Anda di halaman 1dari 2

ANTISIPASI PERTANDA PRODUKTIVE

Oleh : H.Supardi,

Antisipasi bukan berarti meramal atau hasilya ahli “nujum”. Antispasi merupakan
gerakan awal untuk menghindari masalah dikemudian hari atas suatu sesi atau event.
Antisipasi merupakan prakiraan atas apa yang terjadi di masa depan yang bisa
diprediksikan. Dalam bahasa manajemen disebut dengan menjalankan fungsi
perencanaan (planning ) yaitu merencanakan apa yang akan dilakukan, mengapa itu yang
dilakukan, bagaimana hal itu dilakukan, dilakukan oleh siapa dan dengan siapa, dan
kapan itu dilakukan. Dalam manajemen perencanaan merupakan fungsi pertama dan
utama untuk suksesnya aktivitas.
Hari raya Idul Fitri 1430 Hijriah baru akan terjadi antara 20 sampai dengan 22
September 2009. Namun kita bisa melihat bahwa sejak jauh hari sebelumnya stake-
holders atau para pihak yang terkait atau pemangku kepentingan baik secara individual,
kelompok msyarakat, institusi pemerintah dan dunia bisnis sudah melakukan perencanaan
aktivitasnya dengan melakukan antisipasi. Antisipasi yang dilakkukan tentu berdasarkan
fakta, informasi dan pengalaman masa lalu, yang harus dirumuskan sesuatu yang tidak
diinginkan terjadi agar benar-benar tidak terjadi. Akan tetapi membuat yang ingin terjadi
menjadi kenyataan.
Kita lihat satu persatu. Para pemudik mesalnya melakukan antisipasi terhadap alat
atau sarana tranporta siapa yang dipilih untuk melaksnakan mudiknya. Kapan akan
mudik, kapan membeli tiket, siapa yang harus beli tiket dan seterusnya. Perencanaan dan
antisipasi ini dilakukan agar tidak mengalami kesulitan pada hari “H” nya. Sampai-
sampai tiket akan pulang kembali habis mudikpun sudah dibeli sekarang agar tidak
kehabisan sarana transportasi pulang dari mudik.
Perusahaan-perusahaan jasa transportasipun juga melakukan perencanaan dengan
antisipasi “membludaknya” para pengguna sarana tranportasi yang ditawarkannya.
Perusahaan memprediksi lonjakan penumpang dan selanjutnya seberapa banyak dan
frekuensi yang harus ditawarkan kepada masyarakat agar menguntungkan usahanya dan
masyarakat terpenuhi kebutuhannya. Misal maskapai penerbangan komersial telah
banyak melanjutkan ijin menambah frekuensi penerbangan per harinya sebagai antisipasi
banyaknya permintaan jasa angkutan udara dari masyarakat pemudik pada jalur tertentu.
PT KAI misalnya antispasi jumlah arus pemudik, maka ditambah rangkaian keretanya
dan menambah frekuensi jumlah pemberangkatan kereta api pada jurusan-jurusan yang
perminataan pemudik sangat besar.
Pemerintah yang terkaitpun sudah sejak lama mempersiapkan berbagai kegiatan
untuk mengamankan dan mengendalikan kegiatan mudik dalam masa Idul Fitri sejak H-7
sampai H+7. Departemen perhubungan dalam hal ini sangat-sangat berkepentingan dan
tanggungjawab yang besar atas mobilitas masyarakat pada even Idul Fitri ini.
Bagaimanapun tanggung jawab sarana transportasi diletakkan pada institsui ini.
Departemen pekerjaan umum, memiliki tanggungjawab atas kelancaran transportasi darat
dengan menyediakan prasarana (jalan) yang dapat memberikan keamanan, keselamatan
dan kenyamaan transportasi darat tersebut. Semua bergerak untuk antisipasi.
DLAJR merupakan institusi yang juga memiliki tanggungjawab bagi kelancaran
transportasi darat (jalan raya) dengan memberikan kejelasan tanda-tanda lalulitas jalan
raya dan menyediakan jalur-jalur alternative agar tidak terjadi kemacetan yang panjang

1
dan lama. Polisi lalu litas jalan raya juga berperan dalam memperlancar arus transportasi
para pemudik. Memberikan ketertiban, kelancaran, keamanan, dan kenyamanan
perjalanan darat para pemudik untuk sampai tujuannya dan pulang kembali pada waktu
nantinya.
Semuanya memberikan gambaran nyata antisipasi merupakan kebutuhan
masyarakat. Antispasi memberikan citra produktivitas masyarakat kita. Semua elemen
dan masyarakat serta individu-individu telah melakukan antisipasi atas even hari Idul
Fitri. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita memiliki sikap dan perilaku productive.
Merencanakan sesuatu agar harapan mudik dengan aman, lancar, tertib, nyaman dan
suasana bahagia tanpa merasa ada ancaman perjalanan yang berarti membuat suasana
masyarakat menjadi lebih damai dan menyenangkan. Tentu siapapun sangat berharap dan
berdoa agar perencanaan dan antisipasi yang telah dilakukan semua pihak (stke-holders)
berkaitan dengan even mudik hari Idul Fitri tahun ini berjalan sebagaimana mestinya.
Lebaran mudik antisipasi yang produktive dan tanpa musibah. Semoga.

Penulis adalah
Dosen dan Direktur PusBEK FE UII
Dosen Pascasarjana UTY Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai