Anda di halaman 1dari 13

Divisi Ujian

Uji Kompetensi Dokter Indonesia

Annex 1.
Petunjuk Pembuatan Soal

1. Jenis Soal

Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan
jawaban soal. Soal terdiri dari stem soal yang berbentuk skenario (vignette),
pertanyaan, dan lima pilihan jawaban dengan satu jawaban benar. Jumlah soal-
soal ujian seluruhnya adalah 200 soal.

Untuk memudahkan penulisan soal, pada petunjuk ini juga mencantumkan pola
redaksional soal yang dapat digunakan sebagai “template” pembuatan soal. (Lihat
Pola Soal dengan menggunakan Vignette).

2. Kaidah Umum

Kaidah – kaidah umum yang penting diperhatikan di dalam pembuatan soal:


1) Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus
melihat pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100 %
benar atau salah.
2) Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin
dicantumkan pada soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat
mungkin.
3) Hindari informasi berlebihan pada soal.
4) Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta
tidak relevan.
5) Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara
logis kompatibel dengan soal.
6) Hindari kata-kata absolut seperti, selalu, tidak pernah, dan semua pada
pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti
biasanya atau sering.
7) Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau
BUKAN.
8) Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan hindari hanya menguji
kemampuan mengingat fakta.
9) Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering
serta memiliki potensi masalah serius.
10) Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya
menguji daya ingat terhadap fakta terisolasi.
11) Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis.
12) Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai
pengambilan keputusan klinik.

3. Kesalahan struktur soal

Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus
dihindari karena mengarah pada dua hal, yakni, “testwiseness” dan “irrelevant
difficulty”. “Testwiseness” adalah suatu keadaan di mana peserta ujian dapat
menjawab soatu soal bukan karena penguasaannya terhadap isi materi yang
ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena kepintarannya dalam menebak
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

jawaban yang benar. Sementara itu “irrelevant difficulty” berkaitan dengan


kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab suatu soal, bukan karena
sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa menjawab,
yang ditimbulkan oleh struktur soal tersebut. Jenis kesalahan yang dimaksud
adalah sebagai berikut:

A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness:


1. Grammatical Cues
2. Logical Cues
3. Istilah yang absolut
4. Jawaban benar yang panjang
5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban
6. Konvergensi soal

B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan


1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi
2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya
3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi
interpretasi
4. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis
5. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban
6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks

Untuk memberikan kejelasan poin – poin di atas, berikut ini dipaparkan contoh –
contoh soal yang mengandung kesalahan struktur beserta uraiannya.

A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness:


1. Grammatical Cues
Contoh soal :
Seorang pria, berusia 60 tahun, dibawa ke bagian gawat darurat oleh seorang polisi, yang
menemukannya dalam keadaan tergeletak tidak sadarkan diri di sisi jalan. Setelah
memastikan bahwa saluran pernafasan dalam keadaan tidak tersumbat, langkah pertama
dalam manajemen adalah administrasi intravena:
A. pemeriksaan cairan serebrospinal
B. glukosa dengan vitamin B1 (thiamine)
C. CT scan kepala
D. fenitoin
E. diazepam
Grammatical cues: satu atau lebih dari opsi jawaban tidak cocok dengan kalimat pertanyaan
yang disusun dalam suatu soal. Hal ini terjadi karena penulis hanya memfokuskan diri dalam
pembuatan atau pemilihan jawaban yang benar. Sementara itu jawaban yang salah/distraktor
tidak diperhatikan dalam pembuatannya. Pada contoh pertanyaan di atas mahasiswa dapat
dengan mudah menyingkirkan A & C sebagai jawaban yang benar karena secara logika tidak
mungkin benar berdasarkan kalimat pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini menanyakan
terapi , sementara A & C jelas tidak termasuk suatu terapi .

2. Logical Cues
Contoh soal :
Kejahatan adalah
A. terjadi secara merata pada berbagai kelas social
B. lebih sering muncul pada golongan orang miskin
C. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya.
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

D. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment


E. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara
Logical cues: sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang
benar.
Pada soal di atas mahasiswa yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar dari
jawaban A, B, atau C terdapat jawaban yang benar, sementara mahasiswa yang tidak terlalu
cerdas dalam menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan opsi D dan
E. Seringkali, jawaban – jawaban ini pun sebagian mengandung kebenaran dan
membingungkan karena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bisa diurutkan
kedudukannya.Kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang mengandung kata
- kata “bertambah”, “berkurang”, atau “tetap”

3. Istilah yang absolut


Contoh soal :
Pada pasien dengan demensia lanjut,tipe Alzheimer, defek memori yang terjadi
A. dapat diberikan terapi secara adekuat dengan fosfatidilkolin (lesitin)
B. dapat merupakan sekuel dari parkinsonism dini
C. tidak pernah terjadi pada pasien dengan neurofibrillary tangles pada otopsi
D.tidak pernah menjadi berat
E.mungkin melibatkan sistem kolinergik

Istilah yang absolut: kata “selalu” atau “tidak pernah” digunakan dalam opsi jawaban
Pada soal di atas, opsi A, B, dan E mengandung makna yang tidak mutlak sebagaimana opsi
C dan D. Mahasiswa yang cerdas akan menyingkirkan jawaban C dan D karena kedua opsi itu
terlihat lebih tidak mungkin sebagai jawaban yang benar karena sifatnya yang cenderung
mutlak tersebut. Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat
pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukan
kedalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan „lead-in“

4. Jawaban benar yang panjang


Contoh soal :
Secondary gain adalah
A. synonym dengan malingering
B. Problem yang biasa timbul pada orang dengan gangguan obsessive-compulsive
C. Komplikasi dari berbagai penyakit dan cenderung untuk memperlama waktu penyakit
D. Tidak pernah timbul pada gangguan otak organic
Jawaban benar yang panjang: pada soal di atas pilihan jawaban C lebih panjang dari yang
lain. Selain itu terdapat 2 hal pada pilihan tersebut. Penulis soal kadang terlalu memberi
perhatian lebih pada jawaban yang benar sehingga tidak memikirkan distraktor atau pilihan
yang salah. Dengan demikian maka muncul banyak pernyataan pada jawaban yang benar
secara berlebihan, sementara pada pilihan yang salah atau distraktor lebih pendek
pernyataannya.

5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban


Contoh soal:
Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat penggunaan alkohol yang berat dan
sebelumnya pernah dirawat karena gangguan psychiatric mengalami kebingungan dan
agitasi. Dia mengatakan bahwa dunia ini tidak nyata (unreal). Keadaan ini disebut:
A. depersonalisasi
B. derailment
C. derealisasi
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

D. focal memory deficit


E. tanda anxietas

Pengulangan kata: pada soal di atas, digunakan kata „unreal“, sementara itu muncul kata
„derealisasi“ pada pilihan jawaban C sebagai jawaban yang benar. Kadang – kadan hal ini
terjadi dan peserta ujian dapat mencoba menebak jawaban yang mempunyai kaitan kata
dengan badan soalnya, sehingga hal ini harus dihindari.

6. Konvergensi soal
Contoh soal:
Anestesi lokal akan bekerja paling efektif pada kondisi:
A. dalam bentuk anionic, bekerja dari dalam membrane syaraf
B. dalam bentuk cationic, bekerja dari dalam membrane syaraf
C. dalam bentuk cationic, bekerja dari luar membrane syaraf
D. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari dalam membrane syaraf
E. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari luar membrane syaraf

Konvergensi: jawaban yang benar mengandung komponen – komponen yang paling sering
muncul pada pilihan – pilihan yang lain (distraktor). Hal ini tidak terlalu kentara terlihat,
tetapi dapat terjadi ketika seorang penulis soal mencoba membuat jawaban yang benar,
kemudian mencoba membuat jawaban yang salah dengan membuat kombinasi dari jawaban
yang benar denga suatu elemen yang salah. Sebagai contoh kalau pilihan jawaban berupa
kombinasi sebagai berikut: Pensil dan pen, pensil dan spidol, pensil dan krayon, pen dan
penghapus. Maka dengan penghitungan sederhana kita dapat menghitung bahwa pensil
muncul sebanyak 3 kali, sementara pen sebanyak 2 kali pada jawaban. Sementara elemen lain
hanya muncul 1 kali. Secara tidak disadari hal ini sering terjadi ketika seorang penulis
mencoba mencari pilihan yang salah. Dari soal di atas peserta dapat mengeliminasi „bentuk
anionic“ sebagai jawaban yang benar, demikian pula dengan „dari luar membrane syaraf“
yang lebih jarang muncul dibandingkan dengan „dari dalam membrane syaraf“. Sehingga
hanya pilihan B dan D yang mungkin benar, dan karena tiga pilihan mengandung „tidak
bermuatan“ maka peserta akan menebak jawabanya adalah B
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan


1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi
Contoh soal:
Komite Peer review di HMO bisa menolak keputusan dokter dalam penanganan kesehatan
anggotanya. Berkaitan dengan hal ini dokter sebelumnya harus telah menerima proses
klarifikasi. Proses kalrifikasi tersebut termasuk apa saja?
A. Peringatan, sebuah forum tertutup, pengadilan, kesempatan untuk didengar dan
ditunjukkan bukti yang memberatkan.
B. Peringatan yang tepat, pengadilan pengambilan keputusan, kesempatan untuk bertemu di
pengadilan dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti
yang meringankannya.
C. Peringatan yang tepat waktu dan dipercaya, pengadilan tertutup untuk pengambilan
keputusan, kesempatan untuk mendengarkan bukti yang memberatkan dan bertatap muka
dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang
meringankan.

Pilihan jawaban yang panjang, dan kompleks: pada soal di atas dapat terlihat bahwa
pilihan jawaban terlalu panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi peserta untuk
menjawabnya karena hal teknis tersebut.

2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya


Contoh soal:
Apabila terjadi infeksi pada rongga pelvis yang berulang ( kedua kalinya), berapa
kemungkinan seorang wanita mengalami keadaan infertile?
A. kurang dari 20%
B. 20 - 30%
C. Lebih dari 50%
D. 90%
E. 75%
Pilihan dengan besaran tidak berurut: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan
jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas) sampai
yang besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan mahasiswa dalam
menjawabnya .

3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi


interpretative
Contoh soal:
Penderita obesitas berat dewasa muda:
A. biasanya berrespon secara dramatis terhadap regimen diet
B. sering berkaitan dengan kelainan hormon
C. memiliki kemungkinan 75 % untuk kembali normal secara spontan
D. mempunyai prognosis yang buruks
E. biasanya berrespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif

Pilihan jawaban yang multi interpretative: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan
jawaban mengandung unsur frekuensi yang mengundang perdebatan, seperti „biasanya“,
„sering“, dll. Hal ini sebaiknya dihindari karena jawabannya bisa bersifat subjektif.
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

4. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis


Contoh soal:
Pada penilitian terhadap suatu vaksin, 200 anak laki – laki yang berusia 2 tahun diberikan
vaksin terhadap suatu penyakit tertentu kemudian diikuti selama 5 tahun untuk melihat
apakah penyakit tersebut muncul atau tidak. Dari kelompok ini, 85 % tidak pernah
bersinggungan dengan penyakit ini. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar
untuk hasil penelitian tersebut?
A. Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena follow – up dilakukan
terhadap anak – anak yang tidak divaksinasi.
B. Jumlah kasus yang diteliti (30 kasus selama 5 tahun) terlalu sedikit untuk
menghasilkan kesimpulan yang secara statistic bermakna
C. C.Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena percobaan hanya
melibatkan anak laki – laki.
D. Vaccine efficacy (%) dihitung dengan 85-15/100

5. Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban


Contoh soal:
Kota apa yang terdekat dengan kota New York?
A. Boston
B. Chicago
C. Dallas
D. Los Angeles
E. bukan salah satu di atas

6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks


Contoh soal:
Di bawah ini merupakan orang tua yang memiliki anak dengan Sindroma Down dengan
urutan risiko muncul dari yang tertinggi sampai terendah. Diasumsikan umur wanita pada
waktu hamil pada semua kasus adalah 22 tahun dan kehamilan terjadi dengan jarak lima
tahun. Karyotype anak perempuan adalah:
I: 46, XX, -14, +T (14q21q) pat
II: 46, XX, -14, +T (14q21q) de novo
III: 46, XX, -14, +T (14q21q) mat
IV: 46, XX, -21, +T (14q21q) pat
V: 47, XX, -21, +T (21q21q) (orang tua tidak karyotyped)

A. III, IV, I, V, II
B. IV, III, V, I, II
C. III, I, IV, V, II
D. IV, III, I, V, II
E. III, IV, I, II, V
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

4. Kaidah Penulisan Stem

Skenario klinik (”vignette”) terdiri dari deskripsi data pasien dan skenario
kliniknya dengan beberapa atau seluruh informasi di bawah ini:

o Umur dan jenis kelamin


o Tempat perawatan (contoh, Unit Emergensi)
o Keluhan utama
o Durasi dari keluhan
o Riwayat pasien lainnya yang berhubungan dengan keluhan
o Temuan Pemeriksaan Fisik
o Hasil-hasil pemeriksaan investigasi diagnostik
o Hasil-hasil terapi sebelumnya, atau penemuan selanjutnya.

5. Kaidah Penulisan Lead In

Pola vignette soal dan pertanyaan (lead in)

a. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (jenis trauma


dan tempat). Struktur anatomi manakah dibawah ini yang paling mungkin
mengalami kerusakan akibat trauma tersebut?

b. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (temuan


perjalanan penyakit) dan meminum suatu jenis obat. Obat manakah di bawah ini
yang paling tepat dapat mengakibatkan (keluhan, tanda, atau temuan hasil lab)
sebagaimana kasus di atas?

c. Seorang (deskripsi pasien) mempunyai (kondisi/temuan


abnormal). Gejala atau keluhan tambahan apa yang dapat mengarahkan
kecenderungan diagnosis pasien tersebut lebih pada (penyakit A) dibandingkan
pada (penyakit B)?

d. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan


gejala). Hal – hal tersebut menunjukkan bahwa kelainan tersebut diakibatkan
(adanya/kurangnya/tidak adanya) dari (enzim/mekanisme) berikut ini:

e. Seorang (deskripsi pasien) mengikuti suatu (regimen


diet tertentu). Kondisi manakah yang akan terjadi pada pasien tersebut?

f. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan, gejala


atau penyakit yang spesifik) dan saat ini sedang menjalani pengobatan dengan
(obat atau golongan obat). (Proses atau fungsi) manakah dibawah ini yang di
inhibisi sebagai akibat mekanisme kerja obat tersebut?

g. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keadaan


abnormal). Berdasarkan kondisi tersebut, (Hasil pemeriksaan lab) manakah
dibawah ini yang diperkirakan positif?
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

h. (periode waktu) setelah (suatu kejadian seperti


perjalanan atau mengkonsumsi suatu makanan), seorang (deskripsi pasien)
mengalami (keluhan dan gejala). Manakah organisme di bawah ini yang mungkin
ditemukan pada analisis
i. Setelah menjalani (suatu prosedur) seorang (deskripsi
pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Hasil pemeriksaan lab menunjukkan
(hasil lab). Manakah dibawah ini yang paling tepat menyebabkan keadaan
tersebut?

j. Seorang (deskripsi pasien) meninggal karena menderita


(suatu penyakit). Manakah temuan di bawah ini yang diduga akan terlihat pada
proses otopsi?

k. Seorang pasien mengalami (keluhan dan gejala).


Penjelasan manakah di bawah ini yang dapat mengakibatkan kejadian tersebut?

l. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (gejala dan


keluhan). Zat (toksik) manakah yang paling tepat sebagai paparan di bawah ini
yang dapat mengakibatkan kasus di atas?

m. Mekanisme kerja manakah di bawah ini dari (jenis obat)


yang dapat memberikan efek terapi pada pasien (penyakit tertentu)?

n. Seorang pasien mengalami (keadaan abnormal), namun


dengan (keadaan normal). Diagnosis manakah dibawah ini yang paling tepat
untuk kasus tersebut?

Berbagai contoh Jenis Pertanyaan

• Memperkirakan obat yang dikonsumsi


• Memperkirakan paparan zat beracun
• Memperkirakan jenis diet
• Memperkirakan mood

• Memprediksi hasil pemeriksaan fisik


• Memprediksi hasil lab
• Memprediksi sekuel yang timbul

• Mengidentifikasi penyebab/diagnosis
• Mengidentifikasi sebab reaksi terhadap obat
• Mengidentifikasi obat yang harus diberikan

6. Kaidah Penulisan Option

a. Option yang salah disebut distractor.


b. Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen (semuanya
merupakan diagnosis, langkah – langkah penanganan pasien, dan lain - lain).
c. Berbeda dari jawaban yang benar
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

d. Merupakan option yang masuk akal dan membuat mahasiswa yang tidak tahu
akan memilihnya.
e. Memiliki bentuk maupun panjang yang menyerupai jawaban yang benar
f. Tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat
pada stem.

Demikianlah kesalahan – kesalahan yang harus dihindari dalam pembuatan soal


beserta dengan contoh – contohnya.
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

Referensi:

Susan M. Case & David B. Swanson. Constructing Written Test Questions for the
Basic and Clinical Sciences, Third ed. Philadelphia: National Board of Medical
Examiners (NBME), 2001

www.nbme.org
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

Contoh-Contoh Soal

ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)


Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III
Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 : Reasoning
Tinjauan 4 : : Penyakit akibat
infeksitrauma
dan imunologi
atau kecelakaan
Tinjauan 5 : : Hematodan
Ginjal dansaluran
immunology
kemih
Tinjauan 6 : : Penapisan (Diagnosis) /
Tinjauan 7 : : Individu
Stem soal
Vignette :
1)
2) Seorang
Satu hariperempuan berusiaterhadap
setelah perbaikan 32 tahunruptur
yanganeurisma
menderitaaorta
diabetes
yangmellitus
dilakukantipedalam
1 mengalami
keadaan
gagal ginjal seorang
emergensi, progresifpria
dalam kurun66
berusia waktu
tahunduamenghasilkan
tahun terakhir.urine
Dialisis belum dilakukan
sebanyak pada
35 mL selama
pasien ini. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan tanda-tanda abnormalitas.
perioda 4 jam, sebuah kateter foley masih terpasang. Dia menerima 14 unit darah selama Hasil
pemeriksaan
operasi. Suhulaboratorium
tubuhnya 37.8menunjukkan kadar hemoglobin
C (100 F), tekanan darah 104/68=mmHg,
9 g/dl, dan
hematokrit = 28 %,
nadi 126x/menit.
dan MCV 94 µ m3. Apus darah tepi menunjukkan sel-sel eritrosit
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya edema perifer yang luas. Suara jantung normal. normositer dan
normokromik.
Pada pemeriksaan dengan auskultasi suara paru terdengar bersih. Perut teraba lunak. Hasil
Pertanyaan:
pemeriksaan laboratorium menunjukkan:
Manakah jawaban
Hematocrit 27% di bawah ini yang paling mungkin sebagai penyebab kondisi pasien
tersebut?
Serum
Pilihan
Na+ 143jawaban:
mEq/L
K+ a. Perdarahan akut
b. Leukemia limfositik kronik
5.0 mEq/L
c. Anemia
Urine Na+ 6 mEq/LSideroblast
d. Defisiensi erythropoietin
e. Defisiensi
Pertanyaan / Instruksi:enzim eritrosit
Kunci jawaban
Manakah dari pernyataan : D di bawah ini yang merupakan penyebab oliguria yang paling tepat
Penulispasien
untuk soal tersebut? : Pandji Irani Fianza,dr,SpPD
Bagian/Departemen : Ilmu Penyakit Dalam
Pilihan jawaban:
Referensi literatur : Harrison’s Internal Medicine
A. Gagal jantung
B. Hypovolemia
C. Occluded Foley catheter
D. Renal artery thrombosis
E. Transfusion reaction

Kunci jawaban : B
Penulis soal :
Bagian/Departemen :
Referensi literatur :
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)


Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III
Manajemen masalah kesehatan primer
ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)
Tinjauan 2 : Kognitif
Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III
Tinjauan 3 : Reasoning
Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga
Tinjauan 4 : Pertumbuhan, perkembangan, dan degenerasi
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 5 : Reproduksi
Tinjauan 3 : Reasoning
Tinjauan 6 : Manajemen (Terapi)
Tinjauan 4 : Kelainan genetik dan kongenital
Tinjauan
ID : 7 : (Tidak Individu
perlu diisipembuluh
penulis soal)
Tinjauan 5 : Jantung, darah dan sistem limfatik
Stem soal
Tinjauan
Tinjauan 16 : :7 area kompetensi
Penapisansesuai kipdi III
(Diagnosis)
Vignette
Aplikasi :
biomedis,
Tinjauan
5) Seorang
7 wanita : perilaku,
berusia 60
klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga
Individu
tahun belum pernah melahirkan datang ke dokter dengan keluhan
Tinjauan
Stem soal2 Kognitif
perdarahan
Tinjauan 3 : sedikit dari vagina
Reasoningyang intermittent selama 4 bulan. Dia tidak punya riwayat penyakit
Vignette :
selain tekanan darah yang tinggi yang dikontrol dengan obat nifedipine. Menopause terjadi 9 tahun
Tinjauan
3) Seorang 4 Pemeriksaan
yang lalu.bayi
:
laki-laki Tidak
yang berkaitan
baru
pap smear lahir
yangberusia 2 minggu
dilakukan 2 tahundibawa ke dokter
yang lalu karenahasil
menunjukan bibirnya
yang menjadi
normal.
Tinjauan
biru 5
dalam 3 :
kali Tidak
kesempatan berkaitan
selama makan; dia juga selalu berkeringat
Suhu tubuhnya 37.1 C (98.8 F), tekanan darah 138/86 mm Hg dan nadi 84x/menit. Tampak selama diberi makan. Dia
sedikit
Tinjauan
darah 6
lahir pada :
padaminggu Promosi kesehatan
ke-38 pemeriksaan
mulut rahim, kehamilan dengan dan pencegahan
beratneunjukkan
lain tidak 2466 g (5 lb penyakit
7 oz), sekarang beratnya 2778 g (6 lb
kelainan.
Tinjauan
2 oz).7Suhunya : 37.8 CIndividu
(100 F), tekanan darah 75/45 mm Hg, nadi 170/min, dan pernafasan
Stem44/menit.
soal Nilai systolic ejection murmur 3/6 terdengar pada batas kiri atas sternal. Sebuah film x-
Vignettepada
ray
Pertanyaan : / dada
Instruksi:menunjukkan jantung yang berbentuk small boot-shaped dan penurunan pembuluh
darah
Manakah
4) Seorang paru.
pernyataan
pria berusia di bawah ini yang
18 tahun merupakan
dibawa langkah
ke unit gawat palingoleh
darurat tepat dalam pengelolaan
temannya setelah dia selanjutnya?
pingsan dan
tidak bisa dibangunkan. Dia tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Tercium alcohol dari
Pertanyaan
Pilihan / Instruksi:
jawaban:
pernafasannya dan tidak ada tanda kecelakaan. Tekanan darah 110/60 mm Hg, nadi 70 x/menit, dan
Manakah
jumlah
A. dari pernyataan
pernafasan
Reexamination di bawah
6dalam
x/ menit. ini yang paling
Paru-paru
6 bulan tepat
bersih untuk
ketika diagnosis pasien
diauskultasi. tersebut?
Terdengar S1 dan S2 normal.
Sistolic
B. ejection
Terapi dengan tingkat
Oral conjugated 2/6 terdengar. Batas hati dan ujung limpa tidak teraba. Pemeriksaan
estrogen
Pilihan
C. jawaban:
darah pada tinja menunjukkan hasil negative. Pemeriksaan neurologic sulit untuk dilakukan.
Colposcopy
A. Anomalous
Refleks bilateralcoronary
D. Endometrial 1+. Semua
sampling vessels
ekstremitas bererspon terhadap stimulus nyeri. Kadar lakohol darah
B. Ablation
E. Atrial
adalah 200septal
mg/dL;defect
of the screening toksikologi menunjukkan hasil positive untuk benzodiazepines pada
endometrium
C. Endocardial
darah fibroelastosis
dan metabolites kokain di urin. Pasien tersebut tidak bereaksi terhadap infus dengan
D. Tetralogy
naloxone,
Kunci jawaban of
glucose Fallot
atau
: D vitamin B1 (thiamine).
E. Total
Penulis soal anomalous : pulmonary venous return
Bagian/Departemen :
Kunci jawaban
Referensi literatur :: B
Pertanyaan
Penulis soal/ Instruksi:
:
Penyalahgunaan substansi
Bagian/Departemen : di bawah ini manakah yang merupakan penyebab utama kelainan di atas?
Referensi literatur :
Pilihan jawaban:
A. hanya alcohol
B. Alcohol dan benzodiazepines
C. Alcohol dan cocaine
D. Alcohol dan PCP
E. Alcohol dan PCP

Kunci jawaban : B
Penulis soal :
Bagian/Departemen :
Referensi literatur :
Divisi Ujian
Uji Kompetensi Dokter Indonesia

Anda mungkin juga menyukai