Anda di halaman 1dari 5

SELINGKUH

Posted by admin on October 7th, 2008

Selingkuh, dari segi bahasa saja sudah mengandung makna negative. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, selingkuh mempunyai makna yang banyak :
1. tidak berterus terang
2. tidak jujur atau serong
3. suka menyembunyikan sesuatu
4. korup atau menggelapkan uang
5. memudah-mudahkan perceraian

Kelima-limanya dapat terjadi pada waktu, kondisi apapun dan dapat ditimbulkan oleh
siapapun. Kelima-limanya tersebut tidak disukai oleh agama dan telah disebut dengan
pelanggaran, melanggar perintah Allah. Jika kelima-limanya tersebut terjadi dalam keluarga
maka telah terjadi perselingkuhan dalam keluarga yang sekarang akan dibahas. Contohnya,
apabila seorang isteri diam-diam mengambil uang suaminya tanpa memberitahu itu sudah
termasuk selingkuh. Jika seorang suami sebenarnya mendapatkan penghasilan 1 juta namun
dilaporkan kepada isterinya hanya 500 ribu, maka itupun sudah termasuk selingkuh. Puncak
selingkuh dalam keluarga adalah salah satu pihak telah menjalin hubungan dengan
pria/wanita idaman lain (PIL/WIL) tanpa sepengetahuan pasangannya.

Ada ayat dalam Al-Quran, Surat An-Nisa yang menjelaskan bahwa betapa dekatnya arti
pasangan dengan diri kita sendiri, bahkan jikalau memang harus bercerai, mahar yang telah
diberikan kepada isterinya dahulu tidak boleh diminta kembali. Berikut bunyinya :

“Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah
memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu
mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya
kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”.
(QS.4:20)

“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul
(bercampur/AFDHO) dengan sebagian yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-
isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS. 4:21)

Mari lihat lebih dalam lagi sebenarnya apa arti AFDHO dalam Surat 4:21 diatas. AFDHO
berasal dari kata FADHO yang artinya angkasa luar. Angkasa luar itu mempunyai ruang yang
sangat luas, tanpa batas dan terbuka. Karena itu hendaknya hubungan suami isteri semestinya
seperti angkasa luar ini, tidak ada batas di antara suami isteri, dan se-terbuka-terbukanya
diantara keduanya. Kalau masih ada gengsi, takut-takut dan sembunyi-sembunyi terhadap
sesuatu sekecil apapun diantara keduanya maka belum mengikuti kehendak dan keinginan
Allah tersebut. Allah menginginkan antara kita dan pasangan kita adalah saling terbuka.
Pasangan adalah diri kita.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
diri kamu, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS.30:21)
Kita lihat ayat diatas. Allah mengatakan Dia telah menciptakan untukmu isteri-isteri dari diri
kamu. Apa maknanya ? Maknanya adalah pasangan kita sesungguhnya adalah diri kita.
Maukah kita merugikan diri Anda sendiri dalam arti merugikan pasangan Anda ? Maukah
Anda menyakiti diri sendiri artinya menyakiti pasangan Anda yang merupakan diri Anda
sendiri ? Pasangan kita adalah diri kita. Apabila kita menginginkan sesuatu maka sebelum
kita mengucapkan, suami/isteri kita sudah dapat menebaknya dengan tepat apa yang kita
inginkan, karena dia adalah diri kita. Begitu juga sebaliknya karena kita juga adalah dirinya.
Semakin terjadi persesuaian suami-isteri, akan semakin bahagia mereka.

Hidup bersama dengan pasangan, mempunyai arti sesungguhnya yang amat dalam. Hidup itu
adalah ditandai dengan gerak, bisa merasakan dan dirinya tahu. Kalau Anda hidup bersama
dengan pasangan, maka gerak langkah secara bersama, pengetahuan Anda dan pasangan
bersama-sama tahu dan mencari tahu terhadap segala hal dan masalah yang sedang dihadapi,
dan Anda bersama pasangan Anda mempunyai perasaan yang sama. Kalau pasangan Anda
tidak menyukai sesuatu pada diri Anda, maka ubahlah diri Anda. Kalau pasangan Anda tidak
menyukai dan tidak meridhai poligami, maka jangan Anda lukai diri Anda sendiri (pasangan
Anda) dengan poligami.

Dalam ajaran Islam, ada perintah musyawarah. Dalam Al-Quran, musyawarah ini digunakan
3 x, yaitu musyawarah untuk pujian, musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat dan
musyawarah dalam hidup berumah tangga. Jadi dalam hidup berumah tangga, tidak ada yang
tertutup sedikitpun, dan musyawarah membutuhkan kejujuran. Jadi jangan menyembunyikan
sesuatu pada pasangan Anda.

“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu
dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. …. dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui
kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS.65:6).

Ada kasus khusus, memang ada sesuatu dalam kehidupan berumah tangga berbohong
dibenarkan dalam rangka menyenangkan pasangan, yaitu gombal pada pasangannya. Begitu
juga menyembunyikan sesuatu kalau dalam hal kemaslahatan bersama dan bukan untuk
kepentingan pribadi, hal ini dapat dibenarkan oleh Allah. Dalam sebuah hadits, ada seorang
isteri sedang sendirian bersama anaknya yang sedang sakit keras, suaminya sedang pergi
mencari nafkah dan sudah lama perginya karena jaman dulu pergi mencari nafkah itu betul-
betul memakan waktu lama, tidak ada transportasi yang cepat seperti sekarang. Anaknya
yang sedang sakit ini, kemudian meninggal. Tak lama kemudian, suaminya pulang. Sesampai
di rumah, suaminya menanyakan bagaimana kabarnya dan kabar anak mereka berdua ?
Dijawab sang isteri karena tidak ingin memberikan berita buruk sebelum suaminya pulih
betul istirahatnya, “anak kita sedang istirahat setenang-tenangnya”. Tenanglah suaminya
karena tidak ada masalah dalam rumah yang kemarin ditinggalkannya. Kemudian sang isteri
melayani suaminya sepanjang malam. Esok paginya setelah suaminya bangun dan segar,
kemudian isterinya baru mengabarkan keadaan anaknya yang sebenarnya pada sang suami,
bahwa anaknya sudah meninggal, keadaannya sudah setenang-tenangnya. Sang suamipun
sedih dan juga terenyuh akan kesabaran isterinya tapi sudah lebih kuat sehingga bisa menjadi
tumpahan kesedihan dari sang isterinya sebaliknya atas kematian anak mereka.

Puncak perselingkuhan adalah perzinaan dengan pria/wanita lain. Dasar kehidupan rumah
tangga adalah kepercayaan. Saling percaya di antara pasangan adalah hal yang paling pokok.
Jika tidak ada lagi rasa percaya dan saling curiga maka perkawinan sudah bisa lagi berjalan.
Apalagi jika salah satu menuduh pasangannya berzina dengan orang lain maka sudah masuk
kategori cerai/thalaq abadi. Jika thalaq 1, thalaq 2 bahkan thalaq 3 (dalam thalaq 3 ada
catatan telah menikah dulu dengan orang lain), suami bisa balik lagi kepada isterinya untuk
menikah lagi atau sebaliknya (rujuk). Tapi kalau sudah menuduh berzina dengan 5 x ucap
(Li’an) maka otomatis telah terjadi thalaq/cerai abadi. Hal itu terjadi karena mereka sudah
tidak lagi saling percaya, sudah musnah rasa kepercayaan masing-masing. Tidak ada lagi
kepercayaan maka tidak bisa balik.

“Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai
saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah
dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan
(sumpah) yang kelima: bahwa la`nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang
berdusta.” (QS. 24:6-7).

Karena itu, suami isteri dituntut untuk menghindarkan diri dari kecurigaan, dengan cara
saling terbuka. Seringkali perceraian terjadi karena tidak adanya keterbukaan, dan ini sudah
termasuk selingkuh.

Keterbukaan dan kejujuran ini bahkan sejak semula jauh sebelum pernikahan masih dalam
rangka saling kenal mengenal sudah harus diterapkan.

Dalam sebuah hadits, disebutkan pesan Nabi, apabila salah seorang kamu mendatangi
perempuan untuk dinikahi dan kamu menggunakan semir rambut, katakan kepadanya bahwa
rambutmu telah disemir.

Kehidupan berumah tangga yang kita hadapi adalah berinteraksi dengan manusia bukan
dengan alam. Manusia mempunyai perasaan. Timbulnya segala sesuatu termasuk pada diri
manusia itu dimulai dengan adanya benih, termasuk cinta. Benih itu timbulnya dimulai dari
perasaan. Oleh karena itu jika cinta ditujukan pada orang lain bukan pada isteri atau
suaminya sendiri, hendaknya buru-buru disingkirkan. Jangan mengatakan bahwa “saya ga
bisa menghapus cinta ini kepada dia (bukan suami/isterinya)”. Ada sebagian orang menyerah
seolah dia tidak berdaya menghadapi perasaan yang timbul dalam dirinya karena mencintai
orang lain yang bukan suami/isterinya, yang barangkali itu adalah cinta pertamanya atau
sebab-sebab lainnya. Dia terus saja mengalah tidak berdaya, mengikuti dan menuruti
kemauan hatinya yang sudah ternoda itu. Kemudian dengan mudahnya, ia menggunakan
dalih taqdir yang menyebabkan dia bisa cinta ke orang lain tersebut.

Padahal ada kesalahan yang disebabkan karena kita sadar dan ada pula kesalahan yang
disebabkan karena kecerobohan kita. Kesalahan yang disebabkan kecerobohan ini, contohnya
adalah bila ada seorang perempuan yang diminta untuk menjaga seorang bayi yang sedang
tertidur, kemudian perempuan itu pergi mengobrol dengan tetangganya dan terlena berjam-
jam mengobrolnya. Ketika perempuan itu kembali ke bayi dan rupanya bayinya sudah
terjatuh dari tempat tidur, maka bisakah kita katakan itu karena taqdirnya sang bayi ataukah
disebabkan karena kecerobohan perempuan itu ? Tentu, karena kecerobohan perempuan itu
dalam menjaga sang bayi. Nah, begitu juga dengan perasaan dan cinta kita kepada orang yang
bukan suami/isteri kita sendiri, apakah itu disebabkan karena taqdir atau kecerobohan kita
terlena pada cinta dan perasaan itu berjam-jam, berhari-hari bahkan bertahun-tahun yang
bersemayam dari hati dan perasaan kita ?
Allah sudah melengkapi perangkat-perangkat di dalam diri agar kita bisa terlepas dan bebas,
dan mampu membersihkan kesalahan-kesalahan kita yang lalu. Semua tergantung dari
kesungguhan yang kita lakukan. Karena itu, segeralah untuk menghapus cinta dan perasaan
pada orang yang bukan suami/isteri kita dan segera menyingkirkannya bukan sekedar
mengubur cinta yang bukan untuk pasangannya. Karena kalau sekedar menguburnya, sesuatu
itu masih ada terpendam yang sewaktu-waktu baik secara sadar atau tidak kita bisa
membongkarnya kembali, berbeda halnya jika kita menghapusnya tuntas. Jika benih itu tidak
segera disingkirkan maka lama-lama akan menjadi besar dan bertambah, dan akhirnya bisa
menguasai jiwa dan menjadi dorongan, syetan nanti akan terus membantu jika tidak ada
niatan atau tekad yang kuat untuk menyingkirkannya. Tidak ada dalih yang dapat dibenarkan
sedikitpun tentang hal ini sejak masih dalam benih apalagi sampai besar. Jangan
diperturutkan hati dan perasaan yang salah. Apalagi jika membayangkan orang lain (bukan
suami/isterinya) dalam berhubungan seks itupun sudah termasuk selingkuh, yang sejak dini
berupa benihpun (masih dalam bayangan/imajinasi) tersebut untuk segera disingkirkan.

Ketidakjujuran juga termasuk benih dalam kehidupan berumahtangga, segera singkirkan


pula. Ketidakjujuran jika terus dibiarkan dapat mengantar mereka kepada saling tidak
percaya.

Pekerjaan-pekerjaan itu ada yang dilakukan oleh hati dan juga oleh anggota badan.
Pekerjaan-pekerjaan hati dan pikiran adalah berfikir, berimajinasi dan berfantasi, jika
pekerjaan-pekerjaan hati tersebut tidak mengarah kepada kebaikan segera singkirkan dan
hapus, seperti imajinasi fantasi kepada orang lain bukan kepada suami/isteri Anda segera
musnahkan. Kita harus memadamkan api sebelum dia berkobar. Jangan perturutkan hati dan
terlena karenanya sedini mungkin.

Jadi selingkuh mempunyai arti yang banyak dan tidak hanya sebatas selingkuh secara fisik
tapi bisa karena hati dan pikiran (imajinasi/fantasi). Segera singkirkan sedini mungkin. Dan
untuk mencegahnya, dalam hidup berumah tangga diperlukan adanya keterbukaan &
kejujuran sebagai dasar pokok.

Tanya Jawab :
- Tanya : Bagaimanakah dengan Nikah Sirri ?
- Jawab : Kembali dulu kepada pengertian nikah sirri yang sebenarnya. Nikah Sirri adalah
nikah yang dirahasiakan dimana kerahasiannya itu sampai batas-batasnya, hanya
merahasiakan pada orang lain. Batas-batasnya itu sampai dimana ? Batas-batasnya adalah
adanya wali perempuan, mempelai laki dan wanita, dan 2 orang saksi, lalu ditambah aturan
dalam Negara kita adalah tercatat dalam KUA. Jadi Nikah Sirri itu sama dengan pernikahan
biasa, hanyasanya nikah sirri tidak dirayakan. Jika ada seorang menikah kemudian dia
meminta utk orang lain agar mengatakan bahwa dia belum menikah padahal sudah menikah
(apalagi berbohong pada isterinya), nah ini sudah diluar batas dan dilarang oleh Allah, karena
itu termasuk berbohong dan dusta. Allah menyuruh jika kita menikah harus diumumkan.
Nikah yang tidak diketahui oleh isteri (apalagi tidak diridhai/disukainya), itu dilarang dalam
Islam sesuai dengan pembahasan diatas, karena tidak jujur.

Apabila memang berniat untuk menikah lagi atas kesepakatan kedua belah pihak, keridhaan
dan keinginan kedua belah pihak karena alasan-alasan yang dapat diterima menginginkan
keturunan yang tidak diperoleh melalui isterinya (Tafsir Al-Misbah Vol.3, Surat An-Nisa:4),
maka menikah lagi bagi sang suami tidak dilarang menurut agama.
Sekarang banyak fenomena dimana sang isteri tidak mengetahui, suaminya mempunyai
isteri-isteri lain dan anak-anak lain, karena sembunyi-sembunyi dan tidak jujur pada isterinya.
Selain itu, juga banyak fenomena terjadi pemaksaan kehendak suami untuk menikah lagi. Ini
tidak diridhai oleh Allah karena sudah termasuk selingkuh.

- Tanya : Bagaimana jika kita tidak jujur pada anak-anak kita ?


- Jawab : Ada suatu pengertian yang hendaknya orang tua dan anak harus mengerti sampai
dimana batas anak harus berbakti pada orang tuanya. Menurut Rasyid Ridha bahwa bukan
termasuk anak berbakti kepada orang tua apabila dengan cara mengikuti semua kehendak dan
keinginan orang tua menyangkut hak-hak anak. Orang tua menyuruh anak dengan memaksa,
maka itu sudah melanggar hak anak untuk bebas memilih. Apabila anak mengikuti dengan
terpaksa maka itu bukan dikategorikan anak telah berbakti kepada orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai