Anda di halaman 1dari 2

Sistem Koordinat

Himpunan dari dua bilangan real yang trebentuk pasangan bilangan berurutan

dinamakan pasangan bilangan berurutan.

Jika x adalah bilangan real pertama dan y bilangan real kedua yang diletakkan dalam

kurung biasa dengan tanda koma sebagai pemisah kedua bilangan, yaitu (x,y).

Definisi

Himpunan semua pasangan terurut bilangan real dinamakan bidang bilangan dan

setiap pasangan terurut (x,y) dinamakan titik pada bidang. Bidang bilangan ini

dinyatakan dengan R2.

Secara geometris bidang bilangan ini dibentuk oleh dua buah garis lurus yang

horizontal dan vertikal yang saling berpotongan tegak lurus.

Y Garis lurus horizontal disebut sumbu X dan garis

 P(x,y) lurus vertikal disebut sumbu Y. Titik potong

sumbu X dan sumbu Y dinamakan asal (pangkal)


O X
yang dinyatakan dengan huruf O. Suatu titik P

yang dinyatakan dengan pasangan terurut (x,y), x

disebut absis dari titik P dan y disebut ordinatnya, maka koordinat titik P adalah (x,y).

Sistem koordinat ini selanjutnya disebut sistem koordinat kartesis, dimana setiap titik

yang berada disebelah kanan sumbu Y memberikan nilai absis positif dan disebelah

kiri sumbu Y memberikan nilai absis negatif. Sedangkan setiap titik yang berada

disebelah atas sumbu X memberikan nilai ordinatnya positif dan disebelah bawahnya

memberikan nilai ordinatnya negatif.

Definisi
Grafik suatu persamaan di R2 adalah himpunan semua titik (x,y) di R2 yang

koordinatnya adalah bilangan yang memenuhi persamaan tersebut.

Definisi diatas menyatakan bahwa untuk menggambarkan grafik suatu persamaan

dengan mengambil sebanyak mungkin titik yang koordinatnya memenuhi

persamaannya.

Contoh :

Gambarlah sketsa grafik dengan persamaan y2 – x – 2 = 0

Penyelesaian

Persamaan y2 – x – 2 = 0 diselesaikan untuk harga y sehingga diperoleh

y2  x  2  y   x  2 berarti y1  x  2 dan y 2   x  2 . Dengan mengambil

sebanyak mungkin nilai x akan didapatkan y1 dan y2 seperti pada tabel berikut

x -2 -1 0 1 2 3 4
y1 0 1 2 3 2 5 6

y2 0 -1  2  3 -2  5  6

Y Y

y1

X X
0 0
y2

Anda mungkin juga menyukai