harga
* sama dengan saat waktu (sideris) karena memiliki sudut jamnya nol.
SOAL LATIHAN:
. Soal 17 ( IAO 2004 )
. Asensiorekta sebuah bintang adalah 17h40m. Andaikan ia diamati pada jam 16h45m
berapakah sudut jam bintang tersebut ?
Apakah ia berada di Timur atau Barat meridian ?
. Sebuah bintang diamati pada jam 03h12m, saat itu sudut jamnya 1h30m. Berapakah
asensiorekta bintang tersebut ?
. Saat pengamatan, sudut jam sebuah bintang 2h15m, sedangkan asensiorekta
bintang tersebut adalah 7h19m. Jam berapakah pengamatan itu dilakukan ?
JAWAB SOAL LATIHAN:
1. Soal 17 ( IAO 2004 )
a. Diketahui : = 17h 40m
LST = 16h 45m
HA* = LST *
= 16h 45m 17h 40m
= - 55m
bintang berada (55/60) . 15o = 13 3/4o di timur meridian, sebelum transit.

b. Diketahui : LST = 3h 12m


HA* = 1h 30m
a* = LST HA*
= 3h 12m 1h30m
= 1h 42m

c. Diketahui : HA* = -2h 15m


a* = 7h 19m
LST = a* + HA*
= 7h 19m + (-2h 15m)
= 5h 4m
Menentukan Tinggi (a) dan Azimuth (A) Benda langit dari HA, dan

Zenith


z EKUATOR LANGIT
90 HA HA
90
*
KLU T

a = 90o - z
U S
360 o - A
B
KLS

Mencari tinggi benda langit ( a ):


Cos z = Cos (90o ) x Cos (90o ) + Sin (90o ) x Sin (90o ) x Cos HA
a = 90o - z
Mencari Azimuth ( A ):
Sin HA / Sin z = Sin / Sin (90o ) ; U = sudut ; U = 360
Sin ( 360o A) = (Sin HA x Sin (90o )) / Sin z
Contoh soal:
Seorang pengamat pada lintang geografis 25o mengamati sebuah bintang yang mempunyai

deklinasi 15o transit 3 jam yang lalu. Hitunglah ketinggian dan Azimuth bintang saat
Jawab :
itu!
= 15o ; = 25o ; HA = 45o
Terapkan rumus cosinus :
Cos z = Cos 75o Cos 65o + Sin 75o Sin 65o Cos 45o
= 0,2588 x 0,4226 + 0,9659 x 0,9063 x 0,7986
= 0,7284
z = 43,25o
a = 90o z
= 46,75o
tinggi bintang 46,75o dari horizon.

Terapkan rumus sinus :


Sin ( 360o A ) = (Sin HA x Sin (90o )) / Sin z
= Sin 45o Sin 75o / Sin 43,25o
= 0,7071 x 0,9659 / 0,6852
= 0,9968
360o A = 85,39o
A = 360o 85,39o
= 274,61o
Azimuth bintang 274,61o dari utara ke arah timur, atau 85,39o dari Utara ke arah barat.
LATIHAN SOAL:
1. Seorang pengamat pada lintang geografis 25o mengamati sebuah
bintang yang mempunyai deklinasi 15o transit 3 jam kemudian.
Hitunglah ketinggian dan azimuth bintang saat itu!

2. Pada saat M31/ Galaksi Andromeda ( = 0j 40m ; = 41o ) transit


dari
pengamat di Jakarta ( 6o 10 S, 106o 49 T ) . Hitunglah ketinggian dan
azimuth galaksi tersebut?

3. Seorang pengamat di di Jakarta mengamati galaksi Large Magellanic


Cloud / Awan Magellan Besar ( = 5j 26m ; = - 69o) setelah transit
3
jam yang lalu. Hitunglah ketinggian dan azimuth galaksi tersebut!
PENENTUAN PANJANG SIANG HARI
Panjang siang di suatu tempat di muka bumi pada tanggal tertentu diberikan oleh
persamaan :
Cos to = - tg . tg
to = Panjang siang hari
= Lintang tempat pengamat, + di utara ekuator dan di selatan ekuator
= Deklinasi Matahari, + di utara ekuator langit dan - di selatan ekuator langit
Catatan: efek refraksi atmosfer diabaikan.

Contoh :
Tentukan panjang siang dan malam hari di Jakarta ( 60 10 S, 1060 49 T ) tanggal 22 Juni 2008.
Jawab:
= - 6o 10 = -6,1667o
Matahari = 23,5o
Cos to = - tg . tg

Cos to = - tg - 6,1667o . tg 23,5o


Cos to = - ( - 0,1080 x 0,4348 )
= 0,0460
to = Arc Cos 0,0460
to = 87,3634o
to = ( 87,3634o/ 15o ) x 1 jam
to = 5,8242 x 1 jam = 5 jam 49 menit.
Panjang siang = 2 to = 2 x 5 jam 49 menit = 10 jam 98 menit
= 11 jam 38 menit.
Panjang malam = 24 jam - 11 jam 38 menit = 12 jam 22 menit.

Latihan soal:
Hitung panjang siang dan panjang malam tanggal 22 Desember , 22 Juni dan 21
Maret 2008 di kota:
1. Mumbay ( 18o 58 U, 72o 58 T ).
2. Vladivostok ( 43o 08 U, 131o 54 T ).

Terbit dan Terbenam Matahari


Terbit dan terbenam titik pusat matahari akibat refraksi horizontal memiliki jarak
zenith ( z ) = 90o 35. Pada saat posisi Matahari terbit maupun terbenam tampak
piringan atas ( upper limb ) Matahari menyentuh horizon pengamat. Semi diame-
ter atau jejari sudut matahari sekitar 16 menit busur.
Koreksi panjang hari sebenarnya akibat refraksi atmosfer bumi diberikan oleh per-
samaan:
to = 51/15 (sec sec cosec to) menit

Panjang siang hari sebenarnya : 2 to = 2( to + to )


SAAT MATAHARI TERBENAM

Secara astronomis, saat matahari terbenam terjadi pada saat titik pusat piringan
matahari mempunyai jarak zenith 900 50.
Di dalam daftar ephemeris angka itu dijadikan dasar untuk menyatakan saat mata-
hari terbenam atau terbit pada tempat pengamatan setinggi permukaan laut.
Titik puncak lengkungan atas matahari saat itu tepat berada di garis horizon.
Harga 50 didapatkan dari perjumlahan diameter sudut matahari ( =16 ) dan sudut
pembiasan cahaya dalam atmosfer bumi bagi benda langit yang berada di sepan-
jang horizon ( =34 ).

Yang tampak Yang sebenarnya


Horizon Horizon

16
Matahari 50

Matahari
REFRAKSI
(Pembiasan cahaya benda langit oleh atmosfer bumi)
Pembiasan cahaya hilal terjadi di dalam atmosfer bumi, menyebabkan posisinya yang terlihat
di
permukaan bumi berbeda dengan yang sebenarnya.
Refraksi membuat ketinggian posisi benda langit bertambah besar.
Refraksi (R) menyatakan selisih antara ketinggian benda langit menurut penglihatan dengan
ke-
tinggian sebenarnya. R berubah harganya menurut ketinggian benda langit. Yang
Hasil pendekatan teoritis dan eksperimen memberikan nilai R sbb.: tampak
h atau a R

00 34 50
1 24 22
Yang
2 18 06 sebenarnya
3 14 13
4 11 37 R
5 9 45
6 8 23
7 7 19 P

at
8 6 29

m
9 5 49

os
fe
10 5 16

r
11 4 48
12 4 24
. .

Rumus Pendekatan Refraksi ;Refr = 0,0167 : tan ( ho + 7,31 : (ho + 4,4 ))


Contoh soal:
Tentukan panjang siang dan malam hari di Jakarta ( 6o 10 S, 106o 49 T )
tanggal 22 Juni 2008.
a. Jika efek refraksi atmosfer bumi diabaikan.
b. Jika efek refraksi atmosfer bumi diperhitungkan.
Jawab :
Cos to = - tg - 6,1667o . tg 23,5o ; to = 87,3634o = 5 jam 49 menit.
Panjang siang = 2 to = 2 x 5 jam 49 menit = 10 jam 98 menit
= 11 jam 38 menit.
Panjang malam = 24 jam - 11 jam 38 menit = 12 jam 22 menit.

b. to = 51/15 ( sec sec cosec to )


= 51/15 ( 1/ cos . 1/cos . 1/sin to )
= 51/15 ( 1/ cos 6,1667o . 1/ cos 23,5o . 1/ sin 87,3634o )
= 3,4 ( 1,0058 x 1,0904 x 1,0011 )
= 3,7330 menit = 3 menit 44 detik.
to = 5 jam 49 menit + 3 menit 44 detik
= 5 jam 52 menit 44 detik
2 to = 10 jam 104 menit 88 detik = 11 jam 45 menit 28 detik.
Panjang siang = 11 jam 45 menit 28 detik.
Panjang malam = 24 jam - 11 jam 45 menit 28 detik.
= 12 jam 14 menit 32 detik.
Soal-soal Latihan:
1. Tentukan panjang siang dan malam di Jakarta ( 6o 10 S, 106o 49 T )
tanggal 21 Maret 2008.
a. Jika efek refraksi atmosfer bumi diabaikan.
b. Jika efek refraksi atmosfer bumi diperhitungkan.

2. Tentukan panjang siang dan malam di Vladivostok (43o 08 U, 131o 54 T)


tanggal 22 Juni 2008.
a. Jika efek refraksi atmosfer bumi diabaikan.
b. Jika efek refraksi atmosfer bumi diperhitungkan.

3. Tentukan panjang siang dan malam di Vladivostok (43o 08 U, 131o 54 T)


tanggal 22 Desember 2008. Efek refraksi atmosfer bumi diabaikan.

4. Tentukan panjang siang dan malam di Kutub Selatan Bumi pada tanggal
22 Juni dan 22 Desember 2008. Efek refraksi atmosfer bumi diabaikan.
BINTANG SIRKUM POLAR
( BINTANG YANG TIDAK PERNAH TERBENAM)
Z 90
GERAK HARIAN BINTANG // EQUATOR KLS

90
* Bintang
T

U S

HORIZ
ON
B EQ
UA
TO
R LA
N GIT
KLU
N
Syarat bintang Sirkum polar:
dI wilayah utara Khatulistiwa ( berharga positif ) : > 90o
dI wilayah selatan Khatulistiwa ( berharga negatif ) : < - 90o
CONTOH SOAL :
a. Apakah bintang Deneb / Cygni ( = 20 j 39,7m ; Deneb = 45o 06)
C
tampak sebagai bintang sirkum polar di Vladivostok (43o 08 U, 131o 54 T)
O
b. NApakah bintang X ( = - 85o 30 ) dan M 31 atau galaksi Andromeda ( = 0j 40m
; = 41o ) merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta (106o 49 T, 6o 10 S),

Jawab :
a. Vladivostok terletak di utara Khatulistiwa.
> 90o -
45o 06 > 90o - 43o 08
> 46o 52 Salah!
Deneb merupakan bintang sirkum polar dari Vladivostok.

b. Jakarta terletak di selatan Khatulistiwa


1. < - 90o -
- 85o 30 < - 90o - - 6o 10
< - 83o 50 Benar!
Bintang X merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta.

2. < - 90o -
41o < - 90o - - 6o 10
< - 83o 50 Salah!
M31 atau galaksi Andromeda bukan merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta.
LATIHAN SOAL :

1. Apakah bintang Deneb / Cygni ( = 20 j 39,7m ; Deneb = 45o 06 )


tampak
sebagai bintang sirkum polar di tempat yang dilalui oleh lingkaran Artic / lingkaran
Kutub Utara ( = 66.5o )? Lengkapi dengan gambar bola langitnya ?

2. Adakah bintang sirkum polar di Khatulistiwa Bumi seperti di Pontianak?


Jelaskan jawabanmu dan gambarkan pada bola langitnya !.

3. Pada rentang harga deklinasi berapa bintang sikum polar yang tampak dari Jakarta
(106o 49 T, 6o 10 S),

4. Pada rentang harga deklinasi berapa bintang sirkum polar yang tampak dari Kutub
Selatan Bumi?

5. Pada rentang deklinasi dan kapan terjadinya Matahari berperilaku seperti bintang
Sirkum polar di kutub Utara Bumi?

6. Pada rentang deklinasi dan kapan terjadinya Matahari berperilaku seperti bintang
Sirkum polar di kutub Selatan Bumi?
ENENTUAN WAKTU SIDERIS

Tentukan selisih hari terhadap salah satu dari 4 tanggal patokan terdekat yakni:
21 Maret, 22 Juni, 23 September atau 22 Desember.
Tentukan perbedaan waktu titik Aries dengan Matahari selama selisih waktu no.1 di atas dengan
mengalikan setiap beda 1 hari sebesar 4 menit.
Tentukan jam 0 WMM waktu setempat yang bersesuaian dengan waktu sideris pada tanggal yang
bersangkutan dengan menambahkan(jika melewati salah satu tanggal patokan di atas) atau mengurang-
kan (jika mendahului) dengan selisih waktu no. 2 di atas yang paling dekat dengan tanggal patokan ter-
dekat yang dipakai.
Patokan tanggal hubungan Waktu Sideris(Siderial Time) dengan Waktu Matahari Menengah(Mean Sun):
21 Maret Jam 0 WMM = Jam 12 Waktu Sideris
22 Juni Jam 0 WMM = Jam 18 Waktu Sideris
23 September Jam 0 WMM = Jam 0 Waktu Sideris
22 Desember Jam 0 WMM = Jam 6 Waktu Sideris
Tentukan waktu sideris jam yang diinginkan dengan menambahkan dengan WMM pada jam yang
ditentukan.

ntoh: Tentukan Waktu Sideris yang bersesuaian dengan Jam 10 tanggal 26 Maret 2005.
wab:
Sesilih tanggal 26 Maret dengan 21 Maret adalah = 26 21 = 5 hari.
Perbedaan waktu Aries dengan Matahari selama 5 hari = 5 x 4 menit = 20 menit.
Jam 0 WIB tanggal 26 Maret = Jam 12 + 20 menit = Jam 12.20 Waktu Sideris.
Jam 10 WIB tanggal 26 Maret = Jam 10 + 12.20 Waktu Sideris = Jam 22.20 Waktu Sideris.
ontoh soal aplikasi posisi benda langit:
imanakah posisi rasi Sagittarius( AR 19jam, Dekl. -250 ) pada bola langit jam 12 WIB tanggal 14
Maret 2005 ?

wab:
elisih tgl 14 Maret dengan 21 Maret = 7 hari
eda Aries dengan Matahari = 7 x 4 menit = 28 menit
m 0 WIB tgl 14 Maret = Jam 12 28 menit = Jam 11. 32 Waktu Sideris.
m 12 WIB tgl. 14 Maret = 11.32 + 12 WIB = Jam 23.32 Waktu Sideris.
udut Jam rasi Sagittarius saat itu = Waktu Sideris AR Sagittarius = 23.32 19 = 4 jam 32 menit.
osisi Sagittarius saat itu : (4 32/60x 150)= 680 di sebelah barat meridian dan 250 di selatan equator langit.

atihan Soal:
Apakah SMC dan LMC teramati dari Mumbay ( 180 56 LU, 720 58 BT)?
Apakah bintang Polaris dapat teramati dari Jakarta ( 60 11 46 LS, 1060 50 19 BT)?
Jelaskan jawabannya!
Adakah bintang sirkum polar di Jakarta? Jelaskan jawabannya!
Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 21 WS di Mumbay pada tanggal 15
November 2006 ?
Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 22 WS di Vladivostok pada tanggal
15 Desember 2006
Dimanakah letak galaksi Andromeda ( AR= 0j 40m; Dekl.= + 410 ) pada jam 22.00 WS tanggal
15 November 2006 di Mumbay?
Dimanakah letak galaksi Andromeda ( AR= 0j 40m; Dekl.= + 410 ) pada jam 22.00 WS tanggal
15 November 2006 di Vladivostok?
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekliptika
Koordinat : Bujur Ekliptika ( ) dan Lintang Ekliptika ( )
Bujur Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari Vernal Ekuinoks (titik Aries) ke
arah timur sepanjang lingkaran ekliptika sampai ke titik kaki (K).
Rentang : 0 s/d 360 o
Lintang Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari titik Kaki di lingkaran
ekliptika ke arah kutub ekliptika sampai ke letak benda langit.
Harga positif ke arah KEU atau negatif ke arah KES.
Rentang : 0 0 s/d 90 0 atau 0 0 s/d 90 0
Catatan :
- Lingkaran Ekliptika membuat sudut kemiringan 23 0 terhadap lingkaran Ekuator
Langit.
- Titik perpotongan Ekliptika dengan Ekuator langit setiap tanggal 21 Maret disebut titik

Aries atau Titik Musim Semi ( TMS) belahan bumi utara, tanggal 23 September
disebut Titik Libra atau Titik Musim Gugur (TMG).
- Deklinasi maksimum matahari di belahan langit utara ( 23 0 ) disebut Titik Musim
Panas (TMP) atau Titik Cancer , dicapai matahari setiap tanggal 22 Juni.
Maksimum di belahan langit selatan (- 23 ) dicapai matahari setiap tanggal 22
Desember dinamakan Titik Musim Dingin (TMD) atau Titik Capricornus .
- Sistem Koordinat Ekliptika umumnya dipakai untuk posisi matahari dan anggota
TATA KOORDINAT EKLIPTIKA

EKLIPTIKA

KEU T=
U=KLU S=KLS

Bintang
* B
KES

K
EKUATOR

LETAK BENDA LANGIT DI BELAHAN LANGIT


DI EKLIPTIKA UTARA DARI EKUATOR BUMI
SOAL-SOAL LATIHAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT

A. KOORDINAT HORISON
1. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison, jika diketahui Azi-
muthnya 135 0 dan ketinggiannya 60 0.
2. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison baru, jika diketahui
Azimuthnya 60 0 dan ketinggiannya 75 0.

B. KOORDINAT EKUATOR
1. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 15 jam dan Deklinasi
30 0 dari pengamat di Mumbay, pada Jam 9 waktu bintang.
2. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 6 jam dan Deklinasi
30 0 dari pengamat di Vladivostok, pada Jam 6 tanggal 21 Maret.
3. A. Di daerah manakah di permukaan bumi tidak teramati adanya bintang sirkum polar,
jelaskan !
B. Dimanakah letak titik kardinal Timur dan Barat di kedua kutub bumi? Bagaimana
arah gerak harian benda langit di kedua kutub tersebut?

C. KOORDINAT EKLIPTIKA
1. Lukis letak dan pergerakan matahari pada tanggal 22 Juni dari Kutub Utara.
2. Lukis letak sebuah planet yang memiliki bujur ekliptika 120 0 dan lintang ekliptika
45 0 dari suatu tempat di Ekuator bumi.
3. Lukiskan lingkaran pergeseran matahari untuk tempat-tempat pada lingkaran kutub
selatan pada tanggal: 21 Maret, 22 Juni, 23 September dan 22 desember. Lingkaran Kutub
Selatan = 66 o LS.
KOORDINAT PENDEKATAN DAERAH ZOODIAC

Nama Rasi Singkatan Aksensio Deklinasi 0


Rekta j
1. Pisces Psc 1 + 15
2. Aries Ari 3 + 20
3. Taurus Tau 4 + 15
4. Gemini Gem 7 + 20
5. Cancer Cnc 9 + 20
6. Leo Leo 11 + 15
7. Virgo Vir 13 0
8. Libra Lib 15 -15
9. Scorpius Sco 17 - 40
10. Ophiuchus Oph 17 0
11. Sagittarius Sgr 19 -25
12. Capricornus Cap 21 -20
13. Aquarius Aqr 23 - 15
KOORDINAT RASI BINTANG DAN OBJEK LAIN YANG MUDAH DIKENALI

Nama Rasi/Objek Singkatan Aksensio Rekta Deklinasi 0


j

1. Orion (Waluku) Ori 5 +5


2. Ursa Mayor (Biduk) UMa 11 + 50
3. Crux (Layang-layang) Cru 12 - 60
4. Scorpius (Kalajengking) Sco 17 -40
5. Large Magellanic Cloud LMC 5j 26m - 69
(Awan Magellan Besar)
6. Small Magellanic Cloud SMC 0j 50m -73
(Awan Magellan Kecil)
7. Galaksi Andromeda 0j 40m + 41
(NGC 224; M 31)
8. Summer Triangle
( Segitiga Musim Panas )
a. Vega ( Lyrae ) 18j 35,2m + 380 44
b. Altair ( Aquilae ) 19j 48,3m + 80 44
c. Deneb ( Cygni ) 20j 39,7m + 450 06

9. Winter Triangle
( Segitiga Musim Dingin )
a. Betelgeuse ( Orionis) 5j 52,5m + 70 24
b. Sirius ( Canis Majoris) 6j 42,9m - 160 39
c. Procyon( Canis Minoris) 7j 36,7m + 50 21
Ekuator Langit
i ka
12o=

i pt
50m

Ekl
ROTASI BUMI

1o= 4 menit
23jam 56 menit 4detik

KLS

Gerak harian bintang, Bulan Barat


dan Matahari di Jakarta
Periode Sideris (acuan bintang) : 23jam 56menit 4detik
Periode Sinodis (acuan Matahari): 24 jam
BENTUK / FASE BULAN Kwartir Pertama

Periode fase bulan = 29,53055 hari

Bulan Besar
Sabit Muda (Waxing Gibbous)
(Waxing Crescent)

Bumi
arah Barat Bulan Baru arah Timur
(Konjungsi)
sinar matahari Purnama

Bulan Susut
Sabit Tua
(Waning Gibbous)
(Waning Crescent)

Kwartir Kedua

Fase Bulan
tampak dari Bumi
Bidang orbit bulan miring 5,20 terhadap bidang ekliptika (orbit bumi mengedari Matahari)
Yang teramati dari muka bumi periode fase bulan = 29,53055 hari
Periode fase bulan = 29,53055 hari
PERUBAHAN TINGGI BULAN PADA SAAT MATAHARI TERBENAM
PER-HARI SEKITAR 12 DERAJAT ( PER-JAM SEKITAR DERAJAT )

BULAN

BULAN

BULAN BULAN
(Hampir) Semua Agama Menggunakan
Kalender Qamariyah

Islam: penentuan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha serta


hari besar lainnya.
Budha: Waisak saat bulan purnama.
Hindu: Nyepi saat bulan mati.
Kristen/Katolik: Paskah adalah hari Minggu setelah purnama
pada awal musim semi.
Konghuchu: Imlek adalah setelah bulan mati pada musim hujan
(Januari/Februari).
Pertanyaan: Mengapa menggunakan kalender qamariyah?
Kalender Syamsiah
(Solar calendar)
1 tahun = 365,2422 hari, dari musim semi ke musim semi berikutnya.
12 kali lunasi = 12x29,53 = 354,36, perbedaan ~ 11 hari. Setiap tahun
Idul Fitri maju ~ 11 hari
Kalender Julian 1 tahun = 365,25 (sejak 45 SM) Musim semi 25
Maret, titik balik utara 25 Desember
Karena selisih 365,25 - 365,2422 = 0.0078 hari pada tahun 325 titik
musim semi jadi 21 Maret.
Tahun 1582 titik musim semi bergeser jadi 11 Maret.
Untuk mengembalikan ke 21 Maret, dibuang 10 hari: 5 - 14 Oktober
ditiadakan. Kamis 4 Oktober langsung menjadi Jumat 15 Oktober.
Kalender Syamsiah
(Solar calendar)
Pembaruan Gregorius (sistem kalender
Gregorian) 1 tahun = 365,2425 hari.
Tahun kabisat: tahun yang bilangannya
habis dibagi 4, kecuali untuk tahun
kelipatan 100 harus habis dibagi 400.
Pertanyaan:
Tahun manakah yang kabisat 1600, 1700,
1800, 1900, 2000?
Ketampakan di Langit
Diameter sudut bulan
=ArcTan(2476/384.400)=0,52o
Diameter sudut matahari
= ArcTan(1392000/149598000)=0,53o
Buktikan dengan jari tangan yang direntang
ke depan.
Rotasi bulan = 27,32 hari, revolusi
orbit = 27,32 hari.
Sinkronisasi, wajah bulan yang menghadap
bumi selalu tepat.
Pasang Surut Air Laut
Dampak Gaya Pasang Surut
Bulan mengalami gaya pasang surut dari bumi,
dampaknya terjadi pengereman rotasi dan
akhirnya sinkronisasi 1
hari di bulan (periode rotasi bulan) = 1
bulan (periode revolusi bulan) = 27,3 hari
Bumi mengalami gaya pasang surut dari bulan,
dampaknya pengereman rotasi bumi 0.002 detik
per abad, jaraknya menjauh 3,5 cm/tahun
akhirnya akan terjadi sinkronisasi di bumi
1 hari = 1 bulan =
48 hari sekarang
Gerhana
Gerhana bulan terjadi pada saat purnama, ketika
bayangan bumi menutupi bulan. Gerhana bulan
tidak terjadi setiap purnama, karena posisi bulan-
bumi-matahari tidak selalu segaris.
Gerhana matahari terjadi saat bulan baru, ketika
piringan bulan menutupi matahari. Gerhana
matahari tidak terjadi setiap bulan baru, karena
posisi bulan-bumi-matahari tidak selalu segaris.
Syarat Terjadinya
Gerhana Matahari
Jari-jari penampang kerucut matahari-bumi pada posisi
bulan ~ 1.2o.
Jarak maksimum bulan dari ekliptika untuk terjadi
gerhana (umum) ~ 1.5o.
Jarak maksimum bulan dari ekliptika untuk terjadi
gerhana sentral (gerhana matahari total/cincin,
GMT/GMC) ~ 1o.
Limit Gerhana

Mungkin tidaknya terjadi gerhana matahari ditentukan


dengan limit gerhana matahari, yaitu jarak terjauh
matahari dari titik nodal yang memungkinkan bulan
berada di dalam kerucut matahari-bumi.
Limit gerhana matahari secara umum ~ 15o, sedangkan
limit gerhana sentral (GMT/GMC) ~ 10o.
Matahari bergerak ke arah timur ~1o/hari. Jadi dalam
jangka waktu dari bulan baru ke bulan baru berikutnya
(satu bulan sinodis) matahari menempuh jarak 29,5o. Ini
kurang dari 2 kali limit gerhana (2*15o = 30o).
Jumlah Kemungkinan Gerhana
Bisa terjadi maksimal dua kali gerhana matahari berturutan
(Pernyataan 1). Misalnya 1 Juli dan 31 Juli 2000.
Gerhana matahari terjadi di sekitar titik nodal. Karenanya saat
matahari melintasi titik nodal disebut musim gerhana. Di sepanjang
ekliptika ada dua titik nodal (titik tanjak dan titik turun) sehingga
dalam satu tahun ada dua musim gerhana berselang 6 bulan.
Minimal dalam satu tahun terjadi dua kali gerhana matahari
berselang 6 bulan (Pernyataan 2). Misalnya, gerhana matahari 1999:
16 Februari GMC dan 11 Agustus GMT.
Konsekuensi peryataan 1 dan 2: bila gerhana matahari terjadi pada
awal Januari, mungkin (tetapi tidak selalu) pada tahun tersebut
terjadi 5 kali gerhana. Misalnya, pada tahun 1935, terjadi gerhana
matahari pada 5 Januari, 3 Februari, 30 Juni, 30 Juli, 25 Desember.
Saros
Akibat gangguan gravitasi pada orbit bulan, titik
nodal tidak tetap posisinya. Titik nodal bergeser ke
arah barat dengan periode 18,6 tahun.
Dengan kombinasi periodisitas bulan baru dan jarak
bumi-bulan maka diperoleh periodisitas gerhana 18
tahun 11 hari (disebut saros).
Gerhana dengan nomor saros yang sama mempunyai
kemiripan sifat (a.l. jalur gerhanannya mirip, hanya
bergeser ke arah barat. Misalnya, Saros 140:
GMC 16 Februari 1999 dan GMC 26 Februari 2017
Keadaan Fisis Bulan (1)
Massanya 1/80 kali massa bumi, gravitasi di permukaannya
sekitar 1/6 kali gravitasi di permukaan bumi.
~83% berupa terra (daratan) atau dataran tinggi bertanah
batuan silikat ringan berwarna cerah. Paling banyak
mengandung kawah-kawah meteorit. ~17% berupa
maria/mare (laut) atau dataran rendah. 14 mare tampak
hitam terdiri dari batuan basalt vulkanik berwarna gelap dari
letusan gunung 3,3 3,8 milyar tahun lalu. Mare sebenarnya di
bentuk oleh kawah hasil tumbukan meteorit raksasa
(berukuran ~ 100 km) ~ 3,9 milyar tahun lalu kemudian terisi
oleh lava letusan gunung berapi. Aktivitas gunung berapi
berhenti sekitar 3 milyar tahun lalu setelah inti bulan
mendingin.
Keadaan Fisis Bulan (2)
Secara geologi, bulan dapat disebut mati karena hampir tidak adanya
energi internalnya (hanya ada pemanasan radioaktif di lapisan
luarnya).
Tidak ada atmosfer, tidak ada tanda-tanda bekas air di masa lampau.
Massa jenis rata-rata (3,3 gram/cm3) hampir sama dengan massa
jenis di permukaannya. Sebagian besar batuan, sangat sedikit
logamnya.
Karena tidak ada udara dan sifat permukaannya berpasir
menyebabkan suhu permukaan berubah drastis, dari ~100o C pada
tengah hari menjadi 170o pada malam hari.
Teori Asal-usul Bulan (1):
Benda 0,3 - 0,5 ukuran bumi (seukuran Mars) menumbuk bumi

Hasil simulasi komputer


(Canup, 2004)
Teori Asal-usul Bulan (2):
Beberapa saat setelah tumbukan
Teori Asal-usul Bulan (3):
Tumbukan menghasilkan partikel massa terlontar ke angkasa
Teori Asal-usul Bulan (4):
Lontaran massa membentuk cincin yang menggumpal menjadi bulan
Teori Asal-usul Bulan (5):
Mulanya permukaan bulan sangat panas dan ada aktivitas vulkanik
Kegagalan teori sebelumnya
Teori bahwa bulan dan bumi terbentuk bersamaan. Teori ini
gagal menjelaskan kelangkaan kandungan besi di bulan.
Teori bahwa bulan terbentuk di tempat lain di tata surya yang
langka besi, kemudian tertangkap ke orbit sekitar bumi. Teori ini
gagal menjelaskan kesamaan isotop di bulan dan di bumi.
Teori bahwa bumi pernah berotasi sangat cepat sehingga bagian
kulitnya terlontar membentuk bulan. Teori ini bisa menjelaskan
kemiripan bulan dengan kulit bumi, tetapi gagal ketika diuji dari
segi kekekalan energi dan angular momentumnya.
BOLA LANGIT

- Bola langit adalah bidang permukaan bola (yang tidak nyata), merupakan tempat
proyeksi benda-benda langit yang terlihat oleh pengamat di bumi. Bola langit tak
mempunyai ukuran (jari-jari), tak terikat oleh jarak benda langit. Bumi dapat di-
anggap kecil dibandingkan dengan bola langit.

- Titik pusat bola langit dapat dinyatakan sama dengan titik pusat bumi, tetapi juga
bisa sama dengan tempat pengamat di permukaan bumi.

- Pada bola langit bisa digambarkan lingkaran horizon, lingkaran ekuator langit,
kutub langit utara dan selatan, lingkaran meridian, lingkaran ekliptika dll.

- Untuk menyatakan posisi suatu benda langit diperlukan acuan posisi (sistem
koordinat); sistem koordinat horison, sisitem koordinat ekuator, sistem koordinat
ekliptika.

- Pada bola langit dapat digambarkan banyak lingkaran besar (titik pusatnya sama
dengan titik pusat bola langit) dan banyak lingkaran kecil (titik pusatnya bukan
titik pusat bola langit).

- Jarak antara dua titik pada bola langit dinyatakan dalam ukuran busur (jarak
busur), perhitungan seperti itu dapat dilakukan melalui formulasi teori Ilmu ukur
bola.
CONTOH APLIKASI GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB

GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL


105oT

SELASA SENIN
29-07-2008 28-07-2008

10.00 WIB 19.00 00.00


03.00 GMT 28-07-2008 29-07-2008
29-07-2008
29-07-2008

SELASA 15.00 SENIN


29-07-2008 28-07-2008

Anda mungkin juga menyukai