HASIL
Kemudian karakteristik dan uji coba Modem-Mixer Penguat Daya meliputi kinerja
kualitasnya elemen rangkaian dan integrasi. Dalam hal ini bila hasil tidak sesuai dengan
desain kembali ke pemilihan komponen. Perbaikan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan desain dan yang terakhir Penulisan laporan.
11
SUB SISTEM SUB SISTEM
MIXER PENGUAT DAYA
MODULATOR-FM DEMODULATOR
F(t)=f(H) F(t)=f(H)
PENGUBAH PENGUBAH
V/F F/V
V(t)=f(H) V(t)=f(H)
PENGKONDISI
SINYAL MIXER PENGUAT DATA
A(t)=f(H)
DEKORASI
QIUB-QIUB
KABEL
AN
P
E
YA
N
PERALATAN
C
HA
A
H
MUSIK
CA
A
Y
A
N
A
PE
N
KABEL
PANGGUNG
E A R
P D O
D N
K A
T
E G SP
A Y
P
D A A
M U
E UD
U GU UL
LO
O A EA
D T
LO N OD
S T
U D KE
RF
LA A R
P EM
TO YA
D
RF
E
AUDIEN
MODULATOR
KABEL
KABEL
KABEL
MIXER
OPERATOR AUDIO
Gambar 8.3 Diagram Panggung dengan Sistem Modem Mixer Penguat Daya
12
Alternatifnya dapat menghemat instalasi kabel, memperkecil derau dan kehilangan atau
kerugian (Loss) daya.
Dalam merumuskan sistem meliputi transformasi dan konversi sinyal untuk modem
untuk sinyal audio. Sistem yang dirancang terdiri atas dua subsistem, dengan diagram
bloknya ditunjukkan gambar 8.2. Pertama Subsistem Mixer yang berhubungan dengan
peralatan musik, Pengkonversi Tegangan ke Frekuensi, Modulator FM serta elemen Catu
daya. Subsistem kedua Subsistem yaitu Penguat Daya meliputi Demodulator FM, Konversi
Frekuensi ke Tegangan, Penguat Daya dan loud speaker.
Subsistem Mixer sebagai pengirim sinyal dalam hal ini, elemen Mixer sebagai
pengkondisi sinyal mencampur sinyal dari berbagai sumber alat musik dan vokal, dalam hal
ini untuk mendapatkan sinyal campuran suara dengan penguat jumlah. Misal sinyal dari suatu
alat musik dinyatakan variabel tegangan A(t) sebagai fungsi dari waktu, dimana model linier
dapat dinyatakan dengan funsi kompleks deret Fourier. Selanjutnya sinyal tegangan A(t)
dikuatkan dalam penkondisi sinyal Mixer, persamaan linier emperik dapat dinyatakan dengan,
V (t ) Kv. A(t ) (8.1)
Dimana Kv adalah faktor penguatan. Setelah dikonversi oleh (V/F) ke frekuensi, persamaan
linier emperik frekuensi terhadap tegangan dapat dirumuskan,
F(t) = V(t) + F0 (8.2)
Dimana adalah faktor pembanding tegangan ke frekuensi dan Fo adalah frekuensi keluaran
dari (V/F) saat tegangan V(t) sama dengan nol. Selanjutnya F(t) dimodulasi frekuensi, hasil
modulasi frekuensi dapat dirumuskan,
= Ac.Cos [ct + .Sin ((t)t)] (8.3)
Dimana Ac adalah amplitudo sinyal carier, c adalah frekuensi sudut sinyal carier, adalah
indeks modulasi dan (t) adalah frekuensi sudut sebagi fungsi dari fluktuasi sinyal suara.
Setelah dimodulasi frekuensi, selanjutnya ditransmisikan melalui antena ke media udara. Pada
bagian Penerima, sinyal persamaan (8.3) selanjutnya didemodulasi, hasil demodulasi dapat
dirumuskan,
m = Am.Cos ((t). t + 2) (8.4)
dimana (t) = (2F(t).t) dan F(t) = .V(t) + F0 harus sesuai dengan persamaan (8.2).
Selanjutnya frekuensi F(t) dikonversi kembali ke tegangan oleh rangkaian (F/V), keluarannya
dapat dirumuskan,
V(t) = . F(t) (8.5)
13
Sama dengan persamaan (8.2). Tegangan V(t) persamaan (8.5). Selanjutnya Dikuatkan
penguat daya ke loud speaker.
Pemrosesan Modem ini prinsipnya menggantikan instalasi kabel. Dimana model
penggung sederhana yang ditunjukkan Gambar 7.1, antara Mixer dengan Penguat Daya
dihubungkan dengan kabel, dengan adanya Modem model panggung ditunjukkan pada
Gambar 8.3. Terlihat bahwa Blok mixer dan masing-masing dihubungkan melalui Modem
dari gelombang RF. Dengan adanya Modem instalsi perkabelan akan lebih efektif.
MOD
INDIKATOR
POWER
SOUNDCARD IN
OUT
Gambar 8.5 adalah diagram blok rangkaian 1-channel Mixer:seluruhmya didesain 20-
channel Line In,spesifikasi perchannel terdiri atas: (1). Penguat microphone, Midi, dengan
14
komponen utama OPAMP J4555. Tone Kontrol Bass, Midle, Treble dengan komponen pasip
RC. (2).Pencampur (Mixer) dengan rangkaian penjumlah dengan komponen utama OPAMP
J4555. (3). Rangkaian Buffer pemisah (I/O) Soundcard dengan komponen utama OPAMP
LF356. (4).Rangkaian Efek Echo dan Reverb dengan kompoen utama PT9111. Untuk
masukan IN-MIC baiknya digunakan transducer akustik (Microphone) yang +karakteristik
respon frekuensi suara datar, dengan impedansi rendah (500-600) Ohm. Dapat juga untuk
Spul gitar. Untuk masukan IN-MIDI baiknya digunakan untuk elekton. Dari out audio
komputer, VCD atau tape. Penguat Earphone adalah penguat balikan reaktif yang kerjanya
sama dengan penguat mikrophone. Pada sisi Kanan Mixer dipasang Modulator FM, dengan
frekuensi Carier 800MHz, pemiliham frekuensi ini untuk tidak mengganggu dan terganggu
jalur komunikasi lain.
Subsistem Penguat Daya Louds speaker dengan Demodulator FM pada gambar 8.6.
Penguat Daya tipe OCL 2x200Watt untuk untuk panggung masing-masing sisi kiri dan kanan,
dengan tahap prapemacu menggunakan penguat diferensial, dan tahap akhir dengan quasi
komplemtary simery.
ANTENA
DEMODULATOR-1 DEMODULATOR-2
PENGUAT DAYA-1 PENGUAT DAYA-1
Gambar 8.6. Desain Konstruksi Demodulator Dan Penguat Daya Loud Speaker
x y x x y
2
i i i i i
n
N x x
2 2
i i
Dalam hal ini n adalah jumlah data, x adalah variabel bebas, y adalah varibel terikat.
SINUS SCOPE
GENERATOR CH-2
RANGKAIAN
UJI
FREKUENSI
COUNTER
Scope
CH1
Untuk uji penguatan hubungan tegangan output terhadap input. Untuk respon frekuensi
penguatan terhadap frekuensi. Pengujian Rangkaian di Laboratorium Instrumentasi Fisika
FMIPA UNPAD Jatinangor. Diagram blok pengujian ditunjukkan pada Gambar 8.7.
16
Dalam pengujian diambil (40-50) sampel,. Perhitungan linieritas dengan regresi linier yaitu
Frekuensi sebagai fungsi dari Tegangan Vo= mt.Vi + nt. Dan untuk Respon frekuensi
Kv(f)=(Vo/Vi).
VARIABEL
TEGANGAN SCOPE
V
v
(V/F)
FREKUENSI
F COUNTER
VOLT
METER
GENERATOR
SINYAL v
P.AKHIR P.AKHIR OUTPUT SCOPE
MODULATOR MODULATOR
17
8.4.4 Prosedur Uji Karakteristik (F/V)
Uji ini untuk mengetahui linieritas (F/V) yaitu Tegangan sebagai fungsi dari
Frekuensi. Pengujian Rangkaian di Laboratorium Instrumentasi Fisika FMIPA UNPAD.
Diagram blok pengujian ditunjukkan pada Gambar 8.10. Dalam pengujian diambil (40-50)
sampel, Frekuensi disesuaikan dengan data linier Tegangan dari (V/F). Perhitungan linieritas
yang diuji adalah Frekuensi sebagai fungsi dari Tegangan yaitu: V= mt.F + nt.
GENERATOR
FREKUENSI
V
F
VOLT
(F/V)
METER
SCOPE
8.4.5.Uji Integrasi
Untuk menguji integrasi terdidri atas uji integrasi submixer dengan modulator FM
dan Sub Penguat Daya Loudspeaker dengan Demoulatornya. uji integrasi ini dilakukan di
laboratorium Instrumentasi Fisika FMIPA dan lapangan jurusan Fisiska FMIPA Unpad
jatinangor. Dalam hal ini dianalisa mengenai efesiensi instalasi kabel, sinyal derau dan Loss
Daya dari sistem.
18