NOTA PENGANTAR
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
BUPATI GUNUNGKIDUL AKHIR TAHUN ANGGARAN 2008
KEPADA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadhirat Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita masih
diperkenankan bertemu pada rapat paripurna ini dalam keadaan selamat dan sehat
wal afiat.
Kepada Saudara Ketua Rapat Paripurna, kami sampaikan terima kasih atas
kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan Nota Pengantar Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Akhir Tahun Anggaran 2008
pada hari ini.
1
Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ini kami lakukan
dalam rangka memenuhi salah satu kewajiban sebagai Kepala Daerah sebagaimana
diamanatkan dalam pasal 27 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan kami susun sesuai dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 3 Tahun 2008.
Maksud dan tujuan penyampaian laporan ini adalah untuk memberikan
keterangan ataupun informasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, atas
pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pemerintahan daerah pada Tahun
Anggaran 2008, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun
2008, dan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gunungkidul yang dituangkan dalam
Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2008.
I. Pendahuluan
Secara geografis Kabupaten Gunungkidul memiliki luas wilayah 148. 536
ha, sebagian besar wilayah (76,65 %) merupakan lahan pertanian berupa tegal,
sawah, hutan, perkebunan dan selebihnya (23,35 %) merupakan tanah
pekarangan untuk pemukiman penduduk dan penggunaan lainnya.
Berdasarkan registrasi Kependudukan, jumlah Penduduk Kabupaten
Gunungkidul pada akhir tahun 2008 mencapai 765.512 jiwa terdiri atas 373.513
laki–laki dan 391.999 perempuan.
Potensi sumberdaya alam di Kabupaten Gunungkidul cukup banyak dan
beragam antara lain berupa lahan pertanian, peternakan, kehutanan dan
perkebunan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, industri dan
pariwisata. Tanpa mengesampingkan potensi–potensi lain, potensi ini cukup
siginifikan sebagai potensi unggulan daerah untuk dapat dikembangkan guna
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Di bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan dengan lahan yang cukup
luas, melalui upaya revitalisasi, produktifitas dan produksi pertanian dari tahun
ketahun dapat menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Disamping itu
predikat Kabupaten Gunungkidul sebagai gudang ternak di wilayah Provinsi DIY
tetap dapat dipertahankan dan mampu mendukung peningkatan ketahanan
pangan dan taraf hidup masyarakat.
2
Bagian selatan wilayah Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah pantai
yang memanjang dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan Girisubo. Hal ini
menggambarkan betapa besar potensi yang terkandung di dalamnya baik potensi
perikanan tangkap maupun potensi keindahan alam sebagai obyek pariwisata
yang dapat diusahakan untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan dan
sektor pariwisata.
Potensi sumberdaya alam berupa tambang mempunyai nilai ekonomis
yang cukup tinggi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat. Jenis bahan tambang yang tersedia berupa bahan galian dengan
cadangan cukup besar meliputi kelompok batu gamping, blok, split, kaolin, zeolit
dan jenis tambang lainnya.
Berbagai potensi industri kecil dan menengah menghasilkan berbagai jenis
produk yang bernilai ekonomis dan berdaya saing, dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dan mempunyai nilai tambah yang cukup berarti dalam
peningkatan perekonomian di Kabupaten Gunungkidul.
Gambaran kondisi ekonomi pada Tahun 2008 mengalami peningkatan
dibandingkan Tahun 2007. Hal ini dapat dilihat dari PDRB baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2007 untuk menggambarkan
kondisi perekonomian Kabupaten Gunungkidul tahun 2008.
Berdasarkan harga berlaku, PDRB Kabupaten Gunungkidul tahun 2007
mencapai Rp. 4.872.124.000.000,- (empat trilyun delapan ratus tujuh puluh dua
milyar seratus dua puluh empat juta rupiah) mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp. 4.390.868.000.000,- (empat trilyun tiga
ratus sembilan puluh milyar delapan ratus enam puluh delapan juta rupiah) .
Kontribusi terbesar berasal dari lapangan usaha pertanian yaitu sejumlah
Rp. 1.657.982.000.000,- (satu trilyun enam ratus lima puluh tujuh milyar
sembilan ratus delapan puluh dua juta rupiah).
Sedangkan berdasarkan harga konstan, PDRB Tahun 2007 mencapai
Rp. 2.941.288.000.000,- (dua trilyun sembilan ratus empat puluh satu milyar dua
ratus delapan puluh delapan juta rupiah). Dengan demikian terjadi peningkatan
apabila dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp. 2.830.583.000.000,- (dua trilyun
delapan ratus tiga puluh milyar lima ratus delapan puluh tiga juta rupiah).
Berdasarkan hasil perhitungan Rasio Gini sebagai alat untuk mengetahui
tingkat pemerataan distribusi pendapatan penduduk di pedesaan dan perkotaan,
kondisi pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 menunjukkan adanya peningkatan
pemerataan pendapatan sehingga ketimpangan/kesenjangan antara penduduk
miskin dan penduduk kaya semakin kecil.
3
Sejalan dengan itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sementara
menetapkan kebijakan dan melaksanakan berbagai program kegiatan sebagai
upaya untuk mempersempit jurang ketimpangan pendapatan, dengan harapan
setiap tahunnya dapat menekan dan mengurangi jumlah penduduk miskin.
4
Realisasi APBD tahun anggaran 2008 secara makro dapat kami laporkan
sebagai berikut :
Pendapatan daerah tahun anggaran 2008, target yang direncanakan
sebesar sebesar Rp. 680.113.125.788,00 (enam ratus delapan puluh milyar
seratus tiga belas juta seratus dua puluh lima ribu tujuh ratus delapan puluh
delapan rupiah) dengan realisasi mencapai Rp. 688.258.856.594,74 (enam
ratus delapan puluh delapan dua ratus lima puluh delapan juta delapan ratus
lima puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh empat koma tujuh puluh empat
rupiah atau 101,20 %,
Secara keseluruhan pendapatan daerah tahun 2008 melebihi target yang
ditentukan. Pendapatan daerah yang bersumber dari sisi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) target yang direncanakan sebesar Rp. 28.235.053.200,00 (dua puluh
delapan milyar dua ratus tiga puluh lima juta lima puluh tiga ribu dua ratus
rupiah) terealisasi sebesar Rp. 32.907.608.657,72 (tiga puluh dua milyar
sembilan ratus tujuh juta enam ratus delapan ribu enam ratus lima puluh tujuh
koma tujuh puluh dua rupiah) atau 116,55 %.
Sedangkan pada sisi Belanja Daerah dari target yang direncanakan sebesar
Rp. 749.140.542.279,58 (tujuh ratus empat puluh sembilan milyar seratus
empat puluh juta lima ratus empat puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh sembilan
koma lima puluh delapan rupiah) realisasi sebesar Rp. 717.302.227.232,29
(tujuh ratus tujuh belas milyar tiga ratus dua juta dua ratus dua puluh tujuh dua
ratus tiga puluh dua koma dua puluh sembilan rupiah) atau 95,75%.
Pencapaian realisasi belanja sebesar 95,75%, dikarenakan adanya upaya
efisiensi anggaran dan beberapa pos belanja yang telah direncanakan tidak
terealisasikan.
Pembiayaan Daerah tahun 2008 direncanakan Rp. 69.027.416.491,58
(enam puluh sembilan milyar dua puluh tujuh juta empat ratus enam belas ribu
empat ratus sembilan puluh satu koma lima puluh delapan rupiah) realisasi
sebesar Rp. 69.002.664.291,58 (enam puluh sembilan milyar dua juta enam
ratus enam puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh satu koma lima delapan
rupiah) atau 99,97 %.
Komponen Pembiayaan Daerah terbagi atas :
a. Penerimaan Pembiayaan dari anggaran Rp. 79.896.743.401,58 realisasi
Rp. 79.871.991.201,58 atau 99,97% yang terdiri dari :
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) sebesar
Rp. 76.754.243.401,58
2) Penerimaan kembali pemberian pinjaman dari target
Rp. 3.142.500.000,00 realisasi sebesar Rp. 3.117.747.800,00 atau
99,21%
5
b. Pengeluaran Pembiayaan dari anggaran Rp 10.869.326.910,00 realisasi
sebesar Rp. 10.869.326.910,00 atau 100,00%.
1) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah dari anggaran
Rp.10.800.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 10.800.000.000,00 atau
100,00 %
2) Pembayaran Utang Pokok dari anggaran Rp. 69.326.910,00 realisasi
Rp. 69.326.910,00 atau 100 %
A. URUSAN WAJIB
1. Bidang Pendidikan
Urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan. Selain melaksanakan urusan wajib bidang
pendidikan, Dinas Pendidikan juga melaksanakan urusan wajib bidang
kepemudaan dan olahraga, sehingga 2 bidang urusan wajib
pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan.
6
Sasaran pembangunan bidang ini meliputi terwujudnya
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan sekolah
maupun luar sekolah, terwujudnya angka partisipasi yang lebih tinggi di
semua jenjang dan jenis pendidikan, tersedianya sarana, prasarana
dan lingkungan pendidikan yang memadai.
Bidang pendidikan dilaksanakan dengan menetapkan 6 program
dan 78 kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 42.739.555.060,- (empat puluh dua milyar tujuh ratus tiga
puluh sembilan juta lima ratus lima puluh lima ribu enam puluh
rupiah), terealisasi Rp. 40.955.321.010,- (empat puluh milyar
sembilan ratus lima puluh lima juta tiga ratus dua puluh satu ribu
sepuluh rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar 95,83%.
Pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ini cukup berhasil dengan
pencapaian kinerja kegiatan rata-rata 93,14 %.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang pendidikan, Dinas
Pendidikan juga melaksanakan 5 program yang terdiri dari 33 kegiatan
untuk program pendukung bidang pendidikan dan bidang kepemudaan
dan olah raga dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 23.837.521.445,- (dua puluh tiga milyar delapan ratus tiga
puluh tujuh juta lima dua puluh satu ribu empat ratus empat puluh
lima rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 20.362.677.560,- (dua
puluh milyar tiga ratus enam puluh dua juta enam ratus tujuh puluh
tujuh ribu lima ratus enam puluh rupiah) atau 85, 42%.
Pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu bentuk
investasi pengembangan sumber daya manusia agar masyarakat
memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan memadai yang dapat
menopang pemenuhan kebutuhan hidup.
Permasalahan yang muncul telah diupayakan pemecahannya,
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama bahwa
masih banyaknya lulusan ataupun tenaga terdidik pada jenjang
pendidikan tertentu, sehubungan terbatasnya peluang, sehingga belum
terserap sebagai tenaga kerja di samping sebagian belum siap kerja
dan hal ini menimbulkan masalah baru karena akan menambah
pengangguran yang terdidik.
7
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.412.830.200,- (satu milyar empat
ratus dua belas juta delapan ratus tiga puluh ribu dua ratus rupiah),
terealisasi Rp. 1.183.880.425,- (satu milyar seratus delapan puluh
tiga juta delapan ratus delapan puluh ribu empat ratus dua puluh lima
rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar 83,79%.
Pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ini cukup berhasil dengan
pencapaian kinerja kegiatan rata-rata 99,27 %, dan pencapaian
realisasi anggaran rata-rata sebesar 93,14 %.
Meskipun secara umum kinerja sasaran menunjukkan keberhasilan
namun masih dijumpai permasalahan di lapangan yang berkisar pada
kualitas maupun kuantitas SDM yang belum mencukupi dan minimnya
pencapaian prestasi olahraga di daerah.
Dengan kondisi yang demikian, Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul telah berusaha mengatasi kekurangan yang ada di bidang
kepemudaan dan olahraga dengan meningkatkan penanaman sikap
positif generasi muda, pemberdayaan pemuda sebagai aset
pembangunan, membudayakan olahraga guna meningkatkan
kesehatan dan kebugaran masyarakat, khususnya generasi
muda/pelajar, meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan
olahraga prestasi termasuk organisasi olahraga penyandang cacat, dan
meningkatkan kualitas SDM yang menangani/membidangi olahraga
prestasi.
3. Bidang Kesehatan
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana dan RSUD Wonosari. Selain
melaksanakan urusan wajib bidang kesehatan, Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana juga melaksanakan urusan wajib bidang Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB-KS) , sehingga 2 bidang urusan
wajib pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan.
Sasaran pembangunan bidang kesehatan antara lain
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada setiap tatanan,
meningkatkan cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat,
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, peningkatan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan.
Bidang kesehatan dilaksanakan dengan menetapkan 16 program
dan 58 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 19.847.224.500,- (sembilan belas milyar delapan ratus empat
puluh tujuh juta dua ratus dua puluh empat ribu lima ratus rupiah),
terealisasi Rp. 18.958.412.955,- (delapan belas milyar sembilan
8
ratus lima puluh delapan juta empat ratus dua belas ribu sembilan
ratus lima puluh lima rupiah), sehingga pencapaian realisasi anggaran
sebesar 95,52%. Pelaksanaan kegiatan di bidang ini dapat berjalan
sesuai rencana, dengan pencapaian kinerja 93,10%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan
dialokasikan anggaran untuk 6 program yang terdiri dari 27 kegiatan
pendukung sebesar Rp. 15.811.449.000,- (lima belas milyar delapan
ratus sebelas juta empat ratus empat puluh sembilan ribu rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp. 14.983.047.663,- (empat belas milyar
sembilan ratus delapan puluh tiga juta empat puluh tujuh ribu enam
ratus enam puluh enam rupiah) atau 94,76%.
Upaya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan terus dilakukan
guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Gunungkidul.
9
ribu rupiah), ), terealisasi Rp. 1.776.512.390,- (satu milyar tujuh
ratus tujuh puluh enam juta lima ratus dua belas ribu tiga ratus
sembilan puluh rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar
97,47%. Keseluruhan program dan kegiatan dalam bidang ini dapat
berjalan dengan baik dengan tingkat capaian target mendekati 100%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang lingkungan hidup
dialokasikan anggaran untuk 4 program yang terdiri dari 22 kegiatan
pendukung sebesar Rp. 177.883.000,- (seratus tujuh puluh tujuh
juta delapan ratus delapan puluh tiga ribu rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp. 150.622.224,- (seratus lima puluh juta enam ratus dua
puluh dua ribu dua ratus dua puluh empat rupiah) atau 84,67%.
Dalam pelaksanaannya masih ditemui kendala seperti rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, terbatasnya sarana
prasarana dan perangkat hukum lingkungan. Hal ini telah disikapi
dengan mengefektifkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan maupun
sosialisasi kepada masyarakat untuk mewujudkan pelaksanaan
pembangunan lingkungan hidup dengan memperhatikan faktor
keseimbangan dan pelestarian alam.
10
milyar seratus delapan puluh empat juta seratus empat puluh ribu
tujuh ratus empat rupiah rupiah) atau 95,72%.
Kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ini
antara lain terbatasnya sarana dan prasarana alat berat/stom wals
yang tidak seimbang dengan jumlah kegiatan khususnya jenis
pekerjaan pembuatan ataupun rehabilitasi jalan aspal dan terbatasnya
sarana untuk pengelolaan persampahan yang tidak seimbang dengan
jangkauan pelayanan kebersihan. Upaya yang dilakukan dengan
pengetatan jadwal dan prioritas penggunaan alat berat/stom wals dan
juga menggunakan alat berat dari luar serta optimalisasi sarana yang
tersedia.
7. Bidang Perumahan
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Pekerjaan Umum dengan sasaran pembangunan terlaksananya
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian bidang
perumahan, dengan menetapkan 4 program dan dijabarkan dalam 6
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 22.031.111.000,-
(dua puluh dua milyar tiga puluh satu juta seratus sebelas ribu rupiah),
terealisasi Rp. 20.970.383.891,- (dua puluh milyar sembilan ratus
tujuh puluh juta tiga ratus delapan puluh tiga ribu delapan ratus
sembilan puluh satu rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran
sebesar 95,19%. Pelaksanaan kegiatan di bidang ini dapat berjalan
sesuai rencana, dengan pencapaian kinerja 93,67%.
11
sembilan juta tiga ratus lima belas ribu rupiah) dan terealisasi sebesar
Rp. 397.195.834,- (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta seratus
sembilan puluh lima ribu delapan ratus tiga puluh empat rupiah) atau
92,52%.
12
memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi
daerah.
13
Rp. 270.160.660,- (dua ratus tujuh puluh juta seratus enam puluh
ribu enam ratus enam puluh rupiah) atau 85,21%.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan di
bidang ini antara lain terbatasnya sarana dan prasarana pendukung
dalam pelayanan kependudukan telah diupayakan pemecahannya,
dengan harapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi
kependudukan dan catatan sipil dapat berjalan dengan tertib.
14
menjalin kerjasama antar daerah dan pihak ketiga serta upaya lainnya
dengan harapan sektor ini dapat membuka lapangan kerja dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat dan pada akhirnya dapat
menekan angka pengangguran.
15
Dari permasalahan tersebut, solusi yang diterapkan dan
dilaksanakan adalah peningkatan produksi dan produktivitas pangan,
pengembangan sarana dan prasarana distribusi pangan,
pengembangan desa mandiri pangan, pengembangan lumbung padi di
desa rawan pangan, dan peningkatan akses pangan masyarakat.
16
dua ratus rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar 92,18%
dengan capaian kinerja kegiatan 97,04%.
17
empat puluh tujuh ribu dua ratus dua puluh satu rupiah) atau 82,99%
dengan capaian kinerja kegiatan antara 95,65%.
Beberapa permasalahan yang ada dalam pelaksanaan
pembangunan di bidang perhubungan antara lain kondisi geografis
yang kurang mendukung untuk pengembangan simpul-simpul
transportasi, kurang tertibnya pengguna jasa transportasi, dan
meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor roda dua yang
berakibat pada pergeseran alternatif penggunaan jasa angkutan,
sehingga prospek angkutan umum kurang menguntungkan. Langkah-
langkah upaya pemecahannya telah dilakukan untuk mewujudkan
sistem transportasi yang aman dan lancar.
18
21. Bidang Pertanahan
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Bagian
Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul,
dengan menetapkan 1 program dan dijabarkan dalam 4 kegiatan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.951.245.000,- (dua belas
milyar sembilan ratus lima puluh satu juta dua ratus empat puluh lima
ribu rupiah), terealisasi Rp. 8.662.648.270,- (delapan milyar enam
ratus enam puluh dua juta enam ratus empat puluh delapan ribu dua
ratus tujuh puluh rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar
66,89% dengan capaian kinerja kegiatan 89,75%.
19
23. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan oleh
beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan
Kekayaan Daerah (BPKKD), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kantor
Pelayanan dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP), Satuan Polisi
Pamong Praja, dan Kecamatan, dengan sasaran pembangunan antara
lain meningkatnya sistem perumusan kebijakan daerah, pemantapan
koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan desa,
peningkatan pelayanan publik, pengawasan, kelembagaan daerah,
pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah, kepegawaian, kerja
sama antar daerah, dan koordinasi ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
Bidang ini menetapkan 28 program dan dijabarkan dalam 108
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 27.351.713.000,-
(dua puluh tujuh milyar tiga ratus lima puluh satu juta tujuh ratus tiga
belas ribu rupiah), terealisasi Rp. 21.061.632.423,- (dua puluh satu
milyar enam puluh satu juta enam ratus tiga puluh dua ribu empat
ratus dua puluh tiga rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran
sebesar 77, 01%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang otonomi daerah,
pemerintah umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,
kepegawaian, dan persandian dialokasikan anggaran untuk 7 program
yang terdiri dari 35 kegiatan pendukung sebesar
Rp. 14.719.914.500,- (lima empat belas milyar tujuh ratus sembilan
belas juta sembilan ratus empat belas ribu lima ratus rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp. 12.058.728.857,- (dua belas milyar lima
puluh delapan jutatujuh ratus dua puluh delapan ribu delapan ratus
lima puluh tujuh rupiah) atau 81,92%.
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ini
dapat berjalan dengan baik, dengan pencapaian kinerja kegiatan
80–100 % dan pencapaian realisasi anggaran rata-rata
89,87 %.
20
24. Bidang Kebudayaan
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan. Selain melaksanakan urusan wajib bidang
kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga melaksanakan
urusan pilihan bidang pariwisata, sehingga 2 bidang urusan
pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan.
Bidang kebudayaan dilaksanakan dengan sasaran pembangunan
terpeliharanya nilai-nilai budaya dan benda cagar budaya serta
terbinanya kelompok seni budaya, dengan menetapkan 3 program dan
dijabarkan dalam 4 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 297.435.000,- (dua ratus sembilan puluh tujuh juta empat ratus
tiga puluh lima ribu rupiah), terealisasi Rp. 273.999.250,- (dua
ratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu
dua ratus lima puluh rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran
sebesar 92,12%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang kebudayaan dan
bidang Pariwisata, dialokasikan anggaran untuk 5 program yang terdiri
dari 25 kegiatan pendukung sebesar Rp. 597.085.000,- (lima ratus
sembilan puluh tujuh juta delapan puluh lima ribu rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp. 506.860.133,- (lima ratus enam juta delapan
ratus enam puluh ribu seratus tiga puluh tiga rupiah) atau 84,84%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian
kinerja bidang kebudayaan di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam
kategori sangat berhasil dengan capaian kinerja kegiatan 94,21%.
21
tiga puluh delapan ribu tujuh ratus rupiah) atau pencapaian realisasi
anggaran sebesar 87,98% dengan capaian kinerja kegiatan antara
86% - 100%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang kearsipan dan
bidang perpustakaan, dialokasikan anggaran untuk 3 program yang
terdiri dari 16 kegiatan pendukung sebesar Rp. 232.346.000,- (dua
ratus tiga puluh dua juta tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp. 214.826.781,- (dua ratus empat belas juta
delapan ratus dua puluh enam ribu tujuh ratus delapan puluh satu
rupiah) atau 84,89%.
B. URUSAN PILIHAN
22
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.211.507.400,- (tiga
milyar dua ratus sebelas juta lima ratus tujuh ribu empat ratus rupiah),
terealisasi Rp. 3.113.869.400,- (tiga milyar seratus tiga belas juta
delapan ratus enam puluh sembilan ribu empat ratus rupiah) atau
pencapaian realisasi anggaran sebesar 96,96%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang kelautan,
dialokasikan anggaran untuk 5 program yang terdiri dari 25 kegiatan
pendukung sebesar Rp. 422.585.000,- (empat ratus dua puluh dua
juta lima ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dan terealisasi sebesar
Rp. 398.814.483,- (tiga ratus sembilan puluh delapan juta delapan
ratus empat belas ribu empat ratus delapan puluh tiga rupiah) atau
94,37% dengan capaian kinerja sebesar 90,6%.
Beberapa kendala dalam pelaksanaan pembangunan di bidang ini
seperti rendahnya pengetahuan dan ketrampilan nelayan ataupun
pelaku usaha perikanan, sarana prasarana yang kurang memadai,
telah diupayakan solusinya melalui pendidikan pelatihan dan bantuan
modal usaha dan lainnya, pengembangan budidaya perikanan laut dan
perikanan darat, sehingga produktivitas dan produksi perikanan setiap
tahunnya mengalami peningkatan.
2. Bidang Pertanian
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan, dan
Kantor Penyuluh Pertanian Daerah dengan sasaran pembangunan
antara lain: tercapainya peningkatan produktivitas pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, peningkatan pengetahuan dan keterampilan
petani, peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian,
pemantapan kelembagaan dan pelaku agribisnis pertanian,
meningkatnya konsumsi gizi masyarakat terutama protein hewani,
meningkatnya populasi ternak besar, kecil dan unggas, terwujudnya
peningkatan produksi ternak, meningkatnya ketersediaan pupuk
kandang untuk peningkatan produktivitas lahan dan konservasi lahan,
Bidang pertanian menetapkan 15 program dan dijabarkan dalam 59
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.435.515.950,-
(sebelas milyar empat ratus tiga puluh lima juta lima ratus lima belas
ribu sembilan ratus lima puluh rupiah), terealisasi
Rp. 10.485.393.315,- (sepuluh milyar empat ratus delapan puluh
lima juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu tiga ratus lima belas
rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar 91,69%.
23
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang pertanian,
dialokasikan anggaran untuk 5 program yang terdiri dari 31 kegiatan
pendukung sebesar Rp. 1.311.823.000,- (satu milyar tiga ratus
sebelas juta delapan ratus dua puluh tiga ribu rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp. 1.179.882.987,- (satu milyar seratus tujuh puluh
sembilan delapan ratus delapan puluh dua ribu sembilan ratus delapan
puluh tujuh rupiah) atau 89,94%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian
kinerja bidang pertanian di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam
kategori sangat berhasil dengan capaian kinerja kegiatan antara
86-100%.
Beberapa permasalahan dan kendala yang ada seperti terjadinya
pedhatan hujan, terbatasnya ketersediaan pakan ternak bermutu,
adanya isu wabah penyakit AI, permintaan ternak hidup keluar daerah
cukup tinggi telah diupayakan pemecahannya, sehinggga produktivitas
dan produksi beberapa komoditi tanaman pertanian dan peternakan
2008 pada umumnya menunjukkan adanya peningkatan.
3. Bidang Kehutanan
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Kehutanan dan Perkebunan dengan sasaran pembangunan antara lain
berkurangnya lahan kritis dan potensial kritis, peningkatan produksi
dan produktivitas nilai tambah dan daya saing produk kehutanan dan
perkebunan dan meningkatnya luasan kawasan ekosistem konservasi
yang terpelihara, dengan menetapkan 9 program dan 29 kegiatan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 998.809.000,- (sembilan ratus
sembilan puluh delapan juta delapan ratus sembilan ribu rupiah),
terealisasi Rp. 981.371.325,- (sembilan ratus delapan puluh satu juta
tiga ratus tujuh puluh satu ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah) atau
pencapaian realisasi anggaran sebesar 98,25%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang kehutanan,
dialokasikan anggaran untuk 5 program yang terdiri dari 23 kegiatan
pendukung sebesar Rp. 559.762.500,- (lima ratus lima puluh
sembilan juta tujuh ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp. 522.084.990,- (lima ratus dua puluh dua juta
delapan puluh empat ribu sembilan ratus sembilan puluh rupiah) atau
93,27% dengan capaian rata-rata program sebesar antara
86%-100%.
24
Kondisi musim yang tidak menentu dan belum mantapnya
kelembagaan kelompok tani, menjadikan permasalahan yang
berpengaruh terhadap produktivitas berbagai komoditas hasil hutan
dan perkebunan. Berbagai upaya telah ditempuh untuk mengatasi
permasalahan tersebut dan hasilnya produksi kehutanan dan
perkebunan pada tahun 2008 pada umumnya meningkat serta kondisi
kawasan ekosistem konservasi lahan hutan tetap dapat terpelihara.
5. Bidang Pariwisata
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan dengan sasaran pembangunan diantaranya
mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana obyek wisata umum,
pengembangan obyek dan daya tarik wisata, peningkatan pemasaran
obyek wisata, pelestarian kebudayaan dan kesenian daerah, peningkatan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata, dan
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pada kawasan
obyek dan jalur wisata.
Bidang ini menetapkan 3 program yang dijabarkan menjadi
13 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.261.170.500
25
(satu milyar dua ratus enam puluh satu juta seratus tujuh puluh ribu ribu
lima ratus rupiah), terealisasi Rp. 1.235.473.400,- (satu milyar dua
ratus tiga puluh lima juta empat ratus tujuh puluh tiga ribu empat ratus
rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar 97,96%.
Secara keseluruhan, tingkat capaian target program dan kegiatan
pembangunan bidang pariwisata tahun 2008 baik, dengan rata – rata
sebesar 96,69%.
Permasalahan yang ada dalam pelaksanaan pembangunan di
bidang pariwisata, seperti belum optimalnya sistem pemasaran obyek
wisata, sarana dan prasarana wisata belum memadai, pertumbuhan
bangunan liar disekitar obyek wisata belum sepenuhnya terkendali yang
berakibat mengganggu kenyamanan wisatawan dan sikap perilaku
wisatawan yang kurang mendukung pengembangan pariwisata. Hal ini
telah diupayakan solusinya dengan memanfaatkan sarana dan
menggerakkan sumberdaya manusia maupun kelompok-kelompok sadar
wisata, meningkatkan koordinasi serta mengefektifkan promosi dan
menjalin kerjasama dengan pelaku wisata baik lokal maupun luar daerah,
sehingga pada tahun 2008 sektor ini mulai bangkit kembali.
6. Bidang Industri
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dengan sasaran pembangunan
meliputi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan kesempatan
usaha dan lapangan kerja, tumbuh dan berkembangnya kelompok usaha
yang berorientasi pada kemandirian usaha, dan meningkatnya pangsa
dan pengelolaan pasar yang baik, dengan menetapkan 3 program dan 4
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 605.726.000 (enam
ratus lima juta tujuh ratus dua puluh enam ribu rupiah), terealisasi Rp.
585.010.750,- (lima ratus delapan puluh lima juta sepuluh ribu tujuh
ratus lima puluh rupiah) atau pencapaian realisasi anggaran sebesar
96,58% dengan capaian kinerja kegiatan antara 86-100%.
7. Bidang Perdagangan
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan Kantor Pengelolaan Pasar
dengan sasaran pembangunan meliputi tercapainya pertumbuhan dan
perkembangan kesempatan usaha dan lapangan kerja, tumbuh dan
berkembangnya kelompok usaha yang berorientasi pada kemandirian
usaha, meningkatnya kualitas pengelolaan koperasi dan UKM,
26
meningkatnya potensi daerah dalam menunjang investasi, dan
meningkatnya pangsa dan pengelolaan pasar yang baik.
Bidang perdagangan menetapkan 9 program dan 21 kegiatan.
Alokasi APBD untuk pelaksanaan bidang perdagangan tergabung
menjadi satu dengan bidang koperasi dan usaha kecil menengah dan
bidang industri.
Alokasi APBD yang diterima Dinas Perindustrian, Perdagangan,
dan Koperasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan bidang
perdagangan, bidang koperasi dan usaha kecil menengah dan bidang
industri sebesar Rp. 4.357.641.426,- (empat milyar tiga ratus lima
puluh tujuh juta enam ratus empat puluh satu ribu empat ratus dua
puluh enam rupiah) yang terdiri atas belanja tidak langsung
Rp. 2.260.427.426,- dan belanja langsung Rp 2.097.214.000,-
yang terealisasi untuk belanja tidak langsung sebesar
Rp 1.891.946.063,- atau 100,10% dan belanja langsung
Rp. 2.023.386.096 (94,30%) dengan capaian kinerja kegiatan
antara 86-100%.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang perdagangan,
bidang industri dan bidang kopearsi dan UKM, dialokasikan anggaran
untuk 5 program yang terdiri dari 25 kegiatan pendukung sebesar
Rp. 1.336.731.600,- (satu milyar tiga ratus tiga puluh enam juta
tujuh ratus tig apuluh satu ribu enam ratus rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp. 1.259.639.929,- (satu milyar dua ratus lima puluh
sembilan juta enam ratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus dua
puluh sembilan rupiah) atau 94,23% dengan capaian kinerja kegiatan
antara 86-100%.
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan di bidang ini, sehingga berakibat kondisi perekonomian belum
mengalami peningkatan yang signifikan antara lain disebabkan belum
optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan pasar, rendahnya minat
investor untuk menanamkan modal. Hal ini telah diupayakan
pemecahannya dengan mengoptimalkan peningkatan potensi yang
ada, penyediaan sarana dan prasarana pemasaran dan mendorong
peluang investasi, sehingga sektor ini diharapkan dapat mendongkrak
peningkatan perekonomian di Kabupaten Gunungkidul.
8. Bidang Ketransmigrasian
Urusan pemerintahan daerah bidang ini dilaksanakan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan sasaran pembangunan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan
27
daerah, serta memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa melalui
penyebaran penduduk yang seimbang dengan daya dukung alam, daya
tampung lingkungan serta memperhatikan nilai budaya dan adat
istiadat yang ada pada masyarakat, dengan menetapkan 2 program
dan 2 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 353.950.000,-
(tiga ratus lima puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah),
terealisasi Rp. 324.986.100,- (tiga ratus dua puluh empat juta
sembilan ratus delapan puluh enam ribu seratus rupiah) atau
pencapaian realisasi anggaran sebesar 91,82% dengan capaian
kinerja kegiatan antara 86-100%.
Keberhasilan para transmigran secara ekonomi dan kondisi sarana
prasarana pendukung di lokasi transmigrasi, belum mampu menjadi
daya tarik warga masyarakat untuk memperbaiki kehidupan
ekonominya dengan mengikuti program transmigrasi. Hal ini menjadi
kendala dan telah diupayakan pemecahannya melalui kegiatan
penyuluhan, peningkatan ketrampilan di bidang pertanian dan
melakukan kerjasama antar daerah dalam rangka mobilisasi penduduk,
namun demikian animo masyarakat untuk mengikuti program tersebut
belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
28
VI. Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disamping
melaksanakan tugas urusan desentralisasi dan tugas pembantuan, Pemerintah
Daerah mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan antara lain meliputi kerjasama antar daerah, kerjasama dengan
pihak ketiga, koordinasi dengan instansi vertikal di Daerah, pembinaan batas
wilayah, pencegahan dan penanggulangan bencana, pengelolaan kawasan
khusus, ketentraman dan ketertiban umum.
Beberapa kebijakan daerah telah ditetapkan sebagai upaya untuk
memberikan arah dan landasan hukum dalam penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dalam rangka mewujudkan keserasian, sinergitas hubungan inter
dan antar lembaga pemerintahan daerah, terjalinnya hubungan kerjasama yang
baik antar daerah dan dengan pihak ketiga, mantapnya pelaksanaan koordinasi
pemerintahan, dan terciptanya suasana yang kondusif, aman dan tertibnya dalam
kehidupan masyarakat.
Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dilaksanakan oleh Satuan
Perangkat Daerah (SKPD) dan Instansi Vertikal dengan pembiayaan bersumber
dari APBD maupun dukungan dana dari Instasi Vertikal terkait.
Secara umum program dan kegiatan dalam penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan tahun 2008 dapat berjalan sesuai dengan rencana, dengan
pencapaian kinerja kegiatan rata-rata cukup berhasil.
Terhadap kendala dan permasalahan yang muncul, telah diupayakan
pemecahannya melalui koordinasi, sinkronisasi, konsultasi dan sinergitas
pelaksanaan kegiatan sehingga hal ini tidak berpengaruh terhadap kelancaran,
ketertiban dan keberhasilan dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.
29
Pada kesempatan ini pula kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang telah bersama-sama dengan Pemerintah Daerah
mencurahkan perhatian, tenaga dan pemikiran untuk menetapkan dan
mensukseskan pelaksanaan berbagai Kebijakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan
bimbingan kepada kita semua, sehingga pada tahun-tahun mendatang dapat lebih
meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan dan mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
Atas perhatian Ketua rapat dan hadirin sekalian kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
BUPATI GUNUNGKIDUL
SUHARTO
30