PENGHALANG-PENGHALANG DO'A
Oleh: Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih
‘anyak orang berdoa melakukan perbuatan yang
menyebabkan doa mereka ditolak dan tidak
dikabulkan, arena ketidaklahuanan mereka
tentang syarat-syarat_ doa, padahal apablia tidak
terpenuhi salah satu syarat tersebut, maka doa tersebut
tidak dikabulkan,
‘Adapun syarat-syarat yang terpenting antara lain.
(1). khtas
Sebagaimana firman Allah. “Artinya: Maka
sombahlah Allah dengan memurrikan ibadah kepada-
Nya”. (Ghafir: 14]
lbnu Katsir mengatakan bahwa setiap orang yang
beribadah dan berdoa hendaknya dengan ikhlas serta
menyelisihi orang-orang musyrik dalam cara dan
madzhab mereka. [Tafsir Ibnu Katsir 4/73]
Dari Abdurrahman bin Yazid bahwa dia berkata
bahwasanya ArRabi datang kepada ‘Alqamah pada
hari Jum‘at dan jika saya tidak ada dia memberikan
kabar kepada saya, lalu ‘Algamah bertemu dengan
saya dan berkata : Bagaimana pendapatmu tentang
apa yang dibawa oleh Rabil.? Dia menjawab : "Berapa
banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan ?
Karena Allah tidak menerima doa kecuali yang ikhias".
Saya berkata : Bukankah itu telah dikatakannya ? Dia
berkata : Abdullah mengatakan bahwa Allah tidak
mendengar doa seseorang yang berdoa karena sum’ah,
riya’ dan main-main tetapi Allah menerima orang yang
berdoa dengan ikhlas dari lubuk hatinya’. [Imam Al-
Bukhari dalam Adabul Mufrad 2/65 No. 606.
Dishahinkan sanadnya oleh Al-Albani dalam Shahin
‘Adabul Mufrad No. 473. Nakhilah_ maksudnya adalah
iikhlas, Masmat adalah orang yang beramal untuk dipuji
atau tenar]
Termasuk syarat terkabulnya doa adalah tidak
beribadah dan tidak berdoa kecuali kepada Allah. Jika
seseorang menujukan sebagian ibadah kepada selain
Allah baik kepada para Nabi atau para wali seperti
mengajukan permohonan kepada mereka, maka
doanya tidak terkabulkan dan nanti di akhirat termasuk
forang-orang yang merugi serta kekal di dalam Neraka
Jahim bila dia meninggal sebelum bertaubat.
[2] & [3]. Tidak Berdoa Untuk Sesuatu Dosa
‘Atau Memutuskan Silaturrahi
Dari Abu Said bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Apabila seorang
‘muslim berdoa dan tidak memohon suatu yang berdosa
atau pemutusan kerabat kecuali akan diakabulkan oleh
Allah salah satu dari tiga ; Akan dikabulkan doanya atau
ditunda untuk simpanan di akhirat atau menghilangkan
daripadanya keburukan yang semisainya" [Musnad
‘Ahmad 3/18]
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang
dimaksud “tidak berdoa untuk suatu yang berdosa”
artinya berdoa untuk kemaksialan suatu contoh : "Ya
Daftar Isi;
Penghalang-penghalang Do'a 1
Jadwal Sholat Bulan Juli 2010 2
Waktu-waktu Mustajab Untuk Berdo'a 3
kisah Batu Yang Membawa Lari Baju Musa
“Alayhi Salam ... ‘ 4
Hukum Mengajak Anak-anak Ke Masjid ....... 4
‘Allah takdirkan aku untuk bisa membunuh si fulan™,
sementara si fulan itu tidak berhak dibunuh atau "Ya
Allah berilah aku rizki untuk bisa minum khamer" atau
"Ya Allah pertemukanlah aku dengan seorang wanita
untuk berzina’. Atau berdoa untuk —memutuskan
silaturrahmi suatu contoh : “Ya Allah jauhkanlah aku dari
bapak dan ibuku serta saudaraku” atau doa semisalnya,
Doa tersebut pengkhususan terhadap yang umum,
Imam Al-Jazri berkata bahwa memutuskan silaturahmi
bisa berupa tidak saling menyapa, saling menghalangi
dan tidak berbuat baik dengan semua kerabat dan
keluarga,
[4]. Hendaknya Makanan Dan Pakaian Dari Yang
Halal Dan Bagus
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan
“Aninya : Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal
karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke
langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi,
sementara. makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang
haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?”
[Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadagah 3/85-
86).
Imam An-Nawawi berkala bahwa yang dimaksud
lama bepergian dalam rangka beribadah kepada Allah
seperti haji, ziarah, bersilaturrahmi dan yang lainnya.
Pada zaman sekarang ini berapa banyak orang
yang mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian
yang haram baik dari harta riba, perjudian atau harta
suap yang yang lainnya. [Syarh Shahih Muslim 7/100}.
‘Ahli Syair berkata. "Kita berdoa dan menyangka
doa terangkat padahal dosa menghadangnya lalu doa
lersebut kembali. Bagaimana doa kita bisa sampai
sementara dosa kita menghadang di jalannya’. [Al-
Azhiyah dalam Ahkamil Adiyah hal. 141]
[5] Tidak Tergesa-gesa Dalam
Terkabulnya Doa
Dari Abu
Menunggu
Hurairah bahwasanya —Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Artinya : Akan dikabulkan permintaan seseorang di
Oe rece econ
Se Rae ccs ce eure
20-10-21-35-95 KCP Kraksaan a/n Budhi Santoso/Yusufdengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : "Saya
berdoa telapi tidak dikabulkan”, Ibnu Baththaal berkata
bahwa sescorang bosan berdoa lallu meninggalkannya,
seakan-akan mengungkit-ungkit dalam doanya atau
mungkin dia berdoa dengan balk sesuai dengan
syaratnya, tetapi bersikap bakhil dalam doanya dan
menyangka Allah tidak mampu mengabulkan doanya,
padahal Dia dzat Yang Maha Mengabulkan doa dan
tidak pernah habis pemberian-Nya. [Fathul Bari 11/145}
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa Imam Al-
Madzhari berkata : Barangsiapa yang bosan dalam
berdoa, maka doanya tidak terkabulkan sebab doa
adalah ibadah baik dikabulkan atau tidak, seharusnya
seseorang tidak boleh bosan beribadah. Tertundanya
permohonan boleh jadi belum waktunya doa tersebut,
dikabulkan arena segala sesuatu telah ditetapkan
waktu terjadinya, sehingga segala sesuatu yang belum
waktunya tidak akan mungkin terjadi, atau boleh jadi
permohonan tersebut tidak terkabulkan dengan tujuan
‘Allah mengganti doa tersebut dengan pahala, atau
boleh jadi doa tersebut tertunda pengabulannya agar
‘rang tersebut rajin berdoa sebab Allah sangat senang
fterhadap orang yang rajin berdoa karena doa
memperihatkan sikap rendah iri, menyorah dan
merasa membutunkan Allah. Orang’ sering mengetuk
pintu akan segera dibukakan pintu dan begitu pula
‘orang yang sering berdoa akan segera dikabulkan
doanya. Maka seharusnya setiap kaum Musiimin tidak
boleh meninggalkan berdoa. [Mir'atul Mafatih 7/349)
Allah berfirman. *Artinya : Bordoalah kepada-Ku,
niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (Ghafir: 60).
Banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan,
kalau seandainya ayat_ tersebut sesuai_ dengan
Zhahimya past tidak mungkin doa tersebut ditolak.
Hafizh Ibnu Hajar menjawab bahwa setiap orang
yang berdoa pasti terkabulkan tetapi dengan bentuk
pengkabulan yang berbeda-beda, terkadang apa yang
diminta terkabulkan, atau terkadang diganti dengan
sesuatu pemberian lain, sebagaimana hadits dari
“Ubadah bin Shamit bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alain
wa sallam bersabda.
"arinya : Tidak ada scorang muslim di dunia
berdoa memohon suatu permohonan melainkan Allah
pasti mengabulkannya —atau_—_-menghilangkan
daripadanya keburukan yang semisalnya". (Fathul Bari
11/98}.
[6]8[ 7] Hendaknya Berdoa Dengan Hati Yang
Khusyu' Dan Yakin Bahwa Doanya Pasti Akan
Dikabulkan
Dari Abdullah bin Amr bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“artinya : Hati itu laksana wadah dan sebahagian
wadah ada yang lebih besar dari yang lainnya, maka
apabila kalian memohon kepada Allah, maka mohoniah
kepada-Nya sedangkan kamu merasa yakin akan
dikabulkan arena sesungguhnya Allah tidak akan
mengabulkan doa dari hati yang lalai". [Musnad Ahmad
2/177, Mundziri dalam kitab Targhib 2/478, Al-Haitsami
if
penyebab terkabulnya doa. Imam Al-Madzhari berkata
bahwa hendaknya orang yang bedoa merasa_yakin
bahwa Allah akan mengabulkan doanya sebab sebuah
doa tertolak mungkin disebabkan yang diminta tidak
mampu mengabulkan atau tidak ada sifat dermawan
atau tidak mendengar terhadap doa tersebut, sementara
kesemuanya sangat tidak layak menjadi sifat Allah. Allah
adalah Dzat Yang Maha Pemurah, Maha Tahu dan Maha
Kuasa yang tidak menghalangi doa hamba-Nya. vJika
seorang hamba tahu bahwa Allah tidak mungkin
menghalangi doa hamba-Nya, maka seharusnya kita
berdoa kepada Allah dan merasa yakin bahwa doanya
akan dikabulkan oleh Allah.
Hadiri Kajian Rutin Mingguan
Bersama Ustad Kharisman
Ba'da Sholat Isya' Berjama'ah
di Masjid At-Taqwa
Komplek Perumahan YTL-Jatim, Paiton
"Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan"
(Al-Mujaadilah: 11)
Frou WwsaK | SUBUH DMUHUR] AGAR NAGHRIE1SYA
1040748] 04 1745 113412 142226] 172245 18.3887
#040618 041615, 113412, 1459.00) 172523 18.9728
7 [0g 09.44 Ge 10-441 1136 12 tas 38) 173408 1638.00
40. 0400 14] 04 1814/1136 121 148 10) 1724.0) 1.380
4B 040049] 04 1a43 113612) {ass 46) 1728 5, 16.30.04
4 0410.12 041012 113612 14e821| 1728.17 10.3026
19 /04.10.10 04.20.10 11.36.12) 1455.26 17.26.38 18.39.41
"04.10.07 0420.07 / 11.36.12 1456.30 1726.59 18.39 46|
[ed 00d Ga 7004 tse 12 tase 8 173730 18305
‘WB 04.10.01 0420.01 11.36.12 1455.40 1727.40 18.39.
‘3B [04.09.55 04.19.55 11.96.12) 1455.42) 17.28.10 18.40.04]
er Oe
Tee Rea eet eC
« Aris Budiantoro (4014)
‘Buletin At-Taqwa diterbitkan oleh Takmie Masjid Al-Tagwa PT YTL
‘Jawa Timur. Kelua: Budhi Santoso; Wakil: Ariat Saptahacl
Sexrelais:Jaiman; Bendahara : Yusul fend
|AtTagwa menerima sumbangan artkoitulisan berlama pengetahuan
Islam. Tulsan bisa dikiimkan ke Seksi Sylar & Dakwah (Redy
Hartono-redy@at-taqwa.org) atau Bagian Bulletin Her Yuono-
her@attaqwa org) atau takmir@at-taqwa.org. Kalk, Saran, &
‘Masukan Bisa Dikrimkan Ke Tekmin@At-Taqwa.orgyang
sangal balk unluk berdoa, akan tetapi kebanyakan
orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut.
Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nila
yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim
seharusnya memanfaatkan waktu-waktu. yang utama
dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan,
keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun
waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain.
[1]. Sepertiga Akhir Matam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“artinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha
Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit
dunia hingga tersisa_sepertiga akhir_malam, lalu
berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan
kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan
erkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun,
pasti Aku akan mengampuninya". [Shahin Al-Bukhari
kitab Da‘awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150]
[2]. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang
Berpuasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu
bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
“artinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa
pafa saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan
lbnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321
No. 1775. Hakim dalam kilab Mustadrak 1/422.
Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz
Zujaj 2/171,
[3]. Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah
Shallaliahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang
paling didengar oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala , beliau
menjawab,
‘Artinya : Di pertengahan malam yang akhir dan
seliap selesai shalat fardhu"
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30.
Dishahihkan oleh AbAlbani dalam Shahih Sunan At
Tirmidzi 3/167-168 No. 2782}
[4]. Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau
jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala
peang berkecamuk". [Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/24
No. 2540. Sunan Baihagi, bab Shalat Istisqa’ 3/360.
Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam
Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani
dalam Tallq Alal Misykat 1/212 No. 672]
[5]. Sesaat Pada Hari Jum‘at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Abul
Qasim Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“artinya : Sesungguhnya pada hari Jum‘at ada satu
saal yang tidak bertepatan seorang hamba muslim, dan
memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan
akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan
Waktu yang sesaat itu tak bisa diketahul secara
persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu
fersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah
disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203.
Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada
pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai
shalat Jumat atau hingga selesai waktu shalat ashar
bagi orang yang menunggu shalat maghrib.
[6]. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari
Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan
jan Berdzikir Kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
"artinya :Tidaklah seorang —hamba tidur dalam
keadaan suci [alu terbangun padamalam hari kemudian
memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat
metainkan Allah akan mengabulkannya’. [Sunan Ibnu
Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-
Mundziri 1/371 No. 595]
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari{An-
Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190]
Yang dimaksud dengan “ta'ara minal lail" terbangun
dari tidur pada malam hari.
[7]. Doa Diantara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
rtinya : Doa tidak akan ditolak antara adzan dan
igamah’. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521
‘Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Dawaat 13/87. Sunan A
Baihagi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani,
kitab Tamamul Minnah hal. 139]
[8]. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu
Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda
"Artinya : Adapun pada waktu sujud, maka
bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat
tepat untuk dikabulkan". [Shahih Muslim, Kitab Shalat
bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku' wa Sujud 2/48]
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk
dikabulkan doa kamu,
[9]. Pada Saat Sedang Kehujanan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyaliahu ‘anhu bahwasanya
Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“artinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa
pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanai
[Mustadrak Hakim dan dishahinkan oleh Adz-Dzahabi
2/113-114, Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul
Jami’ No. 3078}
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa
pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak
dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat
khususnya curahan hujan pertama di awal_musim.
(Fathul Qadir 3/340}
[10]. Pada Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Resulullah mendatangi
rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau
mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka alu
bahwayang kamu ucapkan’. [Shahih Muslim, kitab Janaiz
[11]. Pada Malam Lailatul Qadar
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman.
"Arlinya : Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan, Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu penuh kesejahleraan sampai
terbit fajar". [Al-Qadr : 3-5)
Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan
Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti
dikabulkan, (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)
[12]. Doa Pada Hari Arafah
Dari ‘Amr bin Syu'aib Radhiyallahu ‘anhu dari
bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda.
"Arlinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah".
[Sunan At-Tirmidzi, bab
Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani
dalam Talli alal Misykat 2/797 No. 2598]
[Disalin dari buku Jahalatun nas fid du’a, edi
Indonesia Kesalahan Dalam Berdoa, oleh Ismail bin
Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumain, hal 181-189, terbitan
Darul Haq, penerjemah Zainal Abidin Lc]
pa
3/38]
KISAH BATU YANG MEMBAWA LARI BAJU
MUSA ‘ALAYHI SALAM
Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Ab
Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alai
wa Salam bersabda, "Sesungguhnya Musa adalah
seorang laki-laki yang pemalu dan menutup diri
Kulitnya tidak terlihat sedikit pun_karena rasa malunya
Di kalangan Bani Israil terdapat orang-orang yang
menyakitinya. Mereka berkala, ‘Musa tidak tertulup
seperti itu kecuali karena cacat yang ada di kulitnya,
bisa penyakit sopak, bisa karena kedua buah pelimya
besar alau penyakit lainnya."Dan sesungguhnya Allah
berkehendak untuk membebaskan Musa dari segala
tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Suatu hari
Musa menyendiri. Dia melepas pakalannya dan
meletakkannya di atas sebuah batu, lalu dia mandi
Selesai_ mandi Musa menghampiri bajunya untuk
mengambilnya dan memakainya, tetapi batu itu berlari
membawa baju Musa, Maka Musa mengambil
tongkatnya, Orang-orang melihat Musa telanjang
dalam bentuk ciptaan Allah yang paling balk. Allah
membebaskan Musa dari tuduhan yang mereka
katakan. Batu itu berhenti, maka Musa mengambil
bajunya dan memakainya. Musa mulai memukul batu
itu dengan tongkatnya. Demi Allah, pukulan tongkat
Musa meninggalkan bekas di batu itu sebanyak tiga
atau empat atau lima; dan itulah firman Allah, "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjac
seperti orang-orang yang menyakiti Musa. Maka Allah
membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka
katakan, Dan dia adalah seorang yang mempunyai
kedudukan terhormat di sisi Allah.” (QS. Al-Ahzab: 69)
‘membawa anak-anaknya yang belum mumayyiz ke
masjid, mereka belum bisa mengerjakan shalat dengan
baik. Mereka berdiri berbaris bersama jama'ah. Namun
sebagian anak bermain-main dan mengganggu orang
sekitarnya. Bagaimana hukumnya hal tersebut? Apa
nasinat Syaikh kepada orang tua anak-anak tersebut ?
Jawaban Menurut hemat saya, membawa anak-
anak yang akan mengganggu jama'ah shalat tidak
boleh. Karena hanya akan menyakiti jama’ah yang
sedang menunaikan kewajiban dari Allah. Nabi
Shallaliahu ‘alaiahi was sallam pernah_mendengar
beberapa sahabat yang sedang shalat, bersuara keras
dalam qiro'ah maka beliau bersabda. “Artinya
Janganlah sebagian kalian bersuara melebihi orang lain
dalam membaca ayat”
Dalam hadits. lain,
mengganggu lainnya’.
Jadi, segala sesuatu. yang dapat _mengganggu
jama’ah shalat tidak boleh dilakukan oleh siapapun
Nasihat saya kepada orang tua, sebaiknya tidak
menyertakan anak-anak ke masjid, hendaklah mereka
berpegang pada petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. “Artinya: Perintahkaniah anak-anak —kalian
mengerjakan shalat sewaktu berumur tujuh tahun. Dan
pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya
sewaktu umur sepuluh tahu
Demikian juga saya pesan kepada pengurus masjid
agar berlapang dada dan tidak menghalangi anak-anak
dataig ke masjid sepanjang diperbolehkan oleh syariat
Dan tidak mengusir mereka dari tempatnya, Karena
siapa saja yang lebih dahulu mengambil tempat, maka
dialah yang paling berhak mendapatkannya, baik anak-
anak atau orang dewasa. Karena itu, mengusir anak-
anak dari tempat shalat mereka mengandung unsur.
[1]. Perampasan hak, karena siapapun yang mendahului
orang lain dari kalangan musiimin, maka dia orang
yang paling berhak meraihnya
Menyebabkan trauma pada anak untuk kembali
mendatangi masjid
‘Akan menanamkan rasa dengki anak tethadap orang
yang mengusirnya dari tempainya semula,
‘Anak-anak akan berkumpul menjadi satu, sehingga
terjadilah permainan di antara mereka dan
menyebabkan gangguan terhadap jama‘ah yang
sebenamya hal it tidak akan terjadi manakata anak-
anak berbaris dalam shaf orang-orang dewasa
‘Adapun pendapat yang disebutkan oleh sebagian
tulama, bahwa anak kecil boleh dipindahkan dari
tempatnya semula sehingga berada di ujung shaf atau di
shaf paling akhir, dengan dalil bahwa Nabi pemah
bersabda. “Artinya : Hendaknya berada_didekatku,
orang-orang dewasa dan berakal’ Adalah pendapat
marjuh (lemah) yang bertentangan dengan sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain. *Artinya
Barangsiapa lebih dulu mendapatkan sesuatu yang
belum ada seorangpun yang mendahuluinya maka
dialah orang yang paling berhak mendapatkkannya
“Janganlah sebagian allan
(2)
(31,
(4).