Anda di halaman 1dari 9

Ê Ê 



     Ê    Ê





Ê  
  
Ê 

  Ê  















  Ê 








  
 ÊÊ Ê   
 Ê  
 Ê   
Ê


c

Ê  
  
Ê 

  Ê  




   

Metoda spektrofotometri uv-vis adalah salah satu metoda analisis kimia untuk
menentukan unsur logam, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Analisis secara
kualitatif berdasarkan pada panjang gelombang yang ditunjukkan oleh puncak spektrum (190
nm s/d 900 nm), sedangkan analisis secara kuantitatif berdasarkan pada penurunan intensitas
cahaya yang diserap oleh suatu media. Intensitas ini sangat tergantung pada tebal tipisnya
media dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Pembentukan warna
dilakukan dengan cara menambahkan bahan pengompleks yang selektif terhadap unsur yang
ditentukan. Pada penentuan uranium dengan metoda spektrofotometri uv-vis digunakan
penggomplek arsenazo (III) 0,2%, dimana thorium dalam senyawa nitrat bereaksi dengan
Arsenazo(III) membentuk senyawa kompleks thorium - arsenazo yang berwarna merah
terang dengan panjang gelombang senyawa komplek thorium-arsenazo 665,0 nm.
Pembentukan senyawa kompleks terjadi pada pH 2,0 a/d 3.0 dengan penambahan asam
oksalat.
Pengukuran konsentrasi cuplikan didasarkan pada hukum m , yang
menyatakan hubungan antara banyaknya sinar yang diserap sebanding dengan konsentrasi
unsur dalam cuplikan, dengan rumus sebagai berikut :

 !"#"$"%&%'

A = absorbansi,
a = koefisien serapan molar,
b = tebal media cuplikan yang dilewati sinar,
c = konsentrasi unsur dalam larutan cuplikan,
Io = intensitas sinar mula-mula,
I = intensitas sinar yang diteruskan

Aplikasi rumusan tersebut dalam pengukuran kuantitaf dilaksanakan dengan cara komparatif
menggunakan kurva kalibrasi dari hubungan konsentrasi deret larutan standar dengan nilai
absorbansinya. Konsentrasi cuplikan ditentukan dengan substitusi nilai absorban cuplikan ke
dalam persamaan regresi dari kurva kalibrasi.
Penentuan estimasi nilai ketidakpastian pada pengukuran terhadap thorium dilakukan
menggunakan spektrofotometer. Spektrofotometer merupakan salah satu cabang analisis
instrumental yang mempelajari interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi
elektromagnetik. Salah satu penggunaan spektrofotometer UV-Vis adalah dapat menentukan
kandungan unsur dari suatu bahan. Kandungan unsur dari thorium dapat juga diketahui dari
peralatan ini. Sumber cahaya ultraviolet dan cahaya tampak jika dilewatkan pada sampel
thorium akan memberikan informasi nilai serapan (absorbansi) dengan variasi
konsentrasinya.
Setiap nilai yang diperoleh dari suatu pengukuran kuantitatif hanya merupakan suatu
perkiraan terhadap nilai benar dari sifat yang terukur. Tanpa pernyataan kuantitatif kesalahan
suatu pengukuran kurang mempunyai arti. Dengan adanya penyimpangan yang disebabkan
oleh ketidak sempurnaan alat ukur/alat analisis, metode dan operator yang tidak terlatih
sehingga diperlukan suatu indikator mutu yang dapat diterapkan secara umum, konsisten

O
dapat diukur serta mempunyai arti yang jelas. Adapun indikator tersebut yang memenuhi
persyaratan adalah ketidakpastian yang merupakan suatu parameter untuk menentukan
rentang nilai yang di dalamnya diperkirakan nilai benar yang diukur .
Pada analisis bahan, sebagai contoh dalam percobaan ini adalah analisis thorium
dalam larutan berupa thorium nitrat, akan dicoba untuk menetapkan faktor apa saja yang
digunakan terhadap nilai ketidakpastian perhitungannya. Sumber-sumber ketidakpastian
dapat berasal darisetiap tahapan yang diamati dalam menganalisis suatu unsur dalam suatu
sampel. Seperti preparasi sampel, kalibrasi alat, standar/sampel yang digunakan, metode yang
belum valid serta pembacaan data. Untuk mengetahui seberapa besar ketidakpastian
pengukuran yang dilakukan dalam percobaan suatu bahan dengan metode spektrofotometri
UV-Vis, maka perlu dilakukan penaksiran nilai ketidakpastian hasil pengukuran pada analisis
suatu sampel degan metoda tersebut. Ketidakpastian pengukuran metode pengujian sangat
perlu diketahui oleh laboratorium karena kewajiban laboratorium mencantumkan estimasi
ketidakpastian pengukuran pada hasil analisa yang diperoleh apabila salah satu hal berikut
terpenuhi yaitu diminta oleh pelanggan, nilai hasil dekat dengan batas keputusan dan hasil
yang diperoleh digunakan untuk nilai spesifikasi.
Ketidakpastian pengukuran mempunyai komponen-komponen yang digunakan untuk
menaksir nilai numeriknya :

"% ("$")*+,#*-"+.")#*"/#*.,
 Berdasarkan pekerjaan percobaan dan dihitung dari rangkaian berulang
 Evaluasi komponen ketidakpastian menggunakan cara statistik

Estimasikan masing-masing komponen ketidakpastian sehingga ekivalen dengan sebuah


simpangan baku (s) komponen ini disebut sebagai
ketidakpastian baku (ȝ) atau ȝ ü s .
dimana :

&% ("$")*+,#*-"+.")#*"/#*.,0

Diperoleh berdasarkan informasi yang dapat dipercaya menggunakan semua informasi


relevan yang tersedia, meliputi :
‘
 nilai acuan dari standar, volume labu volumetrik, pipet
 variasi suhu ruang pengujian
 Data yang diberikan dalam sertifikat atau laporan lainnya
 Spesifikasi pabrik

Estimasikan fungsi distribusi dan perhitungan ketidakpastian masing-masing komponen


sehingga ekivalen dengan sebuah simpangan baku (s) komponen ini disebut sebagai
ketidakpastian baku (ȝ) yang Digunakan apabila informasi ketidakpastiannya dengan tingkat
kepercayaan 95%
.
* o D‘ ‘s / 2 .. ......................... (2)

Apabila informasi datanya disertai keterangan dengan tingkat kepercayaan 99% .

@
Apabila informasi datanya tidak disertai keterangan apapun maka dianggap distribusi

:

Untuk distribusi 
 atau distribusi sempit :

apabila data dari sumber yang dapat dipercaya bukan dalam bentuk s, melainkan RSD atau
CV (%), maka RSD dikali dengan orerata sehingga ȝ(o) = RSD. orerata = ( s/o rata-rata ) .
orerata dan CV (%) dibagi 100, dikalikan dengan Xrata-rata sehingga ȝ(o) = (CV(%) / 100 ) .
orerata

Gabungkan komponen-komponen ketidakpastian baku (ȝ) untuk menghasilkan


ketidakpastian secara keseluruhan (ketidakpastian gabungan)
a. apabila komponen-komponen ketidakpastian tersebut memiliki satuan yang sama:

b. Ketidakpastian baku tersebut digabungkan dengan mengikuti aturan sebagai berikut :

y * *a V‘*b V‘..... atau

c. Perkalian atau pembagian Model : y = a.b .c atau y =a/b.c atau y = a.b/c

Untuk menghitung ketidakpastian yang diperluas akan didapatkan probabilitas yang memadai
bahwa nilai hasil uji berada dalam rentang yang diberikan oleh ketidakpastian, maka
ketidakpastian baku gabungan ȝ (G) dikalikan dengan sebuah faktor kecakupan (k).

Faktor kecakupan = 2 memberikan ketidakpastian diperluas dengan tingkat kepercayaan 95


%.

U = k o ȝ (G) ..................................... (9)

Untuk menghitung ketidakpastian yang diperluas akan didapatkan probabilitas yang memadai
bahwa nilai hasil uji berada dalam rentang yang diberikan oleh ketidakpastian, maka
ketidakpastian baku gabungan ȝ (G) dikalikan dengan sebuah faktor kecakupan (k).
Faktor kecakupan = 2 memberikan ketidakpastian diperluas dengan tingkat kepercayaan 95
%.

·
U = k o ȝ (G) ..................................... (9)
Berdasarkan sumber ketidakpastian dan dari persamaan diatas, maka dapat digambarkan
diagram —  — seperti berikut :

ÊÊ 

%‘
,1&$"#"/$2(""*&2")*"2$#"#"/-"2Ê32*$1

Pengukuran absorbansi thorium dilakukan pada panjang gelombang 665 nm dengan
spektrofotometer UV-VIS. Membuat variasi larutan standar thorium untuk analisis
spektrofotometri UV-VIS 0,00; 0,25; 0,50; 0,75; 1,0; 1,25, dan 1,50 ppm, masing-masing
masukkan kedalam labu 25 ml ditambah dengan 1 ml asam oksalat 5% kemudian 2mL
arsenazo III 0,2%, setelah itu diamkan selama 30 menit, kemudian diukur absorbannya
digunakan untuk membuat kurva kalibrasi. Buat persamaan linier antara konsentrasi vs
absorbansi sehingga didapat persamaan y=bo a (y = absorbansi, o = konsentrasi, b = J , a
= intersep).

%‘
,/,/#$"/+"-"2#32*$1-""1"2$#"/#32*$1/*#2"#-,/ "/).,+#24#1,#2*

Membuat 1 ppm larutan sampel kedalam labu 25 ml ditambahkan dengan 1 ml asam
oksalat 5% dan 2ml arsenazo III 0,2%, kemudian diamkan selama 30 menit, kemudian diukur
absorbansinya, lakukan pengukuran sebanyak 7 kali.
 

m

     
0  

Setelah dibuat diagram —  — pengukuran, kemudian dihitung
ketidakpastian dari masing-masing faktor yang mempengaruhi analisis thorium dengan
pengomplek arsenazo III. Hasil penaksiran nilai ketidakpastian perhitungan dapat dilakukan.
Dari komponen-komponen dalam pelaksanaan analisis yang memberikan nilai ketidakpastian
perhitungan terhadap nilai analisis. Pengukuran absorbansi thorium dilakukan pada Ȝ 665 nm
dengan spektrofotometer UV-VIS terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Pengukuran Absorbansi Thorium

 
a   
O @ · m R  
O ccc ccc ccc ccc ccc cc ccc ccc ccc
@ c@R cc cc cc cc cc cc cc cc
· cRc cO@ cO@ cO· cO@ cOO cO@ cOO cO@
m cR c@Rm c@Rm c@Rm c@Rm c@Rm c@Rm c@Rm c@Rm
R Occ c··m c··m c··m c··m c··m c··· c··· c··m
 O@R cmO cmO cmO cmO cmO cmO cmO cmO
 ORc cRc@ cRc@ cRc@ cRc@ cRc@ cRc@ cRc@ cRc@
 
 Occ c··O c·· c·@ c·@ c·@ c·· c·· c··c


ccc

ÿ  c·@  ccc
cRcc

 O

cmcc

c·cc O
 O
c@cc

cOcc

cccc
ccc cRc Occ ORc @cc


Gambar 1. Kurva baku larutan standar thorium





% )#*1")*+,#*-"+.")#*"/")"($1,.*.,#561,*.$#*
Õ ÕÕ
Dari spek pabrik, pipet 0,1 ml ± 0,003 mL, maka ȝ kalibrasi volume =  = 0,0017 mL
Efek temperatur Vol cairan dalam labu pada t = 20 oC, Koeff muai air = 0,00021 oC-1,

R
'     
 
perbedaan suhu ± 5 oC maka ȝ vol asal efek temperatur = 
=
Õ      Õ ÕÕÕ 

= 6,06o10-5 mL, sehingga dari persamaan 6 didapat ketidakpastian :
ȝ pipet =       )2 = 0,0017 ml

 )#*1")*+,#*-"+.")#*"/")"($1,"&$#"+"2561,*.$#*
Õ Õ
Dari spek pabrik, labu takar 10 mL ± 0,01 mL, maka ȝ kalibrasi volume = = 0,0058 mL

Efek temperatur Koeff muai air = 0,00021 oC-1,

'     


 
beda temperatur = 5 oC, maka ȝ vol asal efek temp. = 
Õ     Õ ÕÕÕ 
= 
= 0,00606 mL, sehingga dari persamaan 6 didapat ketidakpastian :
ȝ labu takar =      = 0,0083 ml

Faktor pengenceran
Õ ÕÕ
Dari spek pabrik pipet 0,5 ± 0,002 mL, ȝ kalibrasi volume = = 0,0012 mL

'     
  Õ      Õ ÕÕÕ 
ȝ vol asal efek temp. = = = 0,000303 mL,
 
maka ketidakpastian dari ȝ pipet =       )2 = 0,00124 mL

Õ Õ '     


 
Labu 25 ± 0,04 ml sehingga 
= 0,023 mL, ȝ labu asal efek temp. = 
=
     Õ ÕÕÕ 

= 0,015 mL maka dari persamaan 6 ketidakpastian untuk ȝ labu takar =
      = 0,027 ml

· )#*1")*+,#*-"+.")#*"/)#"/-"2#32*$1-"2*+$2("+"*&2")*

Dari hasil persamaan y = 0,329o 0,006 akan diperoleh hasil yc hitung sebagai berikut

Tabel 2. Data Perhitungan Persamaan Linear

@
]      
ccc ccc ccc cccO ccccccc·
c@R cc cc cccc ccccccc@
cRc cO@ cOO cccO ccccccO
cR c@Rm c@R· cccO ccccccO
Occ c··m c··R cccO ccccccO
O@R cmO cmO cccc cccccccO
ORc cRc@ cRcc ccc@ cccccc@

   

5  5   5   5   
    
@R O O ccc cccccO·R


Untuk menghitung Y sampel = c··c dari persamaan diatas didapat Co = 0,335 ȝg/mL dan
untuk menghitung ketidakpastian Co dari kurva kalibrasi menggunakan variansi residual
dengan rumus :

 
s2 = 2 
 
= 
= 2,7o10 -6
dimana s2 = variansi dari residual
Yi = pengukuran y yang ke i
Yc = nilai y hasil perhitungan dariY = bo a
n = jumlah titik pada kurva
dari persamaan diatas didapat s2 = 2,7o10-6 sehingga Var o = s2 / b2 diperoleh :
 Õ
Var o = = 2,5o10-5
Õ Õ

µ(X,Y) = 
 
=     = 5o10-3

m%,#*-"+.")#*"/&"+$")".2,)*)*1,#-,
Dari data validasi metode menggunakan standar thorium dengan pengulangan 7 kali sehingga
diperoleh s = 1,64o10 -3, sehingga didapat ketidakpastian ȝ presisi metoda = 1,64o10-3/ ¥ 7 =
6,2o10 -4 ȝg/mL.

Ketidakpastian gabungan penentuan thorium dalam larutan standar


‘pemipetan contoh
‘volume labu takar
‘kurva kalibrasi
‘presisi metoda

Tabel 3. Ringkasan Ketidak Pastian baku penentuan thorium dalam sampel

    ]      ]


 
 O cO 0,0017 ccO
  @ Oc 0,0083 cccc·
 0,335  5o10-3  @Rm Oc·
   6,2o10 -4 

t  t  t  t  
=   
   
=     
   ! = 0,017

sehingga ketidakpastian
ȝCs = 0,017o Cs = 0,017 o 0,335 = 0,00569 ȝg/mL

Ketidak pastian gabungan dengan presisi metoda


µCs presisi =   "       = 0,0057


Untuk mendapatkan kemungkinan bahwa hasil yang didapat dalam pengukuran thorium
dengan menggunakan spektrofotometri berada dalam rentang yang diberikan oleh kepastian,
maka ketidakpastian baku gabungan tersebut diatas harus dikalikan dengan sebuah faktor
cakupan (k) sebesar 2,0 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian ketidakpastian
pengukuran diperluas diperoleh sebagai berikut :

,#*-"+.")#*"/-*.,2$")

U = 2 o 0,0057ȝg/mL = 0,011 ȝg/mL

Sehingga hasil analisis thorium dapat dituliskan 0,335± 0,011 ȝg/mL. Ini dapat diartikan
bahwa konsentrasi thorium dalam sampel nilainya terletak pada rentang dituliskan 0,335±
0,011 ȝg/mL.

Anda mungkin juga menyukai