Anda di halaman 1dari 7

BERANG BERANG BEHAVIOR

Berbentuk mirip musang, berang-berang memiliki tungkai yang relatif lebih pendek, dengan cakar yang
berselaput, dan –kecuali berang-berang laut– mempunyai ekor yang panjang berotot. Rambut-rambut di
tubuhnya terdiri dari dua lapisan. Bagian luar dengan rambut-rambut yang panjang dan relatif keras,
kaku; dan bagian dalam dengan rambut-rambut yang halus, lunak. Lapisan dalam ini tidak tembus air dan
memerangkap udara di dalamnya, sehingga menjaga kulit berang-berang tetap kering dan hangat
meskipun tengah berenang di air yang amat dingin.

Banyak jenis berang-berang yang menghuni perairan yang dingin; dan karena itu memiliki laju
metabolisme yang tinggi untuk menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Berang-berang pantai memerlukan
makanan hingga sebanyak 15% bobot tubuhnya setiap hari, sementara kebutuhan berang-berang laut
berkisar antara 20–25% bergantung kepada temperatur lingkungannya. Di perairan sedingin 10 °C
(50 °F), seekor berang-berang memerlukan sekitar 100 gram ikan per jam agar tetap bertahan hidup.
Kebanyakan jenis berang-berang menghabiskan 3 hingga 5 jam perhari untuk berburu mangsanya, dan
induk berang-berang yang tengah mengasuh anaknya memerlukan waktu yang lebih banyak, hingga 8
jam sehari.

Ikan merupakan makanan utama bagi kebanyakan berang-berang. Sebagai selingan, berang-berang juga
memangsa kodok, udang, dan yuyu.[2] Jenis berang-berang tertentu pandai membuka cangkang kerang
untuk memangsanya, sementara jenis yang lainnya cukup tangkas untuk menangkap mamalia kecil atau
burung di habitatnya. Ketergantungan kepada mangsa ini menyebabkan berang-berang rawan terhadap
penurunan populasi mangsa.

Berang-berang merupakan hewan yang lincah dan aktif, memburu mangsanya di perairan atau di dasar
sungai, danau, dan laut. Kebanyakan jenis hidup dan tinggal di dekat air, masuk ke badan air untuk
berburu atau berpindah tempat, namun sebagian besar waktunya dihabiskan di daratan. Kebalikannya,
berang-berang laut menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut.

Menebang Pohon dengan Gigi dan Cakar

Kisah tentang berang-berang dimulai dengan seekor pejantan dan betina yang pergi untuk
membuat sarang baru untuk mereka sendiri. Pasangan berang-berang ini akan membangun
rumahnya di atas sungai. Tapi, untuk mengerjakannya, pertama kali mereka harus membendung
laju arus sungai. Untuk menahan laju aliran ini mereka menggunakan cara yang sama seperti
yang telah dilakukan manusia selama ratusan tahun. Dengan kata lain, mereka membuat
bendungan.

Untuk memulai membangun bendungan, pertama-tama mereka harus mendapatkan bahan baku.
Bahan baku ini terdiri atas balok kayu dan cabang-cabang pohon. Berang-berang mulai bekerja
dengan pergi menuju areal hutan di sekitar sungai. Pertama-tama mereka memakan sedikit
dedaunan dari pohon yang mereka temukan. Tapi tugas utama mereka adalah menebang dan
mendorong pohon ini hingga roboh. Mereka melakukannya dengan cara menggerogoti batang
utama pohon tersebut. Yang menarik di sini adalah mereka menggerogoti kayu sedemikian rupa
sehingga ketika pekerjaan menebang berakhir, batang pohon senantiasa roboh ke arah sungai.

Menebang dan merobohkan pohon masih merupakan bagian pekerjaan yang paling sederhana.
Selanjutnya, berang-berang memotong pohon tersebut pada cabang-cabangnya. Mereka memulai
membangun bendungan dengan meletakkan cabang-cabang tersebut di depan gelondongan kayu
terbesar yang telah mereka robohkan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa, setiap saat, peralatan
yang mereka gunakan hanyalah cakar dan mulutnya saja.

Mereka melakukan pekerjaan menebang pohon dan membangun bendungan dengan penuh
kesabaran. Dua ekor berang-berang menebang rata-rata empat ratus pohon per tahun. Mereka
memotong-motong pepohonan yang berada agak jauh dari bendungan pada cabang-cabangnya,
dan kemudian menyeret potongan-potongan tersebut ke bendungan.

Berang-berang selalu menggunakan gigi depan untuk menggerogoti batang atau cabang pohon.
Karena mereka menggunakannya setiap waktu, maka gigi depan ini menjadi tumpul atau rusak.
Tetapi rahang berang-berang dibuat dengan memperhitungkan semua hal ini sebelumnya. Gigi
depannya yang tajam selalu tumbuh memanjang, layaknya kuku manusia. Demikianlah, Allah
Yang Maha Besar, yang menciptakan berang-berang, juga menciptakan gigi mereka sesuai
dengan pekerjaan yang harus mereka lakukan.

Tubuh berang-berang didisain sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka untuk berenang
dan menyelam dalam air. Kakinya berselaput sehingga mudah mengayuh air. Ekor belakangnya
berbentuk seperti dayung raksasa, sehingga mereka dapat berenang dengan nyaman dalam air.

Dan Bendungan Pun Terbentuk...

Berang-berang terus saja membangun bendungan mereka dengan penuh semangat. Mereka
begitu ahli dalam menyusun batang pohon dan cabang-cabang kecil, dan memperluas bendungan
sedikit demi sedikit setiap hari.

Lambat-laun, bendungan menjadi semakin besar sehingga permukaan air yang terbendung di
bagian depan pun semakin meninggi. Akhirnya, setelah beberapa bulan bekerja, danau yang
besar pun terbentuk. Tapi karena danau bertambah besar, berang-berang harus memperkokoh
bendungan tersebut dan memperbaiki kerusakannya. Mereka melakukan tugas berat ini dengan
penuh kesabaran.
Pemandangan yang muncul sebagai hasil kerja keras selama beberapa bulan ini sungguh
menakjubkan. Sebuah bendungan yang sesungguhnya, yang menyerupai buatan manusia, telah
terbentuk.

Pada pengamatan lebih dekat, berang-berang membuat bendungan mereka dalam bentuk cekung.
Bentuk seperti ini tidak dipilih secara kebetulan. Karena bentuk bendungan yang terbaik
menahan tekanan air adalah bendungan yang berbentuk cekung. Faktanya, bendungan
pembangkit listrik tenaga air modern yang ada sekarang juga dibangun dalam bentuk cekung.

Singkat kata, berang-berang memiliki pengetahuan tentang konstruksi, yang pada manusia
dicapai setelah beberapa waktu, sejak hari pertama dari kehidupan mereka. Lalu, siapakah yang
memberikan mereka pengetahuan tersebut? Tidak diragukan lagi, suatu makhluk hidup tidak
mungkin memperoleh kemampuan membangun bendungan secara kebetulan. Ia tidak dapat
menemukan bentuk bendungan yang akan memiliki daya tahan terkuat dalam menahan tekanan
air secara kebetulan, dan ia pun tidak mampu menurunkan kemampuan ini kepada generasi
berikutnya. Adalah Allah Yang Maha Besar, yang memberi berang-berang kemampuan yang
mereka miliki, yang menciptakan semua makhluk hidup, dan yang memberi ilham atas apa yang
mereka lakukan.

Rumah Bertingkat di Atas Air

Tujuan berang-berang membangun bendungan yang besar ini adalah untuk mendapatkan danau
dengan air yang tenang di mana mereka dapat membuat sarang. Mereka juga membuat sarang
ketika mereka sedang membangun bendungan. Sarang tersebut terletak di salah satu sisi danau,
di suatu tempat yang dekat dengan tepian. Sarang ini, yang terlihat seperti gundukan kayu jika
dilihat dari atas, ternyata didisain dengan sangat rapi.

Satu-satunya jalan masuk ke dalam sarang adalah dari bawah permukaan air. Untuk
mencapainya, haruslah melalui terowongan tersembunyi. Terowongan ini bermuara pada suatu
bilik tersembunyi di atas permukaan air. Keluarga berang-berang hidup di bilik yang kering dan
aman ini. Sejumlah berang-berang membangun sarangnya dua lantai. Lantai pertama adalah
sebagai jalan masuk dan ruang tamu, dan laintai berikutnya sebagai ruang makan dan ruang
tidur.

Sarang berang-berang memiliki dua jalan masuk bawah air dan satu lubang angin yang terletak
di bagian paling atas. Dalam sarangnya yang luar biasa ini, berang-berang tidak hanya terlindung
dari bahaya luar, tapi juga memiliki naungan yang nyaman.

Ilham dari Allah

Danau kecil yang dibentuk berang-berang kadang dapat mencapai kedalaman tiga sampai empat
meter. Mereka sebenarnya tidak memerlukan air sedalam ini untuk membangun sarang mereka.
Kalau begitu, mengapa mereka membuat danau sedemikian dalam?
Jawaban atas pertanyaan ini tampak nyata pada musim dingin. Pada musim dingin, permukaan
air membeku dan membentuk lapisan es yang lumayan tebal. Jika danau tidak cukup dalam,
danau akan membeku hingga ke dasar, dan segala yang ada akan memjadi bongkahan es, dan ini
akan melumpuhkan kemampuan berang-berang untuk bergerak.

Berang-berang, seolah tahu akan hal ini dan berusaha membuat danau kecil tersebut sedalam
mungkin. Dengan demikian, di musim dingin, lapisan air yang tebal tersisa di bawah es. Ini
cukup bagi berang-berang untuk dapat bergerak di dalam air dan mendapatkan makan.

Jika seseorang berpikir tentang hal ini, akan jelas bahwa apa yang dilakukan oleh berang-berang
sangatlah luar biasa. Makhluk kecil ini berhasil mengerjakan sesuatu yang kebanyakan orang
tidak mampu melakukannya tanpa pendidikan dan pelatihan khusus. Jadi, siapakah yang
menjadikan mereka mampu melakukan hal ini?

Adalah mustahil mengatakan bahwa berang-berang adalah makhluk yang memiliki kecerdasan
istimewa. Jadi, bagaimana binatang kecil ini merencanakan sarangnya dengan terowongan
masuk istimewa ke dalam air, dan dilengkapi lubang angin? Bagaimana mereka tahu cara
membuat bendungan dengan disain yang sama seperti pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air
paling modern di dunia?

Pekerjaan-pekerjaan ini jauh di luar jangkauan kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki
binatang kecil yang menawan ini. Jelas bahwa ada kekuasaan luar biasa yang memungkinkan
mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik.

Allah Yang Maha Besar, yang menciptakan semua makhluk hidup dan mengilhami perilaku
berang-berang, juga mengilhami berang-berang untuk membuat bendungan dan sarang mereka
yang sempurna. Allah menyatakan Kekuasaan-Nya atas semua makhluk hidup dalam sebuah
ayat Alquran:

Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada dilangit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya
tunduk. (QS. Ar-Ruum, 30:26)

Shaped like a raccoon, beaver have relatively shorter limbs, with webbed paws, and, except for
sea-otter have long muscular tails. The hairs on his body consists of two layers. The outside with
long hairs and relatively hard, stiff, and the inside with soft hairs, soft. This does not penetrate
deep layers of the water and trap air inside, thus keeping the beaver skin remains dry and warm
while swimming in the water was very cold.
Many types of otters inhabiting the cold waters, and because it has a high metabolic rate to keep
the body warm. Beaver beach requires food to as many as 15% body weight per day, while the
needs of sea otters ranged from 20-25% depending on the temperature environment. In waters as
cold as 10 ° C (50 ° F), a beaver needs about 100 grams of fish per hour in order to survive. Most
of the beaver spends three to five hours per day to hunt prey, and parent beaver child care center
requires more time, up to eight hours a day.
Fish is the main food for most of the beaver. As an interlude, otters also prey on frogs, shrimp,
and crab. [2] Type particular beaver clever open the shells of shellfish to eat it, while other types
are agile enough to catch small mammals or birds in their habitats. This causes dependency on
prey beavers prey population vulnerable to decline.
Beaver is an agile and active animals, hunting prey in open water or at the bottom of rivers, lakes
and sea. Most types of life and lived near water, into bodies of water for hunting or migratory,
but most of his time was spent on the mainland. In contrast, sea otters spend most of his life at
sea.
Tree felling with Tooth and Claw
The story of the beaver begins with a male and female that went to make a new nest for
themselves. Couple this beaver will build his house on a river. But, to do them, they first have to
stem the rate of river flow. To restrain this flow rate they used the same way as humans have
done for hundreds of years. In other words, they create a dam.
To start building a dam, they first have to obtain raw materials. This raw material consists of logs
and tree branches. Beaver began to work by going to the forest around the river area. First they
ate some leaves from the trees they found. But their main task is to cut down trees and pushing it
to collapse. They do it by undermining the main trunk of the tree. What's interesting here is that
they undermine the timber so that when the job ends cut down, felled trees toward the river
constantly.
Cutting down trees and knock down is still part of the most simple job. Subsequently, beavers
cut trees on its branches. They began building a dam by putting branches in front of the largest
logs they had previously robohkan. Please note that, at any time, the equipment they use only the
claws and mouth.
They do the work of cutting down trees and build dams with patience. Two beaver tail cut down
an average of four hundred trees per year. They cut up trees that are quite far from the dam on
the branches, and then drag the pieces into the dam.
Beaver always use the front teeth to gnaw a tree trunk or branch. Because they use it every time,
then the front teeth become dull or damaged. But the beaver jaw is made by taking into account
all this before. Sharp front teeth that always grows, just like human fingernails. Thus, Allah the
Almighty, who created the beaver, also created in accordance with their teeth they need to do the
job.
Beaver's body is designed in such a way that enables them to swim and dive in the water. His
legs were so easy paddling webbed water. Rear tail shaped like a giant paddle, so they can swim
comfortably in the water.
And Dams Formed Pun ...
Beaver continued to build their dams with a passion. They are so expert in compiling the trunk
and small branches, and extend the dam a little every day.
Gradually, the dam becomes larger so that the surface water that was unstoppable at the front of
the increasingly rising. Finally, after several months of work, a large lake was formed. But due to
increase in size of the lake, beaver dam must strengthen and repair the damage. They do this
heavy task with patience.
Scenery is emerging as a result of hard work over these months is amazing. An actual dam,
which resembles a man-made, has been formed.
On closer observation, the beaver make their dams in the form of hollow. Forms like this are not
chosen by chance. Because the best form of dams hold back water pressure is a concave-shaped
dam. In fact, the hydroelectric dam that is now modern built in a concave shape.
In short, the beavers have knowledge of construction, which in humans is achieved after some
time, since the first day of their lives. Then, who gives them this knowledge? No doubt, a living
thing may not acquire the ability to build the dam by accident. He can not find the form of a dam
that will have the endurance to hold the strongest in the water pressure by chance, and he was not
able to reduce this capability to the next generation. Allah is Most Great, who gave the beaver
ability they have, who created all living things, and gives inspiration for what they are doing.
Story home on Top Water
Destination beavers build a large dam was to get the lake with calm water where they can build a
nest. They also make a nest when they were building the dam. Nests are located on one side of
the lake, somewhere close to the shore. This nest, which looks like a mound of wood when
viewed from above, was designed with a very tidy.
The only way into the nest is from the bottom surface of the water. To achieve it, must come
through hidden tunnels. This tunnel leads to a hidden chamber above the water surface. Beaver
family living in a dry chamber and secure it. A number of beavers building a nest two floors. The
first floor is the entrance and living room, and the next laintai as a dining room and bedroom.
Beaver nest has two underwater entrance and a single vent located at the very top. In this
extraordinary nest, the beaver is not only protected from the dangers outside, but also have a
comfortable shelter.
Inspiration from God
Formed a small lake beaver can sometimes reach a depth of three to four meters. They really do
not need this deep water to build their nests. If so, why they made the lake so deep?
The answer to this question is evident in the winter. In winter, the surface of the water freezes
and forms a fairly thick layer of ice. If lakes are not deep enough, the lake will freeze to the
bottom, and all that is going to memjadi chunk of ice, and this will cripple the ability of beavers
to move.
Beaver, as if he knew this and tried to make these small lakes as deep as possible. Thus, in
winter, a thick layer of water remaining under the ice. This is enough for a beaver to be moving
in the water and get a meal.
If one thinks about it, it becomes clear that what is being done by the beavers was exceptional.
This little creature managed to do something most people could not do it without special training
and education. So who makes them capable of doing this?
It is impossible to say that the beaver is a creature that has a special intelligence. So how do these
small animals are planning a nest with a special entrance tunnel into the water, and equipped
with the vent? How do they know how to create a dam with the same design as the centers of
hydroelectric generating the most modern in the world?
This works far outside the reach of intellect and knowledge of this charming little animal. Clear
that there are extraordinary powers that allow them to do the job very well.
Allah the Almighty, who createds all living things and inspire the behavior of beavers, otters are
also inspired to make the dams and their perfect nest. God revealed His power over all living
creatures in a Quranic verse:
To Him belongs whosoever is in the heavens and the earth. Everything is subject only to Him.
(Surat Ar-Ruum, 30:26)

Anda mungkin juga menyukai