BAB I
PENDAHULUAN
keterampilan ini harus ada di dalam diri setiap siswa, karena merupakan kesatuan
penting dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan fungsi bahasa
yang saat ini terjadi. Pada era globalisasi yang serba canggih ini, semua
informasi disajikan secara instan dengan media yang beragam, termasuk media
cetak. Melalui karya tulis seseorang dapat mengaktualisasikan diri dan ikut
tempat yang cukup. Pembelajaran menulis hanya mendapatkan porsi waktu yang
Selain itu, guru hanya berorientasi untuk melihat hasil tulisan siswa tanpa
kata lain siswa hanya dituntut untuk cerdas serta intelektual saja. Hal inilah yang
Keterampilan dalam menulis siswa harus dibina dan dikuasai sejak dini sebagai
dengan baik. oleh karena itu, seseorang harus menguasai kemampuan dasar
dalam menulis, yaitu yang berkaitan dengan masalah pilihan kata, efektivitas
sebagai beban berat. Anggapan tersebut timbul karena kegiatan menulis meminta
alat komunikasi. Dalam semua kurikulum yang pernah diterapkan tersebut, pada
secara turun temurun, tetapi merupakan hasil proses belajar dan ketekunan
terdapat dalam bidang menulis, tetapi diperlukan proses berlatih secara terus
menjalankan misi sebagai agen pembaharu, pada pemahaman sikap hidup untuk
menjadikan menulis sebagai suatu budaya atau tradisi baik bagi siswa maupun
hal yang ditakuti dan dianggap membosankan bagi siswa. Berbagai hal yang
muncul tersebut terkait tentang kesulitan yang dihadapi dalam pelajaran menulis,
pembelajaran yang efektif untuk pengajaran suatu materi tertentu belum tentu
efektif juga untuk mengajarkan materi yang lainnya. Dengan demikian setiap
materi ternyata memiliki karakteristik tersendiri yang ikut menentukan media apa
media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga dapat
melalui media karikatur di media massa. Langkah ini akan memberikan deskripsi
kepada siswa untuk menulis serta meningkatkan keterampilan siswa dalam hal
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
Penelitian ini dibatasi pada penggunaan karikatur dari media massa. Media
massa yang dijadikan referensi pada penelitian ini adalah koran Kompas, edisi
Senin 10 Maret 2008, dan Koran Harian Joglo Semar, edisi Kamis 20 Maret
2008. Dalam penelitian ini juga dibatasi pada pelaksanaan KBM semester genap
(semester II).
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penulisan
maupun teoritis.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
menulis narasi.
bahasa Indonesia.
media massa
F. Sistematika Penulisan
bawah ini:
penulisan.
tindakan.
Bab III Metode Penelitian. Metode penelitian berisi tempat dan waktu
kajian, teknik pengumpulan data, uji analisis data, teknik analisis data, prosedur
proses penelitian (siklus I dan siklus II), hasil peningkatan kemampuan menulis
A. Tinjauan Pustaka
kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan dan tanda baca secara benar dalam
karangan narasi.
siswa dalam menulis karangan narasi. Siswa lebih aktif dan memberikan
sebagai medianya. Hal ini ditunjukkan hasil kenaikan nilai siswa pada tiap-tiap
siklusnya.
Penelitian Aminudin (2006) yang berjudul “Pembelajaran Menulis
narasi, juga pernah diteliti oleh Ristanti (2007) yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Narasi pada Siswa Kelas VII B SMP Islam Al Hadi
pada penelitian Aminudin (2006) dengan penggunaan media teks wacana dialog,
dan Ristanti (2007) yang menggunakan media cerita bergambar (cergam), maka
a. Hakikat Menulis
produktif dan kreatif. Oleh karena itu, menulis menyaratkan sesuatu yang
lebih kompleks dari pada pembaca (Mujiyanto, dkk., 2000: 64). Menulis
kesulitan dan kegagalan. Artinya, menulis adalah hal nyata yang dapat
melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu, unsur yang
paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan
kejadian atau perisitiwa. Di dalam kejadian itu ada tokoh (atau beberapa
serangkaian) konflik atau tikaian. Kejadian, tokoh, dan konflik inilah yang
merupakan unsur pokok sebuah narasi, dan ketiganya biasa disebut plot
di depan matanya.
Wacana narasi mempunyai penanda sebagai berikut:
menarik.
c. Hakikat Pembelajaran
orang atau makhluk hidup belajar. Makhluk hidup yang dimaksud adalah
siswa, yaitu warga belajar yang memiliki tugas belajar (Husein dan
siswa pada saat proses pembelajaran, atau dengan kata lain belajar-
harus terdapat unsur-unsur berikut ini: adanya bahan atau materi, metode,
akan tetapi saling berhubungan dan saling berpengaruh satu sama lain.
yang telah diatur untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut dapat
yang kuat terhadap pesan yang disampaikan penulis; (d) tujuan ekspresif,
a. Hakikat Media
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau
yang berasal dari suatu sumber pesan yang dapat berupa orang atau benda
diberikan stimulus oleh media, kemudian media itu membawa pesan atau
yang meliputi alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi
belajar atau sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu
yang biasa dipakai biasanya berupa alat bantu visual, berupa gambar,
kaset, VCD, kamera, film slide, komputer, dan alat-alat yang memberikan
pembelajaran.
kembali.
mendemonstrasikan.
yang telah dilakukan oleh Breetz and Briggs (dalam Wibawa dan Farida
1) Media Audio
2) Media Visual
atau pun kritik disertai kadar humor, memiliki bentuk yang lucu, aneh,
coretan sketsa yang sangat sederhana akan tetapi memiliki kesan dan pesan
telah berhasil sebagai media kritik. Pesan yang besar dalam karikatur
biasanya disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama dalam
ingatan.
karikatur dapat merangsag minat/ perhatian siswa, (b) gambar yang dipilih
secara tepat membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-
bahan verbal yang menyertainya, dan (3) isyarat yang bersifat nonverbal atau
simbol-simbol seperti tanda pesan atau tanda lainnya pada gambar diam
bersifat naratif.
C. Kerangka Pemikiran
kerangka berpikir penelitian ini dapat diterangkan sebagai berikut: kondisi awal
digunakan guru terbatas, serta metode mengajar guru monoton. Agar kemampuan
narasi.
media karikatur ini siswa diajak mendeskripsikan karikatur yang telah disediakan
narasi akan membantu siswa dalam kegiatan menulis narasi, sehingga dapat
METODE PENELITIAN
kelas VII, 4 lokal, ruang kelas VIII, 3 lokal, dan ruang kelas IX 3 lokal.
Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas VIII A, dan dilaksanakan pada bulan
Tabel 1
Jadwal Penelitian
Bulan
No. RencanaKegiatan April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan X
Menyepakati jadwal X
Menyusun instrumen penelitian X
Seminar konsep pelaksanaan X
2 Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan alat X
Melakukan tindakan Pre-Tes X
Melakukan tindakan Siklus I X
Melakukan tindakan Siklus II X
3 Penyusunan Laporan
Menyusun konsep laporan X
Seminar hasil penelitian X
Perbaikan laporan X
dan staf sekolah untuk menciptakan suatu kinerja yang lebih baik. Penelitian ini
ada.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki empat tahapan, yakni: (a) tahap
perencanaan, (b) tahap pelaksanaan, (c) tahap pengamatan, dan (d) tahap refleksi.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
Dari Gambar 1 di atas dapat dijelaskan bahwa alur PTK meliputi tahap-
1. Rencana (Planning)
dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Kegiatan ini
2. Tindakan (Acting)
mengenaka tindakan di kelas. Pada tahap tindakan, apa yang dilakukan guru
diinginkan.
3. Observasi (Observing)
4. Refleksi (Reflecting)
tindakan.
Tindakan Kelas.
Ada tiga sumber data penting yang dijadikan sebagai sasaran eksplorasi
dan pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini. Sumber data tersebut
meliputi:
a. Tempat dan peristiwa yang mejadi sumber data dalam penelitian ini, yaitu
Surakarta, pada tanggal 18 Maret 2008 sampai dengan tanggal 27 Mei 2008.
b. Informan dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia dan siswa kelas
c. Dokumen yang berupa karikatur yang diambil dari artikel media massa, hasil
D. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP
Sesuai dengan tujuan penelitian di muka, metode dan jenis sumber data
1. Observasi
pada keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan minat siswa dalam
2. Wawancara Mendalam
siswa dalam menulis narasi, serta postes untuk mengetahui kemampuan siswa
karikatur.
tes dan menilai, serta mengolah data dari hasil kegiatan pembelajaran. Hasil/
nilai tes ini digunakan peneliti dan guru untuk mengukur aspek kognitif
siswa. Dalam pemberian tugas ini, peneliti dan guru menetapkan skor
Tabel 2
Tabel Penilaian Tes
Koherensi antarparagraf 30
(Syamsudin dan Damaianti, 2006: 242). Selain itu juga digunakan Review
Informan atau member check, teknik ini digunakan untuk menanyakan kembali
kepada informan, apakah data yang diperoleh dari hasil wawancara sudah valid
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Reduksi data, pada tahap reduksi
data, data ditulis dan diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci,
penting dalam pelaksanaan penelitian. Kemudian Display data, pada tahap ini
peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau penampilan (display) dari
hasil penelitian berdasarkan semua data yang terkumpul, kemudian diolah dan
ditampilkan dalam suatu gambar yang singkat tetapi jelas. Setelah ditarik suatu
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Tahap Persiapan
pembelajaran.
b. Pretes
menulis narasi.
c. Pelaksanaan Pembelajaran
d) Membuat refleksi atas tindakan pada siklus I oleh peneliti dan guru.
2) Siklus Kedua (Siklus II)
jawab).
I. Indikator Pencapaian
narasi meliputi:
1. Lokasi Penelitian
terdiri dari 4 lokal, kelas VIII memiliki 3 lokal, dan kelas IX memiliki 3
lokal. Sedangkan kelas yang dijadikan setting penelitian adalah kelas VIII A.
dasarnya sama dengan KBM di kelas regular. Hanya saja, pada kelas
unggulan jam belajar ditambah dua jam pelajaran dari kelas reguler, yakni
program kelas unggulan juga menempatkan siswa dan siswi di kelas yang
terpisah.
cukup memadai. Gedung sekolah terletak di lokasi yang aman, nyaman, dan
merupakan siswa yang aktif. Terbukti dengan peran siswa dalam mengikuti
sekolah.
kepala sekolah, maupun staf sekolah lainnya. Para siswa menjalin keakraban
dengan para guru, sehingga terjalin kerjasama yang baik pada saat KBM.
sepatu. Kepala sekolah juga mengultimatum keras kepada seluruh siswa agar
menjadikan dan mendidik siswa untuk selalu disiplin dan mematuhi segala
ceramah, dan salat berjamaah, dapat mendidik para siswa menjadi pribadi
partisipan pasif yang akan meangamati jalannya proses KBM dan menempati
pembelajaran (RP) yang disusun sesuai dengan silabus yang telah ditetapkan
pihak sekolah.
Setelah selesai menyampaikan materi tentang narasi, guru memberi
penugasan/ tes kepada siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
Surakarta tergolong rendah. Nilai tes yang diperoleh siswa pada kegiatan pretes
tidak memuaskan. Lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar
standar nilai KKM pada aspek keterampilan berbicara, membaca, dan aspek
Nilai/ hasil tulisan siswa yang rendah terindikatori oleh rendahnya pula
tulisan narasi, variasi kosakata yang dimiliki siswa terbatas, siswa kurang mampu
mengembangkan gagasan menjadi paragraf yang padu, serta siswa belum mampu
menulis dengan memerhatikan penggunaan EYD. Hasil nilai siswa pada kegiatan
adalah 44 diperoleh responden 16, dengan judul “Taman Penuh Sampah”. Hasil
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesesuaian isi
menggunakan percakapan yang tidak sinkron dengan judul, dan belum mampu
menulis menggunakan EYD, huruf depan tidak menggunakan huruf kapital, serta
tidak ada kepaduan antar satu paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
berdasrkan urutan tempat dan waktu, penggunaan EYD sudah diterapkan dengan
baik. Dari aspek isi tulisan sudah sesuai dengan tema dan judul.
Dari hasil kegiatan observasi pada tahap pretes terhadap proses KBM
21 siswa (72%) yang lainnya tampak berbicara sendiri dengan teman sebangku.
Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sebanyak
4 siswa (14%), sedangkan 25 siswa (86%) lainnya terlihat pasif dan terkesan
mengacuhkan pertanyaan guru. Siswa yang aktif dalam mengerjakan tugas dalam
enggan mengerjakan perintah dan tugas yang diberikan guru. Siswa yang mampu
menulis narasi dengan baik pada tahap pretes sebanyak 6 siswa (21%), dan siswa
yang belum mampu menulis dengan baik sebanyak 23 siswa atau sekitar 79%.
C. Hasil Penelitian
masing terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3)
a. Siklus I
1) Perencanaan (Planning)
sebagai berikut:
berikut:
narasi.
media karikatur.
karikatur
narasi.
2) Tindakan (Acting)
menegangkan.
(2x40 menit).
3) Pengamatan (Observing)
siswa atau sekitar 45%. Siswa yang lain tampak terlihat diam,
55%.
tersebut.
4) Refleksi (Reflecting)
bagi siswa, sehingga siswa akan memberikan feed back (umpan balik)
penggunaan EYD.
Aspek yang dinilai dalam penulisan pada siklus II sama
Hasil nilai yang dicapai siswa pada siklus I dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut:
Tabel 4
relevansi antara isi tulisan dengan tema dan judul, responden 2 juga
dan koma secara tepat, menggunakan bahasa yang baku, dan terdapat
b. Siklus II
1) Perencanaan (Planning)
tindakan berikutnya.
kertas buram dengan alasan efisiensi dana peneliti. Peneliti dan guru
berikut:
pembelajaran narasi.
folio.
karikatur.
2) Tindakan (Acting)
dalam karikatur
3) Observasi (Observing)
keterampilan menulis.
menulis narasi. Siswa juga mulai tertarik dengan media karikatur yang
bahwa:
tampak diam dan masih ada siswa yang berbicara dengan teman
sebangku.
atau sekitar 58%, sedangkan 12 siswa atau 42% siswa yang lain
masih tampak ragu dan takut salah ketika hendak menjawab
pertanyaan.
72% siswa yang telah mampu menulis narasi dengan baik dan
4) Refleksi (Reflecting)
Tabel 5 berikut.
Tabel 5
Hasil Nilai Tes Siswa pada Siklus II
No. Siswa Nilai
1 Responden 1 76
2 Responden 2 88
3 Responden 3 76
4 Responden 4 77
5 Responden 5 63
6 Responden 6 67
7 Responden 7 86
8 Responden 8 76
9 Responden 9 65
10 Responden 10 63
11 Responden 11 74
12 Responden 12 74
13 Responden 13 73
14 Responden 14 76
15 Responden 15 75
16 Responden 16 65
17 Responden 17 66
18 Responden 18 65
19 Responden 19 67
20 Responden 20 69
21 Responden 21 62
22 Responden 22 75
23 Responden 23 67
24 Responden 24 81
25 Responden 25 65
26 Responden 26 65
27 Responden 27 74
28 Responden 28 77
29 Responden 29 66
RATA-RATA 71,4
“Gempa di Klaten”.
Hasil tulisan responden dapat dilihat pada data 5 berikut ini:
kesesuaian isi tulisan dengan tema dan judul. Akan tetapi, responden
Nilai rata-rata siswa yang dicapai pada siklus I adalah 64,5 setelah
peningkatan yakni 71,4. Berdasarkan hasil nilai tes siswa pada siklus
berikutnya.
disediakan. Selain itu siswa mulai bersedia ikut aktif dan berperan serta
Tabel 6
Persentase Siswa yang Aktif dalam KBM
menjawab pertanyaan lisan. Pada tahap pretes siswa yang aktif menjawab
pertanyaan ada 4 siswa (14%). Pada siklus I ada 9 (21%), dan pada
karena masih ada siswa yang merasa takut salah dalam menjawab.
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil/ nilai siswa yang mengalami
hasil tulisan siswa menjadi lebih teratur. Susunan kalimat dan paragrafnya
cukup baik. Dalam hal ini gurulah yang berperan aktif mengingatkan
narasi.
ditetapkan sekolah sebesar 65. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 64,5
sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 71,4. Daftar
Peningkatan proses dan hasil nilai yang dicapai siswa dalam setiap
perhatian siswa, (2) gambar yang dipilih secara tepat membantu siswa
atau pesan pada gambar karikatur dapat memperjelas pesan yang ingin
disampaikan.
karikatur.
yang lucu dan menarik, dan biasanya menceritakan kejadian yang sedang
Dalam hal ini tentunya berkaitan dengan tulisan narasi yang menceritakan
menuangkan gagasannnya karena selama ini setiap guru baik di SD, bahkan
sampai duduk di kelas VIII sekarang pun belum pernah menggunakan media
mengarang narasi atau pun jenis tulisan yanga lain, seperti: argumentasi,
persuasi, maupun deskripsi dengan menggunakan tema yang telah ditentukan
oleh guru dan tanpa meanggunakan media yang menarik. Hal itulah yang
Dari kutipan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama ini
ia sangat tidak menyukai pelajaran menulis yang menurutnya sangat sulit dan
karikatur, ia mengaku bahwa tidak ada lagi rasa jenuh terhadap pelajaran
menulis.
mereka merasa jemu karena diharuskan menulis narasi sebanyak tiga kali
ini sehingga dapat dijadikan sumber referensi dan identifikasi masalah bagi
penelitian ini.
D. Pembahasan
rendahnya motivasi siswa mengikuti pembelajaran dan masih banyak siswa yang
Setelah diadakan siklus yang kedua, situasi KBM di kelas menjadi lebih berbeda.
Siswa lebih antusias dan aktif selama pembelajaran berlangsung. Hal ini terjadi
setelah guru memberi stimulus berupa nilai tambah dan materi tambahan berupa
EYD dan koherensi paragraf. Guru juga berperan aktif dalam pengecekan
peningkatan tersebut juga dapat diketahui dari hasil nilai rata-rata yang diperoleh
siswa pada siklus I yaitu 64, 5 dan pada siklus ke II 71, 4. Hal ini membuktikan
adanya tanggapan siswa yang cukup baik selama pembelajaran menulis narasi
Hasil penelitian ini berupa peningkatan keaktifan siswa dalam KBM dan
siswa dalam menyusun cerita, memadukan kalimat dengan kata sambung, ejaan,
Hasil penelitian antara peneliti dengan Astuti (2007) hampir sama. Dalam
berdasarkan isi tulisan, kepaduan antarparagraf, ejaan, dan tanda baca. Penulis
isi.
Peneliti memiliki pendapat yang sama dengan Ristanti (2007) bahwa
(cerita bergambar), dan media teks wacana dialog memiliki tujuan yang sama
memberikan stimulus kepada siswa agar menarik minat siswa untuk menuangkan
PENUTUP
A. Simpulan
dikemukakan peneliti. Hal tersebut terlihat pada hasil penelitian berikut ini:
1. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus penelitian diawali dengan
Pada tahap pretes, guru melaksanakan KBM menulis seperti biasa, tanpa
menggunakan media apapun. Dari hasil nilai siswa pada tahap pre-tes
narasi siswa. Pada siklus II, peneliti dan guru mengembangkan program
rotasi posisi untuk melakukan pencekan terhadap siswa selama proses KBM
menjawab pertanyaan dari guru, dan aktif selama KBM. Guru bersedia
meliputi ejaan (EYD), tata kalimat, dan koherensi antarparagraf. Nilai yang
siswa pada tahap pretes 59,5 siklus I 64,5 dan pada siklus II 71,4.
dalam bentuk tulisan, guru selalu menuntut siswa untuk dapat menulis dengan
baik dan benar tanpa memberikan solusi dan inovasi pembelajaran baru.
Namun dengan media karikatur, siswa mulai tertarik dengan pelajaran menulis.
Media karikatur yang memuat gambar dan konflik yang menarik sehingga
Terbukti dari proses dan hasil KBM siswa yang meningkat pada setiap siklusnya.
Namun, ada siswa yang memberi persepsi ada rasa jenuh ketika guru meminta
siswa untuk menulis selama tiga kali berturut-turut. Hal inilah yang menjadi
kekurangan dalam penelitian ini, sehingga dapat dijadikan referensi bagi peneliti
B. Saran
agar selalu berusaha aktif dan responsif terhadap setiap pembelajaran di kelas.
Siswa yang kurang paham terhadap materi yang diusampaikan oleh guru,
memberikan kritikan dan saran terhadap cara mengajar guru, sehingga dapat
memperbaiki proses dan hasil KBM. Bagi guru bidang studi bahasa dan sastra
yang inovatif, dan mampu mengelola kelas. Hal ini penting untuk memperbaiki
Mujiyanto, Yant., Setyawan, Budhi., dan Edi Suryanto. 2000. Puspa Ragam Bahasa
Indonesia (BPK). Surakarta: UNS Press.
66
67
Suriamihardja, Agus. Husen, Akhlan dan Nunuy Nurjannah. 1996. Menulis. Jakarta:
Depdiknas.
No. Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Pretes Siklus I Siklus II
1. 925 Afifah Mar’atus 59 72 76
2. 928 Amirudin Khoiri 85 82 88
3. 930 Arya Galang Budi 69 74 76
4. 934 Darmono 65 67 77
5. 939 Harbudi 63 60 63
6. 940 Imadatul Biladiayah 60 66 67
7. 943 Khoirudin 56 73 86
8. 945 M. Syafrudin 63 65 76
9. 946 Mandodari 60 61 65
10. 952 Nureza Arga 53 52 63
11. 953 Nurul Hidayah 66 67 74
12. 957 Sapto Catur. N 59 68 74
13. 963 Tri Ardiyanto 60 71 73
14. 967 Yunia Dewi 61 63 76
15. 968 Ade Bachtiar Devid 66 65 75
16. 969 Ali Amirudin 44 49 65
17. 970 Anan Apriyanto 62 60 66
18. 971 Anwarul Hidayah 49 58 65
19. 972 Arno Purwo Kuncoro 57 60 67
20. 973 Aryo Dipo Kusumo 67 65 69
21. 993 Febri Supriyanto 48 55 62
22. 995 Moh. Joko Sutanto 46 60 75
23. 997 Linda Mahardika 55 57 67
24. 1003 Putri Maharani 79 80 81
25. 1006 Rico Surya Pratama 47 - 65
26. 1008 Setyo Nugroho 52 59 65
27. 1013 Zulaikah 59 72 74
28. 1016 Lilik Setyawan 60 63 77
29. 1118 Bayu Cahyo 58 64 66
RATA-RATA 59,5 64,5 71,4
Guru Kelas
69
70
TES SIKLUS I
Petunjuk:
TES SIKLUS II
Petunjuk:
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor urutmu di sudut kanan pada kertas