Normal
Diagnosa hipertensi
Tekanan darah > 140/90 pada istirahat, diukur minimal 2 kali, dengan
selang waktu lebih dari 6 jam. (disokong oleh peningkatan tekanan darah)
Riwayat hipertensi
sebelum kehamilan
Pemeriksaan Onset
Laboratorium Hipertensi
Rutin sebelum 24 minggu
Preeklampsia berat
Periksa
Protein pada
Urine 24 jam
Bayi dilahirkan
>5g
> 0.3 g
<5g
Ya Tidak
Preeklampsia ringan
Merupakan hipertensi selama kehamilan pada wanita dengan tensi awal yang normal
(pasien memiliki tekanan darah yang normal sebelum 20 minggu kehamilan):
Ringan: sistole > 140 mm Hg dan/atau diastole > 90 mm Hg
Berat: sistole > 160 mm Hg dan/atau diastole > 110 mm Hg (sama seperti
hipertensi kronis)
Pada hipertensi yang diinduksi kehamilan, kita harus memonitor intrauterine growth
retardation (IUGR) dan kemungkinan terjadinya preeklampsia (insiden 15 – 25 %).
Hipertensi berat yang diinduksi kehamilan biasanya terjadi pada trimester ketiga.
Gejala dari penyakit yang berat termasuk:
sakit kepala
gangguan penglihatan
nyeri epigastrium
Komplikasi
Gagal jantung
Perdarahan serebral
Solutio plasenta
Terhambatnya pertumbuhan janin
Kematian janin
Penanganan
Ringan: observasi, bed rest
Berat: rawat di rumah sakit + farmakoterapi anti hipertensi (hidralasin atau labetalol
jangka pendek, nifedipin atau metildopa jangka panjang)
Preeklampsia
Preeklampsia adalah hipertensi yang diinduksi kehamilan dengan proteinuria +/- dan
edema patologis. Dibagi menjadi ringan dan berat.
Preeklampsia jarang muncul sebelum usia kehamilan 20 minggu dan biasanya terjadi
pada kehamilan pertama.
Faktor predisposisi:
Nulipara
Riwayat keluarga preeklampsia-eklampsia
Gemelli
Diabetes
Chronic vascular disease
Penyakit ginjal
Mola hidatidosa
hidrofetalus
HELLP Syndrome
HELLP Syndrome adalah manifestasi dari preeklampsia dengan hemolisis,
peningkatan enzim hepar, dan trombosit yang rendah. Seperti pada preeklampsia, hal
ini berhubungan dengan:
Morbiditas yang tinggi
Ibu dengan multipara
Ibu dengan usia > 25 tahun
Usia kehamilan kurang dari 36 minggu
Hipertensi dapat tidak terlihat pada 20 % wanita dengan HELLP dan meningkat
banyak pada 50 %.
Diagnosa preeklampsia
Bila diagnosa mengarah kepada preeklampsia, maka harus dilakukan tes sebagai
berikut:
Darah: elektrolit, blood urea nitrogen (BUN), kreatinin, tes fungsi hepar (ALT,
AST), hitung darah lengkap, asam urat, dan hitung trombosit.
Urine: sedimen, protein 24 jam, kreatinin 24 jam
Fetus: ultrasonografi, nonstress test, profil biofisika
Penanganan
Preeklampsia ringan
Rawat di rumah sakit, observasi, bed rest, diet rendah garam, monitor
pemeriksaan laboratorium
Preeklampsia berat
Rawat di rumah sakit, bed rest, diet rendah garam rendah kalori
Farmakoterapi dengan antihipertensi: hidralasin atau labetalol jangka pendek,
nifedipin atau metildopa jangka panjang
Terapi dengan antikonvulsif: Magnesium sulfat
Tujuan utama penanganan pada kasus-kasus yang berat adalah untuk mencegah
kejang, perdarahan intrakranial dan kerusakan serius pada organ vital yang lain, dan
melahirkan bayi yang sehat.
Eklampsia
Kriteria
Preeklampsia ringan atau berat
Kejang umum
25 % kejang terjadi sebelum persalinan.
50 % kejang terjadi selama persalinan.
25 % kejang terjadi setelah persalinan (mungkin dialami sampai 10 hari
postpartum).
Penanganan
1. mengontrol kejang (magnesium sulfat iv dan im)
keracunan magnesium (7-10 mEq/L) berhubungan dengan hilangnya refleks
patela. Diobati dengan calcium glukonat 10 % solution 1 gram iv.
2. mengoreksi hipoksia dan asidosis
3. mengontrol tekanan darah
4. melahirkan setelah mengontrol kejang