Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KASMIYATI,
MSc
DEPUTI
LATBANG
BKKBN
150.00
125.00
100.00
75.00
50.00 40.2
0.00
1600 1700 1800 1900 2000 2009
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
1950 - 2005
248
250.00
234
225.00 219
PENDUDUK LIPAT DUA 206
200.00 DALAM 30 – 40 TAHUN
180
175.00
150.00 148
25.00
0.00
1950 1961 1971 1980 1990 2000 2005 2010 2015
PROYEKSI
Sumber: Hasil Sensus & Supas, BPS
SITUASI
…..
Perkembangan
tingkat
kelahiran
di
Indonesia
TAMBAHAN
PENDUDUK
PERMASALAHAN
dan
TANTANGAN
1. Laju
pertumbuhan
dan
jumlah
pertambahan
penduduk
masih
tinggi
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) cenderung menurun, namun secara absolut
pertumbuhan jumlah penduduk masih terus meningkat, yaitu sekitar 3 juta jiwa
per tahun. Data sensus menunjukan LPP menurun dari 1,49% menjadi 1,27%,
sedangkan jumlah penduduk meningkat dari dari 205,8 juta menjadi 234,2 juta
dan terus meningkat menjadi 245,0 juta (SP 2000 & Proyeksi 2005-2025).
Besarnya jumlah penduduk tsb, maka Indonesia termasuk dalam negara dengan
jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah Cina, India, & Amerika Serikat.
Sumber/Source : Sensus penduduk (1971,1980,1990,2000), Supas 2005, dan Proyeksi Penduduk Berdasarkan Supas 2005
Rata-‐rata
Nasional
=
2,3
Tantangan : upaya meningkatkan kesertaan ber-KB dan akses terhadap pelayanan KB di daerah dengan TFR
tinggi serta penyediaan pelayanan KB gratis bagi penduduk miskin dan rentan lainnya. 9
3. Pemakaian kontrasepsi masih rendah
CPR tidak meningkat secara signifikan dalam 5 tahun terakhir, yaitu hanya naik sebesar
1,1% dan 0,7 persen (semua cara & modern), dan masih terjadinya disparitas CPR
antarprovinsi, tertinggi Prov. Bengkulu dan terendah di Prov. Maluku dan Papua.
CPR
Per
PROVINSI,
SDKI
Tahun
2007
Tantangan: Upaya meningkatkan kesertaan ber-KB di daerah dengan CPR rendah, meningkatkan
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, dan meningkatkan kesertaan pria dalam ber-KB
10
4. Unmet Need masih tinggi
Jumlah PUS yang tidak terpenuhi kebutuhan ber-KB dikarenakan ingin menunda kehamilan atau tdk
ingin tambah anak (Unmet Need) meningkat dari 8,6% menjadi 9,1%. Kemudian juga masih tingginya
disparitas angka unmetneed antarprovinsi, tingkat pendidikan, dan wilayah desa-kota.
Rata-rata
Nasional =
9,1%
14
8. Kapasitas
kelembagaan
Program
KB
masih
terbatas.
Sampai
dengan
akhir
tahun
2009,
bentuk
kelembagaan
KB
bervariasi
antardaerah
yang
menunjukkan
komitmen
pemerintah
daerah
yang
rendah
81,95
persen
kelembagaan
KB
di
kabupaten/kota
berbentuk
badan,
16,08
persen
berbentuk
kantor,
1,96
persen
berbentuk
dinas,
90,87
persen
digabungkan
dengan
1
atau
2
bidang
lain
yang
kurang
relevan,
9,13
persen
yang
utuh
dan
masih
terdapat
beberapa
kabupaten/kota
yang
tidak
memiliki
institusi
untuk
melaksanakan
program
KB
Jumlah
pengawas
PLKB
(PPLKB)
dan
petugas
lapangan
KB
(PLKB)
atau
penyuluh
KB
(PKB)
menurun
menjadi
75%
dari
jumlah
sebelum
desentralisasi
15
9. Kebijakan
Pengendalian
Penduduk
belum
Sinergis.
Belum
konsistennya
kebijakan
kependudukan
yang
terkait
dengan
kuantitas,
kualitas,
dan
mobilitas,
baik
secara
vertikal
maupun
horizontal
Masih
terdapat
kebijakan
pembangunan
lainnya
yang
kurang
mendukung
kebijakan
pengendalian
kuantitas
penduduk,
RPJM 4
(2020-2024)
RPJM 3 Bertahannya
(2015-2019) kondisi
RPJM 2 Tercapainya penduduk
RPJM 1 (2010-2014) kondisi tumbuh
(2005-2009) Terkendalinya penduduk seimbang
jumlah dan laju tumbuh
Mengendalikan
pertumbuhan
jumlah dan laju
penduduk seimbang
pertumbuhan
penduduk
1
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2
Pendidikan
3
Kesehatan
4
Penanggulangan Kemiskinan
5
Ketahanan Pangan
11
Prioritas
Nasional
Kabinet
Indonesia
Bersatu
II
6
Infrastruktur
2009-‐2014
7
Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8
Energi
9
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
19
ARAH
KEBIJAKAN
&
STRATEGI
RPJMN
2010-‐2014
VISI
:
PENDUDUK
TUMBUH
SEIMBANG
2015
MISI
:
Mewujudkan
Pembangunan
yang
Berwawasan
Kependudukan
dan
Mewujudkan
Keluarga
Kecil
Bahagia
Sejahtera
22
(2)
23
(2)
24
Alat/obat
kontrasepsi
gratis
untuk
pasangan
usia
subur
yang
miskin.
Untuk
Kondom
dan
IUD
gratis
untuk
semua
PUS
Untuk
provinsi-‐provinsi
tertentu
alat/
obat
kontrasepsi
gratis
bagi
semua
PUS,
yaitu
Provinsi
Papua,
Papua
Barat,
N.T.T,
Maluku,
Maluku
Utara,
dan
Aceh.
Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang ditandai TFR
2,1 & NRR = 1
dengan :
NO SASARAN STATUS
AWAL TARGET
2014
2. Menurunnya
kebutuhan
ber
KB
tidak
terlayani
/
unmet
9,1
** 5,0
need
dari
pasangan
usia
subur
(%)
7. Meningkatnya
kesertaan
ber
KB
PUS
KPS
dan
KS
I
anggota
kelompok
usaha
ekonomi
produktif
(dari
85,7%
menjadi
87
%)
dan
Bina
Keluarga
menjadi
70%
8. Meningkatnya
partisipasi
keluarga
mempunyai
anak
&
remaja
dalam
BKB
dan
BKR
26
RENSTRA BKKBN 2010-2014
NO SASARAN
9. Menurunnya
disparitas
TFR,
CPR
dan
unmet
need
antar
wilayah
dan
antar
sosial
ekonomi
(tingkat
pendidikan
dan
ekonomi)
12. Meningkatnya
jumlah
Klinik
KB
yang
memberikan
pelayanan
KB
sesuai
SOP
(informed
consent)
dari
20
persen
menjadi
sebesar
85
persen.