Anda di halaman 1dari 21

Ê 

 


‘ ~ Ê
 
Makanan adalah semua bahan, baik dalam bentuk alamiah maupun
dalam bentuk buatan yang dimakan manusia kecuali air dan obat-obatan
(menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia). Sedangkan menurut
WHO, makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air
dan obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk
pengobatan.
Fungsi makanan bagi manusia, antara lain :
1.‘ Memberikan panas dan tenaga kepada tubuh
2.‘ Membangun jaringan-jarinan tubuh baru, memelihara dan memperbaiki
yang tua.
3.‘ Mengatur proses-proses alamiah, kimiawi atau faali dalam tubuh.

Oleh karena itu, makanan harus ditangani dan dikelola dengan baik
dan benar agar fungsi yang terkandung dalam makanan tersebut dapat
terlaksana. Pengelolaan yang baik dan benar pada dasarnya adalah mengelola
makanan berdasarkan kaidah-kaidah dari prinsip hygiene sanitasi makanan.
Pengelolaan makanan yang baik dan benar tersebut harus diterapkan
oleh setiap TPM (Tempat Produksi Makanan) agar dapat memproduksi
makanan yang sehat dan aman. Sehingga dalam mendirikan TPM yang dapat
berupa industri makanan, restoran dan rumah makan, harus memenuhi
beberapa persyaratan kesehatan sebagai berikut :
a.‘ Persyaratan lokasi dan bangunan, meliputi :
1.‘ Lokasi
2.‘ Bangunan
3.‘ Dinding
4.‘ Ventilasi
5.‘ Pencahayaan / penerangan
6.‘ Atap

c
ÿ.‘ Langit-langit
8.‘ Pintu
b.‘ Persyaratan fasilitas sanitasi, meliputi :
1.‘ Air bersih
2.‘ Pembuangan air limbah
3.‘ Toilet
4.‘ Tempat sampah
5.‘ Peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus
c.‘ Persyaratan tempat produksi
1.‘ Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
2.‘ Persyaratan pengolahan makanan
3.‘ Persyaratan tempat penyimpanan bahan makanan
4.‘ Persyaratan makanan
5.‘ Tata cara pemeriksaan contoh makanan dan specimen

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


pengelolaan makanan yang baik dan benar dalam TPM mutlak diperlukan.
Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan
sistem manajemen risiko lingkungan di TPM (Tempat Produksi Makanan).
Sistem tersebut meliputi sumber resiko, analisis resiko dan upaya
pengendalian dari proses, tempat dan lingkungan produksi makanan.
Dari keterangan tersebut, maka maka penulis tertarik untuk
mengamati sistem manajemen risiko lingkungan di TPM khususnya di
Industri Makanan Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and
Special Food di Jalan Caringin 353 Padalarang, kabupaten Bandung Utara.

ë
Ê ‘ ^  
1.‘ Ingin mengetahui gambaran umum mengenai produksi makanan di
Industri Makanan Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and
Special Food.
2.‘ Ingin mengamati tentang sistem manajemen risiko lingkungan di TPM
tepatnya di Industri Makanan Indofood CBP Sukses Makmur Divisi
Nutrition and Special Food.

- ‘  
1.‘ Dapat mengetahui gambaran umum mengenai produksi makanan di
Industri Makanan Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and
Special Food.
2.‘ Dapat mengamati tentang sistem manajemen risiko lingkungan di TPM
tepatnya di Industri Makanan Indofood CBP Sukses Makmur Divisi
Nutrition and Special Food.


Ê 
^

   ~  ^^      
Manajemen lingkungan merupakan jalan bagi perusahaan khususnya
TPM (Tempat Produksi Makanan) untuk mengerahkan sumber daya di dalam
ataupun di luar organisasinya untuk mencapai status mutu lingkungan yang
diinginkan.
Untuk dapat mencapai sasaran ini secara kontinyu dengan biaya yang
paling rendah, penerapan sistem manajemen lingkungan (SML ± atau EMS ±
Environmental Management System) merupakan strategi yang tepat.
Manajemen lingkungan merupakan manajemen yang tidak statis
melainkan sesuatu yan dinamis, sehingga diperlukan adaptasi atau penyesuaian
bila terjadi perubahan di perusahaan, yang mencakup sumber daya, proses, dan
kegiatan perusahaan.
Tujuan utama sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001
adalah untuk memungkinkan manusia, tetumbuhan dan binatang tetap ada dan
hidup pada kondisi yang sebaik-baiknya. Manajemen risiko lingkungan
berhubungan erat dengan sejauhmana suatu perusahaan menerapkan sistem
manajemen lingkungan (SML).
Tujuan penetapan Sistem Manajemen Lingkungan di TPM adalah
berikut ini :
1.‘ Menetapkan kebijakan lingkungan yang sesuai untuk dirinya sendiri sesuai
kaidah yang disyaratkan.
2.‘ Mengetahui aspek lingkungan yang timbul dari kegiatan, yang direncanakan,
untuk menentukan dampak penting terhadap lingkungannya.
3.‘ Mengetahui persyaratan perundangan dan peraturan yang relevan.
4.‘ Mengetahui prioritas menetapkan sasaran dan target lingkungan yang sesuai.
5.‘ Menetapkan struktur dan program untuk menerapkan kebijakannya dan
mencapai sasaran dan targetnya.

Œ
6.‘ Memudahkan kegiatan perencanaan, pengendalian, pemantauan, tindakan
koreksi, audit, dan tinjauan untuk menjamin bahwa kebijakannya dipatuhi dan
bahwa SML-nya tetap sesuai.
ÿ.‘ Memungkinkan penyesuaian pada keadaan yang berubah.

Berikut ini merupakan penjelasan tentang aspek penerapan Sistem


Manajemen Lingkungan di TPM (Tempat Produksi Makanan) :
c ‘   Ê
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
dimana kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
dimasak.
Dalam produksi makanan, air bersih merupakan syarat utama
produksi. Oleh karena itu, air harus dikelola dengan baik agar dapat memenuhi
syarat kesehatan sehingga dapat digunakan untuk produksi makanan.
Air yang tidak dikelola dengan baik, dapat mengganggu kesehatan
manusia antara lain, menjadi media penyebaran penyakit secara langsung
kepada manusia dan menjadi media perkembangbiakan penyakit.
Tahap-tahap dalam pengelolaan air meliputi :
1)‘ Pemilihan sumber air sebagai bahan baku
2)‘ Pengolahan air
3)‘ Pengambilan air sejak dari sumbernya
4)‘ Pengangkutan air dari tempat pengambilan
5)‘ Penyimpanan air setelah diangkut
6)‘ Proses pemasakan air
ÿ)‘ Penyajian yang telah dimasak
8)‘ Penyimpanan air yang telah dimasak
9)‘ Pemanfaatan air setelah disimpan dalam keadaan masak

ë ‘   ~    


Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor ÿ15/MENKES/SK/V/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi TPM
Pengusaha atau Penanggung Jawab berkewajiban untuk menyelenggarakan

º
TPM yang memenuhi syarat kesehatan. Hal tersebut berarti bahwa setiap TPM
wajib memiliki teknologi pembuangan limbah yang bertujuan untuk menjaga
makanan agar tidak tercemar. Selain itu, setiap TPM juga wajib untuk
melaksanakan penanganan sampah. Hal tersebut sangat penting karena sampah
yang dihasilkan umumnya berupa bahan organik yang sangat baik untuk
makanan maupun untuk tempat berkembang biaknya serangga terutama lalat
dan tikus.

‘ Pengolahan Limbah Cair


Prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.‘ Tidak menyebabkan atau mengakibatkan terjadinya rembesan terhadap
permukaan tanah disekitarnya.
b.‘ Tidak mengotori atau mencemari sumber air bersih terutama sumur.
c.‘ Tidak menyebar ke seluruh arah permukaan tanah
d.‘ Tidak terbuka, karena akan mudah dikotori oleh kotoran lain dari luar.

‘ Pengelolaan Sampah
Prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.‘ Perhatikan sifat sampahnya, kemudian dipilih tindakan atau langkah
apa yang paling tepat dan ekonomis.
b.‘ Tersedianya sarana pembuangan atau penampungan sampah yang
memenuhi syarat kesehatan sehingga tidak menjadi sumber pengotoran
atau penularan penyakit.
c.‘ Perhatikan tata cara peletakan sampah.

 

è
 ‘ 
    ^ 
Serangga dan tikus merupakan mahluk hidup yang paling sukses di
dalam mengembangkan keturunannya di dunia ini. Serangga dan tikus dapat
menimbulkan kerugian bagi manusia, antara lain peranan serangga dalam
penularan penyakit melalui makanan.
Oleh karena itu, setiap TPM wajib untuk melaksanakan pengendalian
terhadap serangga dan tikus untuk memotong rantai penularan penyakit melalui
makanan dengan vektor serangga dan tikus.
Upaya pengendalian yang dapat dilakukan, antara lain :
‘Lalat
a.‘ Lingkungan tempat pengelolaan makanan harus bebas dari kotoran kuda,
burung, manusia, sampah busuk, sampah basah dan tempat-tempat yang
mengundang lalat hinggap.
b.‘ Menciptakan lingkungan yang tidak memberikan suatu bentuk kehidupan
larva lalat yaitu keadaan yang kering, udara sejuk dan bersih.
c.‘ Membuat suhu makanan yang tidak dapat digunakan larva untuk hidup.
d.‘ Membuat tempat-tempat aman lingkungan kerja yang bersih.
e.‘ Mencegah adanya bau yang dapat merangsang lalat dewasa datang.

‘Tikus
a.‘ Semua pintu masuk tempat penyimpanan makanan harus ditutup rapat
dan dapat menutup sendiri dengan baik.
b.‘ Semua sisa makanan, sampah, harus dikelola dengan baik dan terbungkus
rapi agar tidak berceceran dimana-mana.
c.‘ Tidak memberi kemungkinan tikus untuk bersarang.
d.‘ Lakukan penangkapan tikus dengan tujuan untuk memberantas atau
mebmbuat tikus tidak tinggal di tempat tersebut.
e.‘ Lakukan pemeliharaan bangunan secara rutin.

ÿ
‘Kecoak
a.‘ Jaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
b.‘ Saluran air, selokan dibawah tanah, air minum dan peralatan-peralatan
harus tertutup.
c.‘ Pengendalian terhadap kumpulan kecoak yang sangat banyak harus
menggunakan insektisida, diikuti dengan kebersihan lingkungan untuk
membasmi kecoak dari makanan dan persembunyiannya.

  
    
Kesehatan dan keselamatan merupakan aspek yang sangat penting
dalam sebuah perusahaan. Agar semua karyawan dapat bekerja secara
produktif, maka perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
setiap karyawannya. Kebijakan yang dapat dilaksanakan oelh perusahaan
dalam menjamin kesehatan dan keselamatan dalam bekerja antara lain dengan
penerapan Personal Hygiene bagi setiap karyawan dan pemberian asuransi
kesehatan. 


Ê 
 
    

‘ *      ^  -Ê      !" #  
$
%
c ‘    
PT Indofood berdiri pada tanggal 12 Agustus 1985 dengan nama PT
Gizindo Prima Nusantara yang berlokasi di Kawasan Industri Ancol
dengan memiliki 1 buah mesin produksi. Alasan dasar dalam pendirian PT
tersebut adalah adanya keprihatinan terhadap masyarakat Indonesia,
karena pada saat itu negara Indonesia banyak mengimpor makanan bayi
untuk masyarakatnya.
Kemudian, rencana pertama dalam pendirian PT Gizindo Prima
Nusantara adalah dengan memproduksi makanan bayi dengan merek
³Promina´ yang menyediakan dua rasa (flavour) lokal/tradisional yaitu
rasa beras merah dan kacang hijau.
Ternyata rencana pertama tersebut berhasil, karena dalam
perkembangannya rasa yang disediakan tersebut sangat disukai
masyarakat. Sehingga, untuk meningkatkan produksi makanan bayi, pada
tahun 1989 PT Gizindo Prima Nusantara membeli produk makanan bayi
dengan merek ³SUN´ yang berlokasi di Surabaya. Oleh karena itu, PT
Gizindo Prima Nusantara mempunyai 2 pabrik yang masing-masing
berlokasi di Ancol-Jakarta dan Surabaya.
Dalam perkembangannya, PT Gizindo Prima Nusantara tidak hanya
bergerak di bidang produk makanan bayi, namun banyak perusahaan lain
yang ikut bergabung seperti perusahaan produk mie instan, kecap dan
minyak dari olahan kelapa sawit. Sehingga pada 5 Februari 1994, PT
Gizindo Prima Nusantara berubah nama menjadi PT Indofood Sukses
Makmur dengan peningkatan mesin produksi menjadi 10 buah.
Untuk pabrik produk makanan bayi berlokasi di Bandung, tepatnya di
Jalan Caringin Nomor 353 Padalarang- kabupaten Bandung Utara. Pabrik
tersebut disebut dengan PT Indofood Divisi Nutrition and Special Food.

å
Untuk memenuhi persyaratan dari pasar global, maka mulai tahun 1994-
1999 PT Indofood Divisi Nutrition and Special Food mensertifikasi
perusahaannya dengan ISO 9001, ISO 22000 dan MUI untuk label ³halal´.
Dari sertifikat yang dimiliki tersebut, maka pada tahun 1998 PT Indofood
Divisi Nutrition and Special Food mendapat kepercayaan dari lembaga
pemerintah dan non-pemenrintah untuk membuat makanan pendamping
ASI yang dikenal dengan sebutan ³MP ASI´.
Selanjutnya, tepat mulai 1 Januari 2010 PT Indofood melakukan
³Simplifikasi´ atau Penggabungan menjadi 4 divisi, yaitu :
1.‘ PT Indofood CBP Sukses Makmur, yang membawahi Divisi Nutrition
and Special Food, Divisi mie instan dan Divisi Kecap-Saus dan
bumbu instan.
2.‘ Divisi Flavour, merupakan divisi pemberian rasa.
3.‘ Divisi Distribution, merupakan divisi yang bergerak dalam
pendistribusian.
4.‘ Divisi Plantaion and Palm Oil, merupakan divisi penanaman kelapa
sawit untuk diolah menjadi minyak goreng.

ë ‘         ~    ^  -Ê


   !"#   $
% 
Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, meliputi :
1)‘Penyediaan Air Bersih
Dalam produksi makanan, air bersih merupakan syarat utama
produksi. Oleh karena itu, air harus dikelola dengan baik agar dapat
memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat digunakan untuk produksi
makanan.
Air bersih yang digunakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Divisi Nutrition and Special Food telah sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang
Persyaratan Air Bersih.

c
2)‘Pembuangan Limbah dan Sampah
Untuk penanganan sampah, dari PT Indofood CBP Sukses Makmur
Divisi Nutrition and Special Food telah menyediakan tempat sampah
sesuai dengan kapasitas dan terpisah menjadi 2 bagian yaitu tempat
sampah organik dan anorganik. Kemudian sampah tersebut akan
diletakkan di bak penyimpanan sementara untuk diambil oleh truk
pengangkut sampah yang akan berakhir di TPA.
Sedangkan untuk pembuangan limbah PT Indofood CBP Sukses
Makmur Divisi Nutrition and Special Food menggunakan 2 sistem
yaitu:
’‘ In-Process
Sistem ini digunakan untuk limbah padat. Limbah padat yang
dihasilkan tersebut ditampung dan dijual pada industri pakan ternak.
Sebelum dijual, dari pihak PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi
Nutrition and Special Food akan melaksanakan audit dan kunjungan
kepada industri pakan ternak yang akan membeli limbah padat
tersebut.
’‘ Out-Process
Sistem ini digunakan untuk limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan
akan diolah di Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) yang dimiliki
PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and Special Food
yang bekerja sama dengan Departemen Pekerjaan Umum (DPU).
Metode yang digunakan dalam IPAL tersebut adalah Metode
Lumpur Aktif. Output dari pengolahan limbah cair tersebut wajib
dilaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setiap bulan
sekali.

3)‘ Pengendalian Serangga dan Tikus


Serangga dan tikus merupakan mahluk hidup yang paling sukses di
dalam mengembangkan keturunannya di dunia ini. Serangga dan tikus
dapat menimbulkan kerugian bagi manusia, antara lain peranan
serangga dalam penularan penyakit melalui makanan.

cc
Oleh karena itu, untuk mengendalikan serangga dan tikus pihak PT
Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and Special Food
melaksanakan upaya ³p ´ setiap 1 tahun sekali yang bekerja
sama dengan pihak ³
  ´.

4)‘Hygiene Perseorangan (Personal Hygiene)


Hygiene perseorangan merupakan kunci kebersihan dalam
pengolahan makanan yang aman dan sehat. Oleh karena itu, setiap
karyawan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition and
Special Food yang berjumlah 608 orang wajib untuk menjaga hygiene
perseorangan, berupa :
’‘ Mandi secara teratur dengan sabun dan air bersih dengan cara yang
baik dan benar.
’‘ Bebas dari penyakit menular dan bukan merupakan ³©  ´ dari
suatu penyakit.
’‘ Memiliki sertifikat kesehatan
’‘ Wajib mengenakan pakaian seragam dan Alat Pelindung Diri (APD)
ketika bekerja.

Selain itu, untuk menjamin keselamatan dan kesehatan setiap


karyawannya maka PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Nutrition
and Special Food menetapkan beberapa kebijakan sebagai berikut :
’‘ Melaksanakan ³6  ©  © ©
´ (pemeriksaan kesehatan) untuk
setiap karyawannya dengan waktu satu tahun sekali dan
menyediakan fasilitas kesehatan.
’‘ Pada pabrik, disediakan jalur khusus untuk pejalan kaki dengan
tanda berwarna kuning dan jalur khusus untuk transportasi dengan
tanda berwarna putih.
’‘ Melakukan ³ ´ kerja untuk semua karyawannya setiap 5 tahun
sekali.
’‘ Dilakukan sistem ³ ´ untuk semua karyawan dengan pembagian
yaitu untuk bagian produksi terdapat 3 shift 3 group, sedangkan


untuk bagian keamanan erdapat 3 sihft 4 group. Pembagian
waktunya terdiri dari :
Bagian produksi dan keamanan : pagi (06.00-14.00), siang (14.00-
22.00) dan malam (23.00-06.00).
Bagian perkantoran ( © ) : 08.00-16.00
’‘ Dilaksanakan audit perusahaan selama 4 kali dalam setahun dan
surveilance selama 2 kali dalam setahun.

 

c
Ê ‘ ^ 
   ~  ^-Ê   !"#   $
%
#   & 
&   
 
1 2 3 4
~  Ê    
a.‘ Lokasi ’‘ Berada pada arah angin dari sumber ’‘ Bangunan terletak pada jarak minimal
pencemaran debu, asap, bau dan cemaran 100 meter dari suber pencemaran debu,
lainnya. asap, bau dan cemaran lainnya.
b.‘ Lantai ’‘ Konstruksi lantai tidak memenuhi ’‘ Konstuksi lantai sebaiknya kuat dan
persyaratan. mudah dibersihkan.
’‘ Kondisi kebersihan lantai buruk. ’‘ Kondisi kebersihan lantai sebaiknya
bersih, mengkilap, tidak terdapat debu
dan kotoran lain.

c.‘ Dinding/Langit ’‘ Konstruksi dinding/langit tidak meme- ’‘ Konstruksi dinding/langit seebaiknya


nuhi syarat permanen, kedap air dan tidak lembab.
1.
’‘ Keadaan dinding/langit buruk. ’‘ Sebaiknya dinding/langit menggunakan
’‘ Terdapat lubang-lubang warna terang dan bersih dari debu.

d.‘ Ventilasi ’‘ Luas ventilasi tidak memenuhi ’‘ Buat ventilasi sesuai minimal 10% dari
persyaratan luas seluruh bangunan dan berfungsi
baik sehingga dapat menghilangkan bau
tidak sedap serta memberikan rasa
nyaman.

e.‘ Pencahayaan ’‘ Tidak tersebar merata di setiap ruangan ’‘ Pencahayaan harus merata di setiap
’‘ Menyilaukan ruangan dengan intensitas cahaya
sebesar 10 fc dan tidak menyilaukan.


1 2 3 4
f.‘ Gudang Bahan Makanan ’‘ Terdapat bahan lain selain bahan ’‘ Usahakan gudang bahan makanan hanya
makanan berisi bahan makanan yang
’‘ Tidak tersedia rak-rak penempatan bahan bersangkutan dan letakkan bahan
makanan sesuai dengan ketentuan makanan tersebut sesuai dengan rak-rak
’‘ Tidak rapat serangga dan tikus penyimpanan yang telah ditentukan.
’‘ Kapasitas gudang memadai
’‘ Lakukan upaya   © untuk
mengendalikan serangga dan tikus.
    
a.‘ Pemilihan Bahan Makanan ’‘ Kontaminasi bakteri dari tangan yang ’‘ Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kotor, rambut rontok, dan mulut. menjamah makanan, penggunaan APD
’‘ Bahan baku mengalami kerusakan dan pemeriksaan kesehatan secara rutin
setiap 6 bulan sekali.
’‘ Pemilihan bahan makanan sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan perusahaan
b.‘ Pembersihan Bahan Baku ’‘ Alat pembersihan yang digunakan ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
(  ) mengalami kerusakan. terhadap peralatan yang digunakan
2.
’‘ Kontaminasi bakteri dari tangan yang secara teratur.
kotor, rambut rontok dan mulut. ’‘ Mencuci tangan sebelum dan sesudah
menjamah makanan, penggunaan APD
dan pemeriksaan kesehatan secara rutin
setiap 6 bulan sekali.
c.‘ Penghancuran Bahan Baku ’‘ Alat penghancuran yang digunakan ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
menjadi Tepung (  ) mengalami kerusakan. terhadap peralatan yang digunakan
secara teratur.


1 2 3 4
’‘ Limbah padat yang dihasilkan berserakan ’‘ Sediakan tempat dibawah mesin
di lantai penghancur untuk menampung limbah
padat agar tidak berserakan.
d.‘ Pencampuran Basah ’‘ Alat pencampuran yang digunakan ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
mengalami kerusakan. terhadap peralatan yang digunakan
secara teratur.
e.‘ Pemasakan ’‘ Uap yang dihasilkan dari proses ’‘ Buat cerobong asap sehingga dapat
pemasakan tidak dialirkan. mengalirkan uap yang dihasilkan dari
’‘ Alat pemasakan yang digunakan proses pemasakan.
mengalami kerusakan. ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
terhadap peralatan yang digunakan
secara teratur.
f.‘ Penghancuran Tepung Matang ’‘ Limbah padat yang dihasilkan berserakan ’‘ Sediakan tempat dibawah mesin
di lantai. penghancur untuk menampung limbah
’‘ Alat penghancuran yang digunakan padat agar tidak berserakan.
mengalami kerusakan. ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
terhadap peralatan yang digunakan
secara teratur.
g.‘ Pemberian Nutrisi ’‘ Pipa yang digunakan untuk mengalirkan ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
nutrien mengalami kerusakan. saluran pipa secara teratur.
h.‘ Pengemasan Produk (p ©  ) ’‘ Alat pengemasan yang digunakan ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
mengalami kerusakan. terhadap peralatan yang digunakan
’‘ Kontaminasi bakteri dari tangan yang secara teratur.
kotor, rambut rontok, dan mulut. ’‘ Mencuci tangan sebelum dan sesudah
menjamah makanan, penggunaan APD
dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.


1 2 3 4
i.‘ Pemeriksaan Sampel Produk di ’‘ Sampel produk yang diperiksa tidak lulus
’‘ Pengecekan selama produksi agar
Laboratorium uji laboratorium. sampel produk dapat lulus uji.
’‘ Jumlah tidak sesuai dengan kapasitas
’‘ Sediakan air bersih sesuai dengan
yang digunakan. kapasitas yang digunakan.
’‘ Berbau, berasa dan berwarna ’‘ Lakukan pemeriksaan terhadapa air
3.   Ê bersih yang digunakan, dengan
berpatokan pada Permenkes No.
416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Per-
syaratan Air Bersih.
’‘ Tidak tersedia saluran pembawa ’‘ Tersedia saluran pembawa, sehingga air
dapat mengalir. Sebaiknya keadaan
saluran pembawa permanen, kedap air
dan dalam keadaan bersih.
’‘ Tidak ada bak control ’‘ Sediakan bak control
4.   ~  ’‘ Terdapat genangan air limbah ’‘ Sebaiknya air mengalir secara gravitasi,
sehingga tidak tergenang.
’‘ Air limbah tidak diolah sehingga ’‘ Buat IPAL sehingga dapat
mencemari lingkungan. meminimalkan risiko limbah cair
terhadap lingkunan.

’‘ Jumlah tempat sampah tidak mencukupi.


’‘ Tersedia tempat sampah dengan volume
20 liter, untuk setiap 100 karyawan.
5. ’‘ Model tempat sampah tidak memenuhi ’‘ Sebaiknya sediakan tempat sampah
^     
persyaratan. sesuai dengan persyaratan, yaitu non
permanen, tertutup, mudah dibersihkan
dan kedap air.

cÿ
1 2 3 4
’‘ Sampah menumpuk di tempat sampah. ’‘ Lakukan pengangkutan sampah tiap 24
jam dan sediakan tempat sampah di
setiap ruang penghasil sampah.
’‘ Terdapat serangga dan tikus di gudang ’‘ Lakukan upaya p   secara
bahan makanan. teratur untuk mengendalikan kepadatan
 '     serangga dan tikus.
6.
   ^   ’‘ Terdapat serangga di peralatan yang ’‘ Lakukan pembersihan dan pemeliharaan
digunakan untuk produksi terutama di terhadap peralatan dan saluran pipa yang
saluran pipa. digunakan secara teratur.
^   
a.‘ Pakaian Kerja ’‘ Tidak tersedia seragam kerja 2 stel atau ’‘
Sediakan pakaian kerja minimal 3 stel
lebih. untuk setiap shift kerja dan usahakan
’‘ Tidak tersedia APD (Alat Pelindung seragam selalu dalam keadaan bersih,
Diri) lengkap dan rapi.
’‘ Penggunaan seragam kerja bebas ’‘
Pengadaan APD bagi semua karyawan
’‘
Seragam kerja dikenakan hanya pada
saat sedang bekerja.
ÿ. b.‘ Pemeriksaan Kesehatan ’‘ Tidak pernah diadakan pemeriksaan ’‘ Perusahaan wajib mengadakan peme-
kesehatan. riksaan kesehatan minimal setiap 6
’‘ Karyawan tidak memiliki buku kesehatan bulan sekali dan berikan buku kesehatan
karywan. karyawan bagi semua karyawan.
’‘ Lakukan vaksinasi dan imunisasi
penyakit khusus dan menular bagi
karyawan baru
’‘ Adanya toleransi bagi karyawan yang
sakit hingga sembuh.

c
1 2 3 4
c.‘ Personal Hygiene ’‘ Kondisi kesehatan buruk ’‘ Menjaga kebersihan dengan berperilaku
bersih dan berpakaian rapi.
’‘ Biasakan untuk mencuci tangan dengan
sabun sebelum dan sesudah memulai
pekerjaan.
’‘ Menutup mulut dengan sapu tangan bila
batuk-batuk atau bersin.
’‘ Perusahaan wajib mengadakan
penyuluhan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja bagi semua karyawan.


Ê (
 

‘ 

1.‘ Urutan produksi makanan bayi di PT Indofood CBP Sukses Makmur
Divisi Nutrition and Special Food adalah pemilihan bahan makanan,
pembersihan bahan baku, penghancuran bahan baku menjadi tepung,
pencampuran basah, pemasakan, penghacuran tepung matang, pemberian
nutrisi, pemeriksaan di laboratorium, pengemasan dan pendistribusian
produk makanan.
2.‘ Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Divisi Nutrition and Special Food berupa sumber resiko, analisis
resiko dan upaya pengendalian dari proses, tempat dan lingkungan
produksi makanan, yang meliputi proses produksi makanan, penyediaan
air bersih, pembuangan limbah dan sampah, pengawasan kepadatan
serangga dan tikus serta keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.

Ê ‘   
1.‘ Tingkatkan frekuensi pemeriksaan kesehatan karyawan dari setiap 1 tahun
sekali menjadi setiap 6 bulan sekali.
2.‘ Lakukan pembersihan peralatan produksi secara teratur untuk mengurangi
risiko pencemaran makanan.

ë
!     

Chandra, Budiman, p       


  Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 2005.

Anwar, dkk,          


6    
 p       
     Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

ëc

Anda mungkin juga menyukai