Anda di halaman 1dari 4
PENGHALANG-PENGHALANG DO'A Oleh: Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih ‘anyak orang berdoa melakukan perbuatan yang menyebabkan doa mereka ditolak dan tidak dikabulkan, arena ketidaklahuanan mereka tentang syarat-syarat_ doa, padahal apablia tidak terpenuhi salah satu syarat tersebut, maka doa tersebut tidak dikabulkan, ‘Adapun syarat-syarat yang terpenting antara lain. (1). khtas Sebagaimana firman Allah. “Artinya: Maka sombahlah Allah dengan memurrikan ibadah kepada- Nya”. (Ghafir: 14] lbnu Katsir mengatakan bahwa setiap orang yang beribadah dan berdoa hendaknya dengan ikhlas serta menyelisihi orang-orang musyrik dalam cara dan madzhab mereka. [Tafsir Ibnu Katsir 4/73] Dari Abdurrahman bin Yazid bahwa dia berkata bahwasanya ArRabi datang kepada ‘Alqamah pada hari Jum‘at dan jika saya tidak ada dia memberikan kabar kepada saya, lalu ‘Algamah bertemu dengan saya dan berkata : Bagaimana pendapatmu tentang apa yang dibawa oleh Rabil.? Dia menjawab : "Berapa banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan ? Karena Allah tidak menerima doa kecuali yang ikhias". Saya berkata : Bukankah itu telah dikatakannya ? Dia berkata : Abdullah mengatakan bahwa Allah tidak mendengar doa seseorang yang berdoa karena sum’ah, riya’ dan main-main tetapi Allah menerima orang yang berdoa dengan ikhlas dari lubuk hatinya’. [Imam Al- Bukhari dalam Adabul Mufrad 2/65 No. 606. Dishahinkan sanadnya oleh Al-Albani dalam Shahin ‘Adabul Mufrad No. 473. Nakhilah_ maksudnya adalah iikhlas, Masmat adalah orang yang beramal untuk dipuji atau tenar] Termasuk syarat terkabulnya doa adalah tidak beribadah dan tidak berdoa kecuali kepada Allah. Jika seseorang menujukan sebagian ibadah kepada selain Allah baik kepada para Nabi atau para wali seperti mengajukan permohonan kepada mereka, maka doanya tidak terkabulkan dan nanti di akhirat termasuk forang-orang yang merugi serta kekal di dalam Neraka Jahim bila dia meninggal sebelum bertaubat. [2] & [3]. Tidak Berdoa Untuk Sesuatu Dosa ‘Atau Memutuskan Silaturrahi Dari Abu Said bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Apabila seorang ‘muslim berdoa dan tidak memohon suatu yang berdosa atau pemutusan kerabat kecuali akan diakabulkan oleh Allah salah satu dari tiga ; Akan dikabulkan doanya atau ditunda untuk simpanan di akhirat atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisainya" [Musnad ‘Ahmad 3/18] Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud “tidak berdoa untuk suatu yang berdosa” artinya berdoa untuk kemaksialan suatu contoh : "Ya Daftar Isi; Penghalang-penghalang Do'a 1 Jadwal Sholat Bulan Juli 2010 2 Waktu-waktu Mustajab Untuk Berdo'a 3 kisah Batu Yang Membawa Lari Baju Musa “Alayhi Salam ... ‘ 4 Hukum Mengajak Anak-anak Ke Masjid ....... 4 ‘Allah takdirkan aku untuk bisa membunuh si fulan™, sementara si fulan itu tidak berhak dibunuh atau "Ya Allah berilah aku rizki untuk bisa minum khamer" atau "Ya Allah pertemukanlah aku dengan seorang wanita untuk berzina’. Atau berdoa untuk —memutuskan silaturrahmi suatu contoh : “Ya Allah jauhkanlah aku dari bapak dan ibuku serta saudaraku” atau doa semisalnya, Doa tersebut pengkhususan terhadap yang umum, Imam Al-Jazri berkata bahwa memutuskan silaturahmi bisa berupa tidak saling menyapa, saling menghalangi dan tidak berbuat baik dengan semua kerabat dan keluarga, [4]. Hendaknya Makanan Dan Pakaian Dari Yang Halal Dan Bagus Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan “Aninya : Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara. makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” [Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadagah 3/85- 86). Imam An-Nawawi berkala bahwa yang dimaksud lama bepergian dalam rangka beribadah kepada Allah seperti haji, ziarah, bersilaturrahmi dan yang lainnya. Pada zaman sekarang ini berapa banyak orang yang mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang haram baik dari harta riba, perjudian atau harta suap yang yang lainnya. [Syarh Shahih Muslim 7/100}. ‘Ahli Syair berkata. "Kita berdoa dan menyangka doa terangkat padahal dosa menghadangnya lalu doa lersebut kembali. Bagaimana doa kita bisa sampai sementara dosa kita menghadang di jalannya’. [Al- Azhiyah dalam Ahkamil Adiyah hal. 141] [5] Tidak Tergesa-gesa Dalam Terkabulnya Doa Dari Abu Menunggu Hurairah bahwasanya —Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Artinya : Akan dikabulkan permintaan seseorang di Oe rece econ Se Rae ccs ce eure 20-10-21-35-95 KCP Kraksaan a/n Budhi Santoso/Yusuf dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : "Saya berdoa telapi tidak dikabulkan”, Ibnu Baththaal berkata bahwa sescorang bosan berdoa lallu meninggalkannya, seakan-akan mengungkit-ungkit dalam doanya atau mungkin dia berdoa dengan balk sesuai dengan syaratnya, tetapi bersikap bakhil dalam doanya dan menyangka Allah tidak mampu mengabulkan doanya, padahal Dia dzat Yang Maha Mengabulkan doa dan tidak pernah habis pemberian-Nya. [Fathul Bari 11/145} Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa Imam Al- Madzhari berkata : Barangsiapa yang bosan dalam berdoa, maka doanya tidak terkabulkan sebab doa adalah ibadah baik dikabulkan atau tidak, seharusnya seseorang tidak boleh bosan beribadah. Tertundanya permohonan boleh jadi belum waktunya doa tersebut, dikabulkan arena segala sesuatu telah ditetapkan waktu terjadinya, sehingga segala sesuatu yang belum waktunya tidak akan mungkin terjadi, atau boleh jadi permohonan tersebut tidak terkabulkan dengan tujuan ‘Allah mengganti doa tersebut dengan pahala, atau boleh jadi doa tersebut tertunda pengabulannya agar ‘rang tersebut rajin berdoa sebab Allah sangat senang fterhadap orang yang rajin berdoa karena doa memperihatkan sikap rendah iri, menyorah dan merasa membutunkan Allah. Orang’ sering mengetuk pintu akan segera dibukakan pintu dan begitu pula ‘orang yang sering berdoa akan segera dikabulkan doanya. Maka seharusnya setiap kaum Musiimin tidak boleh meninggalkan berdoa. [Mir'atul Mafatih 7/349) Allah berfirman. *Artinya : Bordoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (Ghafir: 60). Banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan, kalau seandainya ayat_ tersebut sesuai_ dengan Zhahimya past tidak mungkin doa tersebut ditolak. Hafizh Ibnu Hajar menjawab bahwa setiap orang yang berdoa pasti terkabulkan tetapi dengan bentuk pengkabulan yang berbeda-beda, terkadang apa yang diminta terkabulkan, atau terkadang diganti dengan sesuatu pemberian lain, sebagaimana hadits dari “Ubadah bin Shamit bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alain wa sallam bersabda. "arinya : Tidak ada scorang muslim di dunia berdoa memohon suatu permohonan melainkan Allah pasti mengabulkannya —atau_—_-menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya". (Fathul Bari 11/98}. [6]8[ 7] Hendaknya Berdoa Dengan Hati Yang Khusyu' Dan Yakin Bahwa Doanya Pasti Akan Dikabulkan Dari Abdullah bin Amr bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “artinya : Hati itu laksana wadah dan sebahagian wadah ada yang lebih besar dari yang lainnya, maka apabila kalian memohon kepada Allah, maka mohoniah kepada-Nya sedangkan kamu merasa yakin akan dikabulkan arena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai". [Musnad Ahmad 2/177, Mundziri dalam kitab Targhib 2/478, Al-Haitsami if penyebab terkabulnya doa. Imam Al-Madzhari berkata bahwa hendaknya orang yang bedoa merasa_yakin bahwa Allah akan mengabulkan doanya sebab sebuah doa tertolak mungkin disebabkan yang diminta tidak mampu mengabulkan atau tidak ada sifat dermawan atau tidak mendengar terhadap doa tersebut, sementara kesemuanya sangat tidak layak menjadi sifat Allah. Allah adalah Dzat Yang Maha Pemurah, Maha Tahu dan Maha Kuasa yang tidak menghalangi doa hamba-Nya. vJika seorang hamba tahu bahwa Allah tidak mungkin menghalangi doa hamba-Nya, maka seharusnya kita berdoa kepada Allah dan merasa yakin bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah. Hadiri Kajian Rutin Mingguan Bersama Ustad Kharisman Ba'da Sholat Isya' Berjama'ah di Masjid At-Taqwa Komplek Perumahan YTL-Jatim, Paiton "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Al-Mujaadilah: 11) Frou WwsaK | SUBUH DMUHUR] AGAR NAGHRIE1SYA 1040748] 04 1745 113412 142226] 172245 18.3887 #040618 041615, 113412, 1459.00) 172523 18.9728 7 [0g 09.44 Ge 10-441 1136 12 tas 38) 173408 1638.00 40. 0400 14] 04 1814/1136 121 148 10) 1724.0) 1.380 4B 040049] 04 1a43 113612) {ass 46) 1728 5, 16.30.04 4 0410.12 041012 113612 14e821| 1728.17 10.3026 19 /04.10.10 04.20.10 11.36.12) 1455.26 17.26.38 18.39.41 "04.10.07 0420.07 / 11.36.12 1456.30 1726.59 18.39 46| [ed 00d Ga 7004 tse 12 tase 8 173730 18305 ‘WB 04.10.01 0420.01 11.36.12 1455.40 1727.40 18.39. ‘3B [04.09.55 04.19.55 11.96.12) 1455.42) 17.28.10 18.40.04] er Oe Tee Rea eet eC « Aris Budiantoro (4014) ‘Buletin At-Taqwa diterbitkan oleh Takmie Masjid Al-Tagwa PT YTL ‘Jawa Timur. Kelua: Budhi Santoso; Wakil: Ariat Saptahacl Sexrelais:Jaiman; Bendahara : Yusul fend |AtTagwa menerima sumbangan artkoitulisan berlama pengetahuan Islam. Tulsan bisa dikiimkan ke Seksi Sylar & Dakwah (Redy Hartono-redy@at-taqwa.org) atau Bagian Bulletin Her Yuono- her@attaqwa org) atau takmir@at-taqwa.org. Kalk, Saran, & ‘Masukan Bisa Dikrimkan Ke Tekmin@At-Taqwa.org yang sangal balk unluk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nila yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu. yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain. [1]. Sepertiga Akhir Matam Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “artinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa_sepertiga akhir_malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan erkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya". [Shahin Al-Bukhari kitab Da‘awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150] [2]. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “artinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pafa saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan lbnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kilab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/171, [3]. Setiap Selepas Shalat Fardhu Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala , beliau menjawab, ‘Artinya : Di pertengahan malam yang akhir dan seliap selesai shalat fardhu" [Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh AbAlbani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi 3/167-168 No. 2782} [4]. Pada Saat Perang Berkecamuk Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala peang berkecamuk". [Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/24 No. 2540. Sunan Baihagi, bab Shalat Istisqa’ 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Tallq Alal Misykat 1/212 No. 672] [5]. Sesaat Pada Hari Jum‘at Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Abul Qasim Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “artinya : Sesungguhnya pada hari Jum‘at ada satu saal yang tidak bertepatan seorang hamba muslim, dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan Waktu yang sesaat itu tak bisa diketahul secara persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu fersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203. Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jumat atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib. [6]. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan jan Berdzikir Kepada Allah Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "artinya :Tidaklah seorang —hamba tidur dalam keadaan suci [alu terbangun padamalam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat metainkan Allah akan mengabulkannya’. [Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al- Mundziri 1/371 No. 595] Terbangun tanpa sengaja pada malam hari{An- Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190] Yang dimaksud dengan “ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari. [7]. Doa Diantara Adzan dan Iqamah Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda, rtinya : Doa tidak akan ditolak antara adzan dan igamah’. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521 ‘Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Dawaat 13/87. Sunan A Baihagi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139] [8]. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat Dari ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Artinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". [Shahih Muslim, Kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku' wa Sujud 2/48] Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu, [9]. Pada Saat Sedang Kehujanan Dari Sahl bin a’ad Radhiyaliahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallaliahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “artinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanai [Mustadrak Hakim dan dishahinkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114, Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3078} Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal_musim. (Fathul Qadir 3/340} [10]. Pada Saat Ajal Tiba Dari Ummu Salamah bahwa Resulullah mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka alu bahwa yang kamu ucapkan’. [Shahih Muslim, kitab Janaiz [11]. Pada Malam Lailatul Qadar Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman. "Arlinya : Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahleraan sampai terbit fajar". [Al-Qadr : 3-5) Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan, (Tuhfatud Dzakirin hal. 56) [12]. Doa Pada Hari Arafah Dari ‘Amr bin Syu'aib Radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. "Arlinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". [Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Talli alal Misykat 2/797 No. 2598] [Disalin dari buku Jahalatun nas fid du’a, edi Indonesia Kesalahan Dalam Berdoa, oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumain, hal 181-189, terbitan Darul Haq, penerjemah Zainal Abidin Lc] pa 3/38] KISAH BATU YANG MEMBAWA LARI BAJU MUSA ‘ALAYHI SALAM Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Ab Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alai wa Salam bersabda, "Sesungguhnya Musa adalah seorang laki-laki yang pemalu dan menutup diri Kulitnya tidak terlihat sedikit pun_karena rasa malunya Di kalangan Bani Israil terdapat orang-orang yang menyakitinya. Mereka berkala, ‘Musa tidak tertulup seperti itu kecuali karena cacat yang ada di kulitnya, bisa penyakit sopak, bisa karena kedua buah pelimya besar alau penyakit lainnya."Dan sesungguhnya Allah berkehendak untuk membebaskan Musa dari segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Suatu hari Musa menyendiri. Dia melepas pakalannya dan meletakkannya di atas sebuah batu, lalu dia mandi Selesai_ mandi Musa menghampiri bajunya untuk mengambilnya dan memakainya, tetapi batu itu berlari membawa baju Musa, Maka Musa mengambil tongkatnya, Orang-orang melihat Musa telanjang dalam bentuk ciptaan Allah yang paling balk. Allah membebaskan Musa dari tuduhan yang mereka katakan. Batu itu berhenti, maka Musa mengambil bajunya dan memakainya. Musa mulai memukul batu itu dengan tongkatnya. Demi Allah, pukulan tongkat Musa meninggalkan bekas di batu itu sebanyak tiga atau empat atau lima; dan itulah firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjac seperti orang-orang yang menyakiti Musa. Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan, Dan dia adalah seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.” (QS. Al-Ahzab: 69) ‘membawa anak-anaknya yang belum mumayyiz ke masjid, mereka belum bisa mengerjakan shalat dengan baik. Mereka berdiri berbaris bersama jama'ah. Namun sebagian anak bermain-main dan mengganggu orang sekitarnya. Bagaimana hukumnya hal tersebut? Apa nasinat Syaikh kepada orang tua anak-anak tersebut ? Jawaban Menurut hemat saya, membawa anak- anak yang akan mengganggu jama'ah shalat tidak boleh. Karena hanya akan menyakiti jama’ah yang sedang menunaikan kewajiban dari Allah. Nabi Shallaliahu ‘alaiahi was sallam pernah_mendengar beberapa sahabat yang sedang shalat, bersuara keras dalam qiro'ah maka beliau bersabda. “Artinya Janganlah sebagian kalian bersuara melebihi orang lain dalam membaca ayat” Dalam hadits. lain, mengganggu lainnya’. Jadi, segala sesuatu. yang dapat _mengganggu jama’ah shalat tidak boleh dilakukan oleh siapapun Nasihat saya kepada orang tua, sebaiknya tidak menyertakan anak-anak ke masjid, hendaklah mereka berpegang pada petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Artinya: Perintahkaniah anak-anak —kalian mengerjakan shalat sewaktu berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya sewaktu umur sepuluh tahu Demikian juga saya pesan kepada pengurus masjid agar berlapang dada dan tidak menghalangi anak-anak dataig ke masjid sepanjang diperbolehkan oleh syariat Dan tidak mengusir mereka dari tempatnya, Karena siapa saja yang lebih dahulu mengambil tempat, maka dialah yang paling berhak mendapatkannya, baik anak- anak atau orang dewasa. Karena itu, mengusir anak- anak dari tempat shalat mereka mengandung unsur. [1]. Perampasan hak, karena siapapun yang mendahului orang lain dari kalangan musiimin, maka dia orang yang paling berhak meraihnya Menyebabkan trauma pada anak untuk kembali mendatangi masjid ‘Akan menanamkan rasa dengki anak tethadap orang yang mengusirnya dari tempainya semula, ‘Anak-anak akan berkumpul menjadi satu, sehingga terjadilah permainan di antara mereka dan menyebabkan gangguan terhadap jama‘ah yang sebenamya hal it tidak akan terjadi manakata anak- anak berbaris dalam shaf orang-orang dewasa ‘Adapun pendapat yang disebutkan oleh sebagian tulama, bahwa anak kecil boleh dipindahkan dari tempatnya semula sehingga berada di ujung shaf atau di shaf paling akhir, dengan dalil bahwa Nabi pemah bersabda. “Artinya : Hendaknya berada_didekatku, orang-orang dewasa dan berakal’ Adalah pendapat marjuh (lemah) yang bertentangan dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain. *Artinya Barangsiapa lebih dulu mendapatkan sesuatu yang belum ada seorangpun yang mendahuluinya maka dialah orang yang paling berhak mendapatkkannya “Janganlah sebagian allan (2) (31, (4).

Anda mungkin juga menyukai