Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMELIHARAAN/SERVIS ENGINE
DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
Oleh:
Adit Priyadi, S.Pd.
SMK IBU S.
SOEMOHARMANTO
JATIPURNO
MESIN
RODA-RODA pada suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang
memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan,
jalan, udara dan sebagainya. Sumber dari luar yang menghasilkan tenaga
disebut mesin. Mesin yang merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik
disebut motor bakar (thermal engine).
Motor bakar ada beberapa macam misalnya mesin bensin, mesin diesel,
mesin turbin dan lain-lain. Motor (engine) yang mampu menghasilkan tenaga
panas dari dalam mesin itu sendiri disebut motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) sebaai contohnya adalah mesin bensin, mesin diesel dan
mesin turbin. Sedangkan motor yang menghasilkan tenaga panas dari luar
mesin itu sendiri disebut dengan motor pembakaran luar (External
Combustion Engine), sebagai contohnya adalah mesin uap, mesin nuklir dan
mesin turbin uap.
Mesin yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak, ringan dan
mudah ditempatkan pada ruangan yang terbatas. Selain itu mesin harus
dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi dan tenaga yang besar, mudah
dioperasikan dan sedikit menimbulkan bunyi. Oleh sebab itu mesin bensin
dan diesel umumnya lebih banyak digunakan pada kendaraan.
Bagian Bergerak:
1. Torak dan Ring Torak
2. Batang Torak
3. Poros Engkol
4. Mekanisme Katup
5. Fly Wheel (Roda Gila)
Bagian
Utama
Bagian Tak Bergerak:
E 1. Kepala Silinder
2. Blok Silinder
N
3. Bak Engkol
G 4. Paking (Perpak)
5. Manifold
I
N
E 1. Sistem Bahan Bakar
Bagian 2. Sistem Pendinginan
Kelengkapan 3. Sistem Pengisian
4. Sistem Starter
5. Sistem Pelumasan
6. Sistem Pembakaran
7. Sistem Pemasukan & Pembuangan
8. Sistem Kelistrikan
9. Sistem Penyejuk Ruang (AC)
MESIN BENSIN
1. PRINSIP KERJA MESIN BENSIN
Mari kita perhatikan bagaimana mesin bensin mengubah bahan bakar
menjadi tenaga. Dalam gambar skema mesin bensin, campuran udara dan
bensin dihisap ke dalam silinder. Kemudian dikompresikan oleh torak saat
bergerak naik. Bila campuran udara dan bensin terbakar dengan adanya api
dari busi yang panas sekali, maka akan menghasilkan tekanan gas
pembakaran yang besar di dalam silinder. Tekanan gas pembakaran ini
mendorong torak ke bawah, yang menggerakkan torak turun naik dengan
bebas di dalam silinder. Dari gerak lurus (naik-turun) torak diubah menjadi
gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak putar inilah yang
menghasilkan tenaga pada mobil.
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak di dalam
silinder disebut Titik Matik Atas (TMA), dan posisi
terendah yang dicapai torak disebut Titik Mati
Bawah (TMB). Jarak bergeraknya torak antara
TMA dan TMB disebut dengan langkah torak
(stroke).
Campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder dan gas yang telah
terbakar harus keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini
dilakukan dengan adanya gerak turun-naik torak di dalam silinder. Proses
menghisap campuran udara dan bensin ke dalam silinder, mengkompresikan,
membakarnya dan mengeluarkan gas bekas dari silinder disebut satu siklus.
Ada juga mesin yang tiap siklusnya terdiri dari dua langkah torak. Mesin ini
disebut mesin 2 langkah (two stroke engine). Poros engkolnya berputar satu
kali selama torak menyelesaikan dua langkah. Sedangkan mesin lainnya, tiap
siklusnya terdiri dari empat langkah torak. Mesin ini disebut dengan mesin
empat langkah (four stroke engine). Poros engkol berputar dua putaran
penuh selama torak menyelesaikan empat langkah dalam tiap satu siklus.
2. PRINSIP KERJA MESIN 4 LANGKAH
LANGKAH HISAP
Dalam langkah ini, campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder.
Katup hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran
udara dan bensin ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar.
LANGKAH KOMPRESI
Dalam langkah ini, campuran udara dan bensin dikompresikan. Katup hisap
dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari titk mati bawah (TMB)
ke titik mati atas (TMA) campuran yang dihisap tadi dikompresikan (ditekan).
Akibatnya tekanan dan temperatur (suhu)nya menjadi naik, sehingga akan
mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali, ketika torak mencapai TMA.
LANGKAH USAHA
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan
kendaraan. Sesaat setelah torak mencapai TMA pada saat langkah
kompresi, busi memberi loncatan api pada campuran yang telah
dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha inilah yang
menjadi tenaga mesin (engine power).
LANGKAH BUANG
Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup
buang terbuka, torak bergerak dari TMB ke TMA, mendorong gas bekar
keluar dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi
untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah
melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus terdiri dari 4 langkah, hisap,
kompresi, usaha, buang yang merupakan dasar kerja dari mesin 4 langkah.
KEPALA SILINDER
Kepala silinder (cylinder head) ditempatkan di bagian atas blok silinder. Pada
bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala
silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama
mesin bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi
tuang.
Akhir-akhir ini banyak pula mesin yang kepala silindernya dibuat dari paduan
alumunium. Kepala silinder yang terbuat dari paduan aluminium memiliki
kemampuan pendinginan lebih besar dibanding yang terbuat dari besi tuang.
Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air
pendingin yang datang dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dan
busi.
GASKET (PERPAK)
Gasket kepala silinder letaknya antara blok silinder dan kepala silinder,
fungsinya untuk mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin dan oli.
Gasket harus tahan panas dan tekanan dalam setiap perubahan temperatur.
Umumnya gasket dibuat dari carbon-clad sheet steel (gabungan carbon
dengan lempengan baja) karbon itu sendiri melekat dengan graphite dan
kedua-duanya berfungsi untuk mencegah kebocoran yang ditimbulkan antara
blok silinder dan kepala silinder, serta untuk menambah kemampuan melekat
pada gasket.
TORAK
a. Konstruksi
Torak bergerak turun naik di dalam silinder untuk melakukan langkah
hisap, kompresi, pembakaran dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk
menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar
poros engkol melalui batang torak (connecting rod).
Torak terus menerus menerima tekanan dan temperatur yang tinggi
sehingga harus dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi
untuk periode waktu yang lama. Pada umumnya torak dibuat dari paduan
aluminium, selain lebih ringan, radiasi panasnya juga lebih efisien
dibandingkan dengan metal lainnya.
Nama bagian-bagian pada torak, seperti gambar berikut:
b. Celah Torak
Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan
mengakibatkan diameternya akan bertambah. Unutk mencegah hal ini
pada mesin harus ada semacam celah yaitu jarak yang disediakan untuk
temperatur aung lebih kurang 25°C, antara torak dengan silinder. Jarak ini
disebut celah torak (piston clearance).
Celah torak bervariasi tergantung dari model mesinya, namun pada
umumnya antara 0,02-0,12 mm. Bentuk torak agak sedikit tirus, diameter
bagian atasnya lebih kecil dibandingkan dengan diameter bagian
bawahnya. Selain itu celah torak bagian atasnya lebih besar dan bagian
bawahnya lebih kecil.
CELAH TORAK
c. Pegas Torak
Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove) pada
torak. Diameter luar ring torak sedikit lebih besar dibanding dengan torak
itu sendiri. Ketika terpasang pada torak, karena pegas torak sifatnya
elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup dengan rapat
pada dinding silinder. Pegas torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan
lama. Umumnya dibuat dari baja tuang spesial, yang tidak akan merusak
dinding silinder. Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis
mesin dan umumnya 3 sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya.
BATANG TORAK
Batang torak (connecting rod) menghubungkan torak ke poros engkol dan
selanjutnya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke poros engkol.
Bagian ujung batang torak yang berhubungan dengan pena torak disebut
small end. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol
disebut big end.
POROS ENGKOL
Tenaga (torque) yang digunakan untuk menggerakkan roda kendaraan
dihasilkan oleh gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putar pada
poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak dan
batang torak serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut
poros engkol umumnya dibuat dari baja carbon dengan tingkatan serta
mempunyai daya tahan yang tinggi. Konstruksinya seperti berikut:
Crank journal ditopang oleh bantalan poros engkol pada crankcase dan poros
engkol berputar pada journal. Masing-masing crank journal mempunyai crank
arm, atau arm dan crankpin letaknya dibagian ujung armnya. Poros engkol
dilengkapi lubang oli untuk menyalurkan oli pelumasan pada crank journal,
bantalan batang torak, pena torak dan lain-lain.