Anda di halaman 1dari 6

Topik VIII : Menahan & Mengendalikan Diri

Daya tarik duniawi  godaan yg berasal dr luar maupun dr dlm diri kita sendiri yg
menawarkan aneka kenikmatan dan kepuasan yg bersifat sementara atau
semu.

1. Daya tarik kekuasaan


Dengan kekuasaan, kita dapat memaksakan kehendak kepada orang lain, bahkan untuk
menguasai mereka.

2. Daya tarik material


Rasa ingin memliki apa yg dimiliki oleh orang lain, apa yg kita lihat orang lain miliki,
kita juga menginginkannya.

3. Daya tarik seksual


Satu dorongan alamiah biologis, yang begitu menguasai seseorang sehingga mau
mengobyekkan sesamanya bahkan dirinya sendiri.

Menghadapi berbagai godaan :


- memegang kendali
- mengedepankan rasio
- melawan dgn iman

Kita harus saling menjaga satu sama lain:


- tidak menyebabkan jatuhnya orang lain
- saling membantu mengatasi godaan

Dari pengendalian diri menuju cinta :


- membebaskan diri dari hambatan
- memusatkan perhatian pada sesama

Topik IX : Rendah Hati & Mau Mengampuni


1. Tuhan mengampuni umat-Nya
Kesediaan Tuhan mengampuni umat-Nya merupakan wujud dari cinta kasih-Nya yg maha
besar bagi manusia.

2. Perlu pertobatan
Pertobatan menunjuk pada perubahan radikal dalam diri manusia, yaitu dalam cara berpikir,
bersikap dan bertindak.
Penyesalan sendiri belumlah pertobatan. Hanya apabila kesadaran dan penyesalan akan dosa
diikuti dengan perubahan cara berpikir, sikap hati, dengan membalikkan arah hidup ke jalan
yang benar, yang tampak dalam tindakan nyata buah-buah pertobatan, barulah dikatakan
pertobatan sudah terjadi.

3. Perintah untuk mengampuni


Sebagaimana perintah Tuhan kepada umat-Nya agar saling mengasihi, perintah utk
mengampuni juga merupakan pesan terpenting bagi manusia. Sebagaimana Tuhan mau
mengampuni umat-Nya, kita juga harus saling mengampuni.

Harus dengan kerendahan hati :


• Dalam kenyatan, mengampuni orang yang sudah sedemikian menyakiti hati kita,
sangatlah sulit kita wujudkan.
• Dibutuhkan kerendahan hati dan kebesaran jiwa untuk bisa mengalahkan perasaan insani
kita, agar kita mau mengampuni .
• Mengampuni memang berat, namun merupakan kewajiban agama/iman bagi kita.

Wujud permberian maaf dan ampun :


- dimulai dari hati
- menunjukkan sikap dan perilaku berbaikan
- menyatakan dengan kata-kata

Makna pemberian maaf dan ampun :


- terciptanya kedamaian dalam kalompok, lingkungan dan masyarakat
- sebuah tanda kemenangan, bukan tanda kekalahan atau ketidakmampuan untuk
berkompetisi dalam kehidupan ini
- memperlihatkan kebesaran jiwa
- mengungkapkan kematangan pribadi
- menunjukkan kedewasaan iman

Topik X : Setia pada Kebenaran


Kebenaran adanya Tuhan :
- kebenaran wahyu Tuhan
a. kitab keagamaan sebagai pernyataan kebenaran Tuhan
b. hati manusia sebagai tempat pewahyuan Tuhan
- kitab-kitab suci keagamaan

Manusia mampu mengetahui kebenaran :


- kekuatan akal budi
- kemampuan menentukan diri sendiri (kebebasan)
- keterikatan pada tanggungjawab

Hidup benar di mata Tuhan :


• Hidup sesuai perintah Tuhan
Kita tidak punya cara lain untuk memperlihatkan bahwa kita adalah orang beriman,
kecuali dengan hidup sesuai perintah Tuhan.
• Mentaati hati nurani
Hati Nurani berarti hati yg diterangi oleh suatu cahaya dari luar.
• Menggunakan akal budi dengan baik
Dgn akal budi kita mampu melakukan penilaian-penilaian untuk menghasilkan keputusan
yang dapat kita pertangungjawabkan secara moral.

Wujud konkrit kesetiaan pada kebenaran :


• Setia pada janji
Janji haru ditepati. Janji merupakan kewajiban moral yang mengikat batin setiap orang
yang mengucapkannya, entah kepada siapapun janji itu diberikan.
• Patut pada hukum
Bukan hanya kepatuhan pada aturan atau hukum Tuhan. Mentaati hukum yg dibuat demi
kebaikan bersama merupakan wujud kesetiaan pada kebenaran.
• Berlaku jujur dan adil
Keduanya berdasar pada moralitas keagamaan. Kedua sikap ini bukan hanya sekedar
masalah tatakrama, yg bisa saja dipatuhi bisa tidak. Keduanya adalah masalah moral yang
mengikat batin utk harus melaksanakannya.

Topik XI : Berlaku Arif & Bijaksana


Kearifan dan kesalehan hidup dapat menjadi bagian integral dari hidup kita dalam situasi nyata
sehari-hari.

Kebijaksanaan hidup :
- kebijaksanaan sbg pengetahuan
- hidup bijaksana sbg suatu kecerdasan spiritual
- meraih kebijaksanaan (mau hidup dibimbing oleh iman, hati nurani dan akal sehat)

Kearifan dan kebijaksanaan hidup sebagai model hidup kaum beriman


• Seharusnya bersumber dari iman
Iman mendorong dan menguatkan untuk hidup arif dan bijaksana.
• Sebagai bentuk pengungkapan iman
Tidak ada maksud lain selain sebagai ungkapan semangat iman yang hidup.
• Semakin pintar, semakin arif dan bijaksana.

Menjunjung tinggi hati nurani


1. Cara berfungsinya hati nurani
Hati nurani menyadarkan kita akan kewajiban kita, kini dan di sini. Dia memerintahkan
atau melarang kita utk melakukan sesuatu.

2. Sifat-sifat khas hati nurani


a. bersifat personal
hati nurani selalu berkaitan dgn pribadi yg bersangkutan dan berkembang seirama
dgn perkembangan seluruh kepribadian seseorang.
b. bersifat adipersonal
hati nurani merupakan suara hati kita, kata hati kita yg juga sebagai suara Tuhan,
seakan-akan Tuhan berbicara kepada kita melalui hati nurani.
c. bersifat mutlak
Hati nurani selalu mendesak kita utk mentaati bisikannya.

3. Membina hati nurani


Dgn memupuk kepekaan terhadapnya serta kesetiaan utk selalu mentaatinya.

Topik XII : Mengembangkan Dialog Antar Agams

Maksud dialog antar agama :


• Bukan mencari siapa benar siapa salah
• Menghargai agama dan kepercayaan orang lain
• Dari eksklusif ke inklusif
- melakukan pemikiran kembali terhadap konsep-konsep lama tentang agama dan
masyarakat untuk menuju era pemikiran baru berdasarkan solidaritas historis dan
integrasi social.
- melakukan reformasi pemikiran dari pemikiran teologis eksklusif menuju pemikiran
teologis yang inklusif, terbuka dan pluralis , serta bersedia menerima umat beragama
lain sebagai teman dialog untuk meperluas wawasan dan pengalaman keagamaan.

Pentingnya dialog antar agama


• Tujuan yang ingin dicapai: Passing over
- bukan hanya berhenti pada pada ko-eksistensi, melainkan juga pada pro-eksistensi.
Artinya, dialog tidak hanya mengantarkan pada sikap bahwa setiap agama berhak untuk
berseksistensi secara bersama-sama, melainkan juga mengakui dan mendukung (bukan
berarti menyamakan) eksistensi semua agama
• Berlaku di antara yang seagama

Model dialog antar umat beragama :


- membuat pengelompokan
- melakukan dialog bertingkat
- menghargai perbedaan interpretasi teks suci

Dialog inter agama


1. Latar belakang timbulnya perbedaan pandangan
- karena perbedaan penafsiran
- perbedaan latar belakang pendidikan
- perbedaan visi politik
2. model dialog yg dapat dilakukan
- mengadakan pertemuan berkesinambungan
- lebih mengutamakan kebersamaan
- saling menjelaskan dan mendengarkan
- mengutamakan pesan kedamaian, kebenaran dan keselamatan

Topik XIII : Bersama-sama Membangun Dunia yang Semakin Manusiawi

Potret hidup keagamaan di Indonesia


- menjadi alat politik penguasa
Agama gagal menempatkan diri sebagai kekuatan moral pembela kebaikan dan
kebenaran.
- terlalu orientasi ritual
Mengutamakan kemegahan ritual dan mengabaikan hal yang lebih mendesak.
- gagal sebagai pembentuk karakter bangsa
Sangat taat beragama, namun termasuk negara terkorup di dunia.
- toleransi semu
Di dunia luar dikenal sebagai sangat toleran dan ramah, namun sentimen keagamaan
sangat mudah disulut.
- prospek baik ke depan
Sifat religiositas yang tinggi dan keramahtamahan dapat menjadi modal perbaikan di
masa depan .

Agama sebagai kekuatan pembebas


Agama seharusnya menjadi kekuatan pembebas dan bukan sebaliknya sebagai beban yang
mengekang dan menghambat kemajuan.

Bidang-bidang kerjasama antar agama :


- penegakan keadilan
- perbaikan taraf hidup (ekonomi)
- perbaikan akhlak

Langkah-langkah yang perlu diambil :


1. Memperbaiki paradigma hidup beragama
2. Membela kaum lemah
3. Menghadirkan suasana surga di dunia
4. Menjadi pelopor perbaikan akhlak
5. Bekerjasama memberantas kejahatan dan menebar kebaikan

12/7/2021 1:51:00 PM

Anda mungkin juga menyukai