Si Miskin
Si Miskin
Ketika setiap pekikan merdeka menjadi hiasan mulut setiap manusia Indonesia,
Ketika setiap nafas di negeri ini merindukan suara proklamasi empat puluh lima,
Disana!!,
Seorang miskin yang kurus, berkulit hitam legam yang laksana tak bernyawa,
Baju safari dan pakaian mewah hasil setiap nafas para jiwa,
Diskusi tentang bocah kecil nan kurus laksana tak bernyawa itu dihiasi dengan tawa diantara
mereka,
Dan disela itu pun, para mereka masih sempat menikmati makanan yang nikmat tiada tara,
Tanpa rasa malu, mereka pun berlomba-lomba berteriak “SAYA AKAN MEMBELA ANDA”,
Itu jauh lebih baik daripada dia berselimutkan harta haram yang berlumur dosa.