Anda di halaman 1dari 39

AKAD KETIKA AZAN JUM’AT

• Para ulama bersepakat mengenai larangan


jual beli ketika azan shalat jum’at
berkumandang. Hal ini didasarkan pada
firman Allah SWT (QS. Aljumu’ah : 9) yang
artinya “Hai orang-orang yang beriman, jika
diserukan shalat pada hari jum’at, maka
pergilah kalian untuk mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli”.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Melakukan Akad Jual Beli di Dalam
Mesjid
 Kendatipun terjadi akad bisnis secara syariah dan
dilakukan oleh perusahaan syariah, namun “akad jual beli”
tersebut tetap tidak diperbolehkan dilakukan di
dalammesjid.
 Larangan ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW

yang artinya “ apabila kalian melihat orang yang berjual


beli di dalam mesjid, maka katakanlah kepadanya:
“Mudah-mudahan Allah tidak akan memberikan
keuntungan perniagaanmu itu” (HR. Nasa’i dan Turmudzi)
 Dalam Hadits yang lain juga disebutkan yang artinya

“Rasulullah SAW melarang berjual beli di dalam mesjid”


(HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Jual beli Dengan Lemparan Batu (Bai’
Al-Hashoh)
 Pada zaman jahiliah terjadi jual beli dengan
lemparan batu, misalnya dalam jual beli tanah yang
tidak ditentukan ukurannya. Pembeli dipersilakan
melempar sejauh-jauhnya, dimana batu jatuh di
situlah menjadi batas tanah yang dijualnya. Atau
jual beli suatu barang dengan lemparan. Pembeli
diminta melempar, mana saja yang terkena batu,
barang itulah yang akan dibelinya. Daalam sebuah
hadits menerangkan dengan artinya “ Rasulullah
melarang jual beli dengan lemparan batu dan jual
beli gharar”. (HR. Muslim).

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Melakukan Dua Akad Dalam Satu
Akad
 Termasuk yang dilarang oleh syariah adalah jual beli dua
akad dalam satu akad (bai’atani fil bai’ah/shofqatain fi
shafaqah).
 Terdapat beberapa pengertian jual beli dua akad dalam satu

akad,yaitu :
Seseorang menjual suatu barang dengan harga kontan Rp. 100.000,-
dan harga kredit Rp.125.000,-. Kemudian transaksi berjalan tanpa
ada kejelasan dengan yang mana transaksi tersebut digunakan.
Seseorang menjual sebuah rumah kepada orang lain dengan harga
Rp.100 juta, dengan syarat orang tersebut harus menjual mobilnya
kepadanya dengan harga Rp. 100 juta juga.
Seseorang menjual salah satu dari dua barang yang berbeda (misal
TV dan AC) dengan harga @Rp. 1 juta. Kemudian terjadilah transaksi
sedang pembeli tidak mengetahui barang mana yang dibelinya.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Melakukan Dua Akad Dalam Satu
Akad
 Dalam kondisi penawaran dua barang,
kemudian ditentukan barang mana yang akan
diperjualbelikan, baru kemudian akad terjadi
maka diperbolehkan. Atau dari dua harga, cash
dan kredit yang berbeda,kemudian ditentukan
dengan salah satunya lalu terjadi akad, maka
dalamkondisi seperti ini diperbolehkan.
 Dalam sebuah hadits digambarkan, yang artinya

“Dari Abu Hurairah ra berkata bahwasannya


Rasulullah SAW melarang dua jual beli dalam
satu transaksi.” (HR.Turmudzi & Nasa’i)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Usaha-usaha yang secara syar’i boleh
dilakukan, maka boleh juga diasuransikan
 Selain barang dan proses transaksi yang harus halal
secara syar’i, usaha-usaha yang dilakukan yang terkait
dengan asuransi syariah pun juga harus merupakan
usaha-usaha yang halal. Karena itu asuransi syariah
terkait dengan usaha yang haram, maka hukum
mengasuransikannya juga haram.
 Kaidah Fiqhiyah mengatakan bahwa “Sesuatu yang

mendukung atau mengantarkannya pada sesuatu yang


haram, maka hukumnya juga haram.”
 Dan ketika berhubungan dengan suatu usaha yang

haram, maka konsekuensinya adalah akadnya bisa


menjadi batal, hilangnya keberkahan, dan semakin
maraknya kebatilan.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Usaha Yang Menggunakan Sistem
Ribawi
 Muammalah secara ribawi merupakan bentuk muammalah
yang paling dimurkai oleh Allah SWT. Dan tidak pernah
Allah SWT mengharamkan sesuatu sedahsyat Allah SWT
mengharamkan riba.
 Usaha-usaha yang terkait dengan riba macam dan

jenisnya banyak sekali, seperti kredit bank konvensional,


leasing kendaraan, kartu kredit, MLM konvensional, gadai
tidak syariah, pinjaman berbunga, dsb.
 Asuransi Syariah harus menjauhi segala bentuk transaksi

yang terkait secara langsung dengan riba. Karena jika


tidak, maka berarti Asuransi Syariah mensupport sistem
ribawi. Dan jika demikian, maka haram adanya.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Prostitusi, Pornoaksi & Pornografi
 Segala jenis usaha yang mengandung unsur
prostitusi, pornoaksi dan pornografi adalah
tidak diperbolehkan dan haram adanya.
 Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu

mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah


suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk.” (QS. Al-Isra’/17:32)
 Dalam hadits,”Bahwasannya Rasulullah SAW

melarang harga (jual beli) anjing, hasil


pelacuran dan upah tukang tenung.”
(Muttafaqun Alaih)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Usaha Yang Mengandung Perjudian
(Maisir)
 Segala jenis usaha yang mengandung unsur perjudian/maisir
adalah haram adanya dan berdampak pada tidak sahnya
transaksi tersebut.
 Allah SWT berfirman (QS. Al-Maidh : 90) yang artinya “Hai

orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)


khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
syaitan. maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.”
Dari segi bahasa, maisir diterjemahkan dengan judi. Dan istilah ini
merupakan istilah pada bentuk permainan untung-untungan yang
dilakukan oleh masyarakat jahiliyah.
Dalam bahasa Arab sendiri, maisir memiliki beberapa padanan kata
yang memiliki kemiripan makna, yaitu muqamarah/qimar dan
rihan/murahanah.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Usaha Yang Mengandung Perjudian
(Maisir)
Qimar lebih pada permainan (taruhan) antara sesama pemain.
Misalkan pada balapan sepeda motor, dua orang saling
bertaruhan satu juta – satu juta. Yang menang mendapatkan
satu juta dari lawannya dan yang kalah mengeluarkan satu juta
untuk lawannya.
Sedangkan rihan merupakan taruhan yang dilakukan oleh para
penontonnya yang saling menjagokan “jagoannya” masing-
masing, tanpa harus mereka ikut bermain. Jika taruhannya
menang, ia mendapatkan uang. namun jika “jago” nya kalah ia
mengeluarkan uang.
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa qimar lebih luas
dibandingkan dengan maisir. Karena maisir lebih pada
permainan judi yang dilakukan oleh ahli jihiliyah. Sedangkan
qimar/muqamarah mencakup segala bentuk dan jenis
perjudian atau aktivis untung-untungan.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Peramalan Nasib
 Segala jenis usaha yang terkait dengan perdukunan,
peramalan nasib, pertenungan merupakan perbuatan
yang jelas keharamannya. Walaupun di zaman
modern ini, hal-hal tersebut dikemas secara modern
pula, melalui SMS, internet dan bahkan komputer
sistem di mall-mall dan pusat perbelanjaan modern
lainnya.
 Dalamsebuah hadits Rasulullah SAW bersabda

“Barang siapa yang datang kepada tukang tenung


(ahli nujum) lalu ia bertanya kepadanya dan
mempercayainya, maka tidak diterima shalatnya
selama empat puluh hari.”(HR. Muslim)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Pengangkutan Barang Haram
 Apabila sesuatu diharamkan dalam syariat islam,
maka diharamkan pula segala tindakan yang menuju
padanya. Seperti sesuatu yang haram dimakan atau
diminum, maka haram pula pengangkutannya.
 Mengangkut dengan sengaja barang-barang yang

haram pemakaiannya untuk dipakai di suatu tempat,


berarti ikut memperlancar penggunaannya.
 Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman,”Dan

janganlah kamu bertolong-tolongan dalam


perbuatan dosa dan permusuhan. Dan hendaklah
kalian takut kepada Allah, karena sesungguhnya
Allah itu sangat keras siksaannya,”

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Penimbunan dan Monopoli
 Diantara usaha yang diharamkan adalah usaha
menimbun suatu barang-barang tertentu agar
harganya naik, kemudian setelah harganya naik barang
tersebut dijual dengan harga yang tinggi. Usaha
semacam ini diistilahkan dalam fiqh sebagai IHTIKAR.
 Syekh Yusuf Qardawi mengemukakan bahwa

diharamkan ihtikar pada dua hal;


Dilakukan di suatu negara dimana penduduk negara itu akan
menderita karena penimbunan tersebut, seperti penimbunan
sembako.
Dengan maksud untuk menaikkan harga sehingga orang-
orang merasa payah, dan dia mendapatkan keuntungan yang
berlipat ganda dari hal tersebut.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Persaingan Tidak Sehat
 Islam sangan menganjurkan adanya persaingan yang baik
dalam berbisnis. Karena dengan adanya persaingan, suatu
bisnis akan semakin cepat berkembang dengan maju, selama
persaingan dilakukan dengan sehat.
 Akan tetapi ketika persaingan tersebut tidak sehat, seperti

saling memfitnah, ”mengambil alih” client orang lain, saling


menjatuhkan, banting-bantingan harga dsb, maka akan
merusak iklim bisnis yang ada. Dan akibatnya semua usaha
yang bergerak pada bidang yang sama, dalam jangka panjang
akan hancur.
 Riwayat-riwayat hadits yang melarang hal ini cukup banyak,

diantaranya sabda Rasulullah SAW, “ Dan janganlah salah


seorang dari kalian menjual barang yang telah “dijual”pada
orang lain.”

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Usaha Yang Mengandung Unsur
Syubhat
 Secara sederhana syubhat adalah sesuatu yang samar
kehalalannya dan samar pula keharamannya. Atau dapat
juga berupa bercampurnya antara sesuatu yang halal
dengan yang haram, dimana sulit dipilahkan antara
keduanya.
 Sesuatu yang syubhat sebaiknya dihindari. Karena dalam

hadits Rasulullah SAW menggambarkan bahwa sesuatu


yang halal jelas dan yang haram adalah jelas, sementara
diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang
syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia.
Kemudian Rasulullah SAW mengemukakan, bahwa
barang siapa yang terjerumus pada yang syubhat maka
hakekatnya ia terjerumus pada area yang haram.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Adab dan Etika Marketing Asuransi
Syariah
 Niat Ikhlas
 Usaha Keras
 Berpenampilan Rapi dan Islami
 Bertutur Kata Sopan dan Islami
 Tidak Meng’clossing’ Objek Yang Telah

Diprospek Oleh Saudaranya Yang Lain


 Beradab Dengan Adab Islami

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Benefit ”Marketing” Asuransi
 Lebih mulia daripada “khumrin na’am”
 Pahala yang terus menerus mengalir
 “Fadhilah” silaturahim
 Mendatangkan keberkahan
 Diampuni dosa-dosa
 Dijanjikan syurga
 Benefit dunia akhirat

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Lebih Mulia Daripada Khumrin Na’am
 Apa khumrin na’am?
Khumrin na’am adalah unta berbulu merah yang
merupakan simbol harta terbaik yang dimiliki orang
arab pada zaman Rasulullah SAW
 Dalam hadits digambarkan bahwa mengajak orang lain

untuk berbuat baik “sesuai” dengan hidayah Allah SWT,


akan mendapatkan “balasan yang lebih baik” daripada
“khumrin na’am”.
 Dalam konteks berasuransi, mengajak orang lain untuk

berasuransi secara syariah sesuai dengan tuntunan


islam, adalah termasuk dalam “mengajak orang lain
untuk berbuat baik sesuai dengan hidayah Allah SWT.”

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Pahala Yang Terus Menerus Mengalir
 Allah akan memberikan pahala yang tiada akan
terputus terhadap orang yang “memprospek”
orang lain melakukan kebaikan, selama orang
tersebut mengamalkan apa yang kita ajarkan.
 Konsep kebaikan dalam islam adalah bahwa

setiap perbuatan baik akan dibalas dengan


kebaikan juga. Dan memprospek orang lain
untuk berasuransi secara syariah, merupakan
bentuk dari mengajak orang lain melakukan
kebaikan.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
“Fadhilah” Silaturahim
 Diantara konsekuensi marketing adalah “harus”
melakukan prospek dari satu orang ke orang lain,
dan dari satu tempat ke tempat lainnya.
 Semakin banyak orang yang diprospek dan semakin

banyak tempat yang dikunjungi, akan semakin


banyak “benefit” yang diterimanya. Sehingga
seorang marketing syariah adalah seseorang yang
paling banyak yang paling banyak prospeknya dan
insya Allah yang paling banyak juga clossingnya.
 Salah satu benefit dari silaturahim adalah “lapang

rizkinya” dan “panjang umurnya”.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
“Fadhilah” Silaturahim
 Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW
bersabda, Dari Anas bin Malik ra berkata,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang
siapa yang menginginkan rizkinya
dilapangkan dan dilanggengkan nama
baiknya, maka hendaknya ia “menyambung”
tali silaturahimnya.” (HR. Bukhari)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Mendatangkan Keberkahan
 Ketika terjadi transaksi (baca; clossing) terhadap
satu objek, maka Allah SWT akan memberikan
keberkahan pada “proses clossing” tersebut, selama
dilakukan secara “compliance” dengan syariah.
 Compliance yang dimaksud minimal harus

memenuhi dua kriteria;


Kejujuran
Kejelasan (tidak gharar)
 Sehingga “ujrah” dari “clossing” yang didapatkan
oleh marketing, bukan hanya bernilai halal, namun
lebih dari itu, ujrah tersebut B E R K A H.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Diampuni Dosa-Dosa
 Benefit lainnya yang sangat berharga bagi seorang
marketing syariah adalah, mendapatkan ampunan
dari Allah SWT atas segala dosa-dosanya.
 Karena marketing syariah, ia bekerja dalam rangka

mensyiarkan syariah islam, pekerjaannya halal dan


mendatangkan keberkahan serta mengajak orang
untuk beramal shaleh dalam lingkup asuransi
syariah.
 Lebih dari itu, marketing syariah bukan hanya

“bekerja”, namun ia juga berdakwah menuju


hidayah Allah SWT.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Diampuni Dosa-Dosa
 Dalam sebuah hadits diriwayatkan, “Barang
siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran
pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia
dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya
diampuni oleh Allah SWT. (HR. Thabrani)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Dijanjikan Syurga
 Marketing Syariah, diberi kabar gembira oleh
Rasulullah SAW berupa “jannah”. Ia akan
dikumpulkan bersama para nabi, shiddiqin
dan juga syuhada.
 Dalam sebuah hadits digambarkan bahwa

“Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat


dipercaya (kelak akan dikumpulkan) bersama
para nabi, shiddiqin dan syuhada”. (HR.
Turmudzi)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Kaidah Umum “Marketing Asuransi
Syariah”
 Sesuatu(barang/objek) yang boleh diperjualkan, boleh
diasuransikan.
Objek yang boleh diperjualbelkan
Objek yang dilarang diperjualkan
Proses (dalam jualbeli) yang diperbolehkan, maka dalam
asuransi juga diperbolehkan.
Identifikasi proses-proses yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan
Tempat-tempat yang dilarang
Waktu-waktu & tempat yang dilarang melakukan transaksi
Usaha-usaha yang secara syar’i boleh dilakukan, maka boleh
juga diasuransikan
Usaha-usaha yang diperbolehkan
Usaha yang tidak diperbolehkan

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Sesuatu Yang Boleh Diperjualbelikan
Boleh Diasuransikan
 Kaidah umum dalam menentukan suatu objek boleh atau
tidak dicover dalam asuransi syariah adalah dengan
meng”qiyaskan” dengan hukum jual beli.
 Barang-barang yang secara syar’i boleh diperjualbelikan,

maka boleh pula diasuransikan. Seperti barang-barang


yang halal, baik dzat barangnya sendiri maupun cara
perolehannya.
 Sedangkan barang-barang yang sedara syar’i tidak

diperbolehkan jual belinya, maka tidak diperbolehkan


pula pengasuransiannya. Seperti barang-barang yang
secara substansi haram (misal khamer, daging babi,
dsb), atau secara perolehannya tidak halal (seperti
barang curian, dsb).

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Objek/Barang Yang Diperbolehkan
 Barang yang dzatnya halal
 Barang yang suci, bukan barang najis
 Barang yang jelas kepemilikannya
 Barang yang sumbernya jelas, bukan barang

hasil curian, rampokan dan sebagainya


 Barang yang bukan barang ma’siat, barang

kemusyrikan, barang yang menjurus pada


perzinaan, dsb
 Barang yang bukan termasuk dalam barang-

barang yang dilarang oleh syariat

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Objek/Barang Yang Tidak
Diperbolehkan
 Barang yang haram dimakan
 Khamer
 Barang-barang yang dipergunakan untuk

maksiat, mengarah pada kemusyrikan, dsb


 Barang yang samar (gharar)
 Barang yang belum sempurna diserah-terimakan
 Jual beli ma’dum (jual beli barang yang tidak

ada/tidak dimiliki)
 Barang hasil rampasan, barang curian dan

sejenisnya

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Objek/Barang Yang Tidak
Diperbolehkan
 Barang yang samar/tidak jelas (gharar)
Barang yang samar atau mengandung kesamaran,
pada prinsipnya haram diperjualbelikan, karena
umumnya akan menimbulkan pertengkaran dan
perselisihan di kemudian hari
Selain itu, jual beli gharar dilarang karena hilangnya
kesempurnaan salah satu rukun jual beli, yaitu
ma’qud alaih (objek akad). Dimana objek
akad/barang yang diperjualbelikan tidak jelas.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Objek/Barang Yang Tidak
Diperbolehkan
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, “Dari Abu Hurairah
ra berkata, bahwa Rasulullah SAW melarang jual beli
dengan lemparan batu, dan (melarang) jual beli
gharar.” (HR. Muslim)
 Macam-macam gharar

Gharar beragam dan bermacam-macam bentuknya :


Gharar dalam wujud yaitu ada tidaknya barang yang
ditransaksikan. Seperti jual beli hewan dalam kandungan
induknya, sebelum hewan tersebut hamil.
Gharar dalam memperolehnya yaitu bisa tidaknya suatu
benda/barang yang ditransaksikan didapatkan. Sementara
wujudnya ada. Seperti jual beli burung di angkasa dan ikan
di lautan.

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Objek/Barang Yang Tidak
Diperbolehkan
 Barang yang belum diterima, tidak boleh
dijual.
Tidak diperbolehkan membeli suatu barang,
dimana sebelum barang tersebut diterima dijual
kembali kepada pihak lainnya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,
“Jika engkau membeli sesuatu, janganlah dijual
sebelum engkau menerimanya.” (HR. Ahmad &
Thabrani)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Objek/Barang Yang Tidak
Diperbolehkan
 Baranghasil rampasan, barang curian dan
yang sejenisnya
Diharamkan membeli barang yang diketahui hasil
dari perbuatan yang tidak halal. Karena membeli
barang tersebut artinya bekerja sama untuk
berbuat dosa.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, “Barang siapa
yang membeli barang hasil curian dan ia
mengetahuinya, maka ia juga sama mendapatkan
dosa dan kejelekannya.” (HR.Bukhari)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Tatacara Transaksi Yang Tidak
Diperbolehkan
 Membeli barang yang telah dijual kepada orang
lain
 Jual beli paksa (Bai’ Ikrah)

 Jual beli Najasyi

 Jual beli dengan pengecualian

 Jual beli urbun (uang panjar hilang)

 Melakukan “akad” ketika azan jum’at

 Akad di dalam masjid

 Jual beli dengan lemparan batu (bai’ al-hasha)

 Melakukan dua akad dalam satu akad

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Membeli Barang Yang Telah Dijual
 Menjual barang yang telah diakad oleh pihak
lain hukumnya adalah haram. Seperti seorang
penjual yang telah menjual barangnya kepada si
A Rp. 50.000.- kemudian datang si B dan
tertarik dengan barang tersebut, lalu dia
berkata, “Tarik kembali barangmu, aku akan
membelinya dengan harga Rp. 70.000,-
misalnya.
 Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, “ Dan

janganlah diantara kamu menjual barang yang


telah dijual kepada pihak lain.” (HR. Ahmad)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Jual Beli Paksa (Bai’ Ikrah)
 Jualbeli yang dilakukan dengan unsur paksaan
adalah tidak sah akadnya. Karena dalam suatu
perakadan, dua pihak yang berakad disyaratkan
harus “bebas” menentukan pilihan, apakah akan
melakukan jual beli atau tidak. Atau terhadap barang
yang mana yang akan diperjualbelikan.
 Kecuali jual beli paksa untuk suatu maslahat yang

menopang kehidupan orang banyak. Seperti menjual


tanah atau rumah untuk fasilitas umum,masjid dsb.
 Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,

“Bahwasannya jual beli itu berdasarkan saling


keridhaan.” (HR. Ibnu Majah)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Jual Beli Najasyi
 Secara umum jual beli najasyi merupakan suatu taktik yang
dilakukan oleh pedagang untuk melariskan dagangannya
melalui “promosi” yang berlebihan atau menipu agar orang
menjadi tertarik untuk membeli barangnya, atau orang
membeli barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari
sesungguhnya.
 Jual beli najasyi memiliki dua pengertian :
Memuji-muji dagangannya sendiri secara berlebihan agar laris
Bersekongkol dengan orang lain yang berpura-pura menawar barang
dengan harga tinggi agar orang lain merasa tidak kemahalan, lalu
terpengaruh membelinya
 Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Dan janganlah
kalian melakukan tanajusy (menambahkan harga pada barang
dagangannya untuk menipu kembali) (Muttafaqun Alaih).”

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Jual Beli Dengan Pengecualian
 Jual beli dengan pengecualian yang tidak jelas, tidak
diperkenankan dalam syariah. Seperti menjual beberapa
rumah dengan pengecualian sebuah rumah tertentu (namun
tidak dijelaskan rumah yang mana yang dikecualikan).
 Jual beli dengan pengecualian diperbolehkan jika

pengecualian telah ditentukan dan diketahui serta disepakati


bersama. Seperti jual beli tanah, dengan dikecualikan bagian
tertentu, yang diketahui dan disepakati bersama.
 Dalam sebuah hadits, “Dari Jabir ra berkata, bahwasannya

Rasulullah SAW melarang jual beli dengan cara muhaqalah


(menjual biji-bijian yang masih di tangkai), muzabanah
(menjual buah yang basah dengan buah yang kering) dan jual
beli dengan pengecualian. Kecuali jika yang dikecualikan itu
diketahui.” (HR. Bukhari)

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010
Jual Beli Urbun (Uang Panjar Hilang)
 Jual beli urbun adalah jual beli dengan uang muka,
dan ketika akad jual beli tidak terjadi uang muka
menjadi milik si penjual.
 Dalam sebuah riwayat, “Dari Abdullah bin Amru bin

Ash ra berkata bahwa Rasulullah SAW melarang


jual beli urbun.” (HR. Abu Daud)
 Imam Malik berkata, “Jual beli urbun adalah

seumpama seseorang yang membeli sesuatu atau


menyewa kendaraan lalu ia berkata, ‘Aku berikan
satu dinar, dan jika aku meninggalkan barang atau
sewaan tersebut,maka uang itu jadi milikmu.’

Assosiasi Warnet Meulaboh-AWAM


Date: 26/Juli/2010

Anda mungkin juga menyukai