Untuk
SMA dan MA Kelas X
Disusun oleh:
Supriyanto
Ali Muhson
PUSAT PERBUKUAN
Departemen Pendidikan Nasiona
l
ii E k o n o m i SMA - Kelas X
330.07
SUP SUPRIYANTO
e Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X/ Disusun Oleh Supriyanto,
Ali Muhson; editor, Taupik Mulyadi. -- Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
vi, 274.: ilus.; 25 cm.
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun
2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa
dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan,
dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk
penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks
pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh
Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat
memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena
itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
KATA PENGANTAR
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber
daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.
Luasnya ilmu ekonomidan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar
kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan pada fenomena empirik
ekonomi yang ada di sekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam
peristiwa yang terjadi di sekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk
kehidupan yang lebih baik.
Buku Ekonomi SMA kelas X ini penyajiannya menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Materi dalam buku
ini disajikan sedemikian rupa dengan bahasa yang runtut dan mudah dipahami. Dengan
demikian materi yang berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi mudah diserap
dengan cepat. Setiap awal bab akan disajikan peta konsep sebagai penuntun untuk
mempelajari materi yang terkandung. Hal ini penting agar tujuan pembelajaran
ekonomi tercapai. Selain itu buku ini juga menyajikan kegiatan-kegiatan yang
menyenangkan dan mengasyikkan dengan menggunakan metode pengamatan,
diskusi bahkan debat baik secara individu maupun kelompok. Dengan demikian
akan menumbuhkan sikap kemandirian dan demokratis di kalangan siswa.
Untuk menambah wawasan dan membuka cakrawala berpikir siswa, buku
ini juga menyajikan berbagai macam informasi aktual, tajam dan terpercaya. Dengan
informasi tersebut diharapkan siswa tidak ketinggalan jaman dan mampu termotivasi
untuk berpikir kritis.
Untuk mengasah kemampuan kognitif, buku ini juga menyajikan soal-soal
latihan. Soal-soal ini dikemas dengan menarik dan inovatif sehingga diharapkan
siswa dapat berpikir kreatif sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun buku ini.
Namun demikian, penulis tetap mengharapkan kritikan dan komentar yang ditujukan
demi perbaikan buku ini. Semoga buku ini berguna bagi pengembangan pendidikan
di Indonesia.
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN ............................................................................................................................ iii
11 PERMASALAHAN EKONOMI
Tujuan Pembelajaran :
P K
Intensitas, Sifat,
Kebutuhan
Subjek, Waktu
Tradisional,
Sistem Ekonomi Terpusat, Pasar,
Campuran
Kata Kunci
P
kk2
2
Dari bangun tidur sampai menjelang tidur kembali umumnya manusia tidak
dapat lepas dari kebutuhan. Coba kamu ingat, sebagai seorang pelajar apa saja yang
kamu butuhkan sejak bangun tidur? kamu tentu membutuhkan handuk, sabun, pasta
gigi dan perlengkapan mandi lain bukan? itu baru dalam rangka keperluan mandi,
belum sarapan pagi dan keperluan sekolah yang lain tentunya lebih beragam.
Kalau begitu apa yang dimaksud dengan kebutuhan? Pengertian kebutuhan
kadang disamakan dengan pengertian keinginan. Padahal keduanya amat berbeda.
2 Keinginan adalah sesuatu yang kita ingin miliki atau ingin kita capai, namun jika
tidak tercapai tidak menyebabkan terganggunya kelangsungan hidup kita. Contohnya
keinginan memiliki rumah megah, memiliki mobil mewah, atau keinginan menjadi
orang terkenal. Meskipun kita tidak memiliki barang tersebut kita tetap masih bisa
hidup. Lain halnya dengan kebutuhan, kebutuhan adalah sesuatu yang mutlak harus
dipenuhi, jika tidak maka akan menggangu kualitas hidup kita atau bahkan bisa
mengancam hidup kita. Contoh yang paling mudah adalah tempat tinggal, makanan
dan pakaian. Ketiganya merupakan hal yang tidak dapat ditunda pemenuhannya.
A. J K M
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan dalam menjalani kehidupan sehari-
sehari. Kebutuhan yang dimaksud adalah sesuatu yang harus dicari untuk
mempertahankan hidup di masyarakat. Kebutuhan ini dapat terpenuhi jika
manusia berusaha dengan bekerja keras. Kebutuhan manusia ada bermacam-
macam yaitu sebagai berikut.
1. K M I K
. K
Menurut etimologi, kata primer berasal dari bahasa Latin primus
yang berarti pertama. Jadi kebutuhan primer adalah kebutuhan pertama
yang harus dipenuhi agar manusia dapat hidup layak. Yang termasuk
kebutuhan primer antara lain makanan (termasuk minuman), rumah,
pakaian, pendidikan dan kesehatan.
. K
Kebutuhan ini muncul setelah terpenuhinya kebutuhan primer. Kata
sekunder berasal dari Bahasa Latin secundus yang artinya kedua. Orang
yang telah dapat memiliki rumah secara otomatis akan membutuhkan
perabot untuk mengisi atau melengkapi rumahnya, jadi perabot rumah
tangga bisa dikatakan sebagai kebutuhan sekunder. Setelah kebutuhan
primer terpenuhi orang akan cenderung memenuhi kebutuhan sekundernya
untuk meningkatkan kenyamanan hidupnya.
2222222
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 3
. K
Kata tersier berasal dari kata tertius yang artinya ketiga. Menurut
urutannya kebutuhan ini muncul setelah terpenuhinya kebutuhan primer
dan sekunder. Kebutuhan ini dapat disebut kebutuhan kemewahan,
misalnya mobil Jaguar, berlian, dan berwisata ke Hawai. Pemenuhan
kebutuhan tersebut lebih bersifat untuk menjaga prestise seseorang di
33 tengah masyarakat. Hal yang perlu kamu pahami adalah batas antara
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier untuk tiap orang tidaklah sama.
Tergantung kedudukan dan strata ekonomi orang tersebut dalam
masyarakat. Bagi wanita di pedesaan, berlian masih merupakan kebutuhan
tersier atau kemewahan, namun bagi para artis berlian adalah kebutuhan
primer untuk menunjang penampilannya.
2. K M S
. K
Sesuai namanya, kebutuhan ini terkait dengan badan kita.Untuk
menjaga kelangsungan hidup, kita perlu memperhatikan kebutuhan badan
kita seperti: makanan dan minuman yang bergizi, pakaian,istirahat yang
cukup. Itu semua agar kesehatan jasmani kita terjaga dan layak dalam
pergaulan bermasyarakat.Saat ini khususnya di daerah perkotaan sudah
banyak tersedia pusat-pusat kebugaran, salon perawatan tubuh, dan
sebagainya. Fenomena ini menunjukkan bahwa kebutuhan jasmani
semakin diperhatikan pemenuhannya.
. K
Terpenuhinya kebutuhan jasmani belum menjamin seseorang
menjadi bahagia. Kita banyak mendengar kisah yang menceritakan orang
kaya namun mengalami stres atau setidaknya merasa hidupnya tidak
nyaman. Hal ini menunjukan bahwa bukan hanya pemenuhan kebutuhan
jasmani saja yang menentukan kebahagiaan seseorang akan tetapi
kebutuhan rohani juga penting.Yang termasuk kebutuhan rohani
diantaranya: beribadah, berbagi dengan sesama, berekreasi , menonton
film di bioskop, membaca buku, dan sebagainya.
3. K M S
. K
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang diperuntukkan bagi individu,
sehingga orang yang satu dengan yang lain akan berbeda. Kebutuhan
seorang petani dengan seorang dokter akan berbeda. Petani memerlukan
traktor, pupuk, cangkul, pestisida dan benih tanaman, sedangkan dokter
memerlukan jarum suntik, infuse, stetoskop, dan obat-obatan.
. K
Kebutuhan yang pemanfaatannya untuk kepentingan masyarakat
secara bersama.Misalnya jalan raya, jembatan, pasar, puskesmas, rumah
ibadah, telepon umum, dan lain sebagainya.
4 E k o n o m i SMA - Kelas X
4. K M
kk4 . K
4
Kebutuhan ini pemenuhannya tidak dapat ditunda lagi, harus
sekarang. Jika ditunda bisa berakibat fatal. Misalnya seorang yang
mengalami kecelakaan dengan pendarahan hebat harus segera mendapat
tambahan darah agar jiwanya tidak terancam.
. K
Kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari.
4 Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk akan
datang. Misalnya menabung, membeli polis asuransi, dan lain sebagainya.
5. F - M K
Manusia satu dengan yang lain memiliki kebutuhan yang tidak sama,
hal ini karena sebagai mahluk individu memiliki sifat yang berbeda dengan
manusia lain. Bahkan untuk orang yang terlahir kembar sekalipun. Hal-
hal yang mempengaruhi kebutuhan manusia antara lain:
. K
Kebutuhan orang yang tinggal di daerah kutub berbeda dengan orang
yang tinggal di daerah tropis. Orang yang tinggal di daerah kutub
memerlukan pakaian yang tebal untuk menghangatkan tubuh dari terpaan
hawa dingin, sedangkan orang yang tinggal di daerah tropis memerlukan
pakaian yang menyerap keringat dan berbahan tipis. Hal ini mengingat
keadaan alam tropis yang cenderung panas sehingga tubuh mudah
berkeringat.
Dari gambaran di atas tampak jelas bahwa keadaan alam mempe-
ngaruhi jenis barang yang dibutuhkan manusia. Hal ini bertujuan agar
manusia tetap dapat mempertahankan rasa nyaman tinggal di lingkungan
tempat tinggalnya.
. P
Pada zaman purba manusia belum membutuhkan televisi, saat itu
yang dibutuhkan hanya kebutuhan primer, yaitu terkait kebutuhan makan,
pakaian dan tempat tinggal. Sebagai contoh untuk pemenuhan kebutuhan
makanan dan pakaian, dapat diperolehnya dari hutan.Karena saat itu
makanan dan pakaian yang diperlukan masih sederhana. Namun seiring
perkembangan peradaban, berkembang juga kebutuhan manusia. Saat ini
jika tidak ada televisi serasa masih ada yang kurang.
Bukan hanya televisi, sederet kebutuhan lain seperti telepon seluler,
internet sudah mendesak untuk dipenuhi. Hal ini untuk memudahkan
manusia dalam beraktifitas dan berkomunikasi.
4444444
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 5
. A
Masyarakat di berbagai belahan dunia memiliki adat atau tradisi
yang beragam. Hal ini menimbulkan pola perilaku dan kebiasaan yang
beragam pula, sehingga muncul berbagai kebutuhan untuk lestarinya adat
atau kebiasaan tersebut.
55 Misalnya di Indonesia terdapat bermacam tata upacara perkawinan,
di daerah tertentu ada yang mensyaratkan kembang, gamelan, tari-tarian,
hiasan janur sebagai kelengkapan tradisi. Mungkin di daerah lain berbeda
untuk jenis barang dan jasa kebutuhan dalam upacara perkawinan. Coba
kalian buat daftar kebutuhan untuk upacara perkawinan menurut adat di
daerahmu!
. A
Keberadaan agama yang bemacam-macam dan kepercayaan yang
berbeda mengakibatkan perbedaan kebutuhan pula.Penganut agama Islam
di larang makan daging babi. Sedangkan penganut Hindu dilarang makan
daging sapi. Terkait perlengkapan ibadah, masing-masing agama memiliki
alat tertentu untuk perlengkapan ibadahnya.
Adanya perayaan keagamaan meningkatkan permintaan terhadap
barang tertentu. Ketika Natal tiba permintaan pohon natal meningkat,saat
Tahun Baru Imlek tiba permintaan kue keranjang melonjak, demikian pula
saat lebaran permintaan ketupat dan daging meningkat.
Tugas:
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok belajar kalian!
Deskripsikan berbagai macam kebutuhan, dan masing-masing berikan
contohnya! Hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!
B. B P K
Untuk memenuhi kebutuhan manusia diperlukan benda berupa barang produksi
maupun jasa. Wujud kebutuhan merupakan benda yang sudah diolah menjadi sesuatu
yang ada nilainnya dalam memuaskan kebutuhan manusia. Benda pemuas kebutuhan
itu sebagai berikut.
1. J - B P K
. M
1) Benda ekonomi
Benda ekonomi yaitu benda pemuas kebutuhan yang untuk
mendapatkannya perlu adanya pengorbanan. Pengorbanan ini biasanya
dalam bentuk uang. Misalnya untuk mendapatkan sepatu baru, tidak bisa
mengambilnya begitu saja dari toko sepatu. Perlu sejumlah uang untuk
membelinya.
6 E k o n o m i SMA - Kelas X
2) Benda Bebas
kk6 Benda bebas yaitu benda pemuas kebutuhan yang cara
6 mendapatkannya bisa mengambil secara bebas, tidak perlu pengorbanan
tertentu. Hal ini dapat terjadi mengingat barang tersebut tersedia dalam
jumlah yang banyak di alam. Contohnya pasir di padang pasir, udara untuk
bernafas pada umumnya, es di daerah kutub, air laut, dan sebagainya.
. B ( )
1) Benda konsumsi
6 Benda konsumsi yaitu benda yang langsung dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan. Misalnya, pakaian, makanan, dan minuman. Benda
konsumsi juga disebut benda siap pakai.
2) Benda produksi
Benda produksi yaitu benda yang manfaatnya sebagai alat untuk suatu
proses produksi. Contoh benda ini misalnya mesin pabrik, penggilingan
padi, mobil angkutan barang, dan sebagainya
. B
1) Benda substitusi
Benda substitusi yaitu benda yang pemakaiannya dapat saling
menggantikan. Misalnya kereta api dapat menggantikan bus untuk alat
transportasi darat, ketela dapat menggantikan beras sebagai bahan makanan
dan sebagainya.
2) Benda komplemente
Benda komplementer yaitu benda yang akan berguna jika
penggunaanya bersamaan dengan benda lain. Misalnya motor tidak dapat
berjalan tanpa bensin dan balpoint tidak dapat digunakan untuk menulis
jika tanpa tinta.
2. K B P K
Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat digolongkan menjadi empat
macam, yaitu:
. Form utility ( )
Gulungan kain jika dijadikan sebuah baju akan memiliki nilai jual
atau nilai guna yang lebih tinggi, begitu juga sebatang kayu akan memiliki
nilai jual atau nilai guna yang lebih tinggi jika diubah bentuknya menjadi
kursi. Contoh tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dengan
form utility (nilai guna bentuk) adalah perbedaan nilai guna suatu barang
akibat adanya perbedaan bentuk.
6666666
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 7
C. S
8888888
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 9
. K
Semakin tinggi keahlian, semakin banyak yang dapat dikerjakan.Tentu
saja orang yang memiliki keahlian amat dibutuhkan dalam masyarakat.
Dengan keahlian manusia dapat mengelola sumber daya yang tersedia,dapat
mengubah bahan baku menjadi berbagai barang yang bermanfaat.Contoh
99 tukang kayu dapat merubah kayu yang tadinya tidak bermanfaat menjadi
mebel yang berharga tinggi, pelukis dengan bermodalkan kain kanfas, kuas
dan cat dapat menghasilkan lukisan yang berharga jutaan.
. K
Keuletan bisa diartikan sebagai daya tahan terhadap kendala yang
dihadapi. Unsur ini terutama diperlukan ketika mengalami hambatan atau
kendala dalam mengolah sumber daya yang dimiliki. Dengan keuletan
kendala-kendala yang ada dianggap sebagai tantangan dan tidak
menjadikannya surut dalam berkarya menghasilkan produk-produk baru.
. K
Kejujuran menempati posisi yang penting dalam kaitannya dengan
kualitas sumber daya manusia. Kejujuran selalu diperlukan apapun
kedudukan orang tersebut. Pemimpin perusahaan yang jujur disukai
bawahannya yang pada akhirnya kepemimpinannya didukung oleh
bawahan sehingga perkembangan perusahaan pesat.
. K
Negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, dan Singapura rata-
rata warganya memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Dengan
kedisiplinan target-target yang telah direncanakan dapat dicapai.Pimpinan
dan karyawan yang disiplin akan membawa kemajuan bagi perusahaannya.
2. S D A
Sumber daya ini dapat memberi banyak manfaat jika dikelola dengan baik,
sebaliknya dapat pula menimbulkan bencana jika dieksploitasi secara
berlebihan. Sumber daya alam terdiri dari:
. T
Tanah dapat dimanfaatkan untuk pertanian, lokasi usaha dan sebagai
bahan bangunan. Tanah ini juga sering disebut property yang dari tahun
ke tahun harganya semakin mahal.
. A
Air merupakan sumber daya yang vital. Air dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik, perikanan, irigasi, pariwisata dan sebagainya.
10 E k o n o m i SMA - Kelas X
. H
kk10 Banyak kekayaan alam yang terdapat di hutan, seperti aneka flora
10
dan fauna. Manfaatnya antara lain sebagai sumber penghasil oksigen,
sumber bahan baku industri kayu dan sebagai peresapan air.
. B
Berbagai macam hasil tambang yang banyak dibutuhkan manusia
antara lain emas, minyak bumi, besi, timah, permata, timah, nikel, dan
sebagainya.
10 . E
Energi yang terdapat di alam antara lain sinar matahari, angin,
gelombang laut, nuklir, panas bumi dan lain sebagainya. Energi-energi
tersebut jika dieksploitasi dengan baik akan memberi manyak manfaat
bagi manusia.
3. S D M
Modal merupakan sumber daya yang penting. Unsur-unsur modal
diantaranya informasi, teknologi, fasilitas fisik dan peralatan. Informasi amat
diperlukan untuk menjalin kerja sama dengan Negara lain. Teknologi bertujuan
memudahkan aktifitas manusia, hal ini terkait dengan penemuan baru, mesin-
mesin, dan alat telekomunikasi. Untuk menambah pemasukan negara, negara
memerlukan dana yang dapat diperoleh melalui pajak, berbagai sumber
pendapatan negara dan kredit dari negara donor.
. M ( )
1) Modal perorangan
Modal ini hanya dimiliki oleh individu atau satu orang.
Contohnya modal berupa bunga deposito, upah, sewa, dan lain-
lain.
2) Modal kemasyarakatan
Modal ini untuk kepentingan orang banyak. Contohnya jalan,
jembatan, listrik, dan pasar.
. M ( )
1) Modal tetap
Merupakan modal yang tidak langsung habis sekali pakai, dapat
dipakai lebih dari satu kali produksi. Misalnya: gedung, mobil,
mesin dan peralatan.
2) Modal lancar
Merupakan modal yang habis dalam satu kali proses produksi.
Misalnya kertas, tinta dan bahan baku.
. M
1) Berwujud uang
10101010101010
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 11
Tugas:
Carilah berita/ ulasan atau kliping di media massa seperti koran atau majalah
yang memuat kelangkaan suatu produk!
1. Dari berita di media massa, kritisi atau berikan komentar atau ulasan kalian!
2. Definisikan apa yang dimaksud dengan kelangkaan!
3. Apa dampaknya jika suatu barang/ produk mengalami kelangkaan!
4. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan barang ekonomi dan barang bebas?
Kerjakan secara individu dan hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!
D. M P E
Karena keterbatasan sumber daya maka perlu adanya skala prioritas dengan
mempertimbangkan tiga permasalahan perekonomian fundamental yaitu:
1. A (What ?)
Barang atau jasa apa yang akan diproduksi, perlu ditentukan dengan
cermat juga jumlah produksinya. Untuk dapat mengetahui secara tepat
perlu dilakukan penelitian atau survey pasar. Misalnya memiliki sebidang
tanah yang terletak di tepi jalan raya, akan diapakan tanah tersebut?
ditanami kedelai, jagung, dijadikan kebun tanaman hias, atau dibangun ruko?
begitu juga jika memiliki sejumlah dana, akan digunakan untuk memproduksi
apa dan berapa jumlahnya, agar diperoleh keuntungan yang maksimum.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dicari jawabannya dengan
cermat. Hal ini mengingat kesalahan dalam memberi jawaban akan
berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat sehingga keuntungan
yang akan diperoleh produsen menjadi hilang.
12 E k o n o m i SMA - Kelas X
2. B (How ?)
kk12 Setelah adanya kepastian mengenai jenis dan jumlah barang yang
12
dikehendaki masyarakat, langkah berikutnya adalah melakukan persiapan
untuk memproduksi produk tersebut. Faktor-faktor penting yang perlu
dipertimbangkan antara lain:
a. Bagaimana memilih kombinasi sumberdaya yang digunakan , yaitu
sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya modal,
sehingga diperoleh hasil optimal dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
12 b. Bagaimana mengelola biaya produksi agar dengan biaya minimum
diperoleh laba maksimum.
c. Bagaimana memilih teknik produksi, apakah menggunakan teknik
produksi yang padat karya ataukah padat modal. Masing-masing
memiliki kelebihan tersendiri. Jika menggunkan teknik padat karya
kelebihannya banyak menyerap tenaga kerja secara otomatis
mengurangi pengangguran. Sedangkan teknik yang padat modal lebih
menekankan penggunaan alat, mesin, dan teknologi yang canggih
sehingga produksi dapat lebih efisien.
3. S (For Whom ?)
Untuk merumuskan jawaban dari pertanyaan “untuk siapa” hal-hal yang
perlu dipertimbangkan antara lain:
a. Siapa pengguna atau pemakai produk yang diproduksi?
b. Bagaimana cara distribusi agar barang atau jasa sampai pada
konsumen?
Setelah ada penentuan yang jelas tentang barang atau jasa apa yang
akan diproduksi,bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa barang
diproduksi (what, how, dan for whom) langkah selanjutnya adalah
melaksanakan produksi sesuai rencana tersebut. Dalam pelaksanaan ini
perlu konsistensi agar tidak ada pihak yang mengalami kerugian. Untuk
itu harus teliti benar dalam merumuskan tiga permasalahan pokok ekonomi
tersebut.
Sebagai contoh, seseorang pemilik modal memiliki sebidang tanah
yang cukup luas, dari hasil survey, dan pertimbangan what, how, dan for
whom diputuskan di atas tanah tersebut akan dibangun sebuah pabrik
tekstil. Tahap berikutnya pemilik modal berusaha mendapatkan faktor-
faktor produksi lain yang dibutuhkan antara lain mesin-mesin dan tenaga
kerja.
Ketika semua faktor telah siap untuk proses produksi, namun tanpa diduga
terjadi goncangan ekonomi nasional sehingga mengakibatkan lesunya
pasar produk tekstil dalam negeri. Untuk mencoba pasar luar negeri belum
berani mengingat kualitas produk belum mampu bersaing dengan produk
luar negeri.
Hal ini mendorong pemilik modal untuk memikirkan kembali
keputusannya, setelah mempertimbangkan semua hal akhirnya sampailah
12121212121212
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 13
Tugas:
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok belajar kalian!
Carilah atau identifikasi minimal 2 (dua) permasalahan pokok ekonomi (what,
how dan for whom) di daerah dimana kalian tinggal! Kaji secara mendalam.
Hasilnya di presentasikan kelompok kalian di depan kelas!
E. S E
Dalam mengatasi permasalah pokok perekonomian yang sudah dibahas di
atas setiap masyarakat memiliki cara pemecahan atau sistem yang berbeda.
Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki, kebiasaan , dan faktor
politik yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. Sebagai contoh,
masyarakat tradisional memiliki cara tersendiri dalam mengatasi masalah
ekonominya, yang tentu akan berbeda dengan cara masyarakat modern. Pada
masyarakat yang telah modern juga terdapat perbedaan yang kemudian muncul
berbagai sistem ekonomi. Sistem-sistem ekonomi tersebut adalah:
14 E k o n o m i SMA - Kelas X
1. S E T
kk14 Sistem ini terdapat pada masyarakat yang cara hidupnya masih tradisional.
14
Mereka memproduksi sendiri barang-barang yang diperlukan meskipun dengan
cara sederhana mengingat mereka belum mengenal teknologi, jika ada masih
sangat sederhana. Semua kegiatan berdasar tradisi yang telah dilaksanakan
secara turun temurun. Kegiatan ekonomi lebih tertuju untuk mempertahankan
yang telah ada, tidak ada usaha untuk memperoleh sesuatu yang baru, karena
mereka menganggap apa yang mereka miliki telah memadai.
Secara umum kebutuhannya tidak lebih dari kebutuhan makan dan minum
yang dapat mereka atasi dengan bercocok tanam, beternak, dan berburu. Pada
14
sistem ini perdagangan belum dikenal.
. C -
1) Kegiatan ekonomi hanya mengandalkan sektor pertanian
(agraris).
2) Belum mengenal perdagangan.
3) Rumah tangga produksi masih menyatu dengan rumah tangga
konsumsi (produsen mengkonsumsi sendiri barang yang
diproduksinya).
. S
1) Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri,
jadi dalam hal ini masyarakat tidak dibebani target yang berat.
2) Segala sesuatu berdasar tradisi atau kebiasaan sehingga tidak
terdapat persaingan.
. S
1) Sulit terjadi kemajuan karena perubahan dianggap sesuatu yang
tabu.
2) Kegiatan ekonomi hanya sekedar pemenuhan kebutuhan hidup,
bukan untuk meningkatkan kesejahteraan.
3) Belum memperhitungkan efisiensi dan efektifitas dalam
memproduksi.
2. S E T /K
Sistem ekonomi terpusat (tersentralisasi) disebut juga sistem ekonomi
komando. Dalam sistem ini jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditentukan
oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah memiliki ke kuasaan yang besar
terhadap faktor-faktor produksi mengingat sebagian besar faktor produksi adalah
milik pemerintah. Pencetus gagasan ekonomi terpusat adalah Karl Mark.
Sosialisme dan komunisme merupakan contoh sistem ekonomi terpusat.
Ciri sosialisme yaitu kepemilikan dan kontrol atas semua industri penting
dilakukan oleh pemerintah, meskipun demikian swasta masih diperbolehkan
mengelola industri yang tidak terlalu penting seperti pertokoan, rumah makan
dan lainnya. Sedangkan pada komunisme tidak terdapat kepemilikan pribadi,
14141414141414
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 15
. C -
kk16 1) Hak milik setiap orang diakui, bahkan diberi kebebasan untuk
16
memiliki barang modal.
2) Seluruh aktifitas ekonomi dilakukan oleh swasta atau
masyarakat.
3) Pemerintah tidak campur tangan dalam mekanisme pasar.
Namun dalam kenyataan saat ini tidak ada satu negara pun yang
sama sekali tidak campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Hal
ini tentunya bertujuan agar kesejahteraan masyarakat secara
16 umum tetap terperhatikan.
4) Terjadi persaingan secara bebas
. S
1) Terjadi efisiensi dan efektifitas yang tinggi, mengingat semua
tindakan dilandasi motif ekonomi.
2) Kreatifitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi berkembang
karena diberi kebebasan berusaha, memilih pekerjaan dan
menentukan konsumsi.
3) Barang-barang yang ada di pasar bermutu tinggi karena yang
kurang bermutu tidak diterima oleh pasar.
4) Perseorangan dan badan-badan swasta bebas memilih dan
memiliki alat produksi.
. S
1) Terjadi persaingan yang tidak sehat.
2) Pemerataan pendapatan sulit dicapai, mengingat sistem ini
cenderung memberi balas jasa yang sangat tinggi terhadap orang
yang memiliki keahlian namun memberi balas jasa yang sangat
rendah kepada orang yang tidak memiliki keahlian.
3) Terdapat kecenderungan pemilik modal untuk mengeksploitasi
kaum pekerja, dan sumber-sumber ekonomi.
4) Monopoli yang terjadi akibat persaingan bebas dapat merugikan
masyarakat.
4. S E C
Seperti namanya, sistem ini merupakan campuran atau kombinasi dengan
mencoba mengambil masing-masing sisi positif dari sistem ekonomi terpusat
dan sistem ekonomi pasar. Oleh karena itu sistem ini banyak dianut oleh Negara-
negara di dunia. Meskipun demikian bukan berarti sistem ekonomi yang
dijalankan di tiap negara tersebut sama antara negara yang satu dengan lainnya.
Perbedaan terjadi karena tiap negara memiliki proporsi yang tidak sama dalam
mengambil unsur baik dari sistem ekonomi terpusat maupun sistem ekonomi
pasar.
Oleh karena itu sistem ini banyak dianut oleh negara-negara di dunia,
termasuk Malaysia, Singapura dan Indonesia. Meskipun demikian, sistem
16161616161616
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 17
ekonomi Indonesia kurang tepat jika disebut sistem campuran, mengapa? Karena
merupakan sistem ekonomi yang khas yang berasal dari kepribadian bangsa
Indonesia sendiri, yang dikenal dengan istilah Sistem Ekonomi Pancasila. Prof.
Mubyarto mengatakan bahwa “sistem ekonomi Pancasila mencerminkan
keseimbangan antara kepentingan umum dengan kepentingan individu”’
Tugas:
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok belajar kalian!
Mengapa banyak permasalahan ekonomi di Indonesia yang masih belum bisa
diselesaikan dengan baik! Apakah karena sistem ekonomi yang dipakai di
Indonesia belum sesuai atau lebih banyak disebabkan oleh orang-orang/
personal yang terlibatnya, jadi bukan karena sistemnya? Jelaskan jawaban
kalian! Hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!
Rangkuman
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Penyebab timbulnya kelangkaan adalah ...
a. kebutuhan yang tidak sebanding dengan jumlah alat pemuas kebutuhan
b. banyaknya konglomerat
c. akibat yang kaya semakin kaya
d. penguasaan dari kaum kapitalis
e. rendahnya daya beli
2. Bu Darmo tinggal di kampung, Ia lebih menyukai memasak menggunakan
kayu bakar daripada menggunakan kompor minyak. Untuk kasus ini, kayu
bakar merupakan benda ...
a. komplementer
b. substitusi
c. bebas
d. konsumsi
e. elite
3. Survei pasar sangat penting untuk membantu perusahaan dalam mengatasi
salah satu permasalahan ekonomi, yaitu ...
a. apa yang diproduksi
b. bagaimana cara memproduksi
c. untuk siapa barang/jasa diproduksi
d. siapa yang memproduksi
e. kapan waktu memproduksi
18181818181818
Bab 1 - Permasalahan Ekonomi 19
4. Badan ekonomi dunia yang bertugas mengatur tata perdagangan dunia dalam
rangka pedagangan bebas adalah ...
a. WTO d. UNDP
b. ILO e. UNICEF
c. FAO
1919 5. Masalah ekonomi yang ada menunjukkan bahwa manusia merupakan ...
a. mahluk sosial
b. mahluk religius
c. mahluk ekonomi
d. mahluk biologis
e. mahluk politik
6. Terbatasnya sumber daya yang ada, sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas
menyebabkan timbulnya ...
a. kebutuhan
b. masalah ekonomi
c. kelangkaan
d. permintaan yang tidak terbatas
e. persediaan yang terbatas
7. Air laut yang melimpah temasuk benda ...
a. ekonomi
b. bebas
c. konsumsi
d. produksi
e. berwujud
8. Seorang siswa yang berhenti menulis karena pulpennya kehabisan tinta.Dalam
hal ini pulpen dan tinta merupakan ...
a. benda komplementer
b. benda bebas
c. benda ekonomi
d. benda substitusi
e. benda berwujud
9. Pemerintah menerapkan tarif pajak, dalam hal ini pemerintah berperan dalam
perekonomian negara sebagai ...
a. produsen d. agen
b. konsumen e. distributor
c. pengatur
10. Individu tidak dapat bebas dalam melakukan usaha.Hal ini merupakan ciri sistem
ekonomi ...
a. tradisional d. pasar
b. terpusat e. campuran
c. pasar
20 E k o n o m i SMA - Kelas X
20202020202020
Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen 21
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa mampu:
1. Mendeskripsikan manfaat dan nilai suatu barang,
2. Menarik kesimpulan tentang hukum Gossen,
3. Mendeskripsikan teori perilaku konsumen,
4. Memberi contoh pola hidup hemat dan bersahaja (efisien) dalam perilaku konsumsi,
5. Menarik kesimpulan tentang tabel dan grafik persamaan produksi,
6. Mendeskripsikan teori produksi,
7. Mengidentifikasi perilaku produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan
merugikan masyarakat
Peta Konsep
Tujuan Konsumsi
Pendekatan Kardinal
Pendekatan Ordinal
Kata Kunci
Pengantar
Dalam sebuah perekonomian ada yang berperan sebagai produsen dan konsumen.
Setiap orang pasti selalu menjadi seorang konsumen tetapi tidak semua orang mampu
menjadi seorang produsen.
Setiap perekonomian terdiri dari tiga kelompok ekonomi yaitu konsumen, produsen,
dan pemilik faktor produksi. Setiap orang tanpa kecuali termasuk kalian yang masih
sekolah, adalah sebagai konsumen. Perilaku konsumen pada dasarnya tindakan seseorang
dalam mengalokasikan penghasilannya yang terbatas jumlahnya untuk mendapatkan
barang dan jasa agar memberikan kepuasan yang maksimum. Jika Seseorang dapat
memahami akan hal ini, maka niscaya Ia dapat memaksimumkan kepuasannya walau
dengan penghasilan yang terbatas jumlahnya.
Sementara perilaku produsen juga merupakan tindakan seseorang/ badan dalam
mengalokasikan sumber daya ekonomi (faktor produksi) untuk menghasilkan barang
atau jasa secara efisien. Dengan efisiensi yang dilakukan, maka akan memberikan
keuntungan kepadanya secara maksimal. Manakala seseorang dapat melakukan hal ini,
maka Ia sebagai produsen yang akan mendapatkan keuntungan yang maksimum dalam
mengalokasikan atau memanfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia.
Materi ini sangat dekat dengan mata pelajaran geografi, dimana faktor geografi
akan menentukan tindakan seseorang sebagai konsumen (perilaku konsumen) dan
tindakan seseorang sebagai produsen (perilaku produsen).
Masyarakat kota memiliki perilaku konsumsi yang berbeda jika dibandingkan
dengan masyarakat desa atau pegunungan. Demikian pula tindakan atau perilakunya
dalam mengalokasikan sumber daya yang ada. Di kota masyarakat lebih bersifat konsumtif
karena ditunjang dengan berbagai perkembangan modernisasi yang memunculkan pasar-
pasar modern seperti supermarket, hipermarket, dan lain sebagainya. Dengan demikian
perilaku konsumen juga sangat dipengaruhi dengan kemajuan lingkungan sekitarnya.
A. Perilaku Konsumen
Lalu apa yang dimaksud dengan konsumen? Konsumen adalah orang atau
pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut. Misalnya siswa merupakan
konsumen pendidikan, pasien merupakan konsumen pengobatan, bahkan semua
orang dapat berperan sebagai konsumen karena semua orang selalu berupaya
untuk memenuhi kebutuhan seperti makan, minum, berpakaian, berekreasi,
dan sebagainya.
2. Tujuan Konsumsi
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa sebenarnya konsumsi
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia guna memperoleh
kepuasan. Jadi tujuan akhir dari kegiatan konsumsi adalah kepuasan. Jika kita
lapar makan akan merasa puas jika sudah makan, begitu juga kita akan merasa
puas jika kita haus memperoleh minuman yang segar.
3. Nilai Suatu Barang
Setiap rumah tangga mesti mempunyai pengetahuan yang pasti tentang
penghasilan yang diterimanya dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu
minggu atau satu bulan. Setiap rumah tangga juga mengetahui mengenai barang
dan jasa yang ingin dibeli dalam jangka waktu itu.
Masalah yang dihadapi oleh setiap keluarga, juga termasuk keluarga kalian
adalah “Bagaimana membelanjakan uang penghasilan yang jumlahnya terbatas
untuk barang atau jasa, agar mendapatkan kesejahteraan atau kepuasan yang
maksimum”.
Barang atau jasa yang nyata-nyata dibutuhkan oleh setiap keluarga untuk
memenuhi kebutuhan, maka barang atau jasa tersebut memiliki “nilai guna”
atau ”manfaat” bagi keluarga. Nilai guna atau manfaat suatu barang atau jasa
dalam pengertian ekonomi yaitu kemampuan atau daya barang atau jasa dalam
memenuhi kebutuhan manusia.
Seseorang memberi nilai terhadap motor, karena dengan motor dapat lebih
cepat mencapai tujuan. Motor memiliki daya guna memuaskan kebutuhan.
Demikian juga untuk barang-barang atau jasa yang lain, seperti sandang, pangan,
papan, obat-obatan, dan lain sebagainya. Semuanya itu memiliki daya guna
atau nilai untuk memuaskan kebutuhan manusia.
Nilai suatu barang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai pakai (value
in use) dan nilai tukar (value in exchange)
a. Nilai pakai (value in use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat memuaskan
kebutuhan. Misalnya buku pelajaran ekonomi, tas sekolah, buku tulis,
beras, tektil, perumahan, dan kendaraan, yang semua mempunyai nilai
pakai. Tinggi atau rendahnya nilai pakai barang ditentukan oleh intensitas
kebutuhan, tempat dan waktu. Contohnya baju dingin akan tinggi nilainya
jika dibutuhkan di daerah pegunungan yang berhawa dingin, apalagi di
waktu musim salju.
24 E k o n o m i SMA - Kelas X
Pendidikan & Transportasi Listrik & Air Rekreasi & Sosial &
Makanan Perumahan Pakaian Bersih Menabung
Kesehatan Hiburan Kampung
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
9 9
8 8 8
7 7 7 7
6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 - - 4
3 3 3 3 3 3 - 3
2 2 2 2 2 2 - - 2
1 1 1 1 1 1 - 1 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jadi dengan pendapatan sebesar Rp 1.500.000,00 Pak Masruri dapat
memuaskan kebutuhan sampai golongan kebutuhan yang ke sembilan (9),
sedangkan kebutuhan yang ke sepuluh dan seterusnya tidak dapat
dipuaskan.
Namun jika pendapatan Pak Masruri mengalami kenaikan atau harga
barang-barang turun, maka kebutuhan yang ke sepuluh dan seterusnya
akan dapat dipuaskan. Akan tetapi sebaliknya, jika pendapatan berkurang
atau tingkat harga barang-barang pada umumnya naik, maka golongan
kebutuhan yang dapat dipuaskan akan berkurang dan tingkat kepuasannya
akan berkurang. Golongan Kebutuhan yang masih dapat dipuaskan dengan
pendapatan seseorang disebut dengan nama kebutuhan batas dan nilai
kepuasannya disebut nilai batas.
Dalam tabel diatas, golongan kebutuhan batas adalah kebutuhan
kesembilan (9), sedangkan nilai batasnya adalah dua (2) yaitu sewaktu
penghasilan Pak Masruri dipergunakan untuk memuaskan golongan
kebutuhan menabung dengan nilai kepuasan (nilai batas ) sebesar dua (2).
Selanjutnya menurut teori nilai subjektif, tinggi/rendahnya nilai suatu
benda ditentukan oleh faktor-faktor:
1) guna pakai barang untuk memuaskan kebutuhan
2) intensitas kebutuhan konsumen
3) banyak/sedikitnya persediaan yang dimiliki
Suatu contoh, seseorang yang tinggal di daerah yang sukar untuk
mendapatkan air, mempunyai lima drum/galon persediaan air. Masing-
masing drum/galon disediakan untuk keperluan seperti tertera dalam tabel
dibawah.
Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen 29
Bila air untuk keperluan minum dan memasak tertumpah, dan air
ini tidak dapat diganti dengan air persediaan yang lain, maka persediaan
kedua yang akan dipergunakan untuk menggantikan yang pertama,
sedangkan persediaan ketiga untuk menggantikan yang kedua. Persediaan
keempat dipergunakan untuk persediaan ketiga, dan kemudian meniadakan
persediaan air untuk membersihkan lantai, maka berapakah nilai persediaan
air setiap drum/galon tersebut?
Tiap drum/galon mempunyai nilai 4 (empat), karena tiap-tiap drum/
galon yang hilang dapat diganti dengan oleh drum yang ke lima yang
nilainya = 4. Cara menetapkan nilai semacam ini lazim disebut faham
kerugian.
Kesimpulan
Dari paparan diatas kiranya cukup jelas, bila teori nilai subjektif
menegaskan bahwa “nilai suatu barang ditentukan oleh guna terendah
yang masih dapat memuaskan kebutuhan seseorang” Teori nilai
subjektif disebut teori nilai batas atau teori nilai Austria, yang dipelopori
oleh Karl Menger, Leon Walras, dan Von Bohm Bawerk, serta Stanley
Jevons.
efisien akan memperoleh keuntungan. Mereka ini juga dapat berperan sebagai
konsumen.
Semua anggota masyarakat yang menerima uang dan kemudian
membelanjakannya untuk pembelian barang dan jasa disebut konsumen.
Anggota keluarga yang dependen terhadap penerima penghasilan (anak yang
masih sekolah) yang ikut menentukan anggaran rumah tangga, juga disebut
konsumen. Setiap konsumen haruslah menetapkan permintannya untuk setiap
barang dan jasa yang tersedia di pasar. Jumlah seluruh permintaan masyarakat
atas barang dan jasa menunjukkan permintaan pasar.
Untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam memperoleh kepuasan
terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi terdapat dua pendekatan teori, yaitu
pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Berikut ini penjelasan tentang
kedua teori tersebut:
a. Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal menganggap bahwa kepuasan konsumen yang
diperoleh dari kegiatan konsumsi barang dan jasa dapat diukur secara
kuantitatif. Artinya kepuasan konsumen dapat diukur dengan angka
sebagaimana kita mengukur berat badan, tinggi badan dan sebagainya.
Kepuasan konsumen yang diperoleh dari hasil konsumsi barang dan
jasa disebut dengan istilah utilitas (utility). Oleh karena itu pendekatan
kardinal juga sering disebut dengan pendekatan utilitas (utility approach).
Pendekatan ini beranggapan bahwa:
1) Tingkat utilitas total yang dicapai seorang konsumen merupakan
fungsi dari kuantitas barang yang dikonsumsi. Artinya tingkat
kepuasan total yang diperoleh konsumen dipengaruhi oleh jumlah
berbagai barang yang dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan hukum
Gossen yang telah dijelaskan di depan bahwa tingkat kepuasan
konsumen dipengaruhi oleh jumlah dan variasi barang yang
dikonsumsi.
2) Konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya sesuai
dengan anggaran yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan bahwa
anggaran yang dimiliki konsumen merupakan faktor penentu bagi
pencapaian tingkat kepuasannya. Artinya konsumen tidak akan
mampu mencapai tingkat kepuasan yang setinggi-tingginya sesuai
dengan yang diinginkan melainkan tergantung dari jumlah anggaran
yang dimilikinya. Karena itu konsumen akan berusaha untuk
mengalokasikan jumlah anggaran yang dimiliki tersebut untuk
membeli berbagai jumlah barang yang mampu menghasilkan
kepuasan yang maksimal.
3) Tingkat kepuasan konsumen dapat diukur secara kuantitatif.
4) Tambahan kepuasan dari setiap unit tambahan barang yang
dikonsumsi akan menurun.
Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen 31
Batasan penghasilan dan tingkat harga dalam hal ini juga dipenuhi,
5 x Rp. 200.000,00 + 6 x Rp. 100.000,00 = Rp. 1.600.000,00. Jadi
konsumen membelanjakan semua penghasilannya. Jika konsumen
mengalihkan uangnya yang untuk barang A Rp. 100.000 untuk membeli
barang B, maka konsumen akan kehilangan 10 unit guna untuk
mendapatkan 6 unit guna. Sebaliknya jika konsumen mengalihkan uangnya
Rp. 100.000 dari B untuk membeli barang A, maka konsumen akan
kehilangan guna total sebesar 2,5 unit. Konsumen membeli barang A
mendapatkan 7,5 unit guna, sementara kehilangan 10 unit guna barang B.
Jadi jelas guna total konsumen tersebut dimaksimumkan pada tingkat
konsumsi barang A = 5 unit, dan barang B = 6 unit.
b. Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal menggunakan pengukuran ordinal (bertingkat)
dalam menganalisis kepuasan konsumen. Artinya kepuasan konsumen
tidak dapat diukur dengan angka tetapi hanya dapat diukur dengan
peringkat, misalnya tidak puas, puas, lebih puas, sangat puas dan
seterusnya. Pendekatan ini juga sering disebut dengan pendekatan
indeferens.
Sebagaimana pendekatan kardinal, pendekatan ordinal juga
beranggapan bahwa tingkat utilitas total yang dicapai seorang konsumen
merupakan fungsi dari kuantitas barang yang dikonsumsi. Di samping itu
anggapan lain yang sama adalah konsumen akan berusaha untuk
memaksimalkan kepuasannya sesuai dengan anggaran yang dimilikinya.
Namun demikian pendekatan ini memiliki anggapan yang berbeda
dengan pendekatan kardinal. Pendekatan ordinal tidak menganggap bahwa
tingkat utilitas dapat diukur secara angka tetapi konsumen hanya memiliki
skala preferensi.
Skala preferensi adalah suatu kaidah dalam menentukan pilihan
terhadap barang yang akan dikonsumsi. Skala preferensi tersebut memiliki
ciri sebagai berikut:
Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen 33
Y = Pendapatan (Yield)
Y= C + S C = Konsumsi (Consumption)
S = Tabungan (Saving)
Informasi Ekonomi
UUPK pada pasal 6 aitu hak dan ke ajiban pelaku usaha dalam suasana
menjelang Lebaran, aitu konsumen harus men ikapin a dengan hak untuk
mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan produsen beriktikad tidak baik,
sedangkan ke ajiban pelaku usaha antara lain beriktikad baik dalam melakukan
usahan a. Rambu ang lain untuk pelaku usaha itu adalah pada Bab IV tentang
perbuatan ang dilarang bagi pelaku usaha.
Konsumen mandiri adalah konsumen ang memiliki:
1. Perencanaan sebelum melakukan belanja.
2. Teliti sebelum membeli.
3. Berpikir dua kali sebelum membeli.
4. Mengadukan pelaku usaha kepada ang ber enang salah satun a BPSK
jika terjadi adan a sengketa.
Ciri-ciri konsumen mandiri:
1. Sadar akan harkat dan martabat konsumen serta mampu melindungi diri
sendiri dan keluargan a.
2. Mampu menentukan pilihan barang dan jasa sesuai kepentingan,
kebutuhan, kemampuan dan keadaan ang menjamin keamanan,
keselamatan, dan kesehatan konsumen sendiri.
3. Jujur dan bertanggung ja ab.
4. Berani dan mampu mengemukakan pendapat serta berani
memperjuangkan dan mempertahankan hak-hakn a.
5. Berbuda a dan sadar hukum perlindungan konsumen.
B. Perilaku Produsen
Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam
semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi
b. Faktor produksi tenaga kerja (human resources)
Perusahaan garmen dalam memproduksi pakaian memerlukan
karyawan. Karyawan tersebut merupakan contoh faktor produksi tenaga
kerja. Jadi, faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan jasmani
atau rohani manusia yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Contoh lain
faktor produksi tenaga kerja adalah buruh, mandor, tenaga harian, satpam,
kepala bagian, dan sebagainya. Balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor
produksi tenaga kerja adalah upah atau gaji, seperti gaji pegawai, upah
buruh, dan sebagainya.
Secara garis besar faktor produksi tenaga kerja dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
1) Tenaga kerja rohaniah, yaitu tenaga kerja yang kegiatannya lebih
banyak menggunakan pikiran daripada kekuatan fisik. Tenaga kerja
jenis ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu:
a) Managerial skill (keterampilan mengelola), yaitu tenaga kerja
yang memiliki kemampuan mengelola segala sumber daya untuk
mencapai tujuan tertentu, misalnya manajer perusahaan, kepala
bagian, dan sebagainya.
b) Technological skill (keterampilan teknologi), yaitu tenaga kerja
yang memiliki kemampuan menggunakan dan menerapkan
teknologi dalam proses produksi, misalnya teknisi komputer,
teknisi mesin, programmer, dan sebagainya.
c) Organizational skill (keterampilan organisasi), yaitu tenaga
kerja yang memiliki kemampuan melakukan pembagian tugas
dan tanggung jawab dalam kegiatan proses produksi, misalnya
mandor, pengawas, direktur perusahaan, dan sebagainya.
2) Tenaga kerja jasmaniah, yaitu tenaga kerja yang lebih banyak
menggunakan kekuatan fisik dalam melakukan kegiatan proses
produksi. Tenaga kerja jenis ini dibedakan ke dalam tiga bagian, yakni:
a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang
memerlukan pendidikan khusus sesuai dengan bidangnya terlebih
dahulu sebelum melakukan kegiatan proses produksi, misalnya
dokter, perawat, insinyur, tenaga pembukuan, dan sebagainya.
b) Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang
memerlukan latihan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
proses produksi, misalnya juru ketik, montir, sopir, pemahat,
tukang ojek, dan sebagainya.
40 E k o n o m i SMA - Kelas X
Faktor produksi modal adalah semua alat atau benda yang dapat
digunakan untuk menghasilkan produk
Definisi di atas dapat diuraikan bahwa seorang wirausaha atau orang yang
memiliki jiwa wirausaha akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Ulet dan tidak mudah putus asa
Seorang wirausaha juga memiliki keuletan atau kegigihan dalam
berusaha. Ia tidak akan berhenti dan puas begitu saja sebelum mencapai
hasil yang diinginkannya. Segala hambatan yang dihadapi dianggap sebagai
tantangan yang harus dihadapi dan ia percaya bahwa dengan kegigihan
tersebut ia akan mampu mengatasi semua hambatan yang dihadapi.
Seandainya ia menghadapi kegagalan dalam berusaha, ia tidak mudah putus
asa tetapi kegagalan tersebut dijadikan sebagai pemicu untuk berusaha
lebih keras lagi. Dengan modal inilah maka pada saatnya nanti ia akan
menjadi seorang wirausaha yang sukses.
2) Berani mengambil risiko
Setiap usaha selalu mengandung risiko mulai dari yang paling berat,
seperti bangkrut atau rugi, maupun yang ringan seperti impas. Namun
demikian seorang wirausaha harus mampu memperhitungkan risiko yang
akan ditanggungnya, bahkan ia juga mampu mengendalikan risiko tersebut
dalam arti dengan daya upaya yang gigih mampu menghindari risiko
tersebut. Jadi, keberanian mengambil risiko tersebut bukanlah tanpa
perhitungan, tetapi mampu memperhitungkan segala kemungkinan yang
akan terjadi sehingga sedapat mungkin mampu menghindarkan diri dari
risiko kerugian tersebut.
3) Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
Rasa percaya diri menjadi sangat penting jika seseorang akan
melangkah lebih jauh. Tanpa rasa percaya diri seorang akan ragu dan
canggung dalam melangkah dan hal ini dapat berakibat fatal bagi usahanya.
Rasa percaya diri yang tinggi akan mampu memberikan motivasi untuk
bekerja lebih giat. Jadi, modal utama keberhasilan seorang wirausaha
adalah memiliki rasa percaya akan kemampuan dirinya dan tidak terlalu
banyak bergantung kepada orang atau pihak lain. Untuk memperoleh rasa
percaya diri yang tinggi tersebut seseorang harus memiliki pengetahuan,
wawasan, dan keterampilan yang memadai. Tanpa bekal ini tidak mungkin
seseorang dapat tumbuh rasa percaya dirinya, yang ada hanyalah rasa
keberanian yang tanpa perhitungan. Untuk itu agar rasa percaya diri
tersebut tumbuh maka ia harus banyak belajar, memiliki banyak
pengalaman, dan memiliki pergaulan yang luas.
4) Bersifat kreatif dan inovatif
Kreatif artinya kemampuan untuk berkarya dan berdaya cipta yang
tinggi. Artinya dalam bekerja mampu menunjukkan ciri tersendiri atau
berbeda dari biasanya, prestasinya juga lebih baik daripada yang lain.
Sedangkan inovatif artinya kemampuan untuk selalu mencari sesuatu
penemuan yang baru dan tidak bersifat latah atau ikut-ikutan.
Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen 43
5) Berorientasi ke depan
Yang dimaksudkan berorientasi ke depan adalah segala tindakan yang
dilakukan sekarang selalu diarahkan untuk mencapai hasil yang tinggi di
kemudian hari. Setiap langkah yang dilakukan saat ini akan diperhitungkan
dampak dan akibat yang ditimbulkannya untuk masa-masa yang akan
datang. Misalnya seorang pengusaha yang rugi, jika ia seorang
wirausahawan sejati, ia tidak akan terus-menerus meratapi kerugian yang
telah dihadapinya tersebut, sebaliknya ia akan melihat ke depan bahwa
peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar masih selalu terbuka.
Kerugian yang dialaminya tersebut akan dijadikan sebagai pengalaman
agar tidak terulang di kemudian hari. Jadi, kerugian tersebut akan dijadikan
sebagai pemicu untuk meraih keberhasilan di masa yang akan datang.
6) Memiliki kemampuan memimpin
Seorang wirausaha haruslah mampu menjadi atasan yang
bertanggung jawab terhadap segala tugas, mampu melakukan pembagian
tugas, mampu mengarahkan bawahan, mampu menjadi teladan bagi
bawahannya, mampu membuat perencanaan sekaligus pengawasannya,
dan sebagainya.
Melihat ciri-ciri dan karakteristik di atas, dapat dikatakan bahwa
faktor produksi kewirausahaan merupakan faktor produksi yang sangat
penting karena tanpa adanya kemampuan kewirausahaan ini maka faktor-
faktor produksi yang lainnya tidaklah begitu berarti dalam proses produksi.
Walaupun demikian dalam sebuah proses produksi keseluruhan faktor
produksi itu memiliki kedudukan yang sama pentingnya, semuanya saling
melengkapi. Jika salah satu faktor produksi tersebut ada yang kurang maka
proses produksi tidak akan dapat berjalan. Karena itu dalam mendirikan
sebuah perusahaan perlu diperhatikan ketersediaan semua faktor produksi
yang dibutuhkan tersebut.
3. Fungsi Produksi
Fungsi yang menunjukkan hubungan fungsional antara tingkat/kombinasi
penggunaan input dengan tingkat output per satuan waktu.
Secara matematis dirumuskan :
Dimana :
Q adalah tingkat output yang diproduksi.
X1, X2 …… Xn adalah berbagai jumlah input (faktor produksi) yang digunakan.
atau:
44 E k o n o m i SMA - Kelas X
Q = f (R, L, C, T)
dimana:
Q = QUANTITY = barang yang dihasilkan
F = FUNCTION = fungsi persamaan (simbol)
R = RESOURCE = kekayaan alam
L = LABOUR = tenaga kerja
C = CONTROL = modal
T = TECHNOLOGY = teknologi
Contoh :
Suatu tingkat produksi dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang
ditunjukkan oleh fungsi-fungsi sebagai berikut :
R = 2X + 1
L = 5X + 2
C = 7X + 2
T = 5X + 3
Dari masing-masing faktor produksi tersebut diketahui R = 100, L = 200, C
= 75 dan T = 85, berapakah tingkat produksi yang bisa dihasilkan ?
Jawab :
Q = f (R, L, C, T)
Q = (2X + 1) + (5X + 2) + ( 7X + 2) + (5X + 3)
Q = 2X + 5X + 7X + 5X + 8
Q = 2(100) + 5(200) + 7(75) + 5(85) + 8
Q = 200 + 1.000 + 525 + 425 + 8
Q = 2.158
Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen 45
Rangkuman
. Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang
dan jasa
. Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut
. Nilai suatu barang/jasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai pakai (value in
use) dan nilai tukar (value in exchange)
. Nilai pakai dan nilai tukar, masing-masing dapat dilihat dari sisi subjektif (dari
sisi orangnya) dan dari sisi objektif (dari sisi barangnya).
. Hukum Gossen I berbunyi “ Jika pemuasan kebutuhan dilakukan terus menerus,
maka kenikmatan semakin lama semakin berkurang, dan pada suatu saat akan
tercapai titik kepuasan”
. Hukum Gossen II berbunyi “Manusia berusaha memuaskan kebutuhannya yang
beraneka ragam hingga mencapai tingkat intensitas yang sama (harmonis)”
. Untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam memperoleh kepuasan terhadap
barang dan jasa yang dikonsumsi terdapat dua pendekatan teori, yaitu pendekatan
kardinal dan pendekatan ordinal.
. Faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi seseorang:
1. Tingkat pendapatan
2. Harga barang dan jasa
3. Adat istiadat dan kebiasaan konsumen
4. Barang substitusi
5. Jumlah penduduk
6. Banyaknya barang konsumsi yang tahan lama dalam masyarakat
7. Ramalan/dugaan masyarakat akan adanya perubahan harga
8. Selera Konsumen
. Produksi sering diartikan sebagai kegiatan menambah dan atau menciptakan guna/
manfaat (utility) suatu barang. Sedangkan orang yang melakukan kegiatan produksi
disebut dengan produsen.
. Faktor produksi terdiri dari:
1) Faktor produksi alam (natural resources)
2) Faktor produksi tenaga kerja (human resources)
3) Faktor produksi modal (capital resources)
4) Faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship resources)
46 E k o n o m i SMA - Kelas X
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
6. Segala sesuatu yang digunakan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu
barang disebut dengan ...
a. sumber daya manusia
b. faktor ekonomi
c. faktor produksi
d. sumber produksi
e. konsumsi
7. Yang bukan merupakan faktor produksi adalah ...
a. konsumen
b. bahan baku
c. karyawan
d. direktur
e. tanah
8. Mesin jahit, uang, gedung, dan tanah merupakan faktor produksi ...
a. alam
b. tenaga kerja
c. modal
d. kewirausahaan
e. skill
9. Yang bukan faktor produksi alam adalah ...
a. tembaga
b. air
c. batubara
d. manusia
e. emas
10. Berikut ini merupakan anggapan dari pendekatan kardinal dalam menjelaskan
kepuasan konsumen, kecuali ....
a. Konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya dengan tunduk pada
anggaran
b. Kepuasan dapat diukur dengan angka
c. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari jumlah dan variasi barang
d. Marginal utility semakin berkurang dengan adanya penambahan jumlah barang
yang dikonsumsi
e. Kepuasan hanya bersifat sementara
48 E k o n o m i SMA - Kelas X
15. Untuk mengatasi dampak negatif dari monopoli, pemerintah mengambil tindakan-
tindakan berikut, kecuali ....
a. Subsidi
b. Pajak
c. Penerapan harga eceran tertinggi
d. Operasi pasar
e. Mendirikan perusahaan tandingan
16. Jika pasar dikuasai oleh beberapa pembeli, maka pasar tersebut dinamakan ....
a. Oligopoli d. Monopsoni
b. Oligopsoni e. Duopoli
c. Monopoli
17. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pasar pasar monopoli adalah ....
a. Produk yang dijual tidak ada produk substitusinya
b. Harga barang ditentukan oleh pasar
c. Tidak ada campur tangan pemerintah
d. Penjual dan pembeli mengetahui informasi/keadaan pasar
e. Produsen sebagai price taker
18. Jika suatu produk yang dihasilkan oleh produsen dapat dianggap sejenis tetapi
dapat dibedakan karena berbeda bentuk, merk, kemasan atau kualitas merupakan
ciri dari pasar:
a. Persaingan sempurna d. Duopoli
b. Persaingan monopolistik e. Monopoli
c. Oligopoli
19. Berikut ini ciri-ciri pasar persaingan sempurna, kecuali ....
a. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak tetapi tidak ada yang bisa
mempengaruhi harga
b. Barang yang diperjualbelikan homogen tetapi bisa dibedakan
c. Ada kebebasan penjual maupun pembeli untuk masuk ke dalam pasar
d. Ada kebebasan mobilitas faktor-faktor produksi
e. Penjual dan pembeli mengetahui informasi pasar
20. Kebijakan produsen monopoli di mana mampu membuat harga yang berbeda untuk
setiap konsumen yang berbeda, termasuk kebijakan ....
a. Diskriminasi harga derajat ke satu
b. Diskriminasi harga derajat ke dua
c. Diskriminasi harga derajat ke tiga
d. Memindahkan surplus produsen menjadi surplus konsumen
e. Mengurangi surplus produsen
6000 24 3
7000 18 11
8000 12 19
9000 6 27
!
PERMINTAAN, PENAWARAN,DAN
HARGA KESEIMBANGAN
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa mampu:
1. Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
3. Menjelaskan jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran
4. Mampu menghitung elastisitas permintaan dan penawaran
5. Mampu menghitung harga dan jumlah keseimbangan dengan pendekatan matematis
Peta Konsep
Permintaan, Penawaran,
dan Harga Keseimbangan
Harga Keseimbangan
Jumlah Keseimbangan
Metode Perhitungan
Kata Kunci
Pengantar
Ruang lingkup pembahasan dalam bab ini mencakup sub-sub bab: Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran, Hukum Permintaan dan Hukum
Penawaran, Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan, Berbagai Bentuk Pasar Barang,
dan Pasar Input.
Pembahasan dalam bab ini juga terkait dengan bab-bab sebelumnya yaitu
Permasalahan Ekonomi dan Kegiatan Ekonomi Konsumen dan Produsen. Sedangkan
manfaat mempelajari materi dalam bab ini, kalian dapat memahami fakta, konsep dan
generalisasi tentang perilaku pelaku ekonomi baik konsumen maupun produsen dalam
kaitannya dengan kelangkaan, alokasi sumber daya barang dan jasa melalui mekanisme
pasar.Kemudian untuk memudahkan kalian memahami, menguasai berbagai pembahasan
dan aktivitas dalam bab ini sebaiknya kalian berusaha menguasai konsep-konsep yang
sudah diberikan di bab-bab sebelumnya maupun berusaha memahami konsep-konsep
baru seperti : Permintaan, Hukum Permintaan, Penawaran, Hukum Penawaran, Perubahan
Jumlah, Pergeseran Kurva, Harga dan Jumlah Keseimbangan, Pasar Barang dan Pasar
Input.
A. Permintaan (Demand)
Pernahkah kalian mengamati ketika menjelang lebaran harga sirup, gula pasir,
terigu cenderung naik?. Pernahkah kalian mengamati ketika minyak tanah langka
dan terjadi antrian panjang untuk mendapatkannya maka harga yang ditentukan
oleh penjual/pengecer cenderung naik/mahal?.
1. Pengertian Permintaan
Pengertian permintaan dalam bahasa sehari-hari sedikit berbeda
dengan pengertian permintaan dalam ekonomi. Pengertian sehari-hari
permintaan sering hanya diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan
atau dibutuhkan oleh konsumen. Dalam pengertian ekonomi permintaan
diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen,
melainkan permintaan terhadap sejumlah barang akan berarti jika memang
konsumen menuntut untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada
taraf kebutuhan (need yaitu keinginan yang menuntut untuk segera
dipenuhi), berarti perlu didukung oleh daya beli.
Dari uraian diatas, maka secara sederhana permintaan dapat diartikan
sebagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Secara
lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu
dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama
periode tertentu dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris
paribus). Kondisi waktu tertentu tersebut dapat 1 (satu) jam, 1 (satu)
hari, 1 (satu) tahun atau periode waktu lainnya.
Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan suatu
barang sebenarnya disamping harga barang itu sendiri, kita perlu
memperhatikan harga dan ketersediaan barang yang berkaitan (bisa barang
substitusi dan barang komplementer), pendapatan konsumen, dan selera/
preferensi konsumen terhadap barang tersebut.
2. Macam-macam Permintaan
Konsep permintaan dapat dibedakan atas daya beli konsumen:
a. Permintaan Potensial (Potential Demand)
Permintaan potensial adalah permintaan yang hanya mendasarkan
pada keinginan dan tanpa atau belum didukung oleh daya beli.
Keinginan tanpa daya beli hanya mengarah pada kemauan, tetapi
tidak pada permintaan
b. Permintaan Efektif (Effective Demand)
Permintaan Efektif adalah permintaan yang disertai dengan kekuatan
untuk membeli atau daya beli.
Pembagian lain, permintaan dapat dibedakan dari jumlah pemintanya:
a. Permintaan Individual/Pribadi
Permintaan individual adalah permintaan yang datang dari perseo-
rangan atau individu. Permintaan ini dipengaruhi oleh nilai yang
dikaitkan dengan perolehan dan penggunaan barang jasa yang
bersangkutan serta kemampuan untuk memperolehnya.
b. Permintaan Pasar
Permintaan Pasar adalah penjumlahan secara horizontal (semata-
mata merupakan gabungan) dari permintaan-permintaan individual/
pribadi yang ada di pasar tersebut.
56 E k o n o m i SMA - Kelas X
a. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan akan sebuah produk adalah sebuah pernyataan
hubungan antara kuantitas yang diminta dan semua faktor yang
mempengaruhi kuantitas tersebut. Permintaan ditempatkan sebagai
suatu fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain harga barang itu sendiri, harga
barang lain/saingan, selera, pendapatan, jumlah penduduk dan faktor
lain. Selain dapat diidentifikasi, keterkaitan antara permintaan dan
faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai
berikut:
Dimana:
Qdx = Jumlah produk X yang diminta
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang
substitusi dan Barang komplementer)
t = Selera/taste
Y = Pendapatan/Yield
Pop = Jumlah Penduduk/ Populasi
Dalam kaitannya dengan hukum ekonomi, pada masalah
permintaan sebagian besar analisisnya menggunakan asumsi ceteris
paribus (faktor-faktor lain dianggap konstan/tidak berubah). Oleh
karena itu harga merupakan faktor dominan dalam permintaan,
sementara faktor-faktor seperti harga barang lain, selera, tingkat
pendapatan dan jumlah penduduk dianggap tetap.
b. Daftar/skedul Permintaan
Sebagaimana uraian di depan, kita mengenal permintaan individu/
perseorangan tertentu dan permintaan pasar yang sebenarnya
merupakan penjumlahan secara horizontal dari permintaan-permintaan
individu yang ada di pasar. Berikut ini contoh Daftar/Skedul permintaan
akan telur per bulan dalam kg dari permintaan individu dan permintaan
pasar (dengan asumsi dalam pasar tersebut hanya ada dua permintaan
individu yaitu Individu A dan Individu B):
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 57
Tabel 3.1 Permintaan akan telur per bulan dari Individu dan Pasar
A Rp 9.000,00 2 4 6
B Rp 8.500,00 3 6 9
C Rp 8.000,00 4 8 12
D Rp 7.500,00 5 10 15
E Rp 7.000,00 6 12 18
F Rp 6.500,00 7 14 21
G Rp 6.000,00 8 16 24
c. Kurva Permintaan
Dari skedul/daftar permintaan di atas kita dapat membuat kurva
permintaan. Kurva permintaan sendiri merupakan garis yang
menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai
tingkat harga. Berikut kurva permintaan individu dan kurva permintaan
pasar yang bisa digambar dari daftar skedul di atas:
P P
D D
9000 9000
8500 8500
8000 8000
7500 7500
7000 7000
6500 6500
6000 6000 D
D
0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Q
2 3 4 5 6 7 8 Q
Grafik 3.1.a Kurva Permintaan Individu A Grafik 3.1.a Kurva Permintaan Individu B
(Harga/kg telor) (Harga/kg telor)
58 E k o n o m i SMA - Kelas X
P
D
9000
8500
8000
7500
7000
6500
6000 D
0 6 9 12 15 18 21 24 Q
d. Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Perubahan Jumlah Barang Yang Diminta
Perubahan jumlah barang yang diminta menunjukkan
berubahnya jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga barang itu sendiri. Dalam perubahan jumlah
barang yang diminta maka faktor-faktor lain seperti harga barang
lain, selera, tingkat pendapatan dianggap tetap (ceteris paribus).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut:
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 59
D
A
P
B
P1
D
0 Q Q1
2) Perubahan Permintaan.
Yang dimaksud perubahan permintaan adalah berubahnya jumlah
barang yang diminta sebagai akibat perubahan salah satu faktor atau
lebih dari faktor-faktor yang dianggap tetap.
Jadi dalam perubahan permintaan maka asumsi ceteris paribus menjadi
tidak berlaku. Ciri yang nampak pada perubahan permintaan adalah
pada harga barang yang sama/tetap tetapi jumlah yang diminta bisa
berubah (berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi
pergeseran kurva atau pada kurva yang berbeda.
Pada kondisi harga yang tetap tetapi jumlah barang yang diminta
menjadi berkurang disebut sebagai Permintaan Berkurang. Sedangkan
pada harga yang tetap tetapi jumlah barang yang diminta mengalami
kenaikkan disebut permintaan bertambah.
60 E k o n o m i SMA - Kelas X
P (Price)
D2 D D1
F A C
P
B
P1
D2 D D1
0 Q3 Q Q2 Q1 Q (Quantity)
Grafik 3.4 Perubahan Permintaan
Gambar 3.2 Barang Substitusi Daging Gambar 3.3 Barang Komplementer, misal Gula
Sapi dan Daging Ayam dengan Teh atau Mobil dengan Bensin
Gambar 3.5 Orang bekerja, dapat upah /bayaran dengan gambar uang
sebagai ilustrasi pendapatan masyarakat
Sumber: Pusat Perbukuan 2004
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 63
Contoh :
Contoh kongkrit barang inferior: Lauk-pauk tahu tempe, ketika pendapatan rendah
orang cenderung mengkonsumsi tahu atau tempe, tetapi ketika pendapatan naik
justru orang/masyarakat cenderung mengurangi pembelian tahu/tempe dan mengganti
dengan lauk-pauk yang lebih baik misal dengan daging atau telur dan lainnya.
d. Jumlah Penduduk.
Pertambahan jumlah penduduk cenderung menyebabkan
bertambahnya permintaan, walaupun tidak selalu demikian. Jumlah
penduduk yang besar secara potensial jelas akan mampu menambah
permintaan. Lebih-lebih jika jumlah penduduk yang besar jika disertai dengan
kesempatan kerja yang luas maka pada gilirannya akan lebih banyak orang
yang menerima pendapatan. Penerimaan pendapatan akan menambah daya
beli yang pada gilirannya akan menambah permintaan.
e. Intensitas Kebutuhan
Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap suatu barang/jasa
yang diinginkan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang/jasa
tersebut. Jika suatu barang masuk kategori kebutuhan primer maka
konsumen tidak akan menunda permintaan terhadap barang tersebut, tetapi
jika barang tersebut masuk kategori kebutuhan sekunder, maka konsumen
cenderung menunda permintaan terhadap barang tersebut.
5. Hukum Permintaan
Hukum sebenarnya merupakan generalisasi dari suatu realita. Hukum
Permintaan mencoba menjelaskan realita dilapangan mengenai sifat
hubungan antara perubahan harga suatu barang dengan perubahan jumlah
barang yang diminta. Secara umum dijumpai bahwa apabila harga suatu
barang turun, maka orang cenderung untuk membeli barang itu dalam jumlah
yang lebih banyak. Sebaliknya apabila harga suatu barang naik, maka orang
akan cenderung mengurangi jumlah pembeliannya. Jadi pola hubungan
antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif.
Berdasarkan kenyataan di atas maka munculah hukum permintaan
yang menyatakan bahwa “Jumlah produk (barang/jasa) yang diminta
berbanding terbalik dengan harga”. Artinya apabila harga suatu produk
naik/tinggi maka jumlah produk yang diminta cenderung turun/rendah, atau
sebaliknya bila harga suatu produk cenderung turun/rendah maka jumlah
produk yang diminta cenderung naik atau tinggi.
Hukum permintaan ini hanya berlaku apabila faktor-faktor lain yang
mempengaruhi permintaan produk, selain faktor harga dianggap konstan
(ceteris paribus). Dalam analisis ini berarti jumlah produk yang diminta
hanya dianggap bergantung pada harga barang itu sendiri.
B. Penawaran (Supply)
Pernahkan kalian mengamati ketika masa panen padi maka harga padi
cenderung menurun?. Semua fenomena ini sebenarnya bisa dipahami melalui
perilaku konsumen dan produsen yaitu melalui penawaran
1 Pengertian Penawaran
Dengan memahami konsep permintaan maka kita tidak akan kesulitan
untuk memahami konsep penawaran, karena pembahasan konsep
penawaran pada dasarnya hanya kebalikan dari konsep permintaan. Kalau
permintaan merupakan kegiatan ekonomi yang dilihat dari sudut
konsumennya, maka penawaran dilihat dari sudut produsen atau penjualnya.
Dalam ilmu ekonomi penawaran diartikan kesediaan penjual untuk
menjual/menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga
dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Waktu tertentu menunjukkan
periode atau saat tertentu dan kondisi tertentu menunjukkan keadaan
ceteris paribus.
2. Macam-macam Penawaran
Pembagian penawaran dapat dibedakan dari jumlah penjualnya:
a. Penawaran Individual/Pribadi
Penawaran individual adalah penawaran yang datang dari penjual/
produsen perseorangan/individu.
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 65
b. Penawaran Pasar
Penawaran Pasar adalah penjumlahan secara horizontal (semata-
mata merupakan gabungan) dari penjual-penjual individual/pribadi
yang ada di pasar tersebut.
Tugas:
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian !
1. Diskripsikan adanya bermacam-macam permintaan dan penawaran yang
kalian ketahui!
2. Berikan contoh kongkrit permintaan individual, permintaan pasar, penawaran
individual dan penawaran pasar dari barang-barang yang sering kalian
gunakan.
a. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran akan sebuah produk adalah sebuah pernyataan
hubungan antara kuantitas yang ditawarkan dan semua faktor yang
mempengaruhi kuantitas tersebut.
Penawaran ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain harga barang itu sendiri,
harga barang lain/saingan, tingkat teknologi, harga input/faktor-faktor
produksi dan faktor lain. Keterkaitan antara jumlah yang ditawarkan dan
faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut:.
Qsx = f ( Px ; Py ; T ; I )
Dimana:
Qsx = Jumlah produk X yang ditawarkan
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang
substitusi dan Barang komplementer)
T = Tingkat Tekonologi yang dipakai
I = Harga Input
Sama halnya dengan kurva permintaan, pada masalah penawaran
analisisnya juga menggunakan asumsi ceteris paribus (faktor-faktor lain
dianggap konstan/tidak berubah). Oleh karena itu harga barang itu sendiri
merupakan faktor dominan dalam penawaran, sementara faktor-faktor
seperti harga barang lain, tingkat teknologi dan harga input dianggap tetap.
66 E k o n o m i SMA - Kelas X
b. Daftar/Skedul Penawaran
Sebagaimana uraian di depan, kita mengenal penawaran individu/
perseorangan tertentu dan penawaran pasar yang sebenarnya merupakan
penjumlahan secara horizontal dari penawaran-penawaran individu yang
ada di pasar. Berikut ini contoh Daftar/Skedul penawaran akan telur per
bulan dalam kg dari penawaran individu dan penawaran pasar (dengan
asumsi dalam pasar tersebut hanya ada dua produsen individu):
Tabel 3.2. Penawaran akan telur per bulan dari Individu dan Pasar
H Rp 9.000,00 14 13 27
I Rp 8.500,00 12 11 23
J Rp 8.000,00 10 9 19
K Rp 7.500,00 8 7 15
L Rp 7.000,00 6 5 11
M Rp 6.500,00 4 3 7
N Rp 6.000,00 2 1 3
c. Kurva Penawaran
Dari skedul/daftar penawaran di atas kita dapat membuat kurva
penawaran. Kurva penawaran sendiri merupakan garis yang
menghubungkan berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada
berbagai tingkat harga. Berikut kurva penawaran individu dan kurva
penawaran pasar yang bisa digambar dari daftar/skedul di atas :
P (Price)
S
9000
8500
8000
7500
7000
6500
6000
S
0 2 4 6 8 10 12 14 Q (Quantity)
Grafik 3.5. A Kurva Penawaran Individu A Price (Harga/
kg telur)
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 67
P (Price)
S
9000
8500
8000
7500
7000
6500
6000
S
0 1 3 5 7 9 11 13 Q (Quantity)
Grafik 3.5. B Kurva Penawaran Individu B Price (Harga/
kg telur)
P (Price)
S
9000
8500
8000
7500
7000
6500
6000
S
0 3 7 11 15 19 24 27
Q (Quantity)
Grafik 3.6 Kurva Penawaran Pasar Price (Harga/kg telur)
Dari grafik kurva penawaran di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk
kurva penawaran pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang positif
atau bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva semacam ini
mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin
banyak penawaran akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin
rendah harga suatu barang maka akan semakin rendah penawaran akan
barang tersebut. Hal demikian terjadi karena pada harga yang tinggi banyak
penjual yang mampu menjual barangnya sehingga penawaran barang
tersebut menjadi bertambah. Sebaliknya pada harga yang rendah penjual/
produsen yang tidak efisien atau yang biaya produksinya relatif tinggi menjadi
tidak mampu menawarkan produknya, sehingga pada harga yang rendah
penawaran terhadap barang tersebut cenderung mengalami penurunan atau
berkurang.
Dari grafik di atas juga menunjukkan penawaran-penawaran individu
yang ada di pasar jika dijumlahkan secara horizontal (hanya pada sumbu
kuantitas = Q) akan menjadi kurva penawaran pasar. Jadi kurva penawaran
pasar sebenarnya hanya merupakan penggabungan secara horizontal dari
kurva-kurva penawaran individual atau semua produsen yang ada di pasar.
68 E k o n o m i SMA - Kelas X
d. Perubahan Penawaran
Perubahan penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Perubahan Jumlah Yang Ditawarkan
Perubahan jumlah barang yang ditawarkan menunjukkan
berubahnya jumlah barang yang ditawarkan karena adanya perubahan
harga barang itu sendiri. Dalam perubahan jumlah barang yang
ditawarkan maka faktor-faktor lain seperti harga barang lain, tingkat
teknologi, harga input/faktor produksi dianggap tetap (ceteris paribus).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut:
P (Price)
P1
B
P
A
0 Q Q1 Q (Quantity)
Grafik 3.7 Perubahan Jumlah Yang Ditawarkan
1) Perubahan Penawaran.
Yang dimaksud perubahan penawaran adalah berubahnya jumlah
barang yang ditawarkan produsen sebagai akibat perubahan salah
satu faktor atau lebih dari faktor-faktor yang dianggap tetap. Jadi
dalam perubahan penawaran maka asumsi ceteris paribus menjadi
tidak berlaku. Ciri yang nampak pada perubahan penawaran adalah
pada harga barang yang sama/tetap tetapi jumlah yang ditawarkan
bisa berubah (berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi
pergeseran kurva.
Pada kondisi harga yang tetap tetapi jumlah barang yang
ditawarkan menjadi bertambah disebut sebagai Penawaran
Bertambah. Sedangkan pada harga yang tetap tetapi jumlah barang
yang ditawarkan mengalami penurunan disebut Penawaran
Berkurang.
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 69
P (Price)
S2 S S1
B
P1
P F A C
S2 S S1
Q (Quantity)
0 Q3 Q Q1 Q2
Tugas:
Diskusikan dengan kelompok kalian!
1. Tunjukkan perbedaan perubahan jumlah yang diminta dan perubahan permintaan?
2. Tunjukkan perbedaan perubahan jumlah yang ditawarkan dan perubahan
penawaran?
3. Mengapa pada umumnya kurva permintaan berslope negatif sedangkan kurva
penawaran berslope positif?
70 E k o n o m i SMA - Kelas X
(a) (b)
Gambar 3.8 Tas dan Sepatu
Sumber: (a) Majalah Kartini 2002, (b) IFA 2006
b. Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan harga jual. Jika
biaya produksi mengalami kenaikan maka harga barang akan cenderung
naik, sehingga produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya
akibatnya jumlah penawaranpun akan berkurang. Sebaliknya jika biaya
produksi turun, produsen akan menambah jumlah produksi sehingga akan
mampu menambah jumlah penawaran.
c. Harga Sumber Daya
Harga sumber daya atau input (faktor-faktor produksi) yang
digunakan dalam proses produksi barang dan jasa tertentu akan
berpengaruh terhadap biaya produksi. Jika harga sumber daya mengalami
penurunan dengan sendirinya biaya produksi cenderung menurun. Turunnya
biaya produksi akan menyebabkan pada harga output/hasil yang sama
produsen akan mampu menjual lebih banyak, dengan kata lain penawaranya
akan bertambah. Dan sebaliknya bila harga input mengalami kenaikan maka
biaya produksi juga akan mengalami kenaikkan, oleh karena itu pada harga
output yang sama produsen cenderung akan menjual/menawarkan barang
dalam jumlah yang lebih sedikit atau penawarannya akan berkurang.
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 71
Tugas:
Diskusikan dengan kelompok kalian!
1. Benarkah ketika pendapatan seseorang atau masyarakat naik, maka permintaan
terhadap suatu barang (asumsi barang normal) juga akan mengalami kenaikkan?
Berilah contoh dan penjelasan!
2. Benarkah ketika biaya produksi mengalami kenaikkan, maka produsen cenderung
akan mengurangi penawarannya? Berilah contoh dan penjelasannya!
5. Hukum Penawaran
Sejalan dengan hukum permintaan, maka Hukum Penawaran mencoba
menjelaskan realita dilapangan mengenai sifat hubungan antara perubahan harga
suatu barang dengan perubahan jumlah barang yang ingin ditawarkan oleh
penjual/produsen. Secara umum dijumpai bahwa apabila harga suatu barang
turun, maka produsen akan cenderung untuk menawarkan barang dalam jumlah
yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan dengan turunnya harga atau rendahnya
harga maka hanya produsen yang efisienlah yang mampu dan berani menjual
pada harga yang rendah. Produsen yang tidak efisien tidak bisa lagi menawarkan
barang pada harga yang sedemikian rendah sehingga mereka akan menarik diri
dari pasar. Kalau hal ini terjadi maka pada harga yang rendah produsen yang
bersedia menawarkan barangnya menjadi lebih sedikit. Sebaliknya apabila harga
suatu barang naik, maka produsen akan cenderung menawarkan barangnya
dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini terjadi karena produsen yang pada
harga lebih rendah sebelumnya tidak mampu menawarkan barangnya, maka
ketika harga barang naik produsen menjadi mampu menawarkan/menjual
barangnya sehingga akan menambah supply atau penawaran di pasar. Jadi
pola hubungan antara harga barang dengan jumlah penawarannya adalah positif.
Berdasarkan kenyataan itulah maka munculah hukum penawaran yang
menyatakan bahwa “Jumlah produk yang ditawarkan berbanding lurus
dengan harga”. Artinya apabila harga suatu produk naik/tinggi maka jumlah
produk yang ditawarkan cenderung naik/tinggi, atau sebaliknya bila harga suatu
produk cenderung turun/rendah maka jumlah produk yang ditawarkan juga
cenderung turun atau rendah.
72 E k o n o m i SMA - Kelas X
Hukum penawaran ini juga hanya berlaku apabila faktor-faktor lain yang
mempengaruhi penawaran produk, selain faktor harga barang itu sendiri dianggap
konstan (ceteris paribus). Dalam analisis ini berarti jumlah produk yang
ditawarkan hanya dianggap tergantung pada harga.
Tugas:
Diskusikan dengan kelompok yang sudah kamu bentuk. Kapan (dalam kondisi
bagaimana) hukum permintaan dan hukum penawaran dapat berlaku dan dalam
kondisi bagaimana hukum permintaan dan hukum penawaran menjadi tidak berlaku!
Berikan contoh kongkritnya!
Dari hukum permintaan dan penawaran yang telah kita pelajari di depan
juga nampak bila harga suatu barang diturunkan maka permintaan akan barang
tersebut akan mengalami kenaikan, disisi lain penawaran akan barang tersebut
akan mengalami penurunan. Dari uraian di atas tampak bahwa baik dari sisi
permintaan maupun penawaran suatu barang sebenarnya sangat peka terhadap
perubahan harga. Berapa tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
diminta atau yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang tersebut menjadi
sangat penting untuk dipelajari dalam ekonomi. Sub bab ini mencoba mengupas
masalah derajat kepekaan atau sering disebut elastisitas/pemuluran.
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 73
1. Pengertian Elastisitas
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu
gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas
dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Ukuran yang dipakai untuk mengukur derajat kepekaan digunakan rasio/
perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta atau barang
yang ditawarkan dengan persentase perubahan faktor-faktor yang menyebabkan
kuantitas barang itu berubah. Penyebab kuantitas suatu barang yang diminta/
ditawarkan bisa berubah dapat dikelompokkan dalam tiga hal :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Income atau pendapatan.
Jika dikaitkan dengan penyebab kuantitas suatu barang bisa berubah, maka
kita mengenal 3 (tiga) macam elastisitas, yaitu :
a. Elastisitas Harga (Price Elasticity), membahas perbandingan/ratio
persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang
ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity), membahas perbandingan/ratio
persentase perubahan kuantitas suatu barang (barang X) yang diminta
atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang lain
(barang Y).
c. Elastisitas Pendapatan/Income, membahas perbandingan/ratio persentase
perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan
dengan persentase perubahan income/pendapatan.
Dari ketiga macam elastisitas di atas, kita hanya akan mempelajari secara
mendalam pada elastisitas harga saja. Elastisitas harga bisa dibedakan menjadi
2 (dua) macam :
a. Elastisitas Harga dari Permintaan (Price Elasticity of Demand) atau yang
lebih dikenal sebagai Elastisitas Permintaan.
b. Elastisitas Harga dari Penawaran (Price Elasticity of Supply) atau lebih
dikenal dengan Elastisitas Penawaran.
2. Elastisitas Permintaan
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen peka/sensitive
terhadap perubahan harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik
atau harga turun) akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian.
Ukuran kepekaan konsumen inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga dari
Permintaan atau sering disebut Elastisitas Permintaan disimbolkan Ed.
a. Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (Ed) diartikan sebagai derajat kepekaan
perubahan kuantitas barang yang diminta yang disebabkan karena
perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas permintaan
sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas
barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
Besar kecilnya elastisitas permintaan diukur dengan tingkat Koefisien
Elastisitas.
74 E k o n o m i SMA - Kelas X
P P
D
P2 = 80 D
P2
Ed = 0 Ed < 1
P1
P1 = 40
0 60 Q 0 Q2 = 60 Q1 = 80
P D P
P2 = 60 P2 = 60
D
Ed = 1
Ed > 1
P1 = 40 P1 = 40
0 Q2 = 30 Q1 = 60 Q 0 Q2 = 30 Q1 = 60 Q
Ed = ~
0 30 60 Q
Grafik 3.9.b. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
3. Elastisitas Penawaran
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap
perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan
harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan
mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan
produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga
dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran disimbolkan Es.
a. Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan karena
perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas penawaran
sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas
barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu
sendiri. Besar kecilnya elastisitas penawaran diukur dengan tingkat Koefisien
Elastisitas Penawaran.
b. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas
penawarannya, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima)
macam :
1) Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah
yang ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun
ΔP ada. Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.
Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak
berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan.
Kasus penawaran inelastik dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada produk/barang-barang
hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin ditambah
atau sulit ditambah walaupun harga terus-menerus menaik. Jumlah
penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit
dan tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka
jumlah yang ditawarkan tetap relatif terbatas.
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 77
P2 = 80 S S
P2 = 80
Es = 0
P1 = 40
P1 = 40 Es < 1
0 60 Q 0 Q1 = 60 Q2 = 80
P P
S P2 = 60 S
P2 = 60 Es = 1
Es > 1
P1 = 40 P1 = 40
Q Q
0 Q1 = 40 Q2 = 60 0 Q1 = 30 Q2 = 60
Ed = ~
40 S
0 30 60 Q
Grafik 3.10. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 79
Tugas:
Diskusikan dengan kelompok kalian.
1. Mengapa barang-barang kebutuhan pokok pada umumnya elastisitas
permintaannya inelastis, sedang barang-barang mewah umumnya elastis? Berikan
penjelasan dan contoh-contohnya!
2. Mengapa produk-produk pertanian/perkebunan elastisitas penawarannya
cenderung inelastis? Berikan penjelasan dan contoh-contohnya!
4. Perhitungan Elastisitas
Di bagian depan sudah dijelaskan macam-macam elastisitas baik elastisitas
permintaan maupun penawaran. Angka yang diperoleh dari perhitungan
elastisitas juga dapat digunakan untuk melihat pengelompokkan atau jenis-jenis
elastisitas permintaan atau penawaran suatu barang termasuk kategori elastis
sempurna, elastis, elastis uniter, inelastis ataupun inelastis sempurna.
Besarnya elastisitas permintaan maupun penawaran dapat diukur dengan
menghitung koefisien elastisitas yang diberi simbol (E). Untuk elastisitas
permintaan diberi simbol (Ed = Elasticity of demand) dan elastisitas penawaran
diberi simbol (Es = elasticity of supply). Untuk menghitung besarnya elastisitas
dapat digunakan pendekatan Tabel, Grafik atau pendekatan Matematis.
Untuk menentukan besarnya koefisien elastisitas baik elastisitas permintaan
maupun elastisitas penawaran, perhitungan secara matematis dapat ditentukan
dengan rumus:
Rumus Pertama :
Keterangan :
ΔQ
% ΔQ = ————————— x 100%
Q mula-mula
ΔP
% 6P = ————————— x 100%
P mula-mula
80 E k o n o m i SMA - Kelas X
Rumus Kedua :
ΔQ
———————
% Perubahan Kuantitas (Q) Q
E = —————————————— = ———————
% Perubahan Harga (P) ΔP
———————
P
ΔQ P ΔQ P
= ———— x ———— = ——— x ———
Q ΔP ΔP Q
Q2 - Q1 P
Ed = ——————— x ———
P2 - P1 Q
Keterangan :
ΔQ = Selisih Q yang baru (Q2) dengan Q mula-mula (Q1)
= Q2 - Q1
ΔP = Selisih P yang baru (P2) dengan P mula-mula (P1)
= P 2 - P1
P dan Q, dari rumus kedua di atas tergantung dari pendekatan yang dipakai
Q2 - Q1 P1
Ed = ——————— x ————
P2 - P1 Q1
P1 + P2
————————
Q2 - Q1 2
E = ———————— x ————————
P2 - P1 Q1 + Q2
————————
2
Dari tabel di atas kalau kita gambarkan akan diperoleh grafik sebagai berikut:
Price
Ed = 0 (Inelastis Sempurna)
400
Ed > 1 (Elastis)
300
Ed = 1 (Elastis Uniter)
200
Ed <1 (Inelastis)
100
Ed = ~ (Elastis Sempurna)
Rumus Kedua :
Q 2 - Q1 P1
E d = —————— x ———
P2 - P1 Q1
Dengan Rumus di atas, berdasar data pada tabel 3.3, maka perubahan
dari titik A ke titik B, elastisitas permintaannya dapat dihitung sebagai
berikut :
Titik A, P1 = 400 dan Q1 = 200 ; titik B, P2 = 300 dan Q2 = 300
Dengan Rumus Pertama :
300 - 200
% Perubahan Q = —————— x 100% = 50%
200
300 - 400
% Perubahan P = ————— x 100% = -25%
400
50%
Ed = ————— = - 2 = | –2 | = 2
-25%
Rumus Kedua :
P
500
Es < 1
400 Es = 0
300 K G
Es = 1 (elastis uniter)
200
F J Es > 1
I
100
E Es = ~
b. Elatisitas Penawaran
Berikut contoh perhitungan elastisitas penawaran dengan pendekatan
tabel, grafik dan pendekatan matematis.
Tabel 3.4. A. Elastisitas Penawaran dengan Tabel
Dari tabel di atas kalau kita gambarkan akan diperoleh grafik sebagai berikut:
P
500
Es < 1
400 Es = 0
300 K G
Es = 1 (elastis uniter)
200
F J Es > 1
I
100
E Es = ~
Rumus Kedua :
300 - 150 100 150 100 15000
Es = ————— x ——— = ——— x ——— = ———— = 1
200 - 100 150 100 150 15000
= 1 (Es = 1, Penawarannya Elastis Uniter)
Perubahan dari titik F ke titik G, elastisitas penawarannya dapat dihitung
sebagai berikut :
Titik F, P1 = 200 dan Q1 = 300 ; titik G, P2 = 300 dan Q2 = 450
Dengan Rumus Pertama :
450 - 300
% Perubahan Q = —————— x 100% = 50%
300
300 - 200
% Perubahan P = ————— x 100% = 50%
200
50%
Es = ———— = 1
50%
Rumus Kedua :
450 - 300 200 150 200 30000
E s = ————— x ——— = ——— x —— = ———— = 1
300 - 200 300 100 300 30000
150 - 100
% Perubahan P = —————— x 100% = 50%
100
150%
Es = ———— = 3
50%
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 87
Rumus Kedua:
375 - 150 100 225 100 22500
Es = —————— x ——— = ——— x ——— = ——— = 3
150 - 100 150 50 150 7500
= 3 (Es > 1, Penawarannya elastis)
Demikian juga berlaku untuk perubahan dari titik I ke titik J, elastisitas
penawarannya kalau dihitung akan diperoleh sebesar 1,80 (Es > 1, Elastis).
Untuk tabel 3.4.C, maka elastisitas penawaran dari perubahan titik E ke
titik K, dapat dihitung yaitu titik E, P1 = 100 dan Q1 = 150 ; titik K, P2 = 300
dan Q2 = 300.
Dengan Rumus Pertama :
300 - 150
% Perubahan Q = —————— x 100% = 100%
150
300 - 100
% Perubahan P = —————— x 100% = 200%
100
100%
Es = ———— = 0,5
200%
Rumus Kedua :
300 - 150 100 150 100 15000
Es = —————— x ——— = ——— x ——— = ——— = 0,5
300 - 100 150 200 150 30000
= 0,5 (Es < 1, Penawarannya inelastis)
Demikian juga berlaku untuk perubahan dari titik K ke titik L,
elastisitas penawarannya kalau dihitung akan diperoleh sebesar 0,74 (Es
< 1, penawarannya inelastis).
5. Penerapan Elastisitas
Banyak pertanyaan yang sering muncul di benak kita, seperti mengapa
pendapatan sebuah toko HP (Hand Phone) justru meningkat ketika harga HP
diturunkan?. Mengapa pendapatan petani kadang meningkat justru pada saat
panenan buruk?. Apakah harga tiket kereta api, tiket pesawat terbang atau
taksi harus naik atau turun untuk menaikkan pendapatan total dari perusahaan
KA, perusahaan penerbangan atau Taksi tersebut?. Untuk menjawab semua
pertanyaan di atas kita harus memahami bagaimana aplikasi/penerapan elastisitas
dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep elastisitas mempunyai banyak penerapan yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Dari konsep elastisitas yang ada, ukuran elastisitas yang
paling banyak dipergunakan adalah elastisitas harga dari permintaan atau cukup
disebut elastisitas harga. Oleh karena itu dalam membahas penerapan ini kita
hanya memfokuskan diri pada elastisitas harga.
88 E k o n o m i SMA - Kelas X
Salah satu ciri terpenting dari konsep elastisitas harga adalah konsep ini
memberikan ukuran ringkasan yang berguna untuk melihat pengaruh perubahan
harga terhadap pendapatan.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan pendapatan sangat tergantung dari elastisitas harga. Oleh karena itu
jika kita memiliki perkiraan yang baik tentang elastisitas harga, maka kita akan
dapat memperkirakan dengan cukup akurat dampak perubahan harga terhadap
pendapatan total. Sebagai contoh kita ingin menganalisis bagaimana dampak
penurunan harga terhadap pendapatan totalnya (hasil perkalian antara harga
produk atau Price dengan jumlah produk atau Quantity), apakah meningkatkan
pendapatan total, menurunkannya atau membuatnya tidak berubah ?. Jawabnya
tergantung dari elastisitas permintaan barang tersebut.
a. Jika permintaan elastis ( |Ed| > 1), perubahan relatif dalam jumlah adalah
lebih besar daripada perubahan dalam harga, sehingga kenaikan persentase
tertentu dalam harga menyebabkan jumlah menurun dengan persentase
yang lebih besar, sehingga menurunkan pendapatan total. Jadi jika
permintaan elastis, kenaikan harga akan menurunkan pendapatan total dan
penurunan harga akan menaikan pendapatan total.
b. Jika permintaan elastis uniter (|Ed| = 1), perubahan relatif dalam jumlah
adalah sama besar dengan perubahan dalam harga, sehingga kenaikan
persentase tertentu dalam harga menyebabkan jumlah menurun dengan
persentase yang sama besar, sehingga pendapatan totalnya tetap. Jadi jika
permintaan elastis uniter, kenaikan harga ataupun penurunan harga tidak
akan merubah pendapatan totalnya.
c. Jika permintaan inelastis ( |Ed| < 1), perubahan relatif dalam jumlah adalah
lebih kecil dengan perubahan dalam harga, sehingga kenaikan persentase
tertentu dalam harga menyebabkan jumlah menurun dengan persentase
yang lebih kecil, sehingga pendapatan totalnya justru mengalami kenaikan.
Jadi jika permintaan inelastis, kenaikan harga akan menaikan pendapatan
total dan penurunan harga akan menurunkan pendapatan totalnya.
Hubungan-hubungan di atas kalau diringkaskan dalam sebuah tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.5 Hubungan Elastisitas dan Pendapatan
Dampak
No. Kasus Kondisi
Kenaikan Harga Penurunan Harga
Tugas:
1. Bagaimanakah kalian dapat menjelaskan turunnya harga tiket pesawat justru
dapat meningkatkan pendapatan perusahaan penerbangan tersebut?
2. Bagaimanakah kalian dapat menjelaskan kalau turunnya harga beras, justru
menyebabkan pendapatan petani menurun?
D Surplus S Keterangan:
E = Titik Ekuilibrium/Titik
P2 keseimbangan
Pe E Pe = Price Equilibrium/Harga
Keseimbangan
P1 Qe= Quantity Equilibrium/
S Defisit D Kuantitas Keseimbangan
(Excess Demand)
0 Qe
Grafik 3.11 Ekuilibrium Pasar
P (Price)
D1
S
D
E1
P1
E
Pe
D1
S D
0 Qe Q1 Q (Quantity)
Grafik 3.14 Keseimbangan baru, bila demand
bertambah dan supply tetap
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 93
Pe E
P1 E1
D
S D1
0 Q1 Qe Q (Quantity)
Grafik 3.15 Keseimbangan baru, bila demand berkurang dan supply tetap
S1
E
Pe
E1
P1
S
S1 D
0 Q e Q1 Q (Quantity)
Grafik 3.16 Keseimbangan baru, bila demand tetap dan supply bertambah
S1
S D
0 Q1 Qe Q (Quantity)
Grafik 3.17 Keseimbangan baru, bila demand tetap dan supply berkurang
94 E k o n o m i SMA - Kelas X
P (Price)
D1 S
D S1
E
Pe = P1 E1
S D1
S1 D
0 Qe Q1 Q (Quality)
Grafik 3.18 Keseimbangan baru, bila demand dan supply
bertambah dengan proporsi yang sama
Tugas:
Diskusikan dengan kelompok kalian
1. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya harga keseimbangan (harga pasar)?
2. Jelaskan mengapa Excess Demand ataupun Excess Supply, cenderung bersifat labil
dan tidak berlangsung lama?
3. Bagaimana titik keseimbangan yang baru, jika terjadi peningkatan permintaan lebih
kecil dibanding peningkatan penawaran?
A Rp 9.000,00 6 27
B Rp 8.500,00 9 23
C Rp 8.000,00 12 19
D Rp 7.500,00 15 15
F Rp 7.000,00 18 11
G Rp 6.500,00 21 7
H Rp 6.000,00 24 3
Pada pendekatan tabel, harga dan jumlah keseimbangan dapat dicari dengan
menyusun tabel harga (P), jumlah penawaran (Qs) dan jumlah
permintaannya (Qd). Dengan pendekatan tabel, kalau terlihat suatu keadaan
di mana pada harga tertentu jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah
yang diminta, maka pada saat tersebut terjadi harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan.
Dari tabel 3.7, terlihat bahwa Qs = Qd terjadi pada volume sebesar
15 kg telur dan harganya sebesar Rp 7.500,00 per kilogram. Jadi dari kasus
di atas harga keseimbangan pada Rp7.500,00/kg dan jumlah/output
keseimbangannya pada 15 kg telur per bulan. Pendekatan ini hanya bisa
digunakan kalau dari data/tabel yang kita miliki ada angka-angka yang
sama pada Qs dan Qd.
b. Pendekatan Grafik/Kurva.
Dari data pada Tabel 3.7, jika digambar grafiknya akan dapat diketahui
Harga Keseimbangan dan Jumlah/kuantitas Keseimbangannya. Penawaran
akan telur per bulan dari Individu dan Pasar
Price D S
9000
8500
8000
E
Pe = 7500
Keterangan : 7000
Kurva SS = Kurva Penawaran
6500 S
Kurva DD = Kurva Permintaan
Titik E = Titik Ekuilibrium atau 6000 D
titik keseimbangan S
Pe = Harga keseimbangan Q
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Qe = Kuantitas keseimbangan
Grafik 3.19 Harga dan Jumlah Keseimbangan
96 E k o n o m i SMA - Kelas X
Dari pendekatan grafik atau kurva di atas, titik potong antara kurva
permintaan dan kurva penawaran terjadi di titik E. Titik E inilah yang disebut
dengan titik keseimbangan, sedangkan harga keseimbangan terjadi pada
saat P = Rp 7.500,00 dan jumlah/ kuantitas keseimbangannya pada saat
Q = 15 kg.
3. Pendekatan Matematis
Secara matematis, titik keseimbangan terjadi ketika kurva permintaan (Qd)
berpotongan dengan kurva penawaran (Qs). Dua kurva akan berpotongan kalau
persamaan kurva permintaan akan sama dengan persamaan kurva penawarannya
atau dapat dikatakan bahwa keseimbangan akan terjadi ketika Qd (kuantitas
yang diminta) = Qs (kuantitas yang ditawarkan) atau pada saat Pd (harga yang
diminta pembeli) = Ps (Harga yang ditawarkan oleh penjual).
Dengan menggunakan data pada tabel 3.7, kita dapat mencari persamaan
kurva permintaan dan juga persamaan kurva penawaran. Karena kedua kurva
berupa garis lurus (kurva linier) maka kita dapat menggunakan rumus untuk
mencari persamaan garis lurus yang diketahui 2 (dua) titik. Rumus tersebut
sebagai berikut :
Misal titik A (X1; Y1) dan titik B (X2 ; Y2), maka rumus persamaan garis
yang melalui 2 (dua) titik :
Y2 – Y1
Y – Y1 = ——————— . ( X – X1 )
X2 – X1
Karena dalam ekonomi sumbu Y = sumbu P (harga) dan sumbu X = sumbu
Q (kuantitas), maka rumus di atas dapat dirubah menjadi :
P2 - P1
P - P1 = ——————— . ( Q – Q1 ).
Q2 – Q1
Dari kasus data pada tabel 3.7, misal kita hendak mencari persamaan kurva
permintaan dengan memakai 2 (dua) titik yaitu titik A (6, 9000) dan titik
G (24, 6000), maka persamaan kurva permintaannya :
6000 - 9000
P – 9000 = ————————— . ( Q – 6 )
24 - 6
P – 9000 = - 3000/ 18 . ( Q – 6 )
P – 9000 = - 166,67 . ( Q – 6 )
P – 9000 = - 166,67 Q + 1000
P = - 166,67 Q + 1000 + 9000
Pd = - 166,67 Q + 10000. (Persamaan Permintaan)
Untuk mencari persamaan kurva penawarannya dengan memakai 2 (dua)
titik yaitu titik A (27, 9000) dan titik G ( 3, 6000), maka persamaan kurva
penawaranya dapat dicari, yaitu :
6000 - 9000
P – 9000 = ————————— . ( Q – 27 )
- 24
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 97
Tugas:
Dari daftar berikut, carilah kurva permintaan, kurva penawaran dan titik
keseimbangannya (harga dan kuantitas keseimbangan), dengan pendekatan
Grafik dan pendekatan matematis!
Jumlah
Harga (Rp) Jumlah Penawaran
Permintaan (Qd)
(Qs)
1000 1500 300
2000 1100 500
3000 700 700
4000 300 900
98 E k o n o m i SMA - Kelas X
Rangkuman
1. Permintaan (Demand) adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli
oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu
dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang adalah harga barang itu sendiri
(Px), harga barang lain (Py) bisa barang substitusi dan barang komplementer,
pendapatan konsumen (Y), selera/preferensi konsumen (t), dan jumlah Penduduk
(Pop).
2. Penawaran (Supply) diartikan kesediaan penjual untuk menjual/menyerahkan
berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu dan
keadaan tertentu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran antara lain
harga barang itu sendiri (Px), harga barang lain (Py), tingkat teknologi (T) dan
harga sumber daya/input (I).
3. Elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap
perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas diartikan sebagai tingkat
kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan
faktor-faktor lain seperti perubahan harga barang itu sendiri, harga barang lain dan
Income. Macamnya ada 3 (tiga) yaitu: Elastisitas Harga/permintaan; Elastisitas
Silang dan Elastisitas pendapatan/income.
4. Keseimbangan pasar (Equilibrium price) atau harga keseimbangan atau harga
pasar diartikan sebagai tingkat harga yang terjadi berdasarkan kesepakatan antara
pembeli dan penjual. Keseimbangan terjadi saat kurva permintaan berpotongan
dengan kurva penawaran. Titik perpotongan antara kedua kurva tersebut disebut
dengan titik keseimbangan (Equilibrium), harganya pada sumbu vertikal disebut
harga keseimbangan (Price Equilibrium) dan kuantitasnya pada sumbu horizontal
disebut jumlah/kuantitas keseimbangan (Quantity Equlibrium). Metode untuk
menghitung keseimbangan ada 3 (tiga) macam yaitu Pendekatan Tabel, Pendekatan
Grafik dan Pendekatan Matematis.
Bab 3 - Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 99
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
1. Kurva permintaan memiliki kemiringan atau slope ....
a. negatif
b. positif
c. lurus
d. mendatar
e. menurun
2. Salah satu faktor penentu permintaan yang dominan adalah ....
a. pendapatan masyarakat
b. harga barang itu sendiri
a. harga barang substitusi
b. harga barang komplementer
c. selera masyarakat
3. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Pernyataan
ini berlaku untuk ....
a. penawaran
b. permintaan
c. produksi
d. persediaan
e. permintaan dan penawaran
4. Bentuk kurva permintaan memanjang dari kiri ke atas ke kanan bawah, artinya ....
a. semakin tinggi harga semakin banyak pembelian
b. semakin rendah harga semakin rendah pembelian
c. semakin tinggi harga semakin rendah pembelian
d. semakin rendah harga semakin tinggi pembelian
e. semakin tinggi permintaan akan semakin tinggi pula penawaran
5. Permintaan merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh ....
a. masyarakat produsen
b. masyarakat konsumen
c. masyarakat buruh
d. masyarakat produsen dan konsumen
e. masyarakat pemilik faktor produksi
100 E k o n o m i SMA - Kelas X
Tugas:
1. Buatlah contoh daftar barang yang elastisitasnya inelastis, elastis, mendekati inelastis
sempuran dan mendekati elastis sempurna ?
2. Dari tabel permintaan dan penawaran barang berikut !
2000 20 6
2500 16 12
3000 12 18
3500 8 24
4000 4 28
Dari daftar/skedul di atas carilah harga dan jumlah keseimbangan dengan pendekatan
Grafik dan pendekatan matematis?
Bab 4 - Pasar, Pasar Barang dan Pasar Input 103
Tujuan Pembelajaran:
Peta Konsep
Pasar
Kata Kunci
Pengantar
1. Pengertian Pasar
Dalam arti ekonomi, pasar seringkali diartikan sebagai tempat bertemunya
penjual dan pembeli (permintaan dan penawaran) untuk melakukan transaksi
jual beli. Konsep tradisional, pasar diartikan sebagai “tempat” bertemunya
kekuatan penjual (supply) dan kekuatan pembeli (demand) sehingga
menimbulkan transaksi. Pengertian lain menekankan sebagai tempat interaksi
antara penjual dan pembeli. Pengertian dalam konsep tradisional menekankan
arti pentingnya pasar dalam arti fisik, sehingga dalam pengertian lain pasar
tradisional sering disebut sebagai “pasar kongkrit”.
Gambar 4.1 Suasana Pasar Tradisional yang ramai dengan Penjual dan Pembeli
(Ilustrasi Pasar Kongkrit)
Sumber: Solo Pos 2006
Bab 4 - Pasar, Pasar Barang dan Pasar Input 105
tetapi dalam pasar tersebut ada satu atau beberapa penjual yang dominan
sehingga penjual dominan tersebut bisa mempengaruhi harga atau dalam
pasar itu ada satu atau beberapa pembeli yang bisa mempengaruhi harga.
Adanya banyak penjual menyebabkan dalam pasar menjadi ada persaingan,
tetapi adanya penjual dominan (misal karena menguasai volume yang cukup
signifikan/besar, kualitas cukup baik dan lainnya) menjadikan ada unsur
monopolistik (dalam pengertian bisa mempengaruhi harga).
Adanya berbagai pihak yang menguasai pasar atau harga melahirkan
keberagaman bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Secara
umum, bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna antara lain pasar
monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan monopolistik dibahas berikut
ini.
1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar produk di mana hanya terdapat satu
penjual saja dalam industri tersebut dan untuk produknya tidak tersedia
barang pengganti/substitusi. Oleh karena pada pasar ini penjualnya hanya
ada satu saja dan produknya tidak ada barang pengganti maka bagi
konsumen tentunya tidak ada pilihan lain. Pembentukan harga dalam pasar
ini tidak lagi ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik antara penjual/
produsen dan pembeli/konsumen, tetapi harga ditentukan oleh produsen
(produsen sebagai price maker/pembuat harga).
2) Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah pasar di mana terdapat beberapa penjual
(beberapa penjual yang dimaksud sering antara dua sampai belasan
penjual) dalam pasar suatu produk tertentu. Kadang kala ada yang
membedakan untuk pasar di mana hanya ada dua penjual saja disebut
dengan pasar Duopoli, yang lebih dari dua penjual (dalam pengertian
beberapa) disebut dengan pasar Oligopoli.
Dilihat dari produk yang diperdagangkan maka dalam pasar oligopoli dapat
dibedakan Oligopoli non differentiated product dan Oligopoli dengan
differentiated product.
3) Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar di mana terdapat
banyak penjual (produsen) sehingga ada unsur persaingan tetapi produknya
dapat dibedakan (differentiated product) sehingga ada kemampuan penjual
untuk mempengaruhi harga.
tetapi permintaan akan produk tersebut dalam pasar dikuasai oleh pembeli
tunggal. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa pasar monopsoni adalah
suatu pasar yang dikuasai oleh satu orang/ badan/ lembaga sebagai pihak
pembeli, sehingga pembentukan harga pada pasar ini akan dikuasai oleh
pembeli (pembeli sebagai price maker).
Adapun contoh pasar bentuk ini yang pernah berlaku, misalnya ketika
Bulog (Badan Urusan Logistik) sebagai satu-satunya pembeli tunggal
produksi gula pasir milik petani tebu yang dihasilkan melalui pabrik-pabrik
gula diseluruh Indonesia. Contoh lain ketika Badan Penyangga Cengkeh
Nasional (BPCN) sebagai satu-satunya badan yang ditunjuk sebagai
pembeli cengkeh dari petani.
Dalam pasar monopsoni peran pemerintah dalam penentuan harga
menjadi penting. Bentuk campur tangan pemerintah dalam pasar ini
bertujuan untuk melindungi produsen dari tekanan harga oleh pembeli
(pembeli price maker = pembuat harga). Ujud kongkrit perlindungan
terhadap produsen adalah dengan penentuan harga minimum atau harga
bawah (floor price) yaitu dengan menentukan harga terendah untuk harga
jual suatu produk agar produsen tetap masih bisa berproduksi.
b. Pasar Oligopsoni
Pasar Oligopsoni menunjukkan pada suatu kondisi pasar di mana dalam
pasar hanya terdapat beberapa pembeli yang menghadapi banyak penjual.
Penjual atau produsennya biasanya para petani kecil atau industri kecil
sedangkan para pembelinya adalah pedagang/produsen yang relatif besar.
Masing-masing pembeli memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi
harga produk/barang yang dibelinya.
Contoh kongkrit pasar ini, misalnya pasar tembakau di daerah sentra-
sentra tembakau di Pulau Jawa seperti daerah kabupaten Temanggung,
Wonosobo, Kendal, Bojonegoro dan lainnya. Produsen atau penjualnya
para petani kecil yang sangat banyak jumlahnya sementara pembelinya
hanya beberapa pabrik rokok besar seperti Djarum, Sampurna, Gudang
Garam, Bentoel dan sebagainya.
Informasi Ekonomi
Struktur Pasar Gagal Merusak Harga Tembakau
Harga tembakau yang anjlok bukan sesuatu yang tak bisa diduga. Hampir
setiap musim panen petani tembakau di Temanggung, Magelang, Wonosobo, Klaten,
Kendal, dan Grobogan mengeluhkan kondisi tersebut. Sony Heru Priyanto, dosen
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
mengatakan ‘’kerusakan’’ harga komoditas tersebut diakibatkan oleh kemunculan
struktur pasar oligopsoni.
Dalam struktur pasar itu kegiatan perdagangan dilakukan oleh sedikit pembeli
dan banyak penjual sehingga posisi kedua belah pihak tidak seimbang. Pembeli,
Bab 4 - Pasar, Pasar Barang dan Pasar Input 109
dalam hal ini pabrik rokok berada di pihak yang diuntungkan oleh keadaan. Jumlah
petani tembakau selaku produsen yang banyak menyebabkan pasokan barang di
pasaran menumpuk sehingga dapat dipastikan harga menjadi sangat rendah.
Kerugian akibat oligopsoni bukan mutlak kesalahan pembeli. Kebutuhan pabrik atas
tembakau yang dipasarkan terbatas dan daya serapnya juga terbatas. Kondisi tersebut
bukan timbul lantaran ada negative purpose atau niatan buruk pabrik terhadap
petani. Namun lebih disebabkan oleh stok yang masih melimpah di gudang, atau
mungkin kualitas yang menjadi standar pabrik tidak dapat dipenuhi oleh petani.
Pasar oligopsoni atau dia istilahkan ‘’pasar gagal’’ faktor yang dapat
dikendalikan ada dua, yakni kualitas dan kuantitas. Jika petani menjual tembakau
dengan kualitas baik, maka kecil kemungkinan pabrik mematok harga rendah.
Menurut dia, ada tiga sistem kerja sama antara pabrik dan petani tembakau. Pertama,
sistem kontrak yang merupakan sistem paling ideal. Dalam sistem itu kepastian
semua tembakau yang diproduksi petani terjual jelas. Baik pabrik maupun petani
mempunyai kedudukan sama kuat karena sebelum kontrak ditandatangani terlebih
dahulu keduanya bernegosiasi. Beberapa petani tembakau di Klaten menggunakan
sistem itu dalam kerja samanya dengan British American Tobacco (BAT).Kedua,
sistem sewa. Dengan sistem itu petani bisa mendapatkan bagian keuntungan jika
produksi tembakaunya melebihi target yang ditetapkan oleh pabrik. Pihak pabrik
juga memberikan uang sewa lahan serta upah tenaga kepada petani yang menjadi
mitranya. Dalam struktur pasar oligopsoni kedua sistem kerja sama atau sewa di
atas lebih baik bagi produsen atau petani dibandingkan dengan sistem yang ketiga,
yaitu pasar bebas. Pasar bebas adalah sistem yang terjadi dalam perdagangan
tembakau sekarang. Kekuatan pasar menjadi satu-satunya penentu posisi tawar
pelaku jual-beli, sehingga petani tembakau sebagai penjual sangat tidak
diuntungkan.
Sumber : Suara Merdeka Kamis 19 Agustus 2004
Tugas:
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian :
1. Apakah yang dimaksud dengan pasar kongkrit dan pasar abstrak ?
2. Bagaimanakah bisa muncul persaingan dalam pasar ?
3. Bagimanakah pembagian struktur pasar menurut jumlah penjualnya ?
4. Apa yang dimaksud pasar Monopsoni dan Oligopsoni ?
1 MR = AR = P = D
X (Q)
1 2 3 4 5 (Output)
Grafik: 4.1 Kurva Permintaan yang dihadapi produsen secara indivual
P (Price) D
S
0 Q Q (Quantity)
Grafik: 4.2 Keseimbangan pasar dalam keseimbangan sempurna
112 E k o n o m i SMA - Kelas X
Keseimbangan produsen secara individu dapat dilihat dalam grafik 4.3 sebagai
berikut :
MC AC
P1 AR = MR = D = P
C
0 Q1
Grafik: 4.3. Keseimbangan Produsen Individual di Pasar
Keterangan :
OC = Biaya Produksi per unit
OP1 = Harga jual per unit
CP1EF = Segi empat CP1EF luas/besarnya keuntungan
Dalam pasar persaingan sempurna keuntungan maksimum perusahaan
secara individual dapat tercapai pada saat MC = MR.
membatasi harga lebih rendah dari pada harga yang dapat mendatangkan
keuntungan.
3. Pasar yang dihadapi Perusahaan Monopoli
Bagi perusahaan monopoli, maka pasar adalah besarnya permintaan
total (permintaan industri) yang harus dilayani. Sedangkan barang yang
ditawarkan tergantung dari titik optimalnya perusahaan (economies of
scale).
Perusahaan/ produsen monopoli bisa menentukan dua hal: (1) harga
barangnya (produsen sebagai price setter atau price maker); (2)
menentukan kuantitas barangnya.
4. Strategi/ Kebijakan Penentuan Harga dalam Pasar Monopoli
Strategi atau kebijakan diskriminasi harga ini tentunya dibuat oleh produsen
dalam rangka untuk lebih menguntungkan produsen sebagai seorang monopolis,
macam-macam diskriminasi harga tersebut antara lain:
a. Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Satu, kalau produsen sudah
mampu menetapkan harga yang berbeda untuk setiap konsumen yang
berbeda. Konsumen yang berani/preferensi harga yang tinggi harus
membayar dengan harga yang tinggi/sesuai dengan preferensi
konsumennya. Akibatnya semua “surplus konsumen” akan jatuh menjadi
“surplus produsen”. Kondisi ini merupakan kondisi yang paling
menguntungkan bagi produsen.
b. Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Kedua, kalau produsen mampu
membuat lebih dari dua macam harga yang berbeda untuk lebih dari dua
segmen yang berbeda.
c. Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Ketiga, kalau produsen hanya
mampu membuat dua macam harga untuk dua segmen pasar yang berbeda.
A
P
C B
AR = P = D
0 Q
MR
Grafik 4.4. Tingkat Keseimbangan Monopolis Mendapat Keuntungan ( P > AC )
MC AC
A
P
C B
AR = P = D
0 Q MR
Grafik 4.5.Tingkat Keseimbangan Monopolis Menderita Rugi ( P < AC )
MC AC
A
P = AC
AR = P = D
0 Q MR
Tugas:
2. Pasar Monopoli
Bentuk monopoli lain yaitu hak paten yang merupakan bentuk khusus dan
monopoli undang-undang untuk memasuki suatu industri. Hak paten ini
diberikan kepada seorang penemu berupa hak ekslusif (monopoli). Hak paten
ini diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk merangsang adanya
penemuan-penemuan baru terutama bagi perusahaan kecil dan individu.
Contoh lain, misalnya perusahaan marmer dari Tulungagung atau intan
dari Martapura juga dapat dikatakan sebagai monopoli tetapi monopoli pada
kasus ini terjadi secara alamiah dikarenakan penguasaan bahan baku. Bahan
baku yang khas yang tidak bisa digantikan dengan bahan baku dari daerah lain
menjadikan suatu produk menjadi suatu monopoli dari daerah tertentu.
3. Contoh Pasar Oligopoli
Sebagaimana kita ketahui oligopoli dapat didefinisikan sebagai suatu
bentuk pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dan produk yang dijual
bisa sama persis atau bisa dibedakan menurut ciri khasnya. Sedangkan contoh
pasar oligopoli dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat dalam masyarakat
Indonesia. Beberapa contoh perusahaan/produsen yang berada pada pasar
oligopoli antara lain pada produk/barang seperti pada industri semen, misalnya
pemainnya ada Semen Gresik, Semen Holcim, Semen Indocement dan ada
Semen Cibinong. Pada industri sepeda motor, misalnya ada Honda, Yamaha,
Suzuki, Kawasaki, Vespa, Sanex, Tossa dan lainnya. Pada produk elektronik
kita melihat ada Sony, Toshiba, National, Samsung dan lain-lain. Sedangkan
pada produk jasa misalnya pada industri jasa penerbangan di Indonesia, ada
Garuda, Merpati, Pelita, Bouroq, Mandala, Lion, Adam Air dan lainnya. Pada
industri jasa penerbangan yang terjadi saat ini para oligopolis cenderung
bersaing dalam hal harga (price competition), kalian dapat melihat bagaimana
ramainya perang tarif antar maskapai penerbangan.
Untuk membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lain,
sering para oligopolis menerapkan strategi dalam menguasai dan menarik
konsumen adalah dengan membuat model serta memberikan merek tertentu
pada produk yang dijual (strategi diferensiasi produk). Model dan terutama
merek ini biasanya dibuat agar berkesan di sanubari konsumen, agar konsumen
menjadi loyal. Konsumen yang sudah terikat pada produk merek tertentu (loyal)
akan sulit berpindah ke produk yang lain.
Informasi Ekonomi
Kekuatan Nyata Monopoli dan Oligopoli
Perbincangan peta kekuatan monopoli dan oligopoli di pasar Indonesia, yang
sering menjadi contoh adalah Indofood dan Industri semen dengan kartel tak resmi
melalui Asosiasi Semen Indonesia. Dalam kedua bentuk pasar ini, kekuatan
mengontrol harga menjadi sorotan. Mengapa? Beban ekonomi diberikan kepada
konsumen, dan produsen menikmati keuntungan lewat harga yang dibayar
konsumen. Indofood mendominasi rangkaian produksi dari mi instan. Melalui
Bogasari yang menguasai 89% tepung terigu, Indofood merajai bagian hilir.
Bab 4 - Pasar, Pasar Barang dan Pasar Input 123
Indofood telah mengakuisisi perkebunan CPO dari Grup Salim pada 1997. Di
hulu, dengan kapasitas produksi sekitar 110 miliar bungkus per tahun, ia menguasai
pangsa pasar sekitar 90%. Kondisi ini Indofood praktis merajai hilir dan hulu industri
mi instan. Dengan sendirinya, ia akan memiliki kekuatan monopoli untuk mendikte
harga di pasar. Oligopoli di pasar semen nasional Di pasar semen nasional ini
terjadi oligopoli kolusif. Produsen bersepakat menentukan harga jual. Semen Gresik
bersama Indocement bisa dikatakan sebagai market leader, sementara Semen Cibinong
berposisi sebagai market follower. Bentuk pasar oligopoli pada industri semen
mempunyai entry barriers yang lebih natural, bukan semata karena adanya regulasi
pemerintah. Dengan nilai investasi yang cukup besar, investasi pada pabrik semen
dengan kapasitas 2,3 juta ton kira-kira US$ 500 juta dan pabrik efisien kalau kapasitas
9 - 10 juta ton pada satu kompleks lokasi.Jalan keluar untuk mengatasinya tak ada
jalan lain kecuali lewat persaingan, terutama apabila para produsen itu harus
berhadapan dengan persaingan internasional.. Maka, sangat diperlukan undang-
undang anti-trust, agar produsen tak tak seenaknya merajai industri dari hulu sampai
hilir, dan mampu bersaing secara bebas di pasar.
Sumber: Chandra Pasaribu, Refleksi, Edisi 8/III/1998
Tanggal 16 Nopember 1998
Tugas:
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian!
1. Carilah masing-masing dua contoh perusahaan/produsen yang pasar produknya
mendekati persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli
dan pasar monopoli?
2. Adakah suatu perusahaan yang ketika sebagai pembeli di pasar input (faktor
produksi) atau pasar output (hasil/produk) berada dalam pasar Monopsoni dan
ketika sebagai penjual berada pada pasar Monopoli?
E. Pasar Barang
F. Pasar Input
Pembahasan pada pasar input atau pasar faktor-faktor produksi hanya akan
dibahas antara lain :
1. Pasar Tenaga Kerja
Informasi Ekonomi
Kegagalan Pasar Tenaga Kerja
Di pasar tenaga kerja di Indonesia sampai saat ini telah terjadi apa yang
disebut dengan kegagalan pasar yaitu bila penentuan upah, diserahkan ke
mekanisme pasar maka akibatnya akan sangat buruk dalam bentuk upah atau gaji
yang sangat rendah. Kegagalan pasar terjadi karena penawaran tenaga kerja jauh
melampaui permintaan akan tenaga kerja. Selama kondisi pasar kelebihan
penawaran tenaga kerja, usaha kenaikan gaji upah buruh yang harus dilakukan
secara hati-hati, karena tuntutan berlebihan akan dapat berakibat peningkatan
pengangguran atau dapat menyebabkan usaha menggantikan manusia dengan mesin
semakin gencar dilakukan.
Sumber : Pande Raja Silalahi, Suara Karya Tanggal 2 Juni 2004
3). Tenaga kerja terdidik dan terlatih (skilled labour), yaitu tenaga kerja
yang memerlukan pendidikan yang cukup dalam bidangnya ditambah
pengalaman lapangan di bidangnya. Contoh profesi dokter, akuntan,
guru, pengacara, apotheker, arsitek dan lainnya.
c. Peran Informasi dalam Penyaluran Tenaga Kerja
Untuk menunjang penyaluran tenaga kerja maka peran informasi
menjadi sangat penting. Contoh peran informasi ketika akan menyalurkan
tenaga kerja dari satu tempat ke tempat lain, seperti :
1) AKL (Antar kerja antar lokal), penyaluran/mobilisasi tenaga kerja
lokal.
2) AKAD (Antar kerja antar daerah), mobilisasi tenaga kerja antar
daerah.
3) AKAR (Antar kerja antar regional), mobilisasi tenaga kerja antar
wilayah regional/kawasan tertentu, misal penyaluran tenaga kerja
di kawasan ASEAN.
4) AKAN (Antar kerja antar negara), mobilisasi tenaga kerja antar
negara, missal pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Kuwait, ke
negara lain di Timur Tengah.
Dalam penyaluran tenaga kerja bisa melalui Depnaker atau melalui
Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PPTKI). Kegiatan
penyalurann tenaga kerja sebaiknya dalam pelaksanaannya selalu didahului
dengan pemberian peningkatan ketrampilan serta penyuluhan mengenai
disiplin kerja dan materi lainnya. Hal ini bisa dilakukan di Balai Latihan
Kerja (BLK). Dalam pelatihan ini diharapkan para pencari kerja dapat
memenuhi persyaratan jabatan sesuai dengan yang diminta oleh pencari
kerja atau sesuai dengan lowongan yang tersedia.
d. Manfaat Bursa Tenaga Kerja
Adanya pasar/bursa tenaga kerja, maka akan mempermudah bagi
orang yang mencari pekerjaan untuk mendapatkan informasi tentang
lowongan pekerjaan. Oleh karena itu pasar/bursa tenaga kerja sebenarnya
mempunyai banyak manfaat yaitu antara lain :
1) Manfaat untuk pemerintah, akan mengurangi pengangguran karena
dengan adanya pasar tenaga kerja akan lebih banyak tenaga kerja
yang tersalurkan.
2) Manfaat untuk perusahaan/lembaga-lembaga lain, lebih memudahkan
dalam mencari tenaga kerja sesuai dengan yang diinginkan atau sesuai
kebutuhannya.
3) Manfaat bagi pencari kerja dengan adanya bursa menjadi lebih mudah
bisa memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan sesuai yang
diinginkan.
130 E k o n o m i SMA - Kelas X
Informasi Ekonomi
SEBANYAK 27 NEGARA BUTUH PERAWAT INDONESIA
Peluang kerja bidang perawatan di 27 negara belum bisa diisi oleh tenaga
kerja Indonesia (TKI) karena keterbatasan bahasa dan rendahnya disiplin.
Presiden Direktur PT Binawan Inti Utama (PT BIU) Saleh Alwaini seusai
pelepasan 153 perawat Indonesia ke Kuwait di Jakarta, Jumat, mengatakan Amerika
Serikat saja membutuhkan tenaga perawat 250.000 orang, demikian juga negara
lain di Eropa dan Timur Tengah.
Peluang kerja perawat di AS dan Eropa sebagian besar diisi oleh tenaga kerja
dari Filipina dan Thailand dan sejumlah negara lain. Filipina adalah negara Asia
terbesar yang menempatkan tenaga kerja perawat di mancanegara.
“Indonesia sebenarnya berpeluang besar untuk menempatkan perawat tetapi
terkendala pada kemampuan berbahasa Inggris,” kata Saleh. Pendapat yang sama
juga disampaikan oleh Menakertrans Jacob Nuwa Wea. Dari segi kemampuan dan
kompetensi keperawatan, Indonesia sudah mampu bersaing, tetapi tidak di bidang
bahasa.
Sumber : Gatra-Com.htm, 6 Juni 2003
2. Pasar Uang
Contoh lain, jika sebuah Bank “Y” saat ini memiliki kelebihan uang kas
yang cukup besar (kelebihan likuiditas) dan sudah tidak mampu lagi
menyalurkan sebagian kelebihannya ke nasabah, maka kelebihan uang
kas itu dapat dibelikan SBI (Sertifikat Bank Indonesia), tentunya bank
akan mendapatkan keuntungan jika bunga yang dibayarkan ke nasabah
lebih rendah dari bunga SBI. Data berikut menunjukkan besarnya tingkat
bunga Sertifikat Bank Indonesia untuk jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan.
1 bulan 10.75 %
3 bulan 11.36 %
Sumber Laporan BI, tanggal 9 Agustus 2006
3. Pasar Modal
Rangkuman
1. Pasar diartikan sebagai “tempat” bertemunya kekuatan penjual (supply) dan
kekuatan pembeli (demand) sampai timbul transaksi. Pengertian pasar yang
menekankan pentingnya tempat atau dalam arti fisik disebut pasar tradisional
(pasar konkret). Pengertian pasar yang menekankan “bertemunya” kekuatan
penjual dan kekuatan pembeli (tidak harus secara fisik) sampai menimbulkan
transaksi. disebut pasar modern (pasar abstrak).
2. Penggolongan pasar dapat dilakukan menurut:
a. Barang yang ditransaksikan: (1) Pasar Output; dan (2) Pasar Input.
b. Struktur Penjualnya: (1) Pasar Persaingan Sempurna; (2). Pasar Persaingan
Tidak Sempurna, terdiri atas Pasar Monopoli; Pasar Oligopoli (bisa dipecah
lagi menjadi Duopoli dan Oligopoli) dan Pasar Persaingan Monopolistik.
c. Struktur Pembelinya: (1) Pasar Monopsoni; dan (2) Pasar Oligopsoni.
d. Komoditas yang Diperdagangkan: (1) Pasar Komoditi atau pasar barang; (2)
Pasar Tenaga Kerja; (3) Pasar Uang; dan (4) Pasar Modal.
3. Pasar barang (komoditi) atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah suatu
pasar yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk
melaksanakan transaksi jual atau beli barang/komoditi tertentu. Pasar Komoditi
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) : (1) Pasar Fisik adalah suatu kegiatan
perdagangan yang penyerahan barang dagangan dari penjual kepada pembeli
dilakukan segera setelah transaksi atau ada penyerahan barang secara tunai; (2)
Pasar komoditi berjangka adalah suatu kegiatan perdagangan dalam hal ini yang
diperdagangkan adalah surat kontrak yang mewakili barang yang disimpan di
gudang. Pada pasar ini penyerahan barang dilakukan kemudian bahkan bisa sampai
beberapa bulan sesuai perjanjian.
4. Pasar input adalah pasar faktor-faktor produksi. Pasar faktor produksi bisa dijabarkan
menjadi : (1) Pasar tenaga kerja; (2) Pasar Uang; dan (3) Pasar Modal.
138 E k o n o m i SMA - Kelas X
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Bentuk atau struktur pasar ditentukan oleh ....
a. Jumlah pembeli
b. Jumlah penjual
c. Tingkat harga
d. Tingkat persaingan
e. Tingkat harga dan persaingan
2. Pasar di mana seorang penjual bisa menjual berapapun produk yang dihasilkannya
tanpa mempengaruhi kuantitas pasar secara keseluruhan termasuk dalam pasar ....
a. Persaingan sempurna
b. Persaingan monopolistik
c. Oligopoli
d. Doupoli
e. Monopoli
3. Bentuk campur tangan pemerintah dalam pasar persaingan sempurna dapat berujud ....
a. Pemberian subsidi pada perusahaan kecil
b. Pemberian subsidi pada perusahaan besar
c. Pemberian subsidi pada perusahaan besar dan kecil
d. Pemberian subsidi pada konsumen kecil
e. Pemberian subsidi pada konsumen potensial
4. Perusahaan Aqua di Indonesia adalah contoh perusahaan ....
a. Persaingan sempurna
b. Persaingan monopolistik
c. Oligopoli
d. Duopoli
e. Monopoli
5. Monopoli dapat disebabkan oleh beberapa faktor, kecuali ....
a. Hak Eksklusif
b. Adanya kesamaan produk
c. Pemberian hak patent
d. Produsen menguasai bahan baku
e. Produsen menguasai teknologi
6. Untuk mengatasi dampak negatif dari monopoli, pemerintah mengambil tindakan-
tindakan berikut, kecuali ....
a. Subsidi
b. Pajak
c. Penerapan harga eceran tertinggi
d. Operasi pasar
e. Mendirikan perusahaan tandingan
Bab 4 - Pasar, Pasar Barang dan Pasar Input 139
7. Jika pasar dikuasai oleh pembeli tunggal, maka pasar tersebut dinamakan ....
a. Oligopoli
b. Oligopsoni
c. Monopoli
d. Monopsoni
e. Duopoli
8. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pasar pasar monopoli adalah ....
a. Produk yang dijual tidak ada produk substitusinya
b. Harga barang ditentukan oleh pasar
c. Tidak ada campur tangan pemerintah
d. Penjual dan pembeli mengetahui informasi/keadaan pasar
e. Produsen sebagai price taker
9. Apabila beberapa perusahaan menguasai penjualan atas suatu produk/barang,
keadaan ini disebut ....
a. Monopoli
b. Duopoli
c. Oligopoli
d. Oligopsoni
e. Persaingan monopolistik
10. Jika suatu produk yang dihasilkan oleh produsen dapat dianggap sejenis tetapi
dapat dibedakan karena berbeda bentuk, merk, kemasan atau kualitas merupakan
ciri dari pasar ....
a. Persaingan sempurna
b. Persaingan monopolistik
c. Oligopoli
d. Duopoli
e. Monopoli
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat !
1. Apakah yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna ?
2. Sebutkan ciri-ciri pasar persaingan sempurna !
3. Apakah yang dimaksud dengan pasar monopoli ?
4. Sebutkan ciri-ciri pasar monopoli !
5. Sebutkan ciri-ciri pasar oligopoli !
6. Apa saja kebaikan dan keburukan pasar oligopoli ?
7. Apakah dampak kalau diantara para oligopolis melakukan kolusi atau membentuk
kartel ?
8. Apakah yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik ?
9. Sebutkan ciri-ciri pasar persaingan monopolistik !
10. Apa yang kalian ketahui tentang (a) price setter/maker; (b) price taker; dan (c)
bursa komoditi ?
140 E k o n o m i SMA - Kelas X
C. Jawablah dengan uraian lengkap, jelas dan bila perlu dengan penjelasan grafik !
1. Bagaimanakah pembentukan harga pada pasar persaingan sempurna ? Jelaskan
dengan kurva dan berikan contoh !
2. Mengapa dalam jangka panjang, perusahaan yang berada pada pasar persaingan
sempurna hanya akan mendapatkan keuntungan normal ? Jelaskan !
3. Sebutkan perbedaan antara bentuk pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan
sempurna !
4. Bagaimanakah tingkat keseimbangan monopolis saat monopolis mendapatkan
keuntungan maksimum ? Jelaskan dengan grafik !
5. Jelaskan bentuk-bentuk campur tangan pemerintah yang mungkin dilakukan dalam
berbagai bentuk pasar ! Jelaskan bentuk campur tangannya apa dan dilakukan
dalam pasar apa !
6. Lakukan pengamatan di sekitar kalian, identifikasikan masing-masing dua macam
produk (barang atau jasa) yang bisa dijadikan contoh untuk berbagai bentuk pasar,
tulis nama produknya dan bentuk pasarnya !
7. Apa saja manfaat yang bisa diperoleh adanya pasar komoditi berjangka ?
8. Mengapa dalam pasar tenaga kerja seringkali di satu sisi banyak pengangguran
tetapi di sisi lain banyak permintaan tenaga kerja yang tidak bisa terpenuhi ?
9. Apa komentar kalian tentang pandapat Pande Raja Silalahi pada topik Kegagalan
Pasar Tenaga Kerja di Indonesia !
10. Kenapa pasar modal sering dikatakan sebagai sumber dana murah bagi pihak yang
membutuhkan dana ! Dan mengapa pasar modal juga menarik bagi pihak yang
Bab 5 - Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi 141
# KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM BIDANG EKONOMI
Tujuan Pembelajaran:
Peta Konsep
Kebijakan Pemerintah
dalam Bidang Ekonomi
Kata Kunci
Ekonomi Mikro dan Makro, Kebijakan Pemerintah di Bidang Ekonomi dan Permasalahan-
permasalahan Ekonomi.
142 E k o n o m i SMA - Kelas X
Tugas:
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok belajar kalian!
Deskripsikan variabel-variabel perbedaan ruang lingkup ilmu ekonomi makro
dengan ilmu ekonomi mikro! Berikan Contoh-contohnya!
Hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur tentang penerimaan
dan pengeluaran negara. Sumber-sumber penerimaan negara antara lain dari
pajak, penerimaan bukan pajak serta bantuan/pinjaman dari luar negeri. Selain
itu, pengeluaran dibagi menjadi dua kelompok besar yakni pengeluaran yang
bersifat rutin seperti membayar gaji pegawai, belanja barang serta pengeluaran
yang bersifat pembangunan. Dengan demikian, kebijakan fiskal merupakan
kebijakan pengelolaan keuangan negara dan terbatas pada sumber-sumber
penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
144 E k o n o m i SMA - Kelas X
2. Kebijakan Moneter
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia, Bab 1 Pasal 10 yang dimaksud dengan Kebijakan
Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang
dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku
bunga.
Beberapa kebijakan fiskal dan moneter yang diambil pemerintah pada saat
krisis untuk merespons turunnya nilai rupiah adalah sebagai berikut (Mar’ie
M. 2004, hal. 111).
a) Kontraksi rupiah secara besar-besaran melalui kebijakan fiskal (APBN)
dengan cara menekan pengeluaran dan menunda pembayaran-pembayaran
yang tidak mendesak.
b) Bank Indonesia meningkatkan suku bunga, sehingga suku bunga SBI
(Sertifikat Bank Indonesia) mencapai 70% dengan maksud membatasi
ekspansi kredit perbankan yang dikonversikan ke dalam SBI pada Bank
Indonesia.
c) Bank Indonesia melakukan intervensi pasar dengan menjual dollar pada
saat diperlukan jika rupiah menunjukkan tanda-tanda yang benar-benar
mengkhawatirkan.
d) Pembatalan dan penundaan berbagai mega proyek pemerintah guna
memperketat pengeluaran melalui APBN serta menguarangi laju impor
barang agar cadangan devisa tidak semakin terkuras. Demikian pula pihak
swasta dihimbau untuk menunda berbagai proyek yang bernilai besar agar
impor dapat dikurangi guna menolong cadangan devisa nasional.
Tugas:
Carilah berita/ulasan atau kliping di mediamasa seperti koran atau majalah yang
memuat kebijakan pemerintah di bidang ekonomi!
Dari berita di mediamasa, kritisi atau berikan komentar atau ulasan kalian! Kaitkan
dengan kebijakan di atas termasuk jenis kebijakan apa? Apa tujuannya? Apa dampak
positif dan negatifnya!
Hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!
1. Kemiskinan
Konsep tentang kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar
ketakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan,
kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih luas yang
memasukkan aspek sosial dan moral. Misalnya, ada pendapat yang mengatakan
bahwa kemiskinan terkait dengan sikap, budaya hidup, dan lingkungan dalam
suatu masyarakat atau yang mengatakan bahwa kemiskinan merupakan
ketakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh
suatu pemerintahan sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah
dan tereksploitasi (kemiskinan struktural). Tetapi pada umumnya, ketika orang
berbicara tentang kemiskinan, yang dimaksud adalah kemiskinan material.
Dengan pengertian ini, maka seseorang masuk dalam kategori miskin apabila
tidak mampu memenuhi standar minimum kebutuhan pokok untuk dapat hidup
secara layak. Ini yang sering disebut dengan kemiskinan konsumsi.
Memang definisi ini sangat bermanfaat untuk mempermudah membuat
indikator orang miskin, tetapi defenisi ini sangat kurang memadai karena; (1)
tidak cukup untuk memahami realitas kemiskinan; (2) dapat menjerumuskan
ke kesimpulan yang salah bahwa menanggulangi kemiskinan cukup hanya
dengan menyediakan bahan makanan yang memadai; (3) tidak bermanfaat bagi
pengambil keputusan ketika harus merumuskan kebijakan lintas sektor, bahkan
bisa kontraproduktif.
BAPPENAS (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana
seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu
memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar masyarakat desa antara lain,
terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan,
air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari
perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam
kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Untuk
mewujudkan hak-hak dasar masyarakat miskin ini, BAPPENAS menggunakan
beberapa pendekatan utama antara lain; pendekatan kebutuhan dasar (basic
needs approach), pendekatan pendapatan (income approach), pendekatan
146 E k o n o m i SMA - Kelas X
Dari tabel di atas kalian tahu bahwa negara yang memiliki laju inflasi
tertinggi adalah Indonesia, yakni sebesar 5,7% pada tahun 2004 dan tahun 2005
diprediksi mencapai 5,9%, sedangkan yang terndah rendah adalah Hongkong,
dimana inflasi negara tersebut menunjukkan angka negatif atau disebut dengan
deflasi. Yang dimaksud dengan deflasi adalah penurunan harga secara umum
dan terus menerus. Deflasi dapat muncul apabila jumlah uang yang beredar
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Biasanya kondisi ini disebabkan adanya perasaan takut akan masa yang akan
datang atau sebab lainnya, sehingga pengeluaran konsumsi masyarakat menurun.
3. Pengangguran dan Lapangan Kerja
Pengangguran merupakan permasalahan yang terjadi hampir di tiap Negara.
Pengangguran di Indonesia sudah merupakan masalah ekonomi yang harus
menjadi perhatian dan segera diatasi. Karena pengangguran merupakan salah
satu indikator kunci kesehatan perekonomian. Banyaknya keinginan untuk
menjadi TKI di manca negara, meskipun dari berbagai pemberitaan di media
massa kita tahu bahwa tidak sedikit anggota TKI yang bekerja di luar negeri
mengalami ancaman penganiayaan, penderitaan, dan lain sebagainya.
Ini merupakan bukti bahwa lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri
tidak mampu menampung orang yang sudah masuk angkatan kerja. Meskipun
banyak juga yang berdalih, keinginan mereka bekerja di luar negeri karena
adanya perbedaan tingkat upah yang signifikan.
148 E k o n o m i SMA - Kelas X
Tugas:
Rangkuman
1. Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonomi sebagai keseluruhan tentang
kehidupan ekonomi.
2. Ilmu ekonomi mikro mempelajari keputusan-keputusan individu baik sektor rumah
tangga maupun perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3. Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi meliputi:
a. Kebijakan fiskal, merupakan kebijakan yang mengatur tentang penerimaan dan
pengeluaran negara.
b. Kebijakan moneter, kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang
dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku
bunga.
c. Kebijakan ekonomi internasional, kebijakan yang ditetapkan dalam hubungan
perdagangan intenasional.
d. Kebijakan pendapatan, kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat.
4. Masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi antara lain: kemiskinan,
inflasi, pengangguran dan lapangan kerja.
Bab 5 - Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi 151
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Salah satu program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan adalah BOS yang
merupakan kependekan dari ....
a. Biaya Operasional Siswa
b. Biaya Operasi Siswa
c. Biaya Operasional Sekolah
d. Bantuan Operasional Sekolah
e. Bantuan Operasi Siswa
2. Kebijakan pemerintah yang terkait dengan penerimaan pemerintah dari sektor pajak
disebut ....
a. Kebijakan Pajak
b. Kebijakan Moneter
c. Kebijakan fiscal
d. Kebijakan Fisik
e. Kebijakan Sosial
3. Yang menjadi kajian pokok dalam ekonomi mikro adalah ....
a. sektor rumah tangga dan perusahaan
b. ekonomi moneter
c. perdagangan internasional
d. ekonomi pembangunan
e. ekonomi moneter dan perdagangan internasional
4. Berikut ini bukan termasuk permasalahan ekonomi di Indonesia ….
a. pengangguran
b. kemiskinan
c. Inflasi
d. lapangan pekerjaan
e. rendahnya angka pengangguran
5. Untuk mengatasi masalah-masalah lapangan pekerjaan pemerintah mengeluarkan
kebijakan di bidang ketenagakerjaan, kecuali ....
a. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dengan penetapan system pengupahan
dan penjaminan kesejahteraan pekerja.
b. Meningkatkan perlindungan bagi pekerja secara langsung
c. Menciptakan lapangan kerja selaras dengan kebijakan ekonomi makro yang
berlandaskan pada upaya pengurangan penngangguran di berbagai sektor dan
wilayah.
d. Meningkatkan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja. Antara lain dengan
penyediaan pendidikan dan pelatihan.
e. Kebijakan untuk melarang warga Indonesia menjadi TKI
152 E k o n o m i SMA - Kelas X
6. Program pemerintah memberi bantuan untuk desa-desa yang miskin sebagai dana
untuk mengembangkan desa adalah ….
a. Inpres Desa Tertentu
b. Inpres Desa Tertinggal
c. Inpres Desa Termiskin
d. Intensifikasi Desa Tertinggal
e. Intensifikasi Desa Termiskin
7. Apabila jumlah uang yang beredar lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan terjadi .…
a. Inflasi d. Reflasi
b. Deflasi e. Deregulasi
c. Devaluasi
8. Program yang dilaksanakan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, kecuali ....
a. IDT (Inpres Desa Tetinggal)
b.. BLT (Bantuan Langsung Tunai)
c. BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
d. JPS (Jaring Pengaman Sosial)
e. IDT (Inpres Desa Termiskin)
9. Pada tahun 1965 perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan karena terjadi
inflasi yang parah atau sering disebut juga ....
a. Mega Inflasi d. Makro Inflasi
b. Hyper Inflasi e. Mikro Inflasi
c. Super Inflasi
10. Negara Asia yang memiliki laju inflasi tertinggi tahun 2004-2005 adalah ....
a. China d. Indonesia
b. Hongkong e. Malaysia
c. India
$ PENDAPATAN NASIONAL
Tujuan Pembelajaran:
Peta Konsep
National Income
Personal Income
Disposable Income
Kata Kunci
Pendapatan Nasional, Pendapatan Perkapita, Inflasi
154 E k o n o m i SMA - Kelas X
Pengantar
Kita semua sudah mengetahui bagaimana kekayaan alam negara kita yang
sangat melimpah tetapi itu tidak bisa menjamin negara Indonesia sebagai negara
yang kaya. Kenapa? Karena Indonesia juga harus bisa menjamin dan memproduksi
barang/jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Sehingga jumlah barang/jasa yang
dihasilkan oleh negara Indonesia dalam waktu satu tahun merupakan gambaran
kaya atau miskinnya negara Indonesia. Perhatikanlah bagan kegiatan ekonomi di
bawah ini yang menunjukkan hubungan antara empat macam rumah tangga
ekonomi.
Ekspor Investasi & Devisa
Rumah Tangga
Devisa Luar Negeri Impor
Rumah Tangga
Pembayaran pajak Pembayaran pajak
Pemerintah
Dari tabel tersebut maka dapat dijelaskan bahwa 30,54% PDB Indonesia
diperoleh dari sektor industri pengolahan. Hal ini menunjukkan tingkat
perekonomian Indonesia yang sedang mulai beralih dari sektor pertanian ke
sektor Industri.
Bab 6 - Pendapatan Nasional 157
Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk
mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain :
a) Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian Negara
tersebut belum maju, karena akan terjadi Net Factor Income to Abroud
(Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya Investasi Negara tersebut di luar
negeri lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
b) Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukkan bahwa perekonomian
Negara tersebut sudah maju, karena Negara tersebut mampu menanamkan
investasinya di luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asing di
dalam negeri.
158 E k o n o m i SMA - Kelas X
DI = PI - Pajak Langsung
Y = r + w + i + p
Contoh :
Diketahui data-data sebagai berikut (dalam miliar)
Sewa tanah Rp 30.000,00
Upah Rp 250.000,00
Bunga modal Rp 50.000,00
Laba usaha Rp 40.000,00
Hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan penerimaan/ pendapatan
Jawab :
Y = r+w+i+p
Y = Rp 30.000 + Rp 250.000 + Rp 50.000 + Rp 40.000
= Rp 370.000,00
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
NTB = Nilai tambah dari tiap-tiap sektor ekonomi
3. Metode Pendekatan Pengeluaran
Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional dengan metode ini maka
dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-
tiap rumah tangga yang ada. Adapun pengeluaran yang dihitung bukan berasal
dari nilai transaksi barang jadi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
perhitungan ganda.
Empat sektor Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan
sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran adalah :
a. Rumah tangga konsumen
Pada sektor rumah tangga ini pengeluaran yang dilakukan berupa
pembelian barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
yang biasa di sebut dengan konsumsi (C)
162 E k o n o m i SMA - Kelas X
Y = C + I + G + (X - M )
Tabel 6.4 PDB Indonesia tahun 1999 atas harga yang berlaku (trilyun rupiah)
No Jenis Transaksi Jumlah
Y = C + I
Y = C+ S
Tugas:
Dalam menghitung pendapatan nasional suatu negara dipergunakan tiga metode
pendekatan, yaitu metode produksi, metode penerimaan dan metode pengeluaran.
Perhitungan pendapatan nasional ini didasarkan pada berbagai lapangan usaha yang
ada. Di bawah ini dipaparkan sumber-sumber/lapangan usaha yang digunakan untuk
menghitung pendapatan nasional. (dalam Milyar)
1. pertanian, peternakan, perikanan 37.000
2. pertambangan dan penggalian 32.000
3. industri pengolahan 40.000
4. listrik, gas dan air 4.000
5. bangunan 18.000
6. perdagangan, hotel 39.500
7. pengangkutan 7.500
8. bank dan lembaga keuangan 16.000
9. sewa rumah 1.500
10. jasa pemerintahan 11.500
11. jasa lainnya 3.000
12. gaji dan upah 65.000
13. bunga modal 23.000
14. sewa tanah 8.500
15. laba usaha 19.500
16. konsumsi keluarga 70.500
17. konsumsi pemerintah 35.500
18. investasi neto dalam negeri 34.000
19. investasi neto luar negeri 10.000
b. Pendekatan Penerimaan
Sumber Penerimaan Jumlah (Rp Milyar)
………………....………………...... ………………....………………......
………………....………………...... ………………....………………......
………………....………………...... ………………....………………......
………………....………………...... ………………....………………......
Bab 6 - Pendapatan Nasional 165
c. Pendekatan Pengeluaran
Penggunaan Barang dan Jasa Jumlah (Rp Milyar)
………………....………………...... ………………....………………......
………………....………………...... ………………....………………......
………………....………………...... ………………....………………......
………………....………………...... ………………....………………......
Besar koefisien Gini dimulai dari 0 sampai dengan 1. Jika koefisien Gini 0
atau mendekati 0 artinya distribusi pendapatan merata dan sempurna, dan sebaliknya
jika koefisien Gini menunjukkan angka 1atau mendekati angka 1 artinya terjadi
ketimpangan dalam distribusi pendapatan nasional.
Selanjutnya berapapun nilai koefisien gini yang diperoleh akan digambarkan
dalam sebuah kurva yang di sebut dengan Kurva Lorenz.
Y E
% Komulatif Pendapatan
Keterangan :
Garis diagonal menunjukkan
kemerataan sempurna karena tiap
titik pada garis diagonal merupakan
A tempat kedudukan prosentase
penduduk yang sama dengan
prosentase penerimaan pendapatan.
B
O P
% Komulatif Penduduk
Tabel 6.9 Koefisien Gini yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut :
Tahun Desa Kota Total
Tugas:
Salinlah tabel di bawah ini di buku catatan dan isilah agar Anda dapat lebih
memahami tingkat hubungan antara perndapatan nasional, jumlah penduduk dan
pendapatan perkapita
Pendapatan nasional Jumlah Penduduk Pendapatan Perkapita
(GNP) (IPC)
bagi mereka yang berpenghasilan tetap. Misalkan sebelum terjadi inflasi uang
Rp.100.000, bisa digunakan selama 2 minggu, tetapi setelah terjadi inflasi nilai
uang sebesar itu hanya cukup untuk pemenuhan kebutuhan selama 1 minggu dengan
kualitas yang sama seperti sebelum terjadi inflasi. Jadi , dengan jumlah uang yang
sama diperoleh jumlah barang yang lebih sedikit dibanding sebelum inflasi. Sebagai
sebuah fenomena ekonomi yang pengaruhnya cukup besar terhadap kehidupan
masyarakat, maka inflasi banyak mendapat perhatian istimewa oleh para ekonom,
pemerintah maupun masyarakat umum.
Untuk lebih jelasnya bisa kita amati bagan/illustrasi berikut ini.
Pengangguran
Jumlah Indeks
Uang Harga Inflasi Kemakmuran
Beredar Konsumen
Pertumbuhan
Ekonomi
arus uang dengan arus barang dalam perekonomian. Secara sederhana dapat
kita gambarkan sebagai berikut :
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang keberadaan inflasi dengan jenis-
jenisnya, sebenarnya komponen harga yang dimaksud dalam inflasi adalah harga
yang bagaimana? Harga yang dimaksud di sini adalah tingkat harga Umum,
yaitu rata-rata tertimbang dari harga barang dan jasa dalam perekonomian yang
diperlihatkan dalam sebuah angka Indeks Harga Konsumen
2. Jenis jenis Inflasi
Keberadaan inflasi bisa ditinjau dari beberapa sisi, bisa dari sisi parah atau
tidaknya, dari sisi penyebabnya yang sangat berkaitan erat dengan arus uang
dan barang atau bisa juga dilihat dari sisi asalnya.
a. Inflasi dilihat dari Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkatan ini inflasi dibedakan menjadi 4 tingkatan,
yaitu:
1) Inflasi Ringan ( di bawah 10% per tahun )
2) Inflasi sedang ( antara 10% s/d 30% per tahun )
3) Inflasi berat ( antara 30% s/d 100% per tahun)
4) Inflasi sangat berat atau hiperinflasi ( di atas 100% per tahun )
b. Inflasi di lihat dari Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya inflasi dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu:
1) Demand Pull Inflation
Jenis inflasi ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah
permintaan efektif baik dari masyarakat maupun pemerintah. Misalkan,
dari sisi masyarakat karena permintaan akan barang/jasa yang terlalu besar
tidak bisa diikuti oleh kapasitas produksi sehingga keseimbangan antara
permintaan dan penawaran akan terganggu yang berakibat harga-harga
akan naik. Dan dilihat dari sisi pemerintah yang juga sebagai pelaku
ekonomi bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan
pencetakan
uang baru atau bertambahnya investasi swasta karena memperoleh kredit
murah dari bank. Hal ini juga akan menyebabkan peningkatan permintaan
tanpa diimbangi dengan peningkatan penawaran sehingga mendorong
Bab 6 - Pendapatan Nasional 173
P
D2 S
D1
E2
P2
E1
P1
D2 Keterangan:
D1
0 Q1 Q2 Q
P
D S2
S1
P2 E2
P1 E1 Keterangan:
S2
S1
0 Q2 Q1 Q
Σ Pn x Qn
IP = x 100
Σ Po x Qn
Keterangan :
IP = Indeks Paasche
Pn = harga tahun tertentu (tahun ke-n)
Po = harga tahun dasar
Qn = kuantitas tahun tertentu (tahun ke-n)
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka indeks yang
menghitung dari kelompok barang yang paling banyak dibeli oleh
masyarakat/konsumen. Biasanya kelompok barang yang dibeli oleh
konsumen selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan pola aktual
konsumsi masyarakat. IHK mengukur biaya yang langsung dibayar
konsumen pada tingkat harga eceran, dan biasanya IHK dihitung setiap
bulan, 3 bulan dan 1 tahun. Rumus yang digunakan untuk menghitung
IHK dengan menggunakan indeks Laspeyres sebagai berikut:
Σ Pn x Qo
IL = x 100
Σ Po x Qo
Keterangan :
IL = indeks Laspeyres
Pn = harga pada tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Qo = kuantitas tahun dasar
Dalam Penyajian IHK sekarang ini dilihat dari 7 kelompok jenis
barang atau jasa, antara lain :
1) Bahan makanan
2) Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
3) Perumahan
4) Sandang
5) Kesehatan
6) Pendidikan, rekreasi dan olah raga
7) Transportasi dan komunikasi
Biasanya IHP dihitung untuk mengukur indeks harga pada tahap awal
sistem distribusi.
Pada kenyataanya kenaikan IHP dapat dijadikan tanda terhadap
kenaikan IHK dan nantinya digunakan sebagai indikator bagi
perkembangan siklus bisnis dalam suatu negara dan untuk selanjutnya
menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk menentukan
kebijakan. Dasar penghitungan Indeks Harga Produsen (IHP) sama dengan
penghitungan IHK yakni dengan menggunakan rumus Indeks Laspeyres.
Setelah kita mengetahui beberapa metode penghitungan angka
indeks, maka kita coba bagaimana cara melakukan penghitungan
sesungguhnya dalam beberapa contoh berikut:
Hitunglah besarnya GNP/PDB deflator dan IHK pada tahun 2006 sebagai
tahun dasar adalah tahun 2005.
Jawab:
a. GNP/PDB deflator
Σ Pn x Qn
IP = x 100
Σ Po x Qn
(15.000x40) + (40.000x30)
IP = x 100
(10.000x40) + (20.000x30)
1.800.000
= x 100 = 180
1.000.000
Artinya , antara tahun 2005 sampai dengan 2006 terjadi kenaikan harga
sebesar 80% dari dua macam komoditas.
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Σ Pn x Qo
IL = x 100
Σ Po x Qo
(15.000x30) + (40.000x20)
= x 100
(10.000x30) + ( 20.000x20)
1.250.000
= x 100 = 178,57
700.000
178 E k o n o m i SMA - Kelas X
Artinya, antara tahun 2005 sampai dengan 2006 terjadi kenaikan harga
sebesar 78,57% dari dua macam komoditas
terjadi inflasi nilai riil uang (kemampuan daya beli ) menjadi turun
dalam memenuhi kebutuhan.
3) Merugikan bagi para konsumen/pembeli, pendapatan yang mereka
miliki tak mampu untuk memenuhi kebutuhan maksimal mereka seperti
sebelum terjadi inflasi, karena uang yang mereka miliki nilainya
merosot.
4) Merugikan Kreditur, akibat adanya inflasi maka kemampuan dari
nilai uang yang dipinjamkan untuk kegiatan usaha menjadi menurun
sehingga akan menghambat proses pengembalian pinjaman oleh
debitur.
5) Merugikan investor berupa obligasi, karena adanya inflasi nominal
dari obligasi yang mereka secara riil nilainya akan menjadi rendah.
Pihak yang diuntungkan
1) Para spekulan, petani dan pedagang, merupakan pihak yang
diuntungkan, karena adanya inflasi memungkinkan mereka untuk
meningkatkan nilai produksinya dengan harapan ada kenaikan harga
jual maka keuntungan mereka meningkat.
2) Debitur atau peminjam uang, dengan adanya inflasi akan
meningkatkan keuntungan sehingga akan mempermudah dan
mempercepat debitur dalam mengembalikan utangnya.
3) Penyimpan kekayaan dalam bentuk emas atau barang lain, adanya
inflasi maka akan membuat nilai barang atau emas yang mereka
simpan nilainya menjadi naik.
4) Investor berupa saham, saham yang ditanamkan dalam perusahaan
karena adanya inflasi menyebabkan nilai jual dari produknya naik
maka keuntungan akan besar, dengan demikian deviden yang diterima
investor menjadi naik.
1. Product Domestic Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang ada di daerah selama 1 (satu)
tahun
2. Product Domestic Buto (PDB atau GDP) adalah jumlah dari seluruh produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun termasuk di dalamnya
barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing dan perusahaan asing yang
beroperasi di dalam negeri.
3. Produksi Nasional Kotor atau Gross National Product (GNP) adalah jumlah seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun termasuk di dalamnya
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat Negara tersebut yang bekerja
di luar negeri tetapi tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat asing yang bekerja di dalam negeri
4. Produksi nasional neto atau Net National Product (NNP) adalah produksi nasional
kotor (GNP) dikurangi penyusutan barang-barang modal.
5. Pendapatan nasional Bersih atau Net National Income (NNI) adalah produksi
nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung.
Bab 6 - Pendapatan Nasional 183
PDB tahun n
PDB perkapita =
Jumlah penduduk tahun n
PNB tahun n
PNB perkapita =
Jumlah Penduduk
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Perhitungan pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran
untuk membeli barang dan jasa merupakan ciri....
a. Pendekatan pendapatan d. Pendekatan terapan
b. Pendekatan produksi e. Pendekatan manfaat
c. Pendekatan pengeluaran
2. Pada penggunaan metode pendapatan besarnya pendapatan nasional suatu negara
akan sama dengan....
a. Jumlah produksi ditambah dengan upah
b. Jumlah invetasi yang dilakukan masyarakat
c. Jumlah konsumsi dan investasi
d. Jumlah nilai tambah produksi dari barang dan jasa
e. Penjumlahan dari sewa,bunga,upah dan laba
3. GDP (Gross Domestic Product) akan naik bila ….
a. investasi sebagai sector produksi bertambah
b. besarnya barang dan jasa di luar negeri
c. volume uang yang beredar bertambah
d. penerimaan negara dalam APBN bertambah
e. laju inflasi berkurang
4. Negara X pada tahun 2000 memiliki data (dalam miliar rupiah) sebagai berikut :
laba yang ditahan : Rp.360.000,00
pajak langsung : Rp. 60.000,00
Penyusutan modal : Rp. 4.000,00
Pajak tidak langsung : RP. 20.000,00
Berdasarkan data di atas maka besarnya NNI adalah….
a. Rp.340.000,00 d. Rp. 296.000,00
b. Rp. 316.000,00 e. Rp. 236.000,00
c. Rp. 300.000,00
5. Bila diketahui data sebagai berikut :
sewa tanah Rp. 1.000.000,00
upah tenaga kerja Rp. 500.000,00
bunga modal Rp. 200.000,00
laba pengusaha Rp. 10.000,00
pengeluaran konsumsi Rp. 1.000.000,00
pengeluaran investasi Rp. 750.000,00
ekspor Rp. 1.000.000,00
impor Rp. 250.000,00
pengeluaran pemerintah Rp. 500.000,00
maka besarnya pendapatan nasional dihitung dari pendekatan pendapatan adalah….
Bab 6 - Pendapatan Nasional 185
10. Bila negara X selama tahun 1997 memiliki data sebagai berikut:
NNI $ 900 juta, pajak perseroan $ 50 juta, laba ditahan $150 juta, iuran jaminan
sosial $ 30 juta, transfer payment $ 40 juta, maka besarnya Personal Income adalah
....
a. $ 710 juta
b. $ 630 juta
c. $ 600 juta
d. $ 630 juta
e. $ 580 juta
11. Rumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan pendapatan adalah.....
a. Y = C+ I + G + (X – M)
b. Y = r + w + i + p
c. Y = C + S/I
d. Y = P1.Q1 + P2.Q2 + Pn.Qn
e. Y = W + I + P + R + D + S
12. Data pendapatan nasional pada tahun 2001 adalah sebagai berikut :
GNP 350 milyar
Penyusutan 35 milyar
Pajak tidak langsung 65 milyar
Pembayaran pindahan 20 milyar
Pajak langsung 5 milyar
Berdasarkan data di atas maka besarnya Personal Income adalah….
a. 260 milyar d. 275 milyar
b. 265 milyar e. 280 milyar
c. 270 milyar
13. GNP suatu negara Rp 24.000 juta, pendapatan neto luar negeri Rp 3.500 juta,
penyusutan Rp 2.750 juta, pajak langsung Rp 2.500 juta, pajak tak langsung Rp
3.000 juta. Maka besarnya NNI adalah….
a. Rp 17.250 juta d. Rp 21.250 juta
b. Rp 18.250 juta e. Rp 21.750 juta
c. Rp 20.500 juta
14. Diketahui data-data sebagai berikut ( dalam milyar rupiah)
Sewa tanah 30.000
Bunga modal 40.000
Upah/gaji 250.000
Laba usaha 50.000
Maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan
pendapatan adalah....
a. 380.000 d. 200.000
b. 370.000 e. 170.000
c. 330.000
Bab 6 - Pendapatan Nasional 187
15. Data penggunaan GDP tahun 1992 atas dasar harga konstan tahun 1983 (dalam
milyar rupiah)
No Jenis Pengeluaran Jumlah
S2 S1
P2
P1
D
Q2 Q1
Inflasi yang tergambar di atas merupakan ….
a. Demand pull inflation d. Spiral Inflation
b. Cost push inflation e. Suppressed inflation
c. Open inflation
188 E k o n o m i SMA - Kelas X
25. Inflasi yang terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan
ekonomi yang dimilikinya. Pernyataan ini merupakan teori inflasi yang
dikemukakan oleh….
a. Keynes d. Karl Marx
b. Teori Strukturalis e. Gresham
c. Teori kuantitas
26. Dalam keadaan inflasi tidak akan pernah terjadi hal-hal sebagai berikut
a. Sukar menetapkan kalkulasi barang-barang
b. jumlah uang yang beredar
c. harga kecenderungan spekulasi meluas
d. perdagangan spekulasi meluas
e. banyak orang belanja ke luar negeri
27. Dalam mengatasi inflasi pemerintah menggunakan cara-cara berikut ini , kecuali….
a. Menaikkan pajak d. pengawasan kredit selektif
b. Menurunkan suku bunga e. Mengurangi pengeluaran pemerintah
c. Menjual surat berharga
28. Perhatikan tabel berikut ini
Berdasarkan tabel di atas maka laju inflasi untuk bulan Maret 2004 adalah….
a. 3,21% d. 5,11% E. 8,32%
b. 4,72% e. 8,32%
c. 4,96%
29. Untuk menyehatkan kondisi karena adanya inflasi maka pemerintah melalui bank
sentral dapat melakukan politik….
a. Politik pajak d. tight money
b. call money e. semua salah
c. Hot money
30. Berikut ini yang bukan merupakan dampak inflasi adalah….
a. jumlah uang yang beredar banyak
b. daya beli masyarakat menurun
c. dunia usaha semakin lesu
d. semakin banyak pengangguran
e. merosotnya tingkat kehidupan
31. Tinggi rendahnya kemakmuran suatu bangsa ditentukan dari….
a. tingkat GNP yang tinggi
b. besarnya volume uang yang beredar
c. luasnya lapangan kerja yang tersedia
d. potensi yang dimiliki oleh alam
e. banyaknya pengangguran
Bab 6 - Pendapatan Nasional 189
32. Pendapatan perkapita tertinggi dari tabel berikut ini terdapat pada negara….
Pendapatan Nasional Jumlah Penduduk
No Nama Negara
(miliar) (juta)
1 Filipina 1.040
2 Thailand 2.010
3 Korea Selatan 8.910
4 Hongaria 4.700
5 Meksiko 5.080
6 Indonesia 570
Menurut Bank Dunia negara yang termasuk dalam kategori low middle income
adalah ….
a. 1 dan 2 d. 1, 2 dan 6
b. 1 dan 6 e. 2, 4 dan 5
c. 4 dan 5
36. Di bawah ini adalah usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional, kecuali ….
a. meningkatkan pembangunan di segala bidang, terutama pembangunan ekonomi
b. peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan
c. meminta bantuan modal kepada IMF dalam pelaksanaan pembangunan
d. mendorong peningkatan perkembangan industri kecil dan rumah tangga
e. memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahan agar mampu untuk
berkembang
190 E k o n o m i SMA - Kelas X
37. Salah satu upaya untuk meningkatan pendapatan perkapita dapat diusahan dengan ….
a. memperbesar jumlah tenaga kerja
b. memperbesar ekspor barang-barang modal
c. melakukan proteksi terhadap produk dalam negeri
d. meningkatkan produksi dengan mekanisasi
e. memperluas lapangan kerja
38. Bila 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan lebih dari 17% dari
keseluruhan pendapatan nasional maka menurut Bank Dunia hal tersebut tergolong
tingkat ketimpangan yang ….
a. tinggi
b. sedang
c. rendah
d. sangat tinggi
e. sangat rendah
39. Untuk mengukur merata tidaknya distribusi pendapatan nasional maka dapat
digunakan ....
a. Koefisien Lorenz
b. Koefisien Gini
c. Koefisien Elastisitas
d. Kurva Gini
e. Kurva penawaran
40. Salah satu kegunaan pendapatan perkapita dalam analisis perekonomian masyarakat
adalah .....
a. Untuk mengetahui tingkat susku bunga bank
b. Untuk mengetahui jumlah penduduk yang mengalami kekurangan
c. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat
d. Untuk mengetahui angka kelahiran dan kematian
e. Untuk mengetahui dan menelaah struktur ekonomi suatu negara
8. Agar tidak terjadi perhitungan ganda, maka dalam menghitung pendapatan nasional
dalam metode produksi yang dihitung hanya ....
9. Dalam penghitungan pendapatan nasional yang berasal dari komponen luar negeri,
maka besarnya komponen ekspor dipengaruhi oleh ....
10. Selisih antara pendapatan yang diterima dan yang dibayarkan ke luar negeri disebut
dengan ....
IV. Diskusi
Diskusikan dengan teman-teman Anda beberapa permasalahan yang terjadi dalam
inflasi dari pernyataan berikut:
“Dalam kondisi inflasi, banyak orang membeli barang (seperti tanah dan
bangunan), sedangkan pada saat deflasi orang banyak menabung”
192 E k o n o m i SMA - Kelas X
Tugas:
Sebutkan tindakan atau kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi selama masa
perekonomian reformasi sekarang ini. (bahan dicari dari surat kabar, majalah dan
sumber-sumber lain)
Uji Kompetensi
Ø Coba anda lakukan pengamatan terhadap pola kehidupan masyarakat kita secara
umum, baik pola produksi maupun pola konsumsinya. Setelah itu anda renungkan
dan anda simpulkan apakah pola kehidupan masyarakat kita sekarang ini mampu
mendukung upaya peningkatan pendapatan nasional?
Ø Dari hasil pengamatan anda tersebut maka carilah solusi yang terbaik guna mengatasi
kendala-kendala yang terjadi agar pendapatan nasional bisa meningkat.
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 193
Tujuan Pembelajaran:
Peta Konsep
Kata Kunci
Pengantar
Setiap minggu atau setiap bulan sekali kalian selalu mendapat uang saku dari orang
tua bukan? Pernahkah kalian menyisihkan sebagian uang saku untuk di tabung? Jika
kalian seorang yang berperilaku hemat tentu sebagian uang saku kalian akan disisihkan
untuk ditabung. Dengan menabung berarti kalian memikirkan kebutuhan untuk berjaga-
jaga atau untuk masa mendatang. Demikian juga kalau kalian mengelola usaha, kalian
harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk pengembangan usaha.
194 E k o n o m i SMA - Kelas X
Bab ini secara khusus akan mempelajari tentang: Fungsi konsumsi, Fungsi
tabungan, dan Fungsi investasi. Materi tentang konsumsi dan investasi ini berkaitan dengan
pendapatan nasional, kebijakan makro ekonomi, perilaku produsen dan konsumen seperti
yang telah diuraikan di bab-bab sebelumnya. Oleh karena itu agar lebih memudahkan
untuk mempelajari bab ini, kalian sudah pahami materi-materi di bab-bab sebelumnya.
Adapun manfaat mempelajari materi dalam bab ini, kalian dapat menjelaskan peran
konsumsi dan investasi dalam kegiatan ekonomi, menjelaskan hubungan antara
pendapatan dengan konsumsi serta tabungan dan mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumsi dan tabungan. Kalian mampu menjelaskan pengaruh investasi
terhadap perekonomian termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi investasi.
Tabungan juga diartikan sebagai pengurangan konsumsi saat ini, demi untuk
mengkonsumsi lebih banyak diwaktu yang akan datang. Tabungan dapat
memperbesar kapital/modal, yang pada akhirnya memperbesar pula kapasitas
produksi, sehingga akan semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan.
2. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Hubungan antara tingkat konsumsi dan pendapatan diformulasikan dalam
fungsi konsumsi, sementara hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat
pendapatan dirumuskan dalam fungsi tabungan. Jadi fungsi konsumsi
menunjukkan hubungan antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan.
Sedangkan fungsi tabungan menunjukkan hubungan antara tabungan dengan
tingkat pendapatan. Bila pendapatan meningkat, konsumsi dan tabunganpun
ikut meningkat dengan proporsi yang lebih kecil dari kenaikan pendapatan.
Pendapatan merupakan penjumlahan antara konsumsi dan tabungan.
Tabel berikut ini untuk menunjukkan gambaran atau ilustrasi hubungan
tingkat pendapatan suatu masyarakat dengan tingkat konsumsi dan tingkat
tabungan yang ada di masyarakat tersebut.
A 0 180 -180
B 150 285 -135
C 300 390 -90
D 450 495 -45
E 600 600 0
F 750 705 45
G 900 810 90
Dari tabel 7.1. di atas terlihat bahwa ada hubungan antara konsumsi dan
tabungan dengan pendapatan. Dari data juga tampak perubahan konsumsi dan
perubahan tabungan lebih kecil dari pada perubahan pendapatannya. Adapun
bentuk umum dari fungsi konsumsi sebagai berikut:
C = a + bY
Di mana:
a =Besarnya konsumsi pada saat pendapatan nasional sebesar nol atau dikenal
dengan sebutan konsumsi otonom
b = MPC yaitu angka yang menunjukkan besarnya marginal propensity to
consume adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi
dengan besarnya perubahan pendapatan nasional.
C = Tingkat Konsumsi Masyarakat
Y = Pendapatan Masyarakat
196 E k o n o m i SMA - Kelas X
ΔC C2 – C1
b = MPC = ————— = —————
ΔY Y2 – Y1
Di mana:
b = MPC = Marginal Propensity to Consume (Hasrat konsumsi marginal)
ΔC = menunjukan besarnya perubahan konsumsi
ΔY = menunjukkan besarnya perubahan pendapatan nasional
C1 = tingkat konsumsi awal atau mula-mula
C2 = tingkat konsumsi akhir
Y1 = tingkat pendapatan mula-mula
Y2 = tingkat pendapatan akhir
Sementara saving atau tabungan yang dapat didefinisikan sebagai bagian
daripada pandapatan nasional yang tidak dikonsumsi atau sisa pendapatan
nasional setelah dikurangi tingkat konsumsinya, jadi dapat dirumuskan sebagai
berikut :
S = Y – C
Di mana:
S = Tingkat Tabungan
Y = Tingkat Pendapatan
C = Tingkat Konsumsi
Jika dari 2 (dua) persamaan di atas kita hubungkan dengan persamaan umum
fungsi konsumsi, maka akan didapatkan persamaan umum dari fungsi tabungan
atau saving sebagai berikut:
S = Y – C .......................... 1)
C = a + b .Y .......................... 2)
Dari 2 (dua) persamaan di atas, jika persamaan (2) disubstitusikan ke
persamaan (1) diperoleh persamaan:
S = Y – C
S = Y - ( a + b .Y )
S = Y – a – b .Y
S = ( 1 - b) .Y - a
S = - a + (1 - b) . Y ............. 3)
Karena MPC + MPS = 1 ; maka MPS = 1 – MPC atau MPS = 1 – b.
Dari konsep MPS = 1 - b, maka persamaan fungsi saving sebagaimana dalam
persamaan nomor 3 di atas dapat ditulis:
S = - a + (1 - b) . Y atau
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 197
S = - a + MPS . Y
Jadi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan secara matematis dapat ditulis:
C = a + b .Y
S = - a + ( 1 – b ) .Y
Di mana:
C = Pengeluaran untuk konsumsi
S = Besarnya tabungan
a = Besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol (Konsumsi Otonom)
b = Besarnya tambahan konsumsi yang disebabkan karena tambahan
pendapatan (MPC)
Y = Pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income)
C = a + b.Y
C = 180 + 0,70 . Y
198 E k o n o m i SMA - Kelas X
b. Fungsi Tabungan
Dari data pada tabel 7.1, karena fungsinya garis linier atau garis lurus,
maka untuk mencari persamaan tabungannya kita bisa juga menggunakan
2 (dua) titik.
Misal: Kondisi atau titik B yaitu Y = 150 ; C = 285 dan S = -135
Kondisi atau titik D yaitu Y = 450 ; C = 495 dan S = -45
1) Mencari Fungsi Tabungan
Rumus : S = -a + (1 – b) . Y
S = -a + MPS . Y = -a + D S / D Y . Y
Untuk mencari fungsi S, kita perlu mencari MPS terlebih dulu:
S2 - S1 -45 - (-135) 90
MPS = ————— = ——————— = ———— = 0,30
Y2 - Y1 450 - 150 300
Setelah MPS ditemukan sebesar = 0,30; maka langkah selanjutnya
mencari “a”, dengan cara menggunakan salah satu titik atau kondisi
(misal dalam hal ini kita memakai titik D dengan Y = 450 dan S = -
45), kemudian substitusikan ke persamaan.
S = -a + MPS. Y.
-45 = -a + 0,30 . 450
a = 45 + 135
a = 180
Setelah “a” dan “MPS” diketahui, maka persamaan tabungannya
dapat diketahui:
S = -180 + 0,30 . Y
C Y=C
C=a+b.Y
C = 180 + 0,70 . Y
E
600
S = -a + (1 - b) . Y
S = -180 + 0,30 . Y
180
a Saving
0
-a 600 Y (Income)
-180
Disaving
Keterangan :
1. Garis OE ( Y = C) adalah garis yang melalui titik origin (titik 0) atau sudut
45 derajad sebagai garis yang menunjukkan berbagai tingkat pendapatan
= besarnya konsumsi
2. Titik E disebut titik Break Event Point atau kondisi ketika semua
pendapatannya habis dikonsumsi, dengan kata lain tabungan atau S = 0
3. C adalah garis fungsi konsumsi = besarnya konsumsi pada berbagai tingkat
pendapatan
4. S = garis fungsi tabungan, yaitu besarnya saving pada setiap tingkat
pendapatan
ΔS S2 - S1
MPS = ——————— = ———————
ΔY Y2 - Y1
200 E k o n o m i SMA - Kelas X
Jika fungsi saving berbentuk garis lurus besarnya nilai MPS, mengandung
makna bahwa besarnya marginal propensity to save pada semua tingkat
pendapatan nasional adalah sama.
Sedangkan yang dimaksud dengan Average Propensity to Save adalah
perbandingan besarnya saving pada suatu tingkat pendapatan nasional
dengan besarnya pendapatan nasional bersangkutan. Jadi formula atau
rumusannya adalah:
Sn
APSn =
yn
Jika kita perhatikan bahwa untuk fungsi konsumsi berbentuk garis lurus
maka fungsi savingnya-pun akan berbentuk garis lurus. Untuk fungsi saving
garis lurus ini, besarnya Average Propensity to Save berbeda-beda tergantung
kepada tinggi rendahnya pendapatan nasional, semakin tingkat pendapatan maka
semakin besar pula angka average propensity to save-nya. Contoh pada kondisi
tingkat-tingkat pendapatan di bawah tingkat nasional “break-even”, angka
average propensity to save-nya mempunyai tanda negatif, sebaliknya, pada
tingkat-tingkat pendapatan nasional di atas tingkat pendapatan nasional break-
even, average propensity to save akan selalu positif. Sedangkan pada tingkat
pendapatan break-even, angka average propensity to save-nya akan sama dengan
nol, oleh karena, seperti di atas kita terangkan, yang dimaksud dengan tingkat
pendapatan break-even ialah tingkat pendapatan nasional di mana seluruh
pendapatan digunakan untuk konsumsi, berarti pada tingkat pendapatan break-
even maka besarnya saving sama dengan nol.
6. Hubungan antara MPC dengan MPS, dan APC dengan APS
Hubungan antara Marginal Propensity to Consume dengan Marginal
Propensity to Save dapat kita nyatakan sebagai berikut: MPC + MPS = 1
Atau bisa dinyatakan dengan cara lain: MPC = 1 – MPS Atau MPS = 1 –
MPC
Pembuktian dari perumusan tersebut adalah sebagai berikut:
Y = C + S ; maka DY= DC + DS
Kalau ruas kanan dan ruas kiri masing-masing kita bagi dengan DY, maka-
hasilnya:
ΔY ΔC + ΔS
=
ΔY ΔY
ΔC ΔS
1 = +
ΔY ΔY
1 = MPC + MPS
Hubungan antara Average Propensity to Consume dengan Average
Propensity to Save adalah mirip dengan hubungan antara Marginal Propensity
to Consume dengan Marginal Propensity to Save yaitu :
APCn + APSn = 1 Atau APCn = 1 – APSn atau APSn = 1 – APCn 1 =
APCn + APSn
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 201
0 180 -180 - - - -
150 285 -135 1,90 -0,90 0,70 0,30
300 390 -90 1,30 -0,30 0,70 0,30
450 495 -45 1,10 -0,10 0,70 0,30
600 600 0 1 0 0,70 0,30
750 705 45 0,94 0,06 0,70 0,30
900 810 90 0,90 0,10 0,70 0,30
Tugas:
Kerjakan secara individu!
1. Ketika pendapatan masyarakat sebesar Rp 500 milyar, tingkat konsumsinya
sebesar Rp 400 milyard. Saat pendapatan masyarakat tersebut naik menjadi
Rp 600 milyar, tingkat konsumsinya naik menjadi Rp 480 milyar. Carilah
fungsi konsumsinya, fungsi tabungan dan break event pointnya?
2. Kalian pasti mengetahui pentingnya tabungan bagi pembangunan nasional
bukan? Coba tuliskan apa saja peran tabungan bagi pembangunan nasional?
3. Identifikasikan minimum 5 faktor yang dapat mempengaruhi fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan.
Hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!
B. Investasi
1. Pengertian Investasi
Pengertian investasi diartikan sebagai pengeluaran yang ditujukan untuk
menambah atau mempertahankan persediaan modal atau persediaan kapital
(capital stock). Perlu kita sadari bahwa pengertian investasi dalam ekonomi
berbeda dengan istilah investasi yang dipergunakan sehari-hari. Contoh
pembelian barang maupun jasa seperti gedung, mesin, peralatan dan pendidikan
dapat digolongkan sebagai investasi, tetapi pembelian surat berharga seperti
obligasi, dan saham bukan merupakan investasi dalam pengertian ekonomi,
alasannya karena pembelian obligasi dan saham hanya merupakan pertukaran
kertas berharga dan tidak ada kapasitas produksi baru yang diciptakan. Dalam
pertukaran kertas berharga tersebut tidak ada investasi real dalam perekonomian.
Tetapi jika seseorang memiliki saham kemudian dijual dan uangnya
dipergunakan untuk membeli mesin-mesin, gedung dan peralatan lain, maka
pengeluaran ini dapat diartikan sebagai investasi dalam arti ekonomi.
2. Penggolongan Investasi
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 205
Rumus Umum:
PV = FV ( 1 + r ) –n atau PV = FV/ (1 - r) n
FV = PV ( 1 + r ) n
Contoh :
Bagus saat ini mempunyai uang sebesar Rp10.000.000,00. Jika bunga yang berlaku
sebesar 10% per tahun, berapa uang Bagus 2 tahun mendatang?
FV = Rp10.000.000,00 . (1 + 0,10) 2
= Rp10.000.000,00 . 1,21
= Rp12.100.000,00
Dari perhitungan di atas maka nilai yang akan datang dari sejumlah uang yang
dimiliki saat ini tentunya akan menjadi lebih besar, karena adanya unsur pengali
atau coumponding factor.
Dari konsep MEC untuk suatu usulan proyek, sebenarnya nilai MEC akan
tergantung dari Nilai/Biaya Aktiva sekarang (CA), Jumlah Dana yang dihasilkan
Selama Umur Proyek (MA) dan Distribusi dari pendapatan atau dana yang
dihasilkan (DA). Jadi nilai atau besarnya MEC dapat diformulasikan:
Perhitungan bisa dilakukan dengan mencari “r” atau tingkat bunga yang
menyebabkan, perhitungan “r” bisa dilakukan dengan mencoba-coba “r” atau
trial and error atau bisa dengan software excel.
PV COF = PV CIF
Contoh :
Contoh Perhitungan MEC atau IRR
Sebuah usulan investasi berupa pembelian mesin membutuhkan seharga Rp 100
juta. Umur mesin 3 tahun dan nilai sisa (residu mesin) di akhir tahun ke 3 senilai
Rp 30 juta. Pendapatan bersih mesin di akhir tahun 1 = sebesar Rp 40 juta, akhir
tahun ke 2 Rp40juta dan di akhir tahun ke 3 sebesar Rp 25 juta.
Tahun
0 1 2 3
-100 juta +40 juta +40 juta +25 juta
Residu +30 juta
Jika tingkat bunga yang disyaratkan pemodal sebesar 12% layakah proyek usulan
pembelian mesin di atas?
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 209
Jawab:
MEC = IRR = ? Mencari “r” à PV COF = PV CIF
PVCOF = 100 juta
PV CIF= [ 40 juta/(1 + r)-1 ] + [ 40juta/(1 + r)-2 ] + [ 55 juta/(1 + r)-3 ]
100 juta = [ 40 juta/(1 + r)-1 ] + [ 40juta/(1 + r)-2 ] + [ 55 juta/(1 + r)-3 ]
Dengan mencoba-coba (trial and error) berbagai “r” atau bisa menggunakan soft-
ware excel pada menu fungsi (fx) financial IRR, ditemukan r = 15,68%. Karena
IRR atau MEC yang diperoleh > tingkat bunga yang disyaratkan pemodal, maka
usalan pembelian mesin di atas layak dilaksanakan.
MEI MEC
0
I
Grafik 7.2. Kurva MEC dan MEI
210 E k o n o m i SMA - Kelas X
I = f(ri, Y1)
I = f(ri, Yo)
O Io I1
Grafik 7.3. Kurva I = f(r = ri, Y)
Kasus ini dapat dijelaskan lebih lanjut, bahwa melalui kurva MEC kita
dapat mengetahui besarnya investasi, dengan catatan bunga pasar diketahui.
Dengan demikian, bila suku bunga dan MEC diketahui, kita otomatis bisa
mengetahui berapa besarnya investasi yang dilaksanakan.
Secara grafik dapat dijelaskan sebagai berikut:
MEC (r) r (ri)
MEC0 r0
MEC1 r1
I(r)
MEC
0 I0 I1 I 0 I0 I1 I
Gambar 7.4 Kurva MEC dan Investasi
Dari gambar 7.4 di atas, diketahui dengan MEC0 dan r0; investasi yang
dilakukan sebesar I0 dan MEC1 dan r = r1, investasi sebesar I1. Dengan
demikian kita akan memperoleh hubungan antara I dan r atau I = I (r).
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 211
c. Social Over Head Capital (SOC), semakin banyak SOC semakin tinggi
pulalah MEI.
d. Populasi Penduduk, semakin besar bertambahnya penduduk akan semakin
bertambah permintaan barang-barang/jasa-jasa, sehingga akan menaikkan
harga. Naiknya harga akan menaikkan annual rate of income, sehingga
MEI pun akan naik
e. Penemuan dan inovasi teknologi (Technological Invention dan Inovation)
yang mengakibatkan berkurangnya biaya-biaya produksi (cost reducing)
akan mengakibatkan naiknya MEI.
f. Akumulasi modal (Capital Accumulation). Makin banyak akumulasi
kapitaal akan semakin rendahlah tingkat MEI.
g. Kepercayaan terhadap situasi perdagangan dimasa depan (state of business
confience). Sikap optimis terhadap kemungkinan hari depan akan
menaikkan MEI.
h. Struktur pajak. Struktur pajak yang memberatkan produsen akan berakibat
menakutkan dan merendahkan MEI.
Tugas:
Kerjakan secara Individu!
1. Jika kalian saat ini mempunyai uang sebesar Rp10 juta, bunga bank sebesar 12%
bunga majemuk. Berapakah uang kalian 2 tahun kemudian?
2. Jika kalian akan menerima uang sebesar Rp20 juta, tetapi uang itu baru akan diterima
3 tahun lagi, bunga bank sebesar 10%. Berapakah uang kalian saat ini?
3. Sebuah mesin memerlukan dana sebesar Rp80juta, bisa dipakai selama 3 tahun
residu nol. Hasil bersih tiap tahun selama 3 tahun berturut-turut sebesar Rp40 juta,
Rp30 juta dan Rp 30 juta. Jika tingkat bunga yang berlaku 12%, layakah usulan
pembelian mesin tersebut?
Hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!
Ini berarti bahwa pendapatan nasional akan ada dalam keadaan ekulibrium
apabila dipenuhi syarat, yaitu Y = C + S; sementara di sisi lain Y = C + I, dan
pendapatan nasional akan mencapai ekulibrium bilamana dipenuhi syarat
tabungan akan sama dengan investasi atau ketika S = I.
2. Pendapatan Nasional Ekuilibrium
Dengan menggunakan syarat S = I, di mana persamaan S = I dapat diuraikan
lagi menjadi:
S = I
Y–C =I
Y- (a + bY) = I
Y- a – bY= I
Y – bY = a+I
(1 – b)Y = a+I
1
Y = ———— . ( a + I )
1 - b
Contoh :
1 1 1
k1 = ΔY / ΔI = atau = =
1− b 1 − MPC MPS
Contoh :
Menghitung Tingkat Pendapatan Ekuilibrium dengan kasus ada angka pengganda
(multiplier) investasi
Diketahui :
a. Fungsi konsumsi per tahun : C = Rp100 milyar + 0,75 .Y
b. Besarnya investasi tahun pertama : I = Rp 80 milyar
c. Besarnya investasi tahun kedua : I = Rp 120 milyar
Ditanyakan:
Dengan menggunakan angka pengganda atau multiplier investasi hitunglah besarnya
pendapatan nasional tahun (periode) kedua?
Jawab:
a. Besarnya angka pengganda investasi :
k1 = 1/MPS = 1/0,25 = 4
b. Besarnya perubahan investasi:
I = I tahun ke 2 – I tahun ke1 = 120 – 80 = 40
214 E k o n o m i SMA - Kelas X
Rangkuman
1. Pengertian konsumsi adalah sebuah aktivitas guna menghabiskan atau mengurangi
nilai guna suatu barang.
2. Bentuk umum dari fungsi konsumsi sebagai berikut:
C = a + b .Y
Di mana a = konsumsi otonom
b = MPC
3. Bentuk umum dari fungsi tabungan sebagai berikut
S = - a + (1 - b) . Y atau
S = - a + MPS . Y
4. Pengertian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran yang ditujukan untuk
menambah atau mempertahankan persediaan modal atau persediaan kapital (capital
stock). Penggolongan Investasi: Investasi Bruto dan Investasi Netto.
5. Dalam konsep nilai waktu dari uang kita mengenal 2 (dua) macam, yaitu:
a. Konsep Nilai Sekarang (Present Value) digunakan untuk menghitung nilai
sekarang untuk return–return yang akan diterima di waktu yang akan datang.
Rumus Umum:
PV = FV ( 1 + r ) –n atau PV = FV/ (1 - r) n
b. Konsep Nilai Mendatang (Future Value) digunakan untuk menghitung nilai
yang akan datang dari sejumlah uang yang dimiliki saat ini.
Rumus Umum :
FV = PV ( 1 + r ) n
6. Kurva MEC merupakan kurva yang menunjukkan hubungan negatif antara Investasi
(I) dan tingkat bunga (rate of interest = ri). Konsep Marginal Efficiency of Capital
(MEC) sebenarnya sama dengan pengertian Internal Rate of Return (IRR). IRR
sendiri dapat diartikan sebagai suatu tingkat bunga yang menyebabkan nilai
sekarang dari arus kas masuk bersih proyek (Proceed atau dikenal Present Value
Cash Inflow) akan sama dengan nilai sekarang dari arus kas keluar (Outlay atau
Present Value Cash Outflow).
7. Pendapatan nasional ekulibrium ialah tingkat pendapatan nasional di mana tidak
ada kekuatan ekonomi yang mempunyai tendensi untuk mengubahnya. Keadaan
ekulibrium apabila dipenuhi syarat, tabungan akan sama dengan investasi atau
ketika S = I.
8. Angka pengganda atau multiplier adalah bilangan dengan mana investasi harus
kita kalikan, apabilka kita ingin mengetahui besarnya perubahan pendapatan
nasional ekuilibrium yang baru, yang diakibatakan oleh adanya perubahan investasi.
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 215
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Berikut adalah Tabel tentang pendapatan (Y) dan konsumsi (C) suatu masyarakat
dalam satuan milyar rupiah.
Kalau MPC konstan 0,6 maka break even income akan dicapai pada saat pendapatan
....
a. 230.000
b. 260.000
c. 290.000
d. 320.000
e. 350.000
2. Fungsi konsumsi masyarakat adalah : C = 120 Milyar + 0,6 Y. Bila pendapatan
nasional sebesar Rp 6.000 milyar, jumlah tabungan masyarakat adalah ....
a. Rp 2.280 milyar
b. Rp 2.520 milyar
c. Rp 3.600 milyar
d. Rp 3.720 milyar
e. Rp 5.880 milyar
3. Bila I = Rp 80 juta dan MPC = 0,8, maka Y= ....
a. Rp 100 juta
b. Rp 200 juta
c. Rp 400 juta
d. Rp 500 juta
e. Rp 800 juta
4. Kalau C adalah konsumsi dan MPC adalah Marginal Propencity to Consume =
0,75. apabila pendapatan bertambah dengan 8 satuan, maka tabungan akan
bertambah dengan ....
a. 75 satuan
b. 60 satuan
c. 40 satuan
d. 20 satuan
e. 10 satuan
216 E k o n o m i SMA - Kelas X
5. Diketahui C = 3000 +0,75 Y, apabila saat itu diadakan penambahan investasi sebesar
Rp500.000 maka pendapatan akan bertambah dengan Rp ....
a. 500.000
b. 1.000.000
c. 1.500.000
d. 2.000.000
e. 2.500.000
6. Bila diketahui persamaan konsumsi C = 20 + 0,9 Y maka konsumsi sebanyak ....
a. 90 jika pendapatan disposable 100
b. 100 jika pendapatan disposable 90
c. 110 jika pendapatan disposable 100
d. 180 jika pendapatan disposable 200
e. 200 jika pendapatan disposable 220
7. Suatu Perekonomian memiliki pendapatan nasional awal sebesar Rp 100 triliun.
Jika diketahui besarnya MPC = 0,6 dan konsumsi otonom meningkat Rp 10 triliun
maka besarnya pendapatan nasional setelah tercapai keseimbangan yang baru adalah
Rp ....
a. 5 triliun
b. 25 triliun
c. 125 triliun
d. 106 triliun
e. 116,67 triliun
8. Diketahui MPC sebesar 0,75 artinya ....
a. Setiap pendapatan Rp 100, akan menyebabkan konsumsi Rp 0,75
b. Setiap pendapatan Rp 100, akan menyebabkan konsumsi Rp 75
c. Setiap pendapatan Rp 1, akan memerlukan konsumsi Rp 0,75
d. Setiap tambahan konsumsi Rp 1, akan menyebabkan tambahan pendapatan
Rp 0,75
e. Setiap tambahan pendapatan Rp 100, akan menyebabkan tambahan konsumsi
Rp 75
9. Diketahui fungsi tabungan S =-50 Triliun + 0,6 Y. jika investasi aggregate sebesar
Rp 125 triliun, maka besarnya pendapatan nasional keseimbangan adalah Rp ....
a. 175 triliun
b. – 350 triliun
c. 291,7 triliun
d. 150 triliun
e. 105 triliun
10. Jika diketahui “Y = 1000 dan “C = 600. maka besarnya MPS adalah ....
a. 0,3
b. 0,4
c. 0,5
d. 0,6
e. 0,8
Bab 7 - Konsumsi dan Investasi 217
18. Jika diketahui persamaan konsumsi C = 80 juta + 0,6Y, maka pendapatan saat
break even point sebesar….
a. 80 juta d. 350 juta
b. 160 juta e. 400.juta
c. 200 juta
19. Jika tingkat bunga turun, maka investasi….
a. naik
b. turun
c. tetap
d. naik kemudian turun
e. ada hubungan positif
20. Hubungan antara tingkat bunga dan investasi bersifat….
a. negatif
b. positif
c. konstan
d. berbanding lurus
e. netral
Tujuan Pembelajaran:
Peta Konsep
Kebijakan Moneter
Bank Konvensional
Bank Syariah
Kata Kunci
Pengantar
kita untuk mencari orang yang memiliki kehendak yang sama dengan kita
apalagi bila perekonomiannya luas.
b. Dalam perekonomian barter sulit menentukan tingkat perbandingan harga
yang sesuai, maksudnya bahwa dalam sistem barter akan menemui banyak
kesulitan untuk menentukan perbandingan harga/nilai yang satu dengan
lain yang akan ditukar.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka perlu diciptakan suatu benda
yang dapat dijadikan sebagai perantara dalam pertukaran. Karena itulah muncullah
uang sebagai alat perantara dalam mengadakan pertukaran.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa uang adalah suatu benda yang
diakui masyarakat/negara untuk dijadikan sebagai perantara dalam melakukan
pertukaran barang/jasa. Oleh karena uang dijadikan sebagai alat pertukaran,
benda yang dijadikan uang tersebut harus memenuhi syarat-syarat seperti berikut.
a. Dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability)
Artinya benda yang dijadikan uang tersebut haruslah bisa diterima
oleh seluruh masyarakat, karena jika benda tersebut tidak diterima maka
uang tersebut tidak dapat beredar ke seluruh kalangan masyarakat.
Misalnya benda yang dijadikan uang tersebut adalah daging babi atau anjing
maka tentu benda tersebut tidak akan diterima oleh masyarakat yang
beragama Islam.
b. Tidak berkurang nilainya (stability of value)
Artinya jika benda itu tidak dipakai dan dibiarkan saja maka nilainya
tidak akan berkurang. Sehingga masyarakat akan percaya jika mereka
menyimpan benda tersebut dalam waktu yang lama karena nilai akan tetap.
Seandainya benda yang dijadikan uang itu adalah air atau es maka jika
disimpan dalam waktu lama air tersebut akan kering dan es itu akan mencair
sehingga nilainya berkurang.
c. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability)
Artinya benda yang dijadikan uang tersebut harus tahan jika disimpan
dalam waktu yang lama, di samping itu benda tersebut juga tidak mudah
rusak. Misalnya benda yang dijadikan uang itu adalah daun maka jika
disimpan dalam waktu yang lama akan kering dan mudah rusak.
d. Mudah dipindah dan dibawa ke mana-mana (portability)
Artinya benda yang dijadikan uang tersebut haruslah mudah jika akan
disimpan, dibawa dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Untuk itu benda tersebut haruslah memiliki ukuran yang kecil dan ringan
sehingga mudah disimpan dan dibawa ke mana. Seandainya benda berupa
besi atau batu yang dibuat dengan ukuran yang cukup besar maka akan
222 E k o n o m i SMA - Kelas X
Namun demikian, pada zaman sudah tidak ada barang atau benda yang
dapat dijadikan uang seperti pada zaman dahulu. Sekarang ini sudah diciptakan
uang tersendiri sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah. Uang tersebut
dibuat pemerintah dan mendapat jaminan penuh dari pemerintah sehingga uang
tersebut dipercaya masyarakat.
Uang yang diciptakan sekarang sudah diusahakan agar memenuhi
persyaratan di atas, di antaranya adalah:
a. Dapat diterima oleh masyarakat umum, artinya uang yang diciptakan dapat
diterima oleh masyarakat umum karena uang tersebut dipercaya dapat
digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran. Di samping itu uang
tersebut juga sudah dijamin pemerintah secara hukum sehingga dapat
diterima masyarakat.
b. Nilai uang tersebut juga stabil, artinya dalam jangka waktu yang cukup
panjang nilai uang tersebut tetap. Uang Rp 1.000,00 yang kita miliki nilainya
akan tetap Rp 1.000,00 dan tidak akan berkurang.
c. Uang juga diciptakan tahan lama karena terbuat dari logam dan kertas.
Memang antara logam dan kertas lebih awet logam, namun ditinjau dari
kemudahan dalam penyimpanan dan pemindahan akan lebih praktis uang
kertas karena tidak terlalu banyak memakan tempat dan bobotnya pun
lebih ringan, sehingga uang yang nilai nominalnya tinggi seperti Rp 10.000,00,
Rp 20.000,00 dan seterusnya biasanya dibuat dari kertas.
d. Uang juga diciptakan mudah dibawa ke mana-mana. Baik uang logam
maupun uang kertas mudah untuk dibawa ke mana-mana. Namun demikian
untuk uang logam memang lebih sulit dibandingkan dengan uang kertas.
Namun demikian biasanya uang yang dibuat dari logam juga ada yang
dibuat dari kertas, seperti uang Rp 100,00, Rp 500,00, Rp 1.000,00.
e. Uang juga diciptakan dalam berbagai macam nilai nominal, dari yang paling
kecil (Rp 50,00) sampai dengan yang paling besar (Rp100.000,00). Hal ini
dilakukan agar nilai uang dapat dibagi-bagi ke dalam nilai yang lebih kecil
tanpa mengurangi nilainya.
f. Uang juga memiliki satu kualitas karena dijamin oleh pemerintah. Walaupun
bahannya berbeda namun nilainya sama. Misalnya uang Rp100,00 yang berasal
dari logam sama nilainya dengan uang Rp100,00 yang berasal dari kertas.
g. Uang juga diciptakan dalam jumlah yang terbatas dan dibuat dengan bahan
dan model tertentu sehingga sulit untuk dipalsukan. Jika kalian cermati
dengan kaca pembesar maka uang kertas yang kalian miliki akan memiliki
ciri-ciri khusus yang sulit untuk ditiru, seperti ada gambar di dalam kertas,
ada tanda tangan pejabat gubernur BI, dan sebagainya. Semua itu
dimaksudkan agar uang tersebut tidak dapat dipalsukan oleh orang lain.
Uang kertas dan uang bank (uang giral) sebagai suatu alternatif yang mampu
menjembatani ketidakefektifan uang emas dan perak banyak digunakan di
Negara-negara di belahan bumi ini. Bahkan untuk Negara yang memiliki tingkat
kemajuan ekonomi yang cukup tinggi lebih banyak menggunakan uang bank
(uang giral ) sebagai sarana dalam kegiatan ekonominya, misalkan cek, wesel,
giro, kartu kredit dan lain-lain yang sejenis.
224 E k o n o m i SMA - Kelas X
2. Fungsi Uang
Menurut sejarah lahirnya, uang bertujuan untuk mengatasi segala kesulitan
yang dialami dalam perekonomian barter. Sehingga dalam kegiatan perekonomian
fungsi uang dikategorikan menjadi dua, yaitu :
a. Fungsi Asli (Primer) Uang
1) Uang Sebagai Alat Tukar Menukar
Dalam hal ini uang dapat dipertukarkan dengan segala sesuatu yang
dibutuhkan seseorang, baik yang berupa barang atau jasa. Dengan uang
kalian dapat memenuhi semua kebutuhan dengan cara menukarkan uang
yang kalian miliki dengan barang/jasa yang kalian butuhkan.
Misalnya, jika kalian memiliki uang Rp5.000,00 sementara kalian
membutuhkan sebuah pensil maka kalian dapat menukarkan uang yang
kalian miliki tersebut dengan pensil yang kalian butuhkan. Uang yang
kalian tukarkan dengan pensil tersebut menunjukkan bahwa uang dapat
berfungsi sebagai alat tukar.
2) Sebagai Alat Satuan Hitung (Alat Pengukur Nilai)
Setiap barang selalu memiliki nilai tukar. Nilai tukar masing-masing
barang dapat berbeda atau sama dengan barang lain. Nilai tukar barang
adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang
lain. Untuk menentukan nilai tukar suatu barang diperlukan suatu alat
ukur dengan satuan hitung tertentu yang disebut dengan harga. Di sinilah
fungsi uang sebagai alat satuan hitung, yakni sebagai alat untuk menentukan
kemampuan suatu barang untuk dipertukarkan dengan barang lain.
Dengan demikian, fungsi uang ini dapat dipergunakan untuk mengukur
dan menentukan nilai suatu barang. Di Indonesia, rupiah dijadikan sebagai
dasar pengukuran nilai suatu barang dan jasa yang diperjualbelikan di pasar.
Seseorang dapat mengukur nilai sebuah mobil atau rumah dengan rupiah,
bahkan dengan diketahuinya nilai rupiah dari mobil dan rumah, maka dapat
diketahui pula perbandingan nilai antara mobil dan rumah. Jadi, semakin
tinggi harga barang atau jasa maka semakin tinggi pula nilai barang atau
jasa tersebut.
Jika harga sebuah pensil Rp500,00 sedangkan harga sebuah buku
Rp1.000,00 maka kita dapat menentukan bahwa sebuah buku memiliki
nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebuah pensil. Berdasarkan
dari harga barang tersebut dapat pula dikatakan bahwa nilai sebuah buku
dua kali lipat dari nilai sebuah pensil. Contoh di atas menunjukkan bahwa
uang memiliki peran dan fungsi sebagai alat satuan hitung atau pengukur
nilai.
Bab 8 - Uang dan Perbankan 225
a. Berdasarkan Bahannya
1) Uang Logam, yaitu uang yang terbuat dari logam atau bahan
dasarnya adalah logam. Contoh uang koin Rp100,00, Rp200,00
Rp500,00, dan Rp1.000,00
2) Uang Kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas atau bahan
dasarnya terbuat dari kertas. Contoh uang kertas Rp1.000,00,
Rp5.000,00, Rp10.000,00, dan Rp100.000,00
b. Berdasarkan Lembaga Yang Mengeluarkannya
1. Uang Kartal (Chartal = Kepercayaan), yaitu mata uang logam
dan kertas yang dikeluarkan bank sentral. Uang ini dipercayai
masyarakat dan dapat digunakan untuk melakukan pertukaran.
Contohnya uang kertas dan uang logam seperti di atas.
2. Uang Giral (Giro = Simpanan di bank), yaitu dana yang disimpan
pada bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai alat
pembayaran dengan perantaraan cek, giro bilyet. Dengan demikian
uang giral hanya dikeluarkan oleh bank Umum.
226 E k o n o m i SMA - Kelas X
c. Berdasarkan Nilai
Berdasarkan perbandingan antara nilai bahan dan nilai daya belinya,
uang dikelompokkan menjadi:
1. Bernilai Penuh (Full Bodied Money), yaitu uang yang nilai bahannya
(nilai intrinsik) sama dengan nilai yang tertera (nilai nominal), jenis
uang ini biasa disebut dengan uang logam. Misal uang logam Rp50,00,
Rp100,00, Rp200,00, Rp500,00 dan Rp1.000,00
2. Tidak Bernilai Penuh (Token Money), yaitu uang yang nilai
nominalnya lebih besar daripada nilai bahannya. Artinya bahan yang
dipakai untuk membuat uang nilainya tidak sebanding dengan nilai
nominal uang tersebut. Dengan demikian nilai uang ini didasarkan
pada aspek kepercayaan, sehingga jenis uang ini disebut uang
kepercayaan. Misalkan Uang Kertas Rp50.000,00 nilai bahannya tidak
sebanding dengan nilai nominalnya.
Informasi Ekonomi
d. Berdasarkan Pemakai
Berdasarkan pemakaiannya di dalam dan luar negeri maka uang
dibedakan sebagai berikut:
1. Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli barang
di dalam suatu negara, dengan kata lain nilai internal uang adalah
kemampuan daya beli uang terhadap barang-barang.
Misalkan uang sebesar Rp4.500,00 mampu ditukar dengan 1 liter
premium. Ini berarti bahwa uang sebesar Rp4.500,00 memiliki nilai
internal sebesar 1 liter bensin.
2. External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri untuk bisa
ditukar dengan mata uang asing. Dengan kata lain eksternal value
adalah daya beli uang dalam negeri terhadap uang asing atau lebih
dikenal dengan istilah nilai kurs. Contoh nilai uang Rp10.500,00 mampu
ditukarkan dengan US$ 1, ini berarti bahwa uang Rp10.500,00 memiliki
nilai eksternal sama dengan US$ 1.
MV = PT
Keterangan:
M = Money (jumlah uang beredar)
V = Velocity circulation of money (kecepatan peredaran uang)
P = Price (tingkat harga-harga umum)
T = Volume of trade (volume perdagangan)
Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa daya beli
uang (permintaan uang ) pada dasarnya ditentukan oleh jumlah uang yang
beredar . Jumlah uang yang beredar identik dengan tingkat harga-harga
umum yang berlaku. Kesimpulan ini baru akan berlaku jika tingkat kecepatan
peredaran uang (V) dan volume perdagangan bersifat tetap (T).
b. Teori Persediaan Kas (Cash Balance Theory)
Teori ini dicetuskan oleh Alfred Marshal dari Cambridge yang sering
juga disebut dengan teori sisa tunai. Pada prinsipnya teori ini merupakan
pengembangan dari teori kuantitas Irving Fisher.
228 E k o n o m i SMA - Kelas X
Dalam teori ini dinyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai uang tergantung
dari jumlah uang yang di tahan/disimpan masyarakat untuk persediaan kas.
Dan persediaan kas masyarakat akan sangat tergantung pada jumlah
pendapatan yang diterima dan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
Maka berdasarkan ketentuan tersebut teori ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
M = k. P . Y
Keterangan:
M = Money (jumlah uang beredar)
k = koefisien (keinginan untuk menahan uang sebagai persediaan kas)
p = tingkat harga-harga umum
Y = Income (pendapatan)
Dari teori tersebut akan menjelaskan bahwa besarnya uang yang
akan dipegang masyarakat dianggap sebagai persediaan uang kas
masyarakat yang besarnya sebanding dengan pendapatan yang mereka
peroleh.
Contoh :
Pada umumnya masyarakat akan memegang uang tunai sebesar 20% dari
pendapatan yang mereka peroleh. Ini artinya apabila seseorang memiliki pendapatan
Rp.1000.000,00 maka uang sebesar Rp. 200.000,00 akan mereka simpan dalam
bentuk uang tunai.
b. Motif Berjaga-jaga
Uang disimpan seseorang karena untuk membiayai keadaan darurat,
misal ketika ada kondisi yang sifatnya mendadak (sakit ). Besarnya motif
berjaga-jaga juga tergantung dari besarnya pendapatan.
c. Motif Spekulasi
Motif seseorang memiliki uang tunai adalah untuk memperoleh
keuntungan, Misalkan orang memiliki uang supaya dapat membeli surat
berharga karena harganya rendah dan berdasarkan ramalan harganya akan
naik di kemudian hari. Dari perbedaan harga sekarang dan yang akan
datang orang akan memperoleh keuntungan (deviden). Tetapi motif
spekulasi tergantung dari tingkat suku bunga di pasar.
Untuk lebih jelasnya menurut pendapat Keynes “Nilai uang akan
tergantung pada pendapatan dan tingkat suku bunga uang di pasar. Semakin
tinggi pendapatan dan semakin rendah tingkat suku bunga, maka permintaan
terhadap uang akan semakin tinggi” yang pada akhirnya akan mempengaruhi
secara langsung terhadap tingkat harga barang.
Secara sistematis nilai uang dapat dirumuskan sebagai berikut:
M . Vy = Py . Ty
230 E k o n o m i SMA - Kelas X
Keterangan:
M = Jumlah uang beredar
Vy = Kecepatan peredaran uang dari pendapatan
Py = Harga barang
Ty = Barang yang diperdagangkan
Jadi pada dasarnya Permintaan uang yang oleh Keynes disebutkan
sebagai Liquidity Preference besar kecilnya tergantung dari tingkat suku
bunga. Bila kita gambarkan dalam sebuah kurva maka permintaan akan
uang memiliki hubungan negatif dengan tingkat bunga.
Artinya Bahwa makin tinggi tingkat bunga yang terjadi maka
keinginan masyarakat akan uang kas makin rendah dan sebaliknya
makin rendah tingkat bunga maka makin tinggi pula keinginan
masyarakat memegang uang kas.
Liquidity Preferences
zaman alternatif bentuk kekayaan tidak saja diwujudkan dalam bentuk uang
kas tapi bisa dalam bentuk hal lain yang mudah diuangkan serta memperoleh
bunga (misal, tabungan, deposito, surat berharga)
2) Tersedianya Fasilitas Kredit
Dengan semakin banyaknya serta semakin mudahnya fasilitas
perkreditan (kartu kredit, pembayaran dengan angsuran) maka permintaan
akan uang kas akan semakin kecil. Dengan adanya kartu kredit maka
pembayaran terhadap suatu barang atau jasa tidak perlu dengan uang kas,
sehingga keinginan masyarakat akan uang kas kecil.
3) Harapan tentang Harga
Apabila masyarakat memiliki harapan bahwa di kemudian hari harga-
harga akan turun maka ada kecenderungan dari masyarakat untuk
menyimpan uang kasnya dengan menunda pembelian. Dan sebaliknya bila
ada asumsi bahwa harga-harga akan naik di masa mendatang maka
masyarakat memiliki kecenderungan untuk memiliki uang kas sehingga
permintaan uang akan naik.
4) Kepastian tentang Pendapatan yang Diharapkan
Bila masyarakat memiliki kepastian tentang pendapatan yang akan
mereka peroleh di masa akan datang maka permintaan uang cenderung
turun, dan sebaliknya jika belum ada kepastian tentang pendapatan yang
akan mereka peroleh di masa yang akan datang maka permintaan uang
kas cenderung naik.
5) Sistem Pembayaran yang Berlaku
Sistem pembayaran ini berhubungan erat dengan proses produksi
barang dan jasa. Jika proses produksi yang dilakukan beberapa perusahaan
pembayarannya dengan uang kas maka permintaan uang akan tinggi dan
sebaliknya jika pembayaran yang dilakukan perusahaan dengan cara kredit
atau sistem vertikal maka tingkat permintaan uang kas akan semakin kecil.
Dari uraian di atas jelas sekali bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat permintaan uang, sehingga dari faktor-faktor ini
menimbulkan sebuah pertanyaan apakah permintaan uang kondisinya bisa
stabil? Padahal perubahan dari faktor-faktor tersebut di atas sukar sekali
diramalkan. Sehingga dengan demikian maka permintaan uang pun menjadi
tidak stabil dan sukar untuk diramalkan. Namun banyak dari kalangan
ekonom yang merasa yakin bahwa permintaan uang selain dapat diramalkan
juga stabil, minimal terhadap beberapa faktor-faktor tertentu saja, misalkan
pendapatan dan tingkat bunga.
Tugas:
Coba kalian amati kehidupan masyarakat di sekitarmu. Tulislah pengaruh faktor-
faktor permintaan uang lain yang paling dominan dalam masyarakat, kemudian
diskusikan dengan teman-temanmu di kelas!
232 E k o n o m i SMA - Kelas X
6. Penawaran Uang
Penawaran uang tidak lepas dari pengertian Uang dalam Peredaran dan
Uang beredar. Uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang
telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank sentral, baik itu uang logam maupun
uang kertas. Sedangkan Uang Beredar adalah semua jenis uang yang ada dalam
perekonomian termasuk di dalamnya jumlah mata uang dalam peredaran ditambah
dengan uang giral yang ada di bank-bank umum.
Konsep penawaran uang besar kecilnya dipengaruhi oleh penguasa moneter
atau dengan kata lain penawaran uang tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Meskipun demikian masyarakat dapat juga mempengaruhi tingkat penawaran
uang melalui perilakunya dalam menentukan jenis atau bentuk kekayaan yang
diinginkan. Bank sentral sebagai lembaga pemegang otoritas moneter memiliki
wewenang untuk menciptakan uang sebagai alat pembayaran yang sah. Dengan
kata lain konsep penawaran uang lebih ditekankan pada usaha bank sentral untuk
menjamin kelancaran sirkulasi jumlah uang beredar di masyarakat agar lebih
efisien. Untuk memenuhi tujuan tersebut bank sentral melakukan 2 (dua) hal
yaitu :
a. Menciptakan Uang Kas
Dengan harapan apabila kebutuhan akan uang kas dari masyarakat
meningkat bank dapat memenuhinya. Misalkan: ketika menjelang hari Raya
Idul fitri dan Natal biasanya kebutuhan masyarakat akan uang kas
meningkat. Efek ini mula-mula dirasakan oleh bank umum, mereka
kekurangan alat liquid (kas). Untuk memenuhi kekurangan ini bank
mengambil cadangannya pada bank sentral, sehingga dengan demikian
lalu lintas pembayaran di dalam masyarakat tidak terganggu.
b. Melakukan Clearing antar Bank Umum
Yaitu proses penyelesaian pembayaran antar bank atas besarnya
tagihan yang dimiliki masing-masing, dengan demikian proses lalu lintas
pembayaran antar bank menjadi lebih cepat.
Berdasarkan pengertian di atas maka kurva penawaran uang dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tingkat Bunga (%)
Kurva penawaran uang bentuknya vertikal, hal ini terjadi karena jumlah
uang beredar ditentukan oleh penguasa moneter atau pemerintah. Dengan
demikian bila terjadi kebijakan pemerintah yang mengakibatkan jumlah uang
beredar meningkat maka kurva penawaran uang akan bergeser ke kanan.
Pergeseran ini akan menyebabkan terjadinya penurunan suku bunga.
a. Bank Sentral
Sebagai lembaga yang memiliki otoritas moneter melalui hak Oktroi-
nya (Mencetak dan mengedarkan uang) bank sentral dapat mempengaruhi
jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Selain itu kebijakan-kebijakan moneter yang dikeluarkan bank sentral juga
memberikan kontribusi yang besar, seperti:
· Politik diskonto
· Politik pasar terbuka
· Politik cash ratio
· Politik kredit selektif
b. Pemerintah
Pemerintah melalui menteri keuangan atas persetujuan Gubernur Bank
Indonesia dapat meminta Perum Peruri untuk mencetak uang berupa uang
kertas maupun uang logam (uang kartal)
c. Bank Umum
Bank umum dapat menciptakan uang giral (uang bank) melalui
pembelian surat berharga dari masyarakat
d. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat adalah sejumlah uang yang diterima
masyarakat pada jangka waktu tertentu, semakin tinggi pendapatan
masyarakat makin tinggi pula jumlah uang beredar
e. Tingkat Suku Bunga
Jika tingkat suku bunga yang ditentukan oleh bank sentral maupun
bank umum tinggi, akan mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya
di Bank dan penciptaan kredit baru akan terhambat sehingga jumlah uang
beredar akan turun. Dan sebaliknya jika tingkat suku bunga rendah akan
mendorong masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya di bank bahkan
akan mendorong terciptanya kredit-kredit baru, sehingga jumlah uang yang
beredar akan bertambah.
234 E k o n o m i SMA - Kelas X
B. Standar Moneter
Dalam standar moneter harus memperhatikan ukuran, ciri-ciri khusus dan
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat agar memudahkan pemakaian uang
tersebut dalam perekonomian. Jadi secara lebih jelasnya dapat kita artikan bahwa
Standar Moneter adalah patokan atau ukuran suatu benda dapat dijadikan sebagai
uang dalam perekonomian suatu negara. Standar moneter yang dimaksud di sini
adalah uang sebagai uang kertas maupun sebagai uang logam.
1. Standar Logam
Standar Logam (metallic standard) adalah penetapan logam tertentu untuk
dijadikan mata uang dalam perekonomian, misal standar emas dan standar perak.
Salah satu ciri dari standar logam adalah bahwa setiap orang bebas menempa
mata uang (melalui pemerintah) dan bebas pula meleburnya.
a. Standar Tunggal (Monometalisme)
Adalah suatu sistem di mana emas atau perak sebagai standar
keuangan suatu negara. Standar Tunggal terdiri dari :
1) Standar emas penuh
Artinya sistem keuangan menggunakan uang emas yang beredar di
masyarakat dan dijamin sepenuhnya oleh penguasa moneter.
2) Standar inti emas
Artinya sistem keuangan menggunakan persediaan emas dalam negeri
yang dijadikan sebagai cadangan untuk pembayaran ke luar negeri dan
sebagai jaminan uang kertas yang dikeluarkan.
3) Standar wesel emas
Artinya sistem keuangan oleh bank sentral tidak menukarkan emas dengan
uang kertas yang dibawa kepadanya. Bank sentral menyimpan emas untuk
persediaan pembelian saham investasi ke luar negeri.
Pada dasarnya standar tunggal akan membawa kebaikan antara lain
dapat mempermudah pembayaran internasional jika semua Negara
menggunakan standar yang sama. Hal itu dimungkinkan karena nilai dari
emas dan perak lebih stabil di dunia internasional.
Tetapi dalam pemakaian standar tunggal ada beberapa keburukan
yang terjadi antara lain:
1) Perubahan produksi logam yang digunakan sebagai standar moneter,
misalkan karena diketemukannya tambang logam baru akan
mempengaruhi harga barang-barang dan pengaruh tersebut tidak akan
berkurang walaupun ada logam lain.
2) Adanya risiko dalam perdagangan antar negara yang menggunakan
standar tunggal dengan logam yang berbeda, sehingga akan
menyulitkan dalam penentuan tolok ukur dasar perbandingannya.
Bab 8 - Uang dan Perbankan 235
C. Pengertian Bank
Bank berasal dari bahasa Yunani, Banco yang artinya “meja” (meja yang
dimaksud di sini adalah tempat untuk melakukan tukar-menukar uang). Mula-mula
pekerjaan bank dilakukan sebagai pedagang uang, yaitu membeli dan menjual uang
logam (emas dan perak). Kemudian kegiatan sang pedagang uang ini bertambah
sebagai tempat penitipan uang logam dari masyarakat.
Sebagai bukti dari penitipan ini, maka pedagang memberikan tanda bukti
penyimpanan dengan memberikan Nota Emas Smith (Gold Smith Notes), di mana
nota ‘ini bisa diperjualbelikan dengan nilai nominal dan nilai kurs, yang sekarang
bisa disebut dengan uang giral.
Selain menghimpun atau menyalurkan dana dari atau ke masyarakat, bank
di sini juga memberikan jasa pelayanan dalam bidang keuangan lainnya kepada
masyarakat, seperti jasa penagihan dan pemindahan uang. Dewasa ini kegiatan
perbankan memegang peranan penting dalam tata perekonomian modern, khususnya
usaha-usaha menarik dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada
masyarakat.
Di negara maju sektor perbankan menjadi suatu industri jasa yang
berkembang ke arah yang lebih baik. Pelayanan perbankan sekarang ini sudah
menjangkau masyarakat dari segala lapisan.
Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun
1998 menerangkan bahwa bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lain dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
E. Jenis-jenis Bank
1. Bank Sentral
Bank Sentral adalah pelaksana dari kebijaksanaan moneter pemerintah
yang ditetapkan oleh dewan moneter. Dewan moneter tersebut merupakan
pengelola moneter yang diketuai oleh Menteri Keuangan dan anggotanya adalah
Menteri Perdagangan dan Gubernur Bank Sentral. Nama Bank Sentral
disesuaikan dengan nama negara yang bersangkutan. Bank sentral di Indonesia
adalah Bank Indonesia (BI).
Bank Sentral pada umumnya memilki 3 tugas/peranan utama yang
meliputi:
a. Pengendalian moneter → dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga
dan atau pertumbuhan ekonomi
b. Pengaturan dan pengawasan perbankan → dimaksudkan untuk menjaga
kestabilan sistem perbankan
c. Pengaturan sistem pembayaran → bertujuan untuk mengembangkan
sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan yang sehat.
2. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sehingga dalam pelaksanaanya
maka bank umum dikategorikan menjadi 2, yakni:
a. Bank Umum Konvensional adalah bank yang memilki aktivitas memobilisasi
atau menerima dana masyarakat dengan memberikan bunga sebagai bentuk
balas jasanya.
b. Bank Umum Syariah (Bank bagi hasil) adalah bank yang dalam aktivitasnya
tidak menarik bunga dari jasa usahanya, tetapi diperhitungkan mendapat
bagian jasa berupa bagi hasil.
F. Jasa-jasa Perbankan
Usaha pokok bank adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Untuk menunjang usaha pokok
tersebut, maka bank memberikan jasa atau pelayanan kepada masyarakat yang
antara lain sebagai berikut:
1. Jasa Transfer
Adalah jasa pengiriman uang antar daerah atau bahkan antar negara yang
dilaksanakan oleh suatu bank atas permintaan nasabah baik dalam bentuk rupiah
maupun valuta asing yang ditujukan kepada pihak lain (perorangan lembaga atau
perusahaan).
Manfaat dari transfer antara lain:
a. Membantu kelancaran transaksi perdagangan, baik di dalam maupun luar
negeri.
b. Membantu kelancaran pembayaran biaya pendidikan dan lain-lain.
c. Memperkecil risiko yang ditimbulkan dari membawa uang.
2. Jasa Diskonto
Adalah jasa yang dilakukan oleh bank dengan cara bank menjamin surat-
surat berharga yang diperjualbelikan oleh masyarakat.
3. Jasa Inkaso
Adalah bentuk jasa dari perbankan yang berupa usaha penagihan wesel
atau surat utang atas nama nasabahnya dari pihak lain. Manfaat dari adanya
inkaso, adalah sebagai berikut:
a. Nasabah tidak perlu menagih sendiri jika tempatnya berjauhan, cukup
menyerahkan surat tagihan tersebut pada bank.
b. Nasabah dapat menghemat tenaga dan biaya serta kemampuan terjamin
atau cash ratio yaitu kebijakan BI dalam pengendalian JUB dengan cara
menaik-turunkan prosentase Cadangan Wajib yang harus disetor oleh bank-
bank umum dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank-bank
umum.
Kebijakan moneter di Indonesia diarahkan untuk mengatasi terjadinya inflasi
dan upaya pemerintah dalam rangka menstabilkan harga. Ada beberapa upaya
yang dilakukan untuk mencapai usaha ke arah tersebut antara lain :
d. Akuntabilitas
Sesuai dengan UU No 3 tahun 2004 bank indonesia diwajibkan untuk
menyampaikan laporan tahunan dan laporan triwulanan mengenai
pelaksanaan tugas dan wewenangnya termasuk kebijakan moneternya
kepada DPR.
Rangkuman
1. Uang adalah suatu benda yang diakui masyarakat/negara untuk dijadikan sebagai
perantara dalam melakukan pertukaran barang/jasa.
2. Syarat-syarat uang
a. Dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability),
b. Tidak berkurang nilainya (stability of value),
c. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability),
d. Mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana (portability),
e. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (disability),
f. Memiliki satu kualitas saja (uniformity
g. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan,
Bab 8 - Uang dan Perbankan 245
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Di bawah ini termasuk syarat-syarat uang kecuali ….
a. Nilainya mudah berubah
b. Tidak mudah dibagi-bagi
c. Tidak mudah rusak
d. Jumlahnya sangat terbatas
e. Bahannya bagus dan mahal
2. Uang memiliki fungsi sebagai berikut
1. alat pembentuk kekayaan
2. alat pembayaran
3. alat penukaran umum
4. alat pengukur nilai
Yang merupakan fungsi asli uang adalah ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat:
1. kegiatan ekonomi
2. suku bunga
3. persediaan kas
4. motif berjaga-jaga
5. transaksi
6. cash ratio
Termasuk faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat, adalah ….
a. 1,2 dan 4
b. 1,2 dan 6
c. 2,3 dan 5
d. 3,4 dan 6
e. 3,5 dan 6
248 E k o n o m i SMA - Kelas X
4. Menurut teori Irving Fisher faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat adalah ….
a. Kebijakan pemerintah, kecepatan peredaran uang, pendapatan masyarakat
b. Kebijakan pemerintah, pendapatan masyarakat, tingkat harga barang
c. Kecepatan peredaran uang, pendapatan masyarakat, tingkat harga barang
d. Kecepatan peredaran uang, tingkat harga barang, jumlah barang yang
diperdagangkan
e. Pendapatan masyarakat, tingkat suku bunga, jumlah barang yang
diperdagangkan
5. Pada selembar uang Rp.100.000,00, angka Rp.100.000,00 tersebut merupakan
nilai…
a. Eksternal
b. Internal
c. Intrinsik
d. ekstrinsik
e. nominal
6. Ny. Andini menyetor uang ke bank dengan nomor rekening atas namanya sendiri
sebesar Rp.5.000.000,00. Kemudian ia menerima buku cek dari bank tersebut,
maka pada saat itu terjadi perubahan ….
a. uang giral menjadi uang kartal
b. uang nominal menjadi cek
c. uang kartal menjadi uang giral
d. uang kartal menjadi uang kontan
e. uang giral menjadi cek
7. Suatu negara menggunakan dua logam secara bersama-sama sebagai alat
pembayaran yang sah, tetapi yang dipakai sebagai dasar penentuan nilai mata
uang hanya satu logam saja,misalkan logam perak. Maka negara tersebut
menganut sistem standar….
a. tunggal
b. kertas
c. emas
d. kembar
e. pincang
Bab 8 - Uang dan Perbankan 249
8. “Bad money drive out good money” pernyataan tersebut merupakan bunyi
dari hukum Gresham. Hukum ini akan berlaku pada negara yang menganut
standar uang….
a. tunggal
b. kertas
c. emas
d. kembar
e. pincang
10. Ketika kita harus membayar pajak kendaraan bermotor tiap tahun kepada
pemerintah sebagai wujud dari ketaatan sebagai warga negara, maka dalam
hal ini uang yang kita gunakan berfungsi sebagai ….
a. Fungsi uang sebagai alat tukar umum (medium of exchange)
b. Fungsi uang sebagai alat satuan hitung (unit of account)
c. Fungsi uang sebagai alat pengukur nilai (a measure of value)
d. Fungsi uang sebagai alat pembayaran (a standard of payment)
e. Fungsi uang sebagai penyimpan nilai (store of value)
4. Kulkas, handphone, mobil, dan peralatan rumah tangga lain dapat berfungsi
sebagai alat penimbun kekayaan seperti halnya dengan uang. Akan tetapi
barang-barang tersebut memiliki kelemahan. Tunjukkan dan jelaskan kelemahan
barang-barang tersebut menurut anda?
5. Jelaskan uang memiliki peranan penting dalam kehidupan perekonomian
masyarakat!
Evaluasi Akhir Kelas X Semester 2 251
1. Kebijakan yang mengatur tentang penerimaan dan pengeluaran negara adalah ...
a. kebijakan moneter
b. kebijakan ekonomi internasional
c. kebijakan pengeluaran
d. kebijakan pendapatan
e. kebijakan fiskal
2. IDT kependekan dari ....
a. Inpres Desa Tertentu d. Intensifikasi Desa Tertinggal
b. Inpres Desa Tertinggal e. Intensifikasi Desa Termiskin
c. Inpres Desa Termiskin
3. Berikut ini merupakan kajian pokok dalam ekonomi makro kecuali…
a. ekonomi pembangunan
b. sektor rumah tangga dan perusahaan
c. perdagangan internasional
d. ekonomi moneter
e. ekonomi moneter dan perdagangan internasional
4. Yang merupakan program pemerintah terkait dengan masalah ketenagakerjaan
adalah...
a. Inpres Desa Tetinggal
b. Bantuan Langsung Tunai
c. Bantuan Operasional Sekolah
d. Jaring Pengaman Sosial
e. Meningkatkan perlindungan bagi pekerja secara langsung
5. Indonesia pernah mengalami hyperinflasi yakni pada tahun ... .
a. 1960 d. 1975
b. 1965 e. 1980
c. 1970
6. Mengapa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri sebagian besar
bekerja sebagai pekerja kasar (mengandalkan otot)?
a. pekerja kasar gajinya lebih besar
b. pekerja kasar tidak ada saingan
c. pekerja kasar kesempatan kerjanya sempit
d. kualitas SDM masih rendah
e. kualitas SDM tinggi
7. Apabila terjadi penurunan harga secara umum dan terus menerus keadaan ini
disebut ....
a. inflasi d. reflasi
b. deflasi e. deregulasi
c. devaluasi
252 E k o n o m i SMA - Kelas X
15. Negara X pada tahun 2000 memiliki data (dalam miliar rupiah) sebagai berikut :
laba yang ditahan : Rp. 360.000,00
pajak langsung : Rp. 60.000,00
Penyusutan modal : Rp. 4.000,00
Pajak tidak langsung : Rp. 20.000,00
Berdasarkan data di atas maka besarnya NNI adalah ... .
a. Rp. 340.000,00
b. Rp. 316.000,00
c. Rp. 300.000,00
d. Rp. 296.000,00
e. Rp. 236.000,00
16. Tinggi rendahnya kemakmuran suatu bangsa ditentukan dari … .
a. tingkat GNP yang tinggi
b. besarnya volume uang yang beredar
c. luasnya lapangan kerja yang tersedia
d. potensi yang dimiliki oleh alam
e. banyaknya pengangguran
17. Bila diketahui data sebagai berikut:
sewa tanah Rp 1.000.000,00
upah tenaga kerja Rp 500.000,00
bunga modal Rp 200.000,00
laba pengusaha Rp 10.000,00
pengeluaran konsumsi Rp 1.000.000,00
pengeluaran investasi Rp 750.000,00
ekspor Rp 1.000.000,00
impor Rp 250.000,00
pengeluaran pemerintah Rp 500.000,00
maka besarnya pendapatan nasional dihitung dari pendekatan pendapatan adalah....
a. Rp 1.750.000,00
b. Rp 1.710.000,00
c. Rp 1.250.000,00
d. Rp 500.000,00
e. Rp 250.000,00
18. Berikut ini adalah beberapa komponen pendapatan nasional
1. gaji 4. bunga modal
2. investasi 5. konsumsi pemerintah
3. konsumsi rumah tangga
Yang merupakan komponen pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan
adalah ... .
a. 1, 2 dan 3 d. 2, 3 dan 5
b. 1, 3 dan 4 e. 2, 4 dan 1
c. 1, 4 dan 5
254 E k o n o m i SMA - Kelas X
No A B C D
24. Bila negara X selama tahun 1997 memiliki data sebagai berikut:
NNI $ 900 juta, pajak perseroan $ 50 juta, laba ditahan $150 juta, iuran jaminan
sosial $ 30 juta, transfer payment $ 40 juta, maka besarnya Personal Income adalah
....
a. $ 710 juta d. $ 630 juta
b. $ 630 juta e. $ 580 juta
c. $ 600 juta
25. Rumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan pendapatan adalah.....
a. Y = C+ I + G + (X – M)
b. Y = r + w + i + p
c. Y = C + S/I
d. Y = P1 × Q1 + P2 × Q2 + Pn × Qn
e. Y = W + I + P + R + D + S
26. Data pendapatan nasional pada tahun 2001 adalah sebagai berikut :
GNP 350 milyar
Penyusutan 35 milyar
Pajak tidak langsung 65 milyar
Pembayaran pindahan 20 milyar
Pajak langsung 5 milyar
Berdasarkan data di atas maka besarnya Personal Income adalah … .
a. 260 milyar
b. 265 milyar
c. 270 milyar
d. 275 milyar
e. 280 milyar
27. GNP suatu negara Rp 24.000 juta, pendapatan neto luar negeri Rp 3.500 juta,
penyusutan Rp 2.750 juta, pajak langsung Rp 2.500 juta, pajak tak langsung
Rp3.000 juta. Maka besarnya NNI adalah … .
a. Rp17.250 juta
b. Rp18.250 juta
c. Rp20.500 juta
d. Rp21.250 juta
e. Rp21.750 juta
28. Diketahui data-data sebagai berikut (dalam milyar rupiah)
Sewa tanah Rp. 30.000,00
Bunga modal Rp. 40.000,00
Upah/gaji Rp. 250.000,00
Laba usaha Rp. 50.000,00
Maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan
pendapatan adalah....
a. 380.000 d. 200.000
b. 370.000 e. 170.000
c. 330.000
256 E k o n o m i SMA - Kelas X
29. Data penggunaan GDP tahun 1992 atas dasar harga konstan tahun 1983 (dalam
milyar rupiah)
Kalau MPC konstan 0,8 maka break even income akan dicapai pada saat
pendapatan :
a. 360.000 d. 600.000
b. 440.000 e. 680.000
c. 520.000
31. Fungsi konsumsi masyarakat adalah : C = 200 Milyar + 0,7Y. Bila pendapatan
nasional sebesar Rp7.000 milyar, jumlah tabungan masyarakat adalah :
a. Rp 1.090 milyar
b. Rp 1.900 milyar
c. Rp 2.090 milyar
d. Rp 2.100 milyar
e. Rp 2.900 milyar
32. Bila I = Rp 100 juta dan MPC = 0,6 maka Y= ....
a. Rp 100 juta
b. Rp 200 juta
c. Rp 250 juta
d. Rp 500 juta
e. Rp 600 juta
Evaluasi Akhir Kelas X Semester 2 257
39. Dengan uang tunai Rp 5.000,00 Ani bisa membeli 1 kg mangga. Hal ini
menunjukkan bahwa uang memilki nilai ....
a. Intrinsik d. Riil
b. Nominal e. Beli
c. Standar
40. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang:
1. tingkat bunga
2. motif masyarakat dalam memilki uang
3. tingkat pendapatan masyarakat
4. laju peredaran uang
5. jumlah penduduk
6. belanja negara
Pernyataan di atas yang benar adalah ....
a. 1, 2, 3 d. 3, 5, 6
b. 2, 3, 4 e. 2, 4, 5
c. 1, 3, 5
1. Filipina 1.040
2. Thailand 2.010
3. Korea Selatan 8.910
4. Hongaria 4.700
5. Meksiko 5.080
6. Indonesia 570
Menurut Bank Dunia negara yang termasuk dalam kategori low middle income
adalah ....
a. 1 dan 2 d. 1, 2 dan 6
b. 1 dan 6 e. 2, 4 dan 5
c. 4 dan 5
262 E k o n o m i SMA - Kelas X
19. Di bawah ini adalah usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional, kecuali
a. Meningkatkan pembangunan di segala bidang, terutama pembangunan ekonomi
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan
c. Meminta bantuan modal kepada IMF dalam pelaksanaan pembangunan
d. Mendorong peningkatan perkembangan industri kecil dan rumah tangga
e. Memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahan agar mampu untuk
berkembang
20. Salah satu upaya untuk meningkatan pendapatan perkapita dapat diusahan dengan
a. memperbesar jumlah tenaga kerja
b. memperbesar ekspor barang-barang modal
c. melakukan proteksi terhadap produk dalam negeri
d. meningkatkan produksi dengan mekanisasi
e. memperluas lapangan kerja
21. Bila 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan lebih dari 17% dari
keseluruhan pendapatan nasional maka menurut Bank Dunia hal tersebut tergolong
tingkat ketimpangan yang ….
a. tinggi
b. sedang
c. rendah
d. sangat tinggi
e. sangat rendah
22. Untuk mengukur merata tidaknya distribusi pendapatan nasional maka dapat
digunakan ....
a. Koefisien Lorenz
b. Koefisien Gini
c. Koefisien Elastisitas
d. Kurva Gini
e. Kurva Penawaran
23. Salah satu kegunaan pendapatan perkapita dalam analisis perekonomian masyarakat
adalah .....
a. Untuk mengetahui tingkat suku bunga bank
b. Untuk mengetahui jumlah penduduk yang mengalami kekurangan
c. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat
d. Untuk mengetahui angka kelahiran dan kematian
e. Untuk mengetahui dan menelaah struktur ekonomi suatu negara
Evaluasi Akhir Tahun Kelas X 263
24. Syarat yang harus dipenuhi agar pendapatan perkapita bisa naik adalah....
a. Pertambahan persentase pendapatan nasional sama dengan persentase
pertambahan jumlah penduduk
b. Persentase pertambahan pendapatan nasional lebih besar dari pada persentase
pertambahan penduduk
c. Pendapatan nasional bertambah dan pertambahan penduduk terus meningkat
d. Jumlah tabungan lebih besar dari investasi
e. Kesempatan kerja dan angkatan kerja terjadi keseimbangan
25. Berikut adalah Tabel tentang pendapatan (Y) dan konsumsi (C) suatu masyarakat
dalam satuan milyar rupiah.
Kalau MPC konstan 0,6 maka break even income akan dicapai pada saat pendapatan
:
a. 360.000
b. 440.000
c. 500.000
d. 600.000
e. 680.000
26. Fungsi konsumsi masyarakat adalah : C = 200 Milyar + 0,7 Y. Bila pendapatan
nasional sebesar Rp5.000 milyar, jumlah tabungan masyarakat adalah :
a. Rp1.090 milyar
b. Rp1.300 milyar
c. Rp2.090 milyar
d. Rp2.100 milyar
e. Rp2.300 milyar
27. Bila “I = Rp 50 juta dan MPC = 0,8 maka “Y=
a. Rp 100 juta
b. Rp 200 juta
c. Rp 250 juta
d. Rp 400 juta
e. Rp 500 juta
28. Diketahui MPC sebesar 0,80 artinya
a. Setiap pendapatan Rp 100, akan menyebabkan konsumsi Rp 0,80
b. Setiap pendapatan Rp 100, akan menyebabkan konsumsi Rp 8
c. Setiap pendapatan Rp 1, akan memerlukan konsumsi Rp 0,80
d. Setiap tambahan konsumsi Rp 1, akan menyebabkan tambahan pendapatan
Rp 0,80
e. Setiap tambahan pendapatan Rp 100, akan menyebabkan tambahan konsumsi
Rp 80
264 E k o n o m i SMA - Kelas X
29. Jika diketahui “Y = 1000 dan “C = 700. maka besarnya MPS adalah
a. 0,25
b. 0,30
c. 0,50
d. 0,75
e. 0,80
30. Kondisi Break Event Income terjadi saat ….
a. Pendapatan nol
b. Konsumsi nol
c. Pendapatan = konsumsi
d. Pendapatan > konsumsi
e. Pendapatan < konsumsi
31. Jika pendapatan Rp1.000.000,00, konsumsi Rp700.000,00. Jika pendapatan naik
menjadi Rp1.300.000,00, konsumsi naik menjadi Rp900.000,00. Dari data tersebut,
fungsi konsumsinya adalah….
a. C = 30.000 + 0,67 Y
b. C = 300.000 + 0,67 Y
c. C = 200.000 + 0,67 Y
d. C = 30.000 + 0,5 Y
e. C = 300.000 + 0,6 Y
32. Jika diketahui fungsi C = 2000 + 0,6 Y. Pada saat besarnya pendapatan sama
dengan 500.000,00. Berapakah besarnya tabungan ....
a. 302.000,00
b. 198.000,00
c. 188.000,00
d. 178.000,00
e. 118.000,00
33. Tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter untuk mempengaruhi RAPBN
disebut kebijakan….
a. Fiskal
b. Anggaran
c. APBN
d. Moneter
e. Keuangan Negara
Evaluasi Akhir Tahun Kelas X 265
34. Himbauan yang dilakukan oleh bank sentral kepada bank-bank umum untuk
melakukan sesuatu dalam rangka ikut mengamankan kebijakan bank sentral
disebut ….
a. Politik diskonto
b. Moral suasion
c. Margin requirements
d. Operasi pasar terbuka
e. Cash ratio
35. Uang memiliki nilai nominal sama dengan nilai intrinsiknya disebut….
a. Full bodied money
b. Feduciary money
c. token money
d. Hot money
e. Common money
18. Apa yang dimaksud dengan pendapatan disposable dan dari mana pendapatan
tersebut diperoleh?
19. Apa yang dimaksud dengan kurva MEC dan MEI?
20. Apa yang dimaksud dengan konsumsi otonom?
21. Bagaimanakah bentuk hubungan antara investasi dan tingkat bunga?
22. Jelaskan fungsi bank Indonesia sebagai bank sentral!
23. Mengapa permata tidak bisa dijadikan sebagai mata uang pada masa sekarang ini?
Jelaskan pendapat kalian!
24. Jelaskan teori nilai menurut David Ricardo!
25. Bedakan antara nilai pakai dan nilai tukar! Jelaskan disertai contoh!
Daftar Pustaka 267
Daftar Pustaka
Budiono. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid I (Ekonomi Mikro). Yogyakarta: BPFE
UGM
_________. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid II (Ekonomi Makro). Yogyakarta:
BPFE UGM
Djamaluddin Gade dan Muhammad Gade. (2002). Hukum Pajak. Jakarta: Lembaga
Penerbit FE UI
Didik J. Rachbini dan Suwidi Tono, dkk. Bank Indonesia Menuju Independensi Bank
Sentral. Jakarta: PT Mardi Mulyo
Faried Wijaya dan Soetatwo Hadiwigeno. (1994). Lembaga Keuangan dan Bank.
Yogyakarta: BPFE UGM
Faried Wijaya. (1990). Untaian Ekonomi Moneter dan Perbankan. Yogyakarta: BPFE
UGM
Gilarso, T. (1991). Pengantar Ilmu Ekonomi, Bagian Makro. Yogyakarta: Kanisius
_________. (1992). Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Kanisius
Heru Subiyanto (ed.) (2004). Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan Implementasi.
Jakarta: Kompas
Irawan M. Suparmoko. (1989). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE UGM
Iswardono Sp. (1994). Uang dan Bank. Yogyakarta: BPFE UGM
Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa
______. (2003). Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Perkasa
Mankiw, G. N. (1998). Principles of Economics Part I. Hardvard: Hascourt Brace Company
Mardiasmo. (1998). Perpajakan. Yogyakarta: Andi Offset
Muhammad Syafe’I Antonio. (2001). Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek. Jakarta:
Gema Insani
Nopirin. (1997). Ekonomi Moneter Jilid I. Yogyakarta: BPFE UGM
_______. (1997). Ekonomi Moneter Jilid II. Yogyakarta: BPFE UGM
Samuelson, Paul A & Nordhaus, William D. (1985). Ekonomi Edisi Keduabelas – Jilid
I. (Diterjemahkan oleh: Jaka Wasana).Jakarta: Erlangga
Simorangkir, O.P. (1980). Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank. Surabaya:
Ghalia Indonesia
Sudiyono. (1992). Ekonomi Makro (Pengantar Analisa Pendapatan Nasional).
Yogyakarta: Liberty
268 E k o n o m i SMA - Kelas X
Glossarium
Dependen : Tergantung atau terikat
Mal : Pusat perbelanjaan
Paradoks : Lawan asas atau bertentangan
Reproduksi : Menghasilkan kembali
Rerata : Rata-rata
Demand : permintaan
Want : keinginan
Need : kebutuhan
Ceteris Paribus : hal/faktor-faktor lain dianggap konstan
Preferensi : skala prioritas konsumen
Supply : penawaran
Taste : selera
Out of date : ketinggalan jaman/usang
Slope : kemiringan garis/gradien
Elastisitas : derajat kepekaan
Elastis : peka
Inelastis : tidak peka
Total Revenue : total penerimaan
Invisible Hand : tangan tidak kentara (mekanisme pasar)
Disekuilibrium : ketidakseimbangan
Faxsimile : semacam fotocopy jarak jauh
Videophone : telepon tetapi terlihat wajah/orang yang bertelpon
Internet : alat komunikasi data/suara dan sumber informasi
Conduct : tingkah laku
Performance : kinerja
Dead weight loss : mubadir
Price maker/setter : pembuat/penentu harga
Price taker : pengambil harga
Perfect Competition : persaingan sempurna
Pure Competition : persaingan murni
Indefferent : tanpa beda
Free entry : bebas masuk
Free exit : bebas keluar
Patent : pengakuan hak cipta secara hukum
Lisensi : ijin pemakaian merk/nama dagang
Economies of scale : skala produksi yang ekonomis
Surplus konsumen : keuntungan yang dirasakan oleh konsumen, karena bisa
memperoleh produk/barang dibawah harga optimalnya.
Surplus produsen : keuntungan yang dirasakan oleh produsen, karena bisa
menjual produk dengan harga di atas harga optimalnya
Kinked Demand : kurva permintaan patah dalam oligopoli
Kartel : konsentrasi beberapa perusahaan sejenis dan
mengadakan perjanjian tertentu.
270 E k o n o m i SMA - Kelas X
Indeks
A
Angka pengganda;213,214, 215
Attitude toward thrift;35, 36,203
Average Propensity to consume;199,200,217,201
B
Bank Sentral;178, 188, 219, 220, 225, 232, 233, 234, 237, 245, 246
Bank Umum;132, 219
C
Capital stock;204, 214
Ceteris paribus;55, 56, 59, 60, 64, 65, 68, 70, 72, 98, 100
Cost Push Inflation;173, 175, 187
Coumponding factor;207
Cross Elasticity;73
D
Demand Pull Inflation;172, 173, 183, 187, 191
Disaving;198
Discount factor;206
Disposable Income;153, 179, 194, 197
Distribusi Pendapatan;37, 118, 120, 143, 168, 180, 190, 191, 202
Domestic Inflation;174, 183, 191
E
Efek Spiral;173
Elastisitas;50, 52, 53, 72, 73, 74, 75, 76, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 98, 102
Elastisitas Busur;81
Elastisitas Pendapatan;73,98
Elastisitas Titik;80, 81
Excess Demand;91, 93, 94,101
Excess Supply;91, 94,101
Expected income;34, 203
External Value;227, 245
F
Faktor produksi;12, 14, 15, 22, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 47, 48, 49, 51, 65, 68, 70, 99, 105, 111, 118, 120, 124,
127, 137, 155, 158, 159, 181, 185, 190
Form utility;6,18, 46
Full Bodied Money;226, 245,249
Fungsi konsumsi;36, 193, 194,195,199, 200, 201, 202, 203, 204, 212, 213, 214, 215, 217, 218
Fungsi Tabungan;193, 194,195, 197, 198, 199, 201, 202, 204, 214, 216, 217, 218
Fungsi uang;222, 224,245, 249
272 E k o n o m i SMA - Kelas X
G
GNP nominal;175
GNP Riil;175
Gross National Product;153, 157, 156, 184 185
H
Harga keseimbangan;53,91, 92, 94, 95, 96, 97, 98, 100
Hukum Penawaran;54, 71,72,100
Hukum Permintaan;53, 54, 64,71, 72
I
Imported Inflation;174, 183,191
Indeferens;32
Indeks Harga;154,170, 171, 172, 175, 176, 177, 183, 189
inflasi;132, 143, 144, 146, 147, 150, 152, 153, 154, 170, 171, 172, 173, 174, 175, 178, 179, 180, 181, 182, 183,
184, 187, 188, 191, 192, 237, 243, 244
Internal Value;227, 245
K
Kardinal;21, 30, 32, 45, 47, 48
Kebijakan fiskal;143, 144, 150, 179
Kebijakan moneter;144, 150, 151, 178, 219, 220, 233, 237, 242, 243, 244, 245, 246
Kebutuhan;1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 33, 34, 36, 37, 45, 49, 51, 52,
55, 63, 74, 79, 89, 101, 129, 142, 145, 150, 161, 171, 181, 193, 224, 232, 235, 236, 247
Keseimbangan Umum;211
Konsumsi;193
Daftar Pustaka 273
Catatan:
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
274 E k o n o m i SMA - Kelas X
Catatan:
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................