Oleh:
Gilang Surya Atmaja
L2F008098
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2010
c
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,
manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara
berkelompok-kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk
suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup
yang besar. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada
mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk
kelompok lebih besar lagi sperti suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia
hidup bernegara. Mereka membentuk negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara
merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita-
cita bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama.
Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah
organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk
pada persekutuan hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum
bernegara. Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya
berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik
bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau negara
tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah bangsa merupakan
identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki negara juga
merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang disepakati
dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita
sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita
dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan
yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain
sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran
nasional maupun internasional. Perlu dikemukaikan bahwa nilai-nilai budaya yang
tercermin sebagai Identitas Nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai
dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung
terus menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh
masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan implikasinyaadalahidentitas nasional juga
sesuatu yang terbuka, dinamis, dan dialektis untuk ditafsir dengan diberi makna baru
agar tetap relevan dan funsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam
masyarakat. Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita
menyadarkan bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan
Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana
dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal
32 UUD 1945 beserta penjelasannya, yaitu : Kebudayan bangsa ialah kebudayaan
yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan
lama dan asli terdapat ebagi puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh
Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke
arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru
dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan
bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia . Kemudian
dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam Pasal 32:
1. Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan mengembangkan
nilai-nilai budaya.
2. Negara menghormatio dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.
Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk membina
dan mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terlepas
dari apa dan bagaimana kebudayaan itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah
terdapat tidak kurang dari 166 definisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan
Klukhohn di tahun 1952.
1.2
Apa pengertian Identitas Nasional?
Apa saja unsur-unsur Identitas Nasional?
Apa saja faktor-faktor pendukung kelahiran Idetitas Nasinal?
Apa pengertian pancasila sebagai kepribadian dan Identitas Nasional?
1. Identitas atau jati diri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri
seseorang atau sebuah benda.
2. Identitas atau jati diri dapat berupa surat keterangan yang dapat menjelaskan
pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang.
Sedangkan nasional berasal dari bahas inggris national yang dapat diartikan
sebagai warga negara atau kebangsaan. Jadi identitas nasional berasal dari kata
national identity yang dapat diartikan sebagai kepribadian nationa atau jati diri
national. Kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh
suatu bangsa.
Identitas nasional terbentuk sebagai rasa bahwa bangsa indonesia mempunyai
pengalaman bersama, sejarah yang sama dan penderitaan yang sama dan penderitaan
yang sama. Identitas nasional diperlukan dalam interaksi karena di dalam setiap
interaksi para pelaku interaksi mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut
para pelaku menjalankan peranan-peranannya sesuai dengan corak interaksi yang
berlangsung, maka dalam berinteraksi seorang berpedoman kepada kebudayaannya.
Jika kebudayaan di katakan bagian dari identitas nasional maka kebudayaan itu juga
dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk berbuat dan bertingkah laku.
Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian
bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk
disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai
Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua
warga Negara tanpa kecuali rule of law, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban
warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis
di Indonesia.
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
ccc
Sekilas kata-kata diatas memang membuat tanda tanya besar dalam
memaknainya. Beribu-ribu kemungkinan yang terus melintas dibenak pikiran, untuk
menjawab sebuah pertanyaan yang membahas tentang identitas nasional.Kendatipun,
dalam hidup keseharian yang mencakup suatu negara berdaulat, Indonesia sendiri
sudah menganggap bahwa dirinya memiliki identitas nasional. Identitas nasional
merupakan pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga
sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Unsur-unsur dari identitas nasional adalah Suku
Bangsa: gol sosial (askriptif : asal lhr), golongan,umur. Agama : sistem keyakinan dan
kepercayaan. Kebudayaan: pengetahuan manusia sebagai pedoman nilai,moral, das
sein das sollen,dlm kehidupan aktual. Bahasa : Bahasa Melayu-penghubung
(linguafranca). Faktor-faktor kelahiran identitas nasional adalah Faktor-faktor yang
mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi faktor subjektif dan
factor objektif, Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang
sejenisnya. Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan
bernegara. Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Faktor reaktif, pada
dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia
yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan
dari penjajahan bangsa lain.
Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk
dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi, untuk dapat mempertahankan
keunika-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maka kita harus menanamkan akan
cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap atura-
aturan yang telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan
jelas di dalam pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa
Indonesia. Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat
disamakan dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggung
jawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga nama baik
bangsanya.
p p
http://aktrismonika.blogspot.com/2009/05/identitas-nasional.html
http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/civi-education-f8/
http://www.hikamhbudhi.or.id/