Anda di halaman 1dari 1

Mata biru itu menatapku dalam-dalam, seakan-akan aku adalah bakteri yang bisa

kapan saja membuat dia terinfeksi. Mata itu meneliti setiap senti wajahku. Rasanya
sangat tidak nyaman melihat ada seseorang yang memperhatikanku seperti itu. Tapi apa
boleh buat, jika aku memberontak pasti aku akan kena batunya.
Cahaya matahari yang terik tidak membuat orang-orang malas beraktivitas.
Malahan, suasana di SMA 165 Jaya tak ubahnya pasar mingguan di daerah-daerah. Peluh
bercucuran, perut keroncongan. Mungkin itu yang dirasakan kami, siswa baru SMA 165
Jaya yang hari ini sedang menjalani MOS (Masa Orientasi Siswa).
“Siapa nama kamu?” tanya pemilik mata biru itu.
“Meza,” jawabku.
“Apa?” tanyanya lagi.
“Meza.”
Pemilik mata biru itu berjalan mengelilingiku. Aku merasa dia sedang menatap
setiap jengkal tubuhku. Rasanya sangat tidak nyaman.
“Kamu lupa ya peraturan yang udah kita tetapin?” tanyanya, masih sambil
mengelilingiku.
Oh gosh, aku lupa! Bener-bener lupa! Peraturan yang dimaksud adalah kata kunci
itu. Tiap kita ngomong sama

Anda mungkin juga menyukai