Anda di halaman 1dari 5

Catatan Pertemuan

Ke-6

Desain dan analisis Keamanan Jaringan

Riyan Fernandes
91735/07

Pendidikan Teknik Informatika


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2010
Sistem Kriptografi

Kriptografi (Cryptography) adalah seni dan ilmu tentang cara-cara menjaga


keamanan. Istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi antara lain :

a. Plainteks, merupakan data atau pesan asli yang ingin dikirim.

b. Cipherteks, merupakan data hasil enkripsi.

c. Enkripsi, merupakan proses untuk mengubah plainteks menjadi chiperteks.

d. Deskripsi, merupakan proses untuk mengubah chiperteks menjadi plainteks atau pesan
asli.

e. Key(Kunci), suatu bilangan yang dirahasiakan, dan digunakan untuk proses enkripsi dan
deskripsi.

Pada intinya Kriptosistem (Cryptosystem) adalah sistem kriptografi yang meliputi


algoritma, plainteks, cipherteks, dan key (kunci). Namun setiap teknologi tentu memiliki
kelemahan. Kriptanalisis (Cryptanalysis) adalah ilmu dan seni dalam membuka ciphertext
dengan memanfaatkan kelemahan yang ada pada kriptosistem tersebut berdasar Kriptologi
(Ilmu matematika yang melatarbelakangi ilmu kriptografi dan ilmu kriptanalisis). Secara
umum, kriptografi terdiri dari dua buah bagian utama yaitu bagian enkripsi dan bagian
dekripsi. Enkripsi adalah proses transformasi informasi menjadi bentuk lain sehingga isi
pesan yang sebenarnya tidak dapat dipahami, hal ini dimaksudkan agar informasi tetap
terlindung dari pihak yang tidak berhak menerima. Sedangkan dekripsi adalah proses
kebalikan enkripsi, yaitu transformasi data terenkripsi ke data bentuk semula. Proses
transformasi dari plainteks menjadi cipherteks akan dikontrol oleh kunci. Peran kunci
sangatlah penting, kunci bersama-sama dengan algoritma matematisnya akan memproses
plainteks menjadi cipherteks dan sebaliknya. Sehingga terlihat pesan yang telah tersandi
dapat dikembalikan menjadi pesan semula.
Algoritma Kriptografi

Berdasarkan jenis kunci yang digunakan, dikenal dua buah algoritma kriptografi ,
yaitu: Algoritma kriptografi simetris / private key algorithm. Algoritma kriptografi asimetris /
public key algorithm.

Algoritma Kriptografi Simetris

Disebut sebagai algoritma simetris, karena dalam proses enkripsi dan dekripsinya
menggunakan kunci yang sama. Algoritma enkripsi dan deskripsi bias merupakan algoritma
yang sudah umum diketahui, namun kunci yang dipakai harus terjaga kerahasiaanya, dan
hanya diketahui oleh pihak pengirim dan penerima saja. Kunci ini disebut sebagai private
key. Sebelum berkomunikasi kedua pihak harus bersepakat lebih dahulu tentang kunci yang
dipergunakan. Pendistribusian kunci dari satu pihak ke pihak lainnya memerlukan suatu
kanal tersendiri yang terjagaan kerahasiaannya

Algoritma kunci simetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:

Kelebihan :

1. Waktu proses untuk enkripsi dan dekripsi relatif cepat, hal ini disebabkan karena
efisiensi yang terjadi pada pembangkit kunci.
2. Karena cepatnya proses enkripsi dan dekripsi, maka algoritma ini dapat digunakan
pada sistem secara real-time seperti saluran telepon digital.

Kekurangan :

1. Untuk tiap pasang pengguna dibutuhkan sebuah kunci yang berbeda, sedangkan sangat sulit
untuk menyimpan dan mengingat kunci yang banyak secara aman, sehingga akan
menimbulkan kesulitan dalam hal manajemen kunci.

2. Perlu adanya kesepakatan untuk jalur yang khusus untuk kunci, hal ini akan
menimbulkan masalah yang baru karena tidak mudah u menentukan jalur yang aman
untuk kunci, masalah ini sering disebut dengan “Key Distribution Problem”.
3. Apabila kunci sampai hilang atau dapat ditebak maka kriptosistem ini tidak aman
lagi.

Contoh skema enkripsi kunci simetrik adalah :

a. DES (Data Encryption Standard)

b. IDEA (International Data Encryption Algorithm)

c. FEAL

Algoritma Kriptografi Asimetris

Algoritma asimetrik disebut juga algoritma kunci publik. Disebut kunci publik karena
kunci yang digunakan pada proses enkripsi dapat diketahui oleh orang banyak[1] tanpa
membahayakan kerahasiaan kunci dekripsi, sedangkan kunci yang digunakan untuk proses
dekripsi hanya diketahui oleh pihak yang tertentu (penerima). Mengetahui kunci publik
semata tidak cukup untuk menentukan kunci rahasia. Pasangan kunci publik dan kunci
rahasia menentukan sepasang transformasi yang merupakan invers satu sama lain, namun
tidak dapat diturunkan satu dari yang lain. Dalam sistem kriptografi kunci publik ini, proses
enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda, namun kedua kunci tersebut
memiliki hubungan matematis (karena itu disebut juga sistem asimetris).

Algoritma kunci asimetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:

Kelebihan :

a. Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat diatasi.


b. Manajemen kunci pada suatu sistem informasi dengan banyak pengguna menjadi
lebih mudah, karena jumlah kunci yang digunakan lebih sedikit.
Kekurangan :

a. Kecepatan proses algoritma ini tergolong lambat bila dibandingkan dengan algoritma
kunci simetris.
b. Untuk tingkat keamanan yang sama, rata-rata ukuran kunci harus lebih besar bila
dibandingkan dengan ukuran kunci yang dipakai pada algoritma kunci simetris.

ROT13 (dari Bahasa Inggris rotate by 13, putar 13 kali), adalah algoritma
enkripsi sederhana yang menggunakan sandi abjad-tunggal dengan pergeseran k=13
(huruf A diganti dengan N, huruf B diganti dengan O, dan seterusnya). Enkripsi ini
merupakan penggunaan dari sandi Caesar dengan geseran 13. ROT13 biasanya
digunakan di forum internet, agar spoiler, jawaban teka-teki, kata-kata kotor, dan
semacamnya tidak terbaca dengan sekilas. Hal ini mirip dengan mencetak jawaban TTS
secara terbalik di surat kabar atau majalah.

Anda mungkin juga menyukai