Dosen Pembimbing :
Anik Yuni Hartini, SPd
Disusun Oleh :
1. Moh. Hadi Suharmoko (2009184202B0328)
2. Mochamad Marzuki (2009184202B0325)
3. Mistinaningsih (2009184202B0314)
4. Nurhalimah (2009184202B0354)
5. Nur Laila (2009184202B0352)
Bab II
Pembahasan
A. Penerapan Sel Volta Dalam pembuatan Baterai.
Sebagaimana kita ketahui bersama,
beberapa dekade ini terakhir ini, teknologi
elektronika berkembang sangat pesat. Berbagai
peralatan seperti telepon seluler, komputer,
laptop, kamera digital, bahkan alat pacu jantung
terus mengalami perkembangan teknologi
dengan adanya inovaso-inovasi baru. Salah satu
faktor pendukung kemajuan teknologi
elektronika tersebut ialah tersedianya baterai
bekinerja tinggi. Dua diantaranya yaitu baterai
nikel-metal hidrida (Ni-MH), dan baterai
Litium.
Baterai adalah contoh Sel Volta yang tidak asing bagi kita. Baterai tersebut digolongkan
kedalam baterai primer yaitu baterai yang dirancang untuk sekali pakai, dan baterai sekunder
yaitu baterai yana dapat diisi ulang. Baterai kering (Sel Leclanche) ditemukan pertama kali oleh
George Leclanche yang mendapat hak paten atas penemuan itu pada tahun 1866.
Sel Leclanche tergolong baterai sel primer. Terdiri dari suatu casing berbentuk silinder
dari logam Zink yang berfungsi sebagai anode. Sebagai katode yaitu grafit yang ditanam dalam
pasta dari campuran batu kawi ( MnO 2 ), salmiak (NH 4 Cl), karbon (C) dan sedikit air.
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam baterai kering sebenarnya lebih rumit, tetapi pada garis
besarnya adalah sebagai berikut.
2+
( aq )
Anode : Zn (S) Zn + 2e
2+
Amonia (NH 3 ) yang terbentuk di katode akan bereaksi dengan sebagian ion Zink (Zn )
yang terbentuk di anode.
2+
( aq ) 3 42+
Zn + 4 NH ( aq ) + Zn(NH 3 ) ( aq )
Potensial satu sel Leclanche adalah 1,5 volt. Sel Leclanche disebut juga sel kering asam
karena adanya NH 4 Cl yang bersifat asam. Keuntungan dari sel Leclanche adalah harganya
relatif murah, praktis dan aman (tidak rusak/bocor). Kelemahan yaitu bahwa dayanya menurun
cepat jika digunakan untuk arus yang relatif besar. Hal ini terjadi karena ion-ion yang terbentuk
memerlukan waktu untuk berdifusi menjauhi elektrodenya. Jika penggunaannya dihentikan
sementara, maka kemampuannya akan meningkat kembali karena ion-ion sudah berdifusi.
Kelemahan sel Leclanche Lainya adalah sel ini tidak dapat diisi ulang.
− +
( aq ) ( aq )
Pb (S) + PbO 2(S ) + 2HSO 4 + 2H 2PbSO 4 (S ) + 2H 2 O (l )
Selama reaksi pengosongan aki berlangsung, asam sulfat dikonsumsi dan dihasilkan air
reaksi tersebut mengakibatkan kadar asam sulfat dalam larutan berkurang. Dengan demikian,
rapatan atau masa massa jenis larutan juga berkurang. Aki bari diisi, mengandung larutan massa
jenis sekitar 1,25-1,30g/mL. Apabila massa jenis larutan turun sampai 1,20g/mL maka aki perlu
diisi kembali. Keuntungan aki adalah dapat diisi ulang sedangkat kelemahan aki adalah karena
beratnya dan bentunya yang besar.
− +
( aq ) ( aq )
PbSO 4 (S ) + 2H 2 O (l ) Pb (S) + PbO 2(S ) + 2HSO 4 + 2H
Oleh karena itu, untuk penggunaan litium diperlukan media tak berair. Hal ini menjadi
mungkin pada tahun 1970-an yaitu dengan ditemukannya sejenis pelarut organik yang dapat
melarutkan garam litium. Sejak itu, berbagai jenis baterai litium berhasil dibuat, baik jenis sel
primer maupun sel sekunder. Salah satu baterai litium dari jenis yang tidak dapat diisi ulang
yaitu baterai litium mangan dioksida. Reaksi Elekrode dan selnya sebagai berikut :
+
Anode : Li Li + e
+
Katode : MnO 2 + Li + e MnO 2 Li +
o
Meskipun potensial reduksi (E ) natrium lebihnegatif dari pada potensial reduksi air, ternyata
yang mengalami reduksi di
katode adalah natrium.
Hal ini terjadi karena overpotensial gas hidrogen pada elektrode merkuri sangat besar
sehingga reduksi air menjadi lebih sukar. Natrium terbentuk di katode berupa larutan dalam
merkuri.Dengan menggunakan pompa sirkulasi, larutan natrium dalam merkuri ini dialirkan ke
bagian lain dan direaksikan dengan air,sehingga terbentuklah NaOH.
larutan CuSO 4 . Selama elektrolisis, te,baga dari anode terus-menerus dilarutkan kemudian
diendapkan pada katode.
2+
( aq ) 4 2−
CuSO 4 (aq) Cu + SO ( aq )
2+
( aq )
Katode : Cu + 2e Cu (S)
2+
( aq )
Anode : Cu (S) Cu + 2e +
Cu (S) Cu (S)
Anode Katode
Perak, emas, platina, besi, dan Zink biasanya merupakan pengotor tembaga. Perak, emas,
dan platina, mempunyai potensial lebih positif daripada tembaga. Dengan mengatur tegangan
selama elektrolisis, ketiga logam itu tidak ikut larut. Ketiga logam tersebut akan terdapat pada
lumpur anode. Hasil ikutan ini biasanya cukup untuk menutup biaya pemurnian tembaga itu.
Besi dan Zink yang mempunyai potensial elektrode lebih negatif daripada tembaga, akan ikut
2 2+
larut. Akan tetapi, ion-ionnya (Fe Dan Zn ) lebih sukar diendapkan, jadi tidak ikut
mengendap di katode.
F. Elektrolisis pada Penyepuhan.
Penyepuhan (electroplanting) dimaksudkan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk
memperbaiki penampilan. Pada penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan katode,
sedangkan logam penyepuhnya sebagai anode. Kedua electrode itu dicelupkan dalam larutan
garam dari logam penyepuh. Contoh, penyepuhan sendok yang digunakan sebagai katode,
sedangkan anode adalah perak murni. Larutan elektrilitnya adalah larutan perak nitrat. Pada
katode akan terjadi pengendapan perak, sedangkan perak pada anode terus-menerus larut.
+
Konsentrasi ion Ag dalam larutan tidak berubah.
+
( aq )
Katode (Fe) : Ag + e Ag (S)
+
( aq )
Anode (Ag) : Ag (S) Ag + e +
Ag (Anode) Ag (Katode)
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Elektrokimia terbagi dalam dua bagian, yaitu pemanfaatan reaksi kimia ( Reaksi
Redoks ) untuk menghasilkan listrik dan pemanfaatan arus listrik untuk melangsungkan reaksi
kimia. Pemanfaatan reksi redoks untuk menghasilkan listrik dilakukan dalam perangkat yang
disebut Sel Volta, sedangkan pemanfaatan arus listik untuk melangsungkan reaksi kimia
dilakukan dalam Sel Elektrolisis. Sel Volta tersedia dalam berbagai jenis Baterai antara lain:
Baterai Konvensional dan Baterai Modern berkinerja tinggi. Aki dan Baterai kering ( Sel
Leclanche ) termasuk dalam Baterai Konvensional, sedangkan Baterai Litium termasuk dalam
Baterai Modern berkinerja tinggi. Elektrolisis diaplikasikan dalam proses Penyepuhan,
Pemurnian Logam dan Pengolahan berbagai jenis zat kimia ( misalnya pada pembuatan Rayon ).
Saran
Pemanfaatan reaksi Redoks dapat ditemukan dalam berbagai benda dalam kehidupan
sehari-hari, oleh karena itu jika kita jeli untuk menemukan dan mempelajarinya, maka akan
dapat memberi banyak manfaat bagi Kita, selain juga untuk menambah pengetahuan.
Daftar Pustaka
www.id.wikipedia.org
Purba,Michael.2006.Kimia untuk SMA Kelas XII.Jakarta:Erlangga.
www.chem-is-try.org
www.google.com
Hadie ; spider_02z@plasa.com