com
Al Razi
Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah filsafat islam
Dosen Pengampuh :
M. Fahmi , M. Hum.
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN AMPEL SURABAYA
2010
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
KATA PENGANTAR
penyusunan makalah ini dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
Tak lupa kami ucapkan kepada Bpk. Fahmi M.Hum dan kepada
Penyusun
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
B. Filsafat Al -Razi
DAFTAR PUSTAKA
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana bibiografi Al-Razi ?
b. Apa saja karya-karya yang dihasilkan Al-Razi ?
c. Bagaimana ajaran filsafat Al-Razi ?
C. Tujuan
• Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bibiografi dan
karya filsafat Al-Razi
• Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Islam
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sirajuddin Zar, Filsafat Islam, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007, hal 113
2
Ibid, hal 114
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
buta total. Akan tetapi ia menolak untuk diobati dan mengatakan pengobatan
akan sia-sia belaka karena sebentar lagi akan meninggal.
Sebagai orang yang terkenal pada dasarnya, Ia mempunyi banyak
murid yang belajar kepadanya. Metode penyampaian pemikirannya adalah
bersistem pengembangan daya intekektual. Apabila ada seorang murid yang
bertanya maka pertanyaan itu tidak langsung dijawabnya melainkan
dilemparkan kembali kepada murid- murid lainnya yang terbagi beberapa
kelompok .
Apabila kelompok pertama tidak bisa memecahkannya maka
pertanyaan itu dilemparkan kepada kelompok kedua dan begitu seterusnya.
Sehingga apabila tidak ada yang sanggup, Maka Al-Razi sendiri yang
menjawabnya. Diantara muridnya yang cerdas adalah Abu bakar Ibnu Qorin
Al-Razi yang kemudian menjadi seorang dokter. Al-Razi jika bersama murid-
muridnya atau pasiennya, ia selalu menggunakan waktunya untuk menulis
dan belajar. Kemungkinan hal itu sebagai salah satu indikasi dari kebutaan
matanya. 3
Al-Razi seorang filosof yang rajin belajar dan menulis sehingga tidak
mengherankan ia banyak menghasilkan karya tulis dalam autobiografinya
pernah ia katakan, bahwa ia telah menulis tidak kurang dari 200 buah karya
tulis dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Karya tulisnya dalam bidang
kimia yang terkenal ialah kitab Al-Asrar yang diterjemahkan kedalam bahasa
latin oleh Geard Fo Cremon. Dalam bidang medis karyanya yang terbesar
ialah Al-Hawi yang merupakan ensiklopedia ilmu kedokteran,diterjemahkan
kedalam bahasa latin dengan judul Continens yang tersebar luas dan menjadi
buku pegangan utama dikalangan kedokteran Eropa sampai abad 17 M.4
Bukunya dibidang kedokteran juga ialah Al-Mansuri Liber Al Mansoris 10
jilid disalin kedalam berbagai bahasa barat sampai akhir abad XV M. Kitab
Al-Judar Wa Al-Hasbah tulisannya yang berisikan analisis tentang penyakit
cacar dan campak beserta pencegahannya diterjemahkan orang kedalam
berbagai bahasa barat dan terakhir kedalam bahasa inggris pada tahun 1847
3
Ibid, hal 116
4
Harun Nasution, Filsafat dan Misticisme dalm Islam, Jakarta, Universitas Indonesia, 1993, hal 243
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
M. Dan dianggap buku bacaan wajib ilmu kedokteran barat. Kemudian buku-
bukunya yang lain ialah Al-thibb al-Ruhani, al-sirah al-falsafiah, dan lainnya.
Sebagian karya tulisnya telah dikumpulkan menjadi satu kitab yang bernama
al-Rasa’il Falsafiyyat yang yang banyak dikutip dalam buku ini.
5
Ibid, hal 246
6
Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam, Jakarta, Gaya Media Pratama, 1999, hal 26
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
7
Nasution, Falsafat dan Misticisme, hal 18
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
Melalui akal manusia dapat mengetahui tuhan dan mengatur kehidupan kita
sebaik-baiaknya, kemudian mengapa masih dibutuhkan nabi?
b. Tidak ada keistimewaan bagi beberapa orang untuk membimbing semua
orang. Sebab setiap orang lahir dengan kecerdasan yang sama perbedaannya
bukanlah karena pembawaan alamiah, tetapi karena pengembanagan dan
pendidikan (eksperimen).
c. Para nabi saling bertentangan, apabila mereka berbicara atas nama satu
Tuhan mengapa implementasi mereka terhadap pertentangan? Setelah
menolak kenabian kemudian Al-Razi mengkritik agama secara umum.: Ia
menjelaskan kontradiksi-kontradiksi kaum Yahudi Kristen ataupun Majusi.
Pengikatanmanusia terhadap agama adalh karena meniru dan kebiasaan,
kekuasaan ulama yang mengabdi Negara dan manifestasilahiriah agam,
upacara-upacara dan peribadatan yang mempengaruhi mereka yang sederhana
dan Naif.
Berakaitan dengan sanggahan terhadap wahyu dan Nabi sebagai
pembawa berita eskatologis (alam keakhiratan), seperti kematian. Bagi Al-
Razi, kematian bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, karean bila tubuh
hancur, maka ruh juga hancur. Setelah mati, tak sesuatupun terjadi pada
manusia, karena ia tidak merasakan apa-apa lagi. Selama hidupnya, manusia
selalu merasa sakit selamanya. Sebaiknya orang yang menggunakan nalar
menghindari rasa takut mati, karena bila ia mempercayai kehidupan lain
maka, ia tentu gembira, sebab melalui mati ia pergi kedunia lain yang lebih
baik. Bila ia percaya bahwa tiada sesuatupun setelah mati, maka ia tidak perlu
cemas. Betapapun orang yang tidak perlu merasa cemas akan kematian,
karena tiadk ada alasan untuk merasa cemas.8
Ditegaskan buku Harun Nasution yang berjudul Falsafah dan
Misticisme dalam islam memuat ketidak percayaan Al-Razi kepada kenabian,
agama, dan wahyu. Namun, setelah ia membaca buku-buku karya Al-Razi
seperti al-thibb al-Ruhani dan yang lainnya penulis sodorkan saat itu (1989)
ia berpesan bila saudara yang menulis Al-Razi, maka tulislah sebagai buku-
buku ini, sedangkan saya (Harun Nasution) menulis seperti dalam buku diatas
8
Mustofah, Filsafat Islam, Bandung, Pustaka Setia, 1998, hal, 124
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
BAB III
9
Ibid, hal 127
M. Hidayatullah from www.resumehidayat.blogspot.com
KESIMPULAN
ZAR, Sirojuddin, Haji, Filsafat Islam : Filosof dan Filsafatnya. ( Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 2007. )