000,-
4 | SURAT
5 | SALEUM COVER
STORY
6 | KOLOM Azhari
FOKUS
HALAMAN | 4 | | 5 | | 6 | | | | | 8 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | 20 | | | | | | | | | | 24 | | | 26 | | | | | | | | | | | 29 | | | | | 32 | | | | | | | | | | | | | 37 | | | | | | 41 | | | 43 | | | 45 | | | 47 | | | | | | | | | | 50
SENI &
BUDAYA
16 | Kampung Antara di HUKUM 41 | TRADISI Merawat
Kutaraja Orang-orang Gayo Tradisi Berat di Ongkos
hidup berdampingan di 24 | Main Api Uang Korban
Banda Aceh. Berharap tak Perang Indikasi korupsi
ada diskriminasi. di Badan Reintegrasi
Aceh diduga melibatkan
18 | CATATAN: Gayo sejumlah pejabat. Ada
M Adli Abdullah. yang sedang diperiksa
kejaksaan.
26 | ESAI FOTO
‘Jalur Sutra’ Soraya
28 | KOLOM
Sekretariat KP3 ALA
Raisa Kamila
ALAM
SAINS
43 | LINGKUNGAN
29 | Obat Hati dari Turki Di Kebanggaan dari Pucuk
balik kisah sukses siswa Bakau
sekolah Fatih membawa
hal. 26 pulang medali emas dari GAYA
HIDUP
Turki.
45 | OLAHRAGA Dalam
Pelukan Ombak
PELESIR
47 | PERJALANAN Macau,
Cermin di Selatan Cina
Foto Sampul; Chaideer Mahyuddin/ACEHKINI. inset, dari kiri: Yo Fauzan/ACEHKINI dan Chaideer Mahyuddin/ACEHKINI.
Penerbit PT. ACEHKINI Dewan Redaksi Yuswardi AS, Nurdin Hasan, Irfan Sofni, Adi Warsidi Redaktur Mismail Laweueng, Fakhrurradzie Gade Koordinator Liputan Maimun Saleh Wartawan
Daspriani Y Zamzami, Fikar AMT, Chaideer Mahyuddin, Fachry, Dedek (Banda Aceh), Imran MA (Lhokseumawe), Halim Mubary (Bireuen), Misdarul Ihsan (Subulussalam) Fotografer Hasbi Azhar,
Fauzan Ijazah Keuangan Abdul Munar Penata Letak gepe Ombudsman Stanley Konsultan Nurlis E. Meuko Distribusi Muhammad Yusuf, Akmal Abzal Alamat Jl. Angsa No 23 Batoh, Banda Aceh
Telepon 0651.7458793 website www.acehkini.co.id e-mail redaksi@acehkini.co.id
ACEHKINI Juni 2008 3
Surat
Kenapa Majalah ACEHKINI
Terlambat Terbit?
Saya pembaca setia Majalah ACEHKINI.
Isinya sudah sangat bagus dan sudah
memenuhi kontek, baik unsur politik,
ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Apa-
lagi majalah edisi khusus yang lalu (Pak
Gubenur Irwandi pakai topi koboi). Menu-
rut saya, laporannya sudah sangat bagus,
mendetil dan lengkap untuk ukuran sebuah
majalah lokal. Apalagi jarang ada majalah
lokal yang berani melakukan liputan dan
investigasi secara mendetil. Saya salut den-
gan awak redaksi dalam mengemas sebuah
Malam Renungan AIDS Nusantara
berita menjadi laporan. Dan saya tahu para Pengunjung malam renungan AIDS di Taman Sari, Jum’at (23/5). Acara yang
awak redaksi Majalah ACEHKINI meru- bertemakan ‘Lawan Aids, Bukan Orangnya’ diikuti 14 lembaga dari Aceh dan Medan
pakan orang-orang profesional di dunia yang peduli terhadap penyakit mematikan itu. [Chaideer Mahyuddin]
jurnalistik.
Tapi saya sebagai pembaca mau ber-
tanya kenapa majalah ACEHKINI terbit-
nya lama sekali, selalu tidak tepat jadwal. pihak terkait membuat pos khusus di jalan diduga akan muncul 100 kasus lainnya.
Bukankah seharusnya majalah ini terbit tersebut untuk mengawasi para pedagang Jadi, kemungkinan saja jumlah kasus yang
sebulan sekali. Kok malah dua bulan sekali agar tidak berjualan lagi di sana. diperkirakan Depkes itu benar. Tapi, kita
bahkan ada yang tiga bulan sekali baru ter- Kita sangat malu dengan sebutan Se berharap tidak benar,” kata dia pada jumpa
bit. Tolong redaksi tanggapannya mengapa rambi Mekkah dan mayoritas penduduknya pers panitia bersama Malam Renungan
ini terjadi. Apa karena para kru redaksi beragama Islam tapi lingkungan kita sangat AIDS Nusantara, Kamis (22/5) di Banda
orang-orang sibuk semua. Saya berharap jorok, bukanlah kebersihan itu sebagian Aceh.
Majalah ACEHKINI tetap jaya dan menjadi dari iman? Harapan kita semua pihak Menurut Bakhtiar, data tersebut masih
majalah lokal yang diperhitungkan di bumi terkait untuk mendukung kota kita ini bersifat estimasi populasi resiko tinggi
Aceh. Terimakasih. menjadi kota yang bersih. Terimakasih atas tertular HIV yang dikeluarkan Depkes RI.
Ridwan dimuatnya komentar saya ini. Data yang dirilis Depkes itu menyebutkan,
Banda Aceh Usman angka 1.095 kasus itu meliputi penggunaan
Banda Aceh injection drug user (IDU) atau pengguna
Tolong Tertibkan Jalan narkoba suntik mencapai 1.035 kasus atau
Diponegoro Perangi AIDS, Bukan Orangnya 40.9 persen; wanita dengan pekerja sosial
Jalan Diponegoro merupakan jalan utama Laporan Departemen Kesehatan Republik (WPS) atau PSK mencapai 42 kasus (5,36
dan jalur padat di pusat perbelanjaan Kota Indonesia pada 2007 memperkirakan persen); Pelanggan WPS 176 (1.07 persn);
Banda Aceh. Jika kita melewati Jalan Di- ada 1.095 kasus HIV dan AIDS di Lelaki PS/Gay/LSL mencapai 118 kasus
ponegoro di waktu sore, tepatnya di depan Nanggroe Aceh Darussalam. Sekteraris (1.64 persen); dan Narapidana mencapai 33
Pasar Aceh yang sedang direnovasi baunya Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi kasus (3.02 persen).
sangat amis, karena para pedagang ikan (KPAP) NAD, Drs. H. Bakhtiar Yusuf, Kemudian, ada ada juga pasangan
dan lainnya jika waktu sore berjualan di MM meminta masyarakat untuk peduli IDU dan non IDU yang mencapai 147
sepanjang jalan tersebut. Mereka tanpa terhadap pencegahan penyakit human kasus (13,58 persen); dan pasangan WPS
bersalah membuang bekas air ikan di jala- immunodeficiency virus (HIV) dan 27 (0,24 persen) kasus. Sementara itu,
nan sehingga mengakibatkan jalan menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome untuk pasangan pelanggan waria tidak
licin dan bau sangat menyengat, bagaikan (AIDS) itu. ditemukan kasus terjangkit virus human
kita melewati pasar ikan aja. Padahal jalan Dia menyebutkan, meskipun angka immunodeficiency virus (HIV) dan
itu dilalui banyak orang dan sangat meng- tersebut baru perkiraan namun semua Acquired Immune Deficiency Syndrome
ganggu pengguna jalan. pihak harus tetap waspada karena di (AIDS).
Kita berharap kepada pihak terkait Aceh saat ini sudah ditemukan 19 kasus Dikatakan, penyebaran penyakit HIV
untuk segera menertibkan para pedagang yang terdapat di 12 kabupaten/kota. dan AIDS tidak hanya melalui hubungan
dan penjual ikan untuk tidak berjualan “Berdasarkan perkiraan, apabila ada satu seks, tapi faktor resiko yang paling
lagi di sepanjang jalan tersebut. Bila perlu kasus HIV dan AIDS yang terungkap, maka besar adalah melalui jarum suntik, yang
4
Saleuem
A Z H A R I
Rumah
dalam
Museum
Rakyat bicara dengan Tuhan,
Para borjuis bicara tentang Tuhan
- Kierkegaard
‘Perang
Bintang’ dari
Bintang
Awalnya adalah hubungan kekeluargaan dari Bintang.
Belakangan, seorang ‘bintang’ membangkang sebelum
perjuangan berhasil digapai.
oleh Maimun Saleh
FOTO: YO FAUZAN —ACEHKINI
8
ACEHKINI Juni 2008 9
UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA
— iWAN GAYO
kalinya. Malah, ada yang nekat menerobos Elfian seperti ditirukan Iwan Gayo. Saat
Istana Negara. itu, kata Iwan, Elfian mengaku utusan
Rahmad mengibaratkan keluarnya Gubernur Irwandi.
Iwan Gayo dari KP3ALA bagai “hilang Elfian yang dihubungi ACEHKINI
segelas air di tengah lautan luas”. “Tokoh- hanya tertawa saat ditanya apakah dirinya
tokoh masyarakat adat Gayo di Jakarta diutus gubernur. “Ini bukan soal diutus
menyatakan bahwa kehilangan Iwan Gayo atau tidak, tapi bagaimana kita sama-sama
sama dengan hilangnya segelas air laut membangun Aceh,” ujarnya.
tawar, “ ujar Rahmad. Awalnya, Iwan tak merespon ajakan itu.
Mengapa Iwan dicap pengkhianat? Prinsipnya, “Sekali layar terkembang, surut
Penulis Buku Pintar ini dianggap telah kita berpantang”. Namun, beberapa hari
membangun kerjasama dengan ‘musuh’ kemudian, setelah upaya pengembalian
yang menentang upaya pembentukan stempel kepala desa tak berhasil, Iwan
provinsi pecahan dari Nanggroe Aceh patah arang. Tak lama, diantar Elfian, dia
Darussalam. Siapa lagi kalau bukan balik ke Banda Aceh menjumpai gubernur.
Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh. Tak hanya “Saya ingin terlibat membangun daerah
itu, Iwan mendapat jabatan baru: Ketua pedalaman Aceh. Kesejahteraan lebih
Komite Percepatan Pembangunan Daerah penting bagi rakyat. Setelah itu, baru bicara
Tertinggal (KP2DT). pemekaran lagi,” ujarnya. Walhasil, satu
Iwan Gayo punya cerita soal ini. bintang kini bersama Irwandi.
Menurutnya, hari kedua demo di Jakarta, Akibatnya, warga Bintang kini seakan
Maret lalu, telepon genggamnya berdering. berada dalam dilema. Hasan, lelaki tua
Di ujung telepon, seseorang yang mengaku di Kuwala Satu, dihadapkan pada pilihan
bernama Elfian, putra Lhoknga yang sulit: saudara mana harus didukung?
memimpin Greenomic Indonesia di Sebab, ‘perang bintang’ dari Bintang baru
Jakarta, mengajaknya berdamai. “Pak saja dimulai.[a]
Iwan, mari kita dialog, bagaimana
bersama-sama membangun Aceh,” kata
27 Februari. Ketua Komite 10-25 Maret. Ratusan kepala 11 April . Iwan Gayo, yang 3 Mei. Wakil Ketua Komisi II DPR, 12-14 Mei. Ratusan demonstran
Persiapan Pembentukan Provinsi desa dari Aceh Tengah dan Bener menjabat Ketua Humas dan M Fachrudin menyatakan seluruh berunjukrasa di depan Istana
Aceh Barat Selatan (KP3 ABAS), Meriah berunjukrasa di beberapa Publikasi Komite Persiapan persyaratan pembentukan Wapres, Depdagri dan DPR RI
Tjut Agam, dalam pertemuan lokasi di Jakarta, menuntut Pembentukan Provinsi ALA ALA dan ABAS sudah terpenuhi untuk menuntut percepatan
dengan berbagai komponen percepatan pembentukan ALA. (KP3ALA) bertemu Gubernur Aceh seperti jumlah penduduk, pembentukan ALA. 10
masyarakat pantai Barat dan Irwandi Yusuf. Setelah pertemuan cakupan wilayah, potensi ekonomi demonstran nekat menerobos
Selatan Aceh, mengatakan 28 Maret. Ketua DPRK itu, Iwan Gayo diangkat menjadi dan kajian akademis. Istana Negara sehingga ditangkap
rencana pembentukan ABAS yang Aceh Selatan, Abdul Salam, Ketua Komite Percepatan dan diperiksa polisi selama
telah dirintis sejak 2003, diharap mengatakan pihaknya Pembangunan Daerah Tertinggal 13 Mei. Ketua DPR RI, Agung beberapa jam. Tapi, akhirnya
terwujud Agustus 2008. mendukung pemekaran ABAS. Aceh (KP2DTA). Laksono, menyatakan dari dibebaskan.
21 RUU pemekaran, hanya
27 Februari. Ribuan warga 10 April. Ratusan kepala 12 April. Iwan Gayo dipecat dari delapan yang sudah paripurna,
berparade di Takengon untuk desa berunjukrasa di DPRK kepengurusan KP3 ALA karena tapi tak termasuk ALA dan
memperjuangkan pembentukan Bener Meriah untuk menuntut dianggap sebagai ”pengkhianat.” ABAS. Begitupun, Komisi II
ALA. percepatan pembentukan ALA. DPR RI sepakat melanjutkan
pembahasan RUU ALA dan ABAS.
Mengikuti Jejak
Aceh Louser Antara
membelah Aceh.
Tapi dukungan dari
elit tidak bulat
Spanduk itu terentang di tempat ramai dan susah dimusnahkan. hanya tersenyum saja ketika ditanya soal
sepanjang jalan, dari Calang, Aceh Jaya Pemuda di Aceh Jaya menurunkannya itu. “Tjut Agam (tokoh pemekaran ABAS)
sampai Tapak Tuan, Aceh Selatan. Latar sebagian, lalu sebagian Aceh Barat sampai pernah mengajak saya membantu, tapi saya
putih dengan tulisan hitam, umumnya ke Aceh Selatan. menolak secara halus,” sebutnya.
pesan adalah ajakan mendukung sebuah “Kami sendiri yang menurunkan “Yang penting bagaimana sekarang kita
pemekaran provinsi baru; Aceh Barat spanduk-spanduk pemekaran ABAS itu, bersatu padu membangun Aceh, bukan
Selatan (ABAS). karena kami tak setuju. Malam dinaikkan, membahas hal yang tidak terlalu perlu,”
Sekejab, bertebaranlah kain-kain itu. siang kami turunkan,” kata Safrizal kepada ujarnya.
Seakan sudah seperti provinsi baru. Di ACEHKINI. Dia warga Bakongan, Aceh Informasi tak menyentuh sampai ke
sebuah persimpangan Kota Meulaboh, Selatan dan orang dekat Teungku Abrar akar. Malah, ada warga yang tak tahu
Aceh Barat, misalnya; sebuah spanduk Muda, bekas Panglima Muda GAM wilayah soal ABAS. Teungku Rusbini, pimpinan
melekat erat pada pagar sebuah bangunan. tersebut. pesantren Al-Ridha, Aceh Selatan menga
Mudah terlihat, ‘Selamat Datang Provinsi Tak heran, di Bakongan tak ada span- takan tak begitu paham tentang isu peme
ALA & ABAS’. Bagi yang tak paham dan duk berkibar. Kata Safrizal, warga di sana karan. Dia hanya sering mendengar bahwa
baru berkunjung ke wilayah itu, ini adalah tak setuju jika wilayah itu pisah dari Aceh. ada sebagian pejabat yang memperjuangkan
provinsi baru. Karena pemekaran hanya kepentingan para pemekaran, yang katanya untuk kesejahte
ABAS mengklaim wilayahnya terdiri segilintir elit politik di wilayah tersebut. raan rakyat di wilayah barat selatan.
atas enam kabupaten; Aceh Jaya, Aceh “Kami hanya meminta Bakongan dan seki- Tapi, Rusbini tak ambil peduli. “Bagi
Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh tarnya pisah dengan Aceh Selatan, peme saya, yang penting aman dan damai saja,
Selatan dan Simeulu. karan kabupaten,” sebutnya. dengan begitu perlahan masyarakat akan
Berhitung hari, satu persatu spanduk Waled Marhaban, Pimpinan Pesantren sejahtera. Saya tak tahu pemekaran itu.”
lenyap pada tempat-tempat sunyi dan Raudhatul Muna, Aceh Selatan tak menolak
mudah dijangkau. Yang tertinggal hanya secara langsung pemekaran ABAS. Dia ***
DARI ATAS: ADI WARSIDI —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI
14
Barat Selatan
Tak setuju juga diungkapkan Wakil di ibukota masing-masing. Pelantikan
Bupati Aceh Jaya, Zamzami A Rani. “Kalau pengurusnya telah dilakukan pertengahan
pun pemekaran jadi, sepertinya Aceh Maret lalu. Tjut Agam dan tokoh ABAS
Jaya bergabung saja dengan Jantho (Aceh juga terus berusaha melobi Jakarta untuk
Besar),” sebutnya. kepentingan pemekaran tersebut.
Dia optimis, masyarakat Aceh Jaya tak Lahir di Kaway XVI, Tjut Agam sudah
pernah setuju dengan pemekaran itu. Soal berusia 69 tahun. Tamat Sekolah Menengah
spanduk yang juga bertebaran di sana, Zam Atas (SMA), dia bergabung dengan Tentara
zami menyebut itu dipasang oleh orang- Nasional Indonesia (TNI). Sampai pensiun,
orangnya Tjut Agam. “Dia memakai orang- dia memilih jalur politik lewat Golongan
orang Forkab (Forum Komunikasi Anak Karya (Golkar). Jadilah Tjut Agam politisi
Bangsa) untuk naikkan spanduk. Forkab itu di Aceh Barat. Dia memimpin Golkar di
kan tidak pas dengan KPA,” sebutnya. sana dalam tiga periode, dari tahun 1993
Forkab adalah organisasi yang sampai 2004. Kini dia penasehat partai.
umumnya terdapat para mantan GAM Di dewan, Tjut Agam juga beruntung.
yang menyerah semasa konflik dulunya. Dia memegang tampuk ketua dewan Aceh
Sementara Komite Peralihan Aceh (KPA) Barat para tahun 1997. Kini dia duduk
adalah lembaga gerilyawan GAM yang tetap sebagai wakil ketua. Soal ABAS, dia
eksis melawan republik sampai damai ada, optimistis berjuang sampai akhir.
15 Agustus 2005 silam. Soal spanduk yang diturunkan warga,
Kondisi penolakan tak berpengaruh Tjut Agam menilai karena adanya sebagian
pada komentar yang dilontarkan Ketua orang yang tidak senang dengan isu peme
Komite Persiapan Pembentukan Provinsi karan ABAS. Dia tak memungkiri kalau
(KP3) ABAS, Tjut Agam. Dia optimistis geliat ABAS kalah dibandingkan dengan
pada perjuangannya. Bahkan dia berani ALA. Tapi katanya, “ABAS tak bisa dipisah-
mengklaim dukungan tokoh dan masyara- kan dari ALA, kami layaknya saudara kem-
kat terhadap provinsi ABAS sangat besar, bar, satu pisah yang lainnya juga ikut.”
sekitar 95 persen. “Ini aspirasi masyara- Kendati perlawanan di sana-sini, belum
kat,” sebut Wakil Ketua Dewan Perwakilan ada gesekan yang berbuah kekerasan antar-
Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat itu. pendukung. Penolakan dari barat masih
KP3 ABAS berpusat di Meulaboh, sebatas menaikkan dan menurunkan
sementara untuk kabupaten berpusat spanduk. [a]
Kampung
Antara
di Kutaraja
Dulu daerah itu dikenal itu menjadi kompleks keluarga. Tak heran, Lorong Abdul Kadir yang terletak di
dengan nama Lampoh Cina. Tak ada setelah Kadir meninggal, warga kompleks Jalan Keusyik Amin Beurawe, Kecamatan
rumah warga di lahan yang dipenuhi menabalkan namanya sebagai nama lorong. Kuta Alam, adalah salah satu kompleks war-
semak belukar, hingga pada tahun 1980- Kompleks Abdul Kadir kerap jadi tempat ga Gayo di Kutaraja. Berjarak sekitar 320 ki-
an seorang perwira polisi membeli rawa- persinggahan bagi warga Gayo yang datang lometer dari tanah leluhur, komunitas Gayo
rawa itu. Abdul Kadir namanya. Ia orang ke Banda Aceh. Putra-putri Gayo yang tidak pernah melepaskan identitas mereka.
Gayo. Polisi yang bertugas di bidang sedang menempuh pendidikan di Banda Suatu sore di bulan Maret, saat ACEHKINI
pelayanan Surat Izin Mengemudi itu lalu Aceh juga banyak yang ngekos di sini. Abdul bertandang ke Lorong Abdul Kadir, suasa-
membangun rumah bagi keluarganya. Kadir dikenal sebagai pribadi berjiwa sosial na Gayo sangat terasa. Empat remaja putri
Awalnya, hanya Kadir dan beberapa tinggi. Menurut Sulaiman, warga Gayo yang bercengkrama di ayunan di serambi rumah
kerabatnya yang menghuni kompleks baru menetap di sana sejak 29 tahun silam, jiwa bercat putih. Mereka asik bercengkrama
itu. Seiring perjalanan waktu, warga di sosial Abdul Kadir bukan hanya bagi warga dalam bahasa Gayo. Di sudut penghabisan
kompleks kian bertambah. Terhitung ada Gayo, tapi juga dari warga dari suku lain. lorong, di bawah pohon jambu, seorang
12 kepala keluarga atau sekitar 60 jiwa “Bapak tidak pernah pilih orang dalam pemuda memetik gitar, menyanyikan lagu
warga keturunan Gayo bermukim di sana, bergaul,” kata Asnah, anak sulung Kadir khas mereka. “Linge-linge basu linge,” salah
termasuk empat anak Abdul Kadir. Daerah kepada ACEHKINI, awal Maret lalu. satu bait yang sempat terekam.
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
16
Mereka selalu mengundang warga jika ada Dia mengaku belum pernah diajak pihak
acara di komunitas, begitu juga sebaliknya. Komite Persiapan Pemekaran Provinsi Aceh
Bukti lain, beberapa penyewa di kompleks Louser Antara (KP3 ALA) untuk mendukung
Abdul Kadir merupakan warga Sigli dan pemisahan kawasan dataran tinggi Gayo
Bireuen. dari Aceh. Jamhuri malah mengajak KP3
“Warga Gayo bisa menyesuaikan diri ALA dan Pemerintah Aceh untuk duduk
dengan baik,” kata Lurah Beurawe Ahmad bersama untuk mencari solusi terbaik bagi
Wahab saat ditanya hubungan antara warga permasalahan yang membelenggu kawasan
Beurawe asli dengan suku Gayo. Gayo.
Kampung Antara tak hanya di Beurawe. Menurutnya, dataran tinggi Gayo
Di Desa Doy, Kecamatan Ulee Kareng ada yang tediri atas Kabupaten Aceh Tengah,
tujuh keluarga Gayo menetap. Ada juga Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara,
15 keluarga yang tinggal berdampingan dan ditambah Aceh Singkil, serta Kota
di Desa Ie Masen kecamatan yang sama. Subulussalam, memang masih sangat
Rumah mereka saling berdekatan. Di Desa jauh tertinggal dibandingkan dengan
Doy, kebanyakan tinggal di Dusun Kapai pembangunan di Aceh pesisir, terutama
Kleng dan Ade. Hubungan mereka dengan bidang pendidikan, transportasi, dan jalur
warga sekitar harmonis. komunikasi. “Pemerintah harus diskusi dan
Erlisa, warga Desa Doy keturunan memahami apa yang mereka minta. Juga
Gayo, mengaku orang Gayo sudah tinggal masyarakat Aceh Tengah harus memahami
berkelompok. Penyebabnya, kata dia, apa yang mereka tuntut,” kata dia.
lebih karena mereka kompak satu sama Jika Jamhuri memilih bersikap netral,
lain di perantauan. Apalagi mereka punya tidak demikian dengan Sukardi. Dosen
paguyuban seperti Keluarga Laut Tawar dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Keluarga Negeri Antara. Universitas Syiah Kuala ini malah terang-
Kebiasaan suku Gayo “mengasingkan” Dua paguyuban ini sering dijadikan war terangan mendukung pemekaran. “Gayo jauh
diri dalam sebuah komunitas tersendiri ga Gayo di perantauan untuk berkumpul dan dari kota provinsi dan sulit dijangkau, wajar
sering dianggap orang sebagai sikap warga berbagi informasi. “Kami menyebutnya ber kalau meminta pemekaran,” ujarnya. “Saya
negeri Antara yang tertutup. Padahal, sesawahan. Jadi informasi itu berantai dari berharap pemerintah mau memberikan itu
menurut Sulaiman, orang Gayo sangat satu keluarga ke keluarga lain,” kata dia. (pemekaran). Sumberdaya alam yang ada
terbuka. Lihat saja kemajemukan warga di Bersesawahan inilah yang dipakai akan mampu menciptakan kesejahteraan
Aceh Tengah dan Bener Meriah. “Ada orang saat ada asoe lhok (penduduk asli) mau dan kemakmuran bagi warga di sana.”
Aceh, Pidie, Jawa, dan Padang. Tidak ada menjual tanah. “Makanya, waktu beli tanah Di Lorong Abdul Kadir, Sulaiman,
masalah, mereka bisa hidup berdampingan,” bersama-sama,” katanya, tersenyum. tidak hirau pada hiruk pikuk politik di
kata lelaki 55 tahun itu. Lantas berpengaruhkah perjuangan tanah kelahirannya. Bagi dia, bisa hidup
Walaupun membentuk komunitas Gayo sebagian masyarakat di Negeri Antara tenang saja sudah lebih dari cukup. Tapi dia
di perantauan, tapi mereka tidak lantas untuk memisahkan diri dari Aceh terhadap berpesan agar pemerintah memperhatikan
menutup diri dengan warga sekitar. Menurut komunitas Gayo. “Kalau saya diajak oleh kesejahteraan masyarakat, tak hanya di
Asnah, putri almarhum Abdul Kadir, selama KP3ALA, saya kebingungan menjawabnya,” dataran tinggi Gayo, tapi juga di kawasan
ini hubungan antara komunitas Gayo dengan kata Jamhuri, dosen IAIN Ar-Raniry, lain. “Yang penting tidak ada diskriminasi,”
warga asli Beurawe sangat harmonis. kepada ACEHKINI. kata Sulaiman. [a]
M Adli Abdullah
Gayo
Dewan Kehormatan International Collective
Support of Fishworkers, Brussel, Belgia
S
aya pernah bermimpi bahwa Aceh Jadi, artikel ini dalam rangka menerus-
adalah satu suku yang tidak pernah kan impian saya untuk membangun Aceh
dipisahkan oleh alasan apapun. sebagai sebuah kesatuan utuh dan tidak
Mimpi ini saya dapatkan ketika ada keinginan pihak manapun untuk ber-
Jika saja Snouck berkeliling Aceh dan beberapa negara, pisah sebagai orang Aceh. Dalam sejarah
bahwa Aceh selalu dianggap sebagai satu disebutkan, suku Gayo adalah penduduk
hidup kembali, suku bangsa. Jadi, semua etnik yang ada di
Aceh adalah suku bangsa Aceh. Saya sendiri
negeri Pasai yang lari ke hulu sungai Peu-
sangan karena tidak mau masuk agama
tentu dia akan mungkin memiliki darah dari India atau
Arab, tapi saya tak pernah menganggap diri
Islam (Russel Jones, 1999; Hill, A.H 1960).
Cerita ini bermula pada saat Syech Ismail
menasihati agar sebagai orang India atau Arab, saya tetap
mengaku saya adalah orang Aceh. Namun
dari Mekkah datang ke Samudra Pasai dan
mengislamkan Meurah Silu yang kemudian
Gayo dan Alas kadang impian saya itu hilang, jika ada
satu etnik di Aceh yang ingin memisahkan
bergelar Malikussaleh. Setelah Meurah Silu
diislamkan, Syech Ismail memintanya me
karena kawasan
bersama, ternyata terganggu oleh munculnya lam. Di samping Meurah Silu, saat itu juga
sikap sebagian orang yang ingin keluar dari memeluk Islam Tun Seri Kaya yang bergelar
Aceh. Impian saya ini sebenarnya sama Sayid Ali Ghiyatuddin dan Tun Baba Kaya
inilah yang paling dengan impian orang Jepang ketika mereka bergelar Syech Semayamuddin. Sedangkan
membangun negeri dari kepungan bom sebagian penduduk yang tidak mau masuk
disegani oleh para Hiroshima dan Nagasaki, walaupun mereka Islam mengungsi ke pedalaman hulu Peu-
memiliki beberapa suku bangsa, tetapi sangan nama lain dari Negeri Gayo.
pasukan Belanda. mereka tetap mengaku orang Jepang. Untuk menggambarkan suku bangsa
yang ada di Aceh sewaktu pemerintahan
kerajaan Aceh dinukilkan dalam hadih maja
Aceh sebagai berikut “sukee lhee reuthoh
bak aneuk drang, sukee ja sandang jeurah
haleuba, sukee tok bate na bacut-bacut,
sukee imuem peut yang gok-gok donya”.
Belakangan saya tahu kalau hadih maja ini
dilantunkan oleh penyanyi Aceh, Rafly. Ha-
rus diakui, tak banyak yang paham makna
hadih maja tersebut. Sukee di sini berarti
suku sehingga hadih maja ini menggambar-
kan beragamnya suku yang ada di Kerajaan
Aceh Darussalam tempoe doeloe, yang ber-
hasil disatukan oleh Sultan Alaidin Riayat-
syah Al Qahhar (1537-1565).
Orang Gayo dikelompokkan dalam
suku lhee reutoh yang diumpamakan
aneuk drang, yang berarti seperti pohon
padi yang tumbuh kembali setelah musim
panen. Bahasa lainnya adalah sebuah
DARI ATAS: DOK —PRIBADI; YO FAUZAN —ACEHKINI
18
penggambaran tentang suku tiga ratus ini Pascaperang Aceh Belanda 1873-1942 Aceh yang sekaligus pemimpin perang Aceh
banyak sekali dibandingkan dengan suku- Menurut buku-buku bacaan yang saya melawan Belanda seperti Tgk Syik Di Tiro,
suku lainnya yang ada dalam Kerajaan dapat, sebenarnya Belanda tidak begitu Tgk Syik di Awe Geutah, Tgk Syik Paya
Aceh. Dalam kelompok suku tiga ratus ini berminat menguasai Kerajaan Aceh, apalagi Bakong, Tgk Syik Seupot Mata, dan lain-
termasuk orang-orang Batak Karee yang pada saat itu Aceh tidak memiliki sumber lain. Selain para ulama besar itu, Sultan
berdomisili di Lampanah dan Mantee di daya alam yang menggiurkan seperti se Muhammad Daudsyah—yang akhirnya di
Lamteuba, Aceh Besar. Sedangkan pen karang. Cuma Belanda menganggap Aceh buang ke luar Aceh dan meninggal pada
datang dari India yang masih beragama menjadi benalu bagi eksistensi bisnisnya di 4 Februari 1939 di Jatinegara, Jakarta—
Hindu dan kawin dengan penduduk asli Selat Melaka. Akhirnya, Belanda berusaha pernah memimpin pergerakan di dataran
Aceh mereka tidak digolongkan dalam suku melobi Inggris untuk merevisi London tersebut.
tiga ratus, tapi dikelompokkan dalam suku Treaty 1824 dengan tawaran Gold Coast Van Daalen dan tentara Marsose
Ja Sandang. Arab, Cina, Jawa, Bugis, Turki. (Pantai Gading) di Afrika akan diserahkan (pasukan elit Belanda) melancarkan operasi
Bagi mereka yang sudah memeluk Islam ke Inggris bila bersedia merevisi traktat di dataran tinggi Aceh selama dua tahun.
dikenal dalam suku tok batee dan imuem tersebut yang salah satu pasalnya mengakui Akibat operasi sapu bersih itu, tak kurang
peut sebagai kelompok terakhir. Mereka eksistensi Kerajaan Aceh dan melarang dari 2.902 masyarakat Gayo dan Alas
yang sering dilukiskan sebagai pahlawan Belanda mengintervensi ke Aceh. syahid. Adapun sekitar 1.159 korban perang
dalan sejarah perpolitikan kerajaan Aceh. Tahun 1870, Inggris tertarik dengan ini terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Pada masa Kerajaan Aceh Darussalam tawaran Belanda dan mengadakan pakatan Agaknya, peristiwa ini menjadi salah satu
sudah begitu kuat dan Aceh menjadi lima baru dengan nama Traktat Sumatra kejahatan perang yang pernah dilakukan
besar negara Islam di dunia bersama Turki (Sumatra Treaty). Traktat inilah yang oleh Belanda di bumi Serambi Mekkah.
Usmani, Marokko, Iran, Agra India. Sultan menyebabkan Belanda begitu bersemangat Baru pada tahun 1922 Belanda berhasil
berhasil mengeratkan hubungan keempat untuk menaklukkan Aceh. Genderang mengusai penuh dataran tinggi Aceh terse-
suku ini dengan salah satu cara melalui perang pun ditabuh pada tanggal 26 Maret but dan membagi daerah Gayo dan Alas ke
politek meubisan, seperti Sultan Iskandar 1873. Tapi apa lacur, perang ini menjadi dalam delapan keudjroeen (kerajaan negeri)
Muda (1607-1636) kawin dengan Putri Gayo perang terpanjang dalam sejarah perang dan empat ondeafdeeling melalui Statblaad
yang melahirkan Meurah Pupok, sultan kolonialnya, dengan cost yang harus dibayar 1922 No 451 yaitu Onderafdeeling Takengon
pernah menikah dengan Putri Sani dari mahal oleh Belanda. Salah satu wilayah yang terdiri dari Radjo Tji’ Bobasan, Keud-
Ribee, Pidie, melahirkan Ratu Safiatuddin yang sangat sulit ditakluki Belanda adalah jroeen Boekit, Keudjroeen Siah Oetama,
dan Iskandar Muda naik pelaminan dengan dataran tinggi Gayo dan Alas sehingga Keudjroeen Linggo. Onderafdeeling Serbod-
Putri Kamaliah (Putroe Phang), adik Sultan dalam Seminar Perjuangan Aceh yang jadi terdiri dari Keudjroeen Aboe’. Onder-
Ahmadsyah Pahang (Malaysia), tetapi tak dilaksanakan di Medan, 22-25 Maret 1976, afdeeling Gajo Loeos terdiri dari keudjroeen
memiliki keturunan. seorang pemakalah, T Cut Amat, menulis Petiambang dan Onderafdeeling Alas terdiri
Perkawinan ini sebenarnya politik ke pejuang-pejuang Aceh dari dataran tinggi dari Keudjroeen Bambel dan Keudjroeen
rajaan untuk menyatukan negeri-negeri Gayo dan Alas sebenarnya sudah sejak Poeloe Nas.
yang sudah takluk ke Kerajaan Aceh Da- puluhan tahun lalu telah bergelimang di Jadi, sebenarnya aset Aceh adalah
russalam. Di samping politek meubisan medan jihad bersama-sama dan bahu- wilayah Gayo dan Alas. Walaupun daerah
untuk menyamakan persepsi antara keem- membahu dengan patriot Aceh lainnya baik ini terlambat dalam pembangunan—setelah
pat suku itu, juga dilakukan desentralisasi dari pesisir barat dan timur. Aceh menjadi sebuah provinsi dalam
kekuasaan raja dengan membagi kekuasaan Pada 1902, Prof Dr Snouck Hurgronje negara baru yang bernama Indonesia—
di Aceh berdasarkan kehulubangan dan menulis laporan kepada Pemerintah Be- namun kawasan ini tetap menjadi tempat
keudjroeen sehingga wilayah dataran tinggi landa di Amsterdam, bahwa ada wilayah kesayangan, sebab tanahnya yang subur.
Aceh dibagi ke dalam Radjo Tji’ Bobasan, Aceh di kawasan bukit barisan yakni Gayo Mereka tidak perlu sibuk memikirkan arus
Keudjroeen Boekit, Keudjroeen Siah Oeta- dan Alas yang belum pernah tertakluk oleh situasi modernisasi yang sedang melanda
ma, Keudjroeen Linggo. Keudjroeen Aboe’, pasukan Belanda. Kawasan ini, menurut Aceh saat ini.
Gajo Loeos, Keudjroeen Petiambang, Keud- dia, menjadi basis pejuang Aceh dalam Impian saya selanjutnya adalah wilayah
jroeen Bambel dan Keudjroeen Poeloe Nas. menyerang Belanda. Laporan ini sangat Gayo dan Alas ini tetap menjadi ikon
Hal serupa juga dilakukan di wilayah tak- menggusarkan Van Heuts, panglima perang orang Aceh asli yang tetap berwibawa.
lukan Aceh lainnya di Semenanjung Tanah Belanda di Aceh. Maka, setelah membumi- Dan kita berharap orang Gayo dan Alaslah
Melayu seperti Perak, Pahang dan Johor. hanguskan Batee Iliek (Kabupaten Bireuen yang mampu menjadi ‘penjaga gawang’
Kilas balik sejarah seperti ini penting sekarang), dia memerintahkan pasukannya terakhir identitas Aceh di muka nasional
diangkat kembali ke permukaan, sebab bersiap-siap menyerang Gayo dan Alas dan dan internasional. Jika saja Snouck hidup
satu hal yang cukup menarik untuk diingat, menunjuk Overste GCE Van Daalen sebagai kembali, tentu dia akan menasihati agar
Aceh selalu menjadi rebutan bangsa asing. panglima operasi. Belanda telah mengerah- Gayo dan Alas tetap bersatu, karena ka
Pertanyaannya adalah mengapa Aceh begitu kan pasukan di dataran tinggi Aceh untuk wasan inilah yang paling disegani oleh
penting buat bangsa asing. Dalam hal ini, menyerang masyarakat Gayo dan Alas sejak para pasukan Belanda. Demikian pula,
saya teringat Raffles pernah menasihatkan 8 Februari 1902 sampai 23 Juli 1904 dalam jika arwah syuhada itu hidup kembali,
Pemerintah Inggris pada abad ke 19 dengan perang ini Van Daalen hanya berucap “me- tentu mereka bertanya kenapa kami ingin
kalimatnya “a country like Acheh by military nyerah ataupun semuanya mati.” dipisahkan ketika merdeka, padahal
operation will be lost and nothing to gain”. Tetapi masyarakat Gayo dan Alas tak saat kami berperang, karena tetap ingin
Akibatnya, Inggris tetap menganggap Aceh gentar dengan ancaman Belanda dan mempertahankan harga diri sebagai
sebagai negara strategis di kawasan Selat mereka terus berjuang mempertahankan orang Aceh. Jadi sebenarnya bagi saya,
Malaka dan meminta Belanda menghormati bumi Iskandar Muda walaupun beberapa orang Gayo dan Alas mau pisah, silahkan
kemerdekaan Aceh dalam perjanjian antara ulee balang di pesisir telah menandatangani saja, tetapi amanah syuhada tetap harus
Belanda dan Inggris di London pada tahun korte verklaring dan menyerah kepada diperhitungkan. Jangan kemudian Aceh ini
1824. Perjanjian itu dikenal dengan nama Belanda. Orang-orang Gayo dan Alas tetap menjadi pecah karena kita ingin keluar dari
London Treaty. setia mengikuti seruan ulama-ulama besar identitas kita sendiri. [a]
Secarik
Memo
Wakil
Presiden
Jusuf Kalla berada
di balik lolosnya
partai bekas
pemanggul
senjata dalam
verifikasi. Berkat
lobi pada suatu
pagi di bulan
April.
oleh YUSWARDI AS
dan fakhrurradzie gade
soal Partai GAM. Tak heran, saat mengumumkan panglima wilayah yang rata-rata kini
“Mohon Pak Malek ubah nama partai,” perubahan nama secara resmi, sebulan menjadi “komandan” partai di daerah
kata Jusuf Kalla kepada Malek Mahmud, setelah pertemuan di rumah Wapres, Adnan masing-masing. “Kita jelaskan, kalau
seperti ditirukan seorang petinggi GAM Beuransah dengan mantap berujar, ”Ini macet, tujuan untuk duduk di legislatif tidak
yang ikut dalam pertemuan itu. Menurut adalah perubahan terakhir. Tak ada lagi tecapai. Kalau bertahan dengan nama lama,
sumber itu, Kalla menilai nama GAM dapat perubahan nama setelah ini.” maka kita tidak akan sampai pada tujuan
menimbulkan penafsiran negatif. Adanya memo itu juga dibenarkan itu. Karena itu kita mengikuti alur yang
Singkat kata, usai berdiskusi dengan Zakaria Saman, bekas Menteri Pertahanan diinginkan pemerintah. Sebab, mau tidak
anggota delegasi, Malek Mahmud setuju. Gerakan Aceh Merdeka. Pria asal Tangse, mau pemerintah harus melahirkan partai
Lalu, muncullah nama Partai Aceh. Meski Pidie, ini mengaku pihaknya yang meminta untuk anggota GAM sebab itu amanah MoU
masih menggunakan latar belakang simbol jaminan itu. Tanpa itu, kata dia, pihak GAM Helsinki,” jelas Adnan.
bendera GAM, namun kesediaan mengganti tak punya pegangan apapun. “Tapi nama Bekas panglima GAM Aceh Besar
nama dianggap sudah cukup. Partai Aceh kami yang usulkan,” ujar bekas Muharram menegaskan, dirinya yang
Munculnya nama baru itu tak berarti pemasok senjata GAM itu. membawahi wilayah Aceh Besar dan Banda
persoalan selesai. Pihak GAM masih belum Kenapa Jusuf Kalla bersedia menge Aceh siap menjalankan keputusan pimpinan.
yakin partai mereka tak lagi diusik. Jusuf luarkan memo untuk GAM? ACEHKINI Ia menggaku sudah mensosialisasikan nama
Kalla pun diminta menuliskan secarik yang mengontak dua wakil pemerintah yang baru itu hingga ke tingkat bawah. “Bagi
memo sebagai jaminan. “Kita belum yakin hadir dalam pertemuan itu yakni Sofyan kami tak ada masalah, yang penting partai
kalau tidak ada hitam di atas putih. Kalau Djalil dan Mantan Menteri Hamid Awalu- lolos verifikasi,” ujar Muharram.
misalnya itu ada, itulah buktinya bahwa din tak berhasil mendapat jawaban. Kedua
Pemerintah Indonesia tidak akan menuntut orang yang pernah terlibat dalam perundin- ***
lebih daripada itu,” ujar Adnan Beuransah. gan di Helsinki ini tak menjawab telepon.
Menurut Adnan, memo itu diperlukan Jawaban justru datang dari Juru Bi Bagi GAM, satu tahapan kritis
agar tak terulang sejarah diplomasi antara cara Komite Peralihan Aceh, Ibrahim telah berlalu. Tapi, tak berarti partai ini
Teungku Daud Beureueh dengan Presiden Syamsudin. Menurutnya, itu dilakukan bisa otomatis ikut pemilu. Masih ada tahap
Soekarno. “Makanya kami minta harus ada untuk menyelamatkan perdamaian di Aceh. verifikasi berikutnya yang dilakukan oleh
bukti hitam putihnya. Jaminan inilah yang “Perdamaian di Aceh ini harus kekal sampai Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
membuat kami yakin,” ujarnya. kiamat,” kata Ibrahim menirukan ucapan Untuk lolos tahap ini sejumlah persiapan
Awalnya, Jusuf Kalla tak langsung setu- Kalla saat itu. sudah dilakukan, di antaranya menyiapkan
ju. Namun, delegasi GAM ngotot. “Kami Di kalangan bekas pemanggul senjata, KTP dan kartu anggota dan menyiapkan
mengancam tak mau pulang jika tidak ada perubahan nama itu sempat menimbulkan orang-orang yang duduk di DPRA. “Target
jaminan,” ujar Ibrahim. Kalla pun lalu men riak-riak kecil. Sebuah sumber di kalangan kami menguasai parlemen secara dominan,”
diskusikan permintaan itu dengan timnya. GAM menuturkan, dalam sebuah rapat ujar Adnan.
Hasilnya, Kalla bersedia menuliskan memo internal partai, nama baru sempat diper Setelah dua kali ganti nama, partai
sebagai jaminan. Berkop Wakil Presiden, debatkan. Bagi yang menolak, nama baru yang dihuni mantan kombatan itu tak
memo itu ditulis di secarik kertas. Intinya, dianggap tak membawa identitas GAM. ingin terpental. “Kita sudah mundur dua
Kalla merestui penggunaan nama Partai Namun, para petinggi GAM bergerak langkah, kalau sampai tiga langkah bisa
Aceh dan menjamin Partai GAM, eh, Partai cepat. Sebelum pertentangan semakin berarti masuk jurang,” ujar Adnan. Karena
Aceh dapat melaju mulus dalam verifikasi. keras, mereka memanggil semua bekas alasan itu pula, memo Jusuf Kalla di bulan
April itu terbukti cukup ampuh. Setidaknya,
satu batu sandungan terlewati.
Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak
Asasi Manusia Aceh Razali Ubit memilih
tutup mulut saat ditanya soal memo Wapres
itu. Kepada Jamaluddin dari ACEHKINI,
ia malah meminta hal itu tidak ditulis.
“Saya mohon jangan (ditulis), karena akan
menimbulkan hal-hal yang tidak baik.
Mungkin sampai menimbulkan benturan
nanti, inilah yang kita pikir sama-sama.
Tapi ini menurut saya, tapi tolong didiamkan
saja,” ujarnya usai mengumumkan nama
partai yang lolos verifikasi, Jumat, 23 Mei
lalu.
Tak jelas benar benturan yang dimaksud.
Logikanya, jika tak ada aturan yang
dilanggar, kenapa mesti ragu. Kata sebuah
iklan: tanya kenapa? [a]
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
22
Tolong
Didiamkan
Saja
oleh JAMALUDDIN orang. Tolonglah dijaga, saya pun nggak
mengerti.
Kenapa Partai GAM harus Setelah diverifikasi baru ada
mengubah nama? perubahan nama apakah ini tidak
Partai ini pertamanya bernama bertentangan dengan landasan
partai GAM dengan Ketua Umum Malek verifikasi yang ada?
Mahmud, secara hukum kewarganegaraan Itu dibolehkan. Artinya begini, pertama
beliau bukan warga Indonesia walaupun dalam tenggat waktu mendaftar. Kemudian
beliau kelahiran Aceh. Ini mengenai status kalau ada perubahan akta pendirian baik
kewarganegaraan, oleh karena itu mereka pengurusan maupun yang lain, dia melapor
mengubah akta pendirian dengan Ketua kepada Kanwil Hukum dan HAM Aceh.
Umum Muzakir Manaf dan Sekjen M. Yahya Tetapi yang penting telah mendaftar pada
dan Bendarahawan Hasanuddin. Karena ada tenggat waktu yang telah ditentukan, dan
masalah pada nama dan lambang, partai ini perubahannya sebelum diumumkan hasil
mengubah namanya menjadi Partai Gerakan verifikasi. Karena sudah ada badan hukum,
Aceh Mandiri. Gerakan Aceh Mandiri ini jadi sudah selesai dan tidak bisa diubah lagi.
masih bertentangan dengan aturan yang ada. Landasannya?
Di mana pertentangannya? PP Nomor 20/2007 tentang partai lokal.
Adanya kata gerakan dalam nama partai Pada Bab III, Pasal 5 disebutkan perubahan
itu. Tidak ada istilah gerakan dalam partai anggaran dasar, perubahan anggaran rumah
kecuali pada organisasi atau LSM. Jadi demi tangga, azas, nama, lambang, tanda gambar
kebaikan, demi menuju Aceh yang baik dan kepengurusan partai politik lokal didaf-
Perang
diselewengkan. Itu sebabnya, Gerak me an dari gubernur dan kepolisian untuk me-
minta penegak hukum bertindak cepat. nindaklanjuti kasus itu,” katanya.
“Sebelum kepercayaan korban konflik Kapolda Aceh Irjen (Pol) Rismawan
rusak,” kata Ambo Bugis, Manager mengatakan kasus ini masih tahap
Program Pendidikan dan Politik Anggaran penyelidikan, belum ke penyidikan karena
Gerak. informasi tentang kerugian negara belum
Menurut dia, dalam kasus valid. “Kami menunggu laporan lanjutan
laporan BPKP tak sepenuhnya benar. pemberdayaan ekonomi korban konflik, dari BPKP,” ujarnya.
Soal penyaluran bantuan pemberdayaan bantuan disalurkan melalui KPPN dan Tampaknya, proses reintegrasi masih
ekonomi korban konflik, misalnya, kata Dinas Sosial seharusnya ditransfer harus menempuh jalan panjang. Tak heran
dia, penyalurannya sudah sesuai kerangka langsung ke rekening kolektif. Faktanya, Martti Ahtisaari, fasilitator perdamaian
acuan dan disetujui Gubernur Irwandi kata dia, pelaksanaannya dilakukan oleh antara pemerintah dan Gerakan Aceh
Yusuf. Bantuan itu disalurkan dalam dua BRA Provinsi. Merdeka, dalam kunjungannya ke Aceh
tahap: pertama 60 persen, berikutnya Selain ‘transfer’ pengelolaan dari Dinas belum lama ini menilai, “Saya rasa proses
40 persen. “Penetapan ini dimaksudkan Sosial kepada BRA, uang sebesar Rp 10,5 reintegrasi masih menjadi tugas berat bagi
agar bantuan benar-benar dimanfaatkan miliar baru disalurkan Rp 7,7 miliar. Sisa kita semua, karena akan membutuhkan
sesuai usulan penerima manfaat sendiri,” dana Rp2,8 miliar digunakan untuk biaya waktu beberapa tahun lagi.” Keresahan
jelasnya. lokakarya dan biaya honor UPP. “Padahal mantan Presiden Finlandia masuk akal.
Soal temuan BPKP di Pidie, Dawan itu tidak teranggarkan dalam DIPA 2007,” Sebab, masih ada yang berani bermain api
menyebutkan, berdasarkan rekening koran katanya. dengan uang untuk korban perang. [a]
giro BPD Sigli, pada saldo akhir per 11 Akibatnya, kata Ambo, negara merugi
Februari 2008, tersisa Rp 1,5 miliar dan Rp 1,2 miliar. Rinciannya, Rp 290 juta dari
pada 12 Maret lalu tersisa lagi menjadi Rp pembiayaan lokakarya serta biaya honor
959 ribu. “Penyaluran terlambat karena bagi 233 UPP selama empat bulan senilai
masih adanya 66 rumah bantuan tahap
pertama yang telah disalurkan, tapi
Rp 943 juta. Soal temuan dana diendapkan Kami sedang
dalam rekening pribadi bendahara Aka
hasilnya masih nol karena data penerima Mulyadi di Bank BPD Aceh, Ambo menilai, menunggu permintaan
bantuan belum valid. Prosesnya, rumah
itu dibangun langsung oleh penerima
“Ini juga terindikasi merugikan negara.”
Dalam kasus pemotongan bantuan
dari gubernur dan
manfaat,” ujarnya. Mungkin, karena PETA, Gerak menemukan keterlibatan kepolisian untuk
itu, “Diberikan uang bukan untuk buat
rumah, tapi ada yang beli motor,” tambah
sejumlah pejabat. Ada pula ketidakjelasan
pertanggungjawaban keuangan Rp 110
menindaklanjuti
Koordinator Bidang Sosial Budaya BRA juta. “Kita akan mengontak pengurus BRA kasus itu.
Asmawati Hasan. daerah yang jadi tersangka temuan BPKP
Dalam kasus bantuan untuk PETA, untuk mengetahui duduk persoalan sebagai
menurut Dawam, bantuan itu tidak
Sutra’
padat, bebas rambu, dan macet. Tak ada lampu
merah di simpang jalan. Di tepian, di pucuk meranti,
Soraya
damar laut atau medang, burung jalak, nuri bahkan
gagak hitam bersenandung. Penumpang perahu
bermesin yang disebut robin itu tak tampak cemas.
“Sejak ada dunia, tak pernah ada jalan darat!”
Foto : Yo Fauzan kata Ihsan, seorang warga, selepas melintas sungai
Teks : Maimun Saleh
yang melintang di Rawa Singkil, pekan lalu. Bagi
nelayan Kecamatan Kuala Baru, Aceh Singkil, Lae
Soraya lebih dari sekedar ‘jalur sutra’, jalur pelayaran
yang menghubung China dan Eropa. Inilah jalur
dagang dan transportasi yang membawa mereka ke
dunia luar.
Lewat sungai ini, warga Kuala Baru melabuhkan
ikan-ikan asin di kota Singkil. Lalu dibawa dengan
fery ke Simeulue. Lewat darat, dipasarkan ke Medan
dan Sibolga, Sumatera Utara. Dari laut diangkut ke
Nias.
26
Menumpang robin ke Singkil
menyita waktu sekitar satu jam.
Selain perjalanan bisnis, ongkos
perahu imut ini terbilang mahal,
Rp 10 ribu sekali berlayar.
Untuk menyewa satu robin,
bisa mencapai Rp 100 ribuan.
“Kami berharap di sini menjadi
kawasan wisata kelak, biar
pendapatan kami bertambah,”
kata seorang pemilik robin.
Saat pemilik robin
menyematkan harapannya. Rupa
Soraya tak lagi ramah. Di banyak
sisi, terlihat pohon-pohon mati,
kerontang. Pembabatan hutan
Kawasan Ekosistem Lauser
(KEL) terus berlanjut. Amuk
Soraya, ‘jalur sutra’ hanya
menanti waktu.[a]
Anak-anak
dan berteriak penuh semangat menentang
standardisasi nilai ujian nasional. Percaya
lah. Apapun yang kalian perbuat tidak akan
Bèë Chuëng!
menggerakkan barang sejengkal nurani
kami untuk meniadakan standardisasi nilai
itu. Kalian tahu apa tentang segala kebijakan
pendidikan? Terima sajalah.
Kami sengaja menciptakan standar
semacam ini, bukan hanya untuk mengejar
ketinggalan Tanah Air kita, juga bukan RAISA KAMILA
hanya untuk meraup rupiah. Kami tidak Pelajar jurusan ilmu sosial dan
ingin kelak kalian bernasib sama seperti bergerak pada divisi teknologi
informasi di Solidaritas Independen
kami: duduk di belakang meja dan membuat Kaum Muda Aceh (SIKMA)
kebijakan sesuka hati, seolah kami banyak
bekerja. Betapa mulia niat kami!
Ah. Kalian anak-anak malang. Sudah kalian hanya mampu menjadi pengikut, ujian nasional mampu mengisolasi kalian
berapa tahun kalian sekolah? Enam? jangan sampai jadi pemimpin. Terlebih jadi supaya tidak tahu bagaimana busuknya
Sembilan? Dua belas atau tujuh belas? pembangkang. kami jalankan kebijakan.
Otak kalian masih tumpul. Tanpa Jangan tuntut kami mengubah kebi Penolakan standardisasi nilai ujian
standardisasi nilai mana mungkin kalian jakan itu. Karena bagi kami dulu, nilai nasional bukan saja merugikan kalian. Jika
mau belajar? Kami tahu bagaimana ber lebih penting ketimbang ilmu. Lupakanlah dihapus, kamipun rugi. Itu sama dengan
binarnya mata kalian melihat angka delapan perkara kreativitas dan tetek bengek lain. menghapus proyek paling basah abad ini.
dan sembilan menari-nari di lembaran Belum lagi tuntutan kalian mengenai Jelas kan anak-anak?
ijazah yang akan meluluskan kalian ke penyamaan fasilitas sekolah di kampung- Maka, cukuplah tuntutan kalian. Jangan
jenjang berikutnya. Pun kami tahu kalian kampung pedalaman Aceh yang hampir sampai kami bertindak gegabah. Bukankah
akan halalkan segalanya agar berhasil rubuh, agar disamakan dengan sekolah- kalian tahu, kami mampu berbuat apa saja
melewati standar nilai itu. Berapa standar sekolah megah di kota Banda Aceh. untuk membungkam bibir-bibir tajam
tahun ini? Empat? Lima? Atau lima koma Tenanglah. Kelak kami akan sulap agar kalian?
dua lima? persentase kelulusan daerah itu unggul, Kami pun bisa menandai siapa-siapa
Terserah. Yang penting nilai-nilai itu seakan fasilitas dan standar gurunya sama yang berhidung paling mancung dalam
tercetak pada laporan hasil pencapaian dengan SMA Negeri 8 Jakarta. upaya penolakan standardisasi nilai ujian
mutu pendidikan Tanah Air. Ha-ha-ha. Biar Nanti kami akan pasang spanduk dengan nasional ini. Dan akan kami buat dia tidak
Malaysia dan Singapura tahu Indonesia bahasa gaul ala kalian supaya kalian lebih lulus! Seperti siapa itu, teman kalian? Ah,
masih mampu mengejar, sekalipun terseok bersemangat ikut ujian nasional. Apa ya ya! T. Oryza, si juru bicara gerakan anak-
dan butuh alat bantu, juga kaki palsu. kira-kira kalimat penyemangat yang cocok? anak malas yang hanya tahu demonstrasi
Hei, barusan kami mendengar seorang Cape dhe. saja. Nah, kalian tidak mau kan bernasib
temanmu menyebut kami berperut buncit Hei anak-anak muda béë chuëng. seperti dia? Tercantum namanya pada
dan berotak kapitalis. Darimana dia tahu Berhentilah meributkan ujian nasional. blacklist anak-anak yang kelak tidak kami
bahasa itu? Apa yang diajarkan guru- Kalian memang tidak lebih dari anak- luluskan pada ujian nasional?
gurumu di sekolah? anak malas, pembangkang yang tidak tahu Tutup mata pada realita, tuli pada
Huh. Kalian tidak tahu membalas jasa aturan. Belajarlah yang banyak dan lupakan jeritan rakyat, dilengkapi kesiapan mental
kami yang bekerja mengutak-atik kebijakan urusan sosial di sekitar kalian. Harusnya yang tinggi adalah sekian dari persyaratan
pendidikan. Tahu tidak sih, kami terpaksa utama menjadi orang-orang seperti kami.
harus meluangkan waktu sejenak dengan Toh kami bisa berbuat apa saja selama kami
istri-istri kami agar rapat penyusunan ang- berkuasa.
garan pendidikan dapat kami lambungkan Seperti halnya kalian yang mengalami
beberapa nominal, lalu kami kantongi. penderitaan psikologis menjelang ujian
Sudahlah, kami bosan mendengar jeritan nasional, begitu pula kami saat menghadapi
kalian, menuntut standar guru dan fasilitas segelintir pihak semacam kalian. Dan,
pendidikan disamakan, baik di kota dan seperti halnya kalian menuntut peningkatan
pedalaman. Berkutat sajalah kalian dengan standardisasi guru dan fasilitas sekolah
rumus kimia dan teori sosiologi, bukankah sebelum standardisasi nilai, kami pun
pelajaran sudah ditambah menjadi enam? menuntut hal bernada serupa! Tingkatkan
Belajarlah. Belajarlah untuk pasrah dulu gaji dan fasilitas kami, baru bicara
FOTO: DOK —PRIBADI; ILUSTRASI: CEK IS BASRI
pada kenyataan atau barangkali ke mutu kerja. Ah, memang nikmat benar
kejaman? Ha-ha-ha. menjadi orang-orang seperti kami.
Karena, dengan sistem semacam Karena itu, jangan ganggu kami. Apalagi
ini, kelak kalian menjadi pengikut kami. dengan unjuk rasa. Kalian yang berunjuk
Bukan pembangkang. Biarlah pemimpin rasa, mengacungkan telunjuk ke muka kami,
kami yang cipta dengan menunjuk tanpa pulang dulu ke rumah untuk mandi
keponakan kami yang baru pulang dan berganti seragam sungguh membuat
dari Eropa atau Amerika. Kami sengaja kami terganggu, wahai anak-anak béë
ciptakan sistem standardisasi nilai agar chuëng. [a]
28
Sains
dalam perlombaan tingkat dunia di sana. proyek dikerjakan dua siswa. Danny dan Muzafarsyah. Proyek mereka tentang
Angky Dwi Sefftiyanto boleh jadi orang Trisnadi dan Muhammad Iqbal ikut proyek penggandaan sel tanaman jarak untuk
yang paling bangga. Ditemui sepulang dari kimia, Muhammad Ichsan dan Abdul bioenergi “hanya” meraih perak. “Sel yang
Turki awal Mei lalu, wajah Kepala Sekolah Mubdi Masbar Rus di proyek komputer dan akan kami peragakan di Turki terkocok di
Fatih Banda Aceh itu berbinar-binar. Teuku Kanigara yang berpasangan dengan dalam kapal, jadi kelihatan sudah seperti
30
Emas
dari Kulit
chitin Udang
oleh JAMALUDDIN
Pada chitin akhirnya ia jatuh
Kulit
hati. Saking kepincut, tujuh jam waktu yang
disediakan untuk membaca dialihkan untuk
melumat buku kimia. Tak puas sampai di
Udang
situ, Muhammad Iqbal Ramli, 17 tahun,
menyambungnya dengan berselancar di
penjernihan air internet sejam setiap hari, bila libur tiba
Dibuang
bahkan sampai lima jam lamanya. Belum
juga puas, enam bulan ia habiskan waktu
‘mengacak-acak’ laboratarium kimia
chitosan
Unsyiah, Banda Aceh.
Selama ini, Chitosan juga dipakai dalam berada pada perlakuan suhu dan Aceh diolah menjadi berguna,” kata Iqbal.
industri sari buah atau minuman untuk konsentrasi HCI. Untuk membuat chitosan, Bila ditindaklanjuti, lumayan mengurangi
menggantikan bahan pengawet. Saat isu proses tadi masih dilanjutkan dengan bau pesing pasar ikan seluruh Aceh. Untuk
formalin merebak, chitosan dipakai sebagai perendaman dengan NaoH pekat dan mengumpulkan kulit udang, tentu tak perlu
pengawet alternatif. Dalam industri kain pencucian ulang.[a] baca buku berjam-jam bukan? [a]
Nanggroë
REKONSTRUKSI FEATURE
SEARAH JARUM JAM: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI; CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
20 September.
BRR juga mengangkangi keputusan pre berdemo ke kantor BRR, menuntut
dana rehab rumah Rp 15 juta. 17 April
siden dalam pembangunan kembali rumah 2007 Seratusan korban tsunami berunjukra-
yang nilainya di atas Rp 50 juta padahal 9 April 3 April sa di kantor gubernur. Saat berdemo di
tertulis dalam blueprint Rp 28 juta. Panji kembali memimpin demo ke BRR Bupati Aceh Barat, Ramli MS, mengirim kantor BRR, mereka mengamuk akibat
yang menuntut pemenuhan hak-hak surat ke Presiden Susilo Bambang ulah seorang pemuda tak dikenal yang
Berbagai komentar miring pun Yudhoyono dan Kepala BRR Kuntoro mengeluarkan kata-kata kasar. Massa
korban tsunami.
dialamatkan ke BRR. Kaum politisi di Mangkusubroto yang intinya agar sempat menghajar sang pemuda yang
parlemen bersuara lantang. Mereka 10 April BRR memenuhi tuntutan dana rehab kemudian diketahui kurang waras.
Aksi demo BRR digelar di halaman sebesar Rp 15 juta, bukan Rp 2,5 juta.
mendesak Gubernur, Irwandi Yusuf, yang Masjid Raya Baiturrahman. Massa 19 April
menjabat Wakil Kepala Badan Pelaksana, melakukan mosi tak percaya ke BRR, 4 – 10 April Korban tsunami dari Aceh Barat yang
dengan membubuh tanda tangan di Ratusan warga korban gempa dan sejak dua pekan berada di Banda
dan Ketua DPRA, Sayed Fuad Zakaria,
kain putih. tsunami dari Aceh Barat berdemo di Aceh untuk berunjuk rasa ke Kantor
anggota Dewan Pengarah, keluar dari kantor Pusat BRR untuk menuntut BRR pulang ke daerahnya. Mereka
BRR. Janji-janji untuk memperjuangkan 20 November dana rehab rumah Rp 15 juta dan kemudian menduduki Kantor BRR
Puluhan mahasiswa berunjuk rasa ke menolak Rp 2,5 juta seperti ditetapkan Distrik Meulaboh.
hak korban tsunami bagai tenggelam BRR, menuntut merumahkan korban BRR. Aksi demo juga terjadi di kantor
ditelan sang waktu. tsunami yang masih berada di barak. BRR Regional II di Lhokseumawe. 20 Maret
Penyaluran tahap sebelumnya Rp Ratusan korban tsunami berdemo di
5 April Kantor BRR Distrik Meulaboh untuk
15 juta sendiri tidak berjalan mulus. Gubernur dan pimpinan DPRA menge menolak dana rehab rumah Rp 2,5
Malah kas BRR terbilang ‘bocor’. Dewan luarkan rekomendasi yang harus juta.
Pengawas protes, ramainya warga tidak segera dilaksanakan BRR. Intinya
memenuhi tuntutan korban gempa dan 22-24 April
berhak, justru mendapat bantuan. Auditor Seribuan korban tsunami berdemo di
tsunami yang berdemo di kantor BRR.
mempertanyakan kenapa biaya penyaluran kantor BRR Regional II Lhokseumawe,
sangat tinggi, mencapai miliaran untuk 5 April menentang dana rehab rumah Rp 2,5
Kepala BRR Kuntoro Mangkusubroto, juta dan menuntut Rp 15 juta. Mereka
para konsultan. “Istilahnya menyajikan menegaskan, BRR tak mungkin menduduki kantor BRR. Aksi demo
ubi dengan piring emas,” kata Wisnu. mengubah kebijakan bantuan sosial juga berlangsung di kantor BRR Distrik
[a] perbaikan rumah yang telah ditetapkan Meulaboh. [a]
34
Suryani terharu saat bertemu dengan Riko
bukan reality show, tapi pencarian seorang adalah anaknya. Ia bertambah yakin ketika ditemukan pada diri Riko. “Tahi lalat di
ibu yang kehilangan anak. Seisi ruangan suami dan para tetangga mendukung kepala anak saya kecil,” kata Suryani usai
mematung. Rasa haru-biru menyeruak. pendapatnya. Sejak itu, ia memendam menyibak rambut lurus Riko.
Nenek, kakek dan paman Riko hanya tekad: bertemu Riko.
menyaksikan drama itu. Tarmizi, suami Berbagai upaya ditempuh. Menelepon ***
meyakinkan agar
kami tidak ragu lagi.
36
Ekonomi &
Bisnis
INDUSTRI
Menjegal Andalas
Mengharap Rezeki dari Pelancong.
Prahara pengrajin rencong. Hal. 39
Hingga ke Madrid.
Perseteruan warga dengan Semen
Andalas sampai ke Madrid.
Akibatnya, pinjaman dari ABD
ditinjau ulang.
HASBI AZHAR —ACEHKINI
Rezeki dari
menanggung resiko. Sebab, dari desa mengaku dirinya harus pindah karena
itulah Semen Andalas mengeruk bahan rumahnya terletak di lokasi peledakan.
baku limestone (bahan campuran semen). Saat itu, kata dia, ganti ruginya tidak layak.
“Sebelum material diambil, biasanya “Untuk kerusakan sawah dan kebun saya
dilakukan blasting (peledakan) sampai
dua kali sehari. Lokasinya hanya berjarak
20 – 30 meter dari rumah penduduk,” ujar
tidak pernah mendapat ganti rugi,” ujarnya.
Ia resah bila Semen Andalas kembali
beroperasi. Selain kenyaman terusik,
Pelancong.
Geusyik M.Nur.
Sebenarnya, limestone juga ada di
pengalaman sebelumnya, aksi peledakan
bahan baku sering meleset dari jadwal yang
Pengrajin rencong
Lampuuk. Namun, kata Nur Ibrahim,
masyarakat di sana tak mengizinkan
diberitahu. “Belum lagi debu-debu yang ‘bertuan’ pada
menutupi rumah kami,” ujarnya. Walhasil,
Semen Andalas mengambil material ia berharap, pertemuan di Madrid pelancong. Usaha
dari kampung mereka. “Dulu kami menghasilkan solusi bijak. [a]
mengizinkan karena ada janji mereka akan turun-temurun kini
memperhatikan masyarakat setempat, tapi Pabrik Semen Andalas hancur dihantam
sampai sekarang tidak pernah terealisasi,” tsunami, akhir 2004. terus surut.
oleh JAMALUDDIN
Dalam gubuk beratap rumbia
dan tak berdinding, saban hari bunga api
menyala-nyala di atas tungku. Dentum
besi panas beradu martil sahut-sahutan,
tiap pagi di Baet Masjid Kecamatan Suka
Makmur, Sibreh, Aceh Besar.
Turun-temurun warga desa ini menjadi
pengrajin rencong. Di desa yang dihuni
145 keluarga, hanya 30 persen saja pria
yang tidak lihai memipihkan besi menjadi
senjata tradisional Aceh. “Mengubah
besi menjadi rencong sudah tradisi dari
nenek kami di sini,” jelas Ridwan, seorang
pengrajin rencong di Baet.
Rencong boleh saja terkenal, tapi
derajat hidup para pengrajinnya tetap
jauh dari makmur. Pasalnya, pasar
40
Seni &
Budaya
TRADISI
TRADISI
SASTRA ADAT MUSIK FILM BUKU
Merawat
Tradisi Berat
di Ongkos.
Kegigihan merawat
tradisi mengantar
mereka ke pentas
dunia. Sayang, dibelit
persoalan duit.
42
Alam
LINGKUNGAN SATWA
Fund (WWF) Aceh Programe itu membawa terpilih sebagai pembawa obor olimpiade ini melintasi Indonesia. “Saya bangga
kabar gembira: Azhar terpilih sebagai Beijing karena kegigihannya melestarikan sekali. Mungkin juga seluruh Aceh
pembawa obor olimpiade 2008. Kabar lingkungan di sekitar. Azhar Idris dipilih bangga. Ada putra Aceh yang bisa
ini membuat Azhar kebingungan. “Saya oleh WWF dan perusahaan minuman membawa obor olimpiade setelah terkena
sama sekali tidak percaya,” kata Azhar saat ringan Coca Cola Company, bersama Emil musibah tsunami,” kata Azhar sambil
dijumpai awal Mei lalu. “Tidak mungkin Salim (mantan Menteri Negara Lingkungan memperlihatkan obor yang dibawanya
orang tak berpendidikan seperti saya Hidup), Nirina Zubir (duta WWF), Valerina di Gelora Bung Karno, Jakarta, 22 April
44
Gaya
Hidup
MODE KULINER PENDIDIKAN OLAHRAGA HOBI KESEHATAN
OLAHRAGA
Dalam
Pelukan
Ombak.
Mulai menjadi
gaya hidup anak
muda Banda Aceh.
Awalnya hanya
digandrungi bule.
oleh MURDANI
Lelaki itu seperti penari.
Di atas sekeping papan, badannya me-
liuk-liuk. Di belakang, ombak besar siap
menerkam. Saat ombak memecah, hup, ia
melompat dan mendarat mulus dengan
lutut tertekuk di atas air pantai Lhoknga,
Aceh Besar, suatu sore awal Mei lalu. Ter-
lambat sedikit, bisa dipastikan tubuhnya
digulung gelombang.
Ombak laut, ketangkasan, sekeping
pap an dan penaklukan. Inilah modal
utama seorang peselancar, sang penari
dalam gulungan ombak. Selancar
YO FAUZAN —ACEHKINI
46
Pelesir
WISATA PERJALANAN ANGIN SEGAR
PERJALANAN
Macau,
Cermin di
Selatan
Cina. Lepas dari
jajahan Portugis,
pulau kecil ini jadi
milik Cina. Meski
begitu, Macau punya
mata uang dan
LORENTIUS EP —DOK. TEMPO
bendera sendiri.
oleh YUSWARDI AS
jelas.” yang juga skuad tim nasional Portugal Tapi hobinya tak pernah berganti. Hari-
Martunis, bocah desa. Dia lahir di menawari Tunis menginap di rumahnya harinya dihabiskan dengan bermain
Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda di Inggris dan menyaksikan pertandingan sepakbola, tentu saja dengan teman
Aceh. Namanya sempat menghentak klub elite Liga Premier. sepermainannya. Hanya saja dia berharap,
pandangan dunia. Ketika amuk tsunami, Bukan hanya itu, skuad Portugal juga suatu saat Tukul ”Kembali ke Laptop”
dia selamat dengan sepotong kostum mendonasikan dana guna membantu Arwana menepati janjinya. [a]
50
ACEHKINI Juni 2008 51
52