Anda di halaman 1dari 26

Flying Book 11

Risalah Rabbi
Risalah Rabbi ku
ku

One
One Million
Million
No : 1a

Phenomena
Phenomena AKAL & FIKIRAN
The Original
BOX Infaq fii sabiilillaahh: Language
BANK MANDIRI “good news
news
JKT TMN K.JERUK “good MEMBETULKAN
117- 0002011500 for modern
for modern men”
men”
FAHMI BASYA HAMDI PRIBUMI
MAKHLUK CERDAS
FAHMI BASYA
Daftar Isi
.Pengantar
.Pembuka
1.AKAL & FIKIRAN
2.Bahasa Asli
3.Pribumi

4.Membetulkan
5.Makhluk Cerdas
Pengantar
Tulisan berikut ini memang baru adanya, dia merupakan penafsiran Al-
Quran yang dilihat dengan kacamata ilmu pasti. Maka sudah barang
tentu tidak semua orang merasa tepat padanya sebagai arti dari satu
kata atau istilah.
Penafsiran versi orang-orang eksak ini, sudah agak lama juga dirancang,
agar dapat digunakan oleh rekan-rekan serasa dan seperasaan, sebagai
insan sepengalaman dalam ilmu-ilmu yang terbilang eksak.

Karya filsafat ini, kami tujukan kepada orang banyak yang tidak banyak,
agar dapat difahami secara baik dan teliti, dan dimasukkan di dalam hati.

Seperti dikatakan tadi bahwa persoalannya dapat jadi asing di mata


orang banyak karena pengalaman ilmu pasti yang kaku dan aneh itu,
maka dapatlah dimengerti sekarang mengapa bahasa ilmu pasti tersebut
agak kaku dan berlainan dari bahasa sehari-hari.
Misalnya istilah “percepatan” dalam Mekanika, tidaklah kita jumpai
pada percakapan sehari-hari. Begitupun pernyataan “jika dan hanya jika”
pada Matematika Modern sangat janggal dalam kebiasaan umum.

Bahasa ilmu pasti, memang tidak mau menghiraukan kekakuan dan


kejanggalan; asalkan makna yang sesungguhnya dapat dengan tepat
dijabarkan. Hal ini berlainan dengan bahasa Sastra yang mementingkan
bunyi; sekalipun sesuatu kata tidak dapat dijabarkan.
Misalnya kata “suci”.
Penjabaran dari suatu pernyataan sangatlah penting dalam memahami
Al-Quran. Dan karena pada Al-Quran ada juga diterangkan hal-hal yang
eksak, maka kiranya tulisan kecil ini memadailah hendaknya sebagai
pelengkap tafsir-tafsir lampau dari ulama-ulama Islam.
Sekian pengantar dari kami, selamat memikirkan !
Jakarta, 4 Februari 1982
NB. Asli tulisan ini ditanda tangani langsung
fahmi basya
Kembali ke
daftar isi
Pembuka
Satu filsafat ringan kita ungkap di sini. Berbicara mengenai filsafat, kita
tidak lepas dari bahasa, sebab bahasa filsafat lebih halus dari bahasa
sehari-hari.
Dalam ungkapan filsafat, kita perlu memperhatikan apa yang dikatakan
“seni rasa bahasa”
Istilah ini baru di sini dikemukakan, sekalipun sudah sejak lama ada
dalam masyarakat.
Seni rasa bahasa, bisa berbeda dalam satu rumpun bahasa yang sama,
hal mana ia sangat peka dalam ungkapan-ungkapan filsafat.
Filsafat sekecil ini mungkin tidak berlebihan, karena bahasa yang
dipakai padanya adalah bahasa orang-orang eksak.
Filsafat, selamanya bicara “Yang Pertama”, dan pada masa yang silam
lebih difokuskan pada masalah Tuhan Pencipta.
Seperti dikatakan di atas bahwa bahasa cukup berperan dalam ungkapan
filsafat, misalnya : “lobang kecil-kecil” dan “lobang-lobang kecil”,
adalah disamakan dalam bahasa sehari-hari; akan tetapi dalam
pembicaraan filsafat ia dibedakan.
Dibedakannya kedua pernyataan itu, karena “seni rasa berbahasa”.
Mungkin belum cukup filsafat seseorang jika ia tidak bisa merasakan “seni rasa
bahasa”.
Hal yang seperti ini berhubungan erat dengan “kepekaan berbahasa”.
Kepekaan yang demikian sebenarnya didapat dari sebagian kecil sifat Tuhan yang
disebut di dalam Al-Quran dengan istilah “LATHIIF” yang berarti “Maha SENSITIF”.
Hal ini dapat dilihat pada data berikut.

(kata Luqman kepada anaknya):”Hai anakku, sesungguhnya jika ada peristiwa


setimbang biji yang kerdil di karang besar atau di langit atau di bumi, niscaya akan
didatangkan Allaahh karakternya, sesungguhnya Dia Maha Sensitif Maha
Mengabarkan.
(Al-Quran, surat Luqman, ke 31 ayat 16)
Tidak pemandangan mencapai Dia, dan Dia mencapai pemandangan-pemandangan
itu, dan Dia Maha Sensitif Maha Mengabarkan
(Al-Quran, surat Al-An’am, ke 6 ayat 106)

Penganalisaan ini akan kita bahas di bab yang khusus.


Demikian, dan inilah Risalah Rabbi ku,
One Million Phenomena, Kembali ke
“good news for modern men” daftar isi
1 . AKAL & FIKIRAN
Di dalam Al-Quran, Akal dan Fikiran dibedakan contoh soalnya. Itu
menandakan bahwa Mengakali tidak sama dengan Memikirkan.
Coba simak dua contoh ayat bergandengan berikut :
Dan dia Yang menggandakan bumi dan menjadikan padanya
gravitasi dan sungai-sungai, dan dari tiap benih Dia jadikan
padanya sistem dua menurut malam siang.Sesungguhnya di
dalam itu ada ayat-ayat untuk kaum yang berfikir
(Al-Quran, surat Ar-Ra’du, ke 13 ayat 3)

Dan di bumi ada beberapa potong bukit dan kebon-kebon dari


anggur dan tetumbuhan dan korma yang berumpun dan yang
tidak berumpun, disiram oleh air yang satu, dan kami lebihkan
sebagiannya atas sebagian dalam rasa. Sesungguhnya di dalam
itu ada ayat-ayat untuk kaum yang berakal
(Al-Quran, surat Ar-Ra’du, ke 13 ayat 4)
Contoh orang berfikir itu disebut pada ayat berikut :
Sesungguhnya dalam peristiwa penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam dengan siang, ada ayat-ayat bagi ulul albab.
Yang mengingat Allaahh sambil berdiri dan sambil duduk dan
sambil berbaring, dan memikirkan peristiwa dalam penciptaan langit
dan bumi, (serta mengatakan) :”Majikan kami !, Tidak Engkau ciptakan ini
dengan kepalsuan. Maha Penggerak Engkau, maka hindarilah kami
dari bencana api “
(Surat Ali-‘Imran, ke 3 ayat 190-191)
Dari ayat-ayat di atas terlihat bahwa
menggunakan fikiran tidak semudah menggunakan akal.
Pada data (013,004) itu misalnya, terlihat bahwa persoalannya cukup mudah, hingga dapat
secara spontan difahami oleh setiap tingkat intelektual manusia. Akan tetapi memikirkan
penciptaan langit dan bumi, seperti digambarkan pada data (003,191) alangkah sulitnya, dan
diperlukan waktu panjang guna menyambung-nyambung akal.

Dengan kata lain, untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi, tentu diperlukan
teropong untuk melihat benda-benda angkasa. Dan ini tidak semudah melihat
pepohonan di bumi dengan mata telanjang.

Orang yang bermain catur dengan akal-akalan, pasti dikalahkan oleh orang yang bermain catur
dengan fikiran.
Demikian juga anak-anak sekolah dasar yang sering mendapat nilai bagus, walau tidak belajar di
rumah, adalah karena persoalan yang diberikan di sekolah dasar masih lebih pendek dari akal
anak itu.
Tetapi setelah mereka di sekolah lanjutan, jika anak-anak juga tidak belajar di rumah, maka
dapat kita lihat nilai-nilainya menurun. Hal itu tidak lain karena persoalan akal yang diberikan di
sekolah telah lebih panjang dari akal mereka. Sebab itu mereka harus belajar di rumah untuk
menghafal rumus dan melatih akal agar dapat mengimbangi perpanjangan persoalan akal yang
diberikan di sekolah.
Contoh soal akal yang kita akali ialah:
Kalau saya mempunyai kertas setebal 1 mm, kemudian saya kali 500 kali, maka tinggi kertas itu
jika ditumpuk = ?
Jawabnya : 1 mm x 500 = 500 mm = 50 cm = ½ m. (setengah meter)

Contoh soal Fikiran yang kita akali ialah :


Kalau kita mempunyai selembar kertas tipis, tipis sekali, yaitu 1/1000 mm. Kemudian
kita potong jadi dua bagian, kemudian kita dempetkan dan kita potong jadi dua bagian
sekali gus, kemudian kita dempetkan lagi dan kita potong jadi dua bagian sekali gus,
dan seterusnya mendempetkan dan memotongnya jadi dua bagian sekali gus.
Pertanyaannya :”Berapa kira-kira tinggi kertas itu jika ditumpuk setelah pemotongan
yang ke 50 ?”
Bagaimanapun juga akal anda dan akal saya mengatakan bahwa tinggi
kertas itu tidak akan lebih 1 meter. Sebab yang 1 mm saja dikali 500
tingginya hanya ½ m, apalagi ini yang berasal dari 1/1000 mm dan
didempet dan dipotong sampai potongan yang ke 50. Bagaimanapun ia
tidak akan lebih dari 1 meter .

Bagaimana kalau ada orang yang mengatakan


bahwa tinggi kertas itu
menaik-naik ke langit dan meliwati bulan ?.

Sekarang coba kita hitung. Dan kita coba dengan cara hitungan anak-anak sekolah.

1. potongan pertama = 1 + 1 = 2 = 2'(dua pangkat satu).


2. potongan kedua = 2 + 2 = 4 =2² (dua pangkat dua)
3. potongan ketiga = 4 + 4 = 8 =2³ (dua pangkat tiga)

n. potongan ke n = = 2 pangkat n
50. potongan ke 50 =… =2 pangkat 50. =1.125.899.900.000.000.
Karena tebal kertas itu 1/1000 mm, maka tinggi tumpukan kertas :

1/1000 mm x 1.125.899.900.000.000.
= 1.125.899.900.000 mm
= 1.125.899.900 m
= 1.125.899,9 km
Lebih tinggi dari sejuta km.
Padahal tinggi bulan dari bumi hanya 380.000 km.

Terlihat betapa besar kesalahan terjadi akibat soal fikir kita akal-akalkan.

Sebab itu janganlah persoalan fikiran kita akal-akalkan.


Dan jangan demikian mudah kita katakan “Saya fikir”,
padahal kita belum berfikir. Dan jangan mudah mengatakan
“tidak masuk akal”, padahal ia memang hal yang tidak
pernah masuk akal.

Demikian Akal & Fikiran. Kembali ke


daftar isi
2
2 .. “the
“the original
original language”
language”
Terjemahan lama mengartikan A’jamiyy dengan arti “bahasa asing”
atau “bahasa selain arab”. Hal itu melihatkan bahwa data (016,103)
tidak mungkin terjadi:
“Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa mereka katakan:
”Adalah yang memberitahunya ialah orang yang cerdas”.
Lisan yang mereka tuduhkan padanya adalah bahasa asing
(a’jamiyy), padahal ini lisan bahasa arab yang nyata”
(Surat An-Nahlu, ke 16, ayat 103)

Kemustahilan itu terlihat :”Sebodoh-bodoh orang di masa itu, tidaklah mereka akan
menuduh Nabi Muhammad Saw diajar oleh orang asing seperti Orang Jawa, Orang
Inggris, Orang Prancis Orang Cina dan lain-lain. Tetapi mereka menuduh bahwa orang
pintar di antara Orang Arab juga yang mengajar Nabi. “ Maka dengan demikian,
‘Arabiyyu tidak dapat diartikan “bahasa arab”, tetapi bahasa asli, dan A’jamiyy adalah
bahasa sehari-hari orang Arab.
Dengan demikian pembetulan terjemahan ayat itu adalah seperti ini :

“Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa mereka katakan:


”Adalah yang memberitahunya ialah orang yang cerdas”.
Lisan yang mereka tuduhkan padanya adalah bahasa sehari-hari
(a’jamiyy), padahal ini lisan bahasa asli yang nyata”
(Surat An-Nahlu, ke 16, ayat103)

Catatan Kecil: Ummar pernah bilang”Aku tidak faham makna AKBAR”,


Ibnu Abbas pernah bilang”Aku tidak faham makna Fathir”

Kesimpulan: Al-Quran itu adalah Mu’jizat-mu’jizat dalam bentuk kata-kata


dalam bahasa asli.

44.Dan jika kami jadikan dia Bacaan bahasa sehari-hari, sungguh mereka katakan:
”Tidak dijelaskan ayat-ayatnya ?”. Apa sih bahasa sehari-hari dan bahasa asli itu ?.
Katakan:”Dia untuk orang yang beriman, petunjuk dan obat,
dan orang yang tidak beriman, dalam kuping-kuping mereka ada sumbatan
dan dia atas mereka satu kegelapan.
Itulah mereka dipanggil dari tempat yang jauh”.
(Surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 44)
7.Dan seperti itu kami wahyukan kepada mu Bacaan Bahasa Asli,
agar kamu peringatkan Ibu Negeri dan orang-orang di sekitarnya,
dan engkau peringatkan tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan padanya,
sebagian di sorga dan sebagian pada neraka.
(Surat Asy-Syura, ke 42 ayat 7)

1.Ha Mim.
2.Demi tulisan yang nyata.
3.Sesungguhnya kami menjadikan dia Bacaan Bahasa Asli, agar kamu mengerti.
 
4.Dan sesungguhnya dia di dalam tulisan di sisi kami, terinci secara bijaksana
(Surat Az-Zukhruf, ke 43 ayat 1-4)

21.Bahkan ia Bacaan Terpelihara.


22.Dalam tempat catatan terjaga
 
(Al-Buruuj, ke 85 ayat 21-22)

Dan ini Kitab (tulisan) yang membetulkan Lisan Bahasa Asli


(Al-Quran, surat Bukit Pasir, ke 46 ayat 12) Kembali ke
daftar isi
Membetulkan
Pengertian shoddaqo bukan semata berarti meng-iya-kan, tetapi padanya ada terkandung “koreksi” dan “penambahan”.
Istilah ini kita sebut “membetulkan”. Jadi “membenarkan” dan “membetulkan” itu berbeda. Misalnya pada ayat ini:

Dan kami telah iringkan atas mereka dengan ‘Isa anak Maryam sesudahnya membetulkan apa
yang di hadapannya dari Taurat dan kami berikan kepadanya Injil, padanya petunjuk dan cahaya
dan membetulkan untuk apa yang di hadapannya dari Taurat dan petunjuk dan nasehat untuk
orang yang bertaqwa.
(Surat Al-Maidah, ke 5 ayat 46)

Pada (Injil) Matius 5:17 terlihat penambahan yang Sebab itu dikatakan “yang di hadapannya”, karena yang di
dimaksud: hadapannya itu adalah taurat yang telah dikaburkan oleh
  Bani Israel. Jadi tidak benar Nabi ‘Isa membenarkan
17,(Kata Nabi ‘Isa):”Jangan kamu sangka aku Taurat yang sudah dikaburkan. Yang benar Nabi ‘Isa
datang hendak merombak membetulkan
hukum Taurat atau kitab nabi-nabi. Bukannya aku apa-apa yang di hadapannya dari Taurat.
datang untuk merombak,
melainkan hendak menggenapkan”.

Dan ini Kitab (tulisan) yang membetulkan Lisan Bahasa Asli


(Al-Quran, surat Bukit Pasir, ke 46 ayat 12)
kembali
3. Pribumi
A’raabu berarti “Penduduk Asli” atau “Pribumi”, sebab itu ia
dilihatkan tinggal di desa seperti terlihat pada ayat berikut:

Mereka sangka golongan itu belum pergi, dan jika golongan itu datang,
mereka suka kalau mereka di desa di antara penduduk asli
sambil menanyakan tentang kabar kamu. Walau mereka berada bersama kamu,
mereka tidak akan berjuang melainkan sebentar saja.
(Surat Al-Ahzab, ke 33 ayat 20)

Tidak patut penduduk kota dan orang-orang sekeliling mereka dari penduduk asli
ketinggalan dari Rasuulullaahh
(Surat At-Taubah, ke 9 ayat 120)

Penduduk Pribumi, lebih keras kekufurannya dan kenifakan mereka


dan lebih pantas tidak mengetahui batas-batas Allaahh atas Rasul Nya,
dan Allaahh Maha Mengetahui Maha Bijaksana.
(Surat At-Taubah, ke 9 ayat 97)
Kembali ke
daftar isi
4.
4. Makhluk
Makhluk Cerdas
Cerdas
(Basyaru)
(Basyaru)

Dengan ditemukannya arti kata Basyaru = Makhluk Cerdas, maka ia akan


merubah sikap sebagian ummat pembaca Al-Quran tentang teori evolusi.
Sebab pada data (015,028) dikatakan :
Dan ingatlah ketika berkata Penguasamu kepada malaikat.
Sesungguhnya Aku Pencipta Basyar dari shol-shoolin
dari hamaa-in masnuun.

Data Kamus Basyar = Makhluk Cerdas,


dengan kode 0,1,2,3,4, adalah sbb:
90.Dan mereka berkata:”Kami tidak akan beriman kepadamu hingga engkau pancarkan
bagi kami mata air dari bumi”
91.“Atau engkau mempunyai kebon dari korma dan anggur, lalu engkau alirkan
mata-mata air di antaranya dengan terpancar”
92“Atau engkau gugurkan langit seperti engkau katakan atas kami dengan
berkeping-keping atau engkau bawa karakter Allaahh dan malaikat berhadapan”
93.“Atau engkau punya satu rumah dari emas atau engkau naik ke langit,
dan kami tidak beriman terhadap kenaikanmu sebelum engkau turunkan atas kami
satu Tulisan (Kitab) yang dapat kami baca”. Katakan:”Maha Penggerak Rabbiku,
bukankah aku ini tidak lain melainkan seorang Rasul untuk Makhluk Cerdas (basyar)?”
94.Tidak ada yang mencegah orang untuk beriman ketika datang kepada mereka petunjuk,
melainkan mereka berkata: “Apa Allaahh telah utus seorang rasul untuk makhluk cerdas ?”
(Surat Al-Isra’, ke 17 ayat 90-94)
Terlihat, serangkai ayat ini seolah berbicara kembali, setelah sekian lama diabaikan.
Maksudnya, selama ini pembaca tidak demikian tertarik mendiskusikan rangkaian ayat ini.
Tetapi sekarang, ia jadi bahan pembicaraan kita.
Phenomena ini menunjukkan bahwa di dalam Al-Quran terdapat Kamus dari suatu kata
yang sulit. Maksudnya tanpa kamus ini, manusia akan sulit memahami makna yang
sesungguhnya. Kamus inilah yang salah satunya disebut Al-Furqon yang berarti Pembeda.

Memang Basyar itu artinya Orang atau Manusia, tetapi pada


kamus ini lebih dijelaskan bahwa orang itu “yang cerdas”.
Contoh lain misalnya :Kata Malaikat kepada Siti Maryam as :

26.Maka makan dan minumlah dan berdingin matalah.


Maka jika engkau bertemu seorang yang cerdas,
maka katakanlah :”Sesungguhnya aku bernadzar
untuk Pengatur Puasa, maka pada hari ini aku tidak mau bicara
kepada orang-orang”
(Surat Maryam, ke 19 ayat 26)

103.Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa mereka mengatakan:


”Sesungguhnya yang memberi tahu dia, orang yang cerdas”.
Lisan yang mereka tuduhkan kepadanya Bahasa Sehari-hari,
dan ini Lisan Bahasa Asli yang nyata.
(Surat An-Nahl, ke 16 ayat 103)
Demikian Basyaru = Makhluk Cerdas,
yang dalam Ilmu Pengetahuan
disebut Homo Sapiens
(yang berarti manusia bijak).

1.A.Afarensis

2.A.Africanus

4.Homo 5.Homo
6.Homo Sapiens
Habilis Erectus
Satu kendala pada teori evolusi ialah bahasa. Itu sebab masalah kelainan bahasa
dan warna kulit disebut sebagai mu’jizat (ayat). Ya, seperti manusia akan
memikirkan tongkat Nabi Musa jadi ular, tidak akan pernah bisa. Sebab itu, semua
mu’jizat nabi-nabi yang disebut di dalam Al-Quran disebut sebagai ayat saja.
Artinya, ayat itu adalah mu’jizat.Penciptaan langit dan bumi juga mu’jizat.
Bagaimana yang tadinya tidak ada kemudian ada.

22.Dan sebagian dari ayat-ayat Nya, penciptaan langit


dan bumi, dan berlainan Lisan kamu dan warna kamu.
Sesungguhnya di dalam itu ada ayat-ayat
untuk orang yang tahu.
(Surat Ar-Ruum, ke 30 ayat 22)
Mengapa manusia bisa bicara dan berlainan,
adalah disebabkan pengaruh Ruh dan Wahyu,
seperti Nabi ‘Isa as bicara dalam buaian.
Data kamusnya dilihatkan pada ayat berikut :
30.Ia berkata:”Sesungguhnya aku ini hamba Allaahh Dia beri kepadaku Kitab,
dan Dia jadikan aku Nabi”
 
31.“Dan Dia jadikan aku orang yang dilindungi di mana saja aku berada,
dan Dia wajibkan aku sholat dan zakat selama aku hidup”
 
32.“Dan berbakti kepada ibuku,
dan tidak Dia jadikan aku orang yang mengagahi celaka”
 
33.“Dan kesejahteraan atasku pada hari aku dilahirkan dan pada hari aku akan mati,
dan pada hari aku akan dibangitkan dalam keadaan hidup”
34.Itu,‘Isaa anak Maryam, perkataan yang lengkap, yang di dalamnya mereka berselisihan.
 
(Surat Maryam, ke 19 ayat 30-34)

Jadi teks ucapan Nabi ‘Isa di dalam buaian itu, diletakkan dalam data kamus
pada Al-Quran , yang mempunyai kode 0,1,2,3,4.

Ayat yang melihatkan bahwa Mu’jizat Nabi Musa adalah ayat saja, ialah :

36.Maka ketika datang kepada mereka Musa dengan ayat-ayat kami yang jelas,
mereka berkata:”Ini tidak lain melainkan sihir yang dibikin,
dan kami tidak dengar ini pada bapak-bapak kami yang pertama”
(Surat Al-Qoshosh, ke 28 ayat 36)
Maka ingatlah Tuhan menciptakan Basyar

Dan ingatlah ketika berkata Penguasamu kepada malaikat.


Sesungguhnya Aku Pencipta Basyar dari shol-shoolin
dari hamaa-in masnuun.
(Al-Hijir, ke 15,ayat 28)
Dia Yang menciptakan Makhluk Cerdas dari air,
Maka Dia jadikan dia berhubungan keluarga dan
berhubungan kawin
Dan adalah Penguasamu Sangat Berkuasa
(Al-Quran, surat Al-Furqon, ke 25 ayat 54)
Dan sungguh kami telah datangkan kepada mereka satu tulisan(Kitab),
maka kami terangkan dia atas dasar Ilmu Pengetahuan,
sebagai petunjuk dan pengaturan untuk kaum yang percaya
For We had certainly sent unto them a Book,based on knowledge,
wich We ekplained in detail,a guide and a mercy to all who believe
(Surat Al-A’raf, ke 7 ayat 52)
Flying Book 11
Demikian Risalah Rabbi ku No 1a

Dan ini Kitab (tulisan) yang


membetulkan Lisan Bahasa Asli
(Al-Quran, surat Bukit Pasir, ke 46 ayat 12)

BOX Infaq fii sabiilillaahh:


BANK CENTRAL ASIA (BCA)
KCP PALMERAH
3191017607
FAHMI BASYA HAMDI

fahmi_basya@hotmail.com

Anda mungkin juga menyukai