Firaun, Qorun, sukseskah orang macam mereka ?
Firaun karena kekuasaannya, sampai mengaku tuhan, demikian juga Qorun, yang kunci
tempat penyimpanan hartanya saja tak terpikul.
Lalu orang semacam Nabi Ayub AS, yang menderita sakit sedemikian rupa, atau
orang semacam Bilal, keluarga Yassir, dsb yang miskin lagi terhina , termasuk orang
yang tidak sukses dalam hidupnya ??
Bila ada seseorang yg mendapatkan pangkat, jabatan, harta, kesenangan, kesehatan, mereka
sepakat mengatakan orang tersebut mendapat limpahan rahmat dan karunia, dapat rizki, lalu
ucapan selamatpun mengalir....
Tetapi bila ada yg sakit, tertimpa musibah, miskin harta dan jabatan, mmh...derita loh deh. Why
..Itulah karena salah menilai arti KESUKSESAN . Mari kita kaji bersama :
So, sukses itu adalah : DIJAUHKAN DARI NERAKA, DIMASUKKAN KEDALAM SURGA
Dalam QS 2 : 155 Artinya " Dan sungguh akan kami berikan cobaan kpdmu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang
yang sabar "
Setelah segala kesusahan, Alloh SWt menyuruh untuk memberitakan kabar gembira
kepada siapa ? Hanya kepada orangyang sabar. Siapa itu ?
QS 2 ; 156 Artinya " Yaitu orang orang yg apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa
lillahi wa innaa ilaihi rooji,uun "
5. Bentuk kesuksesan
Contoh pribadi sukses.
Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra. ia berkata, Rosululloh SAW bersabda
" Memang sangat menakjubkan urusan orang mukmin itu, karena semua urusannya adalah baik, dan
tidak akan terjadi pada seorangpun kecuali pada orang mukmin. Jika mendapat kesenangan ia
bersyukur, maka yg demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan jika di timpa kesusahan, dia
bersabar, maka yg demikian itu merupakan kerbaikan baginya " ( HR. Muslim no 2999 )
Kandungan Hadits
·
Seluruh kehidupan orang mukmin adalah baik dan pahala baginya disisi Alloh SWT
adalah sama, baik yg tampak olehnya buruk maupun yg tampak baik.
·
Orang mukmin yang sempurna keimanan dan tulus keyakinannya akan senantiasa
bersyukur kepada Alloh SWT pada saat merasakan kesenangan, dan bersabar atas kesusahan
yang menimpanya. Dia senantiasa pada posisi keridhoan. Oleh karena itu, penderitaan yang
dialaminya akan berubah menjadi nikmat dan ujian menjadi anugerah, sebab didalamnya
mengandung banyak pahala dan kesudahan yang baik.
·
Sedangkan orang kafir senantiasa gelisah dan marah dalam menghadapi musibah,
sehingga dalam dirinya menyatu dua dosa, yaitu ketidakridhoan terhadap ketetapan Rabb-Nya
dan tidak bersabar ketika menjalani takdir.
·
Bagaimanapun keadaannya, pahala itu tidak akan diberikan kepada orang yang tidak
beriman.
2