hubungannya dengan kesehatan dan aktivitas fisik termasuk diantaranya olahraga
Olahraga meningkatkan kegiatan metabolisme
zat-zat gizi yang diikuti dengan meningginya kebutuhan zat-zat gizi oleh tubuh termasuk vitamin. PERANAN GIZI DALAM OLAHRAGA
Keadaan gizi dan prestasi olahraga mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Prestasi seorang olahragawan dipengaruhi oleh
3 (tiga) faktor utama yaitu : 1. BAKAT 2. LATIHAN Yang OPTIMAL, 3. Keadaan Kesehatan serta GIZI YANG BAIK Dengan Pentingnya Gizi untuk menunjang kenaikan prestasi tersebut maka Atlet harus paham tentang Pengetahuan pemilihan makanan yang tepat. Pengetahuan tentang Pemenuhan dan pengaturan gizi bagi atlet ini bertujuan agar :
“ATLET bisa mencapai kesehatan yang optimum
yang bisa menunjang performa serta endurance dan untuk meningkatkan kemampuan serta pencapaian Prestasi Optimal.” Masalah yang berkaitan dengan gizi pada Aktivitas olahraga
1. kehabisan tenaga (energi) pada saat pertandingan
Contoh : petinju profesional kehabisan tenaga pada ronde- ronde terakhir, meskipun pada ronde sebelumnya ia telah unggul. 2. kekuatan tenaga otot tidak mencapai kekuatan optimal Contoh : kekuatan pukulan seorang petinju tidak optimal karena sumber energi tubuh telah hilang dalam proses penurunan berat badan (yang kurang benar) pada saat sehari sebelum bertanding. 3. terjadinya collaps atau asidosis. Contoh : seorang pelari maraton mengalami collaps karena persiapan gizi sebelum bertanding tidak benar.
4. tertimbunnya zat-zat metabollic
intermediate yang tidak diinginkan. Contoh : pegal-pegal /sakit otot karena penimbunan asam laktat, asam urat, dan lain-lain. UPAYA PENANGANAN GIZI OLAHRAGA Penanganan aspek gizi pada olahraga tidak hanya mengenai jumlah serta cukup tidaknya makanan yang masuk ke sistem tubuh, tetapi juga pengawasan utilisasi zat-zat gizi di dalam tubuh, khususnya yang menyangkut transfer energi di dalam jaringan.
Masalah asupan zat gizi sebenarnya hanyalah
sebagian kecil dari masalah yang harus diperhatikan, intinya justru pada pencegahan kesalahan utilisasi zat- zat gizi di dalam tubuh. GIZI UNTUK ATLET Olahragawan membutuhkan energi utk melaksanakan aktivitas fisiknya sehingga diperlukan berbagai persiapan tertentu, termasuk makanan mereka. Seorang atlet setiap hari harus memperhatikan kondisi fisiknya agar dapat tampil secara prima dalam setiap pertandingan.
Pengaturan makan yang optimal harus mendapat
perhatian dari setiap Atlet dalam proses latihan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga Bergantung pada jenis olahraga, maka kebutuhan energi tubuh berkisar antara 2500 – 4500 kalori, yang harus dicukupi dengan makanan yang mengandung GIZI. Pengklasifikasian cabang-cabang olahraga dengan kebutuhan kalori : 1. Olahraga ringan sekali: membutuhkan energi < 2,5 kal/menit (catur dan bridge)
2. Olahraga ringan : membutuhkan energi 2,5 - 4,9 kal/menit
(gerak jalan, bersepeda, dan bowling)
3. Olahraga sedang : membutuhkan energi 5.0 - 7,4 kal/menit (golf,
tenis, dan panahan)
4. Olahraga berat : membutuhkan energi 7,5 - 9,5 kal/menit
(Bola voli, pacuan kuda, dan sepak bola)
5. Olahraga berat sekali : membutuhkan energi ≥10 kal/menit
(mendaki gunung, tinju, gulat, dan silat) PENGATURAN MAKANAN PADA ATLET 1. Pemberian makanan pada Atlet harus didasarkan pada : - jenis kelamin atlet, - Umur Atlet - Berat Badan Atlet - Jenis olahraganya
2. Harus didasarkan pada :
Periodesasi Latihan, Masa Kompetisi dan Masa Pemulihan - Makanan Menjelang Pertandingan - Makanan Sebelum Pertandingan - Makanan Selama Pertandingan - Makanan Sesudah Pertandingan Prinsip Pengaturan Makanan Atlet 1. Makanan bervariasi, setiap makanan mempunyai keunggulan dan kekurangan zat gizi tertentu. Dengan memberikan makanan yang beraneka ragam setiap hari, maka kekurangan zat gizi dari satu makanan akan dilengkapi oleh makanan lain.
2. Makanan seimbang; menjaga keseimbangan
jumlah yang dikonsumsi dengan aktivitas yang dilakukan sehingga berat badan tetap ideal/terjaga. 3. Makanan lebih banyak terdiri dari sumber – sumber hidrat arang kompleks seperti nasi, roti, sayuran termasuk kacang-kacangan.
4. Mengurangi lemak terutama lemak jenuh & minyak
Untuk mengurangi lemak dalam makanan dapat dilakukan dengan cara memilih daging/ayam yang sedikit lemak/kulit mengurangi pemakaian santan, minyak, memasak dengan cara dibakar dan lain-lain, menggunakan susu rendah lemak dll. 5. Mengurangi penggunaan gula yang berlebihan. Gula merupakan alternatif yang baik dalam dunia olahraga bila jumlah, jenis kombinasi dan waktu pemakaiannya dilakukan secara tepat.
6. Mengurangi penggunaan garam atau sodium clorida
selalu digunakan dalam makanan.
7. Minum air putih atau juice buah lebih banyak, untuk mengontrol status hidrasi. 8. Makan jenis makanan yang kaya calsium untuk atlet wanita, terutama pada atlet yang mengalami gangguan menstruasi / amenorea.
9. Makan jenis makanan yang kaya zat besi terutama
atlet wanita dan yang vegetarian. Pengaturan Makanan Atlet Berdasarkan Periodesasi Latihan, Masa Pertandingan dan Masa Pemulihan Makanan Menjelang Pertandingan Pengaturan makanan menjelang pertandingan bertujuan : memperbaiki status gizi baik defisiensi maupun kelebihan menjaga kondisi olahragawan agar tetap optimal selama latihan intensif, membiasakan atlet terhadap makanan yang sehat dan seimbang untuk kesehatan dan prestasi. Prinsip diet yang dijalankan adalah : diet seimbang dan bervariasi, yaitu : mengandung karbohidrat kompleks yang tinggi (serealia, kacang-kacangan, sayur, dan buah), mengandung lemak dalam jumlah yang rendah, mengandung gula sederhana dan garam rendah, asupan cairan cukup, menambahkan asupan kalsium dan besi (terutama pada wanita). Makanan Sebelum Pertandingan Pengaturan makanan sebelum pertandingan bertujuan untuk membentuk cadangan glikogen yang tinggi.
Prinsip diet yang dijalankan adalah :
mengatur waktu dan jenis makanan sesuai jadwal pertandingan, makanan yang diberikan adalah makanan yang sudah dikenal olahragawan, mengandung karbohidrat kompleks dalam jumlah yang tinggi, mengandung lemak dalam jumlah yang sedikit, protein dan cairan cukup, serta mengurangi jumlah serat agar lambung tidak penuh. Tujuan utama pemberian makanan pada atlet sebelum pertandingan adalah untuk mempersiapkan atlet agar mendapatkan energi yang adekuat dan hidrasi yang optimal.
Contoh menu sebelum pertandingan adalah sebagai berikut :
3-4 jam sebelum bertanding : nasi, lauk pauk, sayur, dan buah
2-3 jam sebelum bertanding : snack, cracker, roti
1-2 jam sebelum bertanding : jus, buah, teh < 1 jam sebelum bertanding : cairan/minuman (tidak boleh diberikan makanan padat) Makanan Selama Pertandingan Pengaturan makanan selama pertandingan bertujuan untuk memelihara cadangan glikogen dan status hidrasi.
Prinsip diet yang dijalankan adalah dilakukan saat
istirahat atau pergantian pemain, olahragawan telah terbiasa dengan cairan yang diberikan, dan pemberian cairan berkarbohidrat bila diperlukan (sport drink yang mengandung 3-8% g glukosa). Kiat Dalam Penyediaan Makanan Pada Saat Bertanding - Makanan yang dikonsumsi selain memenuhi syarat gizi, sebaiknya sudah dikenal atlet. - Makanan harus mempunyai nilai psikologis yang tinggi sehingga terciptalah semboyan “eat to win”.
Atlet sebaiknya memiliki makanan yang sudah familier
dan mudah dicerna. Makanan Setelah Pertandingan Pengaturan makanan setelah pertandingan bertujuan untuk memulihkan glikogen, status hidrasi, dan keseimbangan elektrolit.
Cara pemberian diet adalah :
- Segera setelah pertandingan berakhir diberi air dengan suhu 5°C - Setelah 30 menit, diberikan satu gelas jus buah - Setelah 1 jam, diberikan satu gelas jus buah dan snack cair yang mengandung karbohidrat 300 Kalori
- Setelah 2 jam, diberikan makanan lengkap dengan porsi kecil
- Setelah 4 jam, apabila olahragawan merasa lapar diberikan makanan instan Pengaturan makanan pada periode pemulihan ditujukan untuk mempertahanakan status gizi.
Makanan harus tetap memenuhi gizi seimbang [“well balance diet”].