ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Khusus mengenai BAB I Ketentuan Umum dalam Anggaran Dasar ini tidak dapat dilakukan
perubahan.
Pasal II
Segala hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB I
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Anggota
Pasal 1
Anggota KM UGM adalah seluruh mahasiswa S0 dan S1 UGM.
Pasal 2
Keanggotaan berakhir jika:
1. diwisuda menurut jenjang akademik yang ditempuhnya;
2. berhenti sebagai mahasiswa UGM;
3. meninggal dunia.
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban
Pasal 3
Setiap anggota KM UGM berhak:
1. mengajukan aspirasinya kepada KM UGM;
2. mendapat kesempatan yang sama dalam KM UGM;
3. diperjuangkan aspirasinya oleh KM UGM;
4. mengkritisi kebijakan dan program-program KM UGM;
5. mendapatkan pelayanan dari KM UGM.
Pasal 4
Setiap anggota KM UGM berkewajiban:
1. menjaga nama baik KM dan civitas akademika UGM;
2. mentaati AD/ART yang berlaku;
3. mendukung kebijakan dan program-program KM UGM selama tidak bertentangan dengan nilai-
nilai kebenaran dan keadilan.
BAB II
TATA URUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANG KM UGM
Pasal 5
(1) Tata urut peraturan perundang-undangan KM UGM yaitu:
a. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM UGM;
b. Ketetapan Kongres KM UGM;
c. Undang-Undang KM UGM;
d. Peraturan BEM KM UGM;
e. Peraturan Presiden Mahasiswa.
(2) Jenis peraturan selain sebagaimana pada ayat 1 diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan
hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perUndang-Undangan KM UGM yang
lebih tinggi.
(3) Jenis peraturan selain sebagaimana pada ayat 1 diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan
hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perUndang-Undangan KM UGM yang
lebih tinggi.
BAB III
KONGRES KELUARGA MAHASISWA UGM
Pasal 6
(1) Kongres KM UGM adalah sidang yang dilaksanakan pada akhir periode kepengurusan.
(2) Kongres KM UGM memiliki tugas dan wewenang:
a. mendengar dan menanggapi laporan pelaksanaan tugas Presiden mahasiswa;
b. mendengar dan menaggapi laporan pelaksanan tugas DPM KM UGM;
c. mendengar dan menanggapi laporan pelaksanaan tugas DPF KM UGM;
d. melantik anggota DPM KM UGM;
e. melantik anggota DPF KM UGM;
f. melantik Presiden Mahasiswa;
(3) Kongres KM UGM memiliki wewenang:
a. mengubah dan menetapkan AD/ART;
b. menetapkan ketetapan kongres.
Pasal 7
(1) Badan pekerja kongres merupakan penanggungjawab penyelenggaraan kongres yang dibentuk
oleh DPM KM UGM dan DPF KM UGM.
(2) Badan pekerja kongres mempunyai tugas dan wewenang:
a. menyerap aspirasi mahasiswa terkait perubahan usulan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga;
b. menyelenggarakan kongres selambat-selambatnya 15 hari setelah pelaksananaan pemilihan
raya mahasiswa;
c. menyusun usulan agenda kongres;
d. menjalankan fungsi administrasi dalam kongres;
(3) Badan pekerja kongres bertanggung jawab kepada DPM KM UGM dan DPF KM UGM.
Pasal 8
(1) Peserta Kongres KM UGM adalah representasi dari seluruh anggota KM UGM.
(2) Peserta Kongres KM UGM terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau.
(3) Peserta penuh adalah peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara yaitu Presiden mahasiswa,
anggota DPM KM UGM, dan anggota DPF KM UGM.
(4) Peserta peninjau adalah peserta yang memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak suara yaitu
seluruh anggota KM UGM.
BAB IV
KONGRES ISTIMEWA
Pasal 9
(1) Kongres Istimewa adalah sidang yang mempunyai kekuasaan sama dengan kongres KM UGM.
(2) Kongres Istimewa dilaksanakan dalam hal-hal yang bersifat khusus yang mendesak:
a. Presiden Mahasiswa berhalangan tetap;
b. Presiden Mahasiswa melanggar AD/ART.
Pasal 10
(1) Kewenangan Kongres Istimewa KM UGM:
a. menentukan mekanisme referendum pemberhentian Presiden Mahasiswa;
b. mengangkat pejabat sementara Presiden Mahasiswa, yang dipilih dari kementrian BEM KM
UGM;
(2) Referendum sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat 1, dianggap sah apabila sekurang-kurangnya
2/3 anggota KM UGM menggunakan hak pilihnya.
BAB V
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
Pasal 11
(1) DPM KM UGM adalah lembaga legislatif yang berasal dari unsur partai dan Forum Komunikasi
Unit Kegiatan Mahasiswa.
(2) Anggota DPM KM UGM dari unsur partai dipilih melalui Pemilihan Raya Mahasiswa.
(3) Anggota DPM KM UGM dari unsur Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa berjumlah
tiga kursi ditentukan oleh kebijakan lembaga yang bersangkutan.
(4) Ketentuan mengenai jumlah kursi DPM KM UGM diatur dalam undang-undang.
Pasal 12
(1) DPM KM UGM memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang.
(2) Setiap rancangan Undang Undang dibahas oleh DPM KM UGM, DPF KM UGM dan Presiden
Mahasiswa untuk mendapat persetujuan bersama.
(3) Dalam hal rancangan Undang Undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh
Presiden Mahasiwa dalam waktu 15 (lima belas) hari semenjak rancangan Undang Undang
tersebut disetujui, rancangan Undang Undang tersebut menjadi sah dan wajib diundangkan.
Pasal 13
(1) DPM KM UGM melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU KM UGM, pengelolaan
keuangan KM UGM, serta kebijakan organisasi.
(2) DPM KM UGM mengajukan pertanyaan, meminta keterangan dan memberi pertimbangan
kepada Presiden Mahasiswa menyangkut kebijakan lembaga.
(3) DPM KM UGM menyerap, mengelola dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa UGM untuk
diteruskan kepada Presiden Mahasiswa.
(4) DPM KM UGM membangun komunikasi dan hubungan horisontal dengan Forum Komunikasi
Unit Kegiatan Mahasiswa UGM.
(5) DPM KM UGM mengadakan rapat bersama dengan wakil-wakil partai yang diadakan secara
tetap setiap satu kali tiap bulan dan/atau sesuai dengan keperluan.
(6) DPM KM UGM menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dalam Kongres KM UGM.
(7) DPM KM UGM mensosialisasikan perkembangan kerja DPM KM UGM sekurang-kurangnya
satu kali pada tengah kepengurusan kepada mahasiswa dalam bentuk laporan publik.
(8) DPM KM UGM mensosialisasikan perkembangan kebijakan kampus UGM kepada anggota KM
UGM.
(9) DPM KM UGM bersama dengan DPF KM UGM membentuk Badan Pekerja Kongres KM UGM
dan/atau Badan Pekerja Kongres Istimewa.
BAB VI
DEWAN PERWAKILAN FAKULTAS
Pasal 14
(1) DPF KM UGM adalah lembaga legislatif yang berasal dari perseorangan yang mewakili
fakultas.
(2) Anggota DPF KM UGM dipilih melalui Pemilihan Raya Mahasiswa distrik.
(3) Apabila tidak diadakan Pemilihan Raya Mahsiswa distrik dari fakultas yang bersangkutan, maka
kursi akan diisi oleh perwakilan lembaga legislatif mahasiswa dari fakultas yang bersangkutan,
apabila tidak ada diwakili oleh lembaga eksekutif mahasiswa dari fakultas yang bersangkutan.
(4) Kursi DPF KM UGM masing-masing satu untuk setiap fakultas.
Pasal 15
(1) DPF KM UGM memegang kekuasaan membentuk Undang Undang.
(2) Setiap rancangan Undang Undang dibahas oleh DPM KM UGM, DPF KM UGM dan Presiden
Mahasiswa untuk mendapat persetujuan bersama.
(3) Dalam hal rancangan Undang Undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh
Presiden Mahasiwa dalam waktu 15 (lima belas) hari semenjak rancangan Undang Undang
tersebut disetujui, rancangan Undang Undang tersebut menjadi sah dan wajib diundangkan.
Pasal 16
(1) DPF KM UGM melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU KM UGM, pengelolaan
keuangan KM UGM, serta kebijakan organisasi.
(2) DPF KM UGM mengajukan pertanyaan, meminta keterangan dan memberi pertimbangan kepada
Presiden Mahasiswa menyangkut kebijakan lembaga.
(3) DPF KM UGM menyerap, mengelola dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa di tingkat
fakultas untuk diteruskan kepada Presiden Mahasiswa.
(4) DPF KM UGM membangun komunikasi dengan lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas;
(5) DPF KM UGM mengadakan rapat bersama dengan wakil-wakil fakultas yang diadakan secara
tetap setiap satu kali tiap bulan dan/atau sesuai dengan keperluan.
(6) DPF KM UGM menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dalam Kongres KM UGM.
(7) DPF KM UGM mensosialisasikan perkembangan kerja DPF KM UGM sekurang-kurangnya satu
kali pada tengah kepengurusan kepada mahasiswa dalam bentuk laporan publik.
(8) DPF KM UGM mensosialisasikan perkembangan kebijakan kampus UGM kepada anggota KM
UGM tingkat fakultas.
(9) DPF KM UGM bersama dengan DPM KM UGM membentuk Badan Pekerja Kongres KM UGM
dan/atau Badan Pekerja Kongres Istimewa.
BAB VII
ALAT KELENGKAPAN LEMBAGA LEGISLATIF
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugasnya, DPM KM UGM dan DPF KM UGM memiliki alat-alat kelengkapan:
1. Rapat dengan Presiden Mahasiswa;
2. Rapat dengar pendapat dengan mahasiswa;
3. Rapat DPM KM UGM dengan DPF KM UGM;
4. Rapat DPM KM UGM;
5. Rapat DPF KM UGM.
BAB V
PRESIDEN MAHASISWA
Pasal 18
(1) Presiden Mahasiswa membuat dan melaksanakan program kerja selama satu periode
kepengurusan.
(2) Presiden Mahasiswa memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan/atau masyarakat.
(3) Presiden Mahasiswa mewakili KM UGM baik ke dalam maupun ke luar.
(4) Presiden Mahasiswa mengesahkan Undang-Undang KM UGM dengan persetujuan bersama
DPM KM UGM dan DPF KM UGM.
(5) Presiden Mahasiswa mensosialisasikan perkembangan kerja tengah periode kepengurusan
organisasi kepada anggota KM UGM.
(6) Presiden Mahasiswa menandatangani segala surat dan pernyataan sikap organisasi.
(7) Presiden Mahasiswa menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas (LPT) Presiden Mahasiswa
pada kongres KM UGM di akhir kepengurusan.
(8) Presiden Mahasiswa menyusun dan membentuk kabinet BEM KM UGM.
(9) Presiden Mahasiswa memiliki kebebasan yang bertanggungjawab dalam menjabarkan AD/ART
dan Undang-Undang KM UGM.
(10) Presiden Mahasiswa dapat merumuskan sikap organisasi terhadap persoalan-persoalan yang ada
dalam kehidupan kampus, bangsa, dan negara.
(11) Presiden Mahasiswa berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang KM UGM kepada Dewan
Pewakilan Mahasiswa dan/atau kepada Dewan Perwakilan Fakultas.
(12) Presiden Mahasiswa dapat bertindak sebagai kuasa hukum untuk dan atas nama calon anggota
KM UGM dan/atau anggota KM UGM.
Pasal 19
(1) Presiden Mahasiswa tidak diperkenankan merangkap jabatan struktural pada organisasi lain di
lingkungan UGM.
(2) Presiden Mahasiswa tidak diperkenankan merangkap jabatan pada organisasi di luar UGM yang
dapat menganggu kinerja.
(3) Presiden Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti Kuliah Kerja Nyata.
(4) Presiden Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan KM UGM selama maksimal 30 hari
tanpa alasan yang jelas.
Pasal 20
Presiden Mahasiswa memegang jabatan selama satu periode kepengurusan, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan.
Pasal 21
Presiden Mahasiswa dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Kongres Istimewa KM UGM
atas usul Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Fakultas apabila terbukti telah melakukan
pelanggaran hukum berupa korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela atau
terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden Mahasiswa KM UGM.
Pasal 22
Pengajuan permintaan ini hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya masing-
masing 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Fakultas yang hadir
dalam rapat bersama yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan
Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Fakultas.
Pasal 23
Presiden Mahasiswa tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Mahasiswa
dan/atau Dewan Perwakilan Fakultas.
Pasal 24
Presiden Mahasiswa tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa dan/atau Dewan
Perwakilan Fakultas, melainkan bertanggung jawab secara langsung kepada anggota KM UGM.
BAB VI
PEMILIHAN RAYA
Pasal 25
(1) Pemilihan Raya Mahasiswa adalah suatu cara penentuan:
a. Presiden Mahasiswa;
b. Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa;
c. Anggota Dewan Perwakilan Fakultas
yang melibatkan partisipasi aktif anggota KM UGM.
(2) Pemilihan Raya Mahasiswa dilaksanakan diakhir periode kepengurusan KM UGM.
(3) Penyelenggaraan Pemilihan Raya Mahasiswa menjadi tanggung jawab BEM KM UGM.
(4) Hal-hal lain yang berkaitan dengan Pemilihan Raya Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang
KM UGM.
BAB VII
ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI FAKULTAS
Pasal 26
Ketentuan internal lembaga kemahasiswaan di fakultas diatur oleh fakultas yang bersangkutan.
Pasal 27
Pengurus organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas menjalin hubungan koordinasi dengan
pengurus organisasi di tingkat universitas.
BAB VIII
PERUBAHAN AD/ART KM UGM
Pasal 28
(1) Perubahan AD/ART hanya dapat dilaksanakan dalam Kongres KM UGM apabila diusulkan
sekurang-kurangnya 2/3 anggota DPM KM UGM dan DPF KM UGM.
(2) Keputusan perubahan AD/ART dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 anggota
DPM KM UGM dan 2/3 anggota DPF KM UGM dan Presiden Mahasiswa.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini selanjutnya dapat diatur dalam
Undang-Undang KM UGM.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.