Anda di halaman 1dari 3

Revolusi Pendidikan

Oleh: Tim Kreatif Mahasiswa TP

Bagi suatu Negara, pendidikan adalah tolak ukur keberhasilan dalam mengentaskan
kebodohan. Pengaruh yang diberikan oleh system pendidikan di berbagai Negara sangat
diperhatikan. Banyak hal yang dilakukan suatu Negara agar masyarakatnya mendapatkan
pendidikan yang layak dan bermutu. Karena dari hal itu, suatu Negara bisa menghasilkan
sumber daya alam yang berkualitas serta membuat harum nama negaranya.
Negara maju selalu mengadakan revolusi dalam segala bidang, dan mereka
mementingkan pendidikan, sebagai bidang rancangan yang specific untuk diperbaharui system
nya setiap tahun. Pemerintah di Negara yang sudah maju ini berusaha memfasilitasi
sesempurna mungkin kebutuhan yang memang sangat dibutuhkan oleh sekolah-sekolah dalam
rangka meningkatkan kinerjanya. Mereka menghargai setiap induvidu yang mau menuntut ilmu
di bidang apapun. Sehingga, Negara tersebut membuat link khusus dengan Negara-negara
lainya, untuk pertukaran pelajar. Yang diharapkan, bahwa individu yang belajar di Negara lain
dapat menyalurkan ilmunya ketika dia kembali ke Negara asalnya. Dapat kita perhatikan
Negara jepang atau amerika, mereka lebih siap bersaing dengan Negara manapun dalam hal
pendidikan.
Negara jepang terlihat siap bersaing dengan Negara manapun. Negara ini selalu
membuat sesuatu yang baru, robot adalah salah satu modifikasi baru yang dibuat oleh jepang,
yang dirancang seperti manusia. Bahkan belum lama ini, seorang professor dari jepang
menggunakan robot untuk menjadi saksi dalam pernikahanya.
Negara ini juga pintar berspekulasi dalam masalah perekonomian. Seperti halnya Ketika
mengekspor barang-barang, khususnya mobil. Negara ini menggunakan system dumping.
Tujuanya menambah surplus di Negara tersebut dan juga cara mereka agar udara di Negara ini
tidak tercemar.
Tidak ingin tertinggal, Negara berkembang akhir-akhir ini juga berusaha untuk
mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Mereka menjadikan nilai ujian sebagai tolak
ukur kecerdasan individunya. Padahal, nilai bukanlah dasar utama bagi suatu individu dalam
menghasikan sebuah karya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Howard Gardner, salah satu profesor di
Harvard university. Dia mengemukakan bahwa nilai bukanlah tolak ukur kecerdasan. Disini dia

Di poskan oleh tim kreatif Mahasiswa Tasawuf Psikoterapi IAIN Walisongo Semarang
tasawufpsikoterapi@gmail.com || tasawuf-psikoterapi.blogspot.com
mengemukakan bahwa ada delapan tolak ukur kecerdasan. Kecerdasan linguistik, kecerdasan
logika matematika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan musical, kecerdasan jasmani-
kinestetik, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalis. Dari sini dapat diketahui bahwa,
seorang individu yang terlihat mempunyai kualitas itu tidak hanya diukur dengan standard nilai
saja.
Di Indonesia juga menerapkan system nilai sebagai tolak ukur keberhasilan atau
kesuksesan sebagai individu. Sehingga, mereka (para individu) tidak bisa berkreasi dan
berekspresi dengan bebas. Mereka hanya ditekan dalam takaran nilai dalam ujian nasional.
Sering terjadi pada waktu pengumuman hasil ujian nasional, seorang yang pernah membuat
bangga nama Negara nya dengan memenangkan olimpiade fisika, karena nilainya dalam biologi
tidak mencukupi, dia tidak bisa lulus dari bangku SMA nya.
Padahal, tanpa ukuran nilai seseorang juga bisa meraih keberhasilan yaitu dengan apa
yang dikemukakan oleh Howard Gardner. Sebut saja Goenawan Muhammad ataupun K.H.
Abdullah gymnastiar dengan kecerdasan linguistiknya, albert einstein ataupun pakar telematika
roy suryo dengan kecerdasan logika matematikanya, affandi ataupun basuki Abdullah dengan
kecerdasan visual-spasialnya, Melly Goeslow ataupun Dhani Ahmad dengan kecerdasan
musikalnya, Eleanor Rosevelt dengan kecerdasan intrapersonalnya, dan prof. Hembing dengan
kecerdasan naturalisnya.
Walaupun begitu, bila dibandingkan dengan zaman dahulu, tingkat pendidikan di
Indonesia ini tergolong meningkat. Karena pendidikan zaman dahulu tidak terikat oleh
kurikulum, sehingga banyak dari mereka tidak bisa mengembangkan pola pikirnya. Dalam
pembelajarannya, anak harus duduk tegak dan diam, belajar hanya dengan mendengar dan
membaca, dan anak dituntut memahami permasalahan dengan satu cara dan itu membuat para
siswa bosan, dan membuat motivasi berkurang.
Di era modernisasi ini, Indonesia juga mengalami peningkatan-peningkatan dalam
masalah pendidikan. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 2004 lalu, para siswa di daerah
jawa timur membuat penemuan baru, yaitu mematikan lampu dengan telephon genggam ( HP )
dengan jarak kurang lebih 73 km, dan banyak lagi yang di apresiasikan oleh anak bangsa untuk
mengharumkan nama bangsanya.
Revolusi pendidikan bagi Indonesia sendiri adalah revolsi gaya belajar para siswa dan
revolusi gaya mengajar oleh para guru, Karena system pendidikan tradisional sudah
menunjukan banyak kelemahan. Indonesia memodivikasi kurikulumnya setiap ajaran baru,
dengan tujuan memudahkan para siswa yang sedang duduk dibangku sekolah itu. Tapi yang

Di poskan oleh tim kreatif Mahasiswa Tasawuf Psikoterapi IAIN Walisongo Semarang
tasawufpsikoterapi@gmail.com || tasawuf-psikoterapi.blogspot.com
terjadi, para pengajar dan yang diajar di buat binggung oleh system yang bertransformasi setiap
tahunya.
Revolusi gaya belajar akan terealisasi apabila para pengajarnya memiliki gaya
pembelajaran yang berbeda. Karena tidak akan ada inovasi dalam pendidikan apalabila tidak
berpusat pada guru-gurunya, keyakinan, asumsi, serta perasaan seorang guru, semua itu yang
membentuk atmosfer dalam lingkungan belajar, dan itu adalah salah satu yang menentukan
kualitas pendidikan.
Manusia memiliki rangkaian otak dan kemampuan yang berbeda-beda, preferensi yang
tidak sama satu dengan yang lain, sehingga manusia juga akan menerima informasi,
menyimpan pengetahuan, dan mengambilnya kembali dengan cara yang berbeda. Ringkasnya
setiap manusia mempunyai metode mengenai gaya belajar dan memahami suatu informasi.

Di poskan oleh tim kreatif Mahasiswa Tasawuf Psikoterapi IAIN Walisongo Semarang
tasawufpsikoterapi@gmail.com || tasawuf-psikoterapi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai