Anda di halaman 1dari 4

Pengeboran Pondasi dengan Bore berdiameter 1.5 m.

Titik pusat dari pile di survey dan di tandai dengan angker baja .Penentuan titik lubang
bor dilakukan oleh surveyor dan setiap saat harus dilakukan pengecekan berulang kali
karena kondisi lahan yang rusak akibat pengeboran. Penempatan alat bor pada posisi
yang telah ditentukan , kemudian dilakukan pengecekan posisi vertikal dan horizontal
apakah sudah memenuhi persyaratan. Penempatan temporary casing berupa pipa baja
diameter 1500 mm dengan panjang 5 – 6 m. Selubung baja akan digetarkan atau diputar
kedalam lapisan dengan frekuensi secara vertikal sesuai casing dan batang pengeboran.
Kedalaman casing dipasang tergantung pada ketebalan lapisan atas yang tidak stabil.
Casing juga membantu peralatan pengeboran dengan toleransi yang dapat dipertahankan.
Kestabilan pada lokasi menggunakan plat plat baja sebagai pondasi/duduk truck mixer
pada saaat pengecoran nantinya apabila kondisi tanah dasar rusak oleh lumpur.

Setelah alat dan lahan telah dipersiapkan, maka dilakukan pekerjaan pengeboran dengan
mesin auger dengan memperhitungkan posisi pile cap.auger dan bucket dialakukan
pengeboran dengan lapiusan tersult/keras. Ketika lapisan/ sulit/keras ditemukan maka
auger sangat menunjang. Metode chiseling dan core barels digunakan jikan dipergunakan
untuka menjangkau tin gkatan lapisan yang dirancang. Sepanjang proses pengebora,,
tekenen air atau stabilitas cairan diperkenankan jika lubang bore tidak stabil dengan
adanya groundwater didalamnya atau dalam pertimbangan lain, jika tidak dialanjutkan
pengeboran akan mengeringkan lubang bore. Jika pemboran sampai lapisan bawah yang
dirancang, peralatan pengeboran diganti dengan bucket (bailer) untuk membersihkan
lapisan dasar. Bailer akan mampu memindahkan yang menggangu lapisan dasar tersebut.
Setiap perubahan kondisi lapisan tanah hasil pengeboran diambil contoh/sampelnya
diberi identitas yang jelas sesuai titik peneborannya dan dicatat pula kejadian, waktu
mulai dan selesainya pengeboran. Apabila diperlukan dapat dilakukan test langsung pada
sampel tanah untuk membandingkan nilai tanah keras sesungguhnya.

Instalasi Baja Tulangan Rangka penulangan diturunkan kedalam bor. Ukuran dan
panjang penulangan merupakan spesifikasi yang direncanakan dalam pengeboran. Pusat
rangka penulangan adalah jalur pengecoran dengan memperhitungkan selimut betonnya.
Sambungan antar segmen besi tulangan dilakukan dengan pengelasan.

Prosedure Pengecoran.

Selesai pengeboran, sebelum dimasukannya besi tulangan, kondisi dasar lubang bor
dibersihkan dengan cleaning bucket. Kemudian dilakukan pengukuran ulang kedalaman,
endapan maksimal lumpur adalah 200 mm. ? Pelaksanaan pengecoran digunakan dengan
metode tremie. Pipa tremie dengan ID = 250 mm akan diturunlkan dekat dengan lapisan
bore pile. Sebelum pengecoran, bola karet atau kuantitas dari butiran vertikulasi kira kira
350 mm di dalam lubang tremie dengan lubang basah. Pengecoran mulai beroperasi
melalui pipa tremie. Pengecoran dengan pipa metode tremie dilanjutkan sampai tingkatan
beton kira kira 0.5 to 1.0 m diatas tingfkat cu-off. Panjang tremie semakin berkurang
dalam pengecoran beton. Untuk memestikan bahwa beton dengan a slump 180 -200 mm
diperlambat (minimum untuk 4 jam) diperlukan dalam prosedur ini.
Pengecoran beton dilakukan dengan pipa tremie yang masuk sampai dengan dasar
lubang, panjang pipa adalah 3 m’ dan dapat disambung dengan drat sehingga pada saat
pengecoran air dan lumpur dapat terdorong ke atas. Pengecoran beton harus dilakukan
segera setelah besi tulangan dan pipa tremie telah siap dan dilakukan secara continue
sampai dengan panjang yang ditetapkan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kembali
pengendapan lumpur dan terjadi pengerasan beton. Mengingat pipa tremie karus
digerakakan terus naik turun untuk menjamin beton masuk kedalam lubang dan tidak
keropos.

Pengecoran menggunakan beton K-300 dengan slump 16±2 cm, untuk mendapat beton
dengan workabilitas yang tinggi sehingga memudahkan dalam proses pengecoran,
pengecoran dilakukan sampai dengan level/kedalama yang ditentukan.

Pemindahan Casing Jika casing bagian bawah diatas cut off pile. Maka casing dapat
ditarik setelah pengecoran beton. Dimana service crane digunakan untuk pengembilan
casing atau tanpa vibrator maupun digunakan untuk alat pengeboran yang berputar
dengan sendiri kearah luar. Bila cut off pile didalam casing maka casing ini akan
dipindahkan seketika setelah pengecoran.

Pekerjaan Pemeriksaan ? Untuk menjamin pelaksanaan pengecoran berjalan baik,


deilakukan dengan membandingkan volume beton minimal harus sama dengan volume
tanah yang yang dibor. Sebelum beton pertama kali dicor ke dalam pipa corong tremie,
pada corong piupa tremie telah disiapkan kantong plastik (bisa juga dengan kawat
nyamuk) berisi fresh concrete yang akan dijatuhkan bersama saat beton dituang buntuk
pertama kalinya pada tiap lubang, tujuannya agar beton dalam kantung plastk tersebut
dapat mendorong air lumpur keluar dari piupa tremie dan sehinggga beton tidak
tercampur dengan lumpur. ? Jika terjadi kemacetan tremie pada proses pengecoran, maka
tremie akan segera diangkat sebagai (bagian pipa tremie yang tertanam dilapisan beton
tetap dijaga minimal 150 cm dengan cara mngkalkulasikan volume beton yang telah
tertuang, ketinggian lapisan beton yang tertuang dipotong minimal 150 cm adalah bagian
pipa tremia yang terpaksa harus diangkat keatas seluruhnya maka segera setelah
pengangkatan pipa tremie dibersihkan, untuk melanjutkan pengecoran tremie dimasukkan
kembali dengan cara menutup ujung tremie dengan plat tipis unpermanen. Pemasukan
kembali tremie harus mencapai kedalaman minimal 3.00 m dari muka beton pada saat
terjadinya kemacetan.

Pemasukan kembali tremie harus mencapai kedalaman minimal 3.00m dari muka beton
saat terjadinya kiemacetan. Setiap palaksanaan pengecoran diambil 1 set (2 speciment )
untuk setiap truck mixer. Setiap sample diberi tanggal pengecoran, nomor pile dan nomor
pengecoran. Laporan pembuatan bore pile dibuat dengan menyatakan : noimor dan
diameter tiang, dalamnya lubang, dalamnya casing, panjang, diameter,dan jumlah
tulangan, panjang pipa tremie, tebal endapan lumpur, volume beton tiap mixer, jam
pembongkaran beton, jam selesainya pengecoran untuk setiap truck mixer, elevasi beton
akhir, pengukuran elevasi beton setiap selesai satu pengecoran dengan truck mixer.
Gangguan lingkungan berupa lumpur diantisipasi dengan membuat sistem
pengumpulan/pengendapan lumpur untuk kemudian air dibuang ke saluran sekitar.
Lumpur yang tercecer pada saat pembuangan ke luar lokasi dilakukan dengan membuat
sistem pembersihan ban truck menggunakan semprotan jet pump.

Berikut Foto-foto pelaksanaan Pondasi Bore Pile Jembatan Cipada.

Anda mungkin juga menyukai