Anda di halaman 1dari 37

TAK ADA TEMPAT UNTUK SOMBONG

Dalil: Haramnya Sombong


Dalil adalah pedoman atau pegangan kita dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam beribadah.
Dalil disebut juga hukum atau aturan. Sebagai umat Islam, tentunya Al Quran dan Sunnah
menjadi dalil yang kuat untuk kita. Bila di antara golongan ada yang berselisih pendapat,
kewajiban umat Islam untuk mengembalikannya lagi kepada dalil dalil ini, yaitu Quran dan
Hadits. Dalil bukanlah perkataan ulama maupun ustadz, tetapi dalil adalah perintah langsung dari
Allah swt.
Dalam setiap permasalahan apapun suatu pendapat tanpa didukung dengan adanya dalil yang
dapat memperkuat pendapatnya, maka pendapat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai pegangan.
Untuk itulah kita memerlukan Al Quran dan hadits sebagai dalil yang akan membenarkan. Sudah
menjadi kewajiban umat muslim untuk mencari dan memahami masalah dalil atau hukum islam,
karena jika meyakini atau melakukan sesuatu (ibadah) tanpa diketahui dalil (tuntunannya), maka
kita akan jatuh pada perkara bid¶ah.
Dalil yang akan diberikan kali ini adalah dalil tentang sifat takabur dan sombong. Dijelaskan
dalam dalil, yaitu quran dan hadits, bahwa memiliki sifat takabur dan sombong adalah haram
hukumnya.Banyak sekali dalil yang memerintahkan kita untuk tidak takabur dan sombong, baik
dalam Al Quran maupun Hadits. Dalil dalil ini tentunya sah secara hukum dan wajib kita ikuti
sebagai pedoman hidup kita. Dalil dalil tentang sabar ini antara lain:
Dalil dari Al Quran
³Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang
bertakwa.´ (QS. Al Qashash:83)
³Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri. ³ (QS. Luqman:18)
Dalil yang diambil dari surat Al Qashash:83 menjelaskan bahwa sorga adalah tempatnya orang-
orang yang tidak sombong. Dan pada dalil yang terdapat dalam surat Luqman:18 Allah swt
memerintahkan kita untuk tidak sombong kepada sesama.
Dalil dari Hadits
Ada banyak dalil tentang sabar yang berasal dari hadits atau sunnah Rasul. Semoga dalil ini
dapat membuat kita selalu bisa bertawadhu dalam kehidupan di dunia agar tidak menjadi takabur
dan sombong. Adapun dalil tentang haramnya takabur dan sombong yang berasal dari hadits atau
sunnah Rasul adalah sebagai berikut:
Dari Abdullah bin Mas¶ud ra dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: ³Tidak akan masuk
sorga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar atom.´ Ada
seorang laki-laki berkata: ³Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang bagus dan
sandal/sepatu yang bagus pula.´ Nabi Muhammad saw kembali bersabda: ³Sesungguhnya Allah
itu indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesame
manusia.´ (HR. Muslim)
Dari Salamah bin Al Akwa ra bahwasannya ada seorang laki-laki makan di hadapan Nabi
Muhammad saw dengan memakai tangan kirinya, beliau lantas bersabda: ³Makanlah dengan
memakai tangan kananmu.´ Laki-laki itu menjawab: ³Saya tidak bisa.´ Nabi Muhammad saw
bersabda lagi: ³Kamu tidak bisa, itu adalah perbuatan sombong.´ (HR. Muslim)
Dari Haritsah bin Wahb ra berkata: ³Saya mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, ³Maukah
kamu sekalian aku beritahu tentang ahli neraka? Yaitu setiap orang yang kejam, rakus, dan
sombong.´ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa¶id Al Khudry ra dari nabi Muhammad saw, beliau bersabda: ³Sorga dan neraka itu
berdebat; neraka berkata: ³Padaku orang-orang yang kejam dan sombong´ Sorga berkata:
³Padaku orang-orang yang lemah (tertindas) dan miskin´ Kemudian Allah member keputusan
kepada keduanya: ³Sesungguhnya kamu sorga adalah tempat rahmatKu, Aku memberi rahmat
dengan kamu kepada siapa saja yang Aku kehendaki. Dan sesungguhnya kamu neraka adalah
tempat siksaanKu, Aku menyiksa dengan kamu kepada siapa saja yang Aku kehendaki; dan bagi
masing-masing kamu berdua Aku akan memenuhimya.´ (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwasannya Nabi Muhammad saw bersabda: ³Sesungguhnya pada hari
kiamat nanti Allah tidak akan melihat orang yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki
karena sombong.´ (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda: ³Ada tiga kelompok orang yang
nanti pada hari kiamat Allh tidak akan berbicara dengan mereka, Allah tidak akan membersihkan
(mengampuni dosa) mereka, dan Allah tidak akan memandang mereka, serta mereka akan
disiksa dengan siksaan yang pedih, yaitu: orang tua yang berzina, raja (penguasa) yang suka
bohong, dan orang miskin yang sombong.´ (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda, Allah Yang Maha Mulia lagi
Maha Agung berfirman: ³Kemuliaan adalah pakaianKu dan kebesaran adalah selendangKu,
maka barangsiapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya maka Aku pasti akan
menyiksanya.´ (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwasannya Nabi Muhammad saw bersabda: ³Suatu ketika ada seorang
laki-laki berjalan dengan memakai perhiasan dan bersisir rambutnya, ia mengherani dirinya
sendiri dengan penuh kesombongan di dalam perjalanannya itu, kemudian tiba-tiba Allah
menyiksanya yaitu ia selalu timbul tenggelam di permukaan bumi sampai hari kiamat.´ (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dari Salamah bin Al Akwa ra berkata, nabi Muhammad saw bersabda: ³Seseorang itu senantiasa
membanggakan dan menyombongkan dirinya sehingga ia dicatat dalam golongan yang kejam
lagi sombong, kemudian ia tertimpa apa yang biasa menimpa mereka.´ (HR. At Turmudzy)

Sifat sombong adalah sesuatu yang sangat tercela. Karena Al Qur¶an dan As Sunah mencelanya
dan mengajak kita untuk meninggalkannya. Bahkan orang yang mempunyai sifat ini diancam
tidak masuk ke dalam surga. Sebaliknya, di dalam Al Qur¶an Allah memuji hamba-hamba-Nya
yang rendah hati dan tawadhu¶ kepada sesama. Allah O   berfirman,

Ύ˱ϣΎ˴Ϡγ
˴ ΍Ϯ˵ϟΎ˴ϗ ϥ
˴ Ϯ˵Ϡϫ˶ Ύ˴Π˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ Β˴ σ
˴ Ύ˴Χ ΍˴Ϋ·˶ϭ˴ Ύ˱ϧ˸Ϯϫ˴ ν
˶ ˸έ΄˴ ˸ϟ΍ ϰ˴Ϡϋ
˴ ϥ
˴ Ϯ˵θ˸Ϥϳ˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ϧ
˶ Ϥ˴ ˸Σή͉ ϟ΍ Ω˵ Ύ˴Βϋ
˶ ϭ˴
v      

   
    

 
  
  O    
 


  O
   
 
    
 
 O 
 O 
  (QS. Al Furqaan: 63)

Rasulullah           bersabda,

α
˶ Ύ͉Ϩϟ΍ ς
˵ ˸ϤϏ
˴ ϭ˴ ϖ
͋Τ
˴ ˸ϟ΍ ή˵ τ
˴ Α˴ ή˵ ˸ΒϜ˶ ˸ϟ΍

v
   
 




  (HR. Muslim)

5 laan T rhadap K sombongan dan P lakunya

Allah O   b rfirman,

Ϧ
˴ ϳ˶ήΒ˶ ˸ϜΘ˴ ˸δϤ˵ ˸ϟ΍ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ Ύ˴ϟ Ϫ˵ ϧ͉·˶

v

    O  
   

 
 


  (QS. An Nahl:
23)

Allah O   juga b rfirman,

΍˱ΩΎ˴δϓ˴ Ύ˴ϟϭ˴ ν
˶ ˸έ΄˴˸ϟ΍ ϲ˶ϓ ΍̒ϮϠ˵ϋ
˵ ϥ
˴ ϭ˵Ϊϳ˶ήϳ˵ Ύ˴ϟ Ϧ
˴ ϳ˶άϠ͉ϟ˶ Ύ˴ϬϠ˵ό˴ ˸Πϧ˴ Γ˵ ή˴ Χ
˶ ΂˴ ˸ϟ΍ έ˵ ΍͉Ϊϟ΍ Ϛ
˴ ˸ϠΗ˶

vO  
   O 
   
   

 
 O   
O 



 O    

 
  
 (QS. Al Qashash: 83)

Adz Dzahabi      berkata, ³Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang
menyombongkan diri kepada manusia dengan ilmunya, dia merasa hebat dengan kemuliaan yang
dia miliki. Orang semacam ini tidaklah bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Karena barang siapa
yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan membuatnya rendah hati dan
menumbuhkan kehusyu¶an hati serta ketenangan jiwa.
Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya. Bahkan di
setiap saat dia selalu berintrospeksi diri dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia
pasti akan terlempar keluar dari jalan yang lurus dan binasa. Barang siapa yang menuntut ilmu
untuk berbangga-banggaan dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang
lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, sungguh ini
tergolong kesombongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya
terdapat kesombongan walaupun hanya sekecil !   (anak semut),          "  O 
  .´ (lihat #     
$O 
, hal. 75-76 cet. Darul Kutub µIlmiyah.
Sayangnya di dalam kitab ini saya menemukan kesalahan cetak, seperti ketika menyebutkan ayat
dalam surat An Nahl di atas, di sana tertulis An Nahl ayat 27 padahal yang benar ayat
23. %     &&")

=lmu M numbuhkan Sifat Tawadhu¶

Ibnul Qayyim      mengatakan, ³Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah
tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap
tawadhu¶ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula
rasa takut dan waspadanya.

Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali
bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu
sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia
dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap
rendah hati kepada mereka.´

Beliau melanjutkan, ³Dan tanda kebinasaan yaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka
bertambahlah kesombongan dan kecongkakannya. Dan setiap kali bertambah amalnya maka
bertambahlah keangkuhannya, dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik
kepada dirinya sendiri. Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya. Setiap
kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin pelit dan tidak mau membantu sesama.

Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan
kecongkakan dirinya. Ini semua adalah ujian dan cobaan dari Allah untuk menguji hamba-
hamba-Nya. Sehingga akan berbahagialah sebagian kelompok, dan sebagian kelompok yang lain
akan binasa. Begitu pula halnya dengan kemuliaan-kemuliaan yang ada seperti kekuasaan,
pemerintahan, dan harta benda. Allah O   meceritakan ucapan Sulaiman tatkala melihat
singgasana Ratu Balqis sudah berada di sisinya,

˸Ϧϣ˶ ΍˴άϫ˴ ή˵ ϔ˵ ˸ϛ΃˴ ˸ϡ΃˴ ή˵ Ϝ˵ ˸η΃˴΃˴ ϲ˶ϧϮ˴ Ϡ˵˸Βϴ˴ ϟ˶ ϲ͋Αέ˴ Ϟ


˶ ˸πϓ˴

v
     
    '  
O  
   #          O  
 O  &  (QS. An Naml: 40).´

Kembali beliau memaparkan, ³Maka pada hakikatnya berbagai kenikmatan itu adalah cobaan
dan ujian dari Allah yang dengan hal itu akan tampak bukti syukur orang yang pandai berterima
kasih dengan bukti kekufuran dari orang yang suka mengingkari nikmat. Sebagaimana halnya
berbagai bentuk musibah juga menjadi cobaan yang ditimpakan dari-Nya Yang Maha Suci. Itu
artinya Allah menguji dengan berbagai bentuk kenikmatan, sebagaimana Allah juga menguji
manusia dengan berbagai musibah yang menimpanya. Allah O   berfirman,

ό͉ ϧ˴ ϭ˴ Ϫ˵ ϣ˴ ή˴ ˸ϛ΄˴ϓ˴ Ϫ˵ Α͊έ˴ ϩ˵ Ύ˴ϠΘ˴ ˸Α΍ Ύ˴ϣ ΍˴Ϋ·˶ ϥ


˵ Ύ˴δ˸ϧΈ˶˸ϟ΍ Ύ͉ϣ΄˴ϓ˴ Ϧ
˶ ϣ˴ ή˴ ˸ϛ΃˴ ϲ͋Αέ˴ ϝ
˵ Ϯ˵Ϙϴ˴ ϓ˴ Ϫ˵ Ϥ˴ . Ϧ
˶ ϧ˴ Ύ˴ϫ΃˴ ϲ͋Αέ˴ ϝ
˵ Ϯ˵Ϙϴ˴ ϓ˴ Ϫ˵ ϗ˴ ˸ίέ˶ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ έ˴ Ϊ˴ Ϙ˴ ϓ˴ ϩ˵ Ύ˴ϠΘ˴ ˸Α΍ Ύ˴ϣ ΍˴Ϋ·˶ Ύ͉ϣ΃˴ϭ˴ . Ύ͉Ϡϛ˴ «

v# 
 
     ' 
  

  

   
   

  


  

 O(
 ) 
    

O 
'  O   

  
    ' 
  

  

 
O
 !
    
  O 
'  O 


     
 
* (QS. Al Fajr : 15-17)

Artinya tidaklah setiap orang yang Aku lapangkan (rezekinya) dan Aku muliakan kedudukan
(dunia)-nya serta Kucurahkan nikmat (duniawi) kepadanya adalah pasti orang yang Aku
muliakan di sisi-Ku. Dan tidaklah setiap orang yang Aku sempitkan rezkinya dan Aku timpakan
musibah kepadanya itu berarti Aku menghinakan dirinya.´ (#+  , hal. 149)

K tawadhu¶an µUmar bin Al Khaththab u    

Disebutkan di dalam Al Mudawwanah Al Kubra, ³Ibnul Qasim mengatakan, Aku pernah


mendengar Malik membawakan sebuah kisah bahwa pada suatu ketika di masa kekhalifahan
Abu Bakar ada seorang lelaki yang bermimpi bahwa ketika itu hari kiamat telah terjadi dan
seluruh umat manusia dikumpulkan. Di dalam mimpi itu dia menyaksikan Umar mendapatkan
ketinggian dan kemuliaan derajat yang lebih di antara manusia yang lain. Dia mengatakan:
Kemudian aku berkata di dalam mimpiku, µKarena faktor apakah Umar bin Al Khaththab bisa
mengungguli orang-orang yang lain?´

Dia berkata: Lantas ada yang berujar kepadaku, µDengan sebab kedudukannya sebagai khalifah
dan orang yang mati syahid, dan dia juga tidak pernah merasa takut kepada celaan siapapun
selama dirinya tegak berada di atas jalan Allah.¶ Pada keesokan harinya, laki-laki itu datang dan
ternyata di situ ada Abu Bakar dan Umar sedang duduk bersama. Maka dia pun mengisahkan isi
mimpinya itu kepada mereka berdua.

Ketika dia selesai bercerita maka Umar pun menghardik orang itu seraya berkata kepadanya,
³Pergilah kamu, itu hanyalah mimpi orang tidur!´ Lelaki itupun bangkit meninggalkan tempat
tersebut. Ketika Abu Bakar telah wafat dan Umar memegang urusan pemerintahan, maka beliau
pun mengutus orang untuk memanggil si lelaki itu. Kemudian Umar berkata kepadanya, ³Ulangi
kisah mimpi yang pernah kamu ceritakan dahulu.´ Lelaki itu menjawab, ³Bukankah anda telah
menolak cerita saya dahulu?!´ Umar mengatakan, ³Tidakkah kamu merasa malu menyebutkan
keutamaan diriku di tengah-tengah majelis Abu Bakar sementara pada saat itu dia sedang duduk
di tempat itu?!´ Syaikh Abdul Aziz As Sadhan mengatakan,

³Umar      
 tidak merasa ridha keutamaan dirinya disebutkan sementara di saat
itu Ash Shiddiq (Abu Bakar) -dan Abu Bakar     
 jelas lebih utama dari beliau-
hadir mendengarkan kisah itu. walaupun sebenarnya dia tidak perlu merasa berat ataupun
bersalah mendengarkan hal itu, akan tetapi inilah salah satu bukti kerendahan hati
beliau     
 .´ (lihat  & "  , hal. 103-104)

%       

   
         

v#  
 



 



    O
   
 

   O
 O
   
  .    atau sombong adl lawan kata
dari O    atau rendah hati dan merupakan salah satu jenis penyakit hati yg telah memakan
banyak korban seperti Raja Fir¶aun dan bala tentaranya Namrud Abu Jahal dan Abu lahab kaum
Yahudi dan masih banyak lagi. Menurut tata bahasa ³takabbur´ semakna dgn O  !!  yakni
menampak-nampakkan keagungan dan kebesarannya merasa agung dan besar. Penyusun kamus
Lisanul Arab mengatakan ³takabbur dan istikbar ialah O  !!  merasa besar dan menampak-
nampakkan kebesarannya .´ Perbedaan antara takabur ujub dan ghurur adl bahwa ujub itu
mengagumi atau membanggakan diri dari segala seuatu yg timbul darinya baik berupa perkataan
maupun perbuatan tapi tidak merendahkan dan meremehkan orang lain. ,   adl sikap ujub
yg ditambah sikap meremehkan dan menganggap kecil apa yg timbul dari orang lain tapi tidak
merendahkan orang lain. v         
       O
    
 O 

 
   O !  Kemudian ada seorang laki-laki berkata v

 

 O       

    
 
 
 - O
    Beliau
menjawabv

  #  O  
  
 
   
 
  O     
 




 

 
 . Sebab-Sebab Takabur

Rusaknya penilaian dan tolak ukur kemuliaan manusia. Di antara faktor yg menyebabkan
timbulnya takabur ialah terjadinya nilai dan cara pandang manusia yg rusak. Mereka
memandang mulia dan hormat kepada orang-orang yg kaya harta meskipun dia itu ahli
maksiat dan menjauhi manhaj dan aturan Allah. Orang yg hidup dalam kondisi seperti ini
sudah barang tentu akan begitu mudah sombong merendahkan dan meremehkan orang
lain kecuali orang yg dirahmati Allah. v#   
    O 



  
   O    
 
  
   . 

  O    . v
  O v 
 
  
   O  


 
      O  
  ! 
O 
 

  
  

!    
/ 


O
 
 OO  
 
 
  O  
O   
   
 
  O 
 
  

   
 O O
     
O
0 OO  

   
 
 
 
       
O        
    O
   
     O   
 
0
  

O O OO O O
.
Membandingkan ni¶mat yg diperolehnya dgn yg diperoleh orang lain dgn melupakan
Pemberi ni¶mat. v

       
 
 
    
   
 
O   
      

 
 

   
 O  
 

   
 
O     
 O  
 O
  
 . v
   
   
         O    
 

 O      


  O  
     O  


 O
 O  O .
Sikap tawadhu¶ orang lain yg berlebihan.Kadang-kadang ada sebagian orang yg bersikap
tawadhu¶ secara berlebihan hingga tidak mau berhias dan mengenakan pakaian yg bagus
tidak peduli terhadap orang lain bahkan tidak mau tampil ke depan utk memikul amanat
dan tanggung jawab. Sikap yg demikian ini kadang-kadang menimbulkan kesan negatif
pada sebagian orang yg melihatnya yg tidak mengetahui hakekat masalah sebenarnya.
Lalu setan membisikkan ke dalam hatinya bahwa orang tersebut tidak menghias diri tidak
mengenakan pakaian bagus dan tidak pernah tampil ke dalam mengurusi urusan umat adl
semata-mata krn miskin dan tidak mempunyai kemampuan utk menjalankan tugas dan
tanggung jawab. Anggapannya ini kemudian berkembang dgn memandang orang tersebut
dgn pandangan rendah dan hina dan sebaliknya menganggap dirinya lbh besar dan lbh
agung. Inilah dia penyakit takabur telah muncul. Alquran dan Sunnah telah
mengantisipasi masalah ini. Karena itu disuruhnya manusia menampakkan ni¶mat yg
diberikan Allah kepadanya.

v
 O  
 O  
     
      
 O
 O
   . Sabda
Nabi saw v

  #  O    
 
   
 
. Para salaf
mengerti betul akan hal ini krn itu mereka sangat antusias menceritakan ni¶mat-ni¶mat yg
diberikan Allah kepada mereka dan mencela orang yg melalaikan hal ini. Al-Hasan bin
Ali Radhiyallahu µanhu berkata v  
    
 O    

 
    O 
     
     O     
O   O

O
  .

Mengira ni¶mat yg diperolehnya akan kekal dan tidak akan lenyap.v


     


 
 ! O  
 
0  O #  

O 

 
     
  
   O  
      O O  
  O
 


    
   
  O   

  OO O  
    

O  .
Karena mengungguli yg lain dalam memperoleh keutamaan. Adakalanya yg memicu
takabur bagi seseorang ialah krn lbh unggul dari pada yg lain dalam keutamaan atau lbh
banyak melakukan keutamaan-keutamaan misalnya dalam bidang ilmu dakwah jihad
pendidikan dll. Keunggulan semata-mata tidak ada artinya di hadapan Allah kalau tidak
disertai dgn keikhlasan dan kejujuran. .
Melupakan akibat buruk takabur.Di antara sebab timbulnya rasa takabbur adl melupakan
akan akibat buruknya. Akibat Buruk dari Takabur
Terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu. Hal ini
disebabkan orang yg takabur merasa lbh tinggi dari hamba-hamba Allah yg lain. Maka
secara sadar atau tidak sadar ia telah melampaui batas hingga menempati kedudukan
Ilahi. Orang seperti ini sudah barang tentu akan terkena sangsi dan sangsi atau hukuman
yg pertama ialah terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap
sesuatu. 
O  
 O
 O
 
O
    OOO 
  
  
  .
Kegoncangan jiwa. Orang yg takabur dan merasa lbh tinggi dari pada orang lain
berkeinginan agar orang lain menundukkan kepala kepadanya. Tetapi harga diri manusia
sudah barang tentu tidak mau berbuat demikian dan memang pada dasarnya mereka tidak
disiapkan utk hal itu. Sebagai akibatnya timbulah kegoncangan dalam jiwanya. v 

    
   
O
     

   
  
 
  
O . v
  
     
   
O
  

   
 


 
  O .
Selalu dalam keadaan aib dan kekurangan. Hal ini disebabkan orang yg sombong
mengira dirinya telah sempurna dalam segala hal maka ia tidak mau intropeksi diri
sehingga ia tidak mau menerima nasihat pengarahan dan bimbingan dari orang lain.  

  
    O   
   O   O  
    O  



      
  .
Terhalang utk masuk surga. Dan Rasullullah saw telah bersabdav       

        O
  O  O  O !     O    . Cara Mengobati
Takabur
Mengingat akibat-akibat dan bahaya yg ditimbulkan oleh takabur baik yg mengenai
dirinya sendiri maupun mengenai amal Islami baik yg bersifat duniawi maupun ukhrowi.
Menengok orang sakit meyaksikan orang yg akan meninggal dunia menolong kesusahan
mengantarkan janazah dan ziarah kubur.
Tidak berteman dgn orang-orang yg takabur dan sebaliknya bersahabat dgn orang-orang
yg tawadhu¶ dan ahli ibadah.
Suka duduk-duduk bersama orang lemah orang fakir dan miskin bahkan makan dan
minum bersama mereka krn hal ini akan dapat membersihkan jiwa dan
mengenbalikannya ke jalan yg lurus.
Suka memikirkan dirinya dan alam semesta bahkan merenungkan semua ni¶mat yg
diperolehnya sejak yg paling kecil hingga yg paling besar. Siapakah sumber semua itu?
Siapakah yg dapat menahan dan menghalanginya? Dengan jalan bagaimanakah seorang
hamba berhak mendapatkannya? Bagaimanakah keadaan dirinya seandainya salah satu
keni¶matan itu dicabut apalagi bila dicabut seluruhnya?
Memeprhatikan riwayat-riwayat orang takabur bagaimana keadaan mereka dan
bagaimana akhirnya sejak iblis Namrud Fir¶aun Haman Qorun Abu Jahal hingga para
thaghut-yhaghut para dictator dan orang-orang yg gemar berbuat dosa pada tiap waktu
dan tempat.
Menghadiri majlis-majlis taklim yg diasuh oleh ulama-ulama yg bisa dipercaya dan sadar
akan tugas kewajiban dan akan dirinya. Lebih-lebih majlis yg di dalamnya sering diisi
dgn peringatan-peringatan dan penyucian jiwa.
Meminta maaf kepada orang yg disombongi dan dihinanya.
Menampakkan ni¶mat yg diberikan Allah kepada dirinya dan menceritakannya kepada
orang lain.
Selalu mengingat tolak ukur keutamaan dan kemajuan Islam.v

  
  
 
  
O     


#   
  
O   .
Rajin melakukan ketaatan krn dgn melakukan ketaatan semata-mata mencari ridha Allah
ini akan dapat membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran dan kehinaan-kehinaan bahkan
akan meningkat ke derajat yg lbh tinggi. v 
       
      
    
 
 
   
    

  


  
  .
Melakukan introspeksi utk mengetahui penyakit-penyakit hatinya sampai dapat
mengobatinya hingga kelak akan memperoleh kebahagiaan dan keberuntungan.
Selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT krn Dia akan menolong orang yg
meminta pertolongan kepada-Nya dan akan mengabulkan doa orang-orang yg sungguh
memohon kepada-Nya.v
  
  &
       
   




    

  

   


   

   
  
   

   


.

Oleh Imron RosadiDiadaptasi dari   


O  #O&   DR. Sayyid
Muhammad Nuh Al-Islam -   O
& 
 
  



sumber file al_islam.chm

Kalimat ë   di dalam al-Qur¶an

Kesemua 25 ayat al-Qur'an yang tertulis kata 


di dalamnya adalah disenaraikan di
bawah ini:

2:34. Dan apabila Kami berkata kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam", lalu
mereka sujud kecuali Iblis. Ia enggan, dan ia sombong, dan ia menjadi antara orang-orang yang
tidak percaya (kafir).
(Iblis sombong terhadap perintah Allah)

2:206. Dan apabila dikatakan kepadanya, "Takutilah Allah", k sombongan mengambilnya


dalam dosanya. Maka cukuplah untuk dia Jahanam - betapa buruknya buaian!

4:36. Sembahlah Allah, dan janganlah menyekutukan sesuatu dengan-Nya. Berbuatbaiklah


kepada ibu bapa, dan kepada sanak saudara yang dekat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, dan jiran yang kerabat, dan jiran yang tidak dikenali, dan teman di sebelah kamu, dan
musafir, dan apa yang tangan-tangan kanan kamu memiliki. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong, membanggakan diri,
(Allah tidak suka orang sombong, membanggakan diri)

14:21. Mereka pergi kepada Allah, kesemuanya; kemudian berkata orang-orang yang lemah
kepada orang-orang yang sombong, "Kami adalah pengikut-pengikut kamu; adakah kamu
berguna sedikit pun kepada kami terhadap azab Allah?" Mereka berkata, "Jika Allah memberi
petunjuk kepada kami, tentu kami memberi petunjuk kepada kamu. Sama sahaja bagi kita; sama
ada kita tidak boleh menahan, atau kita bersabar - kita tidak ada tempat lari."
(perihal pengikut orang di akhirat)

16:23. Tidak syaklah bahawa Allah mengetahui apa yang mereka merahsiakan, dan apa yang
mereka menyiarkan; sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong.

16:29. Maka masuklah pintu-pintu Jahanam, di dalamnya tinggal selama-lamanya." Buruknya


tempat tinggal orang-orang yang sombong!
(orang sombong kekal di dalam Jahanam)

19:14. Dan seorang yang taat kepada ibu bapanya, dan dia tidak sombong, ingkar.

19:32. Dan taat kepada ibuku, dan Dia tidak membuat aku sombong, sengsara.

21:19. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, dan mereka yang di sisi-Nya
tidak sombong untuk menyembah-Nya, dan tidak juga berasa letih.

23:66. Ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepada kamu, tetapi di atas tumit-tumit kamu, kamu
berundur,
23:67. Dengan sombong terhadapnya, bercakap-cakap percakapan kosong pada waktu malam."
(sombong terhadap ayat-ayat Allah)

25:21. Berkata orang-orang yang tidak mengharapkan untuk bertemu dengan Kami,
"Mengapakah malaikat-malaikat tidak diturunkan kepada kita, atau mengapakah kita tidak
melihat Pemelihara kita?" Mereka sombong di dalam diri-diri mereka, dan menjadi penghina,
dengan penghinaan yang besar.

27:14. Dan mereka menyangkalnya, walaupun jiwa mereka meyakininya, dengan kezaliman dan
daripada k sombongan. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahannya orang-orang yang
membuat kerosakan!
(menyangkal ayat-ayat Allah)

28:39. Dan dia berlaku sombong di bumi, dia dan tenteranya, dengan cara yang salah; dan
mereka menyangka bahawa mereka tidak dikembalikan kepada Kami.

28:83. Tempat kediaman akhir itu, Kami membuatnya untuk orang-orang yang tidak
menghendaki k sombongan diri di bumi, dan tidak juga kerosakan. Kesudahan adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.

29:39. Dan Karun, dan Firaun, dan Haman; Musa telah datang kepada mereka dengan bukti-
bukti yang jelas, tetapi mereka berlaku sombong di bumi; namun begitu, mereka tidak
mendahului Kami.

31:18. Janganlah memalingkan pipi kamu daripada manusia, dan janganlah berjalan di bumi
dengan sangat gembira; Allah tidak menyukai setiap orang yangsombong dan membanggakan
diri.

35:43. Dengan k sombongan di bumi, dan membuat tipu daya yang jahat; tetapi tipu daya yang
jahat hanya meliputi ahli yang melakukannya. Maka tidakkah mereka menanti-nanti melainkan
sunnah (resam) orang-orang dahulu kala? Kamu tidak akan mendapati sebarang pertukaran pada
sunnah Allah, dan kamu tidak akan mendapati sebarang penyimpangan pada sunnah Allah.

38:2. Tidak, tetapi orang-orang yang tidak percaya adalah dalam k sombongan dan perpecahan.
(orang tidak percaya kerana sombong)

39:60. Dan pada Hari Kiamat, kamu melihat orang-orang yang berdusta terhadap Allah, muka-
muka mereka menjadi hitam; tidakkah di dalam Jahanam tempat tinggal orang-orang
yang sombong?

40:35. Orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah, tanpa sebarang kuasa yang datang kepada
mereka, amatlah besar kebencian pada pandangan Allah, dan orang-orang yang percaya;
demikianlah Allah menutup setiap hati yang sombong, bongkak.
(membantah ayat-ayat Allah)

40:76. Masuklah pintu-pintu Jahanam, untuk tinggal di dalamnya selama-lamanya." Buruknya


tempat tinggal orang-orang yang sombong!

57:23. Supaya kamu tidak berdukacita kerana apa yang terlepas daripada kamu, dan tidak juga
bergembira dengan apa yang diberi kepada kamu; Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong, membanggakan diri,

63:5. Dan apabila dikatakan kepada mereka, ³Marilah, dan rasul Allah akan meminta ampun
untuk kamu´, mereka memaling-malingkan kepala mereka, dan kamu melihat mereka
memusingkan muka-muka mereka, dengan sombong.
71:7. Dan setiap kali aku menyeru mereka supaya Engkau mengampuni mereka, mereka
meletakkan jari-jari mereka ke dalam telinga-telinga mereka, dan menutupkan mereka di dalam
pakaian mereka, dan berterusan dengannya, dan menyombongkan diri, s sombong-
sombongnya.

75:33. Kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.

Janganlah Sombong!

Satu sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah sombong. Sombong adalah menganggap
dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah.

Allah melarang kita untuk sombong:

´Dan janganlah kamu b rjalan di muka bumi ini d ngan sombong, kar na s sungguhnya
kamu s kali-kali tidak dapat m n mbus bumi dan s kali-kali kamu tidak akan sampai
s tinggi gunung.´ [Al =sraa¶:37]

Allah benci dengan orang-orang yang sombong:

´Dan janganlah kamu m malingkan mukamu dari manusia (kar na sombong) dan
janganlah kamu b rjalan di muka bumi d ngan angkuh. S sungguhnya Allah tidak
m nyukai orang-orang yang sombong lagi m mbanggakan diri.´ [Luqman:18]

Nabi berkata bahwa orang yang sombong meski hanya sedikit saja niscaya tidak akan masuk
surga:

Dari =bn Mas¶ud, dari Rasulullah Saw, b liau b rsabda: ³Tidak akan masuk sorga,
s s orang yang di dalam hatinya ada s bijih atom dari sifat sombong´. S orang sahabat
b rtanya k pada Nabi Saw: ³S sungguhnya s s orang m nyukai kalau pakainnya itu
indah atau sandalnya juga baik´. Rasulullah Saw b rsabda: ³S sungguhnya Allah Swt
adalah Maha =ndah dan m nyukai k indahan. Sifat sombong adalah m ngabaikan
k b naran dan m mandang r ndah manusia yang lain´ [HR Muslim]

Nabi juga berkata bahwa orang yang sombong niscaya akan disiksa oleh Allah di akhirat nanti:

Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa¶id, Rasulullah Saw bersabda: ³Allah Swt
berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang
siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya´. [HR Muslim]

(Dikatakan kepada mereka): ³Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu
kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .´ [Al
Mu¶min:76]
Abi Salamah meriwayatkan bahwa Abdullah bin Amr bertemu dengan Ibn Umar di Marwah.
Keduanya kemudian turun dan berbicara satu sama lain. Selanjutnya Abdullah bin Amr berlalu
dan Ibn Umar duduk sambil menangis tersedu-sedu. Ketika ditanya tentang apa yang
membuatnya menangis, beliau menjawab: ³Laki-laki ini (yakni Abdullah bin Amr) telah
mengaku bahwa dia mendengar Rasulullah Saw bersabda: ³Barang siapa yang di dalam hatinya
ada sebijih atom dari sifat sombong, maka Allah Swt akan menimpakan api neraka ke arah
wajahnya´ Baihaqi

Dari hadits di atas cukuplah bagi kita untuk menyadari bahwa sifat sombong sangat berbahaya
bagi kita.

Imam Ghazali dalam kitabnya, ´Ihya¶ ¶Uluumuddiin´ menulis bagaimana mungkin manusia bisa
bersifat sombong sementara dalam dirinya terdapat 1-2 kilogram kotoran yang bau?

Terkadang orang sombong karena kekayaannya. Siapa orang terkaya di dunia? Qarun dulu
sangat kaya. Perlu 7 orang yang sangat kuat hanya untuk mengangkat ´KUNCI-KUNCI´ gudang
kekayaannya yang berisi emas permata. Orang terkaya di dunia saat ini (per 20 Agustus 2007),
Carlos Slim (mengalahkan Bill Gates yang memiliki kekayaan US$ 56 milyar) memiliki
kekayaan US$ 59 milyar atau rp 551 trilyun lebih (Fortune Magazine).

Namun yang patut diingat, ketika orang yang disebut kaya itu lahir mereka tidak memiliki apa-
apa. Ketika mati juga tidak membawa apa-apa kecuali kain yang melekat di badan. Pada saat
mati tidaklah berguna segala harta dan apa yang telah mereka kerjakan.

´Tidaklah b rguna baginya harta b ndanya dan apa yang ia usahakan.´ [Al Lahab:2]

Sebagaimana Qarun, harta yang kita miliki tak lain milik Allah yang dititipkan kepada kita.
Ketika kita mati kita akan berpisah dengan ´harta´ kita.

´K punyaan Allah-lah k rajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia
Maha Kuasa atas s gala s suatu.´ [Al Maa-idah:120]

Sering orang sombong karena kekuasaan atau jabatan. Padahal kekuasaan dan jabatan juga tidak
kekal. Ketika mati, maka kekuasaan pun hilang. Kita diganti dengan yang lain.

´Katakanlah: ³Wahai Tuhan Yang m mpunyai k rajaan, Engkau b rikan k rajaan


k pada orang yang Engkau k h ndaki dan Engkau cabut k rajaan dari orang yang
Engkau k h ndaki. Engkau muliakan orang yang Engkau k h ndaki dan Engkau hinakan
orang yang Engkau k h ndaki. Di tangan Engkaulah s gala k bajikan. S sungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas s gala s suatu.´ [Ali ¶=mran:26]

Fir¶aun raja Mesir yang sombong saat ini telah menjadi mayat yang tidak berdaya. Alexander the
Great atau Iskandar Agung yang kerajaannya meliputi sebagian Afrika, Eropa, dan Asia saat ini
tinggal tulang-belulang belaka. Hitler yang dulu ditakuti juga telah tiada begitu pula dengan
musuh-musuhnya.

Hanya Allah Maha Perkasa yang tetap kekal dan hidup abadi selama-lamanya. Lalu apa yang
membuat manusia pantas untuk merasa sombong?

Ada juga orang yang sombong karena wajahnya yang cantik dan rupawan. Padahal ketika tua,
maka mukanya akan jelek dan keriput. Ketika sudah dikubur, maka wajahnya hanya akan tinggal
tulang tengkorak belaka. Pantaskah manusia untuk bersikap sombong?

Ada lagi yang sombong karena kekuatannya atau badannya yang kekar. Kita saksikan Samson
yang dulu sanggup mengalahkan singa dengan tangan kosong kini sudah terbujur dalam tanah.
Muhammad Ali yang dulu sering membanggakan diri sebagai yang terbesar (I am the Greatest)
kini lemah terkena penyakit parkinson. Begitu tua orang sekuat apa pun akan jadi lemah. Begitu
mati dia sama sekali tidak berdaya.

Allah mengingatkan bahwa manusia diciptakan dari air mani yang tidak berharga. Pantaskah
manusia bersikap sombong?

´Dan apakah manusia tidak m mp rhatikan bahwa Kami m nciptakannya dari s titik air
mani, maka tiba-tiba ia m njadi p nantang yang nyata!´ [Yaa Siin:77]

Dari tulisan di atas jelas bahwa tidak ada alasan bagi manusia untuk bersikap sombong.
Ancaman neraka bagi orang yang sombong meski hanya sekecil atom hendaknya membuat kita
jadi orang yang rendah hati.

Jauhilah Sikap Sombong


Kategori Akhlaq dan Nasehat | 08-06-2010 | 13 Komentar

Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah            adalah untuk memperbaiki


akhlak manusia. Nabi          bersabda,
ϕ
˶ Ύ˴Ϡ˸Χ΄˴˸ϟ΍ ΢
˴ ϟ˶Ύ˴λ Ϣ˴ Ϥ͋ Η˴ ΄˵ϟ˶ Ζ
˵ ˸Μό˶ Α˵ Ύ˴Ϥϧ͉·˶
³

     O 
O  
 

  " 
  .´ (HR. Ahmad 2/381.
Syaikh Syu¶aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadits ini ë )
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak
dalil al Quran dan as Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan
menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi
pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. Salah satu akhlak buruk yang
harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.
Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas
orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di
atas orang lain. (  O
/ !
 I/664, Syaikh Salim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzi)
=slam M larang dan M nc la Sikap Sombong
Allah    berfirman,
{18} έ˳ ˸ϮΠ
˵ ϓ˴ ϝ
˳ Ύ˴Θ˸Ψϣ˵ Ϟ
͉ ϛ˵ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ ϻ
˴ Ϳ
˴ ΍ϥ
͉ ·˶ Ύ˱Σ˴ήϣ˴ ν
˶ ˸έϸ
˴ ϟ΍ ϲ˶ϓ ζ
˶ ˸ϤΗ˴ ϻ
˴ ϭ˴ α
˶ Ύ͉ϨϠ˶ϟ ϙ
˴ Ϊ͉ Χ
˴ ˸ήό͋ μ
˴ Η˵ ˴ϻϭ˴
³
   

  
 
 u
 ë
u
ë   


 
   
   


 

 # O 
  




 

´ (QS. Luqman:18)
Allah    berfirman,
Ϧ
˴ ϳ˶ήΒ˶ ˸ϜΘ˴ ˸δϤ˵ ˸ϟ΍ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ Ύ˴ϟ Ϫ˵ ϧ͉·˶
v

 
O
 
u   u 
 
   
u (QS. An Nahl:
23)
Haritsah bin Wahb Al Khuzai¶i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah          
  bersabda,
ή˳ Β˶ ˸ϜΘ˴ ˸δϣ˵ υ
˳ ΍͉ϮΟ
˴ Ϟ
͈ Θ˵ϋ
˵ Ϟ
͊ ϛ˵ ϝ
˴ Ύ˴ϗ ϰ˴ϠΑ˴ ΍Ϯ˵ϟΎ˴ϗ έ˶ Ύ͉Ϩϟ΍ Ϟ
˶ ˸ϫ΄˴Α˶ ˸Ϣϛ˵ ή˵ Β˶ ˸Χ΃˵ Ύ˴ϟ΃˴
v        O   O
O
 
  
  .        u   u 

u ë
 
ë u
O 
 
u ë
 
O u ë   v (HR. Bukhari no. 4918 dan
Muslim no. 2853).
Dosa P rtama =blis
Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah
kesombongan. Allah    berfirman,
{34} Ϧ
˴ ϳ˶ήϓ˶ Ύ˴Ϝϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛϭ˴ ή˴ Β˴ ˸ϜΘ˴ ˸γ΍˴ϭ ϰ˴Α΃˴ β
˴ ϴ˶Ϡ˸Α·˶ ϻ
͉ ·˶ ΍ϭ˵ΪΠ
˴δ
˴ ϓ˴ ϡ˴ Ω˴ Ϸ
˴ ΍ϭ˵ΪΠ
˵ ˸γ΍ Δ˶ Ϝ˴ ΋˶ ϼ
˴ Ϥ˴ ˸Ϡϟ˶ Ύ˴Ϩ˸Ϡϗ˵ ˸Ϋ·˶ϭ˴
³
(
O )O  &
       O1v    
  # 
           0
 
 
O u
ë   
   O  





 &³ (QS. Al Baqarah:34)
Qotadah berkata tentang ayat ini, ³Iblis hasad kepada Adam      dengan kemuliaan
yang Allah berikan kepada Adam. Iblis mengatakan, ³Saya diciptakan dari api sementara Adam
diciptakan dari tanah´. Kesombongan inilah dosa yang pertama kali terjadi . Iblis sombong
dengan tidak mau sujud kepada Adam´ (Tafsir Ibnu Katsir, 1/114, cet al Maktabah at
Tauqifiyah)
Hak kat K sombongan
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas¶ud      
 dari Nabi        
   , beliau bersabda,
˲Ϟϴ˶ϤΟ
˴ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ ϝ
˴ Ύ˴ϗ Δ˱ Ϩ˴ δ
˴Σ˴ Ϫ˵ Ϡ˵˸όϧ˴ ϭ˴ Ύ˱Ϩδ
˴Σ˴ Ϫ˵ Α˵ ˸ϮΛ˴ ϥ
˴ Ϯ˵Ϝϳ˴ ˸ϥ΃˴ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ Ϟ
˴Ο
˵ ή͉ ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ ˲ϞΟ
˵ ˴έ ϝ
˴ Ύ˴ϗ ή˳ ˸Βϛ˶ ˸Ϧϣ˶ Γ˳ έ͉ Ϋ˴ ϝ
˵ Ύ˴Ϙ˸Μϣ˶ Ϫ˶ Β˶ ˸Ϡϗ˴ ϲ˶ϓ ϥ ˴ Ύ˴ϛ ˸Ϧϣ˴ Δ˴ Ϩ͉Π ˴ ˸ϟ΍ Ϟ
˵Χ ˵ ˸Ϊϳ˴ Ύ˴ϟ
α
˶ Ύ͉Ϩϟ΍ ς ˵ ˸ϤϏ ˴ ϭ˴ ϖ ͋Τ ˴ ˸ϟ΍ ή˵ τ˴ Α˴ ή˵ ˸ΒϜ˶ ˸ϟ΍ ϝ
˴ Ύ˴ϤΠ˴ ˸ϟ΍ ΐ
͊ Τ ˶ ϳ˵
v  
    

   O
 O  O

 
  Ada seseorang yang bertanya, ³ 




      


  
  .´ Beliau menjawab,v

  #  O  
  
 
  

 
m  
  
 
 u 
 
u 
u 
 v (HR. Muslim
no. 91)
An Nawawi      berkata, ³Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu
menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran´ (Syarah
Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam)
Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap  " dan sombong terhadap makhluk.
Hal ini diterangkan oleh Nabi              pada hadist di atas dalam sabda
beliau, ³
    
  

 
    
 
  
 Menolak
kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya.
Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang
orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain. ( 
'   
, II/301, Syaikh Muhammad bin Shalih al µUtsaimin, cet Daar Ibnu Haitsam)
Sombong T rhadap 
 
(K b naran)
Sombong terhadap   " adalah sombong terhadap kebenaran, yakni dengan tidak
menerimanya. Setiap orang yang menolak kebenaran maka dia telah sombong disebabkan
penolakannya tersebut. Oleh karena itu wajib bagi setiap hamba untuk menerima kebenaran
yang ada dalam Kitabullah dan ajaran para rasul      .
Orang yang sombong terhadap ajaran rasul secara keseluruhan maka dia telah kafir dan akan
kekal di neraka. Ketika datang kebenaran yang dibawa oleh rasul dan dikuatkan dengan ayat dan
burhan, dia bersikap sombong dan hatinya menentang sehingga dia menolak kebenaran tersebut.
Hal ini seperti yang Allah terangkan dalam firman-Nya,
ή˵ ϴ˶μΒ˴ ˸ϟ΍ ϊ˵ ϴ˶Ϥδ
͉ ϟ΍ Ϯ˴ ϫ˵ Ϫ˵ ϧ͉·˶ Ϳ
˶ Ύ˶Α ˸άό˶ Θ˴ ˸γΎ˴ϓ Ϫ˶ ϴ˶ϐϟ˶Ύ˴ΒΑ˶ Ϣ˵ϫΎ͉ϣ ˲ή˸Βϛ˶ ϻ
͉ ·˶ ˸Ϣϫ˶ έ˶ ϭ˵Ϊλ
˵ ϲ˶ϓ ϥ˶· ˸Ϣϫ˵ Ύ˴Η΃˴ ϥ
˳ Ύ˴τ˸Ϡγ
˱ ή˶ ˸ϴϐ˴ Α˶ Ϳ
˶ ΍Ε
˶ Ύ˴ϳ΍˴˯ ϲ˶ϓ ϥ
˴ Ϯ˵ϟΩ˶ Ύ˴Πϳ˵ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ϥ
͉ ·˶
{56}
³

 

 
  O
 O
O
  O  O #  O
   
 

        O             

 
   (


 
)


 
      O   
 
  
     
O   



  # 

    

     O´ (QS. Ghafir:56)
Adapun orang yang sombong dengan menolak sebagian   " yang tidak sesuai dengan hawa
nafsu dan akalnya ±tidak termasuk kekafiran- maka dia berhak mendapat hukuman (adzab)
karena sifat sombongnya tersebut.
Maka wajib bagi para penuntut ilmu untuk memiliki tekad yang kuat mendahulukan perkataan
Rasul           di atas perkataan siapa pun. Karena pokok kebenaran adalah
kembali kepadanya dan pondasi kebenaran dibangun di atasnya, yakni dengan petunjuk
Nabi             . Kita berusaha untuk mengetahui maksudnya, dan
mengikutinya secara lahir dan batin. (Lihat   O 2  #  hal 194-195, Syaikh Nashir
as Sa¶di, cet Daarul Kutub µIlmiyah)
Sikap seorang muslim terhadap setiap kebenaran adalah menerimanya secara penuh sebagaimana
firman Allah#!!  3  ,
ϻ
˱ϼ˴ο
˴ Ϟ͉ο
˴ ˸ΪϘ˴ ϓ˴ Ϫ˵ ϟ˴Ϯ˵γέ˴ ϭ˴ Ϳ
˴ ΍κ
˶ ˸όϳ˴ Ϧ˴ϣϭ˴ ˸Ϣϫ˶ ή˶ ˸ϣ΃˴ ˸Ϧϣ˶ Γ˴ ή˴ ϴ˴ Ψ
˶ ˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ ϟ˴ ϥ
˴ Ϯ˵Ϝϳ˴ ϥ˴΃ ΍˱ή˸ϣ΃˴ Ϫ˵ ϟ˴Ϯ˵γέ˴ ϭ˴ Ϳ
˵ ΍ ϰ˴πϗ˴ ΍˴Ϋ·˶ Δ˳ Ϩ˴ϣ˶ ˸Άϣ˵ ϻ
˴ ϭ˴ ˳Ϧϣ˶ ˸ΆϤ˵ ϟ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛΎ˴ϣϭ˴
{36} Ύ˱Ϩϴ˶Βϣ͊
³
 O    O O    
    
  
 
    #  
 '  
/ O 
O 
 O OO 
 
    
(
 
)O
O
  

 .´ (QS. Al-Ahzab: 36)
{65} Ύ˱Ϥϴ˶Ϡ˸δΗ˴ ΍Ϯ˵ϤϠ͋δ
˴ ϳ˵ ϭ˴ Ζ
˴ ˸ϴπ
˴ ϗ˴ Ύ͉Ϥϣ͋ Ύ˱Οή˴ Σ
˴ ˸ϢϬ˶ δ
˶ ϔ˵ ϧ˴΃ ϲ˶ϓ ˸΍ϭ˵ΪΠ
˶ ϳ˴ ϻ
˴ Ϣ͉ Λ˵ ˸ϢϬ˵ Ϩ˴ ˸ϴΑ˴ ή˴ Π
˴η
˴ Ύ˴Ϥϴ˶ϓ ϙ
˴ Ϯ˵ϤϜ͋ Τ
˴ ϳ˵ ϰ͉ΘΣ
˴ ϥ
˴ Ϯ˵Ϩϣ˶ ˸Άϳ˵ ϻ
˴ Ϛ
˴ Α͋έ˴ ϭ˴ ϼ
˴ ϓ˴
³     
    (     O
 ) O  
 
   
 

   O    
 
 
 O     
 O    O   O
 O    O 
 
    
 
   
 




 ´ (QS. An Nisaa¶: 65)
Sombong T rhadap Makhluk
Bentuk kesombongan yang kedua adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan
meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan dirinya
sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. Kebanggaaan terhadap diri sendiri
membawanya sombong terhadap orang lain, meremehkan dan menghina mereka, serta
merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullah        
   bersabda,
Ϣ˴ Ϡ˶˸δϤ˵ ˸ϟ΍ ϩ˵ Ύ˴Χ΃˴ ή˴ Ϙ˶ ˸Τϳ˴ ˸ϥ΃˴ ή͋ θ
͉ ϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶ Ή
˳ ή˶ ˸ϣ΍ ΐ
˶ ˸δΤ
˴ Α˶
³4    
  O 
  O   O     

   
      ´
(H.R. Muslim 2564). (  O 2  # , hal 195)
Di antara bentuk kesombongan terhadap manusia di antaranya adalah sombong dengan pangkat
dan kedudukannya, sombong dengan harta, sombong dengan kekuatan dan kesehatan, sombong
dengan ilmu dan kecerdasan, sombong dengan bentuk tubuh, dan kelebihan-kelebihan lainnya.
Dia merasa lebih dibandingkan orang lain dengan kelebihan-kelebihan tersebut. Padahal kalau
kita renungkan, siapa yang memberikan harta, kecerdasan, pangkat, kesehatan, bentuk tubuh
yang indah? Semua murni hanyalah nikmat dari Allah    . Jika Allah berkehendak, sangat
mudah bagi Allah untuk mencabut kelebihan-kelebihan tersebut. Pada hakekatnya manusia tidak
memiliki apa-apa, lantas mengapa dia harus sombong terhadap orang lain? %    O 

Hukuman P laku Sombong di Dunia
Dalam sebuah hadist yang shahih dikisahkan sebagai berikut ,
Ϫ˵ ό˴ Ϩ˴ ϣ˴ Ύ˴ϣ . Ζ
˴ ˸ότ
˴ Θ˴ ˸γ΍ ϻ
˴ »ϝ
˴ Ύ˴ϗ ϊ˵ ϴ˶τΘ˴ ˸γ΃˴ ϻ
˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ . Ϛ
˴ Ϩ˶ ϴ˶Ϥϴ˴ Α˶ ˸Ϟϛ˵ » ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ Ϫ˶ ϟ˶Ύ˴Ϥθ
˶ Α˶ -ϢϠγϭ ϪϴϠϋ Ϳ΍ ϰϠλ- Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϝ ˶ Ϯ˵γέ˴ Ϊ˴ ˸Ϩϋ ˶ Ϟ ˴ ϛ˴ ΃˴ ϼ
˱Ο ˵ έ˴ ϥ ͉ ΃˴
.Ϫ˶ ϴ˶ϓ ϰ˴ϟ·˶ Ύ˴Ϭό˴ ϓ˴ έ˴ Ύ˴Ϥϓ˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .ή˵ ˸ΒϜ˶ ˸ϟ΍ ϻ
͉ ·˶
³A  
     
   
 '                 


O

 
 5   '                  v 
  


O

 

 67
 O O   
  v#  O    
  v#    O  . 
 
  

O O O

 
O      O
 ´ (H.R. Muslim no. 3766).
Orang tersebut mendapat hukum di dunia disebabkan perbuatannya menolak perintah
Rasulullah           . Dia dihukum karena kesombongannya. Akhirnya dia
tidak bisa mengangkat tangan kanannya disebabkan sikap sombongnya terhadap perintah
Rasulullah             . Inilah di antara bentuk hukuman di dunia bagi orang
yang sombong.
M ngganti Sikap Sombong d ngan Tawadhu¶
Kebalikan dari sikap sombong adalah sikap tawadhu¶ (rendah hati). Sikap inilah yang merupakan
sikap terpuji, yang merupakan salah satu sifat    ' 
yang Allah terangkan dalam
firman-Nya,
Ύ˱ϣΎ˴Ϡγ
˴ ΍Ϯ˵ϟΎ˴ϗ ϥ
˴ Ϯ˵Ϡϫ˶ Ύ˴Π˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ Β˴ σ
˴ Ύ˴Χ ΍˴Ϋ·˶ϭ˴ Ύ˱ϧ˸Ϯϫ˴ ν
˶ ˸έ΄˴ ˸ϟ΍ ϰ˴Ϡϋ
˴ ϥ˴ Ϯ˵θ˸Ϥϳ˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ϧ
˶ Ϥ˴ ˸Σή͉ ϟ΍ Ω˵ Ύ˴Βϋ
˶ ϭ˴
v      

   
    

 
  
  O    
  
u 
 O
O   
    
   
      

 
 O  O 
  (QS. Al Furqaan: 63)
Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar      
 bahwa Rasulullah shalallahu   
    pernah bersabda,
Ϊ˳ Σ
˴ ΃˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ ˲ΪΣ
˴ ΃˴ ώ˶ ˸Βϳ˴ Ύ˴ϟϭ˴ Ϊ˳ Σ
˴ ΃˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ ˲ΪΣ
˴ ˴΃ ή˴ Ψ
˴ ˸ϔϳ˴ Ύ˴ϟ ϰ͉ΘΣ
˴ ΍Ϯ˵όο
˴ ΍˴ϮΗ˴ ˸ϥ΃˴ ϲ
͉ ϟ˴·˶ ϰ˴Σ˸ϭ˴΃ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ϭ˴


  #    
     u
 
uë 
u 
 O
 O 


 
 
 O  
  
 
 O    
  O
   O   

 
(HR Muslim no. 2865).
Rasulullah           bersabda,
.Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϫ˵ ό˴ ϓ˴ έ˴ ϻ
͉ ·˶ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ˶ ˲ΪΣ
˴ ΃˴ ϊ˴ ο
˴ ΍˴ϮΗ˴ Ύ˴ϣϭ˴ ΍̒ΰϋ
˶ ϻ
͉ ·˶ Ϯ˳ ˸ϔό˴ Α˶ ΍˱Ϊ˸Βϋ
˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ω˴ ΍˴ί Ύ˴ϣϭ˴ ϝ
˳ Ύ˴ϣ ˸Ϧϣ˶ ˲Δϗ˴ Ϊ˴ λ
˴ ˸Ζ˴μϘ˴ ϧ˴ Ύ˴ϣ
³ O O  


 O    

 &  

 
  

 #  
 
   

O 
 
 
O

u 

 
O  
u  
u
u
 
  
 

  O

u  O ´ (HR. Muslim no. 2588)


Sikap O    inilah yang akan mengangkat derajat seorang hamba, sebagaimana Allah
berfirman,
ϊ˶ ϓ˴ ˸ήϳ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ΍Ϯ˵Ϩϣ˴ ΁ ˸ϢϜ˵ Ϩ˶ϣ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍˴ϭ ΍Ϯ˵Ηϭ˵΃ Ϣ˴ ˸Ϡό˶ ˸ϟ΍ Ε
˳ Ύ˴Οέ˴ Ω˴
³/  #  








O   





     O³ (QS. Al Mujadilah: 11).
Termasuk buah dari lmu yang paling agung adalah sikap tawadhu¶. Tawadhu¶ adalah ketundukan
secara total terhadap kebenaran, dan tunduk terhadap perintah Allah dan rasul-Nya dengan
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan disertai sikap tawdahu¶ terhadap manusia dengan
bersikap merenadahkan hati, memperhatikan mereka baik yang tua maupun muda, dan
memuliakan mereka. Kebalikannya adalah sikap sombong yaitu menolak kebenaran dan
rendahkan manusia. (  O 2  #  hal 110)
Tidak T rmasuk K sombongan
Tatkala Rasulullah           menceritakan bahwa orang yang memiliki sikap
sombong tidak akan masuk surga, ada sahabat yang bertanya tentang orang yang suka memakai
pakaian dan sandal yang bagus. Dia khawatir hal itu termasuk kesombongan yang diancam
dalam hadits. Maka Rasulullah            menerangkan bahwasanya hal itu
tidak termasuk kesombongan selama orang tersebut tunduk kepada kebenaran dan bersikap
tawadhu¶ kepada manusia. Bahkan hal itu termasuk bentuk keindahan yang dicintai oleh Allah,
karena sesungguhnya Allah Maha Indah dalam dzat-Nya, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta
perbuatan-Nya. Allah mencintai keindahan lahir dan batin.(   O 2  #  , hal 195)
K sombongan yang Paling Buruk
Al Imam Adz Dzahabi      berkata, ³Kesombongan yang paling buruk adalah orang
yang m nyombongkan diri di hadapan manusia d ngan ilmunya, merasa dirinya besar
dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya.
Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang
khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus
memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia
lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa. Barangsiapa yang
menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum
muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini
merupakan k sombongan yang paling b sar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam
hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar !  (  ). 5        
"  O     .´ (#         
  $O 
hal. 75-76, cet. Daarul
Kutub µIlmiyah.)
Pembaca yang dirahmati oleh Allah, semoga Allah    menjauhkan kita dari sikap sombong.
Hanya kepada Allah lah kita memohon. %       

   
Penulis: Abu µAthifah Adika Mianoki
Muroja¶ah: M. A. Tuasikal
Jauhilah Sikap Sombong
Kategori Akhlaq dan Nasehat | 08-06-2010 | 13 Komentar
Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah            adalah untuk memperbaiki
akhlak manusia. Nabi          bersabda,
ϕ
˶ Ύ˴Ϡ˸Χ΄˴˸ϟ΍ ΢
˴ ϟ˶Ύ˴λ Ϣ˴ Ϥ͋ Η˴ ΄˵ϟ˶ Ζ
˵ ˸Μό˶ Α˵ Ύ˴Ϥϧ͉·˶
³

     O 
O  
 

  " 
  .´ (HR. Ahmad 2/381.
Syaikh Syu¶aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadits ini ë )
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak
dalil al Quran dan as Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan
menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi
pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. Salah satu akhlak buruk yang
harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.
Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas
orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di
atas orang lain. (  O
/ !
 I/664, Syaikh Salim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzi)
=slam M larang dan M nc la Sikap Sombong
Allah    berfirman,
{18} έ˳ ˸ϮΠ
˵ ϓ˴ ϝ
˳ Ύ˴Θ˸Ψϣ˵ Ϟ
͉ ϛ˵ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ ϻ
˴ Ϳ
˴ ΍ϥ
͉ ·˶ Ύ˱Σ˴ήϣ˴ ν
˶ ˸έϸ
˴ ϟ΍ ϲ˶ϓ ζ
˶ ˸ϤΗ˴ ϻ
˴ ϭ˴ α
˶ Ύ͉ϨϠ˶ϟ ϙ
˴ Ϊ͉ Χ
˴ ˸ήό͋ μ
˴ Η˵ ˴ϻϭ˴
³
   

  
 
 u
 ë
u
ë   


 
   
   


 

 # O 
  




 

´ (QS. Luqman:18)
Allah    berfirman,
Ϧ
˴ ϳ˶ήΒ˶ ˸ϜΘ˴ ˸δϤ˵ ˸ϟ΍ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ Ύ˴ϟ Ϫ˵ ϧ͉·˶
v

 
O
 
u   u 
 
   
u (QS. An Nahl:
23)
Haritsah bin Wahb Al Khuzai¶i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah          
  bersabda,
ή˳ Β˶ ˸ϜΘ˴ ˸δϣ˵ υ
˳ ΍͉ϮΟ
˴ Ϟ
͈ Θ˵ϋ
˵ Ϟ
͊ ϛ˵ ϝ
˴ Ύ˴ϗ ϰ˴ϠΑ˴ ΍Ϯ˵ϟΎ˴ϗ έ˶ Ύ͉Ϩϟ΍ Ϟ
˶ ˸ϫ΄˴Α˶ ˸Ϣϛ˵ ή˵ Β˶ ˸Χ˵΃ Ύ˴ϟ΃˴
v        O   O
O
 
  
  .        u   u 

u ë
 
ë u
O 
 
u ë
 
O u ë   v (HR. Bukhari no. 4918 dan
Muslim no. 2853).
Dosa P rtama =blis
Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah
kesombongan. Allah    berfirman,
{34} Ϧ
˴ ϳ˶ήϓ˶ Ύ˴Ϝϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛϭ˴ ή˴ Β˴ ˸ϜΘ˴ ˸γ΍˴ϭ ϰ˴Α΃˴ β
˴ ϴ˶Ϡ˸Α·˶ ϻ
͉ ·˶ ΍ϭ˵ΪΠ
˴δ
˴ ϓ˴ ϡ˴ Ω˴ Ϸ
˴ ΍ϭ˵ΪΠ
˵ ˸γ΍ Δ˶ Ϝ˴ ΋˶ ϼ
˴ Ϥ˴ ˸Ϡϟ˶ Ύ˴Ϩ˸Ϡϗ˵ ˸Ϋ·˶ϭ˴
³
(
O )O  &
       O1v    
  # 
           0
 
 
O u
ë   
   O  





 &³ (QS. Al Baqarah:34)
Qotadah berkata tentang ayat ini, ³Iblis hasad kepada Adam      dengan kemuliaan
yang Allah berikan kepada Adam. Iblis mengatakan, ³Saya diciptakan dari api sementara Adam
diciptakan dari tanah´. Kesombongan inilah dosa yang pertama kali terjadi . Iblis sombong
dengan tidak mau sujud kepada Adam´ (Tafsir Ibnu Katsir, 1/114, cet al Maktabah at
Tauqifiyah)
Hak kat K sombongan
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas¶ud      
 dari Nabi        
   , beliau bersabda,
˲ϞϴϤ˶ Ο
˴ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ ϝ
˴ Ύ˴ϗ Δ˱ Ϩ˴ δ
˴Σ˴ Ϫ˵ Ϡ˵˸όϧ˴ ϭ˴ Ύ˱Ϩδ
˴Σ˴ Ϫ˵ Α˵ ˸ϮΛ˴ ϥ
˴ Ϯ˵Ϝϳ˴ ˸ϥ΃˴ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ Ϟ
˴Ο
˵ ή͉ ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ ˲ϞΟ
˵ έ˴ ˴ϝΎ˴ϗ ή˳ ˸Βϛ˶ ˸Ϧϣ˶ Γ˳ έ͉ Ϋ˴ ϝ
˵ Ύ˴Ϙ˸Μϣ˶ Ϫ˶ Β˶ ˸Ϡϗ˴ ϲ˶ϓ ϥ ˴ Ύ˴ϛ ˸Ϧϣ˴ Δ˴ Ϩ͉Π ˴ ˸ϟ΍ Ϟ
˵Χ ˵ ˸Ϊϳ˴ Ύ˴ϟ
α
˶ Ύ͉Ϩϟ΍ ς ˵ ˸ϤϏ ˴ ϭ˴ ϖ ͋Τ ˴ ˸ϟ΍ ή˵ τ˴ Α˴ ή˵ ˸ΒϜ˶ ˸ϟ΍ ϝ
˴ Ύ˴ϤΠ˴ ˸ϟ΍ ΐ
͊ Τ ˶ ϳ˵
v  
    

   O
 O  O

 
  Ada seseorang yang bertanya, ³ 




      


  
  .´ Beliau menjawab,v

  #  O  
  
 
  

 
m  
  
 
 u 
 
u 
u 
 v (HR. Muslim
no. 91)
An Nawawi      berkata, ³Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu
menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran´ (Syarah
Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam)
Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap  " dan sombong terhadap makhluk.
Hal ini diterangkan oleh Nabi              pada hadist di atas dalam sabda
beliau, ³
    
  

 
    
 
  
 Menolak
kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya.
Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang
orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain. ( 
'   
, II/301, Syaikh Muhammad bin Shalih al µUtsaimin, cet Daar Ibnu Haitsam)
Sombong T rhadap 
 
(K b naran)
Sombong terhadap   " adalah sombong terhadap kebenaran, yakni dengan tidak
menerimanya. Setiap orang yang menolak kebenaran maka dia telah sombong disebabkan
penolakannya tersebut. Oleh karena itu wajib bagi setiap hamba untuk menerima kebenaran
yang ada dalam Kitabullah dan ajaran para rasul      .
Orang yang sombong terhadap ajaran rasul secara keseluruhan maka dia telah kafir dan akan
kekal di neraka. Ketika datang kebenaran yang dibawa oleh rasul dan dikuatkan dengan ayat dan
burhan, dia bersikap sombong dan hatinya menentang sehingga dia menolak kebenaran tersebut.
Hal ini seperti yang Allah terangkan dalam firman-Nya,
ή˵ ϴ˶μΒ˴ ˸ϟ΍ ϊ˵ ϴ˶Ϥδ
͉ ϟ΍ Ϯ˴ ϫ˵ Ϫ˵ ϧ͉·˶ Ϳ
˶ Ύ˶Α ˸άό˶ Θ˴ ˸γΎ˴ϓ Ϫ˶ ϴ˶ϐϟ˶Ύ˴ΒΑ˶ Ϣ˵ϫΎ͉ϣ ˲ή˸Βϛ˶ ϻ
͉ ·˶ ˸Ϣϫ˶ έ˶ ϭ˵Ϊλ
˵ ϲ˶ϓ ϥ˶· ˸Ϣϫ˵ Ύ˴Η΃˴ ϥ
˳ Ύ˴τ˸Ϡγ
˱ ή˶ ˸ϴϐ˴ Α˶ Ϳ
˶ ΍Ε
˶ Ύ˴ϳ΍˴˯ ϲ˶ϓ ϥ
˴ Ϯ˵ϟΩ˶ Ύ˴Πϳ˵ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ϥ
͉ ·˶
{56}
³

 

 
  O
 O
O
  O  O #  O
   
 

        O             

 
   (


 
)


 
      O   
 
  
     
O   



  # 

    

     O´ (QS. Ghafir:56)
Adapun orang yang sombong dengan menolak sebagian   " yang tidak sesuai dengan hawa
nafsu dan akalnya ±tidak termasuk kekafiran- maka dia berhak mendapat hukuman (adzab)
karena sifat sombongnya tersebut.
Maka wajib bagi para penuntut ilmu untuk memiliki tekad yang kuat mendahulukan perkataan
Rasul           di atas perkataan siapa pun. Karena pokok kebenaran adalah
kembali kepadanya dan pondasi kebenaran dibangun di atasnya, yakni dengan petunjuk
Nabi             . Kita berusaha untuk mengetahui maksudnya, dan
mengikutinya secara lahir dan batin. (Lihat   O 2  #  hal 194-195, Syaikh Nashir
as Sa¶di, cet Daarul Kutub µIlmiyah)
Sikap seorang muslim terhadap setiap kebenaran adalah menerimanya secara penuh sebagaimana
firman Allah#!!  3  ,
ϻ
˱ϼ˴ο
˴ Ϟ
͉ο
˴ ˸ΪϘ˴ ϓ˴ Ϫ˵ ϟ˴Ϯ˵γέ˴ ϭ˴ Ϳ
˴ ΍κ
˶ ˸όϳ˴ Ϧ˴ϣϭ˴ ˸Ϣϫ˶ ή˶ ˸ϣ΃˴ ˸Ϧϣ˶ Γ˴ ή˴ ϴ˴ Ψ
˶ ˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ ϟ˴ ϥ
˴ Ϯ˵Ϝϳ˴ ϥ˴΃ ΍˱ή˸ϣ΃˴ Ϫ˵ ϟ˴Ϯ˵γέ˴ ϭ˴ Ϳ
˵ ΍ ϰ˴πϗ˴ ΍˴Ϋ·˶ Δ˳ Ϩ˴ϣ˶ ˸Άϣ˵ ϻ
˴ ϭ˴ ˳Ϧϣ˶ ˸ΆϤ˵ ϟ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛΎ˴ϣϭ˴
{36} Ύ˱Ϩϴ˶Βϣ͊
³
 O    O O    
    
  
 
    #  
 '  
/ O 
O 
 O OO 
 
    
(
 
)O
O
  

 .´ (QS. Al-Ahzab: 36)
{65} Ύ˱Ϥϴ˶Ϡ˸δΗ˴ ΍Ϯ˵ϤϠ͋δ
˴ ϳ˵ ϭ˴ Ζ
˴ ˸ϴπ
˴ ϗ˴ Ύ͉Ϥϣ͋ Ύ˱Οή˴ Σ
˴ ˸ϢϬ˶ δ
˶ ϔ˵ ϧ˴΃ ϲ˶ϓ ˸΍ϭ˵ΪΠ
˶ ϳ˴ ϻ
˴ ͉ϢΛ˵ ˸ϢϬ˵ Ϩ˴ ˸ϴΑ˴ ή˴ Π
˴η
˴ Ύ˴Ϥϴ˶ϓ ϙ
˴ Ϯ˵ϤϜ͋ Τ
˴ ϳ˵ ϰ͉ΘΣ
˴ ϥ
˴ Ϯ˵Ϩϣ˶ ˸Άϳ˵ ϻ
˴ Ϛ
˴ Α͋έ˴ ϭ˴ ϼ
˴ ϓ˴
³     
    (     O
 ) O  
 
   
 

   O    
 
 
 O     
 O    O   O
 O    O 
 
    
 
   
 




 ´ (QS. An Nisaa¶: 65)
Sombong T rhadap Makhluk
Bentuk kesombongan yang kedua adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan
meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan dirinya
sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. Kebanggaaan terhadap diri sendiri
membawanya sombong terhadap orang lain, meremehkan dan menghina mereka, serta
merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullah        
   bersabda,
Ϣ˴ Ϡ˶˸δϤ˵ ˸ϟ΍ ϩ˵ Ύ˴Χ΃˴ ή˴ Ϙ˶ ˸Τϳ˴ ˸ϥ΃˴ ή͋ θ
͉ ϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶ Ή
˳ ή˶ ˸ϣ΍ ΐ
˶ ˸δΤ
˴ Α˶
³4    
  O 
  O   O     

   
      ´
(H.R. Muslim 2564). (  O 2  # , hal 195)
Di antara bentuk kesombongan terhadap manusia di antaranya adalah sombong dengan pangkat
dan kedudukannya, sombong dengan harta, sombong dengan kekuatan dan kesehatan, sombong
dengan ilmu dan kecerdasan, sombong dengan bentuk tubuh, dan kelebihan-kelebihan lainnya.
Dia merasa lebih dibandingkan orang lain dengan kelebihan-kelebihan tersebut. Padahal kalau
kita renungkan, siapa yang memberikan harta, kecerdasan, pangkat, kesehatan, bentuk tubuh
yang indah? Semua murni hanyalah nikmat dari Allah    . Jika Allah berkehendak, sangat
mudah bagi Allah untuk mencabut kelebihan-kelebihan tersebut. Pada hakekatnya manusia tidak
memiliki apa-apa, lantas mengapa dia harus sombong terhadap orang lain? %    O 

Hukuman P laku Sombong di Dunia
Dalam sebuah hadist yang shahih dikisahkan sebagai berikut ,
Ϫ˵ ό˴ Ϩ˴ ϣ˴ Ύ˴ϣ . Ζ
˴ ˸ότ
˴ Θ˴ ˸γ΍ ϻ
˴ »ϝ
˴ Ύ˴ϗ ϊ˵ ϴ˶τΘ˴ ˸γ΃˴ ϻ
˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ . Ϛ
˴ Ϩ˶ ϴϤ˶ ϴ˴ Α˶ ˸Ϟϛ˵ » ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ Ϫ˶ ϟ˶Ύ˴Ϥθ
˶ Α˶ -ϢϠγϭ ϪϴϠϋ Ϳ΍ ϰϠλ- Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϝ ˶ Ϯ˵γέ˴ Ϊ˴ ˸Ϩϋ ˶ Ϟ ˴ ϛ˴ ΃˴ ϼ
˱Ο ˵ έ˴ ϥ ͉ ΃˴
.Ϫ˶ ϴ˶ϓ ϰ˴ϟ·˶ Ύ˴Ϭό˴ ϓ˴ έ˴ Ύ˴Ϥϓ˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .ή˵ ˸ΒϜ˶ ˸ϟ΍ ϻ
͉ ·˶
³A  
     
   
 '                 


O

 
 5   '                  v 
  


O

 

 67
 O O   
  v#  O    
  v#    O  . 
 
  

O O O

 
O      O
 ´ (H.R. Muslim no. 3766).
Orang tersebut mendapat hukum di dunia disebabkan perbuatannya menolak perintah
Rasulullah           . Dia dihukum karena kesombongannya. Akhirnya dia
tidak bisa mengangkat tangan kanannya disebabkan sikap sombongnya terhadap perintah
Rasulullah             . Inilah di antara bentuk hukuman di dunia bagi orang
yang sombong.
M ngganti Sikap Sombong d ngan Tawadhu¶
Kebalikan dari sikap sombong adalah sikap tawadhu¶ (rendah hati). Sikap inilah yang merupakan
sikap terpuji, yang merupakan salah satu sifat    ' 
yang Allah terangkan dalam
firman-Nya,
Ύ˱ϣΎ˴Ϡγ
˴ ΍Ϯ˵ϟΎ˴ϗ ϥ
˴ Ϯ˵Ϡϫ˶ Ύ˴Π˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ Β˴ σ
˴ Ύ˴Χ ΍˴Ϋ·˶ϭ˴ Ύ˱ϧ˸Ϯϫ˴ ν
˶ ˸έ΄˴ ˸ϟ΍ ϰ˴Ϡϋ
˴ ϥ
˴ Ϯ˵θ˸Ϥϳ˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ϧ
˶ Ϥ˴ ˸Σή͉ ϟ΍ Ω˵ Ύ˴Βϋ
˶ ϭ˴
v      

   
    

 
  
  O    
  
u 
 O
O   
    
   
      

 
 O  O 
  (QS. Al Furqaan: 63)
Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar      
 bahwa Rasulullah shalallahu   
    pernah bersabda,
Ϊ˳ Σ
˴ ΃˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ ˲ΪΣ
˴ ΃˴ ώ˶ ˸Βϳ˴ Ύ˴ϟϭ˴ Ϊ˳ Σ
˴ ΃˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ ˲ΪΣ
˴ ˴΃ ή˴ Ψ
˴ ˸ϔϳ˴ Ύ˴ϟ ϰ͉ΘΣ
˴ ΍Ϯ˵όο
˴ ΍˴ϮΗ˴ ˸ϥ΃˴ ϲ
͉ ϟ˴·˶ ϰ˴Σ˸ϭ˴΃ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ϭ˴


  #    
     u
 
uë 
u 
 O
 O 


 
 
 O  
  
 
 O    
  O
   O   

 
(HR Muslim no. 2865).
Rasulullah           bersabda,
.Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϫ˵ ό˴ ϓ˴ έ˴ ϻ
͉ ·˶ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ˶ ˲ΪΣ
˴ ΃˴ ϊ˴ ο
˴ ΍˴ϮΗ˴ Ύ˴ϣϭ˴ ΍̒ΰϋ
˶ ϻ
͉ ·˶ Ϯ˳ ˸ϔό˴ Α˶ ΍˱Ϊ˸Βϋ
˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ω˴ ΍˴ί Ύ˴ϣϭ˴ ϝ
˳ Ύ˴ϣ ˸Ϧϣ˶ ˲Δϗ˴ Ϊ˴ λ
˴ ˸Ζμ
˴ Ϙ˴ ϧ˴ Ύ˴ϣ
³ O O  


 O    

 &  

 
  

 #  
 
   

O 
 
 
O

u 

 
O  
u  
u
u
 
  
 

  O

u  O ´ (HR. Muslim no. 2588)


Sikap O    inilah yang akan mengangkat derajat seorang hamba, sebagaimana Allah
berfirman,
ϊ˶ ϓ˴ ˸ήϳ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ΍Ϯ˵Ϩϣ˴ ΁ ˸ϢϜ˵ Ϩ˶ϣ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍˴ϭ ΍Ϯ˵Ηϭ˵΃ Ϣ˴ ˸Ϡό˶ ˸ϟ΍ Ε
˳ Ύ˴Οέ˴ Ω˴
³/  #  








O   





     O³ (QS. Al Mujadilah: 11).
Termasuk buah dari lmu yang paling agung adalah sikap tawadhu¶. Tawadhu¶ adalah ketundukan
secara total terhadap kebenaran, dan tunduk terhadap perintah Allah dan rasul-Nya dengan
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan disertai sikap tawdahu¶ terhadap manusia dengan
bersikap merenadahkan hati, memperhatikan mereka baik yang tua maupun muda, dan
memuliakan mereka. Kebalikannya adalah sikap sombong yaitu menolak kebenaran dan
rendahkan manusia. (  O 2  #  hal 110)
Tidak T rmasuk K sombongan
Tatkala Rasulullah           menceritakan bahwa orang yang memiliki sikap
sombong tidak akan masuk surga, ada sahabat yang bertanya tentang orang yang suka memakai
pakaian dan sandal yang bagus. Dia khawatir hal itu termasuk kesombongan yang diancam
dalam hadits. Maka Rasulullah            menerangkan bahwasanya hal itu
tidak termasuk kesombongan selama orang tersebut tunduk kepada kebenaran dan bersikap
tawadhu¶ kepada manusia. Bahkan hal itu termasuk bentuk keindahan yang dicintai oleh Allah,
karena sesungguhnya Allah Maha Indah dalam dzat-Nya, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta
perbuatan-Nya. Allah mencintai keindahan lahir dan batin.(   O 2  #  , hal 195)
K sombongan yang Paling Buruk
Al Imam Adz Dzahabi      berkata, ³Kesombongan yang paling buruk adalah orang
yang m nyombongkan diri di hadapan manusia d ngan ilmunya, merasa dirinya besar
dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya.
Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang
khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus
memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia
lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa. Barangsiapa yang
menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum
muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini
merupakan k sombongan yang paling b sar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam
hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar !  (  ). 5        
"  O     .´ (#         
  $O 
hal. 75-76, cet. Daarul
Kutub µIlmiyah.)
Pembaca yang dirahmati oleh Allah, semoga Allah    menjauhkan kita dari sikap sombong.
Hanya kepada Allah lah kita memohon. %       

   
Penulis: Abu µAthifah Adika Mianoki
Muroja¶ah: M. A. Tuasikal
Ê

ˆ   


Ê
Kategori Akhlaq dan Nasehat | 08-06-2010 | 13 Komentar

Ê
malah satu tujuan diutusnya Rasulullah ë   ë adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Nabië   ë bersabda,
à  
 Ã
  Ã 
 Ã   Ã

³m ë

   ë        


 .´ (HR. Ahmad 2/381. myaikh myu¶aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadits ini ë   h
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil al Quran dan as munnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak
yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. malah
satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah ë Êë.
mikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang
dirinya berada di atas orang lain. (›     I/664, myaikh malim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzih
=ë Ê
 Ê Ê
 Ê Ê
Allah c berfirman,
{18}   !
 " #
 $%& '
 ( ΐ
͊ )
à * 
 +
 ,
 Ã ˱ -& .
à /
  ϲÃ" 0
à   
  1
à Ã 
  
  
  
 

³   


     ë 
ë  
       
 
 m ë

    
  

 
ë

 

   ´ (Qm. Luqman:18h


Allah c berfirman,
2
 *Ã3Ã 4$ 5   ΐ
͊ )
à *  6 Ã

m ë

  
   
   (Qm. An Nahl: 23h
Haritsah bin Wahb Al Khuzai¶i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah ë   ëbersabda,
 3Ã 4$ 5& 7
  8
 '
͈ $9
 '
͊ ( #
 : ϰ  : Ã  '
à ; à  (  3à < <

       


        ë     
ëë   ë  ë (HR. Bukhari no.
4918 dan Muslim no. 2853h.
ëÊ Ê= ë
mebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan. Allah cberfirman,
{34} 2
 *Ã"Ã 4 2
 &Ã ,
 (  3 4$ = ϰ< >
 ?ÃÃ 
 Ã !
5 " @ A B
 !
 = CÃ 4 DÃ E
  Ã : FÃ

³ !
 "  # $    %m        ë     &ë'
   ë  
 ë 

 

 
 $³ (Qm. Al Baqarah:34h
Qotadah berkata tentang ayat ini, ³Iblis hasad kepada Adam  ëë dengan kemuliaan yang Allah berikan kepada Adam. Iblis mengatakan, ³maya diciptakan dari api
sementara Adam diciptakan dari tanah´. Kesombongan inilah dosa yang pertama kali terjadi . Iblis sombong dengan tidak mau sujud kepada Adam´ (Tafsir Ibnu Katsir, 1/114,
cet al Maktabah at Tauqifiyahh
 Ê ë
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas¶ud      dari Nabi ë   ë, beliau bersabda,
1
à  J
  K
  L
)   M
   34Ã  #
  !
  ΐ
͊ )
à * '
˲ ?Ã 8
 6  ,
 Ã #
 : C˱  5
- 6   ˱5
-
 6   I ,
 4 * ,< ΐ
͊ )
à * '
8   ,
 Ã '
˲8  #
 :  3(Ã 2&Ã G  F #
 H&Ã 6Ã 3Ã : ϲÃ" ,
 ( 2& C !
  '
 * 

c    ë ë


ë ë 
 
       ë
 ë  ëë Ada seseorang yang bertanya, ³›
 
 ë 
 
ë 
    ë  

ë ´ Beliau menjawab,m ë

            m  




  



  (HR. Muslim no. 91h
An Nawawi    berkata, ³Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran´
(myarah mhahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsamh
Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap   dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh Nabi ë   ë pada hadist di atas
dalam sabda beliau, ³ë
         ë     
  Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak
mau menerimanya. medangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih
dibandingkan orang lain. (m  (  ëm   , II/301, myaikh Muhammad bin mhalih al µUtsaimin, cet Daar Ibnu Haitsamh
Ê  Ê   
mombong terhadap   adalah sombong terhadap kebenaran, yakni dengan tidak menerimanya. metiap orang yang menolak kebenaran maka dia telah sombong disebabkan
penolakannya tersebut. Oleh karena itu wajib bagi setiap hamba untuk menerima kebenaran yang ada dalam Kitabullah dan ajaran para rasul  ëë.
Orang yang sombong terhadap ajaran rasul secara keseluruhan maka dia telah kafir dan akan kekal di neraka. Ketika datang kebenaran yang dibawa oleh rasul dan dikuatkan
dengan ayat dan burhan, dia bersikap sombong dan hatinya menentang sehingga dia menolak kebenaran tersebut. Hal ini seperti yang Allah terangkan dalam firman-Nya,

{56}  ?Ã3  R ?Ã 5


   ; 6  Ã +
à Ã Qà $ =" 6à ?ÃNÃ3à ;& ˲ 3(à 
 Ã  ;Ã Ã 

 ϲÃ" ,Ã  ;  < ,


 M˱= Ã ?N Ã +
à O
à *P ϲÃ" ,
 AÃ !* 2
 *ÃQ ,
 Ã

³m ë

 

 
      
    ë  
ë                 
! 
    " ë
  
  ë            
    m ë

  

 
  ´ (Qm. Ghafir:56h
Adapun orang yang sombong dengan menolak sebagian   yang tidak sesuai dengan hawa nafsu dan akalnya ±tidak termasuk kekafiran- maka dia berhak mendapat
hukuman (adzabh karena sifat sombongnya tersebut.
Maka wajib bagi para penuntut ilmu untuk memiliki tekad yang kuat mendahulukan perkataan Rasul ë   ë di atas perkataan siapa pun. Karena pokok
kebenaran adalah kembali kepadanya dan pondasi kebenaran dibangun di atasnya, yakni dengan petunjuk Nabi ë   ë. Kita berusaha untuk mengetahui
maksudnya, dan mengikutinya secara lahir dan batin. (Lihat › ) hal 194-195, myaikh Nashir as ma¶di, cet Daarul Kutub µIlmiyahh
mikap seorang muslim terhadap setiap kebenaran adalah menerimanya secara penuh sebagaimana firman Allah*,
{36} ˱?Ã3͊& 
˱EW
 '
W H " 6  =
   +
V
à * 2&  ;à à &< 2&à G  ? %
à   S  ,
 4 * ,< ˱&< 6  =
   +
  ϰT: FÃ C  &Ã U& 
  2
 &Ã U  Ã ,
 (&

³    


              (ë      ë      
    ! 
 "
 
ë   .´ (Qm. Al-Ahzab: 36h
{65} ˱ ?Ã5    5
 *  
 ?T
 :  & ˱8 -
  SÃ 5
à X < ϲÃ" !
à * 
  I  S  ?  !
Y
  ?Ã" 
  4 )
 * ϰ$-
 ,
  &Ã U* 
 Z
    E
 "

³  c    !    "     

               


   ë ë         
 ë    ë ë      ë  
         
 ë   ´ (Qm. An Nisaa¶: 65h
Ê  Ê
 
Bentuk kesombongan yang kedua adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan
dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. Kebanggaaan terhadap diri sendiri membawanya sombong terhadap orang lain, meremehkan dan menghina
mereka, serta merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullah ë   ëbersabda,
 Ã 5   [ <  HÃ )* ,<  \
  2
 &Ã ]
 Ã & Ãΐ5)
 Ã

³+  ë ë 


       
 ë  ë ëë´ (H.R. Muslim 2564h. (› ), hal 195h
Di antara bentuk kesombongan terhadap manusia di antaranya adalah sombong dengan pangkat dan kedudukannya, sombong dengan harta, sombong dengan kekuatan dan
kesehatan, sombong dengan ilmu dan kecerdasan, sombong dengan bentuk tubuh, dan kelebihan-kelebihan lainnya. Dia merasa lebih dibandingkan orang lain dengan
kelebihan-kelebihan tersebut. Padahal kalau kita renungkan, siapa yang memberikan harta, kecerdasan, pangkat, kesehatan, bentuk tubuh yang indah? memua murni hanyalah
nikmat dari Allah c. Jika Allah berkehendak, sangat mudah bagi Allah untuk mencabut kelebihan-kelebihan tersebut. Pada hakekatnya manusia tidak memiliki apa-apa,
lantas mengapa dia harus sombong terhadap orang lain? , ë 
Ê ÊÊ Ê  
Dalam sebuah hadist yang shahih dikisahkan sebagai berikut ,

.6Ã ?Ã" ϰÃ S "   " #


 : . 34Ã  
 Ã 6   & & .^ 
 M
 $ = 
 »#
 : R ?ÃM$ =< 
 #
 : .^ Z
 Ã ?Ã ? Ã '( » #
 H" 6Ã Ã  \
à à - = 6?9 + ϰ
- 6Ã  #
à =
   9
à '
 ( < E
˱8
  ,
 <

³A ë 
     ë
(ë ë   ë
 
   -(ë ë   ë ë    

 
    ./
 ë      ë›  ë      ë      ë
m   

   ëë  ´ (H.R. Muslim no. 3766h.
Orang tersebut mendapat hukum di dunia disebabkan perbuatannya menolak perintah Rasulullah ë   ë. Dia dihukum karena kesombongannya.
Akhirnya dia tidak bisa mengangkat tangan kanannya disebabkan sikap sombongnya terhadap perintah Rasulullah ë   ë. Inilah di antara bentuk
hukuman di dunia bagi orang yang sombong.

 Ê ÊÊ Ê 


Kebalikan dari sikap sombong adalah sikap tawadhu¶ (rendah hatih. mikap inilah yang merupakan sikap terpuji, yang merupakan salah satu sifat  (  yang Allah
terangkan dalam firman-Nya,
˱&=
  : ,
 ;Ã !  S 3 _
  FÃ ˱ ; .
à    ϰ9
 ,
 \
  * 2
 *ÃQ 2
à  -  A 39
à 

0 c  1


 2
ë   

 
   ë 

       
    
  
     
  (Qm. Al Furqaan: 63h
Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar      bahwa Rasulullah shalallahu  ë pernah bersabda,
 -
 < ϰ9
 ˲ -
 < `Ã 3*   -
 < ϰ9
 ˲ -
 <  %
 X*  ϰ$-
   W
   ,< ϲÃ ϰ-< 6  ,
 Ã

m ë

          


ë
    

  ë 
  


ë 
       
   
    
 (HR Muslim no. 2865h.
Rasulullah ë   ë bersabda,
. 6  6  "  
 Ã 6Ã Ã ˲ -
 < R W
   & bc9
à 
 Ã  X Ã ˱39
 6  A a & #
 & 2&Ã C˲ : 

 
 H  &

³m      

 c   
 
  $  
               
   

    
 
 

´ (HR. Muslim no. 2588h
mikap   inilah yang akan mengangkat derajat seorang hamba, sebagaimana Allah berfirman,
RÃ " * 6  2
 *QÃ    & d  4 Ã& 2
 *ÃQ   <  Ã  O
 8 A

³ë     

  

 
        

 
    ³ (Qm. Al Mujadilah: 11h.
Termasuk buah dari lmu yang paling agung adalah sikap tawadhu¶. Tawadhu¶ adalah ketundukan secara total terhadap kebenaran, dan tunduk terhadap perintah Allah dan
rasul-Nya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan disertai sikap tawdahu¶ terhadap manusia dengan bersikap merenadahkan hati, memperhatikan mereka baik
yang tua maupun muda, dan memuliakan mereka. Kebalikannya adalah sikap sombong yaitu menolak kebenaran dan rendahkan manusia. (› ) hal 110h
 Ê ëÊ ë
Tatkala Rasulullah ë   ë menceritakan bahwa orang yang memiliki sikap sombong tidak akan masuk surga, ada sahabat yang bertanya tentang orang
yang suka memakai pakaian dan sandal yang bagus. Dia khawatir hal itu termasuk kesombongan yang diancam dalam hadits. Maka Rasulullah ë   
ëmenerangkan bahwasanya hal itu tidak termasuk kesombongan selama orang tersebut tunduk kepada kebenaran dan bersikap tawadhu¶ kepada manusia. Bahkan
hal itu termasuk bentuk keindahan yang dicintai oleh Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Indah dalam dzat-Nya, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta perbuatan-Nya.
Allah mencintai keindahan lahir dan batin.( › ) , hal 195h
 ëÊÊ Ê 
Al Imam Adz Dzahabi    berkata, ³Kesombongan yang paling buruk adalah  ÊÊ Ê Ê Ê Êë Ê Ê , merasa
dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu
akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu
introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa. Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk
membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini
merupakan  ëÊÊ Ê ë . Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar  !ë". -
 .´ (#m  & 3ë hal. 75-76, cet. Daarul Kutub µIlmiyah.h
Pembaca yang dirahmati oleh Allah, semoga Allah c menjauhkan kita dari sikap sombong. Hanya kepada Allah lah kita memohon. ,ë     
  
Penulis: Abu µAthifah Adika Mianoki

Muroja¶ah: M. A. Tuasikal

Ê
› 
  ›   
Ê

Ketahuilah setan akan senantiasa menggoda manusia untuk merusak amal shalihnya. Dengan
demikian, seorang mukmin akan senantiasa berjihad dengan musuhnya, iblis sampai dia
menemui Rabb-nya di atas keimanan kepada-Nya dan keikhlasan di setiap amal yang
dikerjakannya. Di antara faktor yang dapat mendorong seorang untuk berlaku ikhlas adalah
sebagai berikut,
` B rdo¶a
Hidayah berada di tangan Allah dan hati para hamba berada di antara dua jari Allah, Dia
membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya. Oleh karena itu, mohonlah perlindungan kepada-
Nya, Zat yang ditangan-Nya-lah hidayah berada, tampakkanlah hajat dan kefakiranmu kepada-
Nya. mintalah selalu kepada-Nya agar Dia memberikan keikhlasan kepadamu. Do¶a yang sering
dipanjatkan oleh Umar ibnul Khaththab     
 adalah do¶a berikut,
ΎΌϴη Ϫϴϓ ΪΣϷ ϞόΠΗ ϻ ϭ ,ΎμϟΎΧ ϚϬΟϮϟ ϪϠόΟ΍ϭ ,ΎΤϟΎλ ΎϬϠϛ ϲϠϤϋ ϞόΟ΍ ϢϬϠϟ΍
³Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal yang shalih, Ikhlas karena mengharap
Wajah-Mu, dan janganlah jadikan di dalam amalku bagian untuk siapapun.´
` M ny mbunyikan Amal
Amal yang tersembunyi -dengan syarat memang amal tersebut patut disembunyikan-, lebih layak
diterima di sisi-Nya dan hal tersebut merupakan indikasi kuat bahwa amal tersebut dikerjakan
dengan ikhlas.
Seorang mukhlis yang jujur senang menyembunyikan berbagai kebaikannya sebagaimana dia
suka apabila keburukannya tidak terkuak. Hal ini sebagaimana diutarakan oleh nabi     
     ,
ϥ
˶ϼ˴Ο˵ έ˴ ϭ˴ ˬ Ϊ˶ Ο
˶ Ύ˴δϤ˴ ˸ϟ΍ ϰ˶ϓ ˲ϖϠ͉ό˴ ϣ˵ Ϫ˵ Β˵ ˸Ϡϗ˴ ˲ϞΟ
˵ έ˴ ϭ˴ ˬ Ϫ˶ Α͋έ˴ Γ˶ Ω˴ Ύ˴Βϋ
˶ ϰ˶ϓ ΄˴θ
˴ ϧ˴ Ώ
͇ Ύ˴ηϭ˴ ˬ ϝ ˵ Ω˶ Ύ˴ό˸ϟ΍ ϡ˵ Ύ˴ϣϹ
˶ ΍ Ϫ˵ Ϡ͊χ
˶ ϻ ͉ ·˶ Ϟ
͉χ ˶ ϻ ˴ ϡ˴ ˸Ϯϳ˴ Ϫ˶ Ϡ͋χ ˶ ϰ˶ϓ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ Ϡ͊ψ ˶ ϳ˵ ˲Δό˴ ˸Βγ
˴
ϰ͉ΘΣ
˴ ϰ˴ϔ˸Χ΃˴ ϕ ˴ Ϊ͉ μ
˴ Η˴ ˲ϞΟ ˵ έ˴ ϭ˴ . Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϑ ˵ Ύ˴Χ΃˴ ϰ͋ϧ·˶ ϝ˴ ΎϘ˴ ϓ˴ ϝ
˳ Ύ˴ϤΟ ˴ ϭ˴ ΐ
˳ μ
˶ ˸Ϩϣ˴ Ε˵ ΍˴Ϋ ˲Γ΃˴ή˴ ˸ϣ΍ Ϫ˵ ˸ΘΒ˴ Ϡ˴σ
˴ ˲ϞΟ˵ έ˴ ϭ˴ ˬ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ύ˴ϗή͉ ϔ˴ Η˴ ϭ˴ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ύ˴όϤ˴ Θ˴ ˸Ο΍ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϰ˶ϓ Ύ͉ΑΎ˴ΤΗ˴
ϩ˵ Ύ˴Ϩ˸ϴϋ
˴ ˸Ζο ˴ Ύ˴ϔϓ˴ Ύ˱ϴϟ˶Ύ˴Χ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ή˴ ϛ˴ Ϋ˴ ˲ϞΟ˵ έ˴ ϭ˴ ˬ Ϫ˵ Ϩ˵ ϴ˶Ϥϳ˴ ϖ ˵ ϔ˶ ˸ϨΗ˵ Ύ˴ϣ Ϫ˵ ϟ˵Ύ˴Ϥη
˶ Ϣ˴ Ϡ˴˸όΗ˴ ϻ˴
³Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah O   dalam naungan-Nya pada hari dimana
tidak ada naungan selain naungan-Nya. mereka adalah seorang pemimpin yang adil; seorang
pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah; seorang pria yang hatinya senantiasa terpaut
dengan masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah
di atas kecintaan kepada-Nya; seorang pria yang diajak (berbuat tidak senonoh) oleh seorang
wanita yang cantik, namun pria tersebut mengatakan, ³Sesungguhnya saya takut kepada Allah´;
seorang pria yang bersedekah kemudian dia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak
tahu aa yang telah disedekahkan oleh tangan kanannya; seorang pria yang mengingat Allah
dalam keadaan sunyi dan air matanya berlinang.´ (Muttafaqun µalaihi).
Bisyr ibnul Harits mengatakan, ³3

  
    
O  
O 

 
 
 

 


  

Shalat nafilah yang dikerjakan pada malam hari lebih utama daripada shalat sunnah pada siang
hari, demikian pula beristighfar di waktu sahur daripada waktu selainnya, dikarenakan pada saat
itu merupakan waktu yang lebih mendukung untuk menyembunyikan dan mengikhlaskan amal.´
` M lihat Amal Orang Shalih yang B rada di Atasmu
Janganlah anda memperhatikan amalan orang yang sezaman denganmu, yaitu orang berada di
bawahmu dalam hal berbuat kebaikan. Perhatikan dan jadikanlah para nabi dan orang shalih
terdahulu sebagai panutan anda. Allah O   berfirman,
(̂˹) Ϧ
˴ ϴ˶Ϥϟ˴Ύό˴ ˸Ϡϟ˶ ϯ˴ή˸ϛΫ˶ ϻ˶· Ϯ˴ ϫ˵ ˸ϥ·˶ ΍˱ή˸Ο΃˴ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ ˸ϢϜ˵ ˵ϟ΄˴˸γ΃˴ ϻ ˸Ϟϗ˵ ϩ˶ Ϊ˶ Θ˴ ˸ϗ΍ Ϣ˵ ϫ˵ ΍˴ΪϬ˵ Β˶ ϓ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ϯ˴Ϊϫ˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ϛ
˴ Ό˶ ϟ˴ϭ˵΃
³Mereka Itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk
mereka. Katakanlah: ³Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran). Al-
Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat.´ (Al An¶am: 90).
Bacalah biografi para ulama, ahli ibadah, dan zuhhad (orang yang zuhud), karena hal itu lebih
mampu untuk menambah keimanan di dalam hati.
` M nganggap R m h Amal
Penyakit yang sering melanda hamba adalah ridha (puas) dengan dirinya. Setiap orang yang
memandang dirinya sendiri dengan pandangan ridha, maka hal itu akan membinasakannya.
Setiap orang yang ujub akan amal yang telah dikerjakannya, maka keikhlasan sangat sedikit
menyertai amalannya, atau bahkan tidak ada sama sekali keikhlasan dalam amalnya, dan bisa
jadi amal shalih yang telah dikerjakan tidak bernilai.
Sa¶id bin Jubair mengatakan, v
          O 
  
 
  
  
   O 

     
O
 v 
 O  O .
  
   v  O  
 
   O


 
  

O   O  O 

  #  O    
 O   

  
 O O   O  #   



   

    O  O
     #    
  
 
 
  O 
 


   

O     (
) 

  
  O O 
 O O  
O #  
  
  
  # 
` Khawatir Amal Tidak Dit rima
Anggaplah remeh setiap amal shalih yang telah anda perbuat. Apabila anda telah
mengerjakannya, tanamkanlah rasa takut, khawatir jika amal tersebut tidak diterima. Diantara
do¶a yang dipanjatkan para salaf adalah,
ϪψϔΣ ϭ ΢ϟΎμϟ΍ ϞϤόϟ΍ Ϛϟ΄δϧ Ύϧ· ϢϬϠϟ΍
v #  
     
 


O  O  
Diantara bentuk keterpeliharaan amal shalih adalah amal tersebut tidak disertai dengan rasa ujub
dan bangga dengan amal tersebut, namun justru amal shalih terpelihara dengan adanya rasa takut
dalam diri seorang bahwa amal yang telah dikerjakannya tidak serta merta diterima oleh-Nya.
Allah O   berfirman,
Ϫ˶ Α˶ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϣ˵ ϛ˵ Ϯ˵Ϡ˸Βϳ˴ Ύ˴Ϥϧ͉·˶ Δ˳ ϣ͉ ΃˵ ˸Ϧϣ˶ ϰ˴Α˸έ˴΃ ϲ
˴ ϫ˶ ˲Δϣ͉ ΃˵ ϥ
˴ Ϯ˵ϜΗ˴ ˸ϥ΃˴ ˸ϢϜ˵ Ϩ˴ ˸ϴΑ˴ ϼ˴ΧΩ˴ ˸ϢϜ˵ ϧ˴ Ύ˴Ϥ˸ϳ΃˴ ϥ
˴ ϭ˵άΨ
˶ Θ͉Η˴ Ύ˱ΛΎ˴Ϝ˸ϧ΃˴ Γ˳ Ϯ͉ ϗ˵ Ϊ˶ ˸όΑ˴ ˸Ϧϣ˶ Ύ˴Ϭϟ˴˸ΰϏ ˴ ˸Ζπ ˴ Ϙ˴ ϧ˴ ϲ˶Θ͉ϟΎ˴ϛ ΍Ϯ˵ϧϮ˵ϜΗ˴ ϻ˴ϭ
(̂˻) ϥ ˴ Ϯ˵ϔϠ˶Θ˴ ˸ΨΗ˴ Ϫ˶ ϴ˶ϓ ˸ϢΘ˵ ˸Ϩϛ˵ Ύ˴ϣ Δ˶ ϣ˴ Ύ˴ϴϘ˶ ˸ϟ΍ ϡ˴ ˸Ϯϳ˴ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ Ϧ
͉ Ϩ˴ ϴ˶˷Β˴ ϴ˵ ϟ˴ϭ˴
v
 

     O 
 
 
 
 
 


  
   

O  

  O 
           
 
    (

)  
   O 
  
O     
 
   O  

 
  
 
  
    

 
  
 

  #  
  
    

   O 

 

       O 
  
/        
       

O  (An Nahl: 92).
Ibnu Katsir mengatakan, ["Mereka menunaikan sedekah, namun hati mereka takut dan khawatir,
bahwa amalan mereka tidak diterima di sisi-Nya. mereka takut karena (sadar) mereka tidak
menunaikan syarat-syaratnya secara sempurna. Imam Ahmad dan Tirmidzi telah meriwayatkan
hadits dari Ummul Mukminin, 'Aisyah      8
 . Dia bertanya kepada rasulullah,
"Wahai rasulullah, mengenai ayat,
(˿˹) ϥ
˴ Ϯ˵όΟ
˶ ΍˴έ ˸ϢϬ˶ Α˶˷έ˴ ϰ˴ϟ·˶ ˸ϢϬ˵ ϧ͉΃˴ ˲ΔϠ˴Ο
˶ ϭ˴ ˸ϢϬ˵ ˵ΑϮ˵Ϡϗ˵ ϭ˴ ΍˸ϮΗ˴ ΁ Ύ˴ϣ ϥ
˴ Ϯ˵Η˸Άϳ˵ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍˴ϭ
Í
 

 
 
   
 O    
 

  O 
 O  O
( 
   O     ) 

    
       
  Í (Al
Mukminun: 60).
Apakah mereka yang tersebut dalam ayat itu adalah orang-orang yang melakukan tindak
pencurian, perzinaan, dan meminum khamr, karena mereka takut kepada Allah (atas kemaksiatan
yang telah dikerjakannya)? Nabi      8        pun menjawab, "Bukan, wahai
putri ash Shiddiq. Akan tetapi, mereka adalah orang yang menunaikan shalat, puasa, dan
sedekah, namun mereka khawatir apabila amalan tersebut tidak diterima oleh-Nya." Keikhlasan
memerlukan mujadahah (perjuangan) yang dilakukan sebelum, ketika, dan setelah beramal.]
` Tidak T rp ngaruh P rkataan Manusia atas Amalan yang T lah Dik rjakan
Seorang yang diberi taufik oleh Allah O   tidaklah terpengaruh oleh pujian manusia apabila
mereka memujinya atas kebaikan yang telah dilakukannya. Apabila dia mengerjakan ketaatan,
maka pujian yang dilontarkan oleh manusia hanya akan menambah ketawadhu¶an dan rasa takut
kepada Allah. Dia yakin bahwa pujian manusia kepada dirinya merupakan fitnah baginya,
sehingga dia pun berdo¶a kepada Allah O   agar menyelamatkan dirinya dari fitnah tersebut.
Dia tahu bahwa hanya Allah semata, yang pujian-Nya bermanfaat dan celaan-Nya semata yang
mampu memudharatkan hamba.
Dia menempatkan manusia layaknya penghuni kubur yang tidak mampu memberikan manfaat
kepada dirinya dan tidak mampu menolak bahaya dari dirinya. Ibnul Jauzi mengatakan,
ϊϓέ Ϧϣ ϊϓέ ϱάϟ΍ Ϯϫ ϝΎΤϟ΍ ήΘγ ϭ ΪμϘϟ΍ ιϼΧ· ϭ ϞϤόϟΎΑ ϢϬΑϮϠϗ Ϧϣ ϩΎΠϟ΍ ϮΤϣ ϭ ϖϠΨϟ΍ ϰϟ· ήψϨϟ΍ ϙήΗ ϥ΃
["Meninggalkan perhatian makhluk dan tidak mencari-cari kedudukan di hati mereka dengan
beramal shalih, mengikhlaskan niat, dan menyembunyikan amal merupakan faktor yang mampu
meninggikan derajat orang yang mulia."]
` Sadar bahwa Manusia Bukanlah P milik Surga dan N raka
Apabila hamba mengetahui manusia yang menjadi faktor pendorong untuk melakukan riya akan
berdiri bersamanya di padang Mahsyar dalam keadaan takut dan telanjang,dia akan mengetahui
bahwasanya memalingkan niat ketika beramal kepada mereka tidaklah akan mampu
meringankan kesulitan yang dialaminya di padang Mahsyar. Bahkan mereka akan mengalami
kesempitan yang sama dengan dirinya.
Apabila anda telah mengetahui hal itu, niscaya anda akan mengetahui bahwamengikhlaskan amal
adalah benar adanya, tidak sepatutnya amalan ditujukan kecuali kepada Zat yang memiliki surga
dan neraka.
Oleh karena itu, seorang mukmin wajib meyakini bahwa manusia tidaklah memiliki surge
sehingga mereka mampu memasukkan anda ke dalamnya. Demikian pula, mereka tidaklah
mampu untuk mengeluarkan anda dari neraka apabila anda meminta mereka untuk mengeluarkan
anda. Bahkan apabila seluruh umat manusia, dari nabi Adam hingga yang terakhir, berkumpul
dan berdiri di belakang anda, mereka tidaklah mampu untuk menggiring anda ke dalam surge
meski selangkah. Dengan demikian, mengapa anda mesti riya di hadapan mereka, padahal
mereka tidak mampu memberikan apapun kepada anda?
Ibnu Rajab mengatakan,
Ϧϣ ϪϴϠϋ ΐΗήΘϳ ΎϤϟ ϪΒΣΎμϟ ϚϟΫ ϲϓ ϊϘΗϻ ϪϧϷ ΔϴϠϜϟΎΑ Ϫϴϓ Ϫϟ ήϴΧ ϻ ϪϧΈϓ ΎϴϧΪϟ΍ νήϋ ϚϟάΑ ΪμϘϳ Ϳ΍ ήϛΫϭ ϡΎλϭ ϰϠλ Ϧϣ
ϩήϴϐϟ ϻϭ Ϫϴϓ ϢΛϹ΍
³Barangsiapa yang berpuasa, shalat, dan berzikir kepada Allah demi tujuan duniawi, maka
amalan itu tidak mendatangkan kebaikan baginya sama sekali. Seluruh amal tersebut tidak
bermanfaat bagi pelakunya dikarenakan mengandung dosa (riya), dan (tentunya amalan itu) tidak
bermanfaat bagi orang lain.´
Kemudian, anda tidak akan mampu memperoleh keinginan anda dari manusia yang menjadi
tujuan riya yang telah anda lakukan, yaitu agar mereka memuji anda. Bahkan mereka akan
mencela anda, menyebarkan keburukan anda di tengah-tenah mereka, dan tumbuhlah kebencian
di hati mereka kepada anda. Rasulullah          bersabda,
ϪΑ Ϳ΍ ˯΍ήϳ ˯΍ήϳ Ϧϣ
v 
   
  O      #  
 

 
 O   
  O     


  (HR. Muslim).
Demikianlah akibat orang yang riya. Namun, apabila anda mengikhlaskan amal kepada-Nya,
niscaya Allah dan makhluk akan mencintaimu. Allah O   berfirman,
(̂˿) ΍̒Ωϭ˵ Ϧ
˵ Ϥ˴ ˸Σή͉ ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ ϟ˴ Ϟ
˵ ό˴ ˸Πϴ˴ γ
˴ Ε
˶ Ύ˴Τϟ˶Ύ͉μϟ΍ ΍Ϯ˵ϠϤ˶ ϋ
˴ ϭ˴ ΍Ϯ˵Ϩϣ˴ ΁ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ϥ
͉ ·˶
v

 




    # 
    




  ( O)     
(
O
) (Maryam: 96).
` =ngatlah Anda S ndirian di Dalam Kubur
Jiwa akan merasa tenang dengan mengingat perjalanan yang akan dilaluinya di akhirat. Apabila
hamba meyakini bahwa dirinya akan dimasukkan ke dalam liang lahat sendiri, tanpa seorang pun
menemani, dan tidak ada yang bermanfaat bagi dirinya selain amal shalih, dan dia yakin bahwa
seluruh manusia, tidak akan mampu menghilangkan sedikit pun, azab kubur yang diderita, maka
dengan demikian hamba akan menyakini bahwa tidak ada yang mampu menyelematkannya
melainkan mengkihlaskan amal kepada Sang Pencipta semata. Ibnul Qayyim mengatakan,
ΎϬϴϓ Ύϣϭ ΎϴϧΪϟ΍ Ϧϋ ϪΒϠϗ ϊτϘϧ΍ Ϳ΍ ˯ΎϘϠϟ ΪόΘγ΍ Ϧϣ ϥΈϓ ϪΘϣΎϘΘγ΍ ϝϮμΣ ϲϓ ϪϐϠΑ΃ϭ ΪΒόϠϟ Ύϣ ϊϔϧ΃ Ϧϣ Ϳ΍ ˯ΎϘϠϟ ΐϫ΄Θϟ΍ ϕΪλ
ΎϬΒϟΎτϣϭ
[Í 



O O 

#   
   O & O
 


& O 
  
       
O    
 O"  
  

O  
 
 
 
  

O  O  

/   O
  
 O O 
 
 
  
 Í]
Diterjemahkan dari  O  O       karya Dr. Abdul Muhsin Al Qasim (Imam dan
Khatib Masjid Nabawi serta Hakim di Pengadilan Umum).
=man Bisa B rtambah dan B rkurang

Permasalahan iman merupakan permasalahan terpenting seorang muslim, sebab iman


menentukan nasib seorang didunia dan akherat. Bahkan kebaikan dunia dan akherat bersandar
kepada iman yang benar. Dengan iman seseorang akan mendapatkan kehidupan yang baik di
dunia dan akherat serta keselamatan dari segala keburukan dan adzab Allah. Dengan iman
seseorang akan mendapatkan pahala besar yang menjadi sebab masuk ke dalam surga dan
selamat dari neraka. Lebih dari itu semua, mendapatkan keridhoan Allah Yang Maha kuasa
sehingga Dia tidak akan murka kepadanya dan dapat merasakan kelezatan melihat wajah Allah
diakherat nanti. Dengan demikian permasalahan ini seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari
kita semua.
Imam Ibnul Qayyim     menuturkan, ³Hasil usaha jiwa dan qolbu (hati) yang terbaik
dan penyebab seorang hamba mendapatkan ketinggian di dunia dan akherat adalah ilmu dan
iman. Oleh karena itu Allah    menggabung keduanya dalam firmanNya,
Κ
˶ ˸όΒ˴ ˸ϟ΍ ϡ˶ ˸Ϯϳ˴ ϰ˴ϟ·˶ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ Ώ
˶ Ύ˴Θϛ˶ ϲ˶ϓ ˸ϢΘ˵ ˸ΜΒ˶ ˴ϟ ˸ΪϘ˴ ϟ˴ ϥ
˴ Ύ˴Ϥϳ˶Έ˸ϟ΍˴ϭ Ϣ˴ ˸Ϡό˶ ˸ϟ΍ ΍Ϯ˵Ηϭ˵΃ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ˴ϝΎ˴ϗϭ˴
v
  O  

 
    
O 
 
 

 (   



  &)1 v

     O    (     ) 
 O OO 
 # 
   
O (QS ar-Ruum: 56)
Dan firman Allah   ,
Ε
˳ Ύ˴Οέ˴ Ω˴ Ϣ˴ ˸Ϡό˶ ˸ϟ΍ ΍Ϯ˵Ηϭ˵΃ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍˴ϭ ˸ϢϜ˵ ˸Ϩϣ˶ ΍Ϯ˵Ϩϣ˴ ΁˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ϊ˶ ϓ˴ ˸ήϳ˴
³/   #  
 


 

 
 
 
O    
 



 
O 
    O (QS al-Mujaadilah: 11).
Mereka inilah inti dan pilihan dari yang ada dan mereka adalah orang yang berhak mendapatkan
martabat tinggi. Namun kebanyakan manusia keliru dalam (memahami) hakekat ilmu dan iman
ini, sehingga setiap kelompok menganggap ilmu dan iman yang dimilikinyalah satu-satunya
yang dapat mengantarkannya kepada kebahagiaan, padahal tidak demikian. Kebanyakan mereka
tidak memiliki iman yang menyelamatkan dan ilmu yang mengangkat (kepada ketinggian
derajat), bahkan mereka telah menutup untuk diri mereka sendiri jalan ilmu dan iman yang
diajarkan oleh Rasulullah              dan menjadi dakwah beliau kepada
umat. Sedangkan yang berada di atas iman dan ilmu (yang benar) adalah beliau     
       dan para sahabatnya setelah beliau serta orang-orang yang mengikuti mereka
di atas manhaj dan petunjuk mereka«.´.
Demikian bila kita melihat kepada pemahaman kaum muslimin saja tentang iman didapatkan
banyak kekeliruan dan penyimpangan. Sebagai contoh banyak dikalangan kaum muslimin ketika
berbuat dosa masih mengatakan, ³

O

 O
 ´. Ini semua tentunya membutuhkan
pelurusan dan pencerahan bagaimana sesungguhnya konsep iman yang benar tersebut.
Makna =man
Dalam bahasa Arab, ada yang mengartikan kata iman dengan
³O 9"(membenarkan); O  
9
 (ketentraman); dan ": (pengakuan). Makna ketiga
inilah yang paling tepat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah      berkata, ³Telah diketahui
bahwa iman adalah ": (pengakuan), tidak semata-mata O 9" (membenarkan).
Dan ":(pengakuan) itu mencakup perkataan hati, yaitu O 9" (membenarkan), dan perbuatan
hati, yaitu 
": (ketundukan hati)´.
Dengan demikian, iman adalah ": (pengakuan) hati yang mencakup:
1. Keyakinan hati, yaitu membenarkan terhadap berita.
1. Perkataan hati, yaitu ketundukan terhadap perintah.
Yaitu: keyakinan yang disertai dengan kecintaan dan ketundukan terhadap semua yang dibawa
oleh Nabi Muhammad         dari Allah    .
Adapun secara   (agama), iman yang sempurna mencakup "  (perkataan)
dan   (perbuatan). Syaikul Islam Ibnu Taimiyah     berkata, ³Dan di antara prinsip
Ahlus sunnah wal jamâ¶ah, 9
(agama/amalan) dan :
adalah perkataan dan perbuatan,
perkataan hati dan lisan, perbuatan hati, lisan dan anggota badan´.
Dalil Bagian-Bagian =man
Dari perkataan Syaikhul Islam di atas, nampak bahwa iman menurut Ahlus sunnah wal jamâ¶ah
mencakup lima perkara, yaitu [1] perkataan hati, [2] perkataan lisan, [3] perbuatan hati, [4]
perbuatan lisan dan [5] perbuatan anggota badan.
Banyak dalil yang menunjukkan masuknya lima perkara di atas dalam kategori iman, di
antaranya adalah sebagai berikut:
P rtama: Perkataan hati, yaitu pembenaran dan keyakinan hati. Allah    berfirman,
ϥ
˴ Ϯ˵ϗΩ˶ Ύ͉μϟ΍ Ϣ˵ ϫ˵ Ϛ
˴ Ό˶ ϟ˴ϭ˵΃ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ Ϟ
˶ ϴ˶Βγ
˴ ϲ˶ϓ ˸ϢϬ˶ δ
˶ ϔ˵ ˸ϧ΃˴ϭ˴ ˸ϢϬ˶ ϟ˶΍˴Ϯ˸ϣ΄˴Α˶ ΍ϭ˵Ϊϫ˴ Ύ˴Οϭ˴ ΍Ϯ˵ΑΎ˴Η˸ήϳ˴ ˸Ϣϟ˴ Ϣ͉ Λ˵ Ϫ˶ ϟ˶Ϯ˵γέ˴ ϭ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟΎ˶Α ΍Ϯ˵Ϩϣ˴ ΁˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ϥ
˴ Ϯ˵Ϩ˶ϣ˸ΆϤ˵ ˸ϟ΍ Ύ˴Ϥϧ͉·˶
³

 



O    



 
  
# 
'  /  
 O   
  

 O 

   
#   O  



.´ (QS al-Hujurât: 15)
K dua: Perkataan lisan, yaitu mengucapkan syahadat 5::  : dan syahadat   
'   : dengan lisan dan mengakui kandungan syahadatain tersebut. Di antara dalil hal ini
adalah sabda Nabi          
΍˸ϮϤ˵ μ
˴ ϋ
˴ Ϛ
˴ ϟ˶Ϋ˴ ΍˸ϮϠ˵ό˴ ϓ˴ ΍˴ΫΈ˶ϓ˴ Γ˴ Ύ˴ϛΰ͉ ϟ΍ ΍˸ϮΗ˵ ˸Άϳ˵ ϭ˴ Γ˴ ϼ
˴μ
͉ ϟ΍ ΍˸ϮϤ˵ ˸ϴϘ˶ ϳ˵ ϭ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϝ
˵ ˸Ϯγ
˵ έ˴ ΍˱ΪϤ͉ Τ
˴ ϣ˵ ϥ͉ ΃˴ϭ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ϻ
͉ ·˶ Ϫ˴ ϟ˴·˶ ϻ
˴ ˸ϥ΃˴ ΍˸ϭΪ˵ Ϭ˴ ˸θϳ˴ ϰ͉ΘΣ˴ α ˴ Ύ͉Ϩϟ΍ Ϟ ˴ Η˶ Ύ˴ϗ΃˵ ˸ϥ΃˴ Ε
˵ ˸ήϣ˶ ΃˵
Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϰ˴Ϡϋ˴ ˸ϢϬ˵ Α˵ Ύ˴δΣ ˶ ϭ˴ ϡ˶ ϼ
˴ ˸γϹ
˶ ˸΍ ϖ ͋Τ˴ Α˶ ϻ
͉ ·˶ ˸ϢϬ˵ ϟ˴΍˴Ϯ˸ϣ΃˴ϭ˴ ˸Ϣϫ˵ ˯˴ Ύ˴ϣΩ˶ ϲ͋Ϩϣ˶
³#  
O  ( # )
O  
 
            O 
  
       
 #  
       O 
 #  
   
  
 
   O O     !  O 3    O    
 O    
  O  
     
  O         

     

O

   O


# .´
Pada hadits lain disebutkan dengan lafazh,
C Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ϻ ͉ ·˶ Ϫ˴ ϟ˴·˶ ϻ
˴ ΍˸Ϯϟ˵Ϯ˵Ϙϳ˴ ϰ͉ΘΣ ˴ α ˴ Ύ͉Ϩϟ΍ Ϟ ˴ Η˶ Ύ˴ϗ΃˵ ˸ϥ΃˴ Ε
˵ ˸ήϣ˶ ΃˵
³#  
O  ( # )
O  
 
      
O 
 v5:: 
 :*
K tiga: Perbuatan hati, yaitu gerakan dan kehendak hati, seperti ikhlas, tawakal, mencintai
Allah    , mencintai apa yang dicintai oleh Allah    ,  : (berharap rahmat/ampunan
Allah    ), takut kepada siksa Allah    , ketundukan hati kepada Allah    , dan lain-
lain yang mengikutinya. Allah    berfirman,
ϥ
˴ Ϯ˵Ϡϛ͉ Ϯ˴ Θ˴ ϳ˴ ˸ϢϬ˶ Α͋έ˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ ϭ˴ Ύ˱ϧΎ˴Ϥϳ˶· ˸ϢϬ˵ ˸ΗΩ˴ ΍˴ί Ϫ˵ Η˵ Ύ˴ϳ΁˴ ˸ϢϬ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ ˸Ζϴ˴ Ϡ˶Η˵ ΍˴Ϋ·˶ϭ˴ ˸ϢϬ˵ Α˵ Ϯ˵Ϡϗ˵ ˸ΖϠ˴Ο ˶ ϭ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ή˴ ϛ˶ Ϋ˵ ΍˴Ϋ·˶ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ϥ˴ Ϯ˵Ϩϣ˶ ˸ΆϤ˵ ˸ϟ΍ Ύ˴Ϥϧ͉·˶
³

  

 
 
 O       
     O
 
#  O   O  
      
       O  O/ 
O    
   ( 

 ) 
    ' 
   O    (QS al-
Anfâl: 2). Dan dalil-dalil lainnya yang menunjukkan amalan-amalan hati termasuk iman.
K mpat: Perbuatan lisan/lidah, yaitu amalan yang tidak dilakukan kecuali dengan lidah. Seperti
membaca al-Qur¶ân, dzikir kepada Allah    , doa, O &:, dan lainnya.
Allah    berfirman,
΍˱ΪΤ˴ Θ˴ ˸Ϡϣ˵ Ϫ˶ ϧ˶ ϭ˵Ω ˸Ϧϣ˶ Ϊ˴ Π ˶ Η˴ ˸Ϧϟ˴ϭ˴ Ϫ˶ Η˶ Ύ˴ϤϠ˶Ϝ˴ ˶ϟ ϝ
˴ Ϊ͋ Β˴ ϣ˵ Ύ˴ϟ Ϛ
˴ Α͋έ˴ Ώ˶ Ύ˴Θϛ˶ ˸Ϧϣ˶ Ϛ ˴ ˸ϴϟ˴·˶ ϲ
˴Σ ˶ ϭ˵΃ Ύ˴ϣ Ϟ ˵ ˸Η΍˴ϭ
³
  
   
  
    O O '  ( 2 :
)   
(
 
) 
   O      O  O/ .´ (QS al-Kahfi: 27). Dan dalil-dalil
lainnya yang menunjukkan amalan-amalan lisan termasuk iman.
K lima: Perbuatan anggota badan, yaitu amalan yang tidak dilakukan kecuali dengan anggota
badan. Seperti: berdiri shalat, rukû¶, sujud, haji, puasa, jihad, membuang barang mengganggu
dari jalan, dan lain-lain. Allah    berfirman,
ϥ
˴ Ϯ˵ΤϠ˶˸ϔΗ˵ ˸ϢϜ˵ Ϡ͉ό˴ ϟ˴ ή˴ ˸ϴΨ
˴ ˸ϟ΍ ΍Ϯ˵Ϡό˴ ˸ϓ΍˴ϭ ˸ϢϜ˵ Α͉έ˴ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍˴ϭ ΍ϭ˵ΪΠ
˵ ˸γ΍˴ϭ ΍Ϯ˵όϛ˴ ˸έ΍ ΍Ϯ˵Ϩϣ˴ ΁˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ύ˴Ϭϳ͊΃˴ Ύ˴ϳ
³  

 
 
            '   
  O 
 
     
  O


.´ (QS al-Hajj: 77)
Rukun-Rukun =man
Sesungguhnya iman memiliki bagian-bagian yang harus ada, yang disebut dengan rukun-rukun
(tiang; tonggak) iman. Ahlus sunnah wal jamâ¶ah meyakini bahwa rukun iman ada enam.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah      berkata pada permulaan kitab beliau, #"9  
%:O , ³Ini adalah "9 +" 
/:  
;  (golongan yang selamat, yang
ditolong) sampai hari kiamat, Ahlus Sunnah wal Jama¶ah. Yaitu: beriman kepada Allah    ,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, kebangkitan setelah kematian, dan
beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk´.
Dalil rukun iman yang enam ini adalah sabda Nabi Muhammad          
  kepada malaikat Jibrîl    , ketika menjelaskan tentang iman,
ϩ˶ ή͋ η
˴ ϭ˴ ϩ˶ ή˶ ˸ϴΧ
˴ έ˶ Ϊ˴ Ϙ˴ ˸ϟΎ˶Α Ϧ
˴ ϣ˶ ˸ΆΗ˵ ϭ˴ ή˶ Χ
˶ ΂˸ϟ΍ ˶ϡ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ΍˴ϭ Ϫ˶ Ϡ˶γ
˵ έ˵ ϭ˴ Ϫ˶ Β˶ Θ˵ϛ˵ ϭ˴ Ϫ˶ Θ˶ Ϝ˴ ΋˶ ϼ
˴ ϣ˴ ϭ˴ Ϫ˶ ͉ϠϟΎ˶Α Ϧ
˴ ϣ˶ ˸ΆΗ˵ ˸ϥ΃˴

    
  
    #     O   O/  O O /    
  /   

 
  "  
 

  ´
Rukun iman ini wajib diyakini oleh setiap Mukmin. Barangsiapa mengingkari salah satunya,
maka dia kafir.
Syaikh Muhammad Khalîl Harrâs berkata, ³Enam perkara ini adalah rukun-rukun iman. Iman
seseorang tidak sempurna kecuali jika dia beriman kepada semuanya dengan bentuk yang benar
sebagaimana ditunjukkan oleh al-Kitab dan Sunnah. Barangsiapa mengingkari sesuatu darinya,
atau beriman kepadanya dengan bentuk yang tidak benar, maka dia telah kafir.´
=man B rtambah dan B rkurang
Sudah dimaklumi banyak terdapat nash-nash al-Qur`an dan as-Sunnah yang menjelaskan
pertambahan iman dan pengurangannya. Menjelaskan pemilik iman yang bertingkat-tingkat
sebagiannya lebih sempurna imannya dari yang lainnya. Ada di antara mereka yang
disebut  "   O (terdepan dalam kebaikan)[9], 
"O (pertengahan)[10] dan ! 
&(menzholimi diri sendiri). Ada juga 

,  
dan  . Semua ini menunjukkan mereka tidak berada dalam satu
martabat. Ini menandakan bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang.
Bukti dari Al Qur¶an dan As Sunnah Bahwa =man Bisa B rtambah dan B rkurang
P rtama: Firman Allah    ,
Ϟ
˵ ϴ˶ϛϮ˴ ˸ϟ΍ Ϣ˴ ˸όϧ˶ ϭ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ύ˴ϨΒ˵ ˸δΣ ˴ ΍Ϯ˵ϟΎ˴ϗϭ˴ Ύ˱ϧΎ˴Ϥϳ˶· ˸Ϣϫ˵ Ω˴ ΍˴ΰϓ˴ ˸Ϣϫ˵ ˸Ϯ˴θ˸ΧΎ˴ϓ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ ΍Ϯ˵όϤ˴ Ο ˴ ˸Ϊϗ˴ α ˴ Ύ͉Ϩϟ΍ ϥ ͉ ·˶ α ˵ Ύ͉Ϩϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ ϟ˴ ϝ˴ Ύ˴ϗ Ϧ˴ ϳ˶άϟ͉΍
v( O ) 

 (
 
O O #  
 '  ) 
        



 
O 
1 v

  
  O  
 
   

O  


    
 O  O  O          O
 O  
  

  

 
  1v4   # 
 

 
#      


³.´ (QS Alimron: 173).
Para ulama Ahlus Sunnah menjadikan ayat ini sebagai dasar adanya pertambahan dan
pengurangan iman, sebagaimana pernah ditanyakan kepada imam Sufyaan bin
µUyainah     ³Apakah iman itu bertambah atau berkurang?´
Beliau     menjawab, ³Tidakkah kalian mendengar firman Allah    ,
Ύ˱ϧΎ˴Ϥϳ˶· ˸Ϣϫ˵ Ω˴ ΍˴ΰϓ˴
³    O
 O  
  

  ´. (QS Alimron: 173) dan firman
Allah    ,
ϯ˱Ϊϫ˵ ˸Ϣϫ˵ Ύ˴ϧ˸Ωί˶ ϭ˴
³
 O    
O  O
 ´.(QS al-Kahfi: 13) dan beberapa ayat lainnya´.
Ada yang bertanya, ³ 

    O 
 

Beliau      menjawab, ³Jika sesuatu bisa bertambah, pasti ia juga bisa berkurang´.[11]
K dua: Firman Allah    
΍̒Ωή˴ ϣ˴ ˲ή˸ϴΧ
˴ ϭ˴ Ύ˱Α΍˴ϮΛ˴ Ϛ
˴ Α͋έ˴ Ϊ˴ ˸Ϩϋ
˶ ˲ή˸ϴΧ
˴ Ε
˵ Ύ˴Τϟ˶Ύ͉μϟ΍ Ε
˵ Ύ˴ϴϗ˶ Ύ˴Β˸ϟ΍˴ϭ ϯ˱Ϊϫ˵ ΍˸ϭΪ˴ Θ˴ ˸ϫ΍ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϊ˵ ϳ˶ΰϳ˴ ϭ˴
³
#  

 O
    
O 
  OO
 
  
  
 O    
  
 
   

 .´
(QS Maryam: 76).
Syeikh Abdurrahman as-Sa¶di menjelaskan tafsir ayat ini dengan menyatakan, ³Terdapat dalil
yang menunjukkan pertambahan iman dan pengurangannya, sebagaimana pendapat para as-Salaf
ash-Shaalih. Hal ini dikuatkan juga dengan firman Allah    ,
Ύ˱ϧΎ˴Ϥϳ˶· ΍Ϯ˵Ϩϣ˴ ΁˴ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ Ω˴ ΍˴Ω˸ΰϳ˴ ϭ˴
³
     
 
 
 O   

  (QS al-Mudatstsir: 31) dan firman


Allah    ,
³Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya).´ (QS al-Anfaal:8/2)
Juga dikuatkan dengan kenyataan bahwa iman itu adalah perkataan qolbu (hati) dan lisan,
amalan qolbu, lisan dan anggota tubuh. Juga kaum mukminin sangat bertingkat-tingkat dalam hal
ini.[12]
K tiga: Sabda Rasulullah          
˲Ϧϣ˶ ˸Άϣ˵ Ϯ˴ ϫ˵ ϭ˴ ϕ
˵ ή˶ ˸δϳ˴ Ϧ
˴ ϴΣ
˶ ϕ˵ ή˶ ˸δϳ˴ Ύ˴ϟϭ˴ ˲Ϧϣ˶ ˸Άϣ˵ Ϯ˴ ϫ˵ ϭ˴ Ώ ˵ ή˴ ˸θϳ˴ Ϧ ˴ ϴ˶Σ ή˴ ˸ϤΨ ˴ ˸ϟ΍ Ώ
˵ ή˴ ˸θϳ˴ Ύ˴ϟϭ˴ ˲Ϧϣ˶ ˸Άϣ˵ Ϯ˴ ϫ˵ ϭ˴ ϲ˶ϧ˸ΰϳ˴ Ϧ
˴ ϴ˶Σ ϲ˶ϧ΍͉ΰϟ΍ ϲ˶ϧ˸ΰϳ˴ Ύ˴ϟ
³  
!
!
   
 

O  


 
O 

    
 
O O  
 O 
    

 
´.[13]
Ishaaq bin Ibraahim an-Naisaaburi berkata, ³Abu Abdillah (Imam Ahmad) pernah ditanya
tentang iman dan berkurangnya iman. Beliau      menjawab, ³Dalil mengenai
berkurangnya iman terdapat pada sabda Rasulullah             ³Tidaklah
seorang pezina berzina dalam keadaan mukmin dan tidaklah mencuri dalam keadaan
mukmin.´ [14]
K mpat: Sabda Rasulullah          ,
˸Ϧϣ˶ ˲ΔΒ˴ ˸όη
˵ ˯˵ Ύ˴ϴΤ
˴ ˸ϟ΍˴ϭ ϖ˶ ϳ˶ήτ ͉ ϟ΍ ˸Ϧϋ ˴ ϯ˴Ϋ΄˴˸ϟ΍ Δ˵ σ
˴ Ύ˴ϣ·˶ Ύ˴ϫΎ˴ϧ˸Ω΃˴ϭ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ύ͉ϟ·˶ Ϫ˴ ϟ˴·˶ Ύ˴ϟ ϝ
˵ ˸Ϯϗ˴ Ύ˴ϬϠ˵π
˴ ˸ϓ΄˴ϓ˴ Δ˱ Β˴ ˸όη
˵ ˴ϥϮ͊Θγ˶ ϭ˴ ˲ϊ˸πΑ˶ ˸ϭ΃˴ ϥ ˴ Ϯ˵ό˸Βγ
˴ ϭ˴ ˲ϊ˸πΑ˶ ϥ
˵ Ύ˴Ϥϳ˶Έ˸ϟ΍
ϥ
˶ Ύ˴Ϥϳ˶Έ˸ϟ΍
³
 O     O      O     
  
  
 O     
 O
1 v5       #  
 
 O
     


  
 


        O  
 
.´[15]
Hadits yang mulia ini menjelaskan bahwa iman memiliki cabang-cabang, ada yang tertinggi dan
ada yang terendah . Cabang-cabang iman ini bertingkat-tingkat dan tidak berada dalam satu
derajat dalam keutamaannya, bahkan sebagiannya lebih utama dari lainnya. Oleh karena itu
Imam At-Tirmidzi memuat bab dalam sunannya: ³Bab Kesempurnaan, bertambah dan
berkurangnya iman´.
Syeikh Abdurrahman as-Sa¶di      ketika menjelaskan hadits di atas menyatakan, Ini
jelas sekali menunjukkan iman itu bertambah dan berkurang sesuai dengan pertambahan aturan
syariat dan cabang-cabang iman serta amalan hamba tersebut atau tidak mengamalkannya. Sudah
dimaklumi bersama bahwa manusia sangat bertingkat-tingkat dalam hal ini. Siapa yang
berpendapat bahwa iman itu tidak bertambah dan berkurang, sungguh ia telah menyelisihi realita
yang nyata di samping menyelisihi nash-nash syariat sebagaimana telah diketahui.
P ndapat Ulama Salaf Bahwa =man Bisa B rtambah dan B rkurang
Sedangkan pendapat dan atsar as-Salaf ash-Shaalih sangat banyak sekali dalam menetapkan
keyakinan bahwa iman itu bertambah dan berkurang, diantaranya:
P rtama: Dari kalangan sahabat Nabi          , di antaranya :
Satu ketika Kholifah ar-Rsyid Umar bin al-Khathaab     pernah berkata kepada para
sahabatnya,
Ύ˱ϧΎ˴Ϥ˸ϳ·˶ Ω˵ ΍˴Ω˸ΰϧ˴ ΍˸ϮϤ͊ Ϡ˵ϫ˴
³  O 
 
O .´
Sahabat Abu ad-Darda` Uwaimir al-Anshaari     berkata,
κ
˵ Ϙ˵ ˸Ϩϳ˴ ϭ˴ Ω˵ ΍˴Ω˸ΰϳ˴ ϥ
˵ Ύ˶Ϥ˸ϳϹ
˶΍
³
O O  
 

K dua: Dari kalangan Tabi¶in, di antaranya:
Abu al-Hajjaaj Mujaahid bin Jabr al-Makki (wafat tahun 104 H) menyatakan,
κ
˵ Ϙ˵ ˸Ϩϳ˴ ϭ˴ Ϊ˵ ˸ϳΰ˶ ϳ˴ ˲ϞϤ˴ ϋ
˴ ϭ˴ ϝ˸Ϯϗ˴ ϥ
˵ Ύ˶Ϥ˸ϳϹ
˶΍
³
O     O

 O
O  
 

Abu Syibl µAlqamah bin Qais an-Nakhaa¶i (wafat setelah tahun 60 H) berkata kepada para
sahabatnya,
Ύ˱ϧΎ˴Ϥ˸ϳ·˶ Ω˵ Ω˴ ˸ΰϧ˴ Ύ˴ϨΑ˶ ΍˸Ϯθ
˵ ˸ϣ΍
³ O 
 O
O 
 

K tiga: Kalangan tabi¶ut Tabi¶in, di antaranya:
Abdurrahman bin µAmru al-µAuzaa¶i (wafat tahun 157 H) menyatakan,
˲ωΪ˶ Θ˴ ˸Βϣ˵ Ϫ˵ ϧ͉Έ˶ ϓ˴ ϩ˸ϭέ˵ ά˴ ˸ΣΎ˴ϓ κ
˵ Ϙ˵ ˸Ϩϳ˴ ϻ
˴ ϭ˴ Ϊ˵ ˸ϳΰ˶ ϳ˴ ϻ
˴ ϥ
˴ Ύ˶Ϥ˸ϳϹ
˶ ΍ϥ
͉ ΃˴ Ϣ˴ ϋ
˴ ί˴ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ κ
˵ Ϙ˵ ˸Ϩϳ˴ ϭ˴ Ϊ˵ ˸ϳΰ˶ ϳ˴ ˲ϞϤ˴ ϋ
˴ ϭ˴ ϝ˸Ϯϗ˴ ϥ
˵ Ύ˶Ϥ˸ϳϹ
˶΍
³
    O

 O
O  
 
  
 


O  O  O   
 O   
     O O  O  
   
     

  ´
Beliau juga ditanya tentang iman, ³#   O  .´ Beliau menjawab, ³ 


  O

´ Beliau ditanya lagi, ³#    

Beliau      menjawab, ³ 
O O O
 
 ´.
K tiga: Empat imam madzhab (#    ), di antaranya:
Muhammad bin Idris asy-Syaafi¶i     menyatakan,
κ
˵ Ϙ˵ ˸Ϩϳ˴ ϭ˴ Ϊ˵ ˸ϳΰ˶ ϳ˴ ˲ϞϤ˴ ϋ
˴ ϭ˴ ϝ˸Ϯϗ˴ ϥ
˵ Ύ˶Ϥ˸ϳϹ
˶΍
³
O     O

 O
O  
 

Ahmad bin Hambal     menyatakan, ³Iman itu sebagiannya lebih unggul dari yang
lainnya, bertambah dan berkurang. Bertambahnya iman adalah dengan beramal. Sedangkan
berkurangnya iman dengan tidak beramal. Dan perkataan adalah yang mengakuinya.´
Demikianlah pernyataan dan pendapat para ulama ahlus sunnah seluruhnya, sebagaimana
dijelaskan syeikh Islam Ibnu Taimiyah      dalam pernyataan beliau, ³     &
O   (  O)   
     
 
  O
 O   

 
´.

S bab B rtambah dan B rkurangnya =man


Ê

Setelah kita mengetahui iman itu b rtambah dan b rkurang, maka mengenal sebab-sebab
bertambah dan berkurangnya iman memiliki manfaat dan menjadi sangat penting sekali. Sudah
sepantasnya seorang muslim mengenal kemudian menerapkan dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari, agar bertambah sempurna dan kuat imannya. Juga untuk menjauhkan diri
dari lawannya yang menjadi sebab berkurangnya iman sehingga dapat menjaga diri dan selamat
didunia dan akherat.
Syeikh Abdurrahman as-Sa¶di     menerangkan bahwa seorang hamba yang
mendapatkan taufiq dari Allah   selalu berusaha melakukan dua perkara:
1. Merealisasikan iman dan cabang-cabangnya serta menerapkannya baik secara ilmu dan amal
secara bersama-sama.
2. Berusaha menolak semua yang menentang dan menghapus iman atau menguranginya dari
fitnah-fitnah yang nampak maupun yang tersembunyi, mengobati kekurangan dari awal dan
mengobati yang seterusnya dengan taubat nasuha serta mengetahui satu perkara sebelum
hilang.
Mewujudkan iman dan mengokohkannya dilakukan dengan mengenal sebab-sebab
bertambahnya iman dan melaksanakannya. Sedangkan berusaha menolak semua yang
menghapus dan menentangnya dilakukan dengan mengenal sebab-sebab berkurangnya iman dan
berhati-hati dari terjerumus di dalamnya.
S bab-s bab B rtambahnya =man
P rtama: Belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-Qur`aan dan as Sunnah. Hal ini
menjadi sebab pertambahan iman yang terpenting dan bermanfaat karena ilmu menjadi sarana
beribadah kepada Allah    dan mewujudkan tauhid dengan benar dan pas. Pertambahan
iman yang didapatkan dari ilmu bisa terjadi dari beraneka ragam sisi, di antaranya:
1. Sisi keluarnya ahli ilmu dalam mencari ilmu
2. Duduknya mereka dalam halaqah ilmu
3. Mudzakarah (diskusi) di antara mereka dalam masalah ilmu
4. Penambahan pengetahuan terhadap Allah dan syari¶at-Nya
5. Penerapan ilmu yang telah mereka pelajari
6. Tambahan pahala dari orang yang belajar dari mereka
K dua: Merenungi ayat-ayat kauniyah. Merenungi dan meneliti keadaan dan keberadaan
makhluk-makhluk Allah    yang beraneka ragam dan menakjubkan merupakan faktor
pendorong yang sangat kuat untuk beriman dan mengokohkan iman.
Syeikh Abdurrahman as-Sa¶di      menyatakan, ³Di antara sebab dan faktor pendorong
keimanan adalahO &   kepada alam semesta berupa penciptaan langit dan bumi serta makhluk-
makhuk penghuninya dan meneliti diri manusia itu sendiri beserta sifat-sifat yang dimiliki. Ini
semua adalah faktor pendorong yang kuat untuk meningkatkan iman´.
K tiga: Berusaha sungguh-sungguh melaksanakan amalan shalih dengan ikhlas, memperbanyak
dan mensinambungkannya. Hal ini karena semua amalan syariat yang dilaksanakan dengan
ikhlas akan menambah iman. Karena iman bertambah dengan pertambahan amalan ketaatan dan
banyaknya ibadah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin     pernah menuturkan, ³Di antara sebab
pertambahan iman adalah melakukan ketaatan. Sebab iman akan bertambah sesuai
dengan bagusnya pelaksanaan, jenis dan banyaknya amalan. S makin baik amalan, semakin
besar penambahan iman dan bagusnya pelasanaan ada dengan sebab ikhlas dan mutaba¶ah
(mencontohi Nabi             ). Sedangkan j nis amalan, maka yang wajib
lebih utama dari yang sunnah dan sebagian amal ketaatan lebih ditekankan dan utama dari yang
lainnya. Semakin utama ketaatan tersebut maka semakin besar juga penambahan
imannya. Adapun banyak (kwantitas) amalan, maka akan menambah keimanan, sebab amalan
termasuk bagian iman. Sehingga pasti iman bertambah dengan bertambahnya amalan.´
S bab-s bab B rkurangnya =man
Sebab-sebab berkurangnya iman ada yang berasal dari dalam diri manusia sendiri (faktor
internal) dan ada yang berasal dari luar (faktor eksternal).
Faktor int rnal b rkurangnya iman
P rtama: Kebodohan. Ini adalah sebab terbesar berkurangnya iman, sebagaimana ilmu adalah
sebab terbesar bertambahnya iman.
K dua: Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa. Tiga perkara ini adalah salah satu
sebab penting berkurangnya iman.
K tiga: Perbuatan maksiat dan dosa. Jelas kemaksiatan dan dosa sangat merugikan dan memiliki
pengaruh jelek terhadap iman. Sebagaimana pelaksanaan perintah Allah    menambah iman,
demikian juga pelanggaran atas larangan Allah    mengurangi iman. Namun tentunya dosa
dan kemaksiatan bertingkat-tingkat derajat, kerusakan dan kerugian yang ditimbulkannya,
sebagaimana disampaikan oleh Ibnul Qayyim     dalam ungkapan beliau, ³  
 O  & 
 & 
 
   O
 O
 OO
 O  
 
 
  
 
O
 OO
 O´.
K mpat: Nafsu yang mengajak kepada keburukan (

&    O  ). Inilah nafsu
yang ada pada manusia dan tercela. Nafsu ini mengajak kepada keburukan dan kebinasaan,
sebagaimana Allah    jelaskan dalam menceritakan istri al-Aziz ,
˲Ϣϴ˶Σέ˴ ˲έϮ˵ϔϏ
˴ ϲ͋Αέ˴ ϥ
͉ ·˶ ϲ͋Αέ˴ Ϣ˴ Σ
˶ έ˴ Ύ˴ϣ Ύ͉ϟ·˶ ˶˯Ϯ͊δϟΎ˶Α ˲Γέ˴ Ύ͉ϣ΄˴ϟ˴ β
˴ ˸ϔϨ͉ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ ϲ˶δ˸ϔϧ˴ Ή
˵ ή͋ Α˴ ΃˵ Ύ˴ϣϭ˴
³
   O   
   (    
)  
 

 
&  O    

        O
  
&  
    O   
  

 
 
   

   


.´ (Qs Yusuf: 53)
Nafsu ini menyeret manusia kepada kemaksiatan dan kehancuran iman, sehingga wajib bagi kita
berlindung kepada Allah    darinya dan berusaha bermuhasabah sebelum beramal dan
setelahnya.
Faktor kst rnal b rkurangnya iman
P rtama: Syeitan musuh abadi manusia yang merupakan satu sebab penting eksternal yang
mempengaruhi iman dan mengurangi kekokohannya.
K dua: Dunia dan fitnah (godaan)nya. Menyibukkan diri dengan dunia dan perhiasannya
termasuk sebab yang dapat mengurangi iman. Sebab semakin semangat manusia memiliki dunia
dan semakin menginginkannya, maka semakin memberatkan dirinya berbuat ketaatan dan
mencari kebahagian akherat, sebagaiman dituturkan Imam Ibnul Qayyim.
K tiga: Teman bergaul yang jelek. Teman yang jelek dan jahat menjadi sesuatu yang sangat
berbahaya terhadap keimanan, akhlak dan agamanya. Karena itu Nabi          
   telah memperingatkan kita dari hal ini dalam sabda beliau,
Ϟ
˵ ϟ˶Ύ˴Ψϳ˵ ˸Ϧϣ˴ ˸Ϣϛ˵ Ϊ˵ Σ
˴ ΃˴ ˸ήψ
˵ ˸Ϩϴ˴ ˸Ϡϓ˴ Ϫ˶ Ϡ˶ϴ˶ϠΧ
˴ Ϧ
˶ ϳ˶Ω ϰ˴Ϡϋ
˴ Ϟ
˵Ο
˵ ή͉ ϟ΍
³
 O      O     
 (O
  O
 )    
 
    

 
 O  

  
 
Demikianlah perkara yang harus diperhatikan dalam iman, mudah-mudahan hal ini dapat
menggerakkan kita untuk lebih mengokohkan iman dan menyempurnakannya.
%  O &"
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc

Anda mungkin juga menyukai