1. A. Pilihan kata (diksi) adalah hasil dari memilih kata tertentu
untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Sedang faktor- faktor yang mempengaruhinya adalah: • Kemampuan mimilih kata dimungkinkan bila seseorang memiliki kosakata yang luas. • Kemampuan membedakan secara tepat kata-kata yang mimiliki nuansa serumpun • Kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat untuk situasi dan kontek tertentu. Diksi terdiri dari 8 elemen ; Fonem, Silabel, Konjungsi, Hubungan, kata benda, Kata Kerja, Infleksi dan Uterans.
B. Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata
hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari hipernim. Contoh. Hipernim : Kue Hiponim : Bolu, apem, biscuit, bika ambon, serabi, cucur lapis dsb.
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda
tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Contoh; Pak Aldi bisa menerangkan mata kuliah yang sukar dengan mudah. Bisa ular itu ditampung untuk diteliti. 2. Majas (gaya bahasa) Majas Litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut. Biasanya hal ini dicapai dengan menyangkal lawan daripada hal yang ingin diungkapkan. Contoh ; Silakan berkunjung di bilikku yang kumuh di desa jika kebetulan lewat. Majas Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh ; Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
Majas personifikasi adalah majas yang memberikan sifat-sifat
manusia pada benda mati. Contoh ; Mentari pagi membangunkan isi bumi.
3. Bisnis – Etika – Pelayanan – Kepuasan
Etika Bisnis
Dalam dunia bisnis kini mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan teknologi dan informasi yang turut berperan besar didalamnya industri ini, menuntut dan memberikan kemudahan- kemudahan akses satu sama lain. Disini, titik tolak pengertian industri tidak saja pokok yang konvensional seperti produksi, pelayanan, penjualan dan kepuasan konsumen. Akan tetapi lebih dari itu pertimbangan memasukkan unsur-unsur komunikasi yang mudah, efektif dan horizontal adalah salah satunya. Begitu juga dalam hal kompetisi, dimana batas geografi bukanlah hal yang relevan lagi untuk mengukur daya kompetisi perusahaan. Tidak lain adalah bahwa dunia telah menjadi datar seperti pada buku Thomas L Friendman, The world is flat. Oleh karena itu etika dalam berbisnis menjadi salah satu pedoman yang dianut oleh praktisi. Dengan etika ada upaya moral untuk mendorong orang untuk mematuhi rambu-rambu dan menjadikan bisnis yang serasi, selaras dan seimbang.