Anda di halaman 1dari 52

JUNI, 2008 Rp. 16.

000,-

ACEHKINI Juni 2008 www. acehkini.co.id1


2
Daftar Isi No. 05 | I |Juni 2008

4 | SURAT

5 | SALEUM COVER
STORY
6 | KOLOM Azhari
FOKUS

8 | ‘Perang Bintang’ dari NANGGROE


Bintang Awalnya adalah
hubungan kekeluargaan 32 | REKONSTRUKSI
dari Bintang. Belakangan, Bermula dari Piring Emas
seorang ‘bintang’
membangkang sebelum 33 | FEATURE Setelah
perjuangan berhasil Tanda Luka Terungkap
digapai.
20 | Setelah Secarik Memo EKONOMI &
14 | ‘Saudara Kembar’ dari Wakil Presiden Jusuf Kalla BISNIS
Barat Selatan Mengikuti berada di balik lolosnya 37 | INDUSTRI Menjegal
Jejak Aceh Louser Antara partai bekas pemanggul Andalas Hingga ke Madrid
membelah Aceh. Tapi senjata dalam verifikasi.
dukungan dari elit tidak Berkat lobi pada suatu pagi 39 | USAHA KECIL Rezeki
Kampung Bintang di Aceh Tengah, hal. 8 bulat. di bulan April. dari Pelancong
SEARAH JARUM JAM DARI KIRI BAWAH: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI; WIN —ACEHKINI; CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI; HASBI AZHAR —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI

HALAMAN | 4 | | 5 | | 6 | | | | | 8 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | 20 | | | | | | | | | | 24 | | | 26 | | | | | | | | | | | 29 | | | | | 32 | | | | | | | | | | | | | 37 | | | | | | 41 | | | 43 | | | 45 | | | 47 | | | | | | | | | | 50

SENI &
BUDAYA
16 | Kampung Antara di HUKUM 41 | TRADISI Merawat
Kutaraja Orang-orang Gayo Tradisi Berat di Ongkos
hidup berdampingan di 24 | Main Api Uang Korban
Banda Aceh. Berharap tak Perang Indikasi korupsi
ada diskriminasi. di Badan Reintegrasi
Aceh diduga melibatkan
18 | CATATAN: Gayo sejumlah pejabat. Ada
M Adli Abdullah. yang sedang diperiksa
kejaksaan.

26 | ESAI FOTO
‘Jalur Sutra’ Soraya

28 | KOLOM
Sekretariat KP3 ALA
Raisa Kamila
ALAM
SAINS
43 | LINGKUNGAN
29 | Obat Hati dari Turki Di Kebanggaan dari Pucuk
balik kisah sukses siswa Bakau
sekolah Fatih membawa
hal. 26 pulang medali emas dari GAYA
HIDUP
Turki.
45 | OLAHRAGA Dalam
Pelukan Ombak

PELESIR

47 | PERJALANAN Macau,
Cermin di Selatan Cina

Kampung Antara di Banda Aceh yang dihuni oleh komunitas FIGURA


Gayo perantauan, hal. 16 50 | Martunis Dikibuli Tukul

Foto Sampul; Chaideer Mahyuddin/ACEHKINI. inset, dari kiri: Yo Fauzan/ACEHKINI dan Chaideer Mahyuddin/ACEHKINI.

Penerbit PT. ACEHKINI Dewan Redaksi Yuswardi AS, Nurdin Hasan, Irfan Sofni, Adi Warsidi Redaktur Mismail Laweueng, Fakhrurradzie Gade Koordinator Liputan Maimun Saleh Wartawan
Daspriani Y Zamzami, Fikar AMT, Chaideer Mahyuddin, Fachry, Dedek (Banda Aceh), Imran MA (Lhokseumawe), Halim Mubary (Bireuen), Misdarul Ihsan (Subulussalam) Fotografer Hasbi Azhar,
Fauzan Ijazah Keuangan Abdul Munar Penata Letak gepe Ombudsman Stanley Konsultan Nurlis E. Meuko Distribusi Muhammad Yusuf, Akmal Abzal Alamat Jl. Angsa No 23 Batoh, Banda Aceh
Telepon 0651.7458793 website www.acehkini.co.id e-mail redaksi@acehkini.co.id
ACEHKINI Juni 2008 3
Surat
Kenapa Majalah ACEHKINI
Terlambat Terbit?
Saya pembaca setia Majalah ACEHKINI.
Isinya sudah sangat bagus dan sudah
memenuhi kontek, baik unsur politik,
ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Apa-
lagi majalah edisi khusus yang lalu (Pak
Gubenur Irwandi pakai topi koboi). Menu-
rut saya, laporannya sudah sangat bagus,
mendetil dan lengkap untuk ukuran sebuah
majalah lokal. Apalagi jarang ada majalah
lokal yang berani melakukan liputan dan
investigasi secara mendetil. Saya salut den-
gan awak redaksi dalam mengemas sebuah
Malam Renungan AIDS Nusantara
berita menjadi laporan. Dan saya tahu para Pengunjung malam renungan AIDS di Taman Sari, Jum’at (23/5). Acara yang
awak re­daksi Majalah ACEHKINI meru- bertemakan ‘Lawan Aids, Bukan Orangnya’ diikuti 14 lembaga dari Aceh dan Medan
pakan orang-orang profesional di dunia yang peduli terhadap penyakit mematikan itu. [Chaideer Mahyuddin]
jurnalistik.
Tapi saya sebagai pembaca mau ber-
tanya kenapa majalah ACEHKINI terbit-
nya lama sekali, selalu tidak tepat jadwal. pihak terkait membuat pos khusus di jalan diduga akan muncul 100 kasus lainnya.
Bukankah seharusnya majalah ini terbit tersebut untuk mengawasi para pedagang Jadi, kemungkinan saja jumlah kasus yang
sebulan sekali. Kok malah dua bulan sekali agar tidak berjualan lagi di sana. diperkirakan Depkes itu benar. Tapi, kita
bahkan ada yang tiga bulan sekali baru ter- Kita sangat malu dengan sebutan Se­ berharap tidak benar,” kata dia pada jumpa
bit. Tolong redaksi tanggapannya mengapa rambi Mekkah dan mayoritas penduduknya pers panitia bersama Malam Renungan
ini terjadi. Apa karena para kru redaksi beragama Islam tapi lingkungan kita sangat AIDS Nusantara, Kamis (22/5) di Banda
orang-orang sibuk semua. Saya berharap jorok, bukanlah kebersihan itu sebagian Aceh.
Majalah ACEHKINI tetap jaya dan menjadi dari iman? Harapan kita semua pihak Menurut Bakhtiar, data tersebut masih
majalah lokal yang diperhitungkan di bumi terkait untuk mendukung kota kita ini bersifat estimasi populasi resiko tinggi
Aceh. Terimakasih. menjadi kota yang bersih. Terimakasih atas tertular HIV yang dikeluarkan Depkes RI.
Ridwan dimuatnya komentar saya ini. Data yang dirilis Depkes itu menyebutkan,
Banda Aceh Usman angka 1.095 kasus itu meliputi penggunaan
Banda Aceh injection drug user (IDU) atau pengguna
Tolong Tertibkan Jalan narkoba suntik mencapai 1.035 kasus atau
Diponegoro Perangi AIDS, Bukan Orangnya 40.9 persen; wanita dengan pekerja sosial
Jalan Diponegoro merupakan jalan utama Laporan Departemen Kesehatan Republik (WPS) atau PSK mencapai 42 kasus (5,36
dan jalur padat di pusat perbelanjaan Kota Indonesia pada 2007 memperkirakan persen); Pelanggan WPS 176 (1.07 persn);
Banda Aceh. Jika kita melewati Jalan Di- ada 1.095 kasus HIV dan AIDS di Lelaki PS/Gay/LSL mencapai 118 kasus
ponegoro di waktu sore, tepatnya di depan Nanggroe Aceh Darussalam. Sekteraris (1.64 persen); dan Narapidana mencapai 33
Pasar Aceh yang sedang direnovasi baunya Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi kasus (3.02 persen).
sangat amis, karena para pedagang ikan (KPAP) NAD, Drs. H. Bakhtiar Yusuf, Kemudian, ada ada juga pasangan
dan lainnya jika waktu sore berjualan di MM meminta masyarakat untuk peduli IDU dan non IDU yang mencapai 147
sepanjang jalan tersebut. Mereka tanpa terhadap pencegahan penyakit human kasus (13,58 persen); dan pasangan WPS
bersalah membuang bekas air ikan di jala- immunodeficiency virus (HIV) dan 27 (0,24 persen) kasus. Sementara itu,
nan sehingga mengakibatkan jalan menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome untuk pasangan pelanggan waria tidak
licin dan bau sangat menyengat, bagaikan (AIDS) itu. ditemukan kasus terjangkit virus human
kita melewati pasar ikan aja. Padahal jalan Dia menyebutkan, meskipun angka immunodeficiency virus (HIV) dan
itu dilalui banyak orang dan sangat meng- tersebut baru perkiraan namun semua Acquired Immune Deficiency Syndrome
ganggu pengguna jalan. pihak harus tetap waspada karena di (AIDS).
Kita berharap kepada pihak terkait Aceh saat ini sudah ditemukan 19 kasus Dikatakan, penyebaran penyakit HIV
untuk segera menertibkan para pedagang yang terdapat di 12 kabupaten/kota. dan AIDS tidak hanya melalui hubungan
dan penjual ikan untuk tidak berjualan “Berdasarkan perkiraan, apabila ada satu seks, tapi faktor resiko yang paling
lagi di sepanjang jalan tersebut. Bila perlu kasus HIV dan AIDS yang terungkap, maka besar adalah melalui jarum suntik, yang

4
Saleuem

Maaf, Harga Naik


biasanya dilakukan oleh orang-orang yang Bak sehabis mendaki puncak majalah dari Rp 13.000 menjadi Rp 16.000
kecanduaan narkotika. Everest di Himalaya sana. Begitu pula adalah bak memanggul ratusan kubik batu
Ia menyatakan, kasus HIV/AIDS di keringat rakyat saat mendengar kabar kali; berat dan sulit. Keputusan itu pun
Aceh mulai terungkap pada tahun 2004, pemerintah menaikkan harga bahan diambil setelah melintasi diskusi panjang
yakni hanya satu kasus, kemudian pada bakar minyak. Sialnya, jauh sebelum itu, oleh jajaran manajemen ACEHKINI. Tentu
tahun 2007 sudah meningkat lagi menjadi harga-harga bahan pokok sudah duluan saja dengan mengacu pada harga kertas
18 kasus. “Kasus HIV dan AIDS merupakan bergerak. Imbasnya, rakyat dan semua dan biaya cetak semakin mahal.
fenomena gunung es, yakni di atas saja kita harus menerima keputusan pahit nan Di satu sisi, kami menolak menaikkan
yang kelihatan, sedangkan di bawahnya “sakit” ini. harga majalah. Tetapi di sisi lain, kami
yang besar tidak kelihatan. Tapi yang Kenapa ini terjadi? Teori ekonomi juga tidak bisa bertahan dengan gempuran
paling penting upaya pencegahan dan menyapa begini: permintaan dan harga serba mahal. Di tengah zaman serba
penyuluhan yang gencar,” katanya. penawaran berhubungan fungsional satu sulit inilah, kita sama-sama bergelut. Kami
“Kita juga mendoakan mereka yang sama lain. Bila permintaan naik, harga tetap senantiasa menyajikan informasi-
telah mendahului kita karena HIV dan akan naik atau bila penawaran naik, harga informasi terkini yang dikupas tuntas,
AIDS. Kegiatan ini untuk menggugah hati akan turun. Atau kalau harga naik, maka sementara Anda, pembaca kami yang
masyarakat untuk lebih peduli akan HIV permintaan akan turun. Guna mencapai budiman, menyisihkan sedikit uang
dan AIDS, meningkatkan kesadaran dan keseimbangan, jumlah permintaan akan sarapan pagi untuk ACEHKINI.
memerangi stigma,” ujar Karimuddin, sama dengan jumlah penawaran. Semoga pula kenaikan harga majalah
koordinator MRAN 2008. Kita, seperti kehabisan teori untuk ini tidak mengakhiri kebersamaan Anda
Menurut Karim yang didampingi mengulas ini. Sekalipun menyandang dengan kami. Prinsip kami, uang yang
Ko­ordinator Aceh Journalist for AIDS tingkat kesarjanaan ekonomi tertinggi. Anda sisihkan untuk membeli majalah
(AJFA), Munawardi Ismail, tujuan kegiatan Atau bahkan lulusan universitas tak boleh sia-sia. Karenanya, kami terus
itu di antaranya untuk menunjukkan tersohor di Amerika Serikat. Semua itu berupaya mengemas majalah ini melalui
kepedulian tanpa pamrih dalam tak kuasa menghadang laju harga yang liputan-liputan mendalam, yang beda
memahami dan menyikapi kenyataan membumbung. dengan media lain di Aceh. Lihat saja
HIV dan AIDS di dunia umumnya dan di Lebih sialnya, posisi kami. Di kala misalnya di edisi ini, Anda kami suguhkan
Indonesia khususnya. Selain juga untuk sedang merakit ‘kemesraan’ dengan Anda ragam berita.
memberikan dukungan moral kepada pembaca setia, Ada soal isu pemekaran Provinsi
orang yang terinfeksi HIV dan AIDS tanpa kabar buruk Aceh. Saudara-saudara kita di dataran
diskriminasi dari siapapan. menyergap tinggi Gayo, Singkil, pantai barat-selatan
Menurut Karim, begitu sapaan meja redaksi. mengumandangkan cerai dengan Aceh.
akrabnya, di Indonesia kasus AIDS Segala kenaikan Cerita di balik talak tiga yang dijatuhkan
pertama kali ditemukan tahun 1987. membuat kepala kepada Aceh, kami kemas sebagai laporan
Hingga Desember 2007, terdapat 10.384 kami bak rumah utama. Seiring perkembangan kekinian
kasus AIDS, dengan kasus meninggal robek dihantam Aceh, kami juga menambah dua rubrik
sebanyak 2.287. apabila digabungkan data tsunami. Boleh baru.
HIV dan AIDS, maka totalnya berjumlah jadi lebih parah Dalam cover story, Anda bisa
16.288 orang, ujarnya sambil menyebutkan lagi. Pasalnya, mengikuti perkembangan politik soal
sumber data dari Ditjen PPM dan PL kenaikan harga partai politik lokal yang didirikan para
Depkes RI. kertas pun tak bekas gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka.
bisa terbendung. Partai ini sudah dua kali ganti nama.
Banda Aceh, 23 Mei 2008 Imbasnya harga cetak majalah naik. Kami menemukan cerita di balik prosesi
Violet Grey, AYOMI, CMPP, YAKITA, Praktis, segala menu yang hendak pergantian nama. Secarik memo dari
MAP, TAMMI, AJFA, FORHAKA, disaji pun menyebabkan operational Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadikan
SEFA, PMI Banda Aceh, WCP, IYP, cost majalah bertambah. Ini menjadi jaminan bagi GAM untuk mengganti nama
Care dan NAD Support Group, keputusan sulit, ibarat makan buah partai. Ada juga prestasi anak-anak Aceh
American Red Cross dan simalakama. Maka dengan berat hati kami di kancah internasional, yang bisa Anda
Australian Red Cross. kabarkan ke pembaca; harga majalah temukan di rubrik Sains.
kita terpaksa naik sedikit. Semoga tak Berbagai laporan menarik lain tersaji
membuat kantong pailit. Persentasenya dalam edisi yang ada di tangan Anda ini.
pun tak selangit. Selamat menikmati kabar aktual dari
surat/foto untuk redaksi harap dialamatkan ke: kami. Semua disajikan khusus untuk
Pembaca, seperti haba di awal tadi,
redaksi@acehkini.co.id keputusan menaikkan harga bandrol Anda. [a]

ACEHKINI Juni 2008 5


Kolom

A Z H A R I

Rumah
dalam
Museum
Rakyat bicara dengan Tuhan,
Para borjuis bicara tentang Tuhan
- Kierkegaard

BRR Ketika bencana tiba di Burma


pada awal bulan Mei 2008, uang tsunami
tsunami sudah mereka habiskan untuk
membayar tukang cek ditambah ahli-
sesungguhnya Aceh sudah lama habis. Kuntoro bilang bantu-pikir wanna be dan bukan untuk
sedang berusaha sama Bill Clinton dan Uni Eropa:
rekonstruksi beres, ini foto dan laporannya.
tukang cat.
BRR juga lupa kenapa mereka abai
memanipulasi Korban tsunami terkejut, BRR mau keluar membangun rumah korban tsunami,
Aceh tahun depan, tapi rumah kami belum karena BRR sedang melibatkan diri dalam
yang nyata selesai dibangun. Lalu korban tsunami persekongkolan jahat guna menghancurkan
dengan cara datang ke BRR menuntut uang rehab
sebesar Rp 15 juta serta menolak alokasi
ingatan korban tsunami melalui
pembangunan museum tsunami seharga
membangun yang kebijakan Rp 2,5 juta yang ditetapkan Rp 70 M.
transendental. BRR. BRR terkejut, masa rumah belum
dibangun? Tapi uang tsunami sudah lama
Akhiruddin Gerak, bakal menghitung
dengan cepat berapa jumlah rumah korban
habis! tsunami yang dapat dibangun andai BRR
Lalu BRR—bukan justru mengingat tak punya ambisi untuk membangun
ke mana saja uang tersebut sudah mereka museum ini. Udin yang jujur, BRR yang
habiskan—mempertanyakan apakah warga culas tahu mereka hanya dapat mengakali
yang demo itu termasuk korban tsunami Bill Clinton atau Uni Eropa, misalnya
seperti yang dilaporkan Pak Kun kepada dengan menunjukkan foto rumah-rumah
Clinton dan Uni Eropa? Boleh jadi ini yang dibangun oleh Pemerintah Turki
pasti warga yang dihasut oleh partai lokal sebagai rumah yang mereka bangun.
menjelang Pemilu 2009. Sialan, BRR pikir Pembangunan museum itu juga dapat
partai lokal kayak Partai Rakyat Aceh kita sebut dalam rangka mematut wajah
punya uang untuk mengecek siapa yang BRR di sidang-sidang kebencanaan
sudah dapat rumah dan siapa yang belum. dunia, panggung tempat BRR biasa
BRR lupa—karena tak banyak ahli hitung berbual: Aceh adalah teladan bagaimana
bekerja di sana, tapi diramaikan oleh seharusnya uang bencana dikelola, kami
tukang rawi konsep—hampir sebagian uang tak hanya membangun rumah tapi juga

ILUSTRASI OLEH CEK IS BASRI


6
membangun sesuatu yang transendental korban tsunami terutama ingatan yang tsunami yang lupa dibangunnya. Rumah-
seperti museum tsunami, yang tidak menyangkut sisi-sisi paling kelam dalam rumah dalam museum itulah nanti yang
akan mungkin didapati dalam proses proses rekonstruksi di Aceh. Ratusan bakal melucuti ratusan ribu ingatan
rekonstruksi di Srilanka dan Thailand. museum yang tidak dapat ditumbangkan korban tsunami tentang ratusan rumah
Memang kalau kita mau melihat lebih bahkan oleh datangnya tsunami berikutnya mereka yang belum selesai (atau tak layak)
terang pada wajah korban bencana Burma itulah yang bakal mengalamatkan kutuk dibangun oleh BRR, sekaligus menjadi
hari-hari ini tak secebispun tergambar sepanjang dunia ini belum berakhir kepada ruang untuk memoderasi keputusasaan
di sana bahwa mereka membutuhkan lembaga yang bernama BRR itu, dan ratusan ribu korban akibat rekonstruksi
museum untuk menyimpan ingatan takdir itulah yang ingin BRR cegah dengan yang gagal.
tentang kegilaan badai nargis. So pathetic, membangun museum tsunami. BRR seperti kita ketahui punya banyak
bukankah watak rendah diri kepada tuan Jadi jelas sekarang kenapa BRR jalan untuk membebaskan diri dari audit
kerap terbit sebab terbiasa berkata takabur memutuskan membangun rumah dalam dan kriminal. Sebagaimana gelapnya
pada korban tsunami! museum daripada membangun museum kasus pembuatan buku dan proyek film
Apa lacur, ketakaburan BRR sendirilah dalam rumah. Dalam satu museum dokumenter. Tapi bagaimanakah caranya
yang telah menumbuhkan ratusan tsunami BRR berharap dapat mengisi untuk lari dari ingatan korban tsunami
ribu museum abadi dalam kepala para dengan ratusan ribu rumah korban yang senantiasa mengguncang harga diri
BRR di masa-masa mendatang? Pasal
tentang itulah yang ingin dihapus BRR
dengan mendirikan museum terkutuk itu.
BRR dengan demikian sedang
berusaha menyusun fiksi untuk mewakili
ingatan korban tsunami dengan jalan
mengendalikan tema utama: tsunami
yang mengharukan dan rekonstruksi yang
berhasil. Saya menduga BRR mengambil
ilham pembangunan museum ini dari
kegagalan mereka membangun jalur
penyelamatan manusia di pemukiman
dekat pantai –lintasan tempat orang keluar
dengan cepat apabila gempa berkekuatan
besar datang.
Di dinding museum tsunami, selain
foto-foto yang merangsang hasrat
wisatawan bencana, BRR antara lain
juga akan memasang foto-foto yang
memperlihatkan betapa gigihnya para
korban tsunami bertarung melawan nasib
buruk mereka. Foto-foto inilah akan
menggantikan keputusasaan yang tak
dapat ditanggung oleh buruknya kerja
BRR selama proses rekonstruksi dengan
panorama keharuan. Juga musik yang
meneduhkan apabila kita melintasi
ruang-ruang dalam museum
itu. Keharuan dan doa adalah
campuran yang meneguhkan
bagaimana seharusnya korban
tawakal menghadapi bencana
dan menerima takdir mereka.
Ketafakuran inilah nanti
yang pelan-pelan menutupi segala
keburukan BRR dalam rekonstruksi
di Aceh.
BRR sesungguhnya sedang
berusaha memanipulasi yang
nyata dengan cara membangun
yang transendental. Dalam
bahasa lain, melalui museum
ini BRR sangat jelas sedang
membicarakan nilai-nilai
ketuhanan kepada korban
tsunami, tapi seperti kita
tahu para korban tsunami
kerap berbicara dengan
Tuhannya mengenai satu pasal:
betapa celanya BRR. [a]

ACEHKINI Juni 2008 7


UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

‘Perang
Bintang’ dari
Bintang
Awalnya adalah hubungan kekeluargaan dari Bintang.
Belakangan, seorang ‘bintang’ membangkang sebelum
perjuangan berhasil digapai.
oleh Maimun Saleh
FOTO: YO FAUZAN —ACEHKINI

8
ACEHKINI Juni 2008 9
UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

“Mereka saudara kami, baik tampak jelas di dinding kayu rumah-


atau buruk tetap kami ikut.” Hasan Aman rumah warga, rata-rata mulai merapuh
Usmada mengucapkan kalimat itu tanpa disantap rayap. “Lihat meranti penyangga
ragu. Di usia yang sudah 68 tahun, dia atap rumah saya, itu sudah sejak zaman DI
tetap mengikuti perkembangan politik di (Darul Islam),” ujar Hasan.
kampungnya. Walau miskin, Bintang kesohor.
Mereka yang dimaksud Hasan adalah Pemerintah setempat mempromosikan
trio bersaudara: Rahmat Salam, Tagore kecamatan ini jadi lokasi tujuan wisata
Abubakar Bintang dan Iwan Gayo. Tiga di timur danau Laut Tawar. Andalannya
orang ini belakangan dikenal sebagai panorama elok; diapit persawahan,
penggerek bendera ‘calon provinsi’ Aceh dikelilingi perbukitan dan berhadapan
Louser Antara (ALA). langsung dengan Laut Tawar.
Mereka memang berasal dari kampung Sayangnya tak disertai infrastruktur
yang sama dengan Hasan: Kuwala Satu, memadai. Walhasil, wisatawan langka,
Kecamatan Bintang, Aceh Tengah. Hasan warga tak mereguk laba. Di danau indah
mengenang Tagore dan Iwan sebagai putra itu, warga menggantung hidup dari
Abubakar Bintang, tokoh Partai Nasional keramba dan menjala ikan depik.
Indonesia di Aceh Tengah, tahun 50-an. Kendati kemiskinan melilit, Bintang
Sedangkan, Rahmat Salam adalah ipar lumayan memproduksi politikus lokal. Janji
mereka. kesejahteraan saat pemilihan umum, selalu
Hasan ingat betul, suatu hari Tagore laris di sini. Di Aceh Tengah, kecamatan ini
pulang kampung. Hasan girang bukan tergolong penyetor anggota legislatif cukup
kepalang. Dia sudah geregetan merasakan signifikan meski penduduknya berbilang
lambatnya pertumbuhan ekonomi di 8.000-an orang.
kampungnya. Hari itu, dia bermaksud Kekerabatan yang masih kental juga
curhat, mempertanyakan pembangunan modal bagi politisi setempat. Walau
Bintang. Tetapi, alih-alih mendapat mengaku tak punya harapan terhadap
dukungan, Tagore malah memintanya wakil-wakil yang telah dipilihnya, warga
berhenti berpolitik. “Gak usah kakek main tidak menyesal dan tetap memilih siapapun
politik, urus aja kebun kopi yang serius,” yang mencalonkan diri menjadi anggota
ujar Tagore. parlemen atau eksekutif dari daerah
Meski banyak melahirkan ‘bintang’ mereka.
dalam kancah perpolitikan, Bintang hanya Iwan Gayo, mantan juru bicara pusat
satu potret daerah terpuruk. Nyaris tak Komite Persiapan Pembentukan Provinsi
terlihat bangunan beton. Kemiskinan Aceh Louser Antara (KP3ALA), menduga
ramainya politikus di Bintang tak lepas dari
keberadaan Kerajaan Lingga. Di sanalah
Hasan, lelaki tua di keturunan bangsawan Lingga hidup turun- riwayat Bintang. Juni 1956, saat
Kuwala Satu, dihadapkan temurun. pemberontakan Darul Islam meletus,
pada pilihan sulit: Periode 1999 hingga 2004 setidaknya Desa Kuwala Satu dan Kuwala Dua hanya
sembilan kursi di legislatif Aceh Tengah kumpulan arang. Hingga menjelang senja,
saudara mana harus ditempati politikus asal Bintang. Dan kini, bunga api dan asap masih mengepul.
didukung? Sebab, ‘perang ada tiga politisi yang menjadi wakil rakyat Selanjutnya, warga terpaksa tinggal di
bintang’ dari Bintang baru setempat. Sayangnya, “Mereka tak peduli gubuk-gubuk reot dalam kebun kopi.
saja dimulai. kampungnya!” keluh Hasan. Kisah bermula dari datangnya seorang
Politik pula yang nyaris merenggut laki-laki ke Bintang. Dari Takengon,

Perjuangan Panjang Membelah Aceh


> 1945-1950an > 1971 - 1976 > 1987 - 1998 > 1999 > 2000 > 2001
Ide pembentukan provinsi sendiri 1971. Sejumlah tokoh wilayah 1987. Sejumlah tokoh gagas Pertemuan akbar yang 12 Juli. Mei. Satu pertemuan
di wilayah pedalaman Aceh telah pedalaman Aceh membentuk wacana pembentukan Provinsi dihadiri para tokoh Komite Persiapan rahasia digelar di
muncul di awal-awal kemerdekaan Sekretariat Bersama Golongan GALAKSI (Gayo, Alas, Singkil). dari lima kabupaten Pembentukan Brastagi, Sumtera
Indonesia. Saat DI/TII, Prof Karya, yang salah satu misinya Mereka bergerak diam-diam untuk digelar di Jakarta Provinsi Aceh Leuser Utara, yang dihadiri para
Baihaqi AK sempat berbicara mewacanakan pembentukan menggalang dukungan. untuk menyatukan Antara (KP3ALA) tokoh lima kabupaten
dengan Tgk Daud Beureueh provinsi baru terpisah dari Daerah persepsi bagi dibentuk, yang untuk mengatur strategi
tentang rencana pembentukan Istimewa Aceh. 1989. Para tokoh itu perjuangan ALA. dicanangkan oleh pembentukan ALA. Usul
lima provinsi di Aceh. Tapi, ide menggagas wacana pembentukan sejumlah tokoh. inisiatif dewan pertama
itu tidak terwujud karena Jakarta 1976. Hasan Tiro Provinsi GATS (Gayo, Alas, Akhir 1999. kali digulirkan DPR RI. Usul
memberikan Daerah Istimewa mendeklarasikan Aceh Merdeka. Tamiang, Singkil) Wacana pembentukan ini diprakarsai Prof Baihaqi
Aceh setelah lebur dari Sumatera Wacana pembentukan provinsi ALA pertama kali AK (anggota dewan dari
Utara. terpisah dari Aceh sempat 1998. Nama Provinsi Aceh masuk ke DPR RI yang PPP). Tetapi berakhir di
tenggelam hingga tahun 1986. Louser Antara (ALA) diputuskan dikoordinir oleh tim sidang paripurna pada
dalam satu pertemuan di Jakarta. 11 yang terdiri atas akhir 2004 dan ide ALA
beberapa tokoh ALA. kembali tenggelam.

KIRI-KANAN: DEDEK —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI. BAWAH: YO FAUZAN —ACEHKINI


10
Hanya bentakan serdadu yang terdengar.
“Di mana mereka (anggota Darul Islam),”
pekik tentara. “Siapa yang kasih makan!”
sambung yang lain. Hasan tak bisa
melupakan peristiwa itu.
Pasukan Diponegoro berang, interogasi
massal gagal menemukan anggota Darul
Islam. Lantas, rumah-rumah warga yang
telah kosong menjadi sasaran amuk.
Entah bagaimana tiba-tiba api tersulut,
pemukiman miskin itu musnah. “Bangkit,
seorang warga yang mengalami gangguan
jiwa meninggal. Ia dalam pasungan dan
warga tak diizinkan menolong,” kisah
Hasan.
Kuwala Satu rata tanah, namun
semangat warga tidak punah. Perlahan-
lahan mereka menebas pohon, menurunkan
kayu ke desa dan membangun kembali
pemukiman.
Lepas dari tragedi Juni kelam 58
dia membawa sepucuk info darurat telah disolek menyerupai aula. tahun silam, Bintang tak bebas dari
untuk anggota Darul Islam yang berniat Menjelang sore, informasi mata-mata dampak konflik bersenjata antara pasukan
menggelar konferensi di sana. “Sudah terbukti. Bintang telah dikurung pasukan pemerintah dengan Gerakan Aceh Merdeka
ketahuan. Jangan lanjutkan!” katanya Batalyon Diponegoro. Penyisiran dilakukan (GAM). Di rimba yang mengelilingi Bintang,
dengan rupa pucat. tanpa desing baku tembak. Seluruh warga perang sering menyalak.
Tanpa pikir panjang, seluruh pengikut dikumpulkan di dua lokasi yakni meunasah Ekonomi bangkrut. Terlebih sejak
Teungku Daud Beureueh meninggalkan dan pusat perkantoran yang kini telah tentara mengetatkan aktivitas warga di
Bintang. Selain warga setempat yang tersisa menjadi pasar. ladang berbukit. Padahal hampir seluruh
hanya umbul-umbul dan meunasah yang Bintang senyap. Warga membisu. warga Bintang menggantungkan hidup dari

> 2004 > 2005 >


23 Agustus. Ribuan 28 September. 30-31 Mei. Kongres 23 Agustus. 4 Desember.
warga berunjukrasa di Rancangan Undang- Pembentukan ALA digelar Pimpinan DPRD Aceh Ribuan warga
Kantor Bupati Bener undang Provinsi ALA di Kutacane, ibukota Aceh Tengah, Gayo Lues, dari 11
Meriah dan Aceh yang merupakan Tenggara. Rencana kerja dan Bener Meriah, Aceh kabupaten
Tengah untuk menuntut inisiatif DPR disahkan pendanaan ditandatangani Tenggara, dan Singkil mendeklarasikan
percepatan pembentukan untuk dibahas. bupati dan ketua DPRD lima menolak isi MoU pembentukan
ALA. kabupaten. Helsinki antara RI ALA dan Aceh
7 Desember. Ketua dan GAM. Penolakan Barat Selatan
4 September. Perwakilan Panitia Ad Hoc I 13 Juli. Ketua DPRD disampaikan (ABAS) di Basket
masyarakat Aceh Tengah, Dewan Perwakilan NAD, Sayed Fuad Zakaria dalam pertemuan Hall Senayan,
Gayo Lues, Bener Meriah, Daerah (DPD) RI yang menyatakan DPRD akan dengan Wakil Ketua Jakarta.
Aceh Tenggara, dan Aceh membidangi masalah membahas wacana DPR RI, Soetardjo
Singkil dalam pertemuan di pemekaran wilayah pembentukan ALA dalam Soerjogoeritno.
Medan mendesak DPR RI mendukung rencana rapat panitia musyawarah. Mereka mendesak
mempercepat pengesahan pembentukan ALA. pembentukan ALA
ALA. dipercepat.

ACEHKINI Juni 2008 11


UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

Dia sudah dikeluarkan


dari keluarga besar kami
karena (pengkhianatan) ini
yang pertama terjadi dalam
keluarga kami. Malah kalau
dia meninggal, pihak keluarga
tidak akan melakukan shalat
jenazah kepadanya.
— RAHMAD SALAM

kopi. Tak ayal, kebun-kebun telantar. memvonis Iwan sebagai “pengkhianat.”


Denyut ekonomi mulai berdetak, “Kami menganggap dia sudah innalillahi
setelah perjanjian damai antara wa inna ilaihi raji’un. Dia itu pengkhianat.
pemerintah dan GAM. Saat itu pula, Kami tidak perlu bertindak kasar
perjuangan pembentukan provinsi baru terhadap dia karena perjuangan kami
kembali kuat menguak. lebih mengedepankan perdamaian untuk
Paling akhir, unjukrasa ratusan mencapai keadilan,” ujar Rahmad pada
kepala desa ke DPR RI di Jakarta, akhir jurnalis ACEHKINI, Nurdin Hasan.
Maret lalu. “Stempel dan lencana jabatan Selain dicap pengkhianat, Rahmad juga
diserahkan ke pemerintah sebagai menyatakan pihak keluarga mem-parak
pertanda pembekuan pemerintahan desa,” Iwan. Menurut hukum adat masyarakat
kata Iwan Gayo. Gayo, parak adalah hukuman cukup berat
Tak sulit bagi Iwan menggalang massa karena telah diusir dan tidak dilibatkan
dari Aceh Tengah. Pasalnya, seluruh lagi dalam setiap kegiatan keluarga. “Dia
anggota parlemen merestui. Sementara, sudah dikeluarkan dari keluarga besar
di kabupaten tetangga Bener Meriah, kami karena (pengkhianatan) ini yang
yang merupakan wilayah pemekaran dari pertama yang terjadi dalam keluarga kami.
Aceh Tengah, Tagore yang berkuasa. Dari Malah kalau dia meninggal, pihak keluarga
dua kabupaten inilah, para kepala desa tidak akan melakukan shalat jenazah
diberangkatkan ke Jakarta. kepadanya,” kata Rahmad.
Pemerintahan desa belum sempat beku, Begitupun, Rahmad mengaku tetap
Iwan mendapat kabar pemecatan dirinya sedih atas desersinya Iwan. Bujukan untuk
dari Ketua Hubungan Masyarakat dan kembali dalam barisan perjuangan ALA
Publikasi KP3ALA. Surat pemecatannya telah diupayakan, “tapi dia tetap ngotot,”
diteken oleh Ketua Umum KP3ALA, Prof kata Rahmad. Hilangnya satu bintang
Tgk H Baihaki AK dan Sekretaris Jenderal, tak menyurut semangat membelah Aceh.
Burhan Alpin. Pertengahan Mei lalu, ratusan demonstran
Rahmad Salam, Ketua KP3-ALA Pusat, ALA menggebrak Jakarta untuk kesekian

< > 2006 > 2008


21 Juni. Anggota DPR RI 9 Juli. Sejumlah 22 Januari. 20 Februari. Sembilan 23-24 Februari 2008. 25 Februari. Hari Ulang
asal Aceh, Muhammad Yus, anggota DPRD Aceh Pemekaran ABAS panitia Pembentukan Tokoh masyarakat, politisi, Tahun Kabupaten Bener
mewacanakan pemindahan Tengah dan Bener dan ALA kembali Provinsi Aceh Barat- dan pejabat pemerintah Meriah keempat diisi dengan
ibukota Aceh ke Takengon Meriah berangkat masuk DPR melalui Selatan (ABAS) yang menggelar pertemuan di pengumpulan ribuan tanda
sebagai upaya meredam ke Jakarta untuk usul inisiatif untuk tergabung dalam Tim Medan dan mengeluarkan tangan pada spanduk putih
aspirasi ALA. Tahun 2001, saat memantau proses dibahas dalam rapat Kajian Penyusunan tujuh rekomendasi percepatan yang dibentang di lapangan
menjabat Ketua DPRD Aceh, dia pembahasan Paripurna DPR RI. Rencana Umum Tata pembentukan ALA. Pacuan Kuda Desa Karang Rejo,
juga pernah mewacanakan hal RUU PA. Mereka Ruang Kota Persiapan Kecamatan Wih Pesam.
serupa, tetapi ditentang banyak berharap 23 Januari. Ibukota dan Provinsi ABAS 24 Februari. Aksi
pihak. pemekaran ALA Gubernur Irwandi mengundurkan diri. penggalangan dukungan 26 Februari. Ratusan kepala
dimasukkan dalam Yusuf menentang pemekaran ALA di Rimo, desa menggelar unjukrasa di
22 Juni. Penjabat Gubernur UUPA. Tapi, upaya keras dan berjanji 21 Februari. Seratusan Subulussalam, gagal DPRK Aceh Tengah menuntut
NAD, Mustafa Abubakar, itu gagal karena akan melawan setiap kepala desa berunjukrasa di karena tak ada warga percepatan pemekaran ALA.
menyetujui wacana dalam UUPA tak upaya pemecahan Gedung DPRK Aceh Tengah yang membubuhkan tanda
pemindahan ibukota Aceh dari ada pasal soal Aceh. menuntut percepatan tangan di kain putih yang
Banda Aceh ke Takengon. pemekaran. pembentukan ALA. dibentangkan.

ATAS-BAWAH: WIN —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI. INSET: HASBI AZHAR —ACEHKINI


12
Saya ingin terlibat membangun
daerah pedalaman Aceh.
Kesejahteraan lebih penting
bagi rakyat. Setelah itu, baru
bicara pemekaran lagi.

— iWAN GAYO

kalinya. Malah, ada yang nekat menerobos Elfian seperti ditirukan Iwan Gayo. Saat
Istana Negara. itu, kata Iwan, Elfian mengaku utusan
Rahmad mengibaratkan keluarnya Gubernur Irwandi.
Iwan Gayo dari KP3ALA bagai “hilang Elfian yang dihubungi ACEHKINI
segelas air di tengah lautan luas”. “Tokoh- hanya tertawa saat ditanya apakah dirinya
tokoh masyarakat adat Gayo di Jakarta diutus gubernur. “Ini bukan soal diutus
menyatakan bahwa kehilangan Iwan Gayo atau tidak, tapi bagaimana kita sama-sama
sama dengan hilangnya segelas air laut membangun Aceh,” ujarnya.
tawar, “ ujar Rahmad. Awalnya, Iwan tak merespon ajakan itu.
Mengapa Iwan dicap pengkhianat? Prinsipnya, “Sekali layar terkembang, surut
Penulis Buku Pintar ini dianggap telah kita berpantang”. Namun, beberapa hari
membangun kerjasama dengan ‘musuh’ kemudian, setelah upaya pengembalian
yang menentang upaya pembentukan stempel kepala desa tak berhasil, Iwan
provinsi pecahan dari Nanggroe Aceh patah arang. Tak lama, diantar Elfian, dia
Darussalam. Siapa lagi kalau bukan balik ke Banda Aceh menjumpai gubernur.
Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh. Tak hanya “Saya ingin terlibat membangun daerah
itu, Iwan mendapat jabatan baru: Ketua pedalaman Aceh. Kesejahteraan lebih
Komite Percepatan Pembangunan Daerah penting bagi rakyat. Setelah itu, baru bicara
Tertinggal (KP2DT). pemekaran lagi,” ujarnya. Walhasil, satu
Iwan Gayo punya cerita soal ini. bintang kini bersama Irwandi.
Menurutnya, hari kedua demo di Jakarta, Akibatnya, warga Bintang kini seakan
Maret lalu, telepon genggamnya berdering. berada dalam dilema. Hasan, lelaki tua
Di ujung telepon, seseorang yang mengaku di Kuwala Satu, dihadapkan pada pilihan
bernama Elfian, putra Lhoknga yang sulit: saudara mana harus didukung?
memimpin Greenomic Indonesia di Sebab, ‘perang bintang’ dari Bintang baru
Jakarta, mengajaknya berdamai. “Pak saja dimulai.[a]
Iwan, mari kita dialog, bagaimana
bersama-sama membangun Aceh,” kata

27 Februari. Ketua Komite 10-25 Maret. Ratusan kepala 11 April . Iwan Gayo, yang 3 Mei. Wakil Ketua Komisi II DPR, 12-14 Mei. Ratusan demonstran
Persiapan Pembentukan Provinsi desa dari Aceh Tengah dan Bener menjabat Ketua Humas dan M Fachrudin menyatakan seluruh berunjukrasa di depan Istana
Aceh Barat Selatan (KP3 ABAS), Meriah berunjukrasa di beberapa Publikasi Komite Persiapan persyaratan pembentukan Wapres, Depdagri dan DPR RI
Tjut Agam, dalam pertemuan lokasi di Jakarta, menuntut Pembentukan Provinsi ALA ALA dan ABAS sudah terpenuhi untuk menuntut percepatan
dengan berbagai komponen percepatan pembentukan ALA. (KP3ALA) bertemu Gubernur Aceh seperti jumlah penduduk, pembentukan ALA. 10
masyarakat pantai Barat dan Irwandi Yusuf. Setelah pertemuan cakupan wilayah, potensi ekonomi demonstran nekat menerobos
Selatan Aceh, mengatakan 28 Maret. Ketua DPRK itu, Iwan Gayo diangkat menjadi dan kajian akademis. Istana Negara sehingga ditangkap
rencana pembentukan ABAS yang Aceh Selatan, Abdul Salam, Ketua Komite Percepatan dan diperiksa polisi selama
telah dirintis sejak 2003, diharap mengatakan pihaknya Pembangunan Daerah Tertinggal 13 Mei. Ketua DPR RI, Agung beberapa jam. Tapi, akhirnya
terwujud Agustus 2008. mendukung pemekaran ABAS. Aceh (KP2DTA). Laksono, menyatakan dari dibebaskan.
21 RUU pemekaran, hanya
27 Februari. Ribuan warga 10 April. Ratusan kepala 12 April. Iwan Gayo dipecat dari delapan yang sudah paripurna,
berparade di Takengon untuk desa berunjukrasa di DPRK kepengurusan KP3 ALA karena tapi tak termasuk ALA dan
memperjuangkan pembentukan Bener Meriah untuk menuntut dianggap sebagai ”pengkhianat.” ABAS. Begitupun, Komisi II
ALA. percepatan pembentukan ALA. DPR RI sepakat melanjutkan
pembahasan RUU ALA dan ABAS.

ACEHKINI Juni 2008 13


UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

‘Saudara Kembar’ dari

Mengikuti Jejak
Aceh Louser Antara
membelah Aceh.
Tapi dukungan dari
elit tidak bulat

oleh ADI WARSIDI

Spanduk itu terentang di tempat ramai dan susah dimusnahkan. hanya tersenyum saja ketika ditanya soal
sepanjang jalan, dari Calang, Aceh Jaya Pemuda di Aceh Jaya menurunkannya itu. “Tjut Agam (tokoh pemekaran ABAS)
sampai Tapak Tuan, Aceh Selatan. Latar sebagian, lalu sebagian Aceh Barat sampai pernah mengajak saya membantu, tapi saya
putih dengan tulisan hitam, umumnya ke Aceh Selatan. menolak secara halus,” sebutnya.
pesan adalah ajakan mendukung sebuah “Kami sendiri yang menurunkan “Yang penting bagaimana sekarang kita
pemekaran provinsi baru; Aceh Barat spanduk-spanduk pemekaran ABAS itu, bersatu padu membangun Aceh, bukan
Selatan (ABAS). karena kami tak setuju. Malam dinaikkan, mem­­bahas hal yang tidak terlalu perlu,”
Sekejab, bertebaranlah kain-kain itu. siang kami turunkan,” kata Safrizal kepada ujarnya.
Seakan sudah seperti provinsi baru. Di ACEHKINI. Dia warga Bakongan, Aceh Informasi tak menyentuh sampai ke
sebuah persimpangan Kota Meulaboh, Selatan dan orang dekat Teungku Abrar akar. Malah, ada warga yang tak tahu
Aceh Barat, misalnya; sebuah spanduk Muda, bekas Panglima Muda GAM wilayah soal ABAS. Teungku Rusbini, pimpin­an
melekat erat pada pagar sebuah bangunan. tersebut. pesantren Al-Ridha, Aceh Selatan menga­
Mudah terlihat, ‘Selamat Datang Provinsi Tak heran, di Bakongan tak ada span- takan tak begitu paham tentang isu pe­me­­
ALA & ABAS’. Bagi yang tak paham dan duk berkibar. Kata Safrizal, warga di sana karan. Dia hanya sering mendengar bahwa
baru berkunjung ke wilayah itu, ini adalah tak setuju jika wilayah itu pisah dari Aceh. ada sebagian pejabat yang memperjuangkan
provinsi baru. Karena pemekaran hanya kepentingan para pemekaran, yang katanya untuk kesejahte­
ABAS mengklaim wilayahnya terdiri segilintir elit politik di wilayah tersebut. raan rakyat di wilayah barat selatan.
atas enam kabupaten; Aceh Jaya, Aceh “Kami hanya meminta Bakongan dan seki- Tapi, Rusbini tak ambil peduli. “Bagi
Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh tarnya pisah dengan Aceh Selatan, peme­ saya, yang penting aman dan damai saja,
Selatan dan Simeulu. karan kabupaten,” sebutnya. dengan begitu perlahan masyarakat akan
Berhitung hari, satu persatu spanduk Waled Marhaban, Pimpinan Pesantren sejahtera. Saya tak tahu pemekaran itu.”
lenyap pada tempat-tempat sunyi dan Raudhatul Muna, Aceh Selatan tak menolak
mudah dijangkau. Yang tertinggal hanya secara langsung pemekaran ABAS. Dia ***
DARI ATAS: ADI WARSIDI —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI
14
Barat Selatan
Tak setuju juga diungkapkan Wakil di ibukota masing-masing. Pelantikan
Bupati Aceh Jaya, Zamzami A Rani. “Kalau pengurusnya telah dilakukan pertengahan
pun pemekaran jadi, sepertinya Aceh Maret lalu. Tjut Agam dan tokoh ABAS
Jaya bergabung saja dengan Jantho (Aceh juga terus berusaha melobi Jakarta untuk
Besar),” sebutnya. kepentingan pemekaran tersebut.
Dia optimis, masyarakat Aceh Jaya tak Lahir di Kaway XVI, Tjut Agam sudah
pernah setuju dengan pemekaran itu. Soal berusia 69 tahun. Tamat Sekolah Menengah
spanduk yang juga bertebaran di sana, Zam­ Atas (SMA), dia bergabung dengan Tentara
zami menyebut itu dipasang oleh orang- Nasional Indonesia (TNI). Sampai pensiun,
orangnya Tjut Agam. “Dia memakai orang- dia memilih jalur politik lewat Golongan
orang Forkab (Forum Komunikasi Anak Karya (Golkar). Jadilah Tjut Agam politisi
Bangsa) untuk naikkan spanduk. Forkab itu di Aceh Barat. Dia memimpin Golkar di
kan tidak pas dengan KPA,” sebutnya. sana dalam tiga periode, dari tahun 1993
Forkab adalah organisasi yang sampai 2004. Kini dia penasehat partai.
umumnya terdapat para mantan GAM Di dewan, Tjut Agam juga beruntung.
yang menyerah semasa konflik dulunya. Dia memegang tampuk ketua dewan Aceh
Sementara Komite Peralihan Aceh (KPA) Barat para tahun 1997. Kini dia duduk
adalah lembaga gerilyawan GAM yang tetap sebagai wakil ketua. Soal ABAS, dia
eksis melawan republik sampai damai ada, optimistis berjuang sampai akhir.
15 Agustus 2005 silam. Soal spanduk yang diturunkan warga,
Kondisi penolakan tak berpengaruh Tjut Agam menilai karena adanya sebagian
pada komentar yang dilontarkan Ketua orang yang tidak senang dengan isu peme­
Komite Persiapan Pembentukan Provinsi karan ABAS. Dia tak memungkiri kalau
(KP3) ABAS, Tjut Agam. Dia optimistis geliat ABAS kalah dibandingkan dengan
pada perjuangannya. Bahkan dia berani ALA. Tapi katanya, “ABAS tak bisa dipisah-
mengklaim dukungan tokoh dan masyara- kan dari ALA, kami layaknya saudara kem-
kat terhadap provinsi ABAS sangat besar, bar, satu pisah yang lainnya juga ikut.”
sekitar 95 persen. “Ini aspirasi masyara- Kendati perlawanan di sana-sini, belum
kat,” sebut Wakil Ketua Dewan Perwakilan ada gesekan yang berbuah kekerasan antar-
Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat itu. pendukung. Penolakan dari barat masih
KP3 ABAS berpusat di Meulaboh, sebatas menaikkan dan menurunkan
sementara untuk kabupaten berpusat spanduk. [a]

Isu pemekaran Provinsi ABAS


mencuat ke permukaan bersamaan dengan
Aceh Louser Antara (ALA). Mereka telah
mendeklarasikan bakal provinsi itu sejak
akhir 2005 lalu di Jakarta. Belakangan ini,
isu itu semakin mencuat setelah DPR-RI
merancang draft UU pemekaran provinsi
tersebut.
Wakil Bupati Aceh Barat, Fuadri
menilai momentum pemekaran tak
diperlukan sekarang. “Bukan perkara
setuju dan tak setuju, tapi belum saatnya.
Masyarakat tak penting itu, yang
penting adalah akses kebijakan untuk
kesejahteraan,” sebutnya.
Dia menyebutkan isu pemekaran lebih
kepada persoalan politik elit. Dampaknya
juga untuk sebagian orang saja. Penilaian-
nya, ada orang-orang yang getol memper-
juangkan Provinsi ABAS karena merasa ka-
lah bersaing nantinya dengan tokoh-tokoh
lokal di Aceh, setelah pemerintah melegal-
kan partai lokal.

ACEHKINI Juni 2008 15


UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

Kampung
Antara
di Kutaraja

Orang-orang Gayo hidup


berdampingan di Banda Aceh.
Berharap tak ada diskriminasi.

oleh ARIF SURAHMAN


dan JAMALUDDIN

Dulu daerah itu dikenal itu menjadi kompleks keluarga. Tak heran, Lorong Abdul Kadir yang terletak di
dengan nama Lampoh Cina. Tak ada setelah Kadir meninggal, warga kompleks Jalan Keusyik Amin Beurawe, Kecamatan
rumah warga di lahan yang dipenuhi menabalkan namanya sebagai nama lorong. Kuta Alam, adalah salah satu kompleks war-
semak belukar, hingga pada tahun 1980- Kompleks Abdul Kadir kerap jadi tempat ga Gayo di Kutaraja. Berjarak sekitar 320 ki-
an seorang perwira polisi membeli rawa- persinggahan bagi warga Gayo yang datang lometer dari tanah leluhur, komunitas Gayo
rawa itu. Abdul Kadir namanya. Ia orang ke Banda Aceh. Putra-putri Gayo yang tidak pernah melepaskan identitas mereka.
Gayo. Polisi yang bertugas di bidang sedang menempuh pendidikan di Banda Suatu sore di bulan Maret, saat ACEHKINI
pelayanan Surat Izin Mengemudi itu lalu Aceh juga banyak yang ngekos di sini. Abdul bertandang ke Lorong Abdul Kadir, suasa-
membangun rumah bagi keluarganya. Kadir dikenal sebagai pribadi berjiwa sosial na Gayo sangat terasa. Empat remaja putri
Awalnya, hanya Kadir dan beberapa tinggi. Menurut Sulaiman, warga Gayo yang bercengkrama di ayunan di serambi rumah
kerabatnya yang menghuni kompleks baru menetap di sana sejak 29 tahun silam, jiwa bercat putih. Mereka asik bercengkrama
itu. Seiring perjalanan waktu, warga di sosial Abdul Kadir bukan hanya bagi warga dalam bahasa Gayo. Di sudut penghabisan
kompleks kian bertambah. Terhitung ada Gayo, tapi juga dari warga dari suku lain. lorong, di bawah pohon jambu, seorang
12 kepala keluarga atau sekitar 60 jiwa “Bapak tidak pernah pilih orang dalam pemuda memetik gitar, menyanyikan lagu
warga keturunan Gayo bermukim di sana, bergaul,” kata Asnah, anak sulung Kadir khas mereka. “Linge-linge basu linge,” salah
termasuk empat anak Abdul Kadir. Daerah kepada ACEHKINI, awal Maret lalu. satu bait yang sempat terekam.
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
16
Mereka selalu mengundang warga jika ada Dia mengaku belum pernah diajak pihak
acara di komunitas, begitu juga sebaliknya. Komite Persiapan Pemekaran Provinsi Aceh
Bukti lain, beberapa penyewa di kompleks Louser Antara (KP3 ALA) untuk mendukung
Abdul Kadir merupakan warga Sigli dan pemisahan kawasan dataran tinggi Gayo
Bireuen. dari Aceh. Jamhuri malah mengajak KP3
“Warga Gayo bisa menyesuaikan diri ALA dan Pemerintah Aceh untuk duduk
dengan baik,” kata Lurah Beurawe Ahmad bersama untuk mencari solusi terbaik bagi
Wahab saat ditanya hubungan antara warga permasalahan yang membelenggu kawasan
Beurawe asli dengan suku Gayo. Gayo.
Kampung Antara tak hanya di Beurawe. Menurutnya, dataran tinggi Gayo
Di Desa Doy, Kecamatan Ulee Kareng ada yang tediri atas Kabupaten Aceh Tengah,
tujuh keluarga Gayo menetap. Ada juga Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara,
15 keluarga yang tinggal berdampingan dan ditambah Aceh Singkil, serta Kota
di Desa Ie Masen kecamatan yang sama. Subulussalam, memang masih sangat
Rumah mereka saling berdekatan. Di Desa jauh tertinggal dibandingkan dengan
Doy, kebanyakan tinggal di Dusun Kapai pembangunan di Aceh pesisir, terutama
Kleng dan Ade. Hubungan mereka dengan bidang pendidikan, transportasi, dan jalur
warga sekitar harmonis. komunikasi. “Pemerintah harus diskusi dan
Erlisa, warga Desa Doy keturunan memahami apa yang mereka minta. Juga
Gayo, mengaku orang Gayo sudah tinggal masyarakat Aceh Tengah harus memahami
berkelompok. Penyebabnya, kata dia, apa yang mereka tuntut,” kata dia.
lebih karena mereka kompak satu sama Jika Jamhuri memilih bersikap netral,
lain di perantauan. Apalagi mereka punya tidak demikian dengan Sukardi. Dosen
paguyuban seperti Keluarga Laut Tawar dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Keluarga Negeri Antara. Universitas Syiah Kuala ini malah terang-

Kebiasaan suku Gayo “mengasingkan” Dua paguyuban ini sering dijadikan war­ terangan mendukung pemekaran. “Gayo jauh
diri dalam sebuah komunitas tersendiri ga Gayo di perantauan untuk berkumpul dan dari kota provinsi dan sulit dijangkau, wajar
sering dianggap orang sebagai sikap warga berbagi informasi. “Kami menyebutnya ber­ kalau meminta pemekaran,” ujarnya. “Saya
negeri Antara yang tertutup. Padahal, sesawahan. Jadi informasi itu berantai dari berharap pemerintah mau memberikan itu
menurut Sulaiman, orang Gayo sangat satu keluarga ke keluarga lain,” kata dia. (pemekaran). Sumberdaya alam yang ada
terbuka. Lihat saja kemajemukan warga di Bersesawahan inilah yang dipakai akan mampu menciptakan kesejahteraan
Aceh Tengah dan Bener Meriah. “Ada orang saat ada asoe lhok (penduduk asli) mau dan kemakmuran bagi warga di sana.”
Aceh, Pidie, Jawa, dan Padang. Tidak ada menjual tanah. “Makanya, waktu beli tanah Di Lorong Abdul Kadir, Sulaiman,
masalah, mereka bisa hidup berdampingan,” bersama-sama,” katanya, tersenyum. tidak hirau pada hiruk pikuk politik di
kata lelaki 55 tahun itu. Lantas berpengaruhkah perjuangan tanah kelahirannya. Bagi dia, bisa hidup
Walaupun membentuk komunitas Gayo sebagian masyarakat di Negeri Antara tenang saja sudah lebih dari cukup. Tapi dia
di perantauan, tapi mereka tidak lantas untuk memisahkan diri dari Aceh terhadap berpesan agar pemerintah memperhatikan
menutup diri dengan warga sekitar. Menurut komunitas Gayo. “Kalau saya diajak oleh kesejahteraan masyarakat, tak hanya di
Asnah, putri almarhum Abdul Kadir, selama KP3ALA, saya kebingungan menjawabnya,” dataran tinggi Gayo, tapi juga di kawasan
ini hubungan antara komunitas Gayo dengan kata Jamhuri, dosen IAIN Ar-Raniry, lain. “Yang penting tidak ada diskriminasi,”
warga asli Beurawe sangat harmonis. kepada ACEHKINI. kata Sulaiman. [a]

ACEHKINI Juni 2008 17


Catatan

M Adli Abdullah

Gayo
Dewan Kehormatan International Collective
Support of Fishworkers, Brussel, Belgia

S
aya pernah bermimpi bahwa Aceh Jadi, artikel ini dalam rangka menerus-
adalah satu suku yang tidak pernah kan impian saya untuk membangun Aceh
dipisahkan oleh alasan apapun. sebagai sebuah kesatuan utuh dan tidak
Mimpi ini saya dapatkan ketika ada keinginan pihak manapun untuk ber-
Jika saja Snouck berkeliling Aceh dan beberapa negara, pisah sebagai orang Aceh. Dalam sejarah
bahwa Aceh selalu dianggap sebagai satu disebutkan, suku Gayo adalah penduduk
hidup kembali, suku bangsa. Jadi, semua etnik yang ada di
Aceh adalah suku bangsa Aceh. Saya sendiri
negeri Pasai yang lari ke hulu sungai Peu-
sangan karena tidak mau masuk agama
tentu dia akan mungkin memiliki darah dari India atau
Arab, tapi saya tak pernah menganggap diri
Islam (Russel Jones, 1999; Hill, A.H 1960).
Cerita ini bermula pada saat Syech Ismail
menasihati agar sebagai orang India atau Arab, saya tetap
mengaku saya adalah orang Aceh. Namun
dari Mekkah datang ke Samudra Pasai dan
mengislamkan Meurah Silu yang kemudian
Gayo dan Alas kadang impian saya itu hilang, jika ada
satu etnik di Aceh yang ingin memisahkan
bergelar Malikussaleh. Setelah Meurah Silu
diislamkan, Syech Ismail memintanya me­

tetap bersatu, diri dari suku bangsa Aceh. Impian saya


membangun Aceh untuk sebuah identitas
ngumpulkan segala hulubalang dan rakyat
Samudra Pasai untuk memeluk agama Is-

karena ka­wasan
bersama, ternyata terganggu oleh munculnya lam. Di samping Meurah Silu, saat itu juga
sikap sebagian orang yang ingin keluar dari memeluk Islam Tun Seri Kaya yang bergelar
Aceh. Impian saya ini sebenarnya sama Sayid Ali Ghiyatuddin dan Tun Baba Kaya
inilah yang paling dengan impian orang Jepang ketika mereka bergelar Syech Semayamuddin. Sedangkan
membangun negeri dari kepungan bom sebagian penduduk yang tidak mau masuk
disegani oleh para Hiroshima dan Nagasaki, walaupun mereka Islam mengungsi ke pedalaman hulu Peu-
memiliki beberapa suku bangsa, tetapi sangan nama lain dari Negeri Gayo.
pasukan Belanda. mereka tetap mengaku orang Jepang. Untuk menggambarkan suku bangsa
yang ada di Aceh sewaktu pemerintahan
kerajaan Aceh dinukilkan dalam hadih maja
Aceh sebagai berikut “sukee lhee reuthoh
bak aneuk drang, sukee ja sandang jeurah
haleuba, sukee tok bate na bacut-bacut,
sukee imuem peut yang gok-gok donya”.
Belakangan saya tahu kalau hadih maja ini
dilantunkan oleh penyanyi Aceh, Rafly. Ha-
rus diakui, tak banyak yang pa­ham makna
hadih maja tersebut. Sukee di sini berarti
suku sehingga hadih maja ini menggambar-
kan beragamnya suku yang ada di Kerajaan
Aceh Darussalam tempoe doeloe, yang ber-
hasil disatukan oleh Sultan Alaidin Riayat-
syah Al Qahhar (1537-1565).
Orang Gayo dikelompokkan dalam
suku lhee reutoh yang diumpamakan
aneuk drang, yang berarti seperti pohon
padi yang tumbuh kembali setelah musim
panen. Bahasa lainnya adalah sebuah
DARI ATAS: DOK —PRIBADI; YO FAUZAN —ACEHKINI
18
penggambaran tentang suku tiga ratus ini Pascaperang Aceh Belanda 1873-1942 Aceh yang sekaligus pemimpin perang Aceh
banyak sekali dibandingkan dengan suku- Menurut buku-buku bacaan yang saya melawan Belanda seperti Tgk Syik Di Tiro,
suku lainnya yang ada dalam Kerajaan dapat, sebenarnya Belanda tidak begitu Tgk Syik di Awe Geutah, Tgk Syik Paya
Aceh. Dalam kelompok suku tiga ratus ini berminat menguasai Kerajaan Aceh, apalagi Bakong, Tgk Syik Seupot Mata, dan lain-
termasuk orang-orang Batak Karee yang pada saat itu Aceh tidak memiliki sumber lain. Selain para ulama besar itu, Sultan
berdomisili di Lampanah dan Mantee di daya alam yang menggiurkan seperti se­ Muhammad Daudsyah—yang akhirnya di­
Lamteuba, Aceh Besar. Sedangkan pen­ karang. Cuma Belanda menganggap Aceh buang ke luar Aceh dan meninggal pada
datang dari India yang masih beragama menjadi benalu bagi eksistensi bisnisnya di 4 Februari 1939 di Jatinegara, Jakarta—
Hindu dan kawin dengan penduduk asli Selat Melaka. Akhirnya, Belanda berusaha pernah memimpin pergerakan di dataran
Aceh mereka tidak digolongkan dalam suku melobi Inggris untuk merevisi London tersebut.
tiga ratus, tapi dikelompokkan dalam suku Treaty 1824 dengan tawaran Gold Coast Van Daalen dan tentara Marsose
Ja Sandang. Arab, Cina, Jawa, Bugis, Turki. (Pantai Gading) di Afrika akan diserahkan (pasukan elit Belanda) melancarkan operasi
Bagi mereka yang sudah memeluk Islam ke Inggris bila bersedia merevisi traktat di dataran tinggi Aceh selama dua tahun.
dikenal dalam suku tok batee dan imuem tersebut yang salah satu pasalnya mengakui Akibat operasi sapu bersih itu, tak kurang
peut sebagai kelompok terakhir. Mereka eksistensi Kerajaan Aceh dan melarang dari 2.902 masyarakat Gayo dan Alas
yang sering dilukiskan sebagai pahlawan Belanda mengintervensi ke Aceh. syahid. Adapun sekitar 1.159 korban perang
dalan sejarah perpolitikan kerajaan Aceh. Tahun 1870, Inggris tertarik dengan ini terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Pada masa Kerajaan Aceh Darussalam tawaran Belanda dan mengadakan pakatan Agaknya, peristiwa ini menjadi salah satu
sudah begitu kuat dan Aceh menjadi lima baru dengan nama Traktat Sumatra kejahatan perang yang pernah dilakukan
besar negara Islam di dunia bersama Turki (Su­­matra Treaty). Traktat inilah yang oleh Belanda di bumi Serambi Mekkah.
Usmani, Marokko, Iran, Agra India. Sultan menyebabkan Belanda begitu bersemangat Baru pada tahun 1922 Belanda berhasil
berhasil mengeratkan hubungan keempat untuk menaklukkan Aceh. Genderang mengusai penuh dataran tinggi Aceh terse-
suku ini dengan salah satu cara melalui perang pun ditabuh pada tanggal 26 Maret but dan membagi daerah Gayo dan Alas ke
politek meubisan, seperti Sultan Iskandar 1873. Tapi apa lacur, perang ini menjadi dalam delapan keudjroeen (kerajaan negeri)
Muda (1607-1636) kawin dengan Putri Gayo perang terpanjang dalam sejarah perang dan empat ondeafdeeling melalui Statblaad
yang melahirkan Meurah Pupok, sultan kolonialnya, dengan cost yang harus dibayar 1922 No 451 yaitu Onderafdeeling Takengon
pernah menikah dengan Putri Sani dari mahal oleh Belanda. Salah satu wilayah yang terdiri dari Radjo Tji’ Bobasan, Keud-
Ribee, Pidie, melahirkan Ratu Safiatuddin yang sangat sulit ditakluki Belanda adalah jroeen Boekit, Keudjroeen Siah Oetama,
dan Iskandar Muda naik pelaminan dengan dataran tinggi Gayo dan Alas sehingga Keudjroeen Linggo. Onderafdeeling Serbod-
Putri Kamaliah (Putroe Phang), adik Sultan dalam Seminar Perjuangan Aceh yang jadi terdiri dari Keudjroeen Aboe’. Onder-
Ahmadsyah Pahang (Malaysia), tetapi tak dilaksanakan di Medan, 22-25 Maret 1976, afdeeling Gajo Loeos terdiri dari keudjroeen
memiliki keturunan. seorang pemakalah, T Cut Amat, menulis Petiambang dan Onderafdeeling Alas terdiri
Perkawinan ini sebenarnya politik ke­ pejuang-pejuang Aceh dari dataran tinggi dari Keudjroeen Bambel dan Keudjroeen
rajaan untuk menyatukan negeri-negeri Gayo dan Alas sebenarnya sudah sejak Poeloe Nas.
yang sudah takluk ke Kerajaan Aceh Da- puluhan tahun lalu telah bergelimang di Jadi, sebenarnya aset Aceh adalah
russalam. Di samping politek meubisan medan jihad bersama-sama dan bahu- wilayah Gayo dan Alas. Walaupun daerah
untuk menyamakan persepsi antara keem- membahu dengan patriot Aceh lainnya baik ini terlambat dalam pembangunan—setelah
pat suku itu, juga dilakukan desentralisasi dari pesisir barat dan timur. Aceh menjadi sebuah provinsi dalam
kekuasaan raja dengan membagi kekuasaan Pada 1902, Prof Dr Snouck Hurgronje negara baru yang bernama Indonesia—
di Aceh berdasarkan kehulubangan dan menulis laporan kepada Pemerintah Be- namun kawasan ini tetap menjadi tempat
keudjroeen sehingga wilayah dataran tinggi landa di Amsterdam, bahwa ada wilayah kesayangan, sebab tanahnya yang subur.
Aceh dibagi ke dalam Radjo Tji’ Bobasan, Aceh di kawasan bukit barisan yakni Gayo Mereka tidak perlu sibuk memikirkan arus
Keu­djroeen Boekit, Keudjroeen Siah Oeta- dan Alas yang belum pernah tertakluk oleh situasi modernisasi yang sedang melanda
ma, Keudjroeen Linggo. Keudjroeen Aboe’, pasukan Belanda. Kawasan ini, menurut Aceh saat ini.
Gajo Loeos, Keudjroeen Petiambang, Keud- dia, menjadi basis pejuang Aceh dalam Impian saya selanjutnya adalah wilayah
jroeen Bambel dan Keudjroeen Poeloe Nas. menyerang Belanda. Laporan ini sangat Gayo dan Alas ini tetap menjadi ikon
Hal serupa juga dilakukan di wilayah tak- menggusarkan Van Heuts, panglima perang orang Aceh asli yang tetap berwibawa.
lukan Aceh lainnya di Semenanjung Tanah Belanda di Aceh. Maka, setelah membumi- Dan kita berharap orang Gayo dan Alaslah
Melayu seperti Perak, Pahang dan Johor. hanguskan Batee Iliek (Kabupaten Bireuen yang mampu menjadi ‘penjaga gawang’
Kilas balik sejarah seperti ini penting sekarang), dia memerintahkan pasukannya terakhir identitas Aceh di muka nasional
diangkat kembali ke permukaan, sebab bersiap-siap menyerang Gayo dan Alas dan dan internasional. Jika saja Snouck hidup
satu hal yang cukup menarik untuk diingat, menunjuk Overste GCE Van Daalen sebagai kembali, tentu dia akan menasihati agar
Aceh selalu menjadi rebutan bangsa asing. panglima operasi. Belanda telah mengerah- Gayo dan Alas tetap bersatu, karena ka­
Pertanyaannya adalah mengapa Aceh begitu kan pa­sukan di dataran tinggi Aceh untuk wasan inilah yang paling disegani oleh
penting buat bangsa asing. Dalam hal ini, menyerang masyarakat Gayo dan Alas sejak para pasukan Belanda. Demikian pula,
saya teringat Raffles pernah menasihatkan 8 Februari 1902 sampai 23 Juli 1904 dalam jika arwah syuhada itu hidup kembali,
Pemerintah Inggris pada abad ke 19 dengan perang ini Van Daalen hanya berucap “me- tentu mereka bertanya kenapa kami ingin
kalimatnya “a country like Acheh by military nyerah ataupun semuanya mati.” dipisahkan ketika merdeka, padahal
operation will be lost and nothing to gain”. Tetapi masyarakat Gayo dan Alas tak saat kami berperang, karena tetap ingin
Akibatnya, Inggris tetap menganggap Aceh gentar dengan ancaman Belanda dan mempertahankan harga diri sebagai
sebagai negara strategis di kawasan Selat mereka terus berjuang mempertahankan orang Aceh. Jadi sebenarnya bagi saya,
Malaka dan meminta Belanda menghormati bumi Iskandar Muda walaupun beberapa orang Gayo dan Alas mau pisah, silahkan
kemerdekaan Aceh dalam perjanjian antara ulee balang di pesisir telah menandatangani saja, tetapi amanah syuhada tetap harus
Belanda dan Inggris di London pada tahun korte verklaring dan menyerah kepada diperhitungkan. Jangan kemudian Aceh ini
1824. Perjanjian itu dikenal dengan nama Belanda. Orang-orang Gayo dan Alas tetap menjadi pecah karena kita ingin keluar dari
London Treaty. setia mengikuti seruan ulama-ulama besar identitas kita sendiri. [a]

ACEHKINI Juni 2008 19


Setelah
COVER STORY | PARTAI LOKAL

Secarik
Memo
Wakil
Presiden
Jusuf Kalla berada
di balik lolosnya
partai bekas
pemanggul
senjata dalam
verifikasi. Berkat
lobi pada suatu
pagi di bulan
April.

oleh YUSWARDI AS
dan fakhrurradzie gade

CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI


20
Adnan Beuransah akhirnya bagi orang-orang GAM) Ibrahim Syamsuddin
bisa menarik nafas lega. Akhir bulan lalu, mengatakan, sebelum memutuskan nama
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Aceh sebagai nama baru, sempat
memutuskan partainya lolos verifikasi muncul ide menggantinya dengan Partai
bersama 11 partai lain. Juru bicara Partai Aceh Mandiri. Namun, usulan ini mentah
GAM, eh, Partai Aceh itu pantas girang. karena sudah ada Partai Aceh Meudaulat.
Pasalnya, kelompoknya telah menempuh “Kalau disingkat akronimnya sama, PAM,”
jalan berliku agar bisa lolos verifikasi. ujar Ibrahim.
Dugaan bakal lolosnya GAM dalam Lantas, siapa yang mengusulkan nama
verifikasi partai lokal sebenarnya sudah Partai Aceh? Ini yang tak jelas benar.
muncul saat mereka memutuskan meng­ Ibrahim bilang, nama itu muncul dari
ubah nama partai untuk kedua kalinya. pimpinan Gerakan Aceh Merdeka. Namun,
Diumumkan secara resmi pada 21 Mei lalu— menurut salah satu pimpinan partai ini di
hanya dua hari menjelang pengumuman Aceh Besar, nama itu datang dari Wakil
hasil verifikasi—perubahan nama itu tidak Presiden Jusuf Kalla.
muncul mendadak. Ceritanya bermula pada pertengahan
Seperti diketahui, dideklarasikan pada 7 April lalu. Saat itu, pemerintah Indonesia
Juli tahun lalu, Partai GAM muncul dengan dan Gerakan Aceh Merdeka mengadakan
menggunakan bendera Gerakan Aceh round table meeting ketiga yang membahas
Merdeka sebagai lambang partai: gambar soal apa saja yang telah dicapai pascadamai.
bulan sabit dan bintang, dihiasi garis hitam Pertemuan berlangsung dua hari di Hotel
putih di sisi atas dan bawah dengan warna Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan.
merah sebagai latar belakang. Meskipun Dari GAM hadir Meuntroe Malek Mahmud,
petinggi GAM mengaku sudah mendapat Zaini Abdullah, Zakaria Saman, Muzakkir
restu presiden, nama dan lambang itu Manaf dan Ibrahim Syamsudin. Pemerintah
tetap ditolak Jakarta. Sebab asumsi orang Indonesia diwakili sejumlah orang yang
masih mengarah pada gerakan menuntut terlibat perundingan damai di Helsinki, di
kemerdekaan kendati para bekas pemanggul antaranya Menteri BUMN Sofyan Djalil,
senjata itu mengaku tidak ada kepanjangan mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid
dari kata GAM. Polisi Aceh bahkan meminta Awaluddin, Farid Husain dan sejumlah
GAM menurunkan plang nama yang tokoh lain.
terpampang di kantor partai. Agenda yang dibahas antara lain soal
Ketika itu GAM bersikukuh tak akan perkembangan realisasi perjanjian damai,
mengubah lambang. Pemilihan nama GAM, nasib sembilan tahanan politik yang ma-
“Harga mati bagi kami,” ujar Juru bicara sih mendekam di penjara dan sejumlah isu
Komite Peralihan Aceh Ibrahim Syamsudin penting lain. Nah, hari kedua, barulah mem-
saat itu. Akibatnya, reaksi Jakarta kian keras. bahas soal partai politik lokal. Disinggung
Tak hanya TNI/Polri, suara penolakan juga pula soal nama partai GAM yang dinilai ma-
datang dari sejumlah politisi nasionalis di sih mencerminkan gerakan kemerdekaan.
gedung DPR RI. “Nama itu mengarah pada Hingga pertemuan berakhir, tak ada kata
konotasi merdeka,” ujar Wakil Ketua Komisi sepakat soal ini.
Keamanan DPR, Sidarto Dhanusubroto. Pihak GAM pun putar otak. Apalagi,
Tujuh bulan berlalu. Pada 25 Febru- batas waktu verifikasi partai lokal kian
ari 2008, GAM memutuskan mengubah dekat. Sedikit saja terlambat, alamat tak
lam­bang: menghilangkan gambar bulan lolos dari lubang jarum. Solusinya, pihak
bintang dan menggantinya dengan tulisan GAM sepakat menemui Wakil Presiden
GAM. Latar belakangnya tetap sama: di- Jusuf Kalla di rumahnya keesokan hari.
dominasi warna merah dan garis hitam
putih di sisi atas dan bawah. Kali ini, kata ***
GAM memiliki kepanjangan: Gerakan Aceh
Mandiri. Penambahan kepanjangan itu Jarum jam baru menunjukkan
gampang ditebak, menghilangkan konotasi pukul 08.15 WIB ketika kelima orang
tuntutan merdeka. Rupanya, inipun tak me- itu tiba di kediaman Jusuf Kalla di Jalan
nyelesaikan masalah. Langkah GAM masih Diponegoro, Jakarta Pusat. Mereka adalah
terhadang. Bagi Jakarta, stigma GAM se­ Malek Mahmud, Zaini Abdullah, Zakaria
bagai gerakan yang menuntut kemerdekaan Saman, Muzakir Manaf dan Ibrahim
tak hilang selama tiga huruf itu masih dipa­ Syamsudin. Mereka didampingi orang-
kai. “Huruf ‘G’ itu masih dipermasalahkan orang kepercayaan Jusuf Kalla, seperti
pemerintah pusat,” ujar Adnan Beuransah Hamid Awaludin dan Farid Husein.
kepada ACEHKINI. Sayangnya, yang dicari tak ada di rumah.
Partai GAM pun dihadapkan pada Sang Wakil Presiden sedang muncul live di
pilihan: mempertahankan nama GAM de­ sebuah stasiun televisi swasta.
ngan konsekuensi tak lolos verifikasi, atau Tak lama menunggu, Jusuf Kalla muncul
mengganti nama baru. Pilihan jatuh pada di mulut pintu. Pertemuan diawali dengan
opsi kedua: mengganti nama partai. Juru sarapan bersama. Usai basa-basi sejenak,
bicara Komite Peralihan Aceh (wadah baru perbincangan masuk ke pokok persoalan:

ACEHKINI Juni 2008 21


COVER STORY | PARTAI LOKAL

soal Partai GAM. Tak heran, saat mengumumkan panglima wilayah yang rata-rata kini
“Mohon Pak Malek ubah nama partai,” perubahan nama secara resmi, sebulan menjadi “komandan” partai di daerah
kata Jusuf Kalla kepada Malek Mahmud, setelah pertemuan di rumah Wapres, Adnan masing-masing. “Kita jelaskan, kalau
seperti ditirukan seorang petinggi GAM Beuransah dengan mantap berujar, ”Ini macet, tujuan untuk duduk di legislatif tidak
yang ikut dalam pertemuan itu. Menurut adalah perubahan terakhir. Tak ada lagi tecapai. Kalau bertahan dengan nama lama,
sumber itu, Kalla menilai nama GAM dapat perubahan nama setelah ini.” maka kita tidak akan sampai pada tujuan
menimbulkan penafsiran negatif. Adanya memo itu juga dibenarkan itu. Karena itu kita mengikuti alur yang
Singkat kata, usai berdiskusi dengan Zakaria Saman, bekas Menteri Pertahanan diinginkan pemerintah. Sebab, mau tidak
anggota delegasi, Malek Mahmud setuju. Gerakan Aceh Merdeka. Pria asal Tangse, mau pemerintah harus melahirkan partai
Lalu, muncullah nama Partai Aceh. Meski Pidie, ini mengaku pihaknya yang meminta untuk anggota GAM sebab itu amanah MoU
masih menggunakan latar belakang simbol jaminan itu. Tanpa itu, kata dia, pihak GAM Helsinki,” jelas Adnan.
bendera GAM, namun kesediaan mengganti tak punya pegangan apapun. “Tapi nama Bekas panglima GAM Aceh Besar
nama dianggap sudah cukup. Partai Aceh kami yang usulkan,” ujar bekas Muharram menegaskan, dirinya yang
Munculnya nama baru itu tak berarti pemasok senjata GAM itu. membawahi wilayah Aceh Besar dan Banda
persoalan selesai. Pihak GAM masih belum Kenapa Jusuf Kalla bersedia menge­ Aceh siap menjalankan keputusan pimpinan.
yakin partai mereka tak lagi diusik. Jusuf luarkan memo untuk GAM? ACEHKINI Ia menggaku sudah mensosialisasikan nama
Kalla pun diminta menuliskan secarik yang mengontak dua wakil pemerintah yang baru itu hingga ke tingkat bawah. “Bagi
memo sebagai jaminan. “Kita belum yakin hadir dalam pertemuan itu yakni Sofyan kami tak ada masalah, yang penting partai
kalau tidak ada hitam di atas putih. Kalau Djalil dan Mantan Menteri Hamid Awalu- lolos verifikasi,” ujar Muharram.
misalnya itu ada, itulah buktinya bahwa din tak berhasil mendapat jawaban. Kedua
Pemerintah Indonesia tidak akan menuntut orang yang pernah terlibat dalam perundin- ***
lebih daripada itu,” ujar Adnan Beuransah. gan di Helsinki ini tak menjawab telepon.
Menurut Adnan, memo itu diperlukan Jawaban justru datang dari Juru Bi­ Bagi GAM, satu tahapan kritis
agar tak terulang sejarah diplomasi antara cara Komite Peralihan Aceh, Ibrahim telah berlalu. Tapi, tak berarti partai ini
Teungku Daud Beureueh dengan Presiden Syamsudin. Menurutnya, itu dilakukan bisa otomatis ikut pemilu. Masih ada tahap
Soekarno. “Makanya kami minta harus ada untuk menyelamatkan perdamaian di Aceh. verifikasi berikutnya yang dilakukan oleh
bukti hitam putihnya. Jaminan inilah yang “Perdamaian di Aceh ini harus kekal sampai Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
membuat kami yakin,” ujarnya. kiamat,” kata Ibrahim menirukan ucapan Untuk lolos tahap ini sejumlah persiapan
Awalnya, Jusuf Kalla tak langsung setu- Kalla saat itu. sudah dilakukan, di antaranya menyiapkan
ju. Namun, delegasi GAM ngotot. “Kami Di kalangan bekas pemanggul senjata, KTP dan kartu anggota dan menyiapkan
mengancam tak mau pulang jika tidak ada perubahan nama itu sempat menimbulkan orang-orang yang duduk di DPRA. “Target
jaminan,” ujar Ibrahim. Kalla pun lalu men­ riak-riak kecil. Sebuah sumber di kalangan kami menguasai parlemen secara dominan,”
diskusikan permintaan itu dengan timnya. GAM menuturkan, dalam sebuah rapat ujar Adnan.
Hasilnya, Kalla bersedia menuliskan memo internal partai, nama baru sempat diper­ Setelah dua kali ganti nama, partai
sebagai jaminan. Berkop Wakil Presiden, debatkan. Bagi yang menolak, nama baru yang dihuni mantan kombatan itu tak
memo itu ditulis di secarik kertas. Intinya, dianggap tak membawa identitas GAM. ingin terpental. “Kita sudah mundur dua
Kalla merestui penggunaan nama Partai Namun, para petinggi GAM bergerak langkah, kalau sampai tiga langkah bisa
Aceh dan menjamin Partai GAM, eh, Partai cepat. Sebelum pertentangan semakin berarti masuk jurang,” ujar Adnan. Karena
Aceh dapat melaju mulus dalam verifikasi. keras, mereka memanggil semua bekas alasan itu pula, memo Jusuf Kalla di bulan
April itu terbukti cukup ampuh. Setidaknya,
satu batu sandungan terlewati.
Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak
Asasi Manusia Aceh Razali Ubit memilih
tutup mulut saat ditanya soal memo Wapres
itu. Kepada Jamaluddin dari ACEHKINI,
ia malah meminta hal itu tidak ditulis.
“Saya mohon jangan (ditulis), karena akan
menimbulkan hal-hal yang tidak baik.
Mungkin sampai menimbulkan benturan
nanti, inilah yang kita pikir sama-sama.
Tapi ini menurut saya, tapi tolong didiamkan
saja,” ujarnya usai mengumumkan nama
partai yang lolos verifikasi, Jumat, 23 Mei
lalu.
Tak jelas benar benturan yang dimaksud.
Logikanya, jika tak ada aturan yang
dilanggar, kenapa mesti ragu. Kata sebuah
iklan: tanya kenapa? [a]
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

Juru Bicara Partai Aceh, Adnan


Beuransah (kanan) memberikan
keterangan pers tentang perubahan nama
Partai GAM menjadi Partai Aceh.

22
Tolong
Didiamkan
Saja
oleh JAMALUDDIN orang. Tolonglah dijaga, saya pun nggak
mengerti.
Kenapa Partai GAM harus Setelah diverifikasi baru ada
mengubah nama? perubahan nama apakah ini tidak
Partai ini pertamanya bernama bertentangan dengan landasan
partai GAM dengan Ketua Umum Malek verifikasi yang ada?
Mahmud, secara hukum kewarganegaraan Itu dibolehkan. Artinya begini, pertama
beliau bukan warga Indonesia walaupun dalam tenggat waktu mendaftar. Kemudian
beliau kelahiran Aceh. Ini mengenai status kalau ada perubahan akta pendirian baik
kewarganegaraan, oleh karena itu mereka pengurusan maupun yang lain, dia melapor
mengubah akta pendirian dengan Ketua kepada Kanwil Hukum dan HAM Aceh.
Umum Muzakir Manaf dan Sekjen M. Yahya Tetapi yang penting telah mendaftar pada
dan Bendarahawan Hasanuddin. Karena ada tenggat waktu yang telah ditentukan, dan
masalah pada nama dan lambang, partai ini perubahannya sebelum diumumkan hasil
mengubah namanya menjadi Partai Gerakan verifikasi. Karena sudah ada badan hukum,
Aceh Mandiri. Gerakan Aceh Mandiri ini jadi sudah selesai dan tidak bisa diubah lagi.
masih bertentangan dengan aturan yang ada. Landasannya?
Di mana pertentangannya? PP Nomor 20/2007 tentang partai lokal.
Adanya kata gerakan dalam nama partai Pada Bab III, Pasal 5 disebutkan perubahan
itu. Tidak ada istilah gerakan dalam partai anggaran dasar, perubahan anggaran ru­mah
kecuali pada organisasi atau LSM. Jadi demi tangga, azas, nama, lambang, tanda gambar
kebaikan, demi menuju Aceh yang baik dan kepengurusan partai politik lokal didaf-

Razali Ubit mereka melakukan perubahan lagi dengan


nama terakhir yaitu Partai Aceh.
tarkan pada Kantor Wilayah Departemen di
Aceh, dalam hal ini kantor Departemen Hu-
Kepala Kanwil Saat perubahan nama partai ini
apakah tidak ada masalah lagi?
kum dan HAM Provinsi Aceh.
Jadi tidak ada masalah?
Departemen Hukum Ada permasalah kecil tapi terselesaikan Iya, tidak ada masalah.
dan HAM Aceh dengan musyawarah dan saling menghormati Departemen Anda meloloskan
dalam menyelesaikan masalah dengan baik. Partai Aceh setelah menerima memo
Hasil verifikasi ini dikemanakan? dari Wakil Presiden?
Tugas kami sudah selesai meneliti Saya nggak ngerti juga itu.
persyaratan dan telah mengeluarkan badan Kami mendapat informasi Kanwil
hukum. Berikutnya, dimuat dalam berita Hukum dan HAM mendapat kopian
negara dan kemudian kami melaporkan memo itu.
kepada Menteri Hukum dan HAM bahwa Saya nggak tahu juga. Saya mohon maaf,
kami sudah selesai melakukan tugas ini yang cuma apakah ada, ee... saya mohon maaf ini.
telah diberi wewenang dan fungsi secara Saya rasa begini, saya mohon maaf, kalau pun
Ada masalah undang-undang. ada, ee… Mohon maaf Pak, akan mengundang
kecil tapi Perubahan dari Partai GAM
menjadi Partai Aceh apakah sudah
penafsiran atau akan ada yang tersinggung.
Jadi demi kebaikan, kita diamkan saja itu.
terselesaikan tidak ada masalah lagi? Jadi pada dasarnya ada?
dengan Mudah-mudahan tidak ada lagi karena
sudah diverifikasi oleh tim persamaan
Itu tidak bisa, saya mohon… (Razali
tampak kebingungan)
musyawarah persepsi. Tapi ini sudah menjadi rahasia
dan saling Perubahan nama Partai Gerakan
Aceh Mandiri menjadi Partai Aceh
umum…
MISMAIL LAWEUENG —ACEHKINI

Kalau dibilang ada mungkin ada. Tapi


menghormati kabarnya setelah ada intervensi saya mohon Pak jangan juga, karena akan
oleh Wakil Presiden. Kenapa ini bisa menimbulkan hal-hal yang tidak baik.
dalam terjadi? Mungkin sampai menimbulkan benturan
menyelesaikan Saya mohon itu ditutup saja, saya nggak
mengerti itu. Jangan itu, nanti ada masalah.
nanti, inilah yang kita pikir sama-sama. Tapi
ini menurut saya, tapi tolong didiamkan saja.
yang baik. Nggak baik nanti akan menuju keributan [a]

ACEHKINI Juni 2008 23


Hukum

Main Api Uang Korban


Indikasi korupsi di Badan Reintegrasi Damai Aceh Tudingan tak sedap diarahkan
ke lembaga yang mengurusi uang korban
diduga melibatkan sejumlah pejabat. perang: Badan Reintegrasi-Damai Aceh
Ada yang sedang diperiksa kejaksaan. (BRA). Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) menguak adanya
Seriuskah penegakan hukum jatah korban konflik? ketidakberesan dalam penyaluran bantuan
tahun anggaran 2007. Meski masih berupa
indikasi, temuan itu membuat pengurus
oleh MISMAIL LAWEUENG BRA kalang-kabut.
Laporan: Daspriani Y Zamzami, Jamaluddin, Murdani, dan Arif Surahman Dipublikasikan Maret lalu, BPKP men­
sinyalir sejumlah ketimpangan. Temuan

Versi BPKP Versi BRA itu berdasarkan hasil pemeriksaan BPKP


Provinsi Aceh terhadap kantor cabang BRA
Uang Rp 10,5 milyar untuk 1.059 orang (Rp 10 juta per Dalam Kasus Pidie, saldo per 11 Februari 2008 hanya Rp di 12 kabupaten/kota: Banda Aceh, Aceh
orang). BPKP menilai tidak sesuai petunjuk operasional. 1,5 milyar dan pada 12 Maret menciut menjadi Rp 959 Besar, Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh
ribu. Penyaluran terlambat karena data penerima rumah Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh
Ada dana bantuan korban konflik mengendap di BPD dan
tidak valid. Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Tengah,
Bank Mandiri Rp 13,2 miliar.
Bantuan untuk PETA tidak melibatkan BRA. Penyaluran dan Bener Meriah.
Uang sebesar Rp 4 milyar (versi gerak 1,3 milyar) masuk
diserahkan kepada Dinas Sosial lewat Kesbang Linmas Dalam penelusurannya, tim
ke rekening pribadi bendahara BRA Aceh Selatan Aka
Mulyadi. Uang disimpan di Bank BPD Aceh. Dana untuk lokakarya dan honor UPP memang tidak menemukan penyaluran bantuan
tercantum dalam DIPA tahap pertama, namun ada di DIPA pemberdayaan eko­nomi korban konflik
Di Pidie, BRA masih menyimpan uang korban konflik Rp
4 miliar.
tahap kedua APBN-P 2007. senilai Rp 10, 5 miliar bagi 1.059 orang
Uang Rp 4 milyar benar disimpan di rekening bendahara tidak sesuai petunjuk operasional kegiatan.
Pemotongan bantuan untuk anggota PETA Rp 1,5 miliar di Dari uang sejumlah itu, saat pemeriksaan
BRA Aceh Selatan. Tapi, sebagian telah disalurkan. Pada
Aceh Tengah dan Bener Meriah.
4 Februari 2008 sisa uang tinggal Rp 1,3 miliar. dilakukan, yang disalur baru Rp 7,7 miliar.
Ada indikasi penyelewengan uang sewa kantor BRA Aceh Sisa dana Rp 2,8 miliar dipakai buat
Soal dana bantuan korban konflik yang mengendap di
Barat Daya. Pemilik kantor mengaku hanya menerima 14 biaya lokakarya dan honor Unit Pelaksana
Bank BPD dan Bank Mandiri, hanya tersisa Rp 1,89 miliar.
juta, sedangkan anggaran Rp 20,2 juta. Terjadi selisih Rp Penyaluran (UPP). Padahal, anggaran
6,2 juta.
untuk itu tidak tercantum dalam Daftar
AK JAILANI
24
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). melibatkan BRA, melainkan diserahkan bentuk advokasi,” jelasnya. Meski BRA
Di Aceh Selatan, BPKP menemukan ke Dinas Sosial. “Dinas lalu menugaskan sudah mengklarifikasi, namun Gerak akan
uang senilai Rp 4 miliar mengendap di Kesbang Linmas,” ujarnya. melanjutkan advokasi kasus ini sampai
rekening pribadi bendahara BRA setempat. Dawan membantah informasi masih terbukti secara hukum.
Di Pidie, ada temuan BRA setempat masih ada dana bantuan korban konflik yang Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Aceh
menyimpan uang korban konflik Rp 4 mengendap di BPD dan Bank Mandiri M Adam mengaku tengah menyelidiki
miliar. Di Aceh Tengah dan Bener Meriah senilai Rp 13,2 miliar. “Yang benar jumlah dugaan penyelewengan bantuan untuk
ditemukan pemotongan bantuan untuk total dana yang belum tersalurkan hanya korban perang. “Sebelumnya, kami sudah
anggota Pembela Tanah Air (PETA) – front Rp 1,89 miliar,” tukasnya. meminta BPKP membuat laporannya, dan
yang aktif memburu anggota Gerakan Aceh Untuk mencegah terulangnya kasus itu sudah kita terima,” katanya.
Merdeka semasa perang – Rp 1,5 miliar. serupa, BRA akan memperketat penga- Namun, tambah Adam, BPKP juga
Ketua Badan Pelaksana BRA Dawam wasan. Masalahnya, BRA pusat tak punya melaporkan dua dugaan korupsi lain:
Gayo menghargai temuan itu. Namun, ia kewenangan mutlak, sebab BRA kabupaten penyelewengan dana diyat dan bantuan
menyayangkan sikap BPKP yang mempu­ dibentuk berdasarkan SK bupati. “Dana untuk PETA. “Kedua laporan itu sudah
blikasikan temuan tanpa klarifikasi BRA. memang dari pusat. Intervensi ke dananya diteruskan ke kepolisian, jadi kami hanya
Dalam kasus Aceh Selatan, ia mengakui ke- bisa, tapi ke orangnya tidak bisa. Kita menangani dugaan penyelewengan bantuan
benarannya. “Dana akhir yang tersisa pada hanya bisa menegur langsung ke BRA-nya,” ekonomi,” katanya. Beberapa orang sudah
4 Februari 2008 setelah disalurkan kepada jelasnya. dimintai keterangan, termasuk bendahara
penerima sebesar Rp 1,3 miliar. Kita sudah Dalam kasus Aceh Selatan, kata dia, BRA. “Jadi masih dalam proses, tunggu
menyuratinya. Masalahnya bukan hanya di dananya sudah dipindahkan kembali ke saja hasilnya,” tegas Adam.
bendahara, (tapi) Bank Pembangunan Dae- rekening BRA Aceh Selatan. Menurut Kepala Pelaksana Kerja BPKP Aceh
rah setempat juga dipertanyakan kenapa Dawam, kasus itu terjadi karena kelalaian Abdul Rahman Datjong saat dikonfirmasi
membolehkan,” ujarnya. semua pihak. “Kita bersyukur hari ini ulang mengatakan, temuan pihaknya baru
Dia menyebutkan, BRA tidak menolerir ada temuan seperti ini. Di satu sisi, BRA bersifat pemetaan. ”Belum final adanya
penyimpangan dan korupsi terhadap provinsi kelihatan lemah dari monitoring korupsi,” ujarnya.
bantuan korban konflik. “Jika terbukti ada dan terlalu percaya ke kabupaten, hal ini Kasus itu telah dilimpahkan ke ke­
pelanggaran hukum, kami mempersilakan terus kita diperbaiki,” ujarnya. polisian. Rahman membenarkan uang yang
aparat penegak hukum menindaknya Gerakan Antikorupsi (Gerak) Aceh mengendap di rekening pribadi telah disa­
sesuai aturan berlaku,” tegasnya. yakin, dari Rp 250 miliar dana BRA 2007 lurkan dan sisanya dikembalikan ke kas
Begitupun, Dawan menyebutkan besar kemungkinan lebih Rp 4 miliar negara. “Kami sedang menunggu perminta-

Perang
diselewengkan. Itu sebabnya, Gerak me­ an dari gubernur dan kepolisian untuk me-
minta penegak hukum bertindak cepat. nindaklanjuti kasus itu,” katanya.
“Sebelum kepercayaan korban konflik Kapolda Aceh Irjen (Pol) Rismawan
rusak,” kata Ambo Bugis, Manager mengatakan kasus ini masih tahap
Program Pendidikan dan Politik Anggaran penyelidikan, belum ke penyidikan karena
Gerak. informasi tentang kerugian negara belum
Menurut dia, dalam kasus valid. “Kami menunggu laporan lanjutan
laporan BPKP tak sepenuhnya benar. pemberdayaan ekonomi korban konflik, dari BPKP,” ujarnya.
Soal penyaluran bantuan pemberdayaan bantuan disalurkan melalui KPPN dan Tampaknya, proses reintegrasi masih
ekonomi korban konflik, misalnya, kata Dinas Sosial seharusnya ditransfer harus menempuh jalan panjang. Tak heran
dia, penyalurannya sudah sesuai kerangka langsung ke rekening kolektif. Faktanya, Martti Ahtisaari, fasilitator perdamaian
acuan dan disetujui Gubernur Irwandi kata dia, pelaksanaannya dilakukan oleh antara pemerintah dan Gerakan Aceh
Yusuf. Bantuan itu disalurkan dalam dua BRA Provinsi. Merdeka, dalam kunjungannya ke Aceh
tahap: pertama 60 persen, berikutnya Selain ‘transfer’ pengelolaan dari Dinas belum lama ini menilai, “Saya rasa proses
40 persen. “Penetapan ini dimaksudkan Sosial kepada BRA, uang sebesar Rp 10,5 reintegrasi masih menjadi tugas berat bagi
agar bantuan benar-benar dimanfaatkan miliar baru disalurkan Rp 7,7 miliar. Sisa kita semua, karena akan membutuhkan
sesuai usulan penerima manfaat sendiri,” dana Rp2,8 miliar digunakan untuk biaya waktu beberapa tahun lagi.” Keresahan
jelasnya. lokakarya dan biaya honor UPP. “Padahal mantan Presiden Finlandia masuk akal.
Soal temuan BPKP di Pidie, Dawan itu tidak teranggarkan dalam DIPA 2007,” Sebab, masih ada yang berani bermain api
menyebutkan, berdasarkan rekening koran katanya. dengan uang untuk korban perang. [a]
giro BPD Sigli, pada saldo akhir per 11 Akibatnya, kata Ambo, negara merugi
Februari 2008, tersisa Rp 1,5 miliar dan Rp 1,2 miliar. Rinciannya, Rp 290 juta dari
pada 12 Maret lalu tersisa lagi menjadi Rp pembiayaan lokakarya serta biaya honor
959 ribu. “Penyaluran terlambat karena bagi 233 UPP selama empat bulan senilai
masih adanya 66 rumah bantuan tahap
pertama yang telah disalurkan, tapi
Rp 943 juta. Soal temuan dana diendapkan Kami sedang
dalam rekening pribadi bendahara Aka
hasilnya masih nol karena data penerima Mulyadi di Bank BPD Aceh, Ambo menilai, menunggu permintaan
bantuan belum valid. Prosesnya, rumah
itu dibangun langsung oleh penerima
“Ini juga terindikasi merugikan negara.”
Dalam kasus pemotongan bantuan
dari gubernur dan
manfaat,” ujarnya. Mungkin, karena PETA, Gerak menemukan keterlibatan kepolisian untuk
itu, “Diberikan uang bukan untuk buat
rumah, tapi ada yang beli motor,” tambah
sejumlah pejabat. Ada pula ketidakjelasan
pertanggungjawaban keuangan Rp 110
menindaklanjuti
Koordinator Bidang Sosial Budaya BRA juta. “Kita akan mengontak pengurus BRA kasus itu.
Asmawati Hasan. daerah yang jadi tersangka temuan BPKP
Dalam kasus bantuan untuk PETA, untuk mengetahui duduk persoalan sebagai
menurut Dawam, bantuan itu tidak

ACEHKINI Juni 2008 25


Esai Foto
‘Jalur Robin-robin melenggang, meliuk-liuk di antara
akar meranti yang memenuhi Lae Soraya. Ini jalur

Sutra’
padat, bebas rambu, dan macet. Tak ada lampu
merah di simpang jalan. Di tepian, di pucuk meranti,

Soraya
damar laut atau medang, burung jalak, nuri bahkan
gagak hitam bersenandung. Penumpang perahu
bermesin yang disebut robin itu tak tampak cemas.
“Sejak ada dunia, tak pernah ada jalan darat!”
Foto : Yo Fauzan kata Ihsan, seorang warga, selepas melintas sungai
Teks : Maimun Saleh
yang melintang di Rawa Singkil, pekan lalu. Bagi
nelayan Kecamatan Kuala Baru, Aceh Singkil, Lae
Soraya lebih dari sekedar ‘jalur sutra’, jalur pelayaran
yang menghubung China dan Eropa. Inilah jalur
dagang dan transportasi yang membawa mereka ke
dunia luar.
Lewat sungai ini, warga Kuala Baru melabuhkan
ikan-ikan asin di kota Singkil. Lalu dibawa dengan
fery ke Simeulue. Lewat darat, dipasarkan ke Medan
dan Sibolga, Sumatera Utara. Dari laut diangkut ke
Nias.
26
Menumpang robin ke Singkil
menyita waktu sekitar satu jam.
Selain perjalanan bisnis, ongkos
perahu imut ini terbilang mahal,
Rp 10 ribu sekali berlayar.
Untuk menyewa satu robin,
bisa mencapai Rp 100 ribuan.
“Kami berharap di sini menjadi
kawasan wisata kelak, biar
pendapatan kami bertambah,”
kata seorang pemilik robin.
Saat pemilik robin
menyematkan harapannya. Rupa
Soraya tak lagi ramah. Di banyak
sisi, terlihat pohon-pohon mati,
kerontang. Pembabatan hutan
Kawasan Ekosistem Lauser
(KEL) terus berlanjut. Amuk
Soraya, ‘jalur sutra’ hanya
menanti waktu.[a]

ACEHKINI Juni 2008 27


Wahai Kolom
Hai anak-anak muda yang
malang, sudah berapa kali kalian berunjuk
rasa? Menampakkan diri di simpang lima

Anak-anak
dan berteriak penuh semangat menentang
standardisasi nilai ujian nasional. Percaya­
lah. Apapun yang kalian perbuat tidak akan

Bèë Chuëng!
menggerakkan barang sejengkal nurani
kami untuk meniadakan standardisasi nilai
itu. Kalian tahu apa tentang segala kebijakan
pendidikan? Terima sajalah.
Kami sengaja menciptakan standar
semacam ini, bukan hanya untuk mengejar
ketinggalan Tanah Air kita, juga bukan RAISA KAMILA
hanya untuk meraup rupiah. Kami tidak Pelajar jurusan ilmu sosial dan
ingin kelak kalian bernasib sama seperti bergerak pada divisi teknologi
informasi di Solidaritas Independen
kami: duduk di belakang meja dan membuat Kaum Muda Aceh (SIKMA)
kebijakan sesuka hati, seolah kami banyak
bekerja. Betapa mulia niat kami!
Ah. Kalian anak-anak malang. Sudah kalian hanya mampu menjadi pengikut, ujian nasional mampu mengisolasi kalian
berapa tahun kalian sekolah? Enam? jangan sampai jadi pemimpin. Terlebih jadi supaya tidak tahu bagaimana busuknya
Sembilan? Dua belas atau tujuh belas? pembangkang. kami jalankan kebijakan.
Otak kalian masih tumpul. Tanpa Jangan tuntut kami mengubah kebi­ Penolakan standardisasi nilai ujian
standardisasi nilai mana mungkin kalian jakan itu. Karena bagi kami dulu, nilai nasional bukan saja merugikan kalian. Jika
mau belajar? Kami tahu bagaimana ber­ lebih penting ketimbang ilmu. Lupakanlah dihapus, kamipun rugi. Itu sama dengan
binarnya mata kalian melihat angka delapan perkara kreativitas dan tetek bengek lain. menghapus proyek paling basah abad ini.
dan sembilan menari-nari di lembaran Belum lagi tuntutan kalian mengenai Jelas kan anak-anak?
ijazah yang akan meluluskan kalian ke penyamaan fasilitas sekolah di kampung- Maka, cukuplah tuntutan kalian. Jangan
jenjang berikutnya. Pun kami tahu kalian kampung pedalaman Aceh yang hampir sampai kami bertindak gegabah. Bukankah
akan halalkan segalanya agar berhasil rubuh, agar disamakan dengan sekolah- kalian tahu, kami mampu berbuat apa saja
melewati standar nilai itu. Berapa standar sekolah megah di kota Banda Aceh. untuk membungkam bibir-bibir tajam
tahun ini? Empat? Lima? Atau lima koma Tenanglah. Kelak kami akan sulap agar kalian?
dua lima? persentase kelulusan daerah itu unggul, Kami pun bisa menandai siapa-siapa
Terserah. Yang penting nilai-nilai itu seakan fasilitas dan standar gurunya sama yang berhidung paling mancung dalam
tercetak pada laporan hasil pencapaian dengan SMA Negeri 8 Jakarta. upaya penolakan standardisasi nilai ujian
mutu pendidikan Tanah Air. Ha-ha-ha. Biar Nanti kami akan pasang spanduk dengan nasional ini. Dan akan kami buat dia tidak
Malaysia dan Singapura tahu Indonesia bahasa gaul ala kalian supaya kalian lebih lulus! Seperti siapa itu, teman kalian? Ah,
masih mampu mengejar, sekalipun terseok bersemangat ikut ujian nasional. Apa ya ya! T. Oryza, si juru bicara gerakan anak-
dan butuh alat bantu, juga kaki palsu. kira-kira kalimat penyemangat yang cocok? anak malas yang hanya tahu demonstrasi
Hei, barusan kami mendengar seorang Cape dhe. saja. Nah, kalian tidak mau kan bernasib
temanmu menyebut kami berperut buncit Hei anak-anak muda béë chuëng. seperti dia? Tercantum namanya pada
dan berotak kapitalis. Darimana dia tahu Berhentilah meributkan ujian nasional. blacklist anak-anak yang kelak tidak kami
bahasa itu? Apa yang diajarkan guru- Kalian memang tidak lebih dari anak- luluskan pada ujian nasional?
gurumu di sekolah? anak malas, pembangkang yang tidak tahu Tutup mata pada realita, tuli pada
Huh. Kalian tidak tahu membalas jasa aturan. Belajarlah yang banyak dan lupakan jeritan rakyat, dilengkapi kesiapan mental
kami yang bekerja mengutak-atik kebijakan urusan sosial di sekitar kalian. Harusnya yang tinggi adalah sekian dari persyaratan
pendidikan. Tahu tidak sih, kami terpaksa utama menjadi orang-orang seperti kami.
harus meluangkan waktu sejenak dengan Toh kami bisa berbuat apa saja selama kami
istri-istri kami agar rapat penyusunan ang- berkuasa.
garan pendidikan dapat kami lambungkan Seperti halnya kalian yang mengalami
beberapa nominal, lalu kami kantongi. penderitaan psikologis menjelang ujian
Sudahlah, kami bosan mendengar jeritan nasional, begitu pula kami saat menghadapi
kalian, menuntut standar guru dan fasilitas segelintir pihak semacam kalian. Dan,
pendidikan disamakan, baik di kota dan seperti halnya kalian menuntut peningkatan
pedalaman. Berkutat sajalah kalian dengan standardisasi guru dan fasilitas sekolah
rumus kimia dan teori sosiologi, bukankah sebelum standardisasi nilai, kami pun
pelajaran sudah ditambah menjadi enam? menuntut hal bernada serupa! Tingkatkan
Belajarlah. Belajarlah untuk pasrah dulu gaji dan fasilitas kami, baru bicara
FOTO: DOK —PRIBADI; ILUSTRASI: CEK IS BASRI

pada kenyataan atau barangkali ke­ mutu kerja. Ah, memang nikmat benar
kejaman? Ha-ha-ha. menjadi orang-orang seperti kami.
Karena, dengan sistem semacam Karena itu, jangan ganggu kami. Apalagi
ini, kelak kalian menjadi pengikut kami. dengan unjuk rasa. Kalian yang berunjuk
Bukan pembangkang. Biarlah pemimpin rasa, mengacungkan telunjuk ke muka kami,
kami yang cipta dengan menunjuk tanpa pulang dulu ke rumah untuk mandi
keponakan kami yang baru pulang dan berganti seragam sungguh membuat
dari Eropa atau Amerika. Kami sengaja kami terganggu, wahai anak-anak béë
ciptakan sistem standardisasi nilai agar chuëng. [a]

28
Sains

Obat Hati dari Turki. Di balik kisah sukses siswa sekolah


Fatih membawa pulang medali emas dari Turki.
oleh JAMALUDDIN Maklum, yang menang itu adalah para Teuku Muzafarsyah ikut proyek biologi.
siswanya yang digembleng khusus sejak Hasilnya, Iqbal dan Danny
Dunia pendidikan Aceh kembali setahun lalu. memenangkan medali emas lewat proyek
sumringah. Di tengah derasnya sorotan Keenam siswa itu memenangi kompetisi penelitian penyaringan air bersih dengan
buruknya kualitas pendidikan Aceh, kabar ilmiah Burc Sceince and Engeneering Fair kulit udang. Di bidang komputer, Ichsan
baik pengobat hati datang dari Turki. (BUSEF) di Adana, Turki. Mereka ke sana dan Abdul Mubdi lewat proyek pendeteksi
Enam siswa Sekolah Menengah Umum asal membawa tiga proyek penelitian di bidang supir mabuk juga meraih emas. Nasib
Aceh menggondol medali emas dan perak kimia, komputer dan fisika. Masing-masing kurang beruntung menimpa Kanigara
HASBI AZHAR —ACEHKINI

dalam perlombaan tingkat dunia di sana. proyek dikerjakan dua siswa. Danny dan Muzafarsyah. Proyek mereka tentang
Angky Dwi Sefftiyanto boleh jadi orang Trisnadi dan Muhammad Iqbal ikut proyek penggandaan sel tanaman jarak untuk
yang paling bangga. Ditemui sepulang dari kimia, Muhammad Ichsan dan Abdul bioenergi “hanya” meraih perak. “Sel yang
Turki awal Mei lalu, wajah Kepala Sekolah Mubdi Masbar Rus di proyek komputer dan akan kami peragakan di Turki terkocok di
Fatih Banda Aceh itu berbinar-binar. Teuku Kanigara yang berpasangan dengan dalam kapal, jadi kelihatan sudah seperti

ACEHKINI Juni 2008 29


bubur, tidak jelas lagi bentuknya, jadi
mungkin di situ kekurangan kami,” ujar
Kanigara.
Bagi sekolah Fatih, ini bukan prestasi
pertama. Berdiri pada 2005, setahun
setelah tsunami, nama sekolah ini langsung
melejit. Tahun lalu, enam siswa sekolah ini
juga mendapat medali emas dan perak di
perlombaan ilmiah tingkat dunia di Turki,
Rumania dan Bosnia. “Keberhasilan ini
adalah bukti anak Aceh cerdas, tinggal
kita mengembangkan saja bakatnya,”
ujar Angki, sang kepala sekolah, penuh
keyakinan.
Menurut Angky, sebelum sampai
ke Turki, para siswa harus mengikuti
serangkaian pendidikan dan seleksi tingkat
nasional. “Enam bulan pertama mereka
diberikan teori dan enam bulan selanjutnya
pratikum, ini sangat menguras keringat
siswa selain harus memikirkan pelajaran
lainnya,” lanjut Angky. Selain itu, para
peserta harus mampu memenangkan
tiga kali kompetensi yang sama di tingkat
nasional.
Muhammad Iqbal, 17 tahun, tak pernah
menyangka namanya akan muncul sebagai haru. “Saingan kita 16 negara, kita dilakukan dalam dua bahasa itu,” ujarnya.
pemenang. Itu sebabnya, saat namanya mempresentasikan cara pengolahan kulit Ide membuat penelitian tentang
diumumkan, ia tak kuasa membendung udang menjadi saringan air, dan kita kegunaan kulit udang untuk penjernih air
berhasil, “ujarnya ceria. muncul akibat keprihatinannya karena air
Di sana, mereka diberi stan khusus tanah di Aceh tercemar limbah tsunami.
yang harus dihias sendiri. Para dewan
Di sini banyak juri asal Inggris, Korea Selatan dan Turki
Buruknya kualitas air tanah membuatnya
berpikir mencari solusi. “Di sini banyak
kulit udang yang dibuat terpana dengan aksi anak-anak
Aceh ini. Mereka berhasil meraih perhatian
kulit udang yang terbuang percuma,
padahal itu bisa dimanfaatkan untuk
terbuang percuma, pengunjung dan dewan juri. menjernihkan air,” ujar Iqbal.
padahal itu bisa Menurut Iqbal, kunci kemenangan
mereka karena mampu menjelaskan hasil
Kulit udang mampu menjernihkan
air sebab mengandung chitin dan
dimanfaatkan untuk temuan secara tepat dan tidak bertele- chitosan. Cara pengolahannyalah yang
menjernihkan air tele. Selain itu, mampu berbahasa Inggris
dan Turki terbukti sangat berpengaruh
menentukan limbah kepala udang itu akan
menghasilkan chitin atau chitosan.
bagi keberhasilan mereka. “Presentasi Nah, chitosan inilah yang diolah men-
jadi membran berbentuk lapisan kertas
tipis yang berfungsi menjaring air yang
mengandung limbah berbahaya. Membran
lalu ditempatkan dalam sistem penjernihan
air. “Butuh tiga minggu untuk membuatnya
bisa langsung diminum,” ujar Iqbal.
Kebahagian mendapatkan medali emas
juga terlihat di raut muka Muhammad
Ichan yang berhasil menciptakan alat
pendeteksi alkohol pada pengemudi mobil.
“Dengan alat yang kami rangkai, kita bisa
mendeteksi kalau si pengemudi lagi mabuk
atau tidak, alat ini untuk mengurangi
KIRI: PANORAMIO.COM; ATAS: HASBI AZHAR —ACEHKINI

kecelakaan yang disebabkan pengemudi


mabuk,”jelasnya.
Lantas, apa tindak lanjut dari
penemuan itu? “Hasil ini akan dipatenkan
dan disempurnakan oleh adik kelasnya
nanti,” ujar Angky. [a]

Taman Seyhan salah satu sudut kota


yang terletak di Seyhan, Adana (Turki)
tempat olimpiade berlangsung.

30
Emas
dari Kulit
chitin Udang
oleh JAMALUDDIN
Pada chitin akhirnya ia jatuh

Kulit
hati. Saking kepincut, tujuh jam waktu yang
disediakan untuk membaca dialihkan untuk
melumat buku kimia. Tak puas sampai di

Udang
situ, Muhammad Iqbal Ramli, 17 tahun,
menyambungnya dengan berselancar di
penjernihan air internet sejam setiap hari, bila libur tiba

Dibuang
bahkan sampai lima jam lamanya. Belum
juga puas, enam bulan ia habiskan waktu
‘mengacak-acak’ laboratarium kimia
chitosan
Unsyiah, Banda Aceh.

Sayang Setahun sudah waktu yang dihabiskan


untuk meneliti chitin (serbuk dari kepala
udang yang telah diolah). Berduet dengan
Danny Trisnadi, rekan satu sekolahnya,
pelajar kelas dua SMU ini, dipercaya
mengusung bendera Fatih Bilingual School
ke ajang Olimpiade Burc Sceince and
Engeneering Fair (BUSEF) di Adana Turki,
bulan Mei lalu.
modul
“Ke Turki itu perlombaan yang ke lima,
membran sebelumnya harus bertarung tingkat nasi-
onal di Jakarta,”
ujar pria kelahi-
membran ran, 17 Maret 1991
itu. Belia yang
bercita-cita ingin
menjadi dokter
Chitin dan Chitosan, dua bahan jeans dia pun berguna untuk menambah saraf ini, tak me-
penting dalam penelitian Iqbal datang dari kekuatan zat pewarna -- ini memanfaatkan nyangka utusan
kulit udang. sifatnya yang tak mudah larut dalam air. 16 negara lain
Chitin yang berbentuk putih seperti Industri kain wol pun memanfaatkannya takluk. Para juri
kristal berguna untuk pengolahan agar produknya lebih tahap terhadap api. memilihnya men-
limbah industri. Ia sanggup mencegah Chitin dan chitosan tak perlu jadi jawara. Pekan
bahan pencemar—baik organik maupun dibuat dengan teknik canggih. Untuk lalu ia kembali
anorganik—“memangsa” oksigen dalam air memperoleh chitin, mula-mula dilakukan ke Aceh, dengan
limbah. Alhasil, kandungan oksigen dalam demineralisasi, proses penghilangan membawa medali emas. “Mungkin karena
air limbah tetap tinggi. garam-garam mi­neral dari kulit atau kesiapan alat dan cara kami mempresenta-
Kemampuan serupa juga dimiliki kepala udang. Proses ini dikerjakan dengan sikan sangat jelas. Saya terkejut ketika nama
chitosan. Bahkan chitosan sanggup cara merendamnya dalam asam klorida saya disebut sebagai pemenang,” ujar belia
mengendapkan partikel-partikel pencemar (HCI). asal Ulee Kareng ini.
dalam air limbah. Pada saat yang sama, dia Proses pun berlanjut dengan Presentasi Iqbal mengundang decak
juga menyerang mikroba-mikroba yang ada menghilangkan protein dari bahan baku. kagum. Berkat kepala udang, air tanah yang
dalam air limbah tadi. Caranya dengan merendamnya dalam beraduk segala limbah tsunami sekalipun
Bahan pencemar berupa logam berat natrium hidroksida (NaoH), lalu dicuci bisa langsung diminum. “Sudah diuji di
semacam air raksa (Hg), timah hitam (Pb), dan dikeringkan selama 24 jam. Hasilnya laboratorium kesehatan!” jelas buah hati
atau cadnium (Cd), tak berdaya setelah berupa kristal chitin. Ramli dan Kemalawati ini. “Ini butuh waktu
digandeng oleh chitosan. Bahkan limbah Sepintas, memang mudah. Tapi, proses sekitar tiga minggu.”
atom beradio aktif semacam uranium bisa yang serampangan takkan memberikan Ya, begitulah dampak dari rajin membaca
dibuatnya tak berkutik. mutu dan jumlah yang memadai. Kuncinya, buku, “kulit udang yang banyak terbuang di
JAMALUDDIN —AKCEHKINI

Selama ini, Chitosan juga dipakai dalam berada pada perlakuan suhu dan Aceh diolah menjadi berguna,” kata Iqbal.
industri sari buah atau minuman untuk konsentrasi HCI. Untuk membuat chitosan, Bila ditindaklanjuti, lumayan mengurangi
menggantikan bahan pengawet. Saat isu proses tadi masih dilanjutkan dengan bau pesing pasar ikan seluruh Aceh. Untuk
formalin merebak, chitosan dipakai sebagai perendaman dengan NaoH pekat dan mengumpulkan kulit udang, tentu tak perlu
pengawet alternatif. Dalam industri kain pencucian ulang.[a] baca buku berjam-jam bukan? [a]

ACEHKINI Juni 2008 31


tiga tanda luka tak cukup
menguak tabir anak yang hilang... hal. 35

Nanggroë
REKONSTRUKSI FEATURE

Bermula dari Piring Emas. Kebijakan uang rehab


rumah Rp 2,5 juta menuai protes di sekujur Aceh. Inilah riwayat angka
dua setengah juta.
“BRR yang tidak kami hormati, ini korban tsunami senilai Rp 2,5 juta dari
oleh MAIMUN SALEH
laporan mayat-mayat, karena korban sebelumnya Rp 15 juta.
Mayat-mayat berserakan di tsunami sudah capek bicara,” teriak Azhari, Jauh sebelum unjuk rasa merebak,
jalanan. Walau suara tahlil terus berku- seorang cerpenis mengawali orasi. Unjuk di dalam kantor BRR para insinyur aduk
mandang, namun pocong-pocong terus rasa di depan kantor BRR pertengahan ilmu. Berbulan-bulan mereka rembuk dari
berteriak, “jangan ambil hak kami!”. Di bulan April itu, merupakan gelombang cara menghitung, proses mendata sampai
ambang pagar, polisi berjaga agar rusuh tak akhir protes terhadap kebijakan penyaluran bagaimana membagikan bantuan dana
merebak. bantuan biaya rehabilitasi rumah rehabilitasi. Di antara para arsitek, juga
ATAS: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI; KANAN, DARI ATAS: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI
32
dilibatkan ‘jagoan ekonomi’. data korban yang sudah mendapat dana Menurut Wisnu, petugas lapangan
“Ini arsitek yang sudah dua tahun rehab dan belum. Pasalnya, angka calon bahkan sering mendapat ancaman dari
bekerja di komunitas,” kata J Kamal Farza, penerima bantuan membengkak dari 9.000 warga agar memperoleh bantuan. Iba dan
mantan Direktur Prakarsa Pembangunan rumah menjadi 42.000 unit. KKN juga mulai tercium di sini. “Verifikasi
Partisipatif di Kedeputian Perumahan Usai pertemuan ‘dingin’ itu, seraya sudah tak mungkin kita lakukan,”katanya.
dan Permukiman Badan Rehabilitasi dan menunggu turunnya surat keputusan Tiga tahun sudah tsunami berlalu.
Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, awal Mei Kepala Badan Pelaksana BRR, Kedeputian Masyarakat yang ‘mampu’ sudah merehab
silam. Para arsitek dimaksud; Teuku Indra, Perumahan mengumpulkan 200 warga. sendiri rumahnya. Tak ada jejak tingkat
Irfan, Fadli, Adward dan Bodie Wibowo. Lewat beberapa pertemuan, mekanisme kehancuran lagi. Berbeda dengan upaya
Kamal dan Wisnubroto Sarosa, penyaluran dijelaskan. Mereka lalu proyek perumahan kembali, tinggal
Direktur Perencanaan Deputi Perumahan ‘diangkat’ menjadi Fasilitator Kemukiman dipastikan benar tidak korban dan punya
dan Permukiman memimpin tim ini. (Faskim), yang jadi ujung tombak atau tidak tanah.
Berulang kali hasil ‘peras pikiran’ para penyaluran kelak. Verifikasi penyaluran dana rehab lebih
arsitek diuji di internal kedeputian yang Urusan teknis penyaluran kelar. sulit. Tak cukup bermodal kesaksian warga
paling serius disorot publik. Hasilnya Kedeputian Perumahan masuk dalam sekeliling. Petugas lapangan harus melihat
lahirlah, konsep yang disebut “mekanisme masalah baru, verifikasi data dari sistem bentuk fisik rumahnya. Tanpa itu, mustahil
penyaluran bantuan dana rehab”. pendaftaran akhir tahun 2006 mandek.
Konsep ini terbilang modern. Agar Sederet persoalan muncul di lapangan. Demo di kantor BRR Aceh-Nias.
tepat sasaran dan uang yang tersalur
sesuai tingkat kerusakan, tim merancang
software. Kelak petugas lapangan hanya
mengisi item yang sudah tersedia dalam
formulir penilaian. Sementara jumlah
bantuan yang akan diperoleh penerima
bantuan ‘dijawab’ komputer.
Tim bersepakat ada tiga kategori
kerusakan yang pantas mendapat bantuan
yakni rusak berat untuk kehancuran
konstruksi umum seperti tiang, pondasi
dan balok lantai. Bila rumah rusak
pasangan bata, pasangan lantai, penutup
atap maka dikategorikan rusak sedang.
Kalau hanya rusak di plasteran, cat atau
daun pintu maka digolongkan rusak ringan.
Setiap kerusakan tak akan mendapat
nilai bantuan yang sama. Untuk kerusakan
berat akan mendapat bantuan antara Rp
12,5 juta sampai Rp 15 juta. Rusak sedang
Rp 10 juta sampai Rp 7,5 juta. Sementara
rusak ringan akan mendapat bantuan Rp 5
juta. “Sudah disetujui Deputi Perumahan,”
kata Kamal. Sebelum bergabung
dengan BRR, dia dikenal sebagai aktivis
antikorupsi.
Menjelang akhir tahun silam, konsep
ini dipresentasikan ke forum yang dihadiri
para petinggi BRR. Mereka adalah Deputi
Pengawasan, Deputi Operasi, Keuangan
dan Perumahan. “Sekretaris Badan
Pelaksana juga ikut,” ungkap Wisnu.
Pertemuan selama dua jam berjalan
‘dingin’ tanpa debat. Para petinggi BRR
hanya minta penjelasan soal teknis
mengoperasikan konsep itu. Bahkan,
Kamal yang mempresentasikan yakin ide
itu berujung surat keputusan.
Kamal hanya mengingat dua
pernyataan yang sempat muncul dalam
pertemuan tersebut. Angka Rp 2,5 juta itu
sendiri diakuinya pertama sekali didengar
dari Eddy Purwanto, Deputi Operasi.
“Ini cukup bagus. Tapi tolong tambahkan
kategori Rp 2,5 juta,” ujar Kamal
mengulang pernyataan Eddy.
Ramli Ibrahim, Deputi Pengawasan,
hanya meminta tim memastikan kembali

ACEHKINI Juni 2008 33


Rentetan Demo BRR
tingkat kerusakan bisa digolongkan berat,
sedang atau ringan.
Februari lalu, para insinyur yang me-
2008 Rp 2,5 juta/rumah.
nyusun konsep penyaluran bantuan kaget
15 Januari 9 April
bukan main. Rindu akan turunnya surat
Sekitar 1.000 warga Singkil mendemo 34 anggota DPRA mendesak Gubernur
keputusan yang mereka susun berbuah Kantor BRR Regional V, mendesak Aceh, Irwandi Yusuf dan Ketua DPRA,
nihil. Kuntoro Mangkusubroto, Kepala percepatan pembangunan rumah Sayed Fuad Zakaria mundur dari
Badan Pelaksana BRR, mengeluarkan dan mempertanyakan realiasasi dana jabatan mereka di BRR, karena BRR
rehab rumah. dinilai arogan menyikapi tuntutan
surat keputusan Nomor 10/PER/BP_BRR/ korban tsunami. Irwandi mengaku
II/2008. Isinya, bantuan rehabilitasi disal- 3 Februari akan terus memperjuangkan tuntutan
urkan Rp 2,5 juta, rata ke seluruh korban. Warga Singkil sepakat menolak korban tsunami.
bantuan dana rehab rumah yang
Itu artinya, konsep para insinyur yang ditetapkan BRR senilai Rp 2,5 juta. 9 April
telah memeras otak, tak dipakai. Seakan Menteri Negara PPN/Kepala
5 Februari Bappenas, Paskah Suzetta, mengirim
sadar jumlah bantuan begitu minim, Sejumlah anggota DPRA dan aktivis surat ke Gubernur Aceh yang intinya
dalam surat keputusan Ketua Bapel BRR LSM menuduh BRR menciptakan mengakhiri penyaluran bantuan dana
tidak lagi disebut penyaluran dana rehab, konflik horizontal antara sesama perbaikan rumah dan diganti dengan
korban tsunami terkait dana rehab pemberian bantuan sosial untuk
melainkan bantuan sosial. “Nama itu rumah Rp 15 juta karena sebelumnya perbaikan rumah.
diusulkan oleh Sekretaris Badan,” kata BRR memberikan dana rehab Rp 15
Wisnu. juta/rumah. 11 April
2006 Anggota Dewan Pengarah BRR Sayed
Hitungan hari, setelah BRR meng­ 5 Maret Fuad Zakaria, menilai kebijakan dana
umum­kan daftar korban gempa dan 11-12 September Kepala BRR Kuntoro Mangkusubroto rehab rumah bagi korban gempa dan
Seribuan pengungsi korban menegaskan besaran bantuan dana
tsunami yang berhak mendapat bantuan, tsunami dikomandoi Direktur Forum
tsunami Rp 2,5 juta/unit, melanggar
rehab rumah buat korban gempa dan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun
unjuk rasa pun merebak. Mulai dari Sing- Komunikasi Antar Barak (FORAK) tsunami ditetapkan Rp 2,5 juta/rumah. 2005, karena dalam blueprint disebut-
kil, Meulaboh, Banda Aceh, hingga Lhok- dr Panji Utomo berunjukrasa dan
11 Maret kan dana untuk rumah rusak ringan Rp
bermalam di kantor BRR. Mereka
seumawe. Tuntutannya, kembali ke aturan Sekitar 1.500 warga Singkil, berunjuk 10 juta dan rusak berat Rp 28 juta.
menuntut percepatan pembangunan
awal: BRR harus menyalurkan dana rehab rumah. rasa ke Kantor BRR Regional V, yang 15 April
Rp 15 juta. Memang sebelumnya BRR per- menolak dana rehab rumah Rp 2,5 Koalisi NGO HAM Aceh menilai BRR
19-20 September juta. Mereka menilai kinerja BRR
nah menya­lurkan bantuan sebesar Rp 15 telah melakukan pelanggaran hak
Seribuan pengungsi berunjukrasa lemah, sehingga Kuntoro dihadiahkan asasi manusia ekonomi, sosial, dan
juta. ke BRR, berakhir rusuh. Dua mobil seekor bebek betina. budaya karena tak memenuhi tuntutan
Dana yang tersedia hanya Rp 135 rusak. Petinggi dan puluhan staf BRR
14 Maret korban tsunami.
terkurung 10 jam. Bos FORAK, dr Panji,
miliar. Bila tuntutan itu dipenuhi, dinyatakan buron oleh polisi karena Forum rapat BRR dan Pemerintah Aceh
dibutuhkan duit Rp 630 miliar. Lalu, dituduh memprovokasi pendemo tentang perubahan isi dan lampiran
kalau diajukan tambahan ke pemerintah, sehingga bertindak anarkistis. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
30 Tahun 2005 Bidang Perumahan
kemungkinan besar BRR sudah duluan 29 September menyarankan dana rehab rumah kor-
tamat masa tugasnya. Pengucuran Rp 2,5 Direktur FORAK, Panji Utomo, resmi ban tsunami sebesar Rp 15 juta.
juta, menurut Wisnu, adalah jalan tengah jadi tersangka utama aksi demo
BRR yang berakhir rusuh, pada 20 27-30 Maret
dari segala persoalan yang dihadapi. September. Ratusan korban tsunami menduduki
Keputusan Rp 2,5 juta juga mengabai- Kantor BRR Distrik Meulaboh untuk
19 Desember menuntut dana rehab rumah Rp 15
kan amanat Keputusan Presiden Nomor 30 Panji divonis tiga bulan penjara oleh juta dan menolak Rp 2,5 juta. 16 April
tahun 2005 tentang rencana induk. Sebab Pengadilan Negeri Banda Aceh karena Aksi demonstrasi menuntut dana
terbukti menyebarkan permusuhan di 2 April rehab rumah Rp 15 juta terjadi di
dalam blueprint disebutkan angka Rp 10 Ratusan korban tsunami dari Aceh
muka umum dalam aksi demo di BRR, kantor pusat BRR dan kantor regional II
juta untuk merehab rumah rusak ringan. Barat menuju Banda Aceh untuk di Lhokseumawe.

SEARAH JARUM JAM: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI; CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
20 September.
BRR juga mengangkangi keputusan pre­ berdemo ke kantor BRR, menuntut
dana rehab rumah Rp 15 juta. 17 April
siden dalam pembangunan kembali rumah 2007 Seratusan korban tsunami berunjukra-
yang nilainya di atas Rp 50 juta padahal 9 April 3 April sa di kantor gubernur. Saat berdemo di
tertulis dalam blueprint Rp 28 juta. Panji kembali memimpin demo ke BRR Bupati Aceh Barat, Ramli MS, mengirim kantor BRR, mereka mengamuk akibat
yang menuntut pemenuhan hak-hak surat ke Presiden Susilo Bambang ulah seorang pemuda tak dikenal yang
Berbagai komentar miring pun Yudhoyono dan Kepala BRR Kuntoro mengeluarkan kata-kata kasar. Massa
korban tsunami.
dialamatkan ke BRR. Kaum politisi di Mangkusubroto yang intinya agar sempat menghajar sang pemuda yang
parlemen bersuara lantang. Mereka 10 April BRR memenuhi tuntutan dana rehab kemudian diketahui kurang waras.
Aksi demo BRR digelar di halaman sebesar Rp 15 juta, bukan Rp 2,5 juta.
mendesak Gubernur, Irwandi Yusuf, yang Masjid Raya Baiturrahman. Massa 19 April
menjabat Wakil Kepala Badan Pelaksana, melakukan mosi tak percaya ke BRR, 4 – 10 April Korban tsunami dari Aceh Barat yang
dengan membubuh tanda tangan di Ratusan warga korban gempa dan sejak dua pekan berada di Banda
dan Ketua DPRA, Sayed Fuad Zakaria,
kain putih. tsunami dari Aceh Barat berdemo di Aceh untuk berunjuk rasa ke Kantor
anggota Dewan Pengarah, keluar dari kantor Pusat BRR untuk menuntut BRR pulang ke daerahnya. Mereka
BRR. Janji-janji untuk memperjuangkan 20 November dana rehab rumah Rp 15 juta dan kemudian menduduki Kantor BRR
Puluhan mahasiswa berunjuk rasa ke menolak Rp 2,5 juta seperti ditetapkan Distrik Meulaboh.
hak korban tsunami bagai tenggelam BRR, menuntut merumahkan korban BRR. Aksi demo juga terjadi di kantor
ditelan sang waktu. tsunami yang masih berada di barak. BRR Regional II di Lhokseumawe. 20 Maret
Penyaluran tahap sebelumnya Rp Ratusan korban tsunami berdemo di
5 April Kantor BRR Distrik Meulaboh untuk
15 juta sendiri tidak berjalan mulus. Gubernur dan pimpinan DPRA menge­ menolak dana rehab rumah Rp 2,5
Malah kas BRR terbilang ‘bocor’. Dewan luarkan rekomendasi yang harus juta.
Pengawas protes, ramainya warga tidak segera dilaksanakan BRR. Intinya
memenuhi tuntutan korban gempa dan 22-24 April
berhak, justru mendapat bantuan. Auditor Seribuan korban tsunami berdemo di
tsunami yang berdemo di kantor BRR.
mempertanyakan kenapa biaya penyaluran kantor BRR Regional II Lhokseumawe,
sangat tinggi, mencapai miliaran untuk 5 April menentang dana rehab rumah Rp 2,5
Kepala BRR Kuntoro Mangkusubroto, juta dan menuntut Rp 15 juta. Mereka
para konsultan. “Istilahnya menyajikan menegaskan, BRR tak mungkin menduduki kantor BRR. Aksi demo
ubi dengan piring emas,” kata Wisnu. mengubah kebijakan bantuan sosial juga berlangsung di kantor BRR Distrik
[a] perbaikan rumah yang telah ditetapkan Meulaboh. [a]

34
Suryani terharu saat bertemu dengan Riko

redaksi RCTI di Jakarta, mencari per-


wakilan di Banda Aceh, hingga mencari sia-
pa yang bersedia memfasilitasi keberang-
katannya. Maklum, Suryani dan Tarmizi
hanya pedagang kecil berpenghasilan ter-
batas. Di telepon, ia sempat berbicara den-
gan Riko. Namun, waktu itu, Riko mengaku
bukan asal Aceh, melainkan Palembang.
Suryani tak yakin. “Semua yang ada pada
Riko persis anak saya, Rahmat,” ujarnya.
Difasilitasi Badan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi (BRR) Aceh – Nias, Suryani

Setelah Tanda Luka


dan suaminya terbang ke Jakarta. Di
ruang pertemuan RCTI, melihat Riko dari

Terungkap. Pasangan suami-istri asal


dekat, keyakinan Suryani bertambah.
Menurutnya, banyak kemiripan antara
Riko dengan Rahmat: cara jalan, senyum,
potongan rambut, hingga raut wajah.
Aceh meyakini salah satu peserta Idola Cilik Ditambah lagi, beberapa tanda khusus
Rahmat juga dimiliki Riko. Sebut saja
sebagai anaknya yang hilang saat tsunami. misalnya, luka di atas kening, di paha, dan
lutut.
Tiga luka tak cukup menguak tabir. “Riko, luka di atas kening kamu itu
kenapa?” tanya Tarmizi seketika.
“Kena kawat waktu jatuh dari sepeda,”
oleh FAKHRURRADZIE GADE Suryani, juga terpaku melihat Riko, yang jawab Riko.
dan NURDIN HASAN mirip Rahmat, anaknya yang hilang dalam Jawaban Riko membuat Tarmizi dan
bencana tsunami tiga setengah tahun Suryani terhenyak.Tapi mereka berusaha
“Anakku,” teriak Suryani silam. menguasai diri. Tarmizi berusaha
histeris sambil mendekap Riko Anggara. “Ayo, giliran bapak,” kata Deni Reksa, tersenyum. “Kok bisa sama ya. Rahmat juga
Bulir air mata seketika membasahi pipi news manager RCTI, kepada Tarmizi yang punya bekas luka di atas kening,” kata dia.
perempuan 30 tahun itu. Saat pelukan masih terpaku. Tarmizi yang memakai Sontak saja seisi ruangan terpana.
terlepas, dia memelototi sekujur tubuh kaos motif bergaris hijau tua-putih Kakek Riko mengatakan ikut prihatin
Riko. Hanya sekejap, ia kembali mendekap. langsung mendekap Riko. Raut kesedihan dengan apa yang menimpa keluarga
Tak hanya memeluk, Suryani juga mencium terpancar dari wajah warga Desa Neuheun, Tarmizi. “Saya ikut prihatin. Kalau ibu
dan menyapu wajah hitam manis bocah 11 Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, ini. benar-benar rindu dengan anak ibu, saya
tahun itu. Untuk mencairkan suasana, news manager juga persilakan ibu melepaskan kerinduan
“Kamu mirip sekali dengan anak saya,” RCTI Deni Reksa, mempersilakan keluarga dengan cucu saya ini,” kata sang kakek tak
kata Suryani. Riko hanya mematung. Riko dan Tarmizi duduk semeja. Riko meneruskan ucapannya.
Sesekali dia mengangguk. Raut wajahnya duduk persis di samping Suryani yang tak Kesempatan ini benar-benar
datar, tanpa ekspresi. “Sabar ya bu. Semoga henti menatapnya. dipergunakan Tarmizi dan Suryani untuk
ibu bisa bertemu kembali dengan anak Semua berawal dari pentas Idola Cilik, menelisik kemiripan Rahmat dengan Riko.
ibu,” ujar Riko. Suryani kian erat memeluk ajang pencarian bakat menyanyi di RCTI. Tiga luka di tubuh Rahmat dimiliki Riko.
dan menciumi tubuh mungil siswa Sekolah Suatu hari, tanpa sengaja Suryani melihat Anehnya, luka-luka itu berada pada bagian
Dasar Negeri 4 Kelapa Dua, Jakarta. Riko sedang menyanyi di tivi. Dadanya tubuh yang sama, seperti luka di betis,
Drama itu berlangsung di ruang bergetar. Matanya tak berkejap. Batinnya paha, dan di atas kening. Hanya saja, tahi
pertemuan RCTI Jakarta, awal Mei lalu. Ini berkata, yang sedang mengolah vokal lalat yang ada di kepala Rahmat, tidak
NURDIN HASAN —ACEHKINI

bukan reality show, tapi pencarian seorang adalah anaknya. Ia bertambah yakin ketika ditemukan pada diri Riko. “Tahi lalat di
ibu yang kehilangan anak. Seisi ruangan suami dan para tetangga mendukung kepala anak saya kecil,” kata Suryani usai
mematung. Rasa haru-biru menyeruak. pendapatnya. Sejak itu, ia memendam menyibak rambut lurus Riko.
Nenek, kakek dan paman Riko hanya tekad: bertemu Riko.
menyak­sikan drama itu. Tarmizi, suami Berbagai upaya ditempuh. Menelepon ***

ACEHKINI Juni 2008 35


Tarmizi dan Suryani ingat Sehari setelah tsunami, Suryani dan di Banda Aceh. Di sana, mereka bercerita
benar tragedi yang merampas buah ha­ Tarmizi kembali ke kampung. Berhari-hari kemiripan anaknya dengan Riko Anggara.
tinya. Saat gempa 8,9 pada skala Richter mereka mencari jejak Rahmat. Semua Bahkan, mereka mengatakan bahwa Riko
menggoyang Aceh pagi Minggu, 26 Desem- jenazah yang dijumpainya diperhatikan adalah anak mereka. Keyakinan itu tak
ber 2004, mereka masih di rumahnya di seksama. Tak ada jasad kaku Rahmat. berubah setelah mereka bertemu Riko.
kawasan Dusun Mon Singet, Desa Kajhu, Malah, pencarian dilakukan sampai ke “Saya yakin itu anak saya,” kata
Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Sumatera Utara. Lelah mencari, mereka Suryani usai bertemu Riko. Keyakinannya
Usai gempa, Tarmizi membawa mengikhlaskan kepergian Rahmat, kendati bertambah karena keterangan keluarga
dagang­annya ke Pasar Aceh, sekitar 10 tidak yakin tsunami telah merenggut Riko selalu berubah-ubah. Kadang kala,
kilometer dari rumah. Rahmat, anak kedua anaknya. ibunya dibilang meninggal saat Riko masih
pasangan ini, meminta ikut sang ayah. berusia sembilan bulan. Di lain waktu,
Namun permintaan itu ditolak Tarmizi. Dia *** mereka berkata Riko kehilangan ibunya di
meminta Rahmat menyusul dengan ibunya, usia lima tahun.
Suryani. Tiga setengah tahun telah Saat mengajak Riko jalan-jalan di Tugu
Bersama Rahmat, Suryani lewat. Suatu siang di bulan Maret, di rumah Monumen Nasional, Jakarta, Tarmizi dan
menggendong Fitrah—saat itu berusia barunya di Kompleks Cinta Kasih Budha Suryani menemukan banyak sifat Riko
sembilan bulan—menyusul sang ayah Tzu Chi, Desa Neuheun, Aceh Besar, mata yang mirip Rahmat. “Anak saya paling
dengan menumpang angkutan kota. Suryani terpacak pada sosok bocah kecil di tidak suka sama durian. Saat jalan-jalan
Beranjak satu kilometer, ia dikejutkan televisi. Sosok itu tak asing baginya. “Dia itu, kami beli durian, tapi Riko tidak mau
gelombang warga berlarian dengan wajah mirip sekali dengan anak saya,” katanya. makan,” kata Tarmizi kepada ACEHKINI.
ketakutan ke arah berlawanan. Ia masih Dia lantas memanggil suaminya. Sederet keanehan itu membuat Tarmizi
bingung apa yang terjadi. Suryani malah langsung bilang bahwa itu dan Suryani masih menyimpan harapan
“Air laut naik,” Suryani heran adalah Rahmat, anak mereka yang hilang bahwa Riko adalah Rahmat, buah hati
mendengar teriakan warga. Jalanan dalam gelombang tsunami. Tapi, Tarmizi mereka. Kini, mereka hanya berharap
berubah menjadi lautan manusia. Turun tak percaya begitu saja. Dia berusaha kejujuran keluarga Riko. “Keluarga si Riko
dari labi-labi, ia berlari menghindar air meyakinkan istrinya bahwa Riko yang tidak mau meyakinkan kami bahwa itu
bah. Sial, bajunya tersangkut kawat. tampil di Idola Cilik RCTI itu hanya mirip bukan anak kami. Seharusnya, mereka
Berkali-kali dia berusaha menarik bajunya, anak mereka. Tapi, para tetangga yakin meyakinkan agar kami tidak ragu lagi.
tapi gagal. Rahmat, anaknya, telah di Riko adalah Rahmat, anak mereka yang Misalnya, kalau itu bukan anak kami, ya
depan. Namun melihat ibu dan adiknya hilang. tes darah.Tapi mereka tidak berani. Untuk
tersangkut, dia berusaha membantu Suami-istri ini lalu mencari nomor periksa luka saja tidak dikasih nampak.
menarik baju ibunya. Berhasil. telepon stasiun RCTI. Berkali-kali mereka Padahal luka itu ada semua,” kata Tarmizi.
Bebas dari kawat duri, tak berarti mendatangi stasiun transmisi RCTI di Mata Kini, Tarmizi hanya bisa berharap
Suryani terbebas dari ancaman air. Saat Ie. Sejumlah nomor telepon yang diberikan misteri Riko terungkap. “Riko sering
berlarian, Suryani kembali terjatuh— petugas transmisi gagal tersambung. menelepon waktu saya telah tiba di Aceh.
bersama bayi mungilnya. Lagi-lagi, Kecewa, Tarmizi sempat membanting Kadang-kadang dia mengaku tidak bisa
Rahmat berusaha menolong ibu dan adik telepon genggang kesayangannya. tidur karena teringat kami,” ujarnya.[a]
kecilnya. “Padahal, saya suruh Rahmat Tak kehilangan akal, mereka
mendatangi tempat nongkrong jurnalis Foto Riko di rumah Tarmizi.
lari menyelamatkan diri. Tapi dia tidak
mau dan membantu saya,” ujar perempuan
kelahiran Singkil itu.
Entah bagaimana, Suryani terpisah
dengan buah hatinya. Ia sendiri sempat
digulung gelombang air laut yang murka.
Setelah air surut, Suryani memutuskan
mencari anak-anaknya. Tiga anaknya
berhasil ditemukan. Tapi Rahmat, hilang.

Keluarga si Riko tidak


mau meyakinkan
kami bahwa itu
bukan anak kami.
Seharusnya, mereka
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

meyakinkan agar
kami tidak ragu lagi.

36
Ekonomi &
Bisnis
INDUSTRI

Menjegal Andalas
Mengharap Rezeki dari Pelancong.
Prahara pengrajin rencong. Hal. 39

Hingga ke Madrid.
Perseteruan warga dengan Semen
Andalas sampai ke Madrid.
Akibatnya, pinjaman dari ABD
ditinjau ulang.
HASBI AZHAR —ACEHKINI

oleh YUSWARDI AS dan DEDEK

ACEHKINI Juni 2008 37


Dari Lhoknga, Aceh Besar, karena pabrik ini hancur akibat tsunami. PT SAI sedang dalam perbaikan setelah hancur
kabar tak sedap itu sampai juga ke kuping Untuk membangun kembali pabrik, akibat tsunami.
Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Andalas yang dikuasai kelompok Lafarge
Haruhiko Kuroda. Dalam pertemuan asal Prancis butuh dana mencapai 100 yang dinilai tidak sesuai fakta yang ada.
sidang tahunan ADB di Madrid, Spanyol, juta dolar Amerika. Bantuan ini juga akan “Kami berharap ADB bisa lebih arif melihat
awal Mei lalu, Forum LSM pengawas dipakai untuk meningkatkan kapasitas persoalan ini,” ujar Yulfan. Namun, surat
pinjaman ADB lantang menentang rencana produksi dari 1,4 juta metrik ton menjadi itu tak mendapat respon.
ADB memberikan pinjaman duit kepada 1,6 juta metrik ton per tahun. Dalam rekomendasi dari Presiden ADB
Semen Andalas. Nah, salah satu syarat yang diajukan kepada Dewan Direktur yang yang di-
Titi Soentoro dari LSM Nadi meminta ADB, Semen Andalas harus membuat peroleh ACEHKINI disebutkan, Semen An-
ADB menunda pemberian pinjaman sampai laporan analisis dampak lingkungan dalas akan menggunakan teknologi ramah
Semen Andalas menyelesaikan masalah dari keberadaan pabrik mereka. Laporan lingkungan sehingga tidak bertentangan
dengan masyarakat Lhoknga dan Leupung. itu diselesaikan pada 2006. Namun, dengan kebijakan ABD. Rekomendasi ber-
Selain itu, analisis dampak lingkungan kata Yulfan, laporan itu tidak disetujui tanggal 16 Maret 2007 itu ditandatangani
yang dibuat Semen Andalas sebagai syarat masyarakat. oleh Wakil Presiden ADB Liqun Jin. Reko-
untuk mendapatkan pinjaman, juga dinilai Dia mencontohkan, dalam laporan itu mendasi ini disetujui dalam pertemuan
tidak sesuai fakta. “Presiden ADB akan disebutkan tidak ada kelelewar yang hidup Dewan Direktur pada 17 April 2007.
mempertanyakan kembali pinjaman itu di sekitar pabrik. Padahal, kata dia, hasil Perwakilan ADB di Banda Aceh
ke bawahannya,” ujar Titi saat dihubungi penelurusan warga ditemukan banyak mengaku tidak terlibat dalam pinjaman
ACEHKINI pertengahan Mei lalu. kelelewar dan burung walet di sana. Hal dana ke Semen Andalas. “Itu langsung
Konflik antara Semen Andalas dengan lain, jarak Desa Naga Umbang dengan dari kantor pusat di Filipina,” ujar Rizal
warga Lhoknga bermula pada 17 Desember lokasi pabrik disebutkan 4 kilometer. Matandong, staf ADB di Banda Aceh.
2007. Saat itu, sekitar 3.000 warga mem- Padahal, menurut Yulfan, hanya 600 Meski mengaku mengetahui adanya
blokir jalan menuju pabrik semen. Warga meter. Akibatnya, kata dia, warga setempat pinjaman itu, Rizal mengaku pihaknya
menilai Andalas ingkar janji karena tidak ‘mabuk’ debu. tidak terlibat langsung. “Studi kelayakan
mempekerjakan warga setempat. “Padahal Dalam laporan analisis lingkungan itu juga tidak melibatkan ADB Banda Aceh,”
mereka pernah berjanji memprioritaskan disebutkan, mereka sudah melakukan dua ujarnya sembari menyarankan ACEHKINI
masyarakat setempat,” ujar Yulfan, juru kali diskusi publik pada April 2006. Yulfan berhubungan dengan kantor Filipina.
bicara Komite Masyarakat Bersatu Keca- membantah. Menurutnya, hanya ada dua Menurutnya, ADB di Banda Aceh hanya
matan Lhoknga dan Leupung. Sejak itu, imum mukim yang diajak,”Itupun mereka menangani bantuan hibah sebesar Rp 2,6
serangkaian pertemuan dilakukan, namun keluar ruangan sebagai bentuk tidak setuju triliun kepada pemerintah Aceh. “Kantor
belum tercapai kata sepakat. atas laporan itu,” ujarnya. kita di Aceh hanya bersifat sementara,
Jauh sebelum demo berlangsung, April lalu, Komite mengirim surat ke setelah program hibah itu selesai itu,
Bank Pembangunan Asia telah menyetujui Dewan Direktur ADB. Mereka meminta kemungkinan kantor ini juga akan
memberi pinjaman sektor swasta sebesar ADB meninjau kembali rencana pemberian ditutup,”ujarnya.
45 juta dolar Amerika atau setara Rp 420 pinjamam sebelum persoalan dengan Abdul Mukti, tokoh pemuda Lhoknga
miliar untuk pembangunan kembali pabrik masyarakat lokal diselesaikan. Disinggung dan Leupung, meminta Semen Andalas
Semen Andalas. Rekonstruksi dilakukan pula soal analisis dampak lingkungan merealisasikan tuntutan warga sebelum
ATAS: HASBI AZHAR —ACEHKINI; KANAN BAWAH: YO FAUZAN —ACEHKINI; KANAN ATAS: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
38
beroperasi kembali. “Kami memohon ujarnya.
keseriusan pihak Semen Andalas, mereka Menurutnya, dengan aktivitas seperti
terkesan mengulur-ulur waktu dialog itu masyarakat di sekitar lokasi merasa
dengan warga. Bahkan sudah dua kali PT tidak nyaman. Setiap akan dilakukan
SAI membatalkan pertemuan yang sudah peledakan, kata dia, warga diminta pulang
disepakati,” ujar Mukti. dari sawah atau ladang. Tak jarang, getaran
Terakhir, pertemuan awal Mei juga akibat peledakan merusak jendela rumah
tak mencapai kata sepakat. Penyebabnya, warga. “Kami tidak pernah mendapat ganti
warga mempertanyakan mekanisme rugi yang setimpal,” ujar Geusyik Nur.
kompensasi dampak lingkungan yang akan Humas Semen Andalas Wisnu D
timbul. Warga juga meminta komitmen Diwantara menolak berkomentar. “Semen
tertulis dari Semen Andalas. Mengenai Andalas belum mendapat pinjaman dari
pinjaman ADB untuk Semen Andalas, ADB. Itu dokumen lama, biarlah ADB yang
‘warga juga tak pernah dilibatkan. Sama mengklarifikasi,” ujar Wisnu.
halnya saat pembuatan analisis dampak Ia menambahkan, Semen Andalas
lingkungan,” ujar Mukti. Ia mengakui ada akan memulai beroperasi pertengahan
warga Lhoknga yang dilibatkan. Namun 2009 setelah rekonstruksi pabrik selesai.
warga Naga Umbang tempat PT. SAI Mengenai permasalahan antara PT SAI
mengambil material, kata dia, tak pernah dengan warga Lhoknga dan Leupung,
dilibatkan. kata dia, masih dicarikan jalan tengah.
Geusyik Naga Umbang M. Nur Ibrahim “Saat ini pertemuan demi pertemuan
mengakui hal ini. Ia berharap Andalas dengan warga terus dilakukan untuk
menyelesaikan masalah dengan warga mencari penyelesaian terbaik. Saya tidak
sebelum kembali beroperasi. Menurutnya, menyebutkan bahwa semua tuntutan warga
bila pabrik semen kembali berasap, akan dipenuhi,” ujarnya.
warga Naga Umbang yang paling parah Syariah, 45 tahun, warga Naga Umbang USAHA KECIL

Rezeki dari
menanggung resiko. Sebab, dari desa mengaku dirinya harus pindah karena
itulah Semen Andalas mengeruk bahan rumahnya terletak di lokasi peledakan.
baku limestone (bahan campuran semen). Saat itu, kata dia, ganti ruginya tidak layak.
“Sebelum material diambil, biasanya “Untuk kerusakan sawah dan kebun saya
dilakukan blasting (peledakan) sampai
dua kali sehari. Lokasinya hanya berjarak
20 – 30 meter dari rumah penduduk,” ujar
tidak pernah mendapat ganti rugi,” ujarnya.
Ia resah bila Semen Andalas kembali
beroperasi. Selain kenyaman terusik,
Pelancong.
Geusyik M.Nur.
Sebenarnya, limestone juga ada di
pengalaman sebelumnya, aksi peledakan
bahan baku sering meleset dari jadwal yang
Pengrajin rencong
Lampuuk. Namun, kata Nur Ibrahim,
masyarakat di sana tak mengizinkan
diberitahu. “Belum lagi debu-debu yang ‘bertuan’ pada
menutupi rumah kami,” ujarnya. Walhasil,
Semen Andalas mengambil material ia berharap, pertemuan di Madrid pelancong. Usaha
dari kampung mereka. “Dulu kami menghasilkan solusi bijak. [a]
mengizinkan karena ada janji mereka akan turun-temurun kini
memperhatikan masyarakat setempat, tapi Pabrik Semen Andalas hancur dihantam
sampai sekarang tidak pernah terealisasi,” tsunami, akhir 2004. terus surut.

oleh JAMALUDDIN
Dalam gubuk beratap rumbia
dan tak berdinding, saban hari bunga api
menyala-nyala di atas tungku. Dentum
besi panas beradu martil sahut-sahutan,
tiap pagi di Baet Masjid Kecamatan Suka
Makmur, Sibreh, Aceh Besar.
Turun-temurun warga desa ini menjadi
pengrajin rencong. Di desa yang dihuni
145 keluarga, hanya 30 persen saja pria
yang tidak lihai memipihkan besi menjadi
senjata tradisional Aceh. “Mengubah
besi menjadi rencong sudah tradisi dari
nenek kami di sini,” jelas Ridwan, seorang
pengrajin rencong di Baet.
Rencong boleh saja terkenal, tapi
derajat hidup para pengrajinnya tetap
jauh dari makmur. Pasalnya, pasar

ACEHKINI Juni 2008 39


Sekarang tiga
buah saja sulit
terjual.

kuningan atau juga emas. Jenis subun,


sarung dan gagangnya terbuat dari tanduk
sapi atau gading gajah. Jenis rencong polos
gagang dan sarungnya dari bahan kayu.
“Yang banyak diminati jenis meupucok,
karena lebih indah,” jelasnya.
Usai petaka tsunami, ramainya
pekerja kemanusian yang bertandang ke
Aceh sempat menjadi peluang baru bagi
pengrajin. Rencong laris manis sebagai
cinderamata. Namun kini, rencong hanya
dipasok ke penjual souvenir di Banda Aceh.
Masalahnya, di ibukota provinsi, penjual
bergantung dari ramai tidaknya pelancong. Dalam satu kilogram besi hanya juga megap-megap.
Akibatnya, produksi terpaksa diirit: kalau menghasilkan 10 pucuk rencong berukuran Datanglah ke gang Expo di Pasar Aceh.
ada yang pesan, baru bara api menyala. 15 senti, untuk ukuran 60 senti butuh Pekan lalu, tak ada lagi orang bule berburu
Ini dilakukan agar harga tidak turun dan dua kilogram. Para pengrajin membeli rencong di sana. Padahal, setahun usai
rencong tak menumpuk. besi putih Rp 15 ribu/kilogram, besi tsunami, pedagang di gang sempit itu
Di zaman Aceh dalam deraan konflik, biasa hanya berkisar antara Rp 4 ribu dan mampu menjual 20 rencong sehari. “Rata-
walau kesulitan mengantarkan rencong Rp 5 ribu. Kini bahan baku berupa besi rata yang beli orang asing sebagai souvenir
ke pemesan akibat rajinnya kontak putih, dan tanduk kerbau atau sapi untuk untuk dibawa pulang ke negaranya,” ujar
tembak, namun bisnis rencong tidak ‘mati’. gagangnya, tak jarang harus dibeli di Muhammad Ganto, seorang pedagang
Uniknya, sehabis perang untung biasanya Medan, Sumatera Utara. rencong di sana. Sayangnya, seiring dengan
datang. Ridwan dikenal ahli memilin kuningan semakin menciutnya jumlah pekerja asing,
“Kalau ada suara tembak menembak, dan besi putih menjadi rencong bernilai rencong pun tak lagi membawa rezeki.
pasti ada operasi, kita berhenti membuat tinggi. Ia sering dipercaya membuat “Sekarang tiga buah saja sulit terjual,”
dari pada nanti kena peluru nyasar. Tapi rencong panjang dengan bentuk tertentu. imbuh Ganto. [a]
kalau aparat sudah masuk kampung, Ada berbagai jenis rencong hasil karyanya,
mereka sering membeli,” ujar Ridwan, di antaranya rencong meupucok. Jenis
sambil memanggang besi. ini gagangnya melengkung dan berhias Proses pembuatan rencong di Desa Baet, Sibreh.
Pria 70 tahun itu bahkan mengaku
karyanya juga beredar di Meulaboh-Aceh
Barat, Sigli-Pidie, Lhokseumawe, Aceh
Utara dan Blang Pidie- Aceh Barat Daya.
Sayangnya, jumlahnya tak banyak. Ia
memperkirakan masih banyak yang belum
terjual di pasar Aceh.
Saban pagi, begitu mentari
menyingsing, sang kakek memulai
kerjanya. Bertelanjang dada ia
menghidupkan tungku, memanggang besi
sampai lunak, lalu membentuknya menjadi
bilah-bilah rencong.
Ridwan mematok harga sebilah
rencong ukuran 15 sentimeter yang terbuat
dari kuningan Rp 30 ribu, dari besi
putih dengan ukuran sama Rp 45 ribu.
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

Sementara rencong ukuran 10 sentimeter


yang terbuat dari kuningan dan sudah
dibingkai harganya bisa mencapai Rp 100
ribu. Rencong dari besi putih, berukuran
60 senti mencapai Rp 1,5 juta. “Sulit
membuat, juga sulit mendapat bahan
bakunya,” jelasnya.

40
Seni &
Budaya
TRADISI
TRADISI
SASTRA ADAT MUSIK FILM BUKU

Merawat
Tradisi Berat
di Ongkos.
Kegigihan merawat
tradisi mengantar
mereka ke pentas
dunia. Sayang, dibelit
persoalan duit.

oleh FAKHRURRADZIE GADE dan DEDEK


Di teras itu mereka duduk
berjejer, bersila di lantai yang setengah
bersih. Di depannya, sejumlah rapai kecil
tergeletak di lantai. Di hadapan mereka,
sang instruktur, seorang lelaki, memberi
aba-aba. Para anak muda itupun mulai
menepuk tangan di dada: kiri dan kanan,
silih berganti dalam gerak lambat. Tak
berapa lama tubuh mereka meliuk-liuk,
menari. Oops, instruktur menghentikan
gerakan mereka, karena tidak kompak.
Gerakanpun diulang.
Suatu sore di pengujung Mei lalu, Audi-
torium Ali Hasjmy IAIN Ar-Raniry Banda
Aceh menjadi saksi keuletan dan kegigihan
para penari berlatih. Di sudut lain, tiga pria
duduk bersila dengan gendang di tangan. Di
belakangnya, berdiri tegak seorang perem-
puan. Sementara lima lainnya bersiap-siap
menarikan tarian Kreasi Baru “Syukran”.
HASBI AZHAR —ACEHKINI

Gerakan tubuh mereka mengikuti irama


gendang dan lantunan syair yang dibacakan
syekh. Beberapa gerakan seperti orang main
karate atawa silat.
“Tarian ini yang banyak disukai,” kata

ACEHKINI Juni 2008 41


Imam Juwaini, mantan ketua Sanggar Seni
Seulaweut IAIN Ar-Raniry, sore itu.
Begitulah suasana latihan anggota Sang-
gar Seni Seulaweut. Dalam sepekan, mereka
berlatih tiga hari. Latihan ini untuk terus
mengasah keterampilan dalam memain-
kan berbagai tarian saat tampil di berbagai
acara. Dua bulan terakhir, semangat berla-
tih kian menyala. Maklum, sanggar ini di-
undang secara resmi oleh Pemerintah Cina
untuk tampil saat pesta pembukaan Olimpi-
ade Beijing 2008 Agustus nanti. Pemerintah
Cina rupanya kepincut saat mereka mentas
di depan publik internasional yang berkum-
pul di Qing Dao, Beijing, Cina, akhir Okto-
ber 2007 lalu.
Sayangnya, hingga kini belum ada
kepastian keberangkatan. Ketua Sanggar
Dedy Saputra mendapat kabar mereka ter-
ancam gagal ke ajang olimpiade. “Karena
waktu berangkat ke Cina tahun lalu, entah
kenapa, ada tersisa utang antara Dinas den- ki. Sayangnya, ongkos ke sana juga belum dari siapa pun. Namun dengan tekad mem-
gan pihak ketiga,” ujarnya. ada. Lagi-lagi, rencana ke Turki terancam bara, kami berangkat dan disambut hangat
Ceritanya, keberangkatan mereka ke gagal. “Kita hanya butuh tiket pesawat. Se- di sana,” kata Imam yang pernah memimpin
Beijing tahun lalu difasilitasi Dinas Pariwi- dangkan akomodasi ditanggung sepenuh- Sanggar selama lima tahun.
sata dan Budaya Aceh. Di sana, mereka ber- nya oleh pemerintah Turki,” ujar Imam Ju- Malaysia adalah batu loncatan mere­ka
hasil ‘membius’ para diplomat yang hadir waini, seorang pengurus sanggar yang juga tampil di panggung internasional. Di peng­
pada perheletan yang menghadirkan utusan pimpinan grup musik Saleum itu. hujung tahun 2005 komunitas seni anak
45 negara. Panitia menyediakan satu pentas Lahir 12 tahun silam, Sanggar Seni Seu- muda ini kembali mendapat un­dangan
khusus bagi mereka untuk memperkenalkan laweut adalah salah satu unit kegiatan ma- mentas di Universitas Kebangsaan Malaysia
seni dan budaya Aceh. Entah bagaimana hasiswa di IAIN Ar-Raniry. Sempat terseok- dalam muhibah seni dan budaya Aceh-Me-
ceritanya, keberangkatan mereka ke sana, seok di awal, Sanggar itu berhasil berkibar layu antarkampus. Kini, Sanggar Seulaweut
rupanya melibatkan pihak ketiga. “Pihak dan melejit ke pentas seni mancanegara. telah mengoleksi lebih dari 50 piagam peng-
ketiga inilah yang tersangkut utang piutang Pada September 2005, mereka tampil live hargaan. Ada penghargaan tingkat lokal,
dengan dinas,” ujar Dedi. di stasiun TV3 Malaysia. Itulah pertama ka- nasional, bahkan internasional.
Padahal, Dedi sudah berencana kembali linya mereka tampil di di ajang intenasional. Komunitas ini tak hanya berkutat pada
membius publik Cina dan negara peserta Saat itu, mereka menggoyang publik Malay- pentas live di depan publik. Tahun lalu, me­
Olimpiade dengan gerakan tari Saman yang sia dengan Rapai Geleng dan Likok Pulo. reka memproduksi cakram padat (VCD)
dinamis. Ia ingat benar, saat tampil di Bei- Usai tampil di TV3, Sanggar diminta yang berisi tarian tradisional dan lagu yang
jing tahun lalu, tepuk tangan seakan tak tampil pada malam amal seni budaya Aceh mereka bawakan. Sejumlah senior di sang-
pernah berhenti. Mereka memberi applause di Kampong Baru, Kuala Lumpur. Tak ber- gar itu bahkan telah merambah industri
kendati tak paham dengan syair dan lirik henti sampai di situ, TV3 kembali meminta musik Aceh dengan membentuk Saleum
yang dilafalkan syekh. “Mereka sangat an- mereka tampil dalam film dokumenter Jejak Group. Menurut Imam Juwaini, pimpinan
tusias. Tapi itu tadi, ini beneran lagee Cina Rasul akhir 2006 lalu. Saleum Group, produksi tari dan syair dalam
nonton Seudati,” kata Dedi, tersenyum. Bagi Imam Juwaini, penampilan di Ma- cakram padat untuk menyasar audien yang
Selain ke Olimpiade Beijing, sanggar ini laysia menjadi kenangan manis. Betapa ti- lebih luas. Pasalnya, pentas langsung mere-
juga telah mengantongi undangan untuk dak, modal mereka berangkat hanya Rp 150 ka sangat terbatas. “Dengan media VCD kita
mentas di festival budaya tradisional di Tur- ribu. “Saat itu hampir tidak ada dukungan harap masyarakat bisa belajar syair dan tari
tradisional Aceh,” kata dia.
Dengan deretan prestasi itu, Dedy yakin
akan mengharumkan nama Aceh jika jadi
tampil di Beijing. Itu sebabnya, ia berharap
ada donatur yang bersedia mensponsori ke-
berangkatan ke sana.
Bagi anak-anak muda yang ingin meng­
ukir prestasi sembari merawat dan mem-
promosikan budaya peninggalan leluhur ini,
penampilan di pesta pembukaan Olimpiade
Beijing merupakan sebuah impian. “Sayang
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

saja, kalau gara-gara utang, momen untuk


memperkenalkan budaya Aceh ke masyara-
kat dunia batal,” ujar Imam. [a]

Sanggar Seni Seulaweuet. Atas: Anggota sanggar


sedang melakukan latihan rutin; kiri: markas
Sanggar Seni Seulaweuet.

42
Alam
LINGKUNGAN SATWA

Kebanggaan dari Pucuk Bakau. Kecintaan pada


bakau membawanya menggenggam obor Olimpiade Beijing.
oleh FAKHRURRADZIE GADE membawa obor olimpiade .” Daniel (duta lingkungan), Tri Mumpuni
Azhar memang tidak sedang bermimpi. (aktivis lingkungan), dan Nugie (artis).
Pertengahan 2007 lalu, telepon Pada 22 April lalu dia menjadi bagian Membawa obor olimpiade merupakan
genggam milik Azhar Idris tiba-tiba dari 80 pembawa obor olimpiade di sebuah kebanggaan dan pengalaman
berdering. Di layar muncul nama Fazedah Jakarta. Lelaki asal Desa Lam Ujong, berharga bagi pria berkulit legam ini.
Nasution. Staf komunikasi World Wide Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, ini Apalagi, obor olimpiade baru tahun
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

Fund (WWF) Aceh Programe itu membawa terpilih sebagai pembawa obor olimpiade ini melintasi Indonesia. “Saya bangga
kabar gembira: Azhar terpilih sebagai Beijing karena kegigihannya melestarikan sekali. Mungkin juga seluruh Aceh
pembawa obor olimpiade 2008. Kabar lingkungan di sekitar. Azhar Idris dipilih bangga. Ada putra Aceh yang bisa
ini membuat Azhar kebingungan. “Saya oleh WWF dan perusahaan minuman membawa obor olimpiade setelah terkena
sama sekali tidak percaya,” kata Azhar saat ringan Coca Cola Company, bersama Emil musibah tsunami,” kata Azhar sambil
dijumpai awal Mei lalu. “Tidak mungkin Salim (mantan Menteri Negara Lingkungan memperlihatkan obor yang dibawanya
orang tak berpendidikan seperti saya Hidup), Nirina Zubir (duta WWF), Valerina di Gelora Bung Karno, Jakarta, 22 April

ACEHKINI Juni 2008 43


silam. Obor itu kini disimpan di kamarnya. Beruntung. Biji bakau itu disemai bakau. Gayung bersambut, Azhar
Obor olimpiade baru tahun ini pertama dan tumbuh besar. Azhar riang bukan mengamini ajakan Wet Lands. Menurut
sekali singgah di Indonesia. Sebanyak kepalang. Bibit-bibit itu lalu ditanam di Azhar, Eko sempat mengira dirinya
80 putra-putri Indonesia berkesempatan areal tambak yang mengelilingi desa. Mula- mengalami guncangan jiwa pascabencana
membawa obor ini mengelilingi Gelora mula, hanya beberapa saja yang ditanam. yang menghancurkan rumahnya. “Saya
Bung Karno secara estafet. Azhar kebagian Perlahan, tanaman bakaunya tumbuh pesat sempat dianggap gila,” ujar Azhar sambil
membawa sekitar 80 meter sebelum di areal tambak warga seluas 35 hektar. terkekeh.
akhirnya menyerahkan api olimpiade Ada yang tingginya sudah mencapai 2-3 Setelah deal dengan Wet Lands,
kepada peserta lain. meter. Ada juga yang usianya terhitung Azhar mencari temannya yang mau
“Ini adalah kebanggaan bagi bulan, tingginya baru sekitar 20 sentimeter. diajak menanam bakau. Mereka lalu
masyarakat Aceh, karena saya bisa Kini, di Lam Ujong, ribuan bakau tertanam membentuk kelompok tani bakau.
mengangkat harkat dan martabat Aceh di rapi di tengah-tengah tambak. Syarat yang diberikan Wet Lands saat
pentas nasional,” kata suami Nurbayani, 34 Tiga bulan pascatsunami, Azhar mengucurkan modal usaha terbilang ketat:
tahun ini. kembali ke kampung dari pengungsian jika bakau mati, modal ditarik kembali.
Terpilihnya Azhar menjadi pembawa di Desa Buengcala, Blang Bintang, Aceh “Kalau bakaunya tumbuh, kami tidak
obor olimpiade bukan tanpa alasan. Saat Besar. Di kampung yang masih hancur, dia harus mengembalikan modal,” kata dia.
seleksi, WWF mengajukan dua nama memulai hidup baru. Hari-harinya diisi “Alhamdulillah, sekarang bakau saya sudah
warga Aceh untuk dinominasikan sebagai dengan mencari biji bakau dan melakukan hidup sekitar 80 persen.”
pembawa obor olimpiade mewakili WWF pembibitan. Perlahan dia mengajak Selain ditanam di areal pertambakan
dan Coca Cola Company. Menurut Fazedah tetangganya menanam tanaman yang bisa warga di Desa Lam Ujong, Azhar dan
Nasution, staf komunikasi WWF, pihaknya dijadikan benteng desa dari gempuran kelompoknya menjual bibit bakau ke
mengajukan nama Azhar Idris dan seorang angin barat itu. Sayang, tak banyak sejumlah daerah, seperti Lhokseumawe,
petani yang menanam pinus di 30 hektar yang tertarik. Saat itu korban tsunami Meulaboh, Aceh Jaya, dan Aceh Timur.
lahan kritis di Aceh Tengah. lebih tertarik dengan program yang Satu pohon dipatok Rp 1.000.
“Pihak Coca Cola senang dengan mendatangkan uang: cash for work. Bagi Azhar bakau bukan dunia
Pak Azhar. Apalagi pascatsunami, susah “Kesempatan (kembali ke kampung) baru. Jauh sebelum tsunami, dia sudah
mengampanyekan penghijauan kembali ini tidak saya sia-siakan. Saya langsung berhubungan mesra dengan bakau. Saban
pesisir pantai yang rusak,” kata Fazedah mencari biji bakau untuk disemai. Namun hari dia menyemai, lalu menanamnya
yang akrab disapa Ade ini. saya tidak punya uang,” ujarnya. di pinggir tambak. Keinginan Azhar
Azhar memang pantas mewakili Aceh Meski tak punya uang, niat memben- menanam bakau karena desanya
membawa api olimpiade itu. Kegigihannya tengi kampung dengan tanaman bakau berdekatan dengan laut, selain dikelilingi
dalam merehabilitasi perkampungan yang tak pernah padam. “Kesulitan dana saya sungai. Layaknya desa berdekatan dengan
hancur diamuk tsunami patut diacungi utarakan kepada teman. Dia bersedia mem- laut, angin di musim barat cukup membuat
jempol. Azhar memilih menanam bakau bantu bikin polibeg untuk penyemaian,” repot. “Pohon bakau ini bisa menghambat
untuk membangun kembali desa yang lanjutnya. Hasilnya, dalam waktu singkat, angin barat,” kata pria kelahiran 1 Juli, 43
hancur dihumbalang gelombang gergasi. tumbuhlah 30 ribu biji bakau. tahun silam itu.
Saat korban tsunami lain sibuk mencari Di tengah kesulitan modal itu, Azhar Bakau memang banyak gunanya.
harta benda yang tersisa dari amukan bertemu dengan Eko Budi Priyanto. Pekerja Batang bisa digunakan sebagai material
tsunami, Azhar malah berburu biji bakau. di Wet Lands International itu sedang bangunan, ranting bisa jadi kayu bakar.
Di antara puing-puing tsunami, Azhar mencari orang untuk diajak menanam Sementara daun yang berguguran bisa
menyisir kampung, berharap menemukan menjadi pupuk dan makanan ikan di
biji bakau. Azhar Idris dengan obor olimpiadenya tambak. Masih ada lagi. Akar yang kokoh
tertancap di tanah bisa memecah ombak,
menghambat abrasi.
Pengalaman mengelola bakau
pascatsunami membuat Azhar kian
matang. Azhar tak hanya dikenal di Lam
Ujong, tapi dia sudah malang-melintang
di dunia bakau. Dia kerap menerima
undangan untuk berbagi pengalaman
menanam bakau. Awal Mei lalu saat
ACEHKINI bertandang ke rumahnya,
Azhar baru saja kembali dari Kembang
Tanjung Pidie. “Saya disuruh membagi
pengalaman bagi petani bakau di sana,”
ujarnya ramah. “Tapi jangan suruh saya
jadi pemateri, karena saya tidak bisa
menyampaikan apa-apa. Saya hanya bisa di
lapangan.”
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

Kini bakau sudah menjadi teman


kesehariannya. Dan dari ujung bakau pula,
Azhar mendunia: menjadi pembawa obor
olimpiade. “Saya tidak pernah bermimpi
bisa membawa obor ini, apalagi saya
petani yang tidak berpendidikan,” katanya
merendah. [a]

44
Gaya
Hidup
MODE KULINER PENDIDIKAN OLAHRAGA HOBI KESEHATAN

OLAHRAGA

Dalam
Pelukan
Ombak.
Mulai menjadi
gaya hidup anak
muda Banda Aceh.
Awalnya hanya
digandrungi bule.

oleh MURDANI
Lelaki itu seperti penari.
Di atas sekeping papan, badannya me-
liuk-liuk. Di belakang, ombak besar siap
menerkam. Saat ombak memecah, hup, ia
melompat dan mendarat mulus dengan
lutut tertekuk di atas air pantai Lhoknga,
Aceh Besar, suatu sore awal Mei lalu. Ter-
lambat sedikit, bisa dipastikan tubuhnya
digulung gelombang.
Ombak laut, ketangkasan, sekeping
pa­p an dan penaklukan. Inilah modal
utama seorang peselancar, sang penari
dalam gulungan ombak. Selancar
YO FAUZAN —ACEHKINI

—bahasa kerennya surfing— menjadi


aktivitas baru di Aceh dalam tiga tahun
terakhir. Tepatnya, setelah gelombang
raya meluluhlantakkan provinsi ujung

ACEHKINI Juni 2008 45


barat Sumatera ini. tinggi 2,5 meter,” ujarnya.
Awalnya, penikmat selancar di Aceh Untuk menyalurkan hobi menantang
hanya sebatas orang bule yang bekerja ombak, Mudi rela merogoh kocek hingga
di lembaga-lembaga non-pemerintah. jutaan rupiah, membeli fasilitas selancar.
Kini, olahraga yang sempat diklaim mi- Padahal, di mata awam, ini adalah olah-
lik orang berduit kian merambah warga raga penuh resiko. Salah-salah, nyawa
Aceh. Selancar mulai menjadi gaya hidup taruhannya. Apalagi, pantai Lhoknga
baru anak muda Banda Aceh dan seki- juga menyimpan bahaya.
tarnya. Meski belum setenar olahraga air “Seratus meter ke kanan, depan te-
lain, kian hari semakin banyak peselan- bing pantai Lhoknga terdapat palung be-
car yang coba menaklukkan ombak. kas kapal terdampar,” kata Mudi. Di sana,
Samsuir, 24 tahun, salah satunya. Pria arusnya sangat kuat dan berputar. Kalau
yang sehari-hari bekerja sebagai anggota terperangkap, ”jarang yang bisa keluar
TNI ini sering menghabiskan waktu ber- dengan selamat.”
selancar di pantai Lhoknga, 12 kilometer Namun, bukan peselancar namanya
dari kota Banda Aceh. Pasir putih, laut jika tak punya kiat khusus. Dengarlah
biru dan ombak yang tinggi adalah satu nasihat mereka: jangan panik, ikuti saja
alasan Lhoknga menjadi pilihan tempat arah arus. Jika arusnya sudah melemah,
berselancar. dayunglah papan ke tepian pantai. As-
Awalnya, Samsuir hanya penonton. taga, ini olahraga atau cari maut? “Itulah
Ia terpikat pada ketangkasan peselancar sensasinya,” ujar Mudi. Mau coba? [a]
bule yang sering surfing di Lhoknga. Ia-
pun menjajal kebolehan. Walhasil, Sam-
suir ‘terpelet’ selancar. ”Ada kenikmatan
tersendiri ketika meluncur dan jatuh da-
lam ombak. Tantangannya banyak, apa-
lagi saat kita bisa melewati ombak besar,”
kata dia.
Mudi, 30 tahun, peselancar lain yang
sehari-hari bekerja sebagai petani, hafal
benar kapan saat tepat bersenda dengan
ombak. Kata dia, waktu paling asyik un-
tuk berselancar pada pertengahan atau
akhir musim barat dan timur. ”Saat itu
YO FAUZAN —ACEHKINI

gelombang sedang besar, ombak bisa se-

46
Pelesir
WISATA PERJALANAN ANGIN SEGAR

PERJALANAN

Macau,
Cermin di
Selatan
Cina. Lepas dari
jajahan Portugis,
pulau kecil ini jadi
milik Cina. Meski
begitu, Macau punya
mata uang dan
LORENTIUS EP —DOK. TEMPO

bendera sendiri.
oleh YUSWARDI AS

ACEHKINI Juni 2008 47


Lelaki itu bermata sipit,
berkulit putih, jenggotnya sepanjang jempol
orang dewasa yang dipilin-pilin sampai
ujungnya mengerucut mengingatkanku
pada pendekar silat dalam film-film Cina.
Ia lalu memperkenalkan diri. ”Alan
Jenggot, asal Wonosobo, sudah 35 tahun
menetap di sini.” Pertemuan pada sebuah
sore di ujung musim dingin Maret lalu itu
terjadi di Macau.
Berusia 42 tahun, sejak kecil Alan
menetap di Macau. Sempat menjadi
manajer di sebuah hotel, ia kini bekerja
pemandu turis di sana. Meski menjadi
pemandu, penampilannya cukup
mentereng. Sore itu ia mengenakan jas
hitam dipadu dasi kuning dan celana coklat
kotak-kotak. Alan, orang Wonosobo, Jawa
Tengah, menyaksikan sebagian tahapan-
tahapan sejarah yang dilalui Macau.
Macau, pada awalnya dikuasai kaum
lanun. Para pelaut Portugis yang tiba di
sana pada 1557 mengusir bajak-bajak laut
lalu mendirikan benteng pertahanan.
Tapi baru tiga abad kemudian, pada 1887, khas Eropa berdiri kekar dengan tiang mencapai Hongkong, hanya butuh waktu
Macau diserahkan secara resmi dari Cina penyangga angkuh. Papan nama kantor- 50 menit dengan menumpang jetfoil,
ke Portugal. kantor pemerintahan, sekolah dan fasilitas sejenis kapal cepat. Ingatanku langsung
Ya, Macau adalah bekas koloni Portugis. publik lainnya dibuat dengan dua bahasa: melayang ke jarak Banda Aceh-Sabang.
Akhir 1999, pulau itu dikembalikan ke Portugis dan Cina. Di Macau, bahasa Lebih dari 40 persen penduduknya
pemerintah Cina. Berdasarkan perjanjian Portugis memang bahasa kedua setelah yang hanya 430.000 orang itu mencari
pada 1557, Cina memberi hak Portugal bahasa Kanton. pekerjaan di ladang judi. Pemerintah Cina
untuk menguasai koloni itu sampai 1974. Macau adalah gabungan tiga pulau kecil memang melegalkan Macau sebagai satu-
Ketika sampai waktunya, Cina menolak yang dihubungkan dengan jembatan yang satunya kawasan judi di sana. Selebihnya,
pengembalian yang ditawarkan pemerintah melintang di atas laut. Luas wilayahnya 40 persen bergerak di dunia wisata dan
revolusioner Portugal karena waktunya 26 kilometer persegi, hanya separuh luas 20 persen pada bidang jasa lain termasuk
tidak tepat. Penguasaan koloni itu Pulau Nasi di seberang Ulee Lheue, Banda perdagangan. Sebagai kota judi, kasino
diperpanjang 25 tahun lagi—persis pada 20 Aceh. Tak heran, bandara internasional bertebaran di mana-mana. Itu sebabnya,
Desember 1999. Macau dibangun di tengah laut Cina Macau dijuluki Las Vegas Asia. Perjudian
Hanya orang-orang bermata sipit dan Selatan. di Macau berlangsung 24 jam tanpa
aksara Cina yang menandakan Macau Secara geografis, Macau terhampar di berhenti. Dampak dari judi, pasti maksiat.
adalah wilayah Cina. Selebihnya, nuansa 70 kilometer sebelah baratdaya Hongkong “Segala jenis hiburan ada di sini,” ujar Alan.
Eropa lebih menonjol. gedung-gedung dan 145 kilometer dari Guangzhou. Untuk Benar saja, ketika malam tiba, Macau
adalah gemerlap lampu hias yang bertabur
pada hotel-hotel, kasino, dan gedung-
gedung menjulang di sekujur kota. Bisnis
hiburan memang tumbuh subur di sini. Ya,
Macau tak pernah lelap.
Di luar gemerlap kasino, Macau sarat
kenangan masa lampau. Salah satunya
adalah gereja St. Paul yang berdiri tegak
dengan arsitektur Eropa. Inilah ikon
kota Macau. Meski yang tersisa hanya
bagian depan karena sempat terbakar,
gereja yang dibangun pada abad ke-18 ini
masih dipugar dan menyedot perhatian
wisatawan.
Ada pula Museum Camoes, taman dan
museum yang didirikan untuk mengenang
sang penyair. Tak jauh dari situ berdiri
St. Paul’s Facade, Monte Fort, Dom Pedro
V Theatre, dan sejumlah bangunan lain.
Berdiri di sana, seolah terlempar ke masa
silam saat musafir Portugis singgah

Suasana Venesia di Venetian Hotel, dikenal


juga dengan Venetian Macau.

KIRI-KANAN: LORENTIUS EP —DOK. TEMPO


48
Gemerlap kota Macau di malam hari. langit biru. Untunglah, seorang teman ekonomi yang melesat cepat, keamanan
menyadarkan, ”Itu langit buatan, jangan publik, serta stabilitas sosial sejak serah
di kawasan itu empat abad lampau. terkecoh.” terima tahun 1999. Satu lagi, Macau juga
Semua bagian kota adalah mosaik yang Di sisi lain kota, ada Macau Tower yang punya bendera dan mata uang sendiri:
melukiskan sejarah: kuil-kuil abad ke-15, menjulang menusuk langit. Dari menara Pataka. Meski begitu, Dolar Hongkong
benteng dari abad ke-17, gereja buatan ini, pada ketinggian 338 meter, Macau juga berlaku di sini. Nilainya persis
arsitek abad ke-18, serta kedai-kedai yang adalah hamparan tiga pulau kecil yang sama. Sedangkan Yuan, mata uang Cina,
dibangun abad ke-19. tersambung tiga jembatan dengan tiang- jarang dipakai. “Bayar pakai Pataka atau
Zaman berganti. Bangunan kuno tiang terpacak di dasar laut. Di jalanan, Dolar Hongkong sama saja,” kata Alan
sebagai jejak sejarah dirawat, bangunan mobil-mobil seperti korek api yang berjalan menerjemahkan ucapan supir taksi yang
baru tumbuh bagai cendawan. Salah perlahan tanpa suara. Pemandangan membawa kami kembali ke Hotel Rio.
satunya Hotel Venetian. Ini adalah hotel ini bisa dinikmati lewat dinding kaca. Dua hari menjejakkan kaki di Macau,
sekaligus kasino terbesar di Macau yang Untuk sampai ke dinding kaca, harus serasa berada di dua tempat sekaligus:
baru saja dibangun beberapa tahun lalu. melewati lantai yang juga terbuat dari kaca zaman kuno dan era modern. Saat
Seperti namanya, kasino ini menyajikan transparan. Bagi yang takut ketinggian, meninggalkan kota kecil itu, dalam pesawat
aroma Venesia—kota seribu kanal di Italia. ini adalah mimpi buruk. Rasa takut, yang membawaku kembali, terbayang
Menjulang kokoh dan megah, Venetian penasaran berbaur menjadi satu. nasib otonomi khusus hasil Perjanjian
dibangun di atas lahan seluas 97,5 hektar. Macau adalah contoh kesuksesan Helsinki di Aceh. Meski berjuluk daerah
Menginjak lantai tiga, suasana kasino prinsip Deng Xiaoping “satu negara, dua otonomi khusus, tapi bekas daerah perang
hilang berganti dengan: langit biru, toko- sistem”. Ini adalah kebijakan politik ini masih carut-marut. Terkenang pula
toko dengan arsitektur Italia lengkap khusus yang ditempuh Xiaoping untuk sikap Pusat yang menganggap “satu negara
dengan emperan serupa kakilima. Yang Hongkong dan Macau yang sama-sama dua sistem” sebagai momok menakutkan.
menakjubkan, toko-toko itu dipisah sebuah bekas wilayah koloni. Itu sebabnya, Terngiang pula ucapan Alan Jenggot, pria
sungai kecil. Venesia seolah berpindah Hongkong dan Macau berhak menikmati asal Wonosobo itu di mulut pintu bandara,
ke Macau.Sore itu, beberapa anak kecil sistem pemerintahan yang berbeda dan ”jangan mimpi Aceh bisa mendapat
dan orang dewasa menumpang perahu otonomi luas dari pemerintah Beijing, otonomi khusus seperti Macau.”
kecil yang dikayuh mengitari ‘Venesia’. kecuali bidang pertahanan dan luar negeri. Ah, Macau memang bukan sekedar
Di atas sungai, dibangun jembatan kecil Meski dalam praktiknya, Beijing masih tempat judi dan romansa masa lalu, tapi
sebagai penghubung sisi kiri dan kanan. campur tangan, namun di bawah sistem sekaligus cermin untuk berkaca.
Saya sempat takjub ketika memandang ini, Macau menikmati pertumbuhan [a]

ACEHKINI Juni 2008 49


Figura
Martunis
Dikibuli
Tukul
oleh MISMAIL LAWEUENG
Lama sudah tak terdengar
kabar. Kini bocah Martunis sudah 11
tahun. Murid kelas 6 SD 15 Desa Tibang,
Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh,
ini masih menarik disimak. Terakhir,
rencananya dia akan tampil dalam acara
“Empat Mata” di Trans 7, dengan host wong
ndeso, Tukul Arwana.
“Tidak jadi lagi, entah kenapa,” sebut
Martunis. Bocah ini kecewa lantaran demi
acara itu, ayahnya, Sarbini, sudah membeli
tiket pesawat memakai uang pribadi.
“Katanya uang itu akan diganti di Jakarta,”
sebut Sarbini.
Kekecewaan itu memuncak. Saat
hendak berangkat, Herman, salah seorang
crew “Empat Mata”, mengabarkan bahwa
Martunis batal tampil di acara yang
melambungkan nama Tukul Arwana itu.
Alasannya, tema program reality show itu
digeser. Sedangkan Sarbini kadung pegang
tiket. “Kejadian itu menjelang akhir Maret sepakbola Portugal. Kostum itulah ‘membangkitkan’ kembali semangat
lalu,” tutur pria berkumis tebal ini. yang membuat nama bocah pemalu ini Martunis. Kata Sarbini, dana tersebut
Sialnya, hingga sekarang uang untuk menghiasi halaman utama surat kabar di sudah dipakai untuk membeli sepetak
membeli tiket tak kunjung diganti. Padahal, Eropa, terutama Portugal. tanah masa depan si buah hati. “Kita
“ini bukan kesalahan saya, tapi kesalahan Sebagai penghargaan, tim nasional tabung juga untuk sekolah dia dan sedikit
mereka,” kata pria yang kehilangan istri Portugal mengundangnya ke markas untuk modal usaha,” ungkap pria itu.
dalam tsunami. “Kabarnya akan mereka mereka di Lisbon. Bintang muda Kini, gegap gempita itu telah berlalu.
proses, tapi sampai sekarang makin tak Manchester United, Christiano Ronaldo, Martunis kembali menjadi bocah polos.
MISMAIL LAWEUENG —ACEHKINI

jelas.” yang juga skuad tim nasional Portugal Tapi hobinya tak pernah berganti. Hari-
Martunis, bocah desa. Dia lahir di menawari Tunis menginap di rumahnya harinya dihabiskan dengan bermain
Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda di Inggris dan menyaksikan pertandingan sepakbola, tentu saja dengan teman
Aceh. Namanya sempat menghentak klub elite Liga Premier. sepermainannya. Hanya saja dia berharap,
pandangan dunia. Ketika amuk tsunami, Bukan hanya itu, skuad Portugal juga suatu saat Tukul ”Kembali ke Laptop”
dia selamat dengan sepotong kostum mendonasikan dana guna membantu Arwana menepati janjinya. [a]

50
ACEHKINI Juni 2008 51
52

Anda mungkin juga menyukai