Anda di halaman 1dari 58

No. 543.A/STAND.

PENILAI-PBB/XX/10
LAPORAN PENILAIAN SAHAM
PER 31 DESEMBER 2009
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk

Oleh :
Debrian Ruhut Saragih
Evan Saputra
Irham Akbar
Udi Kuncoro

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA


SPESIALISASI PENILAI / PBB
2010
Tangerang, 8 Juli 2010
Kepada Yth,
Direksi PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk
Jl. Cimareme 131 Padalarang,
Kabupaten Bandung, 40522

No. : No. 543.A/STAND.PENILAI-PBB/XX/10


Hal : Laporan Penilaian Saham PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk
per 31
Desember 2009

Dengan Hormat,

INTRUKSI PENUGASAN
Dalam melakukan penilaian ini kami telah ditunjuk sebagai konsultan penilai independen
oleh PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk, dan kami telah menjalin
perjanjian kerja dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK) No. 064.A/STAND.PENILAI-
PBB/SPK/XX/10, pada tanggal 1 Juli 2010.

Penugasan ini meliputi penilaian saham.

BASIS DAN TUJUAN PENILAIAN


Dalam penilaian ini kami berpedoman pada Standar Penilaian Indonesia (SPI) dan Kode
Etik Penilai Indonesia (KEPI).
Tujuan penilaian ini adalah untuk mendapatkan hasil penilaian yang independen atas
nilai pasar wajar saham PT Exelcomindo Pratama Tbk, yang mencakup nilai seluruh
saham perusahaan pada posisi tanggal 1 Juli 2010. Laporan penilaian ini akan digunakan
untuk laporan keuangan dalam rangka informasi kepada pemegang saham dan
manajemen atas saham portofolio perusahaan.

Basis Nilai Pasar disini seperti didefinisikan dalam Standar Penilaian Indonesia 2002
adalah sebagai berikut:
Nilai Pasar adalah perkiraan sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat
diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil pertukaran suatu aset, antara pembeli yang
berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas
ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak, dan kedua pihak masing-masing
mengetahui, bertindak hati-hati dan tanpa paksaan (SPI 0.5.39.1).

TANGGAL PENILAIAN
Kami telah melakukan peninjauan lapangan pada tanggal 1 Juli 2010 dan mengadakan
wawancara dengan managemen dan pihak lain yang dianggap layak dan relevan untuk
memahami konsidi sebenarnya objek perusahaan yang dinilai. Sehubungan dengan
kemungkinan perubahan yang terjadi terhadap kondisi pasar dan kondisi perusahaan
tersebut, maka laporan penilaian ini hanya dapat merepresentasikan tentang opini Nilai
Pasar pada tanggal penilaian. Kami berasumsi bahwa kondisi perusahaan tersebut pada
saat tanggal penilaian sama dengan pada saat peninjauan lapangan.

METODOLOGI
Untuk melakukan penilaian ini kami menggunakan Metode Data Pasar dan Metode
Discounted Cash Flow (DCF).
Metode tersebut di atas kami uraikan pada bagian lain dalam laporan ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktek penilaian yang normal dan berdasarkan perhitungan serta analisa
yang dilakukan serta faktor lain yang berkaitan dengan penilaian dan berpedoman pda
kondisi pembatas dalam laporan ini, maka kami berkesimpulan bahwa representasi Nilai
Pasar Wajar 2.888.382.000 lembar saham dengan nilai nominal setiap saham Rp. 200
yang merupakan 100% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT
ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk per 31 Desember 2009 adalah:

RP. 1,201,659,202,994

(Satu Triliun dua ratus satu miliar enam ratus lima puluh sembilan juta dua ratus dua
ribu sembilan ratus sembilan puluh empat )
Atau
Per lembar saham sebesar:
Rp. 416.03

(Empat ratus enam belas point nol tiga)

Selanjutnya kami menekankan bahwa bila terjadi perubahan atas salah satu atau
kombinasi dari asumsi-asumsi yang digunakan, yang akan memperngaruhi hasil
penilaian ini, kami tidak dapat menjamin realisasi nilai-nilai tersebut.

Laporan penilaian ini bukan merupakan satu-satunya dasar dari suatu evaluasi yang
dilakukan oleh pemberi tugas. Setiap pihak yang menggunakan laopran ini disarankan
untuk melakukan evaluasi secara terpisah untuk mengambil keputusan.

Laporan ini tidak dimaksudkan untuk dipublikasikan atau disebarluaskan selain untuk
kepentingan PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk sesuai dengan
tujuan/kepentingan yang tercantum dalam laporan ini.

Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan atas penggunaan laporan
ini yang bertentangan dengan syarat-syarat dan kondisi pembatas yang tercantum di
dalam laporan ini.
Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun
dari aset saham yang kami nilai serta nilai yang kami laporkan, baik saat ini maupun di
masa mendatang, kecuali imbalan jasa yang telah disetujui atas penilaian tersebut.

Hormat Kami,
PT Penilai STAND

Kelas 2c Penilai/PBB
Debrian, Evan, Irham, Udi
SURAT PERNYATAAN PENILAI

Atas Laporan Penilaian File No : 543.A/STAND.PENILAI-PBB/XX/10 tertanggal 1 Juli


2010, perihal Laporan Penilaian Saham PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO.
Tbk, kami yang bertanda tangan di bawah ini dengan ini menyatakan bahwa dalam
batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai, menerangkan bahwa :

Pernyataan dalam laporan ini yang menjadi dasar dari analisa, pendapat dan kesimpulan
yang diuraikan di dalamnya adalah betul dan benar didasarkan pada pemeriksaan serta
penyelidikan secara nyata atas aset saham yang dinilai sebagaimana ditunjukkan pada
saat peninjauan oleh pemberi tugas.

Selanjutnya laporan ini menjelaskan semua asumsi dan syarat-syarat pembatas yang
mempengaruhi analisa, pendapat, dan kesimpulan yang tertera dalam laporan ini.

Penilai sama sekali tidak mempunyai kepentingan finansial atau apapun terhadap aset
saham yang dinilai untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Laporan ini telah disusun sesuai ketentuan-ketentuan dalam Standar Penilaian Indonesia
Tahun 2002 dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI).

Tangerang, 1 Juli 2010

Yang Membuat Pernyataan,

Penilai : Tanda Tangan


1. Debrian Ruhut Saragih

2. Evan Saputra
3. Irham Akbar

4. Udi Kuncoro

5.
DAFTAR ISI

SURAT PENGANTAR ............................................................................................................ i


SURAT PERNYATAAN PENILAI ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... vii

LAPORAN PENILAIAN LENGKAP


BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penugasan Penilaian .................................................. 3
1.2 Dasar Penilaian ................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Kepentingan Penilaian ..................................................... 7
1.4 Definisi dan Istilah .............................................................................. 9
1.5 Inspeksi dan istilah ........................................................................... 11
1.6 Tanggal Penilaian .............................................................................. 12
1.7 Informasi Ringkas Kegiatan dan Kinerja Keuangan PT ................... 13
1.8 Metode/Pendekatan Penilaian ........................................................... 15
1.9 Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 16
BAB II SYARAT-SYARAT DAN KONDISI PEMBATAS ............................... 17

BAB III URAIAN MENGENAI PERUSAHAAN ................................................ 20

BAB IV METODOLOGI ....................................................................................... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 32

LAMPIRAN
RINGKASAN
1 EKSEKUTIF

1.1 Latar Belakang Penugasan Penilaian


Penilaian saham ini dibuat dalam rangka memenuhi permintaan Direksi PT
ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk untuk mengetahui perkembangan
nilai pasar wajar saham (ekuitas) yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
Perkiraan saham ini akan digunakan sebagai informasi kepada pemegang saham
dan manajemen.

Untuk mendapatkan hasil penilaian yang independen maka perlu dilakukan


penilaian oleh pihak ketiga sebagai Konsultan Penilai Independen untuk melakukan
penilaian terhadap saham perusahaan PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING
CO. Tbk.

Kami, PT Penilai STAND, telah diminta ileh PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING CO. Tbk untuk memperkirakan dan menyampaikan pendapat nilai yang
idependen atas nilai pasar wajar (fair market value) dari 100% saham biasa, satu-
satunya jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan atau seluruhnya yang telah
ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 2.888.382.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp. 200 atas saham portofolio perusahaan pada posisi tangal 31
Desember 2009.

1.2 Dasar Penilaian


Penilaian berdasarkan Dasar Penilaian Nilai Pasar. Dasar penilaian mengacu kepada
 Standar Penilaian yang berlaku di Indonesia (SPI 2002) dan standar
referensi dari International Valuation Standar Committee (IVSC)
 Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) yang berlaku.

Berkenaan hal tersebut di atas kami PT Penilai STAND sebagai salah satu konsultan
penilai independen di Indonesia, telah ditunjuk PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING CO. Tbk untuk melaksanakan penilaian atas saham yang dimaksud.

1.3 Tujuan dan Kepentingan Penilaian


Penilaian ini dibuat dalam rangka mengetahui perkembangan nilai pasar wajar
saham (ekuitas) yang telah dikeluarkan oleh PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING CO. Tbk per tangal 31 Desember 2009 sebagai informasi kepada
pemegang saham dan manajemen atas saham portofolio perusahaan.

1.4 Definisi dan Istilah


1.4.1 Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value)
Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value) adalah perkiraan jumlah uang tunai
atau yang bersifat setara/ekuivalen yang dapat diperoleh dari suatu
transaksi jual beli perusahaan atau saham atau kepentingan dalam
perusahaan antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dengan
yang berminat menjual (willing seller) yang keduanya memiliki kapasitas
untuk melakukan suatu transaksi bertindak tanpa ada keterpaksaan dan
masing-masing memiliki fakta dan informasi yang relevan (SPI 12.3.1.37.1).
1.4.2 Nilai Wajar (fair Value)
Merupakan nilai dari perusahaan/saham yang berlaku secara khusus untuk
kasus adanya pemegang saham yang berbeda pendapat (Dissenting
Shareholders) yaitu nilai yang berhak diterima seorang (sekelompok)
pemegang saham yang menolak atas suatu tindakan (Corporate Action)
yang dilakukan oleh pemegang saham mayoritas (SPI 2.3.14.1)
1.4.3 Nilai Investasi (Investment Value)
Merupakan nilai dari suatu perusahaan/saham (bussiness Interest) atau
kepentingan dalam perusahaan yang bersifat spesifik terhadap seorang
investor, didasarkan terkait dengan persyaratan tertentu dari
seorang/kelompok investor yaitu akusisi strategis dan merjer (SPI 0.5.32).

1.5 Inspeksi, Pengumpulan dan Analisis Informasi


Inspeksi telah kami lakukan pada tanggal 1 Juli 2010, sebagai kunjungan lapangan
dan penelitian serta mengadakan wawancara dengan manajemen dan pihak lain
yang dianggap layak dan relevan guna mengumpulkan, menganalisis data dan
informasi untuk keperluan penilaian. Didalam melakukan inspeksi kami tidak
mengalami adanya keterbatasan akses.

1.6 Tanggal Penilaian


Berdasarkan latar belakang serta maksud dan tujuan PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING CO. Tbk didalam melaksanakan penilaian ini, maka tanggal
penilaian ditetapkan tangal 1 Juli 2010.

1.7 Informasi Ringkas Kegiatan dan Kinerja Keuangan PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
& TRADING CO. Tbk
Induk Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman,
khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah
dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) seperti minuman susu, minuman
sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Induk Perusahaan juga
memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropis, susu
bubuk dan susu kental manis.
Induk Perusahaan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan multi
nasional seperti dengan Morinaga dan lain-lain.

Induk Perusahaan memasarkan hasil produksinya ke toko-toko, P&D, supermarket,


grosir, hotel, institusi, bakeri dan konsumen lain yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia dan melakukan ekspor ke beberapa negara.

Untuk menunjang kegiatan pemasaran dan memperlancar distribusi produknya,


Induk Perusahaan memiliki kantor perwakilan dan stock point yang tersebar di
Pulau Jawa.
Terjadinya transaksi penjualan merk dagang “Buavita” dan “Go-Go” kepada PT
Unilever Indonesia Tbk. tidak mengakibatkan berkurangnya volume produksi di
bagian produksi, sebab produk-produk tersebut masih diproduksi oleh Induk
Perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Kinerja keuangan selama periode 2007 – 2009 menunjukkan terjadinya fluktuasi
laba (rugi) bersih setelah pajak, dimana pada tahun 2008 terjadi lonjakan laba
bersih yang signifikan sebesar 901,79% yang disebabkan adanya keuntungan dari
penjualan aktiva tak berwujud. Dari sisi penjualan bersihnya, rata-rata meningkat
sebesar 19.68% yang dimbangi juga dengan kenaikan Harga pokok penjualan rata-
rata sebesar 22.59%. sementara itu, perkembangan total aktiva berfluktuatif
dengan kecenderungan meningkat rata-rata sebesar 13.46%. sedangkan
perkembangan Total ekuitas menunjukkan kecenderungan meningkat dengan
peningkatan rata-rata sebesar 20.77%.

1.8 Metode/Pendekatan Penilaian Usaha


Dalam penilaian perusahaan tersebut, kami menggunakan asumsi bahwa yang
dinilai sedang berjalan (going concern company) dan merupakan perusahaan
terbuka (Tbk).

Dalam melakukan penilaian, kami menggunakan 2 (dua) pendekatan, yakni metode


pendekatan pendapatan (sebagai metode utama) dan metode pendekatan data
pasar (sebagai metode pembanding). Metode utama ini terdiri dari metode yang
diintegrasikan menjadi satu kesatuan nilai akhir. Metode utama tersebut adalah
metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang (Discounted Future Economic
Income Method)

1.9 Kesimpulan dan Saran


1.9.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktek penilaian yang normal dan berdasarkan perhitungan serta
analisa yang dilakukan serta faktor lain yang berkaitan dengan penilaian dan
berpedoman pda kondisi pembatas dalam laporan ini, maka kami berkesimpulan
bahwa representasi Nilai Pasar Wajar 2.888.382.000 lembar saham dengan nilai
nominal setiap saham Rp. 200 yang merupakan 100% dari seluruh saham yang
ditempatkan dan disetor penuh pada PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING CO. Tbk per 31 Desember 2009 adalah:

RP. 1,201,659,202,994

(Satu Triliun dua ratus satu miliar enam ratus lima puluh sembilan juta dua ratus dua
ribu sembilan ratus sembilan puluh empat )
Atau
Per lembar saham sebesar:
Rp. 416.03

(Empat ratus enam belas point nol tiga)

A S U M S I D A N
2 KONDISI
PEMBATAS

2.1 Asumsi –Asumsi Yang Digunakan Dalam Proyeksi Keuangan


2.1.1 Asumsi Umum
Dalam penyusunan proyeksi keuangan, berbagai asumsi dikembangkan
berdasarkan kinerja Perusahaan pada periode sebelumnya dan berdasarkan
rencana manajemen di masa yang akan datang. Di samping itu, berbagai
informasi dan saran yang relevan diberikan oleh manajemen Perusahaan
sehubungan dengan perubahan-perubahan pada setiap faktor dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan juga turut menjadi bahan pertimbangan.
a. Tidak akan ada perubahan yang material mengenai kondisi politik, ekonomi
hukum atau undang-undang yang akan mempengaruhi aktivitas Perusahaan,
industri atau negara dimana Perusahaan beroperasi.
b. Tidak akan ada perubahan yang material mengenai tarif pajak, bea cukai,
nilai tukar mata uang, dan suku bunga yang dipergunakan dalam proyeksi
yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan.
c. Tidak akan ada perubahan yang material pada struktur dan aktivitas utama
Perusahaan atau pada sumber utama penghasilan Perusahaan.
d. Tidak akan hambatan-hambatan yang berarti yang berasal dari perselisihan
industri yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan.
e. Tidak akan ada perubahan yang material terhadap harga jasa Perusahaan
dan biaya-biaya lain seperti yang berlaku sekarang ini dan yang
diproyeksikan.
f. Tidak akan ada perubahan yang material pada manajemen Perusahaan.
g. Tidak ada perubahan yang material terhadap perjanjian-perjanjian dan
ketentuan-ketentuan yang ada.
h. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS diasumsikan berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia sebesar Rp. 9400 per 1 Dollar AS selama periode proyeksi
berdasarkan nilai tukar per 31 Desember 2009.
i. Tidak akan ada hambatan-hambatan yang berarti terhadap fungsi dan
kualitas peralatan –peralatan pabrik yang digunakan untuk kegiatan
produksi perusahaan selama periode proyeksi.
j. Tidak akan ada hambatan-hambatan yang berarti dalam pengadaan tenaga
kerja yang berkualitas untuk menunjang operasional perusahaan selama
periode proyeksi.
2.1.2 Asumsi Proyeksi
Proyeksi meliputi laba rugi dan neraca, dengan dasar –dasar dan asumsi sebagai
berikut:
a) Laporan Laba Rugi (Tabel lampiran)
1. Penjualan Bersih
Penjualan bersih utama Perusahaan berasal dari penjualan dalam bidang
industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptik yang
dikemas dalam kemasan karton seperti minuman susu, minuman sari
buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan sebesar 80%
dibandingkan dengan penjualan makanan yang hanya sebesar 20%.
Angka pertumbuhan penjualan rata-rata didapat melalui data aktual
pertumbuhan industri makanan dan minuman selama tahun 2007 - 2009
yaitu sebesar 19.68%.
2. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan Perusahaan terdiri atas beban langsung dan
beban tidak langsung dan ditambah atau dikurangi dengan persediaan
barang jadi yang terdiri atas persediaan awal dan persediaan akhir.
Harga pokok penjualan diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan harga pokok penjualan
didapatkan melalui presentase harga pokok penjualan terhadap
penjualan historis, kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 75.37%
dan dikalikan dengan penjualan pada masing-masing periode proyeksi.
3. Beban Usaha
a. Beban penjualan diasumsikan meningkat sesuai dengan peningkatan
tingkat penjualan. Perhitungan beban penjualan didapat melalui
presentase beban penjualan. Perhitungan beban penjualan
didapatkan melalui presentase beban penjualan terhadap penjualan
historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 17,07% dan
dikalikan dengan penjualan pada masing-masing periode proyeksi.
b. Beban administrasi dan umum diasumsikan meningkat sesuai
dengan peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan beban
administrasi dan umum didapatkan melalui presentase beban
administrasi dan umum terhadap penjualan historis kemudian dicari
nilai rata-rata yaitu sebesar 4.40% dan dikalikan dengan penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
c. Pendapatan Bunga
Beban bunga terdiri dari 3 macam hutang perusahaan yaitu
pinjaman jangka pendek, hutang bank, dan hutang obligasi masing-
masing sebesar ….
d. Beban Bunga
e. Beban bunga diasumsikan sama mengikuti suku bunga bank pasar,
dengan jumlah deposito tetap.
b) Neraca (tabel lampiran 4,8,12)
1. Kas dan Bank
Kas dan bank dipertahankan pada tingkat tertentu untuk menutupi
kebutujhan operasi. Kelebihankas yang timbul dari operasi akan
digunakan untuk pembayaran hutang, pembelian aktive tetap dan
sisanya akan ditempatkan pada investasi jangka pendek. Perubahan kas
dan bank setiap tahunnya dapat dilihat melalui proyeksi laporan arus kas
(tabel 5,9,13)
2. Piutang Usaha
Perusahaan melakukan transaksi dagang dengan beberapa pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Perputaran piutang usaha masing-
masing berkisar antara 5 hari- 9 hari. Rata-rata piutang usaha
diasumsikan meningkat sesuai dengan peningkatan tingkat penjualan.
Perhitungan piutang usaha didapatkan melalui persentase piutang usaha
terhadap penjualan historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar
9.99% dan dikalikan dengan penjualan pada masing-masing periode
proyeksi.

3. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain merupakan piutang jangka pendek dan diperkirakan
lancar serta memiliki kepastian atas pembayarannya diasumsikan
meningkat sesuai dengan peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan
piutang lain-lain didapatkan melalui persentase piutang lain-lain
terhadap penjualan historis kemudian dicari rata-rata yaitu sebesar
0.06% dan dikalikan dengan penjulan pada masing-masing periode
proyeksii.
4. Persediaan
Persediaan terdiri dari bahan baku, barang jadi, dan suku cadang.
Perputaran persediaan masing-masing berkisar antara 2hari – 550hari
selama periode proyeksi, rata-rata umur persediaan dapat ditekan
sebesar 112 hari. Persediaan diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan persediaan didapatkan
melalui persentase persediaan terhadap penjualan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 19.81% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
5. Pajak Dibayar Dimuka
Pajjak dibayar dimuka merupakan perkiraan pajak dari jumlah
penghasilan pajak dibayar dimuka diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan pajak dibayar dimuka
didapatkan melalui persentase pajak dibayar dimuka terhadap penjualan
historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 6.24% dan dikalikan
denga penjualan pada masing-masing periode proyeksi.
6. Uang Muka
Merupakan uang untuk pembelian bahan baku, yang terdiri dari uang
jaminan pembukuan Letter of Credit impor untuk pembelian bahan baku
dan bahan pembantu yang diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan uang muka didapatkan
melalui persentase uang muka terhadap penjualan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 12.07% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
7. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan biaya dibayar dimuka
didapatkan melalui persentase biaya dibayar dimuka terhadap penjualan
historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 2.19% dan dikalikan
denga penjualan pada masing-masing periode proyeksi.

8. Aktiva Tetap
Nilai perolehan aktiva tetap merupakan jumlah dari penambahan aktiva
tetap dengan aktiva tetap. Penambahan aktiva tetap diasumsikan
sebesar 0.05%. asumsi penambahan aktiva tetap yang kecil dikarenakan
kapasitas produksi yang belum maksimal selain itu dimaksudkan pula
sebagai usaha perusahaan untuk efisiensi biaya produksi.
9. Penyertaan Saham
Penyertaan saham diasumsikan tidak mengalami perubahan.
10. Akriva Pajak Tangguhan
Aktiva pajak tangguhan diiasumsikan nol karena besarnya aktiva pajak
tangguhan tidak bisa diperkirakan secara pasti.
11. Penyisihan Dana Pelunasan Obligasi
Penyisihan dana pelunasan obligasi diiasumsikan sebesar nol karena
setiap tahun perusahaaan melakukan pelunasan dan penambahan
hutang obligasi sebagai struktur bobo hutang untuk pembiayaan modal
perusahaan.
12. Aktiva Lain-Lain
Aktiva lain-lain tetap dan tidak ada penambahan.
13. Pinjaman Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
14. Hutang Usaha
Hutang usaha merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan beban
penjualan lainnya, karena besarnya hutang sangat dipengaruhi oleh
jumlah penjualan. Hutang usaha diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan hutang usaha didapatkan
melalui persentase hutang usaha terhadap penjualan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 7.05% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
15. Hutang Pajak
Hutang pajak yang dibebakan pada perusahaan merupakan perkiraan
tarif pajak yang dihitung berdasarkan jumlah penjualan ditambah atau
dikurangkan dengan pendapatan atau beban pajak penghasilan. Hutang
pajak diasumsikan meningkat sesuai dengan peningkatan tingkat
penjualan ditambahkan atau dikurangkan dengan pendapatan atau
beban pajak penghasilan. Perhitungan hutang pajak didapatkan melalui
hutang usaha terhadap penjualan ditambahkan atau dikurangkan
dengan pendapatan atau beban pajak penghasilan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 0.19% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
16. Beban Masih Harus Dibayar
Beban masih harus dibayar merupakan beban yang dipengaruhi oleh
kinerja perusahaan, karenanya semakin besar tingkat produksi
perusahaan semakin besar pula beban masih harus dibayar. Beban
masih harus dibayar diasumsikan meningkatt sesuai dengan peningkatan
tingkat penjualan. Perhitungan beban masih harus dibayar didapatkan
melalui persentase beban masih harus dibayar dimuka terhadap
penjualan historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 0.85%
dan dikalikan denga penjualan pada masing-masing periode proyeksi.
17. Kewajiban Manfaat Karyawan
Kewajiban manfaat karyawan merupakan bagian dari fasilitas
perusahaan yang diberikan kepada karyawan, sesuai dengan catatan
keuangan perusahaan, kewajiban peruusahaan disisihkan perusahaan
selama 2 tahun terakhir sudah menutupi kewajiban untuk keseluruhan
jumlah karyawan. Sehingga pada tahunproyeksi akun ini wajib
dikosongkan.
18. Hutang Bank
Hutang bank digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
19. Hutang Obligasi
Hutang obligasi digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
20. Modal Saham
Modal Saham digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
21. Tambahan Modal Disetor-bersih
Tambahan modal diisetor bersih diasumsikan tetap setiap tahunnya,
karena tidak digabungkan dengan akun lain padda ekuitas ataupun kas
perusahaan.
22. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Selisih penilaian kembali aktiva tetap diasumsikan tetap tiap tahunnya,
karena jumlah penilaian kembali aktiva tetap tidak dapat dimasukkan ke
kas perusahaan juga tidak ditambahkan sebagai bagian dari aktiva tetap
perusahaan dan diakui sebagai bagian dari modal Perusahaan.
23. Cadangan Laba
Cadangan laba merupakan sistem manajemen perusahaanuntuk
menutupi kemungkinan kerugian perusahaan. Cadangan laba
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
24. Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan hasil dari akumulasi laba bersih perusahaan per
tahunnya yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
25. Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan merupakan laba bersih perusahaan ditahun
tersebut.

URAIAN MENGENAI
3 PERUSAHAAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan didirikan dengan akta No.8 tanggal 2 Nopember 1971 jo akta


perubahan No.71 tanggal 29 Desember 1971 yang dibuat di hadapan Komar
Andasasmita, S.H., notaris di Bandung. Akta-akta tersebut telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan No.Y.A.5/34/21 tanggal
20 Januari 19743, tambahan No.313.

Perusahaan mulai berproduksi tahun 1975 dengan perusahaan susu yang sudah
steril yang memakai proses yang dikenal sebagai Ultra High Temperature (UHT). Untuk
meningkatkan performansi perusahaan agar dapat mencapai tingkat daya saing yaang
tinggi dan tahan lama di tingkat global, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk, yang merupakan sebuah perusahaan penghasil makanan dan minuman aseptic
(Long Life product) dengan sistem UHT (Ultra High Temperature), perlu untuk
meningkatkan produktivitasnya di segala bidang. Upaya ini dilakukan dengan jalan
mengukur produktivitas dan produktivitas parcial yang meliputi produktivitas produksi,
produktivitas organisasi, produktivitas penjualan, produktivitas produk, produktivitas
tenaga kerja, dan produktivitas modal. Pengukuran produktivitas total dilakukan dengan
melakukan model pengukuran produktivitas David J. Summanth dengan konsep siklus
produktivitas, yang meliputi aspek-aspek pengukuran, evaluasi, perencanaan, dan
perbaikan produuktivitas.

Pengukuran produktivitas parsial dilakukan dengan menggunakan model


pengukuran produktivitas parsial Habberstad (POSPAC) yang sesuai dengan data
keuangan di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Kedua model tersebut
hanya mengukur elemen input dan output yang sifatnya dalam satuan mata uang
rupiah. Dari hasil pengukuran produktivitas selama kurun waktu 1994-1998, laju
produktivitas yang mengalami peningkatan adalah produktivitas produksi, produktivitas
penjualan, dan produktivitas modal, sedangkan laju produktivitas yang mengalami
penurunan adalah produktivitas total, produktivitas organisasi, produktivitas produk,
dan produktivitas tenaga kerja. Terdapat hubungan antara masing-masing produktivitas
parsial ini dengan profitabilitas, sehingga bila masing-masing nilai produktivitas
tersebuut dapat ditingkatkan maka akan diperoleh pula profitabilitas yang lebih besar.
Dengan adanya pengukuran dan analisa produktivitas ini perusahaan dapat merancang
target yang spesifik untuk dicapai pada masa yang akan datang.

Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah dalam bidang perindustrian,


perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan darat / laut serta perdagangan.
Perusahaan memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jl. Cimareme 131
Padalarang, Kabupaten Bandung 40522.

3.2 Manajemen Perusahaan

Kantor pusat beralamat di Jl. Cimareme 131 Padalarang, Kabupaten Bandung


40522, Phone : (62-22) 654-610, 654-611, 665-4610, Fax : (62-22) 665-4612. Alamat E-
mail: eddikur@ultrajaya.co.id

Board of Commissioner

Presiden Komisaris : Supiandi Prawirawidjaja


Komisaris : Drs. H. Soeharsono Sagir
Komosaris Independen : Drh. Endang Suharya

Board of Director

Presiden Direktur : Sabana Prawirawidjaja


Direktur : Samudra Prawirawidjaja
Direktur : Jutianto Isnandar, Ir.

Komisi Audit

Chairman of Audit Committe : Drh. Endang Suharya


Komite Audit : Uun A. Djuanda, SE, Ak.
Komite Audit : Nadi Rusnadi, SH

Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan : Eddy Kurniadi

Jumlah remunerasi yang diterapkan untuk komiisaris dan direksi perusahaan


pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing maksimum adalah Rp 1.500.000.000 dan Rp
1.250.000.000.

Jumlah karyawan Induk Perusahaan pada tahun 2009 lebih kurang 1.300 orang,
karyawan tersebut ditempatkan di Bagian Produksi, Bagian Distribusi dan Pemasaran
dan Bagian Administrasi dan Umum.

Kompensasi untuk karyawan ditetapkan sesuai dengan peraturan


ketenagakerjaan yang berlaku, dan tidak lebih rendah dari UMR..

3.3 Kegiatan Operasi

Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya


miniman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengann teknologi
UHT (Ultra High Temperature) seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman
tradisional, dan minuman kesehatan. Perusahaan juga memproduksi rupa-rupa
mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropis, susu bubuk dan susu kental manis.

Perusahaan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan multinasional


seperti Nestle, Morinaga dan lain-lain. Perusahaan memasarkan hasil produksinya ke
toko-toko, P&D, supermarket, hotel, grosir, institusi, bakeri dan konsumen lain yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan melakukan ekspor ke beberapa negara.
Untuk menunjang kegiatan pemasaran dan memperlancar distribusi produknya,
perusahaan memiliki kantor perwakilan dan stock point yang tersebar di pulau Jawa dan
Sumatra.

3.4 Kepemilikan

Adapun daftar-daftar nama pemilik / shareholder, adalah :

3.5 Gambaran Umum Industri

PT. Ultrajaya selama ini dikenal sebagai produsen susu cair segar yang 100%
alami, hanya menggunakan susu segar yang berkualitas terbaik untuk pasar dalam
negeri maupun luar negeri. Untuk memusnahkan berbagai mikroba dan bakteri
berbahaya yang terkandung dalam susu cair, PT. Ultrajaya menerapkan teknologi ultra
high temperature (UHT). Untuk pengemasan, Ultrajaya juga mengkombinasikan dengan
kemasan aseptik yang keseluruhannya dilakukan di lingkungan yang benar-benar steril.
Setiap tahap produksi, beragam sampel secara acak diambil untuk 17 pengetesan
laboratorium yang terdiri dari komposisi fisik, kimia, dan mikrobiologi serta kandungan
gizi, rasa dan kesegaran. Kemasan yang dirancang khusus ini memiliki enam lapisan
kertas bolak-balik, politiren dan aluminium yang fungsinya untuk mencegah masuknya
oksigen, sinar matahari dan bakteri. Ultrajaya juga dalam penyempurnaan kualitas
terbaik menggunakan sistem robotik dan komputerisasi untuk mengontrol inventarisasi
serta menjamin kualitas terbaik susu. Susu ultra terbukti sama sekali tak tersentuh
tangan manusia, hal ini untuk menjamin kualitas terbaik susu.
(www.investorindonesia.com)

Didukung jaringan industri yang luas hingga menjangkau pelosok, manajemen


Ultrajaya optimis, target masyarakat akan memahami keunggulan susu cair di masa
datang bisa meningkat. Ini berdasarkan masih banyaknya masyarakat yang lebih memilih
susu bubuk untuk dikonsumsi sehari-hari, meski dengan harga yang lebih tinggi. Di
indonesia, justru tingkat konsumsi susu cair paling rendah ketimbang negara lainya.
Karena itu, PT. Ultrajaya yang lebih dari tiga dekade berproduksi menjadikan kondisi
tersebut menjadi perhatian utama sebaga upaya menyehatkan bangsa. Apalagi, PT.
Ultrajaya selama ini dikenal sebagai produsen susu segar yang 100% alami. Sedangkan
susu bubuk, mutunya rentan terhadap perubahan gizi dan sensori. Ini disebabkan karena
proses pencoklatan, pembentukan reseminasi asam amino, dan penurunan mutu
protein besar. Reaksi oksidasi menyebabkan pencoklatan (penggelapan) warna, resiko
minimal pada susu UHT. Sedangkan resiko tinggi pada susu bubuk akibat kontak
berulang-ulang dengan udara saat pembukaan dan penutupan.
(www.investorindonesia)

Beragamnya jenis produk susu yang ada di pasaran, menimbulkkan asumsi di


masyarakat bahwa semua jenis memiliki kualitas gizi yang sama. Padahal faktanya tidak
demikian. Manfaat susu yang optimal sangat berhubungan erat dengan proses
pengolahan, komposisi dan kualitas gizi susu. Susu UHT dikemas secara higienis dengan
menggunakan kemasan aseptik muilti lapis berteknologi canggih.
4 METODOLOGI
PENILAIAN
4.1
5 Kesimpulan Nilai

KESIMPULAN
Berdasarkan praktek penilaian yang normal dan berdasarkan perhitungan serta analisa
yang dilakukan serta faktor lain yang berkaitan dengan penilaian dan berpedoman pda
kondisi pembatas dalam laporan ini, maka kami berkesimpulan bahwa representasi Nilai
Pasar Wajar 2.888.382.000 lembar saham dengan nilai nominal setiap saham Rp. 200
yang merupakan 100% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT
ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk per 31 Desember 2009 adalah:

RP. 1,201,659,202,994

(Satu Triliun dua ratus satu miliar enam ratus lima puluh sembilan juta dua ratus dua
ribu sembilan ratus sembilan puluh empat )
Atau
Per lembar saham sebesar:
Rp. 416.03

(Empat ratus enam belas point nol tiga)


Objek Penilaian Data Pembanding
PT Tiga Pilar PT. Wicaksana
PT. UltraJaya Milk, PT Davomas
Sejahtera Food, Overseas
Tbk Abadi, Tbk
Tbk International, Tbk
1. Bobot Penilaian Total Aset
Total aset 2009 1,732,701,994,634 1,347,036,482,667 218,436,559,363 2,806,017,091,339
Presentase Bobot   78% 13% 162%
2. Bobot Indikator
a. ROE - Operating Activity 0.051320674 0.088195685 0.113312495 -0.507331702
Bobot yang diberikan   80.00% 20.00% 0.00%
b. Efisiensi - BOPO

Total Revenue 421,894,870,285 152,977,559,465 48,153,144,404 (652,273,945,062)


Total Operating
2009
Exp. 294,945,427,617 47,509,001,025 61,431,776,017 405,632,935,746
BOPO 69.91% 31.06% 127.58% -62.19%
bobot yang diberikan   60.00% 40.00% 0.00%

Summary :
Objek Penilaian Data Pembanding     Jumlah bobot
PT. UltraJaya PT Tiga Pilar PT. Wicaksana PT Davo Mas Total
a. ROE - Operating Activities 80.00% 20.00% 0.00% 100.00%
b. Efisiensi BOPO 60.00% 40.00% 0.00% 100.00%
Jumlah Total 140.00% 60.00% 0.00% 200.00%
Prosentase Bobot 70.00% 30.00% 0.00% 100.00%

Lampiran 1. Perhitungan Nilai Pasar Wajar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk pada tanggal 31 Desember 2009,
menggunakan Pendekatan Data Pasar dengan Metode PBV dan PER
Mencari Nilai PER dan PBV

(Januari 2009) Harga pasar saham EPS PER Jumlah saham Ekuitas
PT Ultra Jaya Milk 580 212.06 2.74 288,382,000  
PT Tiga Pilar 350 22.60 15.49 1,672,000,000 428,442,451,7
PT Wicaksana 50 6.51 7.68 1,268,950,977 72,866,264,6
PT Davomas 50 18.28 2.74 12,403,711,320 446,944,156,7

Keterangan :

EPS = Earning Perusahaan/Jumlah Saham Beredar


PER = Harga Pasar Saham/EPS
Jumlah Saham = Earning Perusahaan/EPS
PBV = Harga Pasar Saham/ (Ekuitas/saham)
Earning Perusahaan = Laba Bersih Setelah Pajak
Perbandingan composite dengan aktual PT UltraJaya Milk

Composite PT UltraJaya Milk


Total asset 1,494,844,338,508 1,732,701,994,634
Total liabilities 1,015,033,766,521 541,118,816,000
Total equity 479,810,571,987 1,191,583,178,276
Price to book value- composite 1.22  
Expected total market value 584,090,832,577 584,090,832,577 0.4902
Total equities   1,191,583,178,276
Harga Saham Per lembar
Rp 202.22  
(2.888.382.000 Lembar)

Kesimpulan : Berdasarkan pendekatan data pasar dengan metode PBV, nilai pasar wajar seluruh saham PT UltraJaya Milk, Tbk pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp.
584,090,832,577.00 atau dengan nilai buku equitas PT UltraJaya Milk Rp. 1,191,583,178,276.00 maka PBV saham PT Ultrajaya Milk, Tbk adalah 0.4902 kali.

Perbandingan composite dengan aktual PT UltraJaya Milk Industry&Trading Co Tbk

Composite PT UltraJaya Milk


Net Income 44,424,123,565 61,152,852,190
Price Earning Ratio - Composite 36.32  
Expected Equities total market
1,613,371,449,938 1,613,371,449,938
value 1.3540
Total equities   1,191,583,178,276
Harga Saham Per lembar
Rp 558.57  
(2.888.382.000 Lembar)

Kesimpulan : Berdasarkan pendekatan data pasar dengan metode PER, nilai pasar wajar seluruh saham PT UltraJaya Milk, Tbk pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp.
1,613,371,449,938.00 atau dengan nilai buku equitas PT UltraJaya Milk Rp. 1,191,583,178,276.00 maka PBV saham PT Ultrajaya Milk, Tbk adalah 1.3540 kali.
Lampiran 2. Perhitungan Proyeksi

PT ULTRA JAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK


PERHITUNGAN PROYEKSI

Rata-
2007 2008 2009 Disesuaikan
rata
Laporan Rugi Laba          
71.37 80.87 73.86
Harga pokok penjualan terhadap penjualan % % % 75.37% 72.62%
16.93 19.91 14.37
Beban penjualan terhadap penjualan % % % 17.07% 15.65%
Beban administrasi dan umum terhadap penjualan 5.16% 4.14% 3.90% 4.40% 4.14%
Neraca  
Aktiva Lancar  
18.06 17.61 23.77
Persediaan terhadap penjualan % % % 19.81% 17.83%
10.98
Piutang usaha terhadap penjualan 9.68% 9.31% % 9.99% 9.50%
Piutang lain terhadap penjualan 0.07% 0.05% 0.06% 0.06% 0.06%
18.06
Pajak dibayar dimuka thp Penjualan % 0.66% 0.00% 6.24%  
Aktiva Tidak Lancar  
Penambahan Aktiva tetap Thp Penjualan 0.05%  
11.65 12.04 12.52
uang muka dibayar thp biaya penjualan % % % 12.07% 12.04%
Biaya Dibayar dimuka thp biaya penjualan 2.84% 1.80% 1.92% 2.19% 1.92%
Kewajiban Lancar  
-
12.02
Kenaikan pinjaman jangka pendek -4.32% % -8.17% 6.24%
13.68
Hutang usaha thp Penjualan 6.00% 1.46% % 7.05% 3.73%
Hutang Pajak dari jumlah penjualan & PPh 0.03% 0.19% 0.35% 0.19% 0.27%
Beban masih harus dibayar thp penjualan 0.59% 0.81% 1.14% 0.85% 0.97%
20.93 18.44
Kenaikan penjualan % % 19.69%  
37.01
kenaikan Beban Pokok Penjualan % 8.18% 22.60%  
49.76
Kenaikan Aktiva Lancar % 1.05% 25.40%  
Kenaikan Total Aktiva Tetap 0.07% 5.55% 2.81%  
91.58
Kenaikan Hutang Lancar   % -9.40% 41.09%  
HAK MINORITAS ATAS BAGIAN LABA/(RUGI) BERSIH        
ANAK PERUSAHAAN (76,387,904) (146,029,925) 872,309,169 872,309,169 872,309,169 872,309,169
Laba (rugi) Bersih 30,316,644,576 303,711,501,204 61,152,852,190 1,077,058,990,520 1,290,012,810,916 1,544,881,574,534

PT. ULTRA JAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK


PROYEKSI NERACA Tahun Dasar 2007 - 2009
dan Tahun Proyeksi 2010 - 2012 Tahun Dasar Tahun Proyeksi
2007 2008 2009 2010 2011 2012
AKTIVA            
Aktiva Lancar        
Kas dan Setara Kas 39,992,003,196 162,869,889,775 214,879,968,612 145,162,242,950 232,076,359,541 350,920,772,971
Investasi - 160,000,000,000 - - - -
Piutang Usaha 20,899,081,376 150,323,375,731 177,153,426,122 183,505,801,028 219,630,088,437 262,865,672,238
Piutang Lain 1,102,364,580 881,236,955 935,635,582 1,158,984,006 1,387,137,401 1,660,204,246
Persediaan 291,483,008,089 284,292,916,789 383,588,600,255 344,411,413,929 412,210,997,561 493,357,361,684
Pajak dibayar dimuka 21,836,751,502 10,714,528,879 - 120,562,349,887 144,295,817,460 172,701,369,506
Uang muka 28,983,597,553 29,967,284,656 31,163,939,105 232,569,457,303 278,352,238,398 333,147,651,973
Biaya dibayar dimuka 7,074,195,498 5,911,530,771 5,668,348,085 (7,339,613,916) (8,784,463,731) (10,513,741,447)
1,020,030,635,18 1,279,168,175,06 1,604,139,291,16
411,371,001,794 804,960,763,556
Jumlah Aktiva Lancar 813,389,917,761 6 5 9
         
Aktiva Tidak Lancar        
Aktiva Tetap - Bersih 765,807,423,073 766,344,567,479 808,903,387,439 831,648,232,122 855,032,619,137 879,074,531,216
         
Penyertaan Saham 42,230,336,526 46,524,947,606 40,912,725,779 40,912,725,779 40,912,725,779 40,912,725,779
Aktiva Pajak Tangguhan - 43,096,041,929 24,196,176,987 - - -
Hewan Ternak Produksi     9,889,415,002 - - -
Aktiva Lain-lain 2,845,083,415 58,071,071,458 35,410,371,666 35,410,371,666 35,410,371,666 35,410,371,666
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 810,882,843,014 914,036,628,472 919,312,076,873 907,971,329,567 931,355,716,582 955,397,628,661
JUMLAH AKTIVA 1,222,253,844,80 1,718,997,392,02 1,732,701,994,63 1,928,001,964,75 2,210,523,891,64 2,559,536,919,83
8 8 4 3 7 0
REKONSILIASI NILAI PASAR WAJAR SAHAM PT ULTRA JAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK

Nilai Pasar Wajar Seluruh Saham PT Ultra


Market Approach Jaya Milk Industry & Trading Co. Tbk
Income
Posisi (2.888.382.000 lembar)
Approach (Rp.)
Seluruhnya
PBV PER Per Lembar (Rp.)
(dibulatkan) (Rp.)
584,090,832,577 1,613,371,449,938      
 
60.00%
40.00%
31 Desember 2009      
1,201,659,202,99
233,636,333,031 968,022,869,963
4 416.03
0

Anda mungkin juga menyukai