SKRIPSI
Oleh
HUMAIDI ALI
A1C 004 044
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM
2009
KATA PENGANTAR
Penuliis
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang .................................................................... 1
1.2. Batasan Masala ............................................................... 7
1.3. Perumusan Masalah ............................................................. 7
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 7
1.3.1. Tujuan Penelitian ......................................................... 7
1.3.2. Manfaat Penelitian ....................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRACT
PENDAHULUAN
apapun bentuk organisasi itu. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi,
prilaku manusia yang berada dalam suatu kelomok tersebut adalah awal dari
perilaku organisasi.
organisasi, salah satunya dikemukakan oleh Schen (1982) dalam Arni Muhammad
orang untuk mencapai beberapa tujuan umum, melalui pembagian kerja dan
menjadi dua macam, yaitu organisasi profit atau organisasi perusahaan dan
"organisasi profit adalah organisasi yang bertujuan untuk mencari laba atau
keuntungamn yang sebesar-besarnya dari aktivitas usahanya. Organisasi
non profit yaitu organisasi yang tidak semata-mata berorentasi pada laba,
tetapi pada organisasi ini lebih menitikberatkan pada pemberian jasa atau
layanan kepada masyarakat, sehingga nantinya diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberi kepuasan atas layanan atau
jasa yang diberikan dan bukan memperoleh laba atau non profit motif."
(Hasibuan, 2003:59)
Dalam suatu organisasi baik profit atau non profit perlu adanya suatu
yang bersifat lancar yang sangat menarik dan mudah diselewengkan atau
digunakan tidak semestinya oleh semua pihak, karena uang kas merupakan aktiva
yang paling bernilai daripada aktiva lainnya, dan uang kas mudah
pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran yang baik atas uang kas
tersebut.
Sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang baik adalah penerimaan dan
pengeluaran dimana kas yang ada dapat diatur sesuai dengan prinsip pengendalian
Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Dari Pendapatan Benda Pos dan
menyebutkan bahwa:
2002, Badan Amil Zakat adalah organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh
pemerintah terdiri dari unsur masyarakat dan pemerintah yang mempunyai tugas
serta mendayagunakan zakat infaq dan shadaqoh yang berupa uang tunai atau kas
Zakat, infaq dan Shadaqah adalah amanat dari muzakki yang berbentuk
kas (uang tunai) yang dikelola oleh BAZISDA Lotim untuk kemaslahatan ummat,
seperti untuk konsumtif, pengobatan, dan modal usaha (dana produktif). Dengan
4.029.339.36
1.929.487.50
0
Sumber : Data Arus Kas Bazisda Lotim Tahun 2003-2007
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2003 penerimaan dan
pengeluaran kas masih sangat kecil, hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut
peningkatan ini disebabkan karena pada tahun itu mulai dilaksanakannya Surat
Keputusan (SK) bupati Lotim nomor 4 tahun 2004 yang merupakan implementasi
Perda no 9 Th 2002 yang mengatur pemungutan zakat atas gaji pegawai negeri
sipil (PNS) dan guru sebesar 2,5% (dua setengah persen). Tetapi pada tahun 2005
penurunan ini merupakan dampak dari aksi protes yang dilakukan oleh para guru
dan PNS atas pemotongan yang lakukan atas gaji mereka. Dan pada tahun 2007,
seiring dengan mulai stabilnya kadaan yang sempat rusuh karna adanya protes
dari para PNS dan guru, penerimaan kas kembali mengalami peningkatan sebesar
68,38 %.
Sedang pada sisi pengeluaran kas, terjadi peningkatan pada tahun 2004
dan 2005 masing masing sebesar 16,09% dan 63,92%. Selanjutnya, pada tahun
2006 mengalami penurunan sebesar 8,15%, tetapi pada tahun ini jumlah
penerimaan kas lebih randah dari pengeluaran kas, kadaan ini disebabkan karna
dikembalikannya zakat yang dipungaut dari gaji para PNS dan guru yang
melakukan protes atas pemungutan tersebut. Sedang pada tahun 2007, juga
mengalami penurunan sebesar 52,11%, tetapi pada tahun ini jumlah penerimaan
Lotim adalah sebagai berikut. Untuk penerimaan kas (ZIS), selain menerima
langsung dana ZIS dari muzakki, BAZISDA Lotim juga melakukan kerjasama
dengan beberapa bank yang ada di Lombok Timur yang dapat dimanfaatkan oleh
muzakki untuk menyetor ZIS yang akan dikeluarkan, dan selanjutnya pada setiap
bulannya akan dilakukan cross check antara data penerimaan kas dari bank
dengan data penerimaan kas dari BAZISDA. Sedang dalam hal pengeluaran kas
lapangan terkait dengan surat permohonan dana ZIS yang diajukan oleh calon
mustahik (penerima zakat). Sehingga, dengan hasil survey itu maka baru akan
diputuskan melalui rapat apakah perlu atau tidak dicairkan dana untuk calon
penyelewengan yang dilakukan terhadap kas. Pengawasan kas ini tercakup dalam
paling sering terjadi dan paling mudah untuk disalahgunakan dalam organisasi.
pengelolaan kas (ZIS). Namun, pengurus yang mempunyai sifat jujur dan amanah
sulit dicari dan alat untuk mengukur dan menentukan tingkat kejujuran dan
amanah tersebut sulit dilakukan. Dengan melihat hal tersebut maka diperlukan
Pengendalian Intern Kas Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Daerah
(Studi kasus pada Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Kabupaten Lombok
Timur)
1.2. BATASAN MASALAH
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah sistem pengendalian intern kas BAZISDA Lotim yang dijalankan saat ini
kuliah.
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan oleh Abdul Karim (2002) dengan judul “ Evaluasi Atas Sistem
Pengembalian Intern Kas Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Studi Kasus
Dalam penelitian ini evaluasi atas sistem pengendalian intern kas BAZDA
diterapkan. Dan mesalah yang yang diajukan dalam penelitian ini adalah
“Apakah sistem pengendalian intern kas yang diterapkan BAZDA NTB sudah
berikut:
NTB.
BAZDA NTB.
kesimpulan bahwa dalam penerapan sistem pengendalian kas pada BAZDA NTB
pengeluaran kas.
secara lengkap oleh satu bagian saja yaitu sekretaris BAZDA NTB.
e. Tidak adanya penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas
dilakukan oleh Luh Putu Sri Utami (2003) dalam skripsinya yang berjudul
”Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas dari Pendapartan Benda
Pos dan Jasa Pengiriman Wesel di PT. Pos Indonesia (persero), Kantor Pos
Gianyar”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah ” Apakah Sistem
dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pendapatan benda Pos dan Jasa Pengiriman
Wesel di PT. Pos Indonesia( Persero) di Kantor Pos Gianyar sudah memadai
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kualitatif.
kas yang diterapakan kantor pos Gianyar, menilai Sistem Pengendalaian Intern
kesimpulan bahwa sistem dan prosedur penerimaan kas dari pendapatan benda
pos dan jasa pengiriman wesel di kantor pos gianyar sudah memadai dan epektif
pelaksanaannya.
a. Telah ada pembagian tugas dan tanggung jawab atas transaksi pada
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan dalam hal ini adalah kas
perusahaan.
Sedang menurut Richard F. Neuchel yang juga dalam Utami (2003 : 11)
menyebutkan bahwa:
perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur itu
ditekankan pada pekerjaan tulis menulis dan juga adanya arus informasi diantara
“sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
“prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dari suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang”.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri
dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar.
perusahaan”.
Dari definisi Sistem Akuntansi tersebut , unsur suatu sistem akuntansi
pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku
sistem pengendalian dalam arti sempit dan luas. Menurut Hartadi ( 1999:2)
disebutkan bahwa :
c. Kolusi
Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut
dengan kolusi (Collusion). Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya
pengendalian Intern untuk melindungi kebanyakan entitas dan tidak
terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh
sistem pengendalian intern.
dari pengawasan intern secara umum. Oleh karena itu segala sesuatu mengenai
Kas.
amilin alaiha (petugas-petugas zakat). Dan walaupun amilin ada aturan tersendiri
dalam masyarakat , surat keputusan asalnya ada dalam alqur'an dan merupakan
satu sisi BAZISDA adalah lembaga suwadaya masyarakat sedang di sisi lain
BAZISDA adalah organisasi islam yang mendasarkan diri pada etika manajemen
islami. Etika manajemen islami ini pada akhirnya akan membatasi dan
yang mendasarkan diri pada etika menajemen islami yang tidak melanggar
yang bisa menjamin keamanan dari harta organisasi ( dalam hal ini zakat) dan
dan efisien.
atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan. Seorang yang membayar
Allah SWT berfirman dalam Qs. At-taubah : 103 yang artinya" Pungutlah zakat
dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka."
adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki
orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang
berhak menerimanya".
Hukum zakat adalah wajib (Fardhu) atas setiap muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk kategori ibadah yang telah diatur
secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As-sunnah, dan sekaligus
Yang dimaksud dengan nisab seperti pada poin c di atas adalah nilai
terkecil harta yang dikeluarkan zakatnya. Umumnya standar nisab zakat harta
(maal) menggunakan harga emas saat ini, yang jumlahnya 85 gram. Nilai emas
inilah yang menjadi ukuran nisab dari berbagai zakat harta seperti zakat uang
simpanan, zakat emas perak, zakat saham dan obligasi, zakat perniagaan, zakat
simpanan pensiun dan zakat pendapatan profesi. Zakat harta yang memakai
standar emas ini besarnya 2,5% (dua setengah persen) dari nilai harta yang akan
dizakati. Sedang harta-harta lain seperti ternak, pertanian biji-bijian memakai cara
perhitungan tersendiri.
Salah satu pembahasan yang paling penting dalam fiqih zakat adalah
hal tersebut dan dengan semakin berkembangnya pola kegiatan ekonomi maka
kemajuan tersebut.
Dalam hal ini, terdapat perbedaan yang jauh antara pemikiran ulama-
ulama klasik dengan ulama kontemporer mengenai harta yang wajib dizakati.
Pada umumnya ulama klasik mengkategorikan bahwa harta yang kena zakat
adalah: "Binatang ternak, emas dan perak, barang dagangan, harta galian dan yang
terakhir adalah hasil pertanian" (Dalam fiqih zakat kontemporer oleh PKPU,
30.10.2001). Tetapi dalam ijtihad kontemporer saat ini yang salah satunya
diwakili oleh bukunya Dr. Yusuf Qardawi, beliau merinci banyak sekali model-
model harta kekayaan yang kena zakat, sebanyak model dan bentuk kekayaan
bahwa Dr. Yusuf Qardawi dalam bukunya membagi zakat ke dalam sembilan
kategori, meliputi:
yang terdiri dari delapan golongan masyarakat. Hal ini tercantum dalam firman
Allah SWT dalam surat At-taubah ayat 60 yang artinya " Sesungguhnya zakat-
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-
orang yang sedang dalam perjalanan sebagi sesuatu ketetapan yang diwajibkan
Allah , sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana." (Dalam Fiqih
" zakat terdiri atas zakat maal dan zakat fitrah. Zakat maal adalah bagian
harta yang dibersihkan oleh seorang atau badan yang dimiliki oleh
seorang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada
yang berhak menerimanya. Zakat fitrah adalah sejumlah bahan makanan
pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan oleh setiap orang muslim
bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya, yang memiliki kelebihan
makanan pokok untuk sehari pada hari raya idul fitri."
dalam al-qur'an : "Dan pada harta mereka terdapat hak orang miskin yang
"infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seorang badan, di luar zakat untuk
kemaslahatan ummat".
diperintahkan ajaran islam. Jika zakat ada nisabnya, infaq tak mengenal nisab.
"Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman baik dalam kadaan lapang
maupun dalam kadaan sempit. infaq boleh diberikan kepada siapapun, misalnya
untuk kedua orang tua, anak yatim dan sebagainya" (Dalam Urgensi dan Hikmah
"Shadaqah adalah harta yang dikeluarkan seorang muslim atau badan yang
infaq termasuk juga ketentuan dan hukumnya. Hanya saja shadaqah memiliki arti
luas, tak hanya menyangkut hal uang namun juga yang bersifat non material.
dengan hartanya, beliau bersabda: " Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir
adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah,
amar ma'ruf shadaqah, nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya pada
istri shadaqah". ( Dalam pengertian zakat dan perbedaannya dengan infaq dan
METODELOGI PENELITIAN
diskriptif. Tujuan dari penelitian diskriptif yaitu “ untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau
Penelitian dilakukan pada sebuah badan yang bersifat sosial yaitu Badan
Amil Zakat, Infaq dan Shadakah Daerah Kabupaten Lombok Timur Daruzzakat,
Jenis data yang dibutuhkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka tetapi berupa kata, kalimat, skema
dan gambar seperti misalnya sejarah organisasi, lokasi, formulir dan lain-lain.
Sedang data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka seperti data penerimaan
3.4.1. Dokumentasi
secara langsung dengan pengurus badan amil zakat yang berhubungan dengan
secara langsung terhadap aktivitas yang terjadi dalam obyek penelitian dengan
mengamati langsung proses penyetoran/penerimaan dan pengeluaran kas di
BAZISDA Lotim.
analisis data dengan membandingkan teori dengan sistem pengendalian intern kas
dalam menciptakan sistem pengendalian intern kas yang memadai dan efektip.
Adapun prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Kas.
berbeda-beda.
memadai.
Sejak dikeluarkan sampai jabatan terakhir bupati Sahdan pada waktu itu, Perda ini
belum sempat dijalankan. Sejauh yang dapat diamati, kendalanya adalah tidak
Namun pasca terpilihnya bupati Lotim tahun 2003, membawa angin segar
bagi dunia perzakatan di Lombok Timur. Gagasan pelaksanaan program zakat ini
tidak lepas dari peran H. Moh. Ali bin Dahlan yang juga pendiri LSM terbesar di
yayasan tersebut para karyawan menyisihkan gajinya untuk zakat, dalam istilah
mereka disebut sebagai kontribusi staf untuk membantu orang yang kurang
mampu.
BAZISDA Lotim lahir 1 tahun setelah terbitnya Perda No. 9 tahun 2002
Zakat. BAZISDA Kabupatan dibentuk oleh Bupati atas usul kepala kantor urusan
agama dan disemua tingkatan memiliki hubunganb kerja yang bersifar koordinatif
dengan BAZISKEL atau BAZISDES. Badan Amil Zakat mempunyai tugas pokok
mencatat, mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai
Lombok Timur, dari bupati Sahdan ke bupati penggantinya H. Moh. Ali Bin
Dahlan, BAZIS yang ada waktu itu diganti menjadi BAZDA. Prakarsa bupati ini
lahir karna BAZIS yang ada belum berjalan secara maksimal. Pada kurun waktu
demo yang dilakukan oleh para guru dan PNS terkait dengan pemotongan 2,5%
atas gaji mereka. Sehingga, pada akhir tahun 2006 Bupati Ali Bin Dahlan
guru dan PNS untuk mengeluarkan zakat secara sukarela tenpa harus ada
pemotontan oleh Pemda, dan sekaligus dengan keluarnya instruksi tersebut maka
1) Visi
tujuan yang ingin dicapai dan untuk memberikan fokus terhadap program yang
1) Tujuan
sebagai berikut:
d. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat, infaq dan shadaqah.
2) Sasaran
Agar tujuan dapat terwujud maka sasaran harus ditentukan. Karna apabila
sasaran tidak tepat, maka semua program BAZISDA akan gagal. Untuk itu,
sasaran BAZISDA dikelola dengan baik untuk jangka waktu yang tidak
a. Pranat-pranata keagamaan.
3) Kebijakan
yaitu:
Pengawas, dan Badan Pelaksana. Masing masing bagian punya tugas dan
tanggung jawab, adapun pembagian tugas dan tanggung jawab nya adalah sebagai
berikut:
1) Dewan Pertimbangan
pengelolaan zakat.
2) Komisi Pengawas
pengembangan.
3) Badan Pelaksana
yang telah disahkan dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
o Menyampaikan laporan berkala dan tahunan.
o Bertindak dan bertanggung jawab untuk dan atas nama BAZISDA baik
I. 1. Ketua
ZIS.
2. Ketua I
3. Ketua II
tugasnya.
II. 1. Skretaris
ketua.
2. Skretaris I
pendistribusian.
3. Skretaris II
pengumpulan ZIS
skretaris.
III. 1. Bendahara
IV. Seksi-Seksi
1. Seksi Pendayagunaan
penyuhan.
o Melakukan pemantauan
ZIS
pendayagunaan ZIS
o Menjalankan tugas lain yang
diberikan pimpinan
2. Seksi Distribusi
3. Seksi Pengumpul
4. Seksi Pengembangan
Bazkec/Bazkel/Bazdes.
V. Staf
1. Staf Umum
o Menyiapkan logistik
skretaris.
2. Staf Administrasi.
skretaris.
3. Bagian arsip
(disimpan)
skeretaris
4. Staf Keuangan
membukukan nya.
bendahara.
5. Juru Bayar/Kasir
o Mencatat semua transaksi keuangan setiap hari pada buku kas
umum
yang terjadi.
1) Program Penghimpunan
setoran kas secara sukarela dari para guru dan PNS yang ada di
guru dan PNS disetor ke Unit Pengumpul Zakat (UPZIS) yang berada
BAZISDA, dan jika telah terkumpul maka UPZIS akan menyetor kas
BUMN dan organisasi profesi lainnya. Pada instansi ini juga dibentuk
BAZIS yang ada ini akan memungut kas (zakat) dan hasil pertanian,
2) Program Pendayagunaan
dengan prinsip-prinsip yang berlaku secara modern dalam arti seseuai dengan
sebagai berikut:
padat karya.
o Bantuan dalam bentuk alat dan barang-barang bagi
Sifat bantuan dalam program ini harus brsifat mendidik. Diberikan dengan
sistem dana bergulir tanpa ada bunga dan kaharusan untuk mengembalikan.
yang dapat dibantu adalah usaha ekonomi produktif oleh suatu kelompok dalam
bentuk kegiatan industri kecil, industri rumah tangga, kegiatan yang bersifat
memberikan nilai tambah bagi produk komuditi dan memiliki perputaran modal
yang terus menerus serta memberikan pendapatan setiap hari. Termasuk di sini
(industri unggulan) akan mendapat perhatian yang lebih. Sifat bantuan pada
program produktif ini adalah dana bergulir yang akan dikerjasamakan dengan
bank syari’ah.
b. Bantuan Konsumtif
yang terlantar
tahun serta di atas 64 tahun (yang terlantar). Mereka diberikan santunan bahan
pangan atau uang sebesar harga bahan pangan tersebut. Kelompok tersebut, bila
pendidikan gratis bagi anak-anak miskin usia sekolah. Upaya ini dilakukan
dengan menyediakan honor bagi pendidik atau guru yang bersedia mengajar
anak-anak miskin. Selain itu, bantuan konsumtif juga diberikan sebagai insentif
kepada para marbot (penjaga masjid), guru ngaji, dan khotib masjid di
c. Bantuan Emergency
Bantuan juga disalurkan kepada orang miskin yang sakit dan tertimpa
musibah. Bantuan seperti ini biasa disebut dengan bantuan emergency. Program
secara gratis bagi mereka yang bernar-benar dhuafa. Program ini diupayakan
dapat bekerjasama dengan perusahaan, asuransi kesehatan, rumah sakit, dan dinas
kesehatan.
kondisi darurat.
a. Seksi Pengumpul
Cabang Selong.
b. Staf Keuangan
salinan bukti setoran bank. Disamping itu juga staf keuangan bertugas
Kwitansi ini merupakan bukti setoran ZIS yang diberikan oleh seksi
dalam jurnal umum. Untuk lebih jelasnya formulir ini dapat dilihat di
lampiran 2.
Bank dan menambah saldo Bank. Salinan bukti setoran bank ini
terdapat di lampiran 3.
Dalam prosedur pernerimaan kas terdapat dua model prosedur yang dapat
digunakan oleh muzakki untuk menyetor kas yang akan dikeluarkan yaitu:
o Model Pertama
1. Muzakki atau UPZIS menyetor ZIS
ke bank yang ditunjuk oleh BAZISD Lotim, yaitu P.T BANK NTB
Cabang Selong.
Untuk lebih jelasnya flow chart prosedur pertama ini dapat dilihat
dilampiran 7
o Model ke Dua
dikeluarkan.
3. Berdasarkan KSM,
dasar pencatatan penerimaan kas. Pada hari yang sama atau pada
storan bank.
Untuk lebih jelasnya flow chart mengenai prosedur ke dua ini bisa di
lihat lampiran 8
sepenuhnya ke bank pada hari yang sama atau pada hari kerja
dihindari.
a.Seksi Pendistribusian
b. Skretaris
kas kepada ketua berdasarkan berita acara putusan rapat pengurus yang
c. Ketua
Ketua secara umum bertanggung jawab atas jalannya kegiatan
biaya opersional.
d. Bendahara
yang akan dilakukan oleh kasir baik untuk pendistribusian ZIS maupun
e.Kasir/juru bayar
f. Staf Keuangan
Sama hal nya dengan prosedur penerimaan kas, dalam prosedur ini
juga Staf keuangan bertugas mencatat jumlah kas yang diterima dari
kepada bendahara.
b. Cek
Cek dikeluarkan oleh kasir untuk pencairan dana deposito yang ada di
lampiran 5.
pekerjaan dan alamat penerima dana. Kwitansi dengan format ini dapat
Dokumen ini di buat oleh pemakai dana kas kecil untuk permintaan
Dalam hal pengeluaran kas, terdapat dua prosedur sesuai dengan tujuan
pengeluaran kas tersebut yaitu pengeluaran kas untuk pendistribusian ZIS kepada
pencairannya.
jurnal umum .
berfluktuasi. Dalam system ini saldo rekening kas kecil berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Penyelenggaraan dana kas kecil ini dilaksanakan melalui tiga prosedur
yaitu:
dibutuhkan.
2. Selanjutnya Usulan Kebutuhan Dana diajukan ke ketua
disimpan.
Kas Kecil
rincian kebutuhan dana yang diajukan oleh pemakai dana kas kecil.
staf keuangan.
terhadap sistem pengendalian intern kas sehingga dapat diketahui masalah yang
sedang dihadapi BAZISDA Lotim. Adapun analisis data lebih terfokus pada
intern kas yang sesuai dengan prinsip-prinsip sistem pengendalian intern kas itu
sendiri.
muzakki.
menjamin apakah jumlah kas yang disetor UPZIS sama dengan kas
3. Tidak ada pemberian tanda oleh bagian kas (kasir) setelah transaksi
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sistem
pengendalian intern yang baik, antara lain meliputi: Apakah stuktur organisasi
yang ada telah mencerminkan pemisahan fungsi atau tugas, Apakah bagian bagian
yang terlibat dalam suatu prosedur perlu ditambah atau dikurangi, sehingga
prosedur suatu transaksi dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisen dalam
rangka mencapai tujuannya; Apakah sistem otorisasi atau wewenang tidak dengan
proses yang cukup panjang, apakah dokumen yang ada sudah menjamin
praktek yang sehat serta pegawai dalam BAZISDA sudah memadai untuk
Sistem Pengendalian Intrn Kas tersebut. Sehingga, prosedur yang dijalankan dapat
berjalan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan
Namun di sisi lain perlu diperhatikan baberapa hal yang belum diterapkan
memastikan bahwa jumlah kas yang disetor UPZIS sama dengan kas
5.1. Kesimpulan
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Sistem Pengendalian Intern Kas BAZISDA
Lotim dari sudut pandang sistem pengendalian intern kas ternyata sudah memadai
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, dalam hal ini berupa kas
BAZISDA.
jumlah catatan.
5.2. Saran
jumlah kas yang disetor UPZIS sama dengan kas yang disetor muzakki.
Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Lombok Timur. 2007. 'Job Manual'.
Institute Manajemen zakat. 2006. Profil Badan Amil Zakat Daerah Provensi dan
Kabupaten Potensial di Indonesia. Jakarta: Mitra Cahaya Utama.
Safitri, Ikhwania. 2005. Analisis Sistem Kredit Investasi Umum ( Studi Kasus PT
Bank NTB Cabang Mataram). Mataram: Fakultas Ekonomi Universitas
Mataram.Skripsi
Utami, Luh Putu Sri. 2003. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas
Dari Pendapatan Benda Pos dan Jasa Pengiriman Wesel di PT Pos
Indonesia (Persero) Kantor Pos Gianyar. Mataram: Fakultas Ekonomi
Universitas Mataram.Skripsi
LAMPIRAN