Program Kreativitas Mahasiswa
Program Kreativitas Mahasiswa
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun
dalam rangka mengikuti perkuliahan Ilmu Sosial Budaya Dasar dan Program Kreativitas
Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT).
Karya tulis ini mengambil topik mengenai Permainan Tradisional Sebagai Upaya
Menyiapkan Manusia Unggul dan Berkemampuan Solutif di Era Globalisasi. Tulisan
ini dibuat agar pembaca dapat Memberikan informasi bahwa permainan tradisional bisa di
jadikan kurikulum tambahan sebagai upaya pencegahan terhadap penyimpangan sosial pada
anak-anak .
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. D. A. Tirta
Ray selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
penyusunan karya tulis ini, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa hasil tulisan ini tidak akan sempurna. Akan tetapi terlepas
dari segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
I. PENDAHULUAN
• Macingklak
• Macepetan
• Makering-keringan
• Magandu-ganduan
• Metajok
• DLL
2.2 Hakikat Manusia Unggul
Buku stephen R. Covey berjudul “The 8th Habit: From Effectivenees to
Greatnes”, telah menjadi pemicu diskusi tentang budaya unggul akhir-akhir ini.
Para cerdik cendikia pun ribut mencari apa yang sebenarnya keunggulan dalam diri
kita bangsa Indonesia dan apa memang ada keunggulan itu. Tidak main-main,
bahkan bapak presiden merasa perlu menyampaikan kepada rakyatnya untuk
melahirkan budaya unggul dalam bangsa ini.
Untuk melahirkan budaya unggul, terlebih dahulu manusia harus bisa
menjawab tantangan yang ada dalam dirinya sendiri. Manusa unggul tidak lahir dari
situasi statis, melainkan dari proses sosial yang dinamis penuh dengan tantangan
untuk dipecahkannya. Tidak saja dalam menentukan talenta (bakat) terbaik dalam
diri seseorang, melainkan upaya yang teuus menerus untuk menjadi manusia yang
lebih (over atau surplus).
Oleh karena itu melahirkan manusia unggul jangan di salah pahami hanya
dengan pengertian lulus dengan prestasi cumlaude, meloloskan siswa-siswa
berprestasi yang mampu merengkuh juara olimpiade fisika, matematika, atau kimia!
Akan tetapi menjad manusia unggul bisa dimiliki oleh siapa saja yang mampu
menemukan dan mengelolah kekuatan dirimenuju keunggulan lebih (surplus), yaitu
dengan menemukan dan menajamkan potensi kekuatan/keunggulan sehingga
dengan kelebihannya itu menghasilkan sesuatu yang lebih (surplus) dari pada orang
lain pada umumnya.
III. METODE PENULISAN
Dampak
Anak-anak Dewasa