PENILAI-PBB/XX/10
LAPORAN PENILAIAN SAHAM
PER 31 DESEMBER 2009
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk
Oleh :
Debrian Ruhut Saragih
Evan Saputra
Irham Akbar
Udi Kuncoro
Dengan Hormat,
INTRUKSI PENUGASAN
Dalam melakukan penilaian ini kami telah ditunjuk sebagai konsultan penilai independen
oleh PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk, dan kami telah menjalin
perjanjian kerja dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK) No. 064.A/STAND.PENILAI-
PBB/SPK/XX/10, pada tanggal 1 Juli 2010.
Basis Nilai Pasar disini seperti didefinisikan dalam Standar Penilaian Indonesia 2002
adalah sebagai berikut:
Nilai Pasar adalah perkiraan sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat
diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil pertukaran suatu aset, antara pembeli yang
berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas
ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak, dan kedua pihak masing-masing
mengetahui, bertindak hati-hati dan tanpa paksaan (SPI 0.5.39.1).
TANGGAL PENILAIAN
Kami telah melakukan peninjauan lapangan pada tanggal 1 Juli 2010 dan mengadakan
wawancara dengan managemen dan pihak lain yang dianggap layak dan relevan untuk
memahami konsidi sebenarnya objek perusahaan yang dinilai. Sehubungan dengan
kemungkinan perubahan yang terjadi terhadap kondisi pasar dan kondisi perusahaan
tersebut, maka laporan penilaian ini hanya dapat merepresentasikan tentang opini Nilai
Pasar pada tanggal penilaian. Kami berasumsi bahwa kondisi perusahaan tersebut pada
saat tanggal penilaian sama dengan pada saat peninjauan lapangan.
METODOLOGI
Untuk melakukan penilaian ini kami menggunakan Metode Data Pasar dan Metode
Discounted Cash Flow (DCF).
Metode tersebut di atas kami uraikan pada bagian lain dalam laporan ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktek penilaian yang normal dan berdasarkan perhitungan serta analisa
yang dilakukan serta faktor lain yang berkaitan dengan penilaian dan berpedoman pda
kondisi pembatas dalam laporan ini, maka kami berkesimpulan bahwa representasi Nilai
Pasar Wajar 2.888.382.000 lembar saham dengan nilai nominal setiap saham Rp. 200
yang merupakan 100% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT
ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk per 31 Desember 2009 adalah:
RP. 1,201,659,202,994
(Satu Triliun dua ratus satu miliar enam ratus lima puluh sembilan juta dua ratus dua
ribu sembilan ratus sembilan puluh empat )
Atau
Per lembar saham sebesar:
Rp. 416.03
Selanjutnya kami menekankan bahwa bila terjadi perubahan atas salah satu atau
kombinasi dari asumsi-asumsi yang digunakan, yang akan memperngaruhi hasil
penilaian ini, kami tidak dapat menjamin realisasi nilai-nilai tersebut.
Laporan penilaian ini bukan merupakan satu-satunya dasar dari suatu evaluasi yang
dilakukan oleh pemberi tugas. Setiap pihak yang menggunakan laopran ini disarankan
untuk melakukan evaluasi secara terpisah untuk mengambil keputusan.
Laporan ini tidak dimaksudkan untuk dipublikasikan atau disebarluaskan selain untuk
kepentingan PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk sesuai dengan
tujuan/kepentingan yang tercantum dalam laporan ini.
Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan atas penggunaan laporan
ini yang bertentangan dengan syarat-syarat dan kondisi pembatas yang tercantum di
dalam laporan ini.
Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun
dari aset saham yang kami nilai serta nilai yang kami laporkan, baik saat ini maupun di
masa mendatang, kecuali imbalan jasa yang telah disetujui atas penilaian tersebut.
Hormat Kami,
PT Penilai STAND
Kelas 2c Penilai/PBB
Debrian, Evan, Irham, Udi
SURAT PERNYATAAN PENILAI
Pernyataan dalam laporan ini yang menjadi dasar dari analisa, pendapat dan kesimpulan
yang diuraikan di dalamnya adalah betul dan benar didasarkan pada pemeriksaan serta
penyelidikan secara nyata atas aset saham yang dinilai sebagaimana ditunjukkan pada
saat peninjauan oleh pemberi tugas.
Selanjutnya laporan ini menjelaskan semua asumsi dan syarat-syarat pembatas yang
mempengaruhi analisa, pendapat, dan kesimpulan yang tertera dalam laporan ini.
Penilai sama sekali tidak mempunyai kepentingan finansial atau apapun terhadap aset
saham yang dinilai untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Laporan ini telah disusun sesuai ketentuan-ketentuan dalam Standar Penilaian Indonesia
Tahun 2002 dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI).
2. Evan Saputra
3. Irham Akbar
4. Udi Kuncoro
5.
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
RINGKASAN
1 EKSEKUTIF
Kami, PT Penilai STAND, telah diminta ileh PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING CO. Tbk untuk memperkirakan dan menyampaikan pendapat nilai yang
idependen atas nilai pasar wajar (fair market value) dari 100% saham biasa, satu-
satunya jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan atau seluruhnya yang telah
ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 2.888.382.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp. 200 atas saham portofolio perusahaan pada posisi tangal 31
Desember 2009.
Berkenaan hal tersebut di atas kami PT Penilai STAND sebagai salah satu konsultan
penilai independen di Indonesia, telah ditunjuk PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING CO. Tbk untuk melaksanakan penilaian atas saham yang dimaksud.
1.7 Informasi Ringkas Kegiatan dan Kinerja Keuangan PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
& TRADING CO. Tbk
Induk Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman,
khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah
dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) seperti minuman susu, minuman
sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Induk Perusahaan juga
memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropis, susu
bubuk dan susu kental manis.
Induk Perusahaan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan multi
nasional seperti dengan Morinaga dan lain-lain.
RP. 1,201,659,202,994
(Satu Triliun dua ratus satu miliar enam ratus lima puluh sembilan juta dua ratus dua
ribu sembilan ratus sembilan puluh empat )
Atau
Per lembar saham sebesar:
Rp. 416.03
A S U M S I D A N
2 KONDISI
PEMBATAS
3. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain merupakan piutang jangka pendek dan diperkirakan
lancar serta memiliki kepastian atas pembayarannya diasumsikan
meningkat sesuai dengan peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan
piutang lain-lain didapatkan melalui persentase piutang lain-lain
terhadap penjualan historis kemudian dicari rata-rata yaitu sebesar
0.06% dan dikalikan dengan penjulan pada masing-masing periode
proyeksii.
4. Persediaan
Persediaan terdiri dari bahan baku, barang jadi, dan suku cadang.
Perputaran persediaan masing-masing berkisar antara 2hari – 550hari
selama periode proyeksi, rata-rata umur persediaan dapat ditekan
sebesar 112 hari. Persediaan diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan persediaan didapatkan
melalui persentase persediaan terhadap penjualan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 19.81% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
5. Pajak Dibayar Dimuka
Pajjak dibayar dimuka merupakan perkiraan pajak dari jumlah
penghasilan pajak dibayar dimuka diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan pajak dibayar dimuka
didapatkan melalui persentase pajak dibayar dimuka terhadap penjualan
historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 6.24% dan dikalikan
denga penjualan pada masing-masing periode proyeksi.
6. Uang Muka
Merupakan uang untuk pembelian bahan baku, yang terdiri dari uang
jaminan pembukuan Letter of Credit impor untuk pembelian bahan baku
dan bahan pembantu yang diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan uang muka didapatkan
melalui persentase uang muka terhadap penjualan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 12.07% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
7. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan biaya dibayar dimuka
didapatkan melalui persentase biaya dibayar dimuka terhadap penjualan
historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 2.19% dan dikalikan
denga penjualan pada masing-masing periode proyeksi.
8. Aktiva Tetap
Nilai perolehan aktiva tetap merupakan jumlah dari penambahan aktiva
tetap dengan aktiva tetap. Penambahan aktiva tetap diasumsikan
sebesar 0.05%. asumsi penambahan aktiva tetap yang kecil dikarenakan
kapasitas produksi yang belum maksimal selain itu dimaksudkan pula
sebagai usaha perusahaan untuk efisiensi biaya produksi.
9. Penyertaan Saham
Penyertaan saham diasumsikan tidak mengalami perubahan.
10. Akriva Pajak Tangguhan
Aktiva pajak tangguhan diiasumsikan nol karena besarnya aktiva pajak
tangguhan tidak bisa diperkirakan secara pasti.
11. Penyisihan Dana Pelunasan Obligasi
Penyisihan dana pelunasan obligasi diiasumsikan sebesar nol karena
setiap tahun perusahaaan melakukan pelunasan dan penambahan
hutang obligasi sebagai struktur bobo hutang untuk pembiayaan modal
perusahaan.
12. Aktiva Lain-Lain
Aktiva lain-lain tetap dan tidak ada penambahan.
13. Pinjaman Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
14. Hutang Usaha
Hutang usaha merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan beban
penjualan lainnya, karena besarnya hutang sangat dipengaruhi oleh
jumlah penjualan. Hutang usaha diasumsikan meningkat sesuai dengan
peningkatan tingkat penjualan. Perhitungan hutang usaha didapatkan
melalui persentase hutang usaha terhadap penjualan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 7.05% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
15. Hutang Pajak
Hutang pajak yang dibebakan pada perusahaan merupakan perkiraan
tarif pajak yang dihitung berdasarkan jumlah penjualan ditambah atau
dikurangkan dengan pendapatan atau beban pajak penghasilan. Hutang
pajak diasumsikan meningkat sesuai dengan peningkatan tingkat
penjualan ditambahkan atau dikurangkan dengan pendapatan atau
beban pajak penghasilan. Perhitungan hutang pajak didapatkan melalui
hutang usaha terhadap penjualan ditambahkan atau dikurangkan
dengan pendapatan atau beban pajak penghasilan historis kemudian
dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 0.19% dan dikalikan denga penjualan
pada masing-masing periode proyeksi.
16. Beban Masih Harus Dibayar
Beban masih harus dibayar merupakan beban yang dipengaruhi oleh
kinerja perusahaan, karenanya semakin besar tingkat produksi
perusahaan semakin besar pula beban masih harus dibayar. Beban
masih harus dibayar diasumsikan meningkatt sesuai dengan peningkatan
tingkat penjualan. Perhitungan beban masih harus dibayar didapatkan
melalui persentase beban masih harus dibayar dimuka terhadap
penjualan historis kemudian dicari nilai rata-rata yaitu sebesar 0.85%
dan dikalikan denga penjualan pada masing-masing periode proyeksi.
17. Kewajiban Manfaat Karyawan
Kewajiban manfaat karyawan merupakan bagian dari fasilitas
perusahaan yang diberikan kepada karyawan, sesuai dengan catatan
keuangan perusahaan, kewajiban peruusahaan disisihkan perusahaan
selama 2 tahun terakhir sudah menutupi kewajiban untuk keseluruhan
jumlah karyawan. Sehingga pada tahunproyeksi akun ini wajib
dikosongkan.
18. Hutang Bank
Hutang bank digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
19. Hutang Obligasi
Hutang obligasi digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
20. Modal Saham
Modal Saham digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
21. Tambahan Modal Disetor-bersih
Tambahan modal diisetor bersih diasumsikan tetap setiap tahunnya,
karena tidak digabungkan dengan akun lain padda ekuitas ataupun kas
perusahaan.
22. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Selisih penilaian kembali aktiva tetap diasumsikan tetap tiap tahunnya,
karena jumlah penilaian kembali aktiva tetap tidak dapat dimasukkan ke
kas perusahaan juga tidak ditambahkan sebagai bagian dari aktiva tetap
perusahaan dan diakui sebagai bagian dari modal Perusahaan.
23. Cadangan Laba
Cadangan laba merupakan sistem manajemen perusahaanuntuk
menutupi kemungkinan kerugian perusahaan. Cadangan laba
diasumsikan tetap setiap tahunnya.
24. Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan hasil dari akumulasi laba bersih perusahaan per
tahunnya yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
25. Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan merupakan laba bersih perusahaan ditahun
tersebut.
URAIAN MENGENAI
3 PERUSAHAAN
Perusahaan mulai berproduksi tahun 1975 dengan perusahaan susu yang sudah
steril yang memakai proses yang dikenal sebagai Ultra High Temperature (UHT). Untuk
meningkatkan performansi perusahaan agar dapat mencapai tingkat daya saing yaang
tinggi dan tahan lama di tingkat global, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk, yang merupakan sebuah perusahaan penghasil makanan dan minuman aseptic
(Long Life product) dengan sistem UHT (Ultra High Temperature), perlu untuk
meningkatkan produktivitasnya di segala bidang. Upaya ini dilakukan dengan jalan
mengukur produktivitas dan produktivitas parcial yang meliputi produktivitas produksi,
produktivitas organisasi, produktivitas penjualan, produktivitas produk, produktivitas
tenaga kerja, dan produktivitas modal. Pengukuran produktivitas total dilakukan dengan
melakukan model pengukuran produktivitas David J. Summanth dengan konsep siklus
produktivitas, yang meliputi aspek-aspek pengukuran, evaluasi, perencanaan, dan
perbaikan produuktivitas.
Board of Commissioner
Board of Director
Komisi Audit
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan : Eddy Kurniadi
Jumlah karyawan Induk Perusahaan pada tahun 2009 lebih kurang 1.300 orang,
karyawan tersebut ditempatkan di Bagian Produksi, Bagian Distribusi dan Pemasaran
dan Bagian Administrasi dan Umum.
3.4 Kepemilikan
PT. Ultrajaya selama ini dikenal sebagai produsen susu cair segar yang 100%
alami, hanya menggunakan susu segar yang berkualitas terbaik untuk pasar dalam
negeri maupun luar negeri. Untuk memusnahkan berbagai mikroba dan bakteri
berbahaya yang terkandung dalam susu cair, PT. Ultrajaya menerapkan teknologi ultra
high temperature (UHT). Untuk pengemasan, Ultrajaya juga mengkombinasikan dengan
kemasan aseptik yang keseluruhannya dilakukan di lingkungan yang benar-benar steril.
Setiap tahap produksi, beragam sampel secara acak diambil untuk 17 pengetesan
laboratorium yang terdiri dari komposisi fisik, kimia, dan mikrobiologi serta kandungan
gizi, rasa dan kesegaran. Kemasan yang dirancang khusus ini memiliki enam lapisan
kertas bolak-balik, politiren dan aluminium yang fungsinya untuk mencegah masuknya
oksigen, sinar matahari dan bakteri. Ultrajaya juga dalam penyempurnaan kualitas
terbaik menggunakan sistem robotik dan komputerisasi untuk mengontrol inventarisasi
serta menjamin kualitas terbaik susu. Susu ultra terbukti sama sekali tak tersentuh
tangan manusia, hal ini untuk menjamin kualitas terbaik susu.
(www.investorindonesia.com)
KESIMPULAN
Berdasarkan praktek penilaian yang normal dan berdasarkan perhitungan serta analisa
yang dilakukan serta faktor lain yang berkaitan dengan penilaian dan berpedoman pda
kondisi pembatas dalam laporan ini, maka kami berkesimpulan bahwa representasi Nilai
Pasar Wajar 2.888.382.000 lembar saham dengan nilai nominal setiap saham Rp. 200
yang merupakan 100% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT
ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk per 31 Desember 2009 adalah:
RP. 1,201,659,202,994
(Satu Triliun dua ratus satu miliar enam ratus lima puluh sembilan juta dua ratus dua
ribu sembilan ratus sembilan puluh empat )
Atau
Per lembar saham sebesar:
Rp. 416.03
Summary :
Objek Penilaian Data Pembanding Jumlah bobot
PT. UltraJaya PT Tiga Pilar PT. Wicaksana PT Davo Mas Total
a. ROE - Operating Activities 80.00% 20.00% 0.00% 100.00%
b. Efisiensi BOPO 60.00% 40.00% 0.00% 100.00%
Jumlah Total 140.00% 60.00% 0.00% 200.00%
Prosentase Bobot 70.00% 30.00% 0.00% 100.00%
Lampiran 1. Perhitungan Nilai Pasar Wajar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk pada tanggal 31 Desember 2009,
menggunakan Pendekatan Data Pasar dengan Metode PBV dan PER
Mencari Nilai PER dan PBV
(Januari 2009) Harga pasar saham EPS PER Jumlah saham Ekuitas
PT Ultra Jaya Milk 580 212.06 2.74 288,382,000
PT Tiga Pilar 350 22.60 15.49 1,672,000,000 428,442,451,7
PT Wicaksana 50 6.51 7.68 1,268,950,977 72,866,264,6
PT Davomas 50 18.28 2.74 12,403,711,320 446,944,156,7
Keterangan :
Kesimpulan : Berdasarkan pendekatan data pasar dengan metode PBV, nilai pasar wajar seluruh saham PT UltraJaya Milk, Tbk pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp.
584,090,832,577.00 atau dengan nilai buku equitas PT UltraJaya Milk Rp. 1,191,583,178,276.00 maka PBV saham PT Ultrajaya Milk, Tbk adalah 0.4902 kali.
Kesimpulan : Berdasarkan pendekatan data pasar dengan metode PER, nilai pasar wajar seluruh saham PT UltraJaya Milk, Tbk pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp.
1,613,371,449,938.00 atau dengan nilai buku equitas PT UltraJaya Milk Rp. 1,191,583,178,276.00 maka PBV saham PT Ultrajaya Milk, Tbk adalah 1.3540 kali.
Lampiran 2. Perhitungan Proyeksi
Rata-
2007 2008 2009 Disesuaikan
rata
Laporan Rugi Laba
71.37 80.87 73.86
Harga pokok penjualan terhadap penjualan % % % 75.37% 72.62%
16.93 19.91 14.37
Beban penjualan terhadap penjualan % % % 17.07% 15.65%
Beban administrasi dan umum terhadap penjualan 5.16% 4.14% 3.90% 4.40% 4.14%
Neraca
Aktiva Lancar
18.06 17.61 23.77
Persediaan terhadap penjualan % % % 19.81% 17.83%
10.98
Piutang usaha terhadap penjualan 9.68% 9.31% % 9.99% 9.50%
Piutang lain terhadap penjualan 0.07% 0.05% 0.06% 0.06% 0.06%
18.06
Pajak dibayar dimuka thp Penjualan % 0.66% 0.00% 6.24%
Aktiva Tidak Lancar
Penambahan Aktiva tetap Thp Penjualan 0.05%
11.65 12.04 12.52
uang muka dibayar thp biaya penjualan % % % 12.07% 12.04%
Biaya Dibayar dimuka thp biaya penjualan 2.84% 1.80% 1.92% 2.19% 1.92%
Kewajiban Lancar
-
12.02
Kenaikan pinjaman jangka pendek -4.32% % -8.17% 6.24%
13.68
Hutang usaha thp Penjualan 6.00% 1.46% % 7.05% 3.73%
Hutang Pajak dari jumlah penjualan & PPh 0.03% 0.19% 0.35% 0.19% 0.27%
Beban masih harus dibayar thp penjualan 0.59% 0.81% 1.14% 0.85% 0.97%
20.93 18.44
Kenaikan penjualan % % 19.69%
37.01
kenaikan Beban Pokok Penjualan % 8.18% 22.60%
49.76
Kenaikan Aktiva Lancar % 1.05% 25.40%
Kenaikan Total Aktiva Tetap 0.07% 5.55% 2.81%
91.58
Kenaikan Hutang Lancar % -9.40% 41.09%
HAK MINORITAS ATAS BAGIAN LABA/(RUGI) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN (76,387,904) (146,029,925) 872,309,169 872,309,169 872,309,169 872,309,169
Laba (rugi) Bersih 30,316,644,576 303,711,501,204 61,152,852,190 1,077,058,990,520 1,290,012,810,916 1,544,881,574,534