Basis data spatial adalah suatu basis data yang memiliki fitur untuk
menyimpan fitur-fitur pada objek-objek ruang semesta, termasuk: titik, garis,
danpolygon.
Basis data spatial melingkupi tiga bidang ilmu, yaitu: basis data, grafika dan
citra, dan kecerdasan buatan. Pada grafika dan citra, output yang dihasilkan
adalah gambar, sedangkan pada basis data, output yang dihasilkan dari basis
data spatial ini adalah suatu tipe data baru yaitu geometri.
Hal. 1
1.3 DATA GEOGRAFIS
Terdapat dua tipe data geografis
Data raster, terdiri atas data petapiksel( 2/3D). Cth, citra satelit mengenai
awan(2D), citra mengenai suhu pada wilayah dengan ketinggian berbeda.
Data vektor, data initer-bentuk berdasarkan objek geometris dasar seperti
garis, titik, segitiga atau bentuk polygon lainnya dalam 2D. Atau bentuk
silinder, bola, kubus & bentuk lainnya dalam 3D.
Objeck Representasi
{ (x1,y1).(x2,y2) }
{ (x1,y1),(x2,y2),(x3,y3) }
Hal. 2
(x1,y1),(x2,y2),(x3,y3),(x4,y4),(x5,y5) }
{{(x1,y1),(x2,y2),(x3,y3) ,ID1 }
{(x1,y1),(x2,y2),(x3,y3) ,ID2 }
{(x1,y1),(x2,y2),(x3,y3) ,ID3 }
Basis data spasial merupakan kumpulan dari tipe data spasial, operator, indice,
strategi pemrosesan dll. Dapat bekerja pada bahasa pemrograman Java, Visual
Basic dll.Basis data spasial yang khusus menyimpan data geografister dapat
pada Geographic Information System (GIS).
Objekspasial
Mempunyaibentukgeometris, ukuran& lokasi(koordinat)
Berubahmenurutwaktu, cthpenggunaantanah, wilayahpendudu
Hal. 3
Dapat bekerja degan Oracle 8i DBMS
Mempunyai tipe data spasial (mis. poligon), operasi(cth. overlap) yang
dapat dikerjakan dengan SQL3
Mempunyai indeksing spasial, mis. R-tre
Hal. 4
Nearessqueries
Meminta objek yang berada dekat lokasi tertentu. Cth, queri untuk
mencari semua restoran yang berada dalam jarak dari suatu titik .
Region queries
Meminta objek yang berada sebagian atau keseluruhan pada area
ttt. Contoh, queri untuk mencari semua took eceran didalam suatu
kota.
Hal. 5
Contoh Join Spasial
SELECT S.nameFROM Senator S, Business B
WHERE S.district.Area() > 300
AND Within(B.location, S.district)
ContohJoin Non-Spasial
SELECT S.nameFROM Senator S, Business B
WHERE S.soc-sec = B.soc
AND S.gender= ‘Female’
BAB II
Hal. 6
BASIS DATA MULTIMEDI
Hal. 7
Kebutuhan system pada media kontinu adalah :
Kecepatan pengiriman data harus sesuai tidak ada gap pada hasil video
mapu audio
Tempo pengiriman data tidak menyebabkan overflow pada buffer system
Sinkronisasi antara aliran data yang berbeda.Misalkan antara gerakan
yang terlihat dengan suara pada video
Hal. 8
Nilai tambahan yang harus dipunyai oleh sistem manajemen basis data
multimedia yaitu:
Kemampuan untuk menyeragamkan data query ( data media, data
tekstual ) yang direpresentasikan dalam format berbeda-beda.
Kemampuan untuk query secara serentak dari sumber media query yang
berbeda serta melakukan operasi data mendukung query.
Kemampuan untuk menjawab query dan mempresentasikan jawaban
untuk query denga media audio visual.
Kemampuan mempresentasikan query yang memuaskan kebutuhan-
kebutuhan dari layanan kualitas mendukung presentasi dan pengiriman
Kemampuan untuk meretrive objek media dari penyimpanan media lokal
secara kontinu.
Hal. 9
b. Arsitektur Berbasis pada Principle Of Uniformity
Strukturabstraktunggaluntukmengindekssemuatipemedia
Abstrakdiluardaribagianyang umum dari tipe media berbeda-
metadata
Strukturhanyasatu–implementasimudah
Anotasiuntuktipemedia berbeda
Hal. 10
c. Arsitektur Berbasis pada Arsitektur Principle Of Hybrid
Organitation
Hibrid dari dua yang pertama. Tipe media tertentu menggunakan
indeks mereka sendiri, sedangkan yang lain menggunakan indeks
‘diseragamkan’.
Mendapatkan keuntungan dari dua yang pertama
Join melalui sumber data yang multiple menggunakan indeks mereka
sendiri
BAB III
Hal. 11
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Jika DBMS yang menangani data untuk semua server sejenis, maka sistem
basis data tersebut disebut sebagai sistem basis data terdistribusi homogen,
tetapi
sebaliknya jika DBMS yang menangani data terdistribusi beragam, maka
disebut sistem basis data terdistribusi heterogen atau disebut juga sebagai
sistem multi basis data.
Kunci keberhasilan membangun sistem yang heterogen adalah pada
standarisasi protocol gateway.
Protokol gateway adalah API (application programming interface) yang
memungkinkan DBMS berfungsi untuk aplikasi eksternal, sebagai contoh
seperti : ODBC dan JDBC.
Akses basis data terdistribusi melalui protocol gateway menjadi mungkin,
karena perbedaan format data dan perbedaan antar server dijembatani.
Hal. 12
Terdapat tiga alternatif pendekatan untuk membedakan fungsi DBMS, yaitu
client-server, kolaborasi server dan middleware.
Sistem client-server memiliki satu atau banyak proses pada client dan satu
atau banyak proses pada client. Client berurusan dengan antaramuka dengan
user dan server mengelola data dan eksekusi transaksi.
Arsitektur ini populer, karena relatif sederhana untuk diiplemetasikan
karena ada pemisahan fungsi yang jelas dan server yang tersentralisasi.
Biaya yang tinggi hanya untuk satu server, selain pengguna akan lebih
nyaman menggunakan antarmuka grafis pada client.
Untuk memperlancar layanan server dan mengurangi overhead komunikasi,
maka diperlukan caching pada server.
Pada sistem client server tidak memungkinkan satu query pada client
dijalankan oleh multiple server, karena tidak ada mekanisme kolaborasi
antar server.
Pada sistem kolaborasi server, querydidekomposisi menjadi sub-query dan
disebar ke server yang berbeda sesuai fungsinya.
Secara idealnya dekomposisi sub-query harus memperhatikan biaya
komunikasi jaringan dan biaya pengolahan lokal.
3.5 Fragmentasi
Hal. 13
Framentasi dari data dalam bentuk fragmen data yang disimpan pada tempat
yang berbeda ada dua kemungkinan, yaitu fragmentasi horizontal dan
vertikal.
Fragmen vertikal terdiri dari fragmen atribut untuk semua rekord,
sedangkan fragmen horizontal terdiri dari fragmen rekord untuk semua
atribut.
Fragmen horizontal tergantung pada frekuensi akses data berdasar salah
satu atribut dengan nilai tertentu, sedangkan fragmen vertikal dibuat
berdasarkan jenis atribut tertentu.
3.6 Replikasi
Replika adalah hasil replikasi satu relasi data atau fragmen relasi yang dapat
disimpan pada lebih dari satu tempat, jumlah replika fragmen relasi tidak
harus ama untuk satu relasi.
Contoh jika relasi R dijadikan tiga fragmen R1, R2, R3, mungkin R1 tidak
dibuat replikanya, tetapi R2 dibuat replica di satu tempat lain dan R3 dibuat
replika di semua tempat.
Hal. 14
Ada dua jenis replikasi, yaitu replika sinkron dan asinkron jika dikaitkan
dengan proses pemutakhiran (update) antara replika dan data aslinya.
Replikasi sinkron
Ada dua teknik dasar untuk menjamin transaksi menghasilkan satu hasil dan
tidak bergantung pada akses terhadap data atau replika data yang digunakan
dalam perhitungan transaksi. (voting & read-any write-all)
artinya untuk proses baca cukup melibatkan satu replika, tetapi ketika
proses tulis harus melibatkan semua replika.
Proses baca dapat dilakukan dengan cepat apalagi baca data lokal, tetapi
proses tulis lebih lama.
Teknik ini lebih populer, karena proses baca lebih sering dibutuhkan
dibandingkan proses tulis.
Hal. 15
Replikasi sinkron memerlukan biaya lebih tinggi dibanding asinkron,
karena selama transaksi update belum commit, maka semua replica harus di
kunci secara eksklusif. Untuk teknik read-any write-all, maka jika ada
kelambatan atau kegagalan komunikasi, maka transaksi tidak bisa commit
karena harus menunggu sampai semua replikasi di tulis, sehingga replikasi
sinkron kurang realistis. Sebaliknya replikasi asinkron lebih realistis, walaupun
melanggar prinsip independensi data terdistribusi selama interval waktu tertentu
sampai dilakukan transaksi update secara berkala. Jadi pengguna harus berhati-
hati dan harus dapat mengenali replika yang paling mutakhir. Tentu saja
replikasi asinkron tidak cocok untuk aplikasi yang real time (waktu nyata).
Pada replikasi asinkron terdapat dua pilihan, yaitu replikasi asinkron situs
primer dan replikasi asinkron peer-to-peer. Replikasi asinkron situs primer
memiliki satu replika yang dianggap sebagai master atau data primer. Replika
lainnya disebut replika sekunder. Tidak seperti replika primer, replika sekunder
tidak dapat di-update langsung. Mekanisme pemilihan replika primer dan
sekunder melalui mekanisme pendaftaran oleh pengguna dan penentuan relasi
di situs tertentu yang dijadikan replica
Hal. 16
Pada sistem terdistribusi transaksi dapat dilakukan pada suatu tempat
tetapi dapat akses data di tempat lain. Setiap transaksi dipecah menjadi beberapa
subtransaksi yang dijalankan secara tersebar melalui manajer transaksi pada
setiap tempat sub-transaksi dijalankan untuk dikoordinasikan. Untuk kasus
kontrol proses yang terjadi bersamaan (konkuren), maka ada mekanisme
penguncian objek yang digunakan yang ada di tempat lain, juga bagaimana cara
mendeteksi jika terjadi deadlock.
Hal. 17
Pengawasan distribusi dan pengambilan data Jika beberpa site yang berbeda
dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses
data pada site lain. Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank
memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses
data cabang lain.
Reliability dan availability Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi
dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi
antar site.
Kecepatan pemrosesan query Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah
sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah
direplikasi pada beberapa site.
Efisiensi dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data
tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau
salinannya dapat dihapus.
BAB IV
BASIS DATA BERORIENTASI OBJEK
Hal. 18
Basisdata berorientasi objek adalah basisdata di mana data dapat
ditentukan, disimpan dan diakses menggunakan pendekatan pemrograman
berorientasi objek. Basis Data berorientasi objek juga sebuah database
multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database
relasional.
Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam
potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file
database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang
bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional.
Salah satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau
database web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain. Model
lainnya adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara,
dan video. Contoh: database DB2, Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya
Ada dua struktur dasar dalam basisdata berorientasi objek, yaitu objek dan
literal.
Karakteristiksebuahobject, mempunyai:
identifier : unique id
name : unique name dalamDB (optional)
lifetime : menetapkan apakah object persistent atau transient
structure: pembangunan object menggunakan type constructors
4.2 Struktur Objek
Hal. 19
State (current value) dariobject bias dibangun dari object lain (other
values) dengan menggunakan type constructors tertentu.
Constructors
Basic types : atom, tupledanset Collection type : list, bag dan array
4.4 OODBMS
Keuntungan OODBMS
- Gabungan objek dan relationship
- Class Hirarki
- Menggagalkan kebutuhan Query
- Tidak ada Primary Key
- 1 Data Model
Kerugian OODBMS
- Perubahan Schema
- Ketergantungan Bahasa
- Kekurangan query dan Ad Ho
Hal. 20
4.5 Keuntungan basisdata berorientasi objek adalah :
Programer hanya perlu mengerti konsep berorientasi objek,
Objek dapat mewariskan properti ke objek lain,
Banyak proses dalam program aplikasi terjadi secara otomatis,
Secara teori, pengguna lebih mudah menangani objek.
4.7 TRANSACTION
Concurrent Transactions
Transaksi yang berdasarkan pada db4o database penting karena
memberikan atomicity dan konsistensi dalam konteks. Dalam standalone
mode, hanya satu klien dapat mengakses database file pada suatu waktu.
Di klien / server mode, di sisi lain, mungkin ada lebih dari satu transaksi
yang bersamaan pada satu database. Transaksi yang dapat dilakukan oleh
klien terpisah benang di lingkungan server, atau jaringan terpisah oleh
klien dalam jaringan lingkungan server. Isolasi di antara yg bersamaan
transaksi menjadi isu penting dalam situasi ini.
Isolation Level
Yang bersamaan dengan transaksi, ada kemungkinan bahwa satu
transaksi bisa mencoba untuk membaca atau memodifikasi obyek dalam
basis data selama masa transaksi lain yang juga bertindak pada objek.
Sebuah strategi yang diperlukan agar database tahu apa yang harus
dilakukan dalam situasi ini. Strategi ini dikenal sebagai tingkat isolasi.
Isolasi merupakan salah satu ACID properti. Database yang menerapkan
isolasi tingkat penguncian oleh badan untuk membatasi akses kepada
mereka. Dalam hal sederhana, jika obyek terkunci oleh satu transaksi,
maka transaksi tidak dapat sampai pada transaksi pertama selesai. Jadi,
jika satu klien adalah proses pembayaran dari Rebecca ke Gary, maka
klien yang lain pada saat yang sama ingin proses pembayaran dari Gary
ke orang lain tidak dapat berbuat apa-apa sampai pertama para klien
Hal. 21
melakukan transaksi. Dalam prakteknya, ini jenis penguncian, yang
dikenal sebagai pesimistis penguncian, dapat ide yang buruk. Ini
memastikan bahwa database tetap konsisten dan data yang dibaca setiap
klien adalah akurat dan up-to-date. Namun, kinerja dapat menderita,
terutama jika transaksi bertindak pada banyak benda, atau mengambil
waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Hal ini dapat mengakibatkan
parah pada keterbatasan jumlah dilaksanakan serentak.
Dalam lingkungan multiuser, maka sering lebih baik untuk menjadi
sedikit lebihoptimis dengan penguncian. Optimis penguncian
mengasumsikan bahwa, misalnya, adalah tidak mungkin dua transaksi
yang melibatkan Gary akan terjadi pada saat yang sama, sehingga setiap
transaksi tidak mendapatkan kunci untuk objek khusus. Tentu saja, sangat
mungkin untuk mendapatkan collisions, di mana dua transaksi mencoba
mengakses objek yang sama. Anda harus memahami apa yang berlaku
untuk setiap transaksi akan ada di sisi lain, dan memiliki strategi untuk
menangani masalah yang mungkin timbul.
Read Uncommitted
Ini berarti ada tidak efektif penguncian, kecuali saat transaksi sebenarnya
sedang dilakukan. Mungkin untuk satu transaksi membaca data yang
telah dimodifikasi oleh yg bersamaan transaksi lain yang belum
melakukan update-nya. Data ini dapat menjadi tidak akurat, karena
mungkin termasuk pembaruan yang tidak akan pernah benar-benar
berkomitmen untuk database jika melakukan transaksi. Hal ini dikenal
sebagai overly optimistic lock, dan hanya sesuai dalam satu pengguna
situasi.
Read Committed
Hal. 22
optimis ini menggunakan penguncian, dan satu transaksi memungkinkan
untuk membaca data yang telah dimodifikasi dan komitmen lain yg
berbarengan transaksi. Hal ini dapat mengakibatkan sebuah
unrepeatable read. jika obyek yang sama yang diambil pada waktu yang
berbeda pada saat transaksi, dan negara mungkin telah berubah dari
waktu ke waktu lain transaksi melakukan update.
BAB V
BASIS DATA BERGERAK
Hal. 23
5.1 Basis data Perangkat Bergerak
Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para
operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanyanya guna
menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya
untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah
menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan
protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses
layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan
menggunakan built-in browser.
Hal. 24
Sistem Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang berguna bagi
pemakainya dengan manfaat :
a. tepat kepada pemakainya(Relevance)
b. tepat waktu(Timelines)
c. tepat nilainya ( Accurate)
Data diolah melalui siklus pengolahan data dengan komponen input, model dan
output. Data disimpan terlebih dahulu dalam bentuk basis data dan setiap saat
dapat diambil untuk diolah menjadi informasi seperti
gambar 1.
Hal. 25
GPRS mendistribusikan paket data akses internet sampai 114Kbps. Transfer
data menuju jaringan internet (WEB Server) melalui jaringan GPRS Selular
Layanan yang ada pada internet dapat diakses melalui GPRS, karena
protocol GPRS sama seperti internet. Dalam jaringan GSM, membutuhkan
modul GGSN (Gateway GPRS Service Node) dan SGSN (Serving GPRS
Service Node). GGSN bertindak sebagai gateway antara jaringan GPRS dan
jaringan data public
seperti IP.
WAP memformat data internet agar bisa dibaca dengan perangkat telepon
selular. Dalam Database Permintaan data (request) dari ponsel dikirimkan ke
WAP Server melalui WAP Gateway
DAFTAR PUSTAKA
Hal. 26
http://staffsite.gunadarma.ac.id/lintang/Object Oriented Database
http://www.mobilecommstechnology.com/projects/gprs/index.html
http://www.stimikamikbandung.com/basisdataterdistibusi
http://www.gunadarma.ac.id/Basisdataspasial
http://www.gunadarma.ac.id/Basismultimedia
Hal. 27