Pengertian kurikulum
Istilah kurikulum pertama kali digunakan dalam bidang olahraga yang merupakan jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari yang berasal dari zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan
curere.
Pada dasarnya kurikulum memiliki tiga dimensi pengertian :
1. Kurikulum sebagai mata pelajaran
Pengertian kurilulum sebagai mata pelajaran dan isi pelajaran dapat ditemukan dari
definisi yang dikemukakan oleh Robert M.Hutchins (1936) yang menyatakan “ The curriculum
should include grammar, reading, theotoric logic and mathematic and addition at the secondary
level introduce the greet books of the western word”.
2. Kurikulum sebagai pedoman belajar
Seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik didalam maupun diluar sekolah , asal
kegiatan tersebut berada dibawah tanggung jawab guru (sekolah).
Alexander Taylor (1956) “ The curriculum in the sum total of the school’s effort to
influence learning wether in the classroom , on the playground or at school.
3. Kurikulum sebagai rencana belajar
Hilda Taba (1962) “ A curriculum is a plan for learning, therefore what is known about
the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of a
curriculum”.
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Mcneil (1990),isi kurikulum memiliki empat fungsi , yaitu:
1.Fungsi pendidikan Umum (Common and general education)
Fungsi pendidikan umum yaitu fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik
untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang
bertanggung jawab sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab.
2. Fungsi Suplementasi (Suplementation)
Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada
setiap siswa sesuai dengan perbedaan tersebut.
3 . Eksplorasi (Exploration)
Kurikulum harus menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing
siswa. Siswa belajar sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga memungkinkan mereka akan
belajar tanpa adanya paksaan.
4. Fungsi keahlian (Spesialization)
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan
keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakat siswa.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum, Alexander Inglis ( dalam Hamalik, 1990) mengemukakan enam
fungus kurikulum untuk siswa:
1. Fungsi Penyesuain (The adjustive or adaptive function)
Kurikulum harus mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan
social masyarakat.
2. Fungsi Integrasi (The integrating function)
Kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh.
3. Fungsi Diferensiasi (The differentiating function)
Kurikulum harus dapat melayani setiap siswa denagn segala keunikannya.
4. Fungsi Persiapan ( The preparation function)
Kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak, baik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi , maupun untuk kehidupan di masyarakat.
Yang dimaksud denagn desain adalah rancangan , pola, atau model. Mendesain
kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan misi
dan visi sekolah.
McNeil membagi (1977), membagi desain kurikulum menjadi empat model, yaitu:
1. Model kurikulum humanistis
2. Kurikulum rekonstruksi sosial
3. Kurikulum teknologi
4. Kurikulum subjek akademik