Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mata Kuliah Kebijakan Publik

Nama: Hani Fauziah S.


NIM : 21794

Definisi dan Klasifikasi Kebijakan Publik

Kebijakan publik sebagai salah satu instrumen dalam sebuah pemerintahan menjadi
penting untuk dibicarakan karena dengan mengetahui kebijkan publik yang dikeluarkan
oleh pemerintah, kita dapt mengetahui kinerja pemerintah. Kebijakan publik sendiri
dibagi kedalam empat klasifikasi berdasarkan kedalaman dan keluasan pengaruhnya
terhadap rakyat. Banyak sekali definisi tentang kebijakan publik yang dikemukakan oleh
para ahli. Definisi-definisi berikut diperoleh dari berbagai sumber, baik dari skripsi,
buku, maupun laporan penelitian.
Menurut Thomas R. Dye : “public policy is whatever governments choose to do or
not to do”, atau definisi yang lebih kongkret seperti yang dikatakan oleh Peters, “Public
policy is the sum of activities of governments, whatever acting directly or through agents,
as it has on influence on the lives of citizen. Berdasarkan pengertian di atas, definisi
yang dikemukakan Thomas R. Dye termasuk dalam klasifikasi decision making.
Erwan Agus purwanto (1997) dalam tesisnya menyatakan bahwa kebijakan public
selalu berhubungan dengan keputusan-keputusan pemerintah yang sangat berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat melalui instrumen-instrumen kebijakan yang dimiliki
oleh pemerintah berupa hukum, pelayanan, transfer dana, pajak dan anggaran-anggaran.
Definisi tersebut masuk dalam klasifikasi decision making karena terdapat instrumen
keputusan dalam kebijakannya.
Menurut Randall B. Ripley kebijakan publik sebaiknya dilihat sebagai suatu proses
dan melihat proses tersebut dalam suatu model sederhana untuk dapat memahami
konstelasi antar aktor dan interaksi yang terjadi di dalamnya.1. Definisi ini masuk dalam
klasifikasi Proses manajemen karena di dalamnya terdapat proses atau tahapan tindakan
sebagai suatu unsur yang utama.

1
Randall B. Ripley, Policy Analysis in Political Science, Nelson-Hall Publisher, Chicago:1985 dalam
Skipsi Safrina, Dian. Studi Formulasi Kebijakan, Studi Kasus: Penentuan Harga Crude Palm Oil di
Propinsi Sumatra Utara. Jurusan Administrasi Negara. UGM: 2003, hal 19.
Menurut Graham Allison(1971) dalam lele (1999) Kebijakan Publik merupakan
hasil kompetisi dari berbagai entitas atau departemen yang ada dalam suatu Negara
dengan lembaga-lembaga pemerintahan sebagai aktor utamanya yang terikat oleh
konteks, peran, kepentingan, dan kapasitas organisasionalnya.2. Definisi yang
dikemukakan oleh graham Allison ini masuk dalam klasifikasi decision making.
Menurut Robert eyestone, kebijakan publik dilihat sebagai hubungan suatu unit
pemerintah dengan lingkungannya3. Definisi ini cenderung bias, karena tidak secara jelas
menunjukkan instrumen di dalamnya, apakah terdapat interaksi pemerintah dengan
masyarakat, intervensi pemerintah, atau ada tidaknya serangkaian fase dalam kebijakan
tersebut.
Dalam skripsinya, Indriani Putri menyatakan bahwa Kebijakan public adalah
serangkaian tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh
pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu demi
kepentingan seluruh masyarakat4. Definisi ini masuk dalam klasifikasi proses
manajemen, di mana kebijakan public terdiri dari serangkaian tindakan atau terdapat
proses di dalamnya.
Menurut Chief J. O Udoji (1981), Kebijakan Publik adalah suatu tindakan bersanksi
yang mengarah pada suatu tujuan tertentu yang diarahkan pada suatu masalah atau
sekelompok masalah tertentu yang saling berkaitan dan mempengaruhi sebagian besar
warga masyarakat. Definisi ini masuk dalam klasifikasi kebijakan sebagai democratic
governance.
Menurut Prastiwi Widiastuti, kebijakan public adalah suatu tindakan atau pilihan
yang dilakukan baik oleh lembaga pemerintahan maupun badan-badan lainnya untuk

2
Safrina, Dian. 2003. skripsi studi formulasi kebijakan,studi kasus:penentuan harga crudepalm oil di
Sumatera utara. Administrasi Negara.Hal 22

3
Agomo, Moh. Ilyas Purwo. Skripsi dengan judul Jaringan pesantren dan kebijakan publik. Studi terhadap
Peran Jaringan Pesantren dalam Proses Kebijakan Publik di Kota Solo. Jurusan Ilmu Pemerintahan,
UGM: 2006.
4
Putri, H.Indriyani.2005. Skripsi Implementasi kebijakan penataan ruang kota dalam kerangka
pembangunan perkotaan (studi kasus penataan penyelenggaraan media reklame luar ruangan kota
yogyakarta).hal 38. Jurusan Ilmu Administrasi Negara UGM.
mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat5. Definisi ini masuk dalam
kebijakan sebagai democratic governance karena ada interaksi negara dengan rakyat.
Menurut James E. Anderson, Public policies are those policies developed by
governmental bodies and official (kebijakan negara adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang dikembangkan oleh badan dan pejabat-pejabat pemerintah).
Menurut Anderson implikasi dari kebijakan negara tersebut adalah :
- Bahwa kebijakan negara itu selalu punya tujuan tertentu atau merupakan tindakan
yang berorientasi pada tujuan
- Bahwa kebijakan itu berisi tindakan atau pola-pola tindakan pejabat-pejabat
pemerintah
- Bahwa kebijakan itu adalah merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh
pemerintah
- Bahwa kebijakan negara itu bersifat positif dalam arti merupakan beberapa
tindakan pemerintah mengenai masalah tertentu atau bersifat negatif dalam arti
merupakan keputusan pejabat pemerintah dalam melakukan sesuatu 6. Definisi
ini masuk dalam klasifikasi decision making.

Sedangkan menurut Guy Peters (American Public Policy, NY: Franklin Watts, 1982),
kebijakan public adalah The sum of activities of governments, wether acting directly or
through agents, as it has an influence the lives of citizens7. Definisi tersebut masuk dalam
klasifikasi kebijakan sebagai proses manajemen.
Menurut Jenkins, Kebijakan publik adalah sebuah rangkaian yang saling berkaitan
yang diambil oleh seorang aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan
tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk mencapainya dalam suatu situasi dimana
keputusan itu pada prinsipnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan

5
Widiastuti, Prastiwi, 2006, Dinamika Kebijakan Bus Perkotaan di Yogyakarta. Jurusan Ilmu Administrasi
Negara UGM
6
sundari, Yudhlani Titi. 2005. Skripsi “Kebijakan yang Tidak Partisipatif (Studi Kasus Kebijakan Relokasi
Pasar Wage Purwokerto, Banyumas)”.hal 14. Jurusan Ilmu dministrasi Negara UGM.

7
Purwanto, Erwan Agus. 1998. Laporan penelitian “Kebijakan Publik: Perkembangan Teori dan
Prakteknya di Indonesia.” Administrasi Negara. Hal 17r dan 18
daripada aktor tersebut8. Kebijakan menurut definisi ini adalah sebagai proses
manajemen karena di dalamnya terdapat rangkaian tindakan.
Menurut Noviana Prasetyo, Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk
memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat 9. Definisi ini masuk dalam klasifikasi
democratic governance.
Menurut Chandler and Plano (1988), Kebijakan publik adalah pemanfaatan yang
strategis terhadap sumber daya-sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah-
masalah publik atau pemerintah. Definisi ini merupakan kebijakan sebagai intervensi.
Sedangkan menurut Woll (1966), Kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah
untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui
10
berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat . Definisi ini termasuk
dalam kebijakan sebagai Democratic governance.
Kebijakan publik merupakan arahan-arahan yang bersifat otoritatif untuk
melaksanakan tindakan-tindakan pemerintahan di dalam yurisdiksi nasional, regional,
unisipal, dan local11. Definisi ini masuk dalam kebijakan sebagai decision making
Amir Santoso mengemukakan pandangannya mengenai Kebijakan Publik yakni :
Pertama adalah pendapat para ahli yang menyamakan kebijaksanaan publik dengan
tindakan-tindakan pemerintah. Mereka cenderung untuk menganggap bahwa semua
tindakan pemerintah dapat disebut sebagai kebijaksanaan publik12. Definisi ini melihat
kebijakan sebagai decision making.
.

8
Yudita, Diah Rachma.2004. Skripsi “Implementasi Kebijakan Biaya Operasional pendidikan Dalam
Kerangka Otonomi Kampus (Kasus SK Rektor UGM No.109/P/SK/PD/2002).” Administrasi Negara. Hal
18

9
Nugraheni,Noviana Prasetyo. Skripsi “Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kecil di Kabupaten
Kulon Progo.”. jurusan Ilmu Negara UGM.
10
Tangkilisan, Drs Hessel Nogi S. 2003. “Kebijakan Publik yang Membumi.” Yogyakarta : Lukman Offset
YPAPI. Hal 1 dan 2

11
Santoso, Amir dan Riza Sihbudi. 1993. “Politik, Kebijakan dan Pembangunan.” Jakarta : Penerbit Dian
Lestari Grafika
12
Santoso,Amir. Analisa Kebijakan Publik : Suatu Pengantar, Jurnal Ilmu Politik No. 3, Gramedia,
Jakarta, 1992, h. 4 dalam skripsi Hernani, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijaksanaan
Pengendalian dan Penertiban Peredaran Minuman Keras : Suatu Penelitian Deskriptif Terhadap
Keberhasilan Implementasi Kebijaksanaan Minuman Keras di Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan
Barat, Jurusan Ilmu Pemerintahan, UGM, 1997, h. 25.
Edwards dan Sharkansky mengatakan bahwa : Kebijaksanaan negara adalah apa
yang dikatakan dan apa yang dilakukan oleh pemerintah atau apa yang tidak
dilakukannya……ia adalah tujuan-tujuan sasaran-sasaran dari program-
13
program……pelaksanaan niat dan peraturan-peraturan . Definisi ini masuk dalam
klasifikasi decision making.
Menurut Parker, kebijakan publik adalah suatu tujuan tetentu atau serangkaian
asas tertentu atau tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah pada suatu waktu tertentu
dalam kaitannya dengan sesuatu subyek atau sebagai respon terhadap suatu keadan yang
krisis.14. Definisi ini masuk dalam klasifikasi kebijakan sebagai proses manajemen karena
kebijakan tersebut berupa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah.
William N. Dunn merumuskan kebijaksanaan publik sebagai berikut,
Kebijaksanaan Publik (Public Policy) adalah pedoman yang berisi nilai-nilai dan norma-
norma yang mempunyai kewenangan untuk mendukung tindakan-tindakan pemerintah
dalam wilayah yurisdiksinya.15. Definisi ini termasuk dalam decision making.
Sedangkan menurut David Easton konsep kebijakan publik adalah sebagai berikut
:Alokasi nilai yang otoritatif untuk seluruh masyarakat akan tetapi hanya pemerintahlah
yang dapat berbuat secara otoritatif untuk seluruh masyarakat, dan semuanya yang dipilih
oleh pemeintah untuk dikerjakan atau untuk tidak dikerjakan adalah hasil-hasil dari
alokasi nilai-nilai tersebut.16 Definisi ini masuk dalam klasifikasi decision making.
Menurut Carl Friedrich, kebijakan publik adalah suatu arah tindakan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu
yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan
yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan
atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu.17 . Dari pengertian di atas,

13
Edwards dan Sharkansky dalam Solichin, ibid h. 31 dalam skripsi Hernani, ibid h. 26.
14
Parker dalam Solichin, Ibid, h. 31 dalam skripsi Hernani, ibid, h. 27.
15
Wiliiam N. Dunn dalam Ibnu Syamsi, Diktat Kuliah Kebijaksanaan Publik dan Pengambilan Keputusan,
Fisipol UGM, Yogyakarta, 1993, h. 5 dalam skripsi Hernani, Ibid, h. 27-28.
16
David Easton dalam Miftah Thoha, Dimensi-Dimensi Prima Ilmu administrasi Negara, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1992, h. 59-60 dalam skripsi Hernani, Ibid, h. 29.
17
Winarno, Budi, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media Pressindo, Yogyakarta: 2002 dalam Skripsi
Putri H, Indriani, Implementasi Kebijakan Penataan Ruang Kota dalam Kerangka Pembangunan
Perkotaan. Studi Kasus: Penataan Penyelenggaraan Media Reklame Luar Ruang Kota Yogyakarta.
Jurusan Administrasi Negara, Universitas Gadjah mada: 2005. hal 36.
definisi tersebut cenderung bias jika digolongkan pada ketiga klasifikasi yang ada karena
mencakup seluruh instrument, baik intervensi, interaksi, maupun fase kebijakan.
John Erik Lane (1995) dalam Lele (1999) membagi wacana kebijakan publik ke
dalam beberapa model pendekatan, yaitu (1) pendekatan demografik yang melihat adanya
pengaruh lingkungan terhadap proses kebijakan. (2) model inkremental yang melihat
formulasi kebijakan sebagai kombinasi variabel internal dan eksternal dengan tekanan
pada perubahan gradual dari kondisi status quo. (3) model rasional. (4) model garbage
can dan (5) model collective choice aksentuasinya lebih diberikan pada proses atau
mekanisme perumusan kebijakan. 18
Fauzi Ismail, dkk menyatakan bahwa kebijakan publik adalah bentuk menyatu
dari ruh negara, dan kebijakan publik adalah bentuk konkret dari proses persentuhan
negara dengan rakyatnya. Kebijakan publik yang transparan dan partisipatif akan
menghasilkan pemerintahan yang baik. Paradigma kebijakan publik yang kaku dan tidak
responsif akan menghasilkan wajah negara yang kaku dan tidak responsif. Demikian pula
sebaliknya, paradigma kebijakan publik yang luwes dan responsif akan menghasilkan
19
wajah negara yang luwes dan responsif pula. . Definisi ini masuk dalam klasifikasi
democratic governance karena ada interaksi anatara pemerintah dengan masyarakatnya.
. Meskipun terdapat berbagai definisi kebijakan negara (Public policy), seperti yang
telah dikemukakan sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kebijakan publik
adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan
atau berorientasi pada tujuan tertentu demi kepentingan seluruh masyarakat.20 Definisi ini
jelas termasuk ke dalam kebijakan sebagai democratic governance karena menekankan
tujuan demi kepentingan seluruh masyarakat.

18
Lele, Gabriel, Post Modernisme dalam Pengembangan Wacana Formulasi Kebijakan. Jurnal Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta: 1999 dalam Safrina, Dian, ibid
hal 22.
19
Ismail, Fauzi. Libatkan Rakyat dalam Pengambilan Kebijakan, Forum LSM DIY, Yogyakarta: 2005
dalam Sundari Yudhiani, Titi, ibid hal 18
20
http://www.balitbangjatim.com/jurnal_mainIsi_detail.asp?id_jurnal=12&id_isi=13&hal=3
Referensi

Skripsi:
Agomo, Moh. Ilyas Purwo. 2006. Jaringan Pesantren dan Kebijakan Publik. Studi
terhadap Peran Jaringan Pesantren dalam Proses Kebijakan Publik di Kota
Solo. Jurusan Ilmu Pemerintahan, UGM.

Nugraheni, Noviana Prasetyo. Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kecil di


Kabupaten Kulon Progo. Jurusan Ilmu Negara UGM.

Putri H, Indriani, 2005, Implementasi Kebijakan Penataan Ruang Kota dalam Kerangka
Pembangunan Perkotaan. Studi Kasus: Penataan Penyelenggaraan Media
Reklame Luar Ruang Kota Yogyakarta. Jurusan Administrasi Negara, Universitas
Gadjah Mada.
Safrina, Dian. 2003, Studi Formulasi Kebijakan. Studi Kasus: Penentuan Harga Crude
Palm Oil di Sumatra Utara. Jurusan Administrasi Negara, UGM.
Sundari Yudhiani, Titi. 2005. Kebijakan yang Tidak Partisipatif, Studi Kasus: Kebijakan
Relokasi Pasar Wage, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jurusan Administrasi
Negara, UGM.

Widiastuti, Prastiwi, 2006, Dinamika Kebijakan Bus Perkotaan di Yogyakarta. Jurusan


Ilmu Administrasi, UGM.
Yudita, Diah Rachma, 2004, Implementasi Kebijakan Biaya Operasional Pendidikan
Dalam Kerangka Otonomi Kampus (Kasus SK Rektor UGM
No.109/P/SK/PD/2002), Jurusan Administrasi Negara, UGM.

Buku:
Santoso, Amir dan Riza Sihbudi, 1993, Politik, Kebijakan dan Pembangunan, Jakarta:
Dian Lestari Grafika.
Tangkilisan, Drs Hessel Nogi S, 2003. Kebijakan Publik yang Membumi. Yogyakarta:
Lukman Offset YPAPI
Laporan Penelitian:
Purwanto, Erwan Agus. 1998. Laporan penelitian “Kebijakan Publik: Perkembangan
Teori dan Prakteknya di Indonesia.” Administrasi Negara. Hal 17r dan 18

Website:
http://www.balitbangjatim.com/jurnal_mainIsi_detail.asp?id_jurnal=12&id_isi=13&hal=
3

Anda mungkin juga menyukai