Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan individu yang suatu saat nanti akan bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri serta lingkungannya. Untuk itu, dalam membekali anak

untuk menjadi individu yang bertanggungjawab diperlukan stimulus-stimulus

yang dapat merespon anak untuk menjadi bertanggungjawab. Stimulus yang

sangat penting dan akan sangat menentukan bagi perkembangan anak kelak ialah

berupa stimulus pendidikan. Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan

dalam rangka perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sebagaimana dalam

Undang – undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara.

Stimulus berupa pendidikan ini harus dilakukan sedini mungkin pada anak,

karena semakin dini usia anak untuk mendapatkan stimulus pendidikan ini maka

respon yang dihasilkan akan lebih mudah dikuasai dan dapat tertanam kuat dalam

diri anak. Usia dini merupakan masa emas perkembangan (golden age).

Perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia dini dan perlu stimulasi dari

lingkungan. Kurangnya stimulasi lingkungan akan menyebabkan perkembangan

anak tidak optimal (Ningrum, 2007)

1
2

Pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk meningkatkan potensi anak

secara optimal. Sejalan dengan itu, dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

Pendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar

dan strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Melalui PAUD, anak-anak usia 0-6 tahun memperoleh perawatan dan pendidikan

dengan pemberian gizi yang seimbang, sentuhan, stimulasi dan rangsangan yang

bermakna yang mengarah pada pencapaian kesempurnaan perkembangan otaknya.

Masa anak-anak merupakan saat yang terbaik untuk membentuk karakter seorang

individu. Kesalahan pendekatan dalam masa ini akan membawa dampak yang

buruk pada masa-masa selanjutnya. Untuk itu, internalisasi pendidikan karakter

dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik formal maupun non formal

mutlak dilakukan.

Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan dalam 3 (tiga) jalur, yaitu

pendidikan formal dalam bentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfah

(RA) dan bentuk lain yang sederajat. Jalur pendidikan nonformal dalam bentuk

Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), Satuan PAUD Sejenis

(SPS) dan bentuk lain yang sederajat dan jalur informal, yakni pendidikan

keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan dalam lingkungan keluarga.  Day

Care atau Taman Penitipan Anak merupakan wahana dalam menanamkan


3

kebiasaan dan menerapkan dasar pendidikan pada anak. TPA ini

menyelenggarakan program pendidikan juga pengasuhan terhadap anak sejak lahir

sampai usia enam tahun (dengan prioritas anak usia empat tahun kebawah).

Sebagaimana menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (2006: 2), dikatakan

bahwa “Taman Penitipan Anak adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur

pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai

pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orangtuanya

bekerja”.

Day Care atau TPA (Taman Penitipan Anak) berfungsi sebagai pelengkap

pengasuhan orang tua. TPA dirancang khusus dengan program dan sarananya,

untuk membantu pengasuhan anak selama ibunya bekerja. Pengasuhan dilakukan

dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual, emosional dan sosial

anak

Kegiatan pendidikan anak usia dini ini bertujuan untuk mengembangkan

berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Perkembangan anak usia dini

merupakan suatu proses yang berkesinambungan melalui pendidikan sebagai

aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin, kemandirian, dan

pengarahan diri.

Kemandirian sangat erat kaitannya dengan anak sebagai individu yang

mempunyai konsep diri, penghargaan terhadap diri sendiri (self esteem), dan

mengatur diri sendiri (self regulation). Anak paham akan tuntutan lingkungan

terhadap dirinya, dan menyesuaikan tingkah lakunya (Sulastowo, 2008). Anak


4

mandiri harus mampu memenuhi tuntutan lingkungannya. Mengingat kemandirian

akan banyak memberikan dampak yang positif bagi perkembangan individu, maka

sebaiknya kemandirian diajarkan pada anak sedini mungkin sesuai

kemampuannya. Kemandirian paling baik diperkenalkan dan dialami tahap demi

tahap, dimulai dari awal dan mengembangkannya secara perlahan-lahan ketika

anak memiliki kompetensi dan tanggung jawab. Untuk menjadi pribadi mandiri,

memang diperlukan suatu proses atau usaha yaitu dengan latihan kegiatan sehari-

hari yang dimulai dari melakukan tugas-tugas yang sederhana sampai akhirnya

dapat menguasai keterampilan-keterampilan yang lebih kompleks atau lebih

menantang, yang membutuhkan tingkat penguasaan motorik dan mental yang

lebih tinggi.

Al-Kahfi Preschool and Kindergatren merupakan lembaga yang bergerak

dalam bidang pendidikan anak usia dini, berada di bawah binaan yayasan Da’wah

Al-Madinah, program pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan Al-Kahfi

Preschool and Kindergatren, diantaranya: pada jalur formal TK A dan TK B,

sedangkan pada jalur nonformal terdiri dari Play Group dan Day Care, serta Baby

Class dan Parenting Day Class yang masih dalam perencanaan. Day Care Al-

Kahfi merupakan salah satu program pendidikan untuk anak usia dini pada jalur

nonformal, yang menjadi warga belajar pada Day Care Al-Kahfi ini ialah anak

dengan tingkatan usia 1,5 tahun hingga 3 tahun. Metoda pembelajaran dan

pengasuhan yang digunakan ialah metoda-metoda yang tidak membelenggu

kreativitas dan keberanian anak usia dini untuk berfikir dan menggali hal-hal baru
5

yang berhubungan dengan kehidupannya, salah satunya yaitu metoda Practical

Life Exercises (PLE).

Latihan praktis kehidupan atau Practical Life Exercises (PLE) merupakan

metoda yang dapat melatih anak agar lebih mengenal dan dapat memperaktekan

kegiatan sehari-hari, dengan metoda PLE kemandirian pada anak akan terbentuk

dengan sendirinya. Namun pada jaman sekarang ini metoda PLE sangat jarang

diterapkan dalam kegiatan anak sehari-hari baik oleh orang tua maupun pihak

terkait yaitu lembaga pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh

penerapan Metoda PLE dalam Menumbuhkan kemandirian anak usia dini di Day

Care Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan ketua, pengelola dan

pendidik pada Day Care Al-Kahfi, penulis memperoleh informasi mengenai

masalah yang ada pada Day Care Al-Kahfi, yaitu:

1. Kurangnya pemahaman orang tua, tutor dan pihak yang terkait dengan

pendidikan anak, mengenai metoda Practical Life Exercises (PLE).

2. Masih sangat jarang penerapan metoda PLE dalam kegiatan anak

sehari-hari baik oleh orang tua maupun lembaga penyelenggara

pendidikan anak usia dini.

3. Adanya tuntutan orang tua terhadap lembaga penyelenggara pendidikan

usia dini dalam memenuhi kebutuhan belajar anak.


6

4. Kebanyakan orang tua lebih mementingkan perkembangan akademik

anak dari pada perkembangan kemandirian, sosial-emosional, dsb

5. Kebanyakan orang tua ingin anaknya mandiri dengan cara yang instans.

C. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas penelitian yang hendak dilakukan, serta agar

permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas dan disesuaikan dengan kemampuan

yang dimiliki penulis, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai

berikut: “Bagaimana penerapan metoda practical life exercise (PLE) dalam

menumbuhkan kemandirian anak usia dini di Day Care Al-Kahfi Kelurahan

Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung?”

D. Pertanyaan Penelitian

Merujuk pada hasil identifikasi masalah diatas, peneliti mengajukan

beberapa pertanyaan, adapun pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana keadaan/kondisi objektif Pendidikan Anak Usia Dini Pada Day

Care Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota

Bandung?

2. Bagaimana penerapan metoda PLE dalam kegiatan pendidikan serta

pengasuhan di Day Care Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan

Rancasari Kota Bandung?


7

3. Tahapan pengembangan kemandirian apa saja yang telah dicapai melalui

proses penerapan metoda PLE di Day Care Al-Kahfi Kelurahan

Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung?

4. Faktor pendorong dan faktor penghambat apa saja yang dihadapi dalam

penerapan metoda PLE dalam menumbuhkan kemandirian anak usia dini

di Day Care Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota

Bandung?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan

metoda Practical Life Exercise (PLE) dalam menumbuhkan kemandirian anak

usia dini. Sedangkan tujuan secara khususnya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keadaan/kondisi objektif Pendidikan Anak Usia Dini

Pada Day Care Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota

Bandung.

2. Untuk mengetahui penerapan metoda PLE dalam kegiatan pembelajaran

serta pengasuhan di Day Care Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan

Rancasari Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui tahapan pengembangan kemandirian yang dicapai anak

usia dini melalui penerapan metoda PLE di Day Care Al-Kahfi Kelurahan

Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui Faktor pendorong dan faktor penghambat dalam

penerapan metoda PLE dalam menumbuhkan kemandirian anak usia dini


8

di Day Care Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota

Bandung.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritik

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian dan informasi

tentang pendidikan luar sekolah khususnya mengenai pendidikan anak

usia dini.

b. Mengembangkan konsep-konsep yang ada di dalam pendidikan anak usia

dini pada Taman Penitipan Anak (TPA) khususnya mengenai metoda

Practical Life Exercise (PLE) dan teori kemandirian.

2. Secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi para praktisi, khususnya tutor dan pengasuh

dalam menerapkan metoda Practical Life Exercise (PLE).

b. Sebagai bahan kajian bagi pihak lain yang akan meneliti lebih lanjut

mengenai pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan luar sekolah.

G. Anggapan Dasar

Sebagai titik tolak penelitian ini, merujuk kepada anggapan dasar sebagai

berikut:

1. Pendidikan pada masa usia dini merupakan wahana pendidikan yang


sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan
9

berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan


keterampilan pada anak, keberhasilan proses pendidikan pada masa dini
tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya (Sujiono,
2005: 202).

2. Anak-anak secara alami lebih tertarik pada kegiatan yang dilakukan

sehari-hari. Melatih praktik kehidupan sehari-hari akan mempermudah

anak beradaptasi dan menjadi individu yang mandiri dan pintar

menyeseuaikan diri (Hainstock, 2008: 27).

3. Semakin banyak anak melakukan sendiri, semakin besar kebahagiaan

atas dirinya. Kebergantungan menimbulkan kekecewaan dan

ketidakmampuan diri (Hurlock, 1978:150).

4. Masa kanak-kanan adalah saat terbaik untuk membangun harga diri,

kepercayaan diri dan kemandirian yang akan membantu mereka

menjadi anak yang bahagia (Parker, 2006: 13).

H. Definisi Operasional

Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

maka diuraikan pengertian istilah dalam penjelasan berikut:

1. Anak Usia Dini adalah anak usia 0-6 tahun yang merupakan masa

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat berpengaruh bagi

kehidupan selanjutnya (Direktorat PAUD, 2002). Usia dini merupakan

masa yang sangat rawan bagi seseorang, yaitu pada usia ini pendidikan

akan sangat berpengaruh yaitu sebagai pondasi bagi anak untuk

memasuki usia selanjutnya dan masa yang akan datang. Anak usia dini

pada penelitian ini yaitu anak usia 0-3 tahun yang mengikuti kegiatan
10

pengasuhan serta pembelajaran di Day Care Al-Kahfi Kelurahan

Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung.

2. Day Care/Tempat Penitipan Anak adalah sarana pengasuhan anak

dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja

(Perserikatan Bangsa-Bangsa, 1990 dalam Patmonodewo, 2003: 77).

Day Care merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-

anak di luar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari

bilamana asuhan orangtua kurang dapat dilaksankan secara lengkap.

Day Care dalam penelitian ini yaitu Day Care Al-Kahfi Kelurahan

Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung.

3. Metoda Practical Life Exercise (PLE) adalah Metoda yang berfungsi

membantu anak untuk membiasakan dirinya mempraktekkan adab

kegiatan sehari-hari, meliputi adab terhadap diri sendiri, adab

bermasyarakat dan adab terhadap lingkungan. (Shanti, 2008). Metoda

ini diberikan untuk memperkenalkan anak dengan aturan bekerja di

rumah dalam ruang lingkup yang menyeluruh, menghargai sesama dan

pekerjaan, serta mengunakan alat praga dengan benar. Metoda PLE

dalam penelitian ini merupakan metoda yang diterapkan di Day Care

Al-Kahfi Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung.

4. Kemandirian adalah “hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri

sendiri”. (Kartini dan Dali, 1987 dalam Mu’tadin, 2002). Kemandirian

berkenaan dengan tugas dan keterampilan bagaimana mengerjakan

sesuatu, bagaimana mencapai sesuatu atau bagaimana mengelola


11

sesuatu, namun kemandirian juga mencakup kemampuan untuk

menyendiri dan memikirkan sesuatu dengan pikiran sendiri.

Kemandirian dalam penelitian ini merupakan kemandirian pada anak

usia dini.

I. Subjek Penelitian

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan di Day Care Al-Kahfi, yang

beralamat di Komplek Bandung Indah Raya Jl. Hijau Daun Blok C-13 No. 22

Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung, Telepon: 022-

7536162.

Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purvosive, yaitu pemilihan

subjek penelitian tesebut bersifat selektif dengan maksud atau tujuan tertentu

dimana peneliti memilih informan yang dianggap dapat mewakili dan terpercaya

untuk menjadi sumber data yang mantap dan berdasarkan pertimbangan untuk

menemukan jawaban mengenai penerapan metoda PLE dalam menumbuhkan

kemandirian anak usia dini.

Sesuai dengan pertanyaan penelitian yang menjadi subjek penelitian

berjumlah delapan orang, yang terdiri dari: satu orang kepala Day Care yang juga

menjadi pengelola, satu orang tutor, tiga orang warga belajar, tiga orang tua dari

warga belajar.
12

J. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Karena masalah yang diteliti merupakan masalah yang sedang terjadi dan

ada saat ini, maka peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan

kualitatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa: ”studi kasus atau penelitian

kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang

berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas”

(Maxfield, 1930 dalam Nazir, 2003: 57).

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan.

K. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,

maka penulis memberikan gambaran umum tentang isi dan materi yang akan

dibahas, yaitu sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan. Merupakan uraian tentang latar belakang masalah,

Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan

Penelitian, Anggapan Dasar, Penjelasan Istilah, Subjek Penelitian, Metoda

dan Teknik Pengumpulan Data, dan Sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori. Merupakan landasan teori dan gambaran umum mengenai

dasar penelitian.

BAB III Metode Penelitian. Berisi metode penelitian, subjek penelitian,

instrumen dan teknik pengumpulan data, triangulasi data, dan teknik

analisis data mengenai gambaran, proses, dan hasil penerapan metoda


13

Practical Life Exercise (PLE) dalam menumbuhkan kemandirian anak usia

dini.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Membahas mengenai hasil

penelitian, pengolahan data hasil penelitian, dan pembahasan hasil

penelitian.

BAB V Penutup. Berisi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai