Anda di halaman 1dari 2

AkhwatAksi (dibaca: akhwat taksi)

sebuah sms masuk di hp ku, tertulis:

"Express, BC 4056, bapak Ibnu"

pengirim sms ini kukenal dengan baik, ya dialah sahabatku, sahabat yang mungkin
tak akan lupakan dengan semua tingkahnya. dia akhwat berjilbab panjang, sering
pakai baju pink dan memakai payung saat kepanasan, membuatku ingin menjauh
darinya saat payung nya mulai dibuka. akhwat unik, beda dari yang lain. setauku,
akhwat itu tahan panas, tahan dingin, tahan bantinglah pokoknya, tapi mungkin
sahabatku ini akhwat yang "one of a kind", akhwat mutan kali ya' (pizz..)

dialah orang yang menurutku paling tidak pantas berada didalam desakan bus kota
(P 57 atau bus kota manapun), dia juga orang yang selama ini ku nilai paling tidak
terlihat nyaman saat berada di kereta api (dan dibuatku cemas olehnya).

Ya memang benar, Banyak jalan menuju Roma, kalau tak cocok pakai public
transportation, bukan berarti dia tak kemana-mana. untuk berpindah dari agenda
satu ke agenda lainnya dia biasa menderu motor nya ke tujuannya.

Namun akhir-akhir ini dia mengeluhkan tentang staminanya yang tak muda lagi dan
punggungnya yang mulai berdecit. padahal usianya baru 22 tahun. itulah sebabnya
aku dan teman-teman satu angkatan diJurusan kami kuliah memanggilnya "Nene".
serta kebiasannya memukul-mukul kecil punggungnya dengan sedikit membungkuk,
mirip nenek-nenek hehe. Dan disinilah dia mulai menggunakan taksi, taksi yang
biasa menjadi solusi terakhirnya saat tak tahu jalan pulang atau kelelahan.

Kembali ke Hp, setelah sms itu kubaca, segera aku balas:

posisi dmana? mau kemana?

sms yang pertama tadi dia kirimkan berisikan nama taksi, nomor pintu dan nama
pengemudi. aku yakin benar seperti biasa, sekarang dia sedang menuju ke suatu
tempat dan ingin melaporkan kepadaku identitas taksi yang ia gunakan untuk
menuju kesana agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk yang satu ini dia memang memiliki antisipasi yang hebat,
dari dirinya aku belajar cara memilih taksi yang baik:

1. tidak memilih taksi "abal-abal" itu istilah nene menyebut taksi gelap,
ne2 menyarankan pada ku kalau memilih taksi pilihlah yang tarif bawah boleh tapi
kalau bisa cari yang terkenal (kata nene kalau terkenal berarti kualitasnya bagus).
2. terlihat bersih, jangan yang kumel. bersih menurut nene adalah taksi yang jock
nya diselimuti cover berwarna putih.

3. agar tidak dibawa putar-putar oleh taksi, pastikan qta telah mengetahui jalan yang
seharusnya dilewati, kalau bisa langsung saja minta kepada pengemudi taksi untuk
mengikuti jalur yang kita telah cari tau sebelumnya untuk menuju tujuan.

4. berbincang-bincang saat awal perjalanan, tanyakan baik secara langsung maupun


tidak langsung pool nya taksi tersebut, ini u/mengantisipasi jika ada barang kita yang
tertinggal didalam taksi.

5. dan terakhir laporkan kepada keluarga atau orang yang dekat dengan kita,
tentang identitas taksi yang sedang kita tumpangi.
itulah tadi intermezo dari nene tentang memilih taksi yang aman buat kita yang
hendak berpergian.

sms balasan dari nene sudah datang,

"masih di gerbang Tol bekasi barat, menuju bundaran HI" jawabnya


dalam hati ku bertanya-tanya, ngapain itu nene ke HI???, kukirimkan rasa
penasaranku pada nya.

dan hal yang mengagetkan dan tersontak aku dibuatnya adalah jawaban polosnya,
" nene mau Aksi solideritas Gaza, choi"

hah?.... apa? baru kali ini ane tau "ada Akhwat Aksi naik Taksi"??!!
dimana letak perjuangannya? berpeluh aja nggak, berangkatnya aja naik
taksi.....!!!!dasar nenek-nenek

"n_n" jawabnya

Anda mungkin juga menyukai