ARUS LISTRIK
t 2 adalah:
t 2 = 5 – 3 = 2 s
q I 2.t 2 3x 2 6 C
t 3 6 5 1s
q 3 I 3.t 3 2 x1 1 C
q q1 q 2 q 3 12 6 2 20 Coulomb
2. Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu kabel yang
luas penampang kawatnya 0,2 mm2 dalam suatu
rangkaian elektronika adalah 0,17 mA. Berapakah
a. Rapat arusnya?
b. Dalam satu jam berapakah besar muatan yang melalui
kabel tersebut?
c. Bila muatan elektron -1.6 x 10-19 C, berapa elektron yang
mengalir dalam satu jam?
Diket :
A= 0,2mm2 = 0,2 x 10 -6
I = 0,17 mA = 0,17 x 10-3 t = 1 jam =3600 s
Ditanyakan :
J = …?
q = dlm satu jam = …? q I .t 0.17 x10 3 x3600 0.16 C
n elektron dalam satu jam =…? Banyak elektron yang menghasilkan
L L
R
A
A
R = tahanan ()
= resistivitas bahan (.m)
L = panjang bahan (m)
A = luas penampang (m2)
Konduktivitas
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan
untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik
ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatan
bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas
listrik didefinsikan sebagai ratio dari rapat arus terhadap kuat
medan listrik :
J = Kerapatan arus listrik (A/m2)
= Konduktivitas bahan (S/m)
E = Kuat medan Listrik (N/C)
E=IR
I =E/R
R=I/E
Kesimpulan :
• Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan
dengan E atau V.
• Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
• Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
• Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
Diagram Hukum OHM(Ω)
JAWAB :
dik :
V = 220 V
I = 10 A
Dit : hambatan…………….?
R = V/R
R = 220/10 = 22 Ω
V = V1 + V2 + V3
Berdasarkan Hukum Ohm, maka beda
potensial listrik pada setiap lampu yang
hambatannya R1, R2, dan R3 dirumuskan:
Hambatan yang disusun seri
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Hambatan disusun dari ujung ke ujung (berderet).
2. Terdapat satu lintasan arus listrik.
3. Kuat arus listrik yang mengalir di setiap hambatan
sama besar.
4. Hambatan pengganti seri Rs selalu lebih besar dari
hambatan terbesar yang disusun seri.
5. Rangkaian hambatan seri berfungsi sebagai
pembagi tegangan.
5. Perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar
di atas, tentukan:
a. hambatan pengganti,
b. arus listrik yang mengalir pada R1, R2 , dan
R3, dan
c. beda potensial pada masingmasing
hambatan.
Jawab:
a. Rs = R1 + R2 + c. V1 = I × R1
R3 = 0,1 × 20
= 20 + 10 + 30 =2V
= 60 Ω V2 = I × R2
V 6 = 0,1 × 10
b. I = 0,1A =1V
Rs 60
V3 = I × R3
I = I1 = I2 = I3 = 0,1 A = 0,1 × 30
=3V
c. V1 = I × R1
= 0,1 × 20
=2V
Hambatan Paralel
2. Hambatan Paralel
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut
hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian
listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan
hambatan paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut
hambatan pengganti paralel (RP). Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk
membagi arus listrik.
Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang
mengalir pada masingmasing lampu yang
hambatannya masing-masing R1, R2, dan
R3 sesuai Hukum Ohm dirumuskan:
Ujung-ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai
masing masing bertemu pada satu titik
percabangan. Besar beda potensial (tegangan)
seluruhnya sama, sehingga berlaku:
V = V1 = V2 = V3
Besar kuat arus I dihitung dengan rumus: