Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengertian agama
Agama dalam pengertiannya dapat dikelompokkan pada dua bahagian yaitu agama
menurut bahasa dan agama menurut istilah. Beberapa persamaan arti kata“agama’’ dalam
berbagai bahasa :
2. Religion (Inggris)
4. De religie (Belanda)
Secara bahasa, perkataan ‘’agama’’ berasal dari bahasa Sangsekerta yang erat
hubungannya dengan agama Hindu dan Budha yang berarti ‘’tidak pergi’’tetap di tempat,
diwarisi turun temurun’’. Adapun kata din mengandung arti menguasai, menundukkan,
kepatuhan, balasan atau kebiasaan.
2. Undang-undang duniawi atau peraturan yang dibuat oleh raja (Q.S Yusuf (12)ayat 76.
3. Agama yang datang dari Allah SWT, bila dirangkaikan dengan kata Allah (Q.SAli
Imran (3) ayat 83.
4. Agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai agama yang benar,
yakni Islam, bila kata din dirangkaikan dengan kata al-haq (Q.S AtTaubah (9) ayat 33
1
5. Agama selain Islam (Q.S Al Kafirun(109) ayat 6 dan Q.S Ash Shaf (61) ayat 9.
1. Agama berasal dari bahasa Sangsekerta yang diartikan dengan haluan,peraturan, jalan
atau kebaktian kepada Tuhan.
2. Agama itu terdiri dari dua perkataan yaitu A. berarti tidak, Gama berarti kacau balau,
tidak teratur. Jadi agama berarti tidak kacau balau yang berarti teratur.
1. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan mencipta alam.
2. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam
semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan
tersebut.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin
2
religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali".
Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Beberapa pendapat
1. Agama itu sesuatu yang tidak dapat dicapai hanya dengan tenaga akal dan
pendidikan saja (Mc. Muller dan Herbert Spencer).
2. Agama itu kepercayaan kepada adanya kekuasan mengatur yang bersifat luar
biasa, yang pencipta dan pengendali dunia, serta yang telah memberikan kodrat ruhani
kepada manusia yang berkelanjutan sampai sesudah manusia mati (A.S. Hornby, E.V
Gatenby dan Wakefield)
1. Agama itu hubungan manusia dengan Yang Maha Suci yang dinyatakan dalam bentuk
suci pula dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu (Drs. Sidi Gazalba).
2. Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut
dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-
kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1997)
3
Dalam bahasa Arab
taat
takut dan setia
paksaan
tekanan
penghambaan
perendahan diri
pemerintahan
kekuasaan
siasat
balasan
adat
pengalaman hidup
perhitungan amal
hujan yang tidak tetap turunnya, dan lain-lain.l
b. Sinonim kata din dalam bahasa arab ialah milah. Bedanya, milah lebih
memberikan titik berat pada ketetapan, aturan, hukum, tata tertib, atau doktrin dari din
itu.
4
Menjadi meditasi konflik dimasyarakat : yakni agama sebagai media
pemersatu ummat dalam menyelesaikan suatu konflik yang dihadapi masyarakat.
Kontrol sosial : Agama juga menjadi kontrol sosial dalam kehidupan
bermasyarakat sehingga dapat berjalan dnegan semestinya, adil dan penuh
tanggung jawab.
Serta agama menjadi pemupuk tali solidaritas : yakni saling berbagai, menjaga
bersilaturahmi, perekat persaudaraan sesama ummat manusia. Oleh karena itu
dalam menjalankan aturan-aturan agama seperti apa yan telah diajarkan Nabi
SAW banyak memberi manfaat bagi ummat sebagai pengikutnya.
Dalam agama Islam, Allah telah memberikan kita kitab suci Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi kehidupan spritual atas kegiatan yang kita lakukan sehari-hari. Allah
telah menyatakan dengan jelas dalam Al-Qur’an bahwa kitab suci ini lengkap,
sepempurna dan terperinci dan bahwa apapun yang ingin kita ketahui atau yang ingin
kita capai dalam hidup, dapat ditemukan di dalamnya, membacanya menjadi
penenang dalam hati serta penerang terhadap permasalahan yang kita hadapi seberat
apapun masalah yang dialami akan terasa ringan jika kembali dan menghayati isi
kandungan Al-Qur’an.
5
sama, begitu banyak tradisi-tradisi pemikiran yang ditemukan dalam sejarah manusia
yang tidak dapat dihukumi secara sama. Salah satu kesalahan mendasar dari sistem
pengajaran moderen adalah memandang sama semua budaya dan tradisi di semua negara
pada masa pra pembaharuan Eropa. Mereka ini tidak ingin bersusah payah untuk
melakukan penelitian dan seenaknya memandang bahwa semua budaya dan tradisi adalah
sama dengan kebudayaan dan tradisi Eropa abad pertengahaan. Pandangan yang tak
berdasar dan tak ilmiah ini merupakan persoalan penting bagi para peneliti pada zaman
moderen yang harus dicarikan solusinya.
Sungguh menyedihkan melihat situasi seperti ini, terutama di kota besar semua
orang berlomba untuk mencari materi, kekayaan, kesuksesan, semua saling bersaing
tidak sehat saling menjatuhkan sungguh tindakan yang kurang terpuji.
Kenapa saat ini kejadian seperti yang saya gambarkan di atas terjadi, karena saat
ini manusia cenderung mengesampingkan nilai-nilai agama, manusia hidup dalam
keadaan mengikuti egonya sendiri-sendiri.
Agama dalam pembahasan etimolog atau tata bahasa yaitu A = tidak dan
gama=kacau, yang secara keseluruhan berarti tidak kacau. Tetapi saat ini kita sering
mengesampingkan peranan agama dengan kehidupan sehari-hari.
Agama adalah kontrol yang baik dalam mengendalikan kelakuan manusia yang
cenderung melupakan norma-norma.yang ada. Agama adalah alat kontrol diri kita
membuat kehidupan lebih baik. Karena semua agama yang ada mengajarkan tentang
kebaikan.
6
Saat agama tidak ada dalam kehidupan kita, diri kita menjadi tidak terkendali, kita
tanpa agama dan rasa keimanan terhadap Tuhan, manusia akan bertindak seperti
hewan, dapat kita lihat contoh dimana seorang anak dapat membunuh orang tuanya,
perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan tindakan brutal yang tidak manusiawi
lainnya.
Hampir setiap hari dalam acara berita kriminal, tindak kriminal yang semakin
sadis, dan tidak terkendali, manusia adalah makhluk itu adalah ajaran yang diterapkan
dalam agama, dan sebagai makhluk yang harus bertaqwa dan mengabdi kepada dzat
pencipta, sebagai bentuk pengabdian mahkluk kepada Tuhannya.
Setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia tidak terlepas dari dua hal, yaitu
perbuatan yang dilakukan tersebut berpijak pada kebenaran atau karena berdasarkan
asas manfaat ? Dengan kata lain, motivasi manusia ada dua bentuk, yakni mencari
sebuah kebenaran dan berpikir secara mashlahat. Ketika saya mengerjakan shalat,
terdapat dua alasan, yakni karena Tuhan memang layak disembah dan Dia
menginginkan jalan penyembahan ini (motivasi mencari kebenaran) atau dengan
alasan bahwa shalat menyebabkan kebahagiaan dan keselamatan saya (motivasi
mashlahat dan manfaat). Jika saya tidak berbohong, dengan dalil bahwa berbohong
adalah tidak benar (motivasi kebenaran) atau dengan dalil bahwa berbohong
menyebabkan hadirnya siksaan (motivasi mashlahat). Berdasarkan dua prinsip
tersebut, kita bisa memberikan dua solusi atas masalah ini:
Mencari kebenaran bisa disaksikan dalam tiga perkara:
1. Kecenderungan;
2. Pandangan;
3. Metodologi.
Mencari hakikat kebenaran akan ditemukan dalam tiga bentuk:
1. Kecenderungan pada kebenaran;
2. Menerima dan yakin pada kebenaran;
3. Implementasi kebenaran dan kebenaran sebagai tolok ukur.
Manusia-manusia pencari kebenaran menempatkan hakikat kebenaran itu dalam
tiga sisi wujudnya, pertama hati sebagai pusat kecenderungan, cinta, dan benci. Kedua
pikiran sebagai tempat pandangan dan pemikiran. Ketiga tubuh sebagai tempat
7
lahirnya amal perbuatan dan tingkah laku manusia. Kecintaan dan kebencian mereka
ini semata-mata berdasarkan hakikat kebenaran (kecenderungan kebenaran), dia tidak
meyakini dan mengimani selain kepada pandangan-pandangan benar dan menerima
setiap pemikiran yang benar (menerima dan yakin pada kebenaran), dan
mengamalkan kebenaran, rela menerima segala konsekuensinya, istiqomah dalam
kebenaran, dan segala prilakunya berdasarkan pada kebenaran (implementasi
kebenaran dan kebenaran sebagai tolok ukur).
8
manusia. Agama yang membantu tugas manusia untuk keselamatannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10