Anda di halaman 1dari 18

ASKEP SIFILIS

DI SUSUN OLEH :
Mahasiswa Stikes Muhammadiyah
Banjarmasin
Pengertian
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Treponema pallidum.
Penyakit menular seksual adalah penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit ini sangat kronik, bersifat sistemik
dan menyerang hampir semua alat tubuh.
Bakteri yang berasal dari famili
spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang
sangat kecil dan dapat hidup hampir di
seluruh bagian tubuh.
Etiologi
• Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang
termasuk ordo spirochaetales, familia spirochaetaceae,
dan genus treponema. Bentuk spiral, panjang antara 6 –
15 µm, lebar 0,15 µm. Gerakan rotasi dan maju seperti
gerakan membuka botol. Berkembang biak secara
pembelahan melintang, pembelahan terjadi setiap 30
jam pada stadium aktif. Ditularkan melalui hubungan
seksual dengan cara kontak langsung dari luka yang
mengandung treponema. Treponema dapat melewati
selaput lendir yang normal atau luka pada kulit.
Patofisiologi
• 1. Stadium Dini
• Pada sifilis yang didapat, Treponema pallidum masuk
ke dalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lendir,
biasanya melalui senggama. Kuman tersebut
berkembang biak, jaringan bereaksi dengan
membentuk infiltrat yang terdiri atas sel-sel limfosit
dan sel-sel plasma, terutama di perivaskuler,
pembuluh-pembuluh darah kecil berproliferasi
dikelilingi oleh Treponema pallidum dan sel-sel
radang
Lanjutan

• 2. Stadium Lanjut
Stadium laten berlangsung bertahun-tahun
karena treponema dalam keadaan dorman.
Treponema mencapai sistem
kardiovaskuler dan sistem saraf pada
waktu dini, tetapi kerusakan perlahan-
lahan sehingga memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk menimbulkan gejala
klinis.
Tanda dan Gejala
• Sifilis dibagi menjadi sifilis kongenital dan sifilis akuisital
(didapat). Sifilis kongenital dibagi menjadi sifilis dini
(sebelum dua tahun), lanjut (setelah dua tahun), dan
stigmata. Sifillis akuisita dapat dibagi menurut dua cara
yaitu:
• - Klinis (stadium I/SI, stadium II/SII, stadium III/SIII) dan
• - Epidemiologik, menurut WHO dibagi menjadi:
• 1. Stadium dini menular (dalam satu tahun sejak infeksi),
terdiri atas S I, S II, stadium rekuren, dan stadium laten
dini.
• 2. Stadium lanjut tak menular (setelah satu tahun sejak
infeksi), terdiri atas stadium laten lanjut dan S III.
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes serologik untuk sefilis seperti
VDRL,WR,dan TPHA
2. Pemeriksaan dengan mikroskop
lapangan gelap mencari Treponema
pallidium
3. Pemeriksaan cairan serebrospinal,
mencari neurosifilis
4. Pemeriksaan dengan sinar tembus,
mencari sifilis kardiovaskuler
Penatalaksanaan Medis
• Penderita sifilis diberi antibiotik penisilin (paling efektif).
Bagi yang alergi penisillin diberikan tetrasiklin 4×500
mg/hr, atau eritromisin 4×500 mg/hr, atau doksisiklin
2×100 mg/hr. Lama pengobatan 15 hari bagi S I & S II
dan 30 hari untuk stadium laten. Eritromisin diberikan
bagi ibu hamil, efektifitas meragukan. Doksisiklin memiliki
tingkat absorbsi lebih baik dari tetrasiklin yaitu 90-100%,
sedangkan tetrasiklin hanya 60-80%.
• Obat lain adalah golongan sefalosporin, misalnya
sefaleksin 4×500 mg/hr selama 15 hari, Sefaloridin
memberi hasil baik pada sifilis dini, Azitromisin dapat
digunakan untuk S I dan S II.
Pengobatan tradisional

• Pengobatan tradisional menggunakan


kumis kucing
• Pengobatan non farmakologinya yaitu
dengan berhenti melakukan hubungan
sexualnya apabila sudah ppositif terinfeksi
dan hendaklah jangan berganti-ganti
pasangan dalam melakukan hubungan sex
Lanjutan………….
• Biduri
cara pemakaian :
Rebus 0,1 g bunga kering dalam
tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin
saring dan air
saringannya diminum
• Daun sirih
cara pemakaian:
25-30 lbr daun sirih,¼ gula aren,garam dapur di rebus dengan 2ltr
air hingga mendidih kemudian di saring dan di minum 3x1 hari
secara terus menerus

 
Komplikasi

• Tanpa pengobatan, sifilis dapat membawa


kerusakan pada seluruh tubuh. Sifilis juga
meningkatkan resiko infeksi HIV, dan bagi
wanita, dapat menyebabkan gangguan
selama hamil. Pengobatan dapat
membantu mencegah kerusakan di masa
mendatang tapi tidak dapat memperbaiki
kerusakan yang telah terjadi
Prognosis

• Jika sifilis tidak diobati, maka hampir


seperempatnya akan kambuh,5% akan
mendapat SIII,10% mengalami sifilis
kardiovaskuler,neurosifilis pada pria 9%
dan pada wanita 5%,23% akan meninggal
Pengkajian
a. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran, status gizi, TB, BB, suhu, TD, nadi, respirasi
b. Pemeriksaan sistemik
Kepala (mata, hidung, telinga, gigi&mulut), leher
(terdapat perbesaran tyroid atau tidak), tengkuk, dada
(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), genitalia,
ekstremitas atas dan bawah.
c.Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum,
kreatinin, GDS, analisa urin, darah rutin)
Diagnosa

a. Nyeri kronis b.d adanya lesi pada


jaringan
b. Hipertermi b.d proses infeksi
c. Kerusakan integritas kulit b.d.
substansi kimia
d. Cemas b.d proses penyakit
Sifilis
Kumis Kucing
Daun sirih dan biduri
Terima Kasih………..

Anda mungkin juga menyukai