Pengertian
Telepon. Tele=jauh, phone=suara. Alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan suara
melalui sinyal listrik. Sebuah perangkat yang terdiri dari enam bagian utama. Gagang,
dialing circuit (DTMF tone or Rotary), bel, mikropon, speaker (perangkat untuk
mendengarkan), dan kabel penghubung gagang dengan badan utama. Perangkat ini
biasanya digunakan untuk berkomunikasi antar jarak yang berjauhan.
Telepon, yang pada awal ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk
mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan
konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar
tahun 1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai
mengarah kepada teknologi digital.
Ketika dua buah komputer yang dimiliki sebuah perusahaan atau organisasi yang
posisinya berdekatan satu sama lainnya perlu berkomunikasi, sering kali dapat
dilaksanakan secara mudah dengan memasang kabel di antara kedua komputer tersebut.
LAN bekerja dengan cara seperti ini. Akan tetapi, bila jaraknya jauh maka kondisi ini
tidak dimungkinkan. Untuk itu maka dibuatlah fasilitas jaringan yang bisa digunakan
untuk umum (publik). Fasilitas ini biasanya disebut dengan PSTN (Public Switched
Telephone Network).
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi
menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang
menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang
menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari
sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal
electrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang
dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog
yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-
angka sebagai nomer telepon merupakan frekuensi tertentu yang memiliki satuan Hertz.
Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan
muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap
digunakan.
Sejarah telepon
Perkembangan awal
Pada saat Alexander Graham Bell mendapatkan hak paten telepon pada tahun 1876, maka
tumbuh pasar telepon yang sangat pesatnya. Akan tetapi, sistem yang dipasang pada saat
itu menyebabkan infrastruktur kabel yang ada rumit dan kacau. Karena model
pemasangan telepon yang ada ketika itu menyebabkan jaringan interkoneksi penuh.
Dari sini maka jaringan menjadi berkembang, yaitu kantor-kantor switching yang saling
terhubung satu dengan yang lain. Hubungan ini membentuk suatu hirarki-hirarki sesuai
dengan tingkat/lokasi dari kantor sentral tersebut.
Pada tahun 1890, yang menjadi tiga bagian utama sistem telepon adalah: kantor
switching, kabel antara kantor switching dengan pelanggan dan hubungan inerlokal yang
menghubungkan kantor-kantor switching. Model sistem telepon ini bertahan lebih dari
100 tahun.
Saat ini, sistem telepon diatur sebagai hirarki yang sangat redundan dan multilevel. Setiap
telepon memiliki dua kabel tembaga yang berhubungan langsung dengan end office
(sentral lokal) terdekat. Umumnya jaraknya sekitar 10 km-an, jarak di daerah perkotaan
lebih kecil dibandingkan dengan jarak di daerah pedesaan. Koneksi dua kabel antara
setiap telepon pelanggan dengan end office dikenal sebagai loop lokal.
Bila seorang pelanggan yang terhubung ke sebuah end office memanggil seorang
pelanggan lainnya yang terhubung ke end office yang sama, maka mekanisme switching
di dalam kantor akan membentuk koneksi elektris langsung antara kedua loop lokal.
Hubungan ini tetap terjaga selam terjadi percakapan.
Bila telepon yang dipanggil terhubung ke end office yang berbeda, maka perlu dilakukan
prosedur lainnya. Masing-masing end office memiliki sejumlah saluran keluar satu atau
lebih pusat switching yang berdekatan dan disebut dengan toll office (atau bila keduanya
berada di wilayah lokal yang sama disbut tandem office). Kabel seperti ini disebut toll
connecting trunk. Bila end office pemanggil dan yang dipanggil mempunyai toll
connecting trunk ke toll office yang sama, maka koneksinya dapat dibentuk dalam toll
office. Jaringan telepon yang hanya terdiri dari telepon, end office dan toll office
ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
Bila pemanggil dan yang dipanggil tidak memiliki toll office yang sama,maka
lintasannya harus dibuat dalam suatu hirarki yang lebih tinggi. Terdapat kantor primer,
seksional dan regional yang membentuk jaringan yang mana toll office-toll office
dihubungkan. Toll office primer, seksional dan regional saling berkomunikasi satu sama
lain melalui bandwidth tinggi intertol trunk (interoffice trunk). Jumlah jenis pusat
sitching dan topologinya berbeda dari satu negara dengan negara lainnya tergantung pada
kepadatan teleponnya.
Pada masa silam, pensinyalan melalui sistem telepon adalah analog, dimana sinyal suara
adalah benar-benar sinyal yang dikirimkan sebagai tegangan listrik dari sumber ke tujuan.
Dengan berkembangnya elektronik digital an komputer, pensinyalan digital bisa
dilaksanakan. Dalam sistem ini, hanya dua macam tegangan saja yang diperbolehkan,
misalnya –5 Volt dan +5 Volt.
Dengan perkembangan teknologi digital, maka sistem telepon yang ada dirubah ke sistem
digital terutama untuk trunk jarak jauh. Sistem telepon lama memakai transmisi analog
melalui kabel tembaga; sedangkan sistem yang baru memakai transmisi digital dengan
serat optik.
Secara ringakas, sistem telepon terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Loop lokal (twisted pair, pensinyalan analog)
2. Trunk (serat optik atau gelombang mikro, yang umumnya digital)
3. Kantor swithing.
Pangilan Masuk
Pangilan Masuk atau Signal Masuk merupakan suatu input yang diterima yang berupa
kode-kode tertentu.
Pangilan Keluar
Pangilan yang dikeluarkan/ pengiriman kode-kode tertentu kepada nomer tertentu.