email Suaminya sakit-sakitan sejak 5 tahun yang lalu, dikejutkan dengan berita yang
admin@daruttaqwa.org sementara dia juga harus menanggung biaya dibawa oleh tetangganya, Ramlan,
URL hidup dan pendidikan dari kedua cucunya yang yang bekerja di tempat yang sama
http://daruttaqwa.org
saat ini berusia 5 dan 7 tahun. Anak dan d e n g a n s u a m i n y a . D i a
menantunya telah meninggal, jadi hanya dirinya mengabarkan bahwa suaminya
lah tumpuan harapan kedua cucunya. tadi siang mengalami kecelakaan
Mak Sar tertunduk dalam diam, kerja, dia terjatuh dari lantai tiga di
merenungi kembali masa lalunya. Masa lalunya gedung yang sedang mereka
yang suram, penuh luka dan duka. Semuanya renovasi. Kini Pak Jono berada di
rumah sakit Saiful Anwar Malang didapatnya itu digunakan untuk drastis, tetapi juga pada para santri
dalam kondisi kritis. Mak Sar pun membeli obat bagi suaminya, yang menjadi langganannya. Mereka
shock mendengar kabar tersebut. sedangkan sisianya digunakan turut merasa dirugikan karena tak lagi
Segera setelah mengabarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat menghemat uang bulanan yang
musibah itu pada anak dan sehari-hari keluarganya. Akan tetapi didapat dari orang tua mereka.
menantunya, mereka bersama- kini, dengan adanya peraturan baru Lantaran peraturan itu, mereka harus
sama ke rumah sakit tempat Pak dari pesantren itu Mak Sar selalu membeli nasi yang dijual di
Jono dirawat. Setelah beberapa kehilangan tonggak utama kantin pesantren, yang selisih
hari dirawat di rumah sakit, Mak penghasilannya dari berjualan nasi. harganya jauh berbeda dengan di
Sar dan keluarganya mengucap Upah 15.000,- yang didapatnya warung Mak Sar, begitu juga dengan
syukur karena nyawa Pak Jono sebagai buruh tani tak akan cukup porsinya.
dapat diselamatkan, namun Pak untuk membiayai hidup Namun tak satupun yang bisa
Jono menderita lumpuh karena keluarganya, apalagi untuk dilakukan untuk menyikapi
musibah itu. Meskipun sedih, pengobatan suaminya. ketimpangan kebijakan tersebut, baik
keluarga Mak Sar menerima “Ya Allahu robbi……..,” ucap santri atau Mak Sar hanya bisa diam
cobaan Tuhan itu dengan ikhlas Mak Sar dengan suara bergetar. Mak dan pasrah dengan keadaan ini. “Ngge
dan sabar. Sar tak tahu harus bagaimana kersane pun, Nduk. Menawi kersane
Beberapa hari setelah menghadapi cobaan hidupnya kali ndhalem ngoten, Mak niki pasrah
kepulangan Pak Jono dari rumah ini. Dia bingung mencari pekerjaan mawon, wong rejeki mboten mriku
sakit, Allah menguji lagi sebagai penghasilan tambahan mawon dalane. Gusti Allah sing
kesabaran Mak Sar. Anak dan untuk menyambung hidupnya. nulung.” (Ya biarkan saja, Nduk. Kalau
menantunya meninggal dalam Sedang tubuh ringkihnya sudah keinginan ndhalem begitu, Mak pasrah
kecelakaan lalu lintas sepulang tidak sekuat dulu lagi, harga saja, toh rejeki bukan di situ saja
kerja. Mak Sar pun pingsan sembako pun kini terus melambung jalannya. Gusti Allah yang akan
setelah menerima kabar duka tinggi. Matanya nanar, mendung di menolong) ungkapnya pasrah.
tersebut. Namun Mak Sar adalah wajah tuanya semakin terlihat jelas, Seperti masyarakat kecil pada
umumnya, mereka hanya mampu
wanita yang mempunyai dadanya berguncang menahan mengurut dada melihat tingkah polah
ketegaran luar biasa. Menerima tangis yang susah payah ditahannya. para penguasa yang sewenang-
cobaan yang bertubi-tubi dalam Mak Sar tak habis pikir, wenang. Tanpa peduli akan nasib
mereka, rakyatnya. Bisakah perut
hidupnya pun dia tetap tabah. kesalahan apa yang telah
mereka kenyang hari ini? Bagaimana
Mak Sar meyakini bahwa cobaan dilakukannya, sehingga pihak nasib anak-anaknya?? Bagaimana
yang datang silih berganti dalam pesantren sampai hati pendidikannya?? Apakah kejadian ini
akan terus berlanjut?? Entahlah,
hidupnya tak lain karena Allah mengeluarkan peraturan yang
hanya Tuhan yang tahu….
sangat menyayanginya. menutup sumber penghidupan
Kini tinggallah Mak Sar keluarganya. Padahal selama ini
sendirian yang memikul hubungannya dengan keluarga
tanggung jawab untuk ndhalem sangat baik, seringkali dia
menyambung hidup diminta untuk rewang jika ada acara
keluarganya. Merawat suaminya tertentu di pesantren. Mak Sar jadi
yang lumpuh, serta menghidupi menduga-duga, apakah peraturan
dan membiayai pendidikan ini sebenarnya tidak datang dari
kedua cucunya. Mak Sar pihak ndhalem? Ataukah ini hanya
menggantungkan hidupnya dari intrik pihak tertentu yang merasa
hasil berjualan nasi dan menjadi tersaingi dengan warungnya yang
buruh tani. Dalam sehari selalu ramai oleh para santri??
biasanya Mak Sar mendapat Dampak dari peraturan itu
penghasilan + Rp. 65.000,-. tidak hanya berimbas pada
Setengah dari uang yang penghasilan Mak Sar yang menurun
Newsletter Blue Camp
Newsletter Special Edition 2010 !
Yang juga turut ambil bagian atas miskinnya etika akademis ini adalah
budaya. Maksud dari budaya di sini adalah kebiasaan untuk malas
berpikir dan mengeluarkan kreatifitasnya dalam menciptakan karya
ilmiah. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan berakibat pada
pola pikir yang efisien dan efektif dalam konteks yang negatif, seperti
plagiasi karya ilmiah.
Reformasi Mindset
Krisis intelektual dalam kasus penjiplakan karya ilmiah merupakan
tragedi besar dalam dunia pendidikan yang harus ditangani oleh semua
pihak secara komprehensif, terutama pihak-pihak yang terkait langsung,
yakni institusi negara dan lembaga pendidikan. Reformasi mindset harus
segera dilakukan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam reformasi
mindset ini.